Unduh BRS Ini
No.53/09/16/Th.XVII, 1 September 2015
P
ERKEMBANGAN
N
ILAI
T
UKAR
P
ETANI
D
AN
I
NFLASI
/
D
EFLASI
P
EDESAAN
A.
PERKEMBANGAN
NILAI
TUKAR
PETANI
*)*) Nilai Tukar Petani (NTP) adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase.
1. Nilai Tukar Petani (NTP)*Sumatera Selatan pada bulan Agustus 2015 sebesar 95,94 persen, menunjukkan
bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Agustus 2015 mengalami penurunan dibandingkan tahun dasar
2012. Sementara itu, bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP Agustus 2015 turun sebesar 0,22 persen
yang disebabkan karena kenaikan indeks harga yang diterima petani lebih rendah dibanding kenaikan indeks
harga yang dibayar petani.
2. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Sumatera Selatan pada bulan Agustus 2015 sebesar 102,18 persen,
menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Agustus 2015 turun dibandingkan tahun dasar
2012. Begitupula bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTUP Agustus 2015 turun sebesar 0,14 persen.
3. NTP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan Agustus 2015 sebesar 95,83 persen, menunjukkan
bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Agustus 2015 menurun dibandingkan tahun dasar 2012.
Demikian pula bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP tanpa perikanan Agustus 2015 turun sebesar
0,25 persen.
4. NTUP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan Agustus 2015 sebesar 102,12 persen,
menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Agustus 2015 lebih baik dibandingkan tahun
dasar 2012. Namun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTUP Agustus 2015 mengalami penurunan
sebesar 0,17 persen.
5. Berdasarkan NTP dan NTUP sub sektor, pada bulan Agustus 2015 semua sub sektor mengalami peningkatan,
kecuali sub sektor tanaman perkebunan rakyat, sementara untuk sub sektor peternakan hanya NTP yang mengalami penurunana sedangkan NTPUP mengalami peningkatan.
6.Inflasi/deflasi pedesaan ditunjukkan oleh perubahan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumahtangga
petani. Pada bulan Agustus 2015 wilayah pedesaan di Sumatera Selatan mengalami inflasi sebesar 0,38 persen.
Semua kelompok pengeluaran mengalami inflasi dan Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yaitu inflasi sebesar 0,74 persen.
(2)
1. Nilai Tukar Petani (NTP)
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 83 kecamatan yang tersebar di 11 kabupaten di Sumatera Selatan, NTP di Sumatera Selatan pada bulan Agustus 2015 sebesar 95,94 persen, menunjukkan daya beli petani secara umum menurun dibandingkan dengan daya beli pada tahun dasar 2012 yang ditunjukkan dengan nilai NTP di bawah 100 persen. Bila di bandingkan dengan bulan Juli 2015, NTP Agustus 2015 juga mengalami penurunan sebesar 0,22 persen. Seiring dengan NTP, Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Gabungan Sumatera Selatan pada bulan Agustus 2015 juga mengalami penurunan sebesar 0,14 persen.
NTP berasal dari perbandingan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) terhadap Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib). Sedangkan NTUP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks yang dibayar petani (Ib), dimana kelompok Ib hanya terdiri dari biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM).
Tabel 1
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian di Sumatera Selatan Juli–Agustus 2015
serta Persentase Perubahannya (2012=100)
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Juli'2015 Agustus'2015
% Agustus’15
thd Juli’15
(1) (2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 114,16 114,29 0,11
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 118,73 119,13 0,34
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 122,16 122,62 0,38
2.1.1. Bahan Makanan 129,51 130,23 0,56
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 117,74 118,61 0,74
2.1.3. Perumahan 114,73 114,48 -0,22
2.1.4. Sandang 117,36 117,25 -0,10
2.1.5. Kesehatan 111,12 111,27 0,14
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 111,85 111,63 -0,20
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 118,76 118,79 0,02
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 111,58 111,86 0,25
2.2.1. Bibit 112,51 112,61 0,09
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 110,17 110,33 0,14
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 105,55 105,61 0,05
2.2.4. Transportasi 127,53 128,03 0,39
2.2.5. Penambahan Barang Modal 108,17 108,49 0,30
2.2.6. Upah Buruh 110,65 111,12 0,42
Nilai Tukar Petani (NTP) 96,15 95,94 -0,22
(3)
Penurunan nilai NTP dan NTUP bulan Agustus 2015 tersebut terjadi karena kenaikan indeks harga yang diterima petani lebih rendah dibanding dengan indeks yang dibayar petani. Pada bulan Agustus 2015 indeks harga yang diterima petani sebesar 114,29 dari 114,16 bulan Juli 2015 persen atau naik 0,11 persen sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) secara umum pada bulan Agustus 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen. Kenaikan Ib terjadi pada kedua kelompok pengeluaran yaitu konsumsi rumah tangga 0,38 persen dan kelompok BPPBM 0,25 persen.
Tabel 2
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanpa Sektor Perikanan di Sumatera Selatan
Juli-Agustus 2015, serta Persentase Perubahannya (2012=100)
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Juli'2015 Agustus'2015
% Agustus’15
thd Juli’15
(1) (2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 114,08 114,18 0,09
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 118,75 119,15 0,34
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 122,21 122,67 0,38
2.1.1. Bahan Makanan 129,70 130,43 0,56
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 117,74 118,61 0,74
2.1.3. Perumahan 114,69 114,45 -0,21
2.1.4. Sandang 117,46 117,35 -0,09
2.1.5. Kesehatan 111,03 111,18 0,14
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 111,78 111,53 -0,23
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 118,50 118,53 0,03
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 111,52 111,81 0,26
2.2.1. Bibit 112,64 112,75 0,09
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 110,18 110,35 0,15
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 105,55 105,62 0,06
2.2.4. Transportasi 127,42 127,93 0,40
2.2.5. Penambahan Barang Modal 108,09 108,42 0,31
2.2.6. Upah Buruh 110,71 111,20 0,44
Nilai Tukar Petani (NTP) 96,07 95,83 -0,25
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 102,30 102,12 -0,17
NTP Tanpa Sektor Perikanan di Sumatera Selatan pada bulan Agustus 2015 sebesar 95,83 persen, menunjukkan daya beli petani secara umum lebih rendah dibandingkan dengan daya beli pada tahun dasar 2012. Bila dibandingkan dengan bulan Juli 2015, NTP Tanpa Sektor Perikanan pada bulan Agustus 2015 mengalami penurunan sebesar 0,25 persen. Selanjutnya NTUP Tanpa Sektor Perikanan Provinsi Sumatera Selatan pada bulan Agustus 2015 juga mengalami penurunan sebesar 0,17 persen di mana pada bulan Juli 2015 sebesar 102,30 persen menjadi 102,12 persen pada bulan Agustus 2015. Penurunan nilai NTP dan NTUP tanpa sektor perikanan bulan Agustus 2015 disebabkan karena kenaikan It pada bulan
(4)
Agustus 2015 lebih rendah dibanding kenaikan Ib secara umum maupun kenaikan pada indeks BPPBM. It bulan Agustus 2015 naik sebesar 0,09 persen yaitu dari 114,08 persen pada bulan Juli 2015 menjadi 114,18 persen. Sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) secara umum pada bulan Agustus 2015 mengalami peningkatan yaitu 0,34 persen. Kenaikan Ib terjadi pada kelompok konsumsi rumahtangga dan BPPBM yaitu masing-masing 0,38 persen dan 0,26 persen.
2. Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan
Nilai tukar petani tanaman pangan merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani padi dan palawija. Selain itu, nilai tukar petani tanaman pangan merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani padi dan palawija terhadap indeks harga yang dibayar petani baik untuk konsumsi rumahtangga dan biaya produksinya.
Tabel 3
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Petani, dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanaman Pangan Juli-Agustus 2015
serta Persentase Perubahannya (2012=100)
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Juli'2015 Agustus'2015
% Agustus’15
thd Juli’15
(1) (2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 115,48 116,55 0,92
1.1. Padi 115,84 116,81 0,83
1.2. Palawija 112,87 114,67 1,59
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 120,51 120,88 0,31
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 122,62 123,04 0,35
2.1.1. Bahan Makanan 131,55 132,23 0,52
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 117,45 118,33 0,75
2.1.3. Perumahan 114,94 114,59 -0,31
2.1.4. Sandang 118,71 118,63 -0,07
2.1.5. Kesehatan 111,04 111,13 0,08
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 110,21 110,05 -0,15
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 120,20 120,25 0,04
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 114,68 114,91 0,20
2.2.1. Bibit 113,04 113,08 0,04
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 114,19 114,38 0,17
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 108,19 108,29 0,09
2.2.4. Transportasi 143,23 144,44 0,84
2.2.5. Penambahan Barang Modal 114,04 114,75 0,62
2.2.6. Upah Buruh 112,13 112,20 0,06
Nilai Tukar Petani (NTP) 95,83 96,41 0,61
(5)
Perkembangan nilai tukar petani padi dan palawija cukup berfluktuasi, pada bulan Agustus 2015 kemampuan nilai tukarnya mengalami penurunan dibandingkan tahun dasar 2012. Hal ini ditunjukkan dengan besaran nilai tukar petani padi dan palawija di bawah 100. Nilai tukar petani padi dan palawija pada bulan Agustus 2015 sebesar 96,41 persen, lebih tinggi dibanding bulan Juli 2015 sebesar 95,83 persen atau naik 0,61 persen.
Sejalan dengan NTP, Nilai tukar usaha pertanian (NTUP) sub sektor tanaman pangan pada bulan Agustus 2015 juga mengalami kenaikan sebesar 0,72 persen yaitu dari 100,70 persen bulan Juli 2015 menjadi 101,43 persen pada bulan Agustus 2015. Kenaikan NTP dan NTUP sub sektor tanaman pangan pada bulan Agustus 2015 tersebut terutama dipengaruhi oleh kenaikan It secara umum lebih tinggi dibandingkan kenaikan Ib.
It secara umum pada bulan Agustus 2015 sebesar 116,55 dari 115,48 persen Juli 2015 atau mengalami kenaikan sebesar 0,92 persen, lebih tinggi dibanding kenaikan yang terjadi pada Ib secara umum yaitu naik 0,31 persen. Kenaikan It terjadi pada komoditi padi dan palawija. Sedangkan kenaikan Ib secara umum didukung oleh adanya kenaikan pada kedua kelompok pengeluaran yaitu konsumsi rumah tangga dan BPPBM yaitu masing-masing mengalami kenaikan 0,35 persen dan 0,20 persen .
3. Nilai Tukar Petani Hortikultura
NTP hortikultura merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani hortikultura. Sama halnya dengan petani padi dan palawija, perkembangan nilai tukar petani hortikultura juga cukup berfluktuasi. Nilai tukar petani hortikultura pada bulan Agustus 2015 sebesar 110,49 persen, lebih tinggi dibanding bulan Juli 2015 yaitu 108,89 persen atau mengalami kenaikan 1,48 persen. Begitu pula dengan NTUP sektor hortikultura pada bulan Agustus 2015 juga mengalami kenaikan sebesar 1,68 persen atau dari 116,69 persen menjadi 118,66 persen. Peningkatan NTP dan NTUP sub sektor hortikultura disebabkan kenaikan It secara umum lebih tinggi dari pada kenaikan yang terjadi pada Ib secara umum maupun Ib kelompok BPPBM.
Pada bulan Agustus 2015 It sub sektor hortikultura naik sebesar 1,79 persen, kenaikan It terjadi pada semua komoditi hortikultura. Kenaikan harga tertinggi terjadi pada komoditi sayur-sayuran yaitu labu siam, buah-buahan terjadi pada jambu biji, sedangkan pada obat-obatan terjadi pada komoditi kunyit. Indeks yang dibayar petani (Ib) secara umum pada bulan Agustus 2015 mengalami kenaikan 0,31 persen dari 119,13 persen bulan Juli 2015 menjadi 119,50 persen bulan Agustus 2015. Kenaikan Ib secara umum terjadi pada kedua kelompok pengeluaran yaitu konsumsi rumahtangga dan BPPBM. Pada kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga, kenaikan harga tertinggi terjadi pada sub kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau. Sedangkan pada indeks BPPBM, kenaikan harga tertinggi terjadi pada sub kelompok penambahan barang modal.
(6)
Tabel 4
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani, Dan Nilai Tukar Pertanian Hortikultura Juli– Agustus 2015 serta
Persentase Perubahannya (2012=100)
4. Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (Pekebun)
Pada bulan Agustus 2015, NTP Sub Sektor Perkebunan Rakyat di Sumatera Selatan sebesar 89,99 persen, lebih rendah dibanding bulan Juli 2015 yaitu 91,12 persen atau turun 1,24 persen. NTUP Sub Sektor Perkebunan Rakyat juga turun dari 97,83 persen bulan Juli 2015 persen menjadi 96,63 persen bulan Agustus 2015 atau turun 1,22 persen. Penurunan NTP dan NTUP sub sektor perkebunan rakyat pada bulan Agustus 2015 disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) mengalami penurunan sedangkan Ib secara umum maupun Ib BPPBM mengalami kenaikan.
Pada bulan Agustus 2015, indeks harga yang diterima petani (It) sub sektor perkebunan rakyat turun sebesar 0,86 persen, penurunan It secara umum terutama dipengaruhi oleh penurunan harga pada komoditi Cengkeh. Sebaliknya Ib secara umum juga mengalami kenaikan 0,38 persen. Kenaikan Ib terjadi baik pada kelompok konsumsi rumah tangga maupun BPPBM yaitu naik masing-masing 0,39 persen dan 0,36 persen.
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Juli'2015 Agustus'2015
% Agustus’15
thd Juli’15
(1) (2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 129,72 132,04 1,79
1.1. Sayur-sayuran 129,26 132,60 2,58
1.2. Buah-buahan 130,18 131,88 1,31
1.3. Tanaman Obat 127,77 128,57 0,63
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 119,13 119,50 0,31
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 122,04 122,51 0,38
2.1.1. Bahan Makanan 128,55 129,22 0,52
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 118,28 119,12 0,71
2.1.3. Perumahan 115,52 115,32 -0,17
2.1.4. Sandang 116,78 116,62 -0,13
2.1.5. Kesehatan 110,98 111,10 0,11
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 112,61 112,33 -0,24
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 117,17 117,22 0,04
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 111,16 111,28 0,11
2.2.1. Bibit 105,34 105,35 0,01
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 106,60 106,59 -0,01
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 108,25 108,25 0,00
2.2.4. Transportasi 118,03 118,23 0,17
2.2.5. Penambahan Barang Modal 115,46 115,82 0,32
2.2.6. Upah Buruh 111,31 111,45 0,13
Nilai Tukar Petani (NTP) 108,89 110,49 1,48
(7)
Tabel 5
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Pekebun, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perkebunan Rakyat Juli– Agustus 2015 serta
Persentase Perubahannya (2012=100)
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Juli'2015 Agustus'2015
% Agustus’15
thd Juli’15
(1) (2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 108,47 107,53 -0,86
1.1. Tanaman Perkebunan Rakyat 108,47 107,53 -0,86
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 119,04 119,50 0,38
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 122,04 122,52 0,39
2.1.1. Bahan Makanan 129,05 129,79 0,57
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 117,97 118,88 0,77
2.1.3. Perumahan 114,34 114,08 -0,23
2.1.4. Sandang 116,86 116,74 -0,10
2.1.5. Kesehatan 110,23 110,39 0,14
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 112,48 112,39 -0,08
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 117,33 117,35 0,02
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 110,88 111,28 0,36
2.2.1. Bibit 115,04 115,13 0,08
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 110,29 110,48 0,17
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 102,89 102,97 0,08
2.2.4. Transportasi 122,99 123,26 0,22
2.2.5. Penambahan Barang Modal 104,22 104,42 0,19
2.2.6. Upah Buruh 109,52 110,41 0,81
Nilai Tukar Petani (NTP) 91,12 89,99 -1,24
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 97,83 96,63 -1,22
5. Nilai Tukar Peternak
Sub sektor Peternakan terdiri atas ternak besar, ternak kecil, unggas dan hasil ternak. Kemampuan daya beli peternak dapat dilihat dari nilai tukar peternak, yang merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima peternak terhadap indeks harga yang dibayar peternak. NTP Sub sektor peternakan pada bulan Agustus 2015 mengalami penurunan yaitu 0,04 persen, sedangkan NTUP naik 0,06 persen.
Pada bulan Agustus 2015 indeks yang diterima (It) peternak mengalami kenaikan sebesar 0,22 persen yaitu dari 119,57 persen bulan Juli 2015 menjadi 119,83 persen bulan Agustus 2015. Kenaikan It terjadi pada hampir semua komoditi ternak, kecuali pada komoditi hasil ternak yang mengalami penurunan. Kenaikan It tertinggi terjadi pada ternak unggas terutama ayam ras petelur. Sedangkan ternak besar, dan ternak kecil kenaikan harga tertinggi terjadi pada kerbau dan Domba. Sedangkan hasil ternak penurunan tertinggi terjadi pada telur itik.
(8)
Selanjutnya indeks harga yang dibayar petani (Ib) sub sektor peternak secara umum pada bulan Agustus 2015 mengalami kenaikan 0,26 persen. Kelompok konsumsi rumah tangga naik 0,38 persen, kenaikan harga tertinggi terjadi pada sub kelompok bahan makanan, dan makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau. Sedangkan Ib pada kelompok BPPBM naik sebesar 0,16 persen, dengan kenaikan tertinggi terjadi pada sub kelompok bibit.
Tabel 6
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Peternak Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Peternak Juli-Agustus 2015 serta
Persentase Perubahannya (2012=100)
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Juli'2015 Agustus'2015
% Agustus’15
thd Juli’15
(1) (2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 119,57 119,83 0,22
1.1. Ternak Besar 113,69 114,04 0,30
1.2. Ternak Kecil 109,00 109,31 0,29
1.3. Unggas 118,20 119,01 0,68
1.3. Hasil Ternak 139,66 138,98 -0,49
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 113,90 114,19 0,26
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 122,13 122,60 0,38
2.1.1. Bahan Makanan 129,34 130,15 0,63
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 117,05 117,79 0,63
2.1.3. Perumahan 114,83 114,84 0,00
2.1.4. Sandang 117,68 117,59 -0,08
2.1.5. Kesehatan 113,95 114,22 0,24
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 111,70 110,67 -0,92
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 120,44 120,48 0,03
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 107,84 108,02 0,16
2.2.1. Bibit 108,81 109,13 0,30
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 104,63 104,84 0,20
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 107,95 107,93 -0,02
2.2.4. Transportasi 119,59 119,81 0,18
2.2.5. Penambahan Barang Modal 104,63 104,69 0,05
2.2.6. Upah Buruh 111,77 111,89 0,11
Nilai Tukar Petani (NTP) 104,98 104,94 -0,04
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 110,87 110,94 0,06
6. Nilai Tukar Nelayan
Sub sektor terakhir adalah Perikanan, yang terdiri atas usaha penangkapan ikan dan usaha budidaya perikanan. Perkembangan Nilai Tukar Nelayan (NTN) selama setahun ini cukup berfluktuasi dan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan musim.
(9)
Tabel 7
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Juli-Agustus 2015 serta
Persentase Perubahannya (2012=100)
NTN pada bulan Agustus 2015 sebesar 98,73 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 98,30 persen berarti NTN mengalami kenaikan sebesar 0,43 persen. NTUP sub sektor perikanan juga mengalami kenaikan yaitu 0,67 persen atau dari 102,89 persen pada bulan Juli 2015 menjadi 103,59 persen pada bulan Agustus 2015. Kenaikan NTP dan NTUP sektor perikanan disebabkan kenaikan It lebih tinggi bila dibandingkan kenaikan Ib secara umum maupun Ib BPPBM.
Pada bulan Agustus 2015, It secara umum sub sektor perikanan mengalami kenaikan sebesar 0,65 persen. Kenaikan It terjadi baik pada kelompok perikanan tangkap maupun kelompok perikanan budidaya. Demikian juga dengan Ib secara umum, pada bulan Agustus 2015 naik sebesar 0,21 persen, hal ini dipengaruhi oleh adanya kenaikan pada kedua kelompok pengeluaran yaitu konsumsi rumahtangga dan BPPBM. Kelompok konsumsi rumahtanga pada bulan Agustus 2015 mengalami kenaikan 0,33 persen, kenaikan tertinggi terjadi pada sub kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau. Sebaliknya Ib BPPBM pada bulan Agustus 2015 turun sebesar 0,03 persen, penurunan harga terjadi terjadi pada sub kelompok pupuk dan biaya sewa.
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Juli'2015 Agustus'2015
% Agustus’15
thd Juli’15
(1) (2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 116,28 117,04 0,65
1.1. Tangkap 114,82 115,65 0,72
1.2. Budidaya 117,73 118,40 0,57
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 118,29 118,55 0,21
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 121,11 121,51 0,33
2.1.1. Bahan Makanan 124,78 125,41 0,51
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 117,72 118,51 0,67
2.1.3. Perumahan 115,65 115,30 -0,30
2.1.4. Sandang 115,07 114,76 -0,26
2.1.5. Kesehatan 113,42 113,52 0,09
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 113,53 114,05 0,45
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 125,05 124,90 -0,12
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 113,02 112,99 -0,03
2.2.1. Bibit 109,33 109,39 0,05
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 109,89 109,81 -0,08
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 105,51 105,38 -0,13
2.2.4. Transportasi 130,23 130,51 0,21
2.2.5. Penambahan Barang Modal 110,13 110,13 0,00
2.2.6. Upah Buruh 109,22 109,22 0,00
Nilai Tukar Petani (NTP) 98,30 98,73 0,43
(10)
7. Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan
Sub sektor Perikanan pada bulan Agustus 2015 menambah ruang lingkup, yaitu dengan menyajikan data Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan dan Usaha Budidaya. Sub sektor Perikanan Tangkap, terdiri atas usaha penangkapan perairan umum dan usaha penangkapan laut.
Tabel 8
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Tangkap Juli–Agustus 2015
serta Persentase Perubahannya (2012=100)
NTN Usaha Penangkapan pada bulan Agustus 2015 sebesar 96,65 persen, hal ini menunjukkan daya beli nelayan usaha penangkapan ikan lebih rendah dibanding tahun dasar 2012. Namun bila dibandingkan dengan bulan Juli 2015 NTN sub sektor usaha penangkapan ikan mengalami kenaikan sebesar 0,51 persen, dan NTUP juga mengalami kenaikan sebesar 0,78 persen pada bulan Agustus 2015. Kenaikan NTN dan NTUP usaha penangkapan ikan pada bulan Agustus 2015 disebabkan karena kenaikan It secara umum lebih tinggi dibanding dengan kenaikan Ib secara umum, sebaliknya Ib BBBM mengalami penurunan.
Pada bulan Agustus 2015 kenaikan It sebesar 0,72 persen atau dari 114,82 persen pada bulan Juli 2015 menjadi 115,65 persen bulan Agustus 2015. Kenaikan It tersebut terutama dipengaruhi oleh adanya
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Juli'2015 Agustus'2015
% Agustus’15
thd Juli’15
(1) (2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 114,82 115,65 0,72
1.1. Penangkapan Perairan Umum 125,82 127,87 1,62
1.1. Penangkapan Laut 107,29 107,29 0,00
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 119,42 119,67 0,21
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 120,97 121,38 0,33
2.1.1. Bahan Makanan 124,80 125,44 0,51
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 117,76 118,54 0,67
2.1.3. Perumahan 115,65 115,30 -0,30
2.1.4. Sandang 114,94 114,63 -0,26
2.1.5. Kesehatan 113,42 113,52 0,09
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 113,55 114,07 0,45
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 125,05 124,90 -0,12
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 116,28 116,22 -0,05
2.2.1. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 103,78 103,52 -0,26
2.2.2. Transportasi 132,28 132,29 0,01
2.2.3. Penambahan Barang Modal 111,90 111,90 0,00
2.2.4. Upah Buruh 108,27 108,27 0,00
Nilai Tukar Petani (NTP) 96,15 96,65 0,51
(11)
kenaikan It pada kelompok penangkapan perairan umum sebesar 1,62 persen, sedangkan penangkapan di laut tidak mengalami perubahan. Pada kelompok penangkapan perairan umum kenaikan harga tertinggi terjadi pada komoditi ikan betutu.
Selanjutnya, Ib secara umum pada bulan Agustus 2015 juga mengalami kenaikan yaitu 0,21 persen. Kenaikan Ib terjadi pada kelompok konsumsi rumah tangga, terutama pada sub kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau. Sedangkan Ib BPPBM turun sebesar 0,05 persen, penurunan harga terjadi pada sub kelompok biaya sewa dan pengeluaran lain.
8. Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya
NTN Usaha Budidaya pada bulan Agustus 2015 sebesar 100,82 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 100,47 persen berarti NTN naik sebesar 0,36 persen. Begitu juga dengan NTUP sektor perikanan budidaya mengalami kenaikan sebesar 0,57 persen.
Tabel 9.
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Budidaya Juli-Agustus 2015 serta
Persentase Perubahannya (2012=100)
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Juli'2015 Agustus'2015
% Agustus’15
thd Juli’15
(1) (2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 117,73 118,40 0,57
1.1. Budidaya Air Tawar 117,73 118,41 0,58
1.2. Budidaya Air Payau 117,59 117,59 0,00
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 117,18 117,44 0,22
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 121,24 121,64 0,33
2.1.1. Bahan Makanan 124,75 125,39 0,51
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 117,68 118,47 0,67
2.1.3. Perumahan 115,65 115,30 -0,30
2.1.4. Sandang 115,20 114,89 -0,26
2.1.5. Kesehatan 113,42 113,52 0,09
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 113,51 114,03 0,45
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 125,05 124,90 -0,12
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 109,79 109,79 0,00
2.2.1. Bibit 109,33 109,39 0,05
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 109,89 109,81 -0,08
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 107,22 107,22 0,00
2.2.4. Transportasi 128,21 128,74 0,41
2.2.5. Penambahan Barang Modal 108,39 108,39 0,00
2.2.6. Upah Buruh 110,16 110,16 0,00
Nilai Tukar Petani (NTP) 100,47 100,82 0,36
(12)
NTN Usaha Budidaya diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima nelayan budidaya (It) dengan indeks harga yang dibayar nelayan budidaya (Ib). Indeks harga yang diterima nelayan budidaya pada bulan Agustus 2015 sebesar 118,40 atau naik 0,57 persen dibanding bulan Juli 2015 sebesar 117,73 persen. Kenaikan It terutama terjadi sub kelompok budidaya air tawar yaitu naik 0,58 persen, sedangkan budidaya air payau tidak mengalami perubahan. Kenaikan harga tertinggi dari usaha budidaya air tawar adalah komoditi ikan patin.
Sementara itu, Ib secara umum sub sektor perikanan budidaya pada bulan Agustus 2015 sebesar 117,44 atau naik 0,22 persen dibandingkan bulan Juli 2015 sebesar 117,18 persen. Kenaikan Ib terjadi pada kelompok pengeluaran konsumsi rumahtangga sebesar 0,33 persen, sedangkan Ib biaya produksi dan penambahan barang modal tidak mengalami perubahan. Kenaikan Ib tertinggi pada bulan Agustus 2015 untuk konsumsi rumahtangga adalah sub kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau.
B.
INFLASI/DEFLASI
PEDESAAN
Indeks Harga Konsumen (IHK) pedesaan dapat ditunjukkan oleh Indeks Harga Konsumsi Rumahtangga Petani yang merupakan kelompok dalam Indeks Harga yang Dibayar Petani. Sub kelompok IHK pedesaan terdiri dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, kelompok perumahan, kelompok sandang, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga, serta kelompok transportasi dan komunikasi.
Tabel 10
Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Pedesaan di Sumatera Selatan, Juli-Agustus 2015 (2012=100)
KELOMPOK PENGELUARAN
IHK IHK Inflasi
Pedesaan Juli 2015
Inflasi Pedesaan
Agustus 2015
Juli 2015 Agustus
2015
(1) (2) (3) (5) (5)
Umum 122,16 122,62 0,91 0,38
Bahan Makanan 129,51 130,23 1,45 0,56
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 117,74 118,61 0,27 0,74
Perumahan 114,73 114,48 0,25 -0,22
Sandang 117,36 117,25 2,33 -0,10
Kesehatan 111,12 111,27 0,21 0,14
Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 111,85 111,63 0,62 -0,20
Transportasi dan Komunikasi 118,76 118,79 0,08 0,02
(13)
Perkembangan IHK pedesaan selama beberapa bulan terakhir ini cenderung mengalami peningkatan. Perubahan IHK pedesaan menunjukkan terjadinya inflasi/deflasi pedesaan. Inflasi/Deflasi pedesaan diperoleh dari persentase perubahan IHK bulan tertentu terhadap IHK bulan sebelumnya. IHK bulan Agustus 2015 sebesar 122,62 persen, sedangkan bulan sebelumnya 122,16 berarti terjadi inflasi sebesar 0,38 persen. Inflasi terjadi pada sub kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,74 persen, sub kelompok bahan makanan sebesar 0,56 persen, sub kelompok kesehatan sebesar 0,14 persen, serta sub kelompok transportasi dan komunikasi 0,02 persen. Sedangkan sub kelompok perumahan, sub kelompok sandang, dan sub kelompok pendidikanm rekreasi dan olahraga terjadi deflasi yaitu secara berurut masing-masing deflasi 0,22 persen, 0,10 persen, dan 0,20 persen.
(1)
Selanjutnya indeks harga yang dibayar petani (Ib) sub sektor peternak secara umum pada bulan Agustus 2015 mengalami kenaikan 0,26 persen. Kelompok konsumsi rumah tangga naik 0,38 persen, kenaikan harga tertinggi terjadi pada sub kelompok bahan makanan, dan makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau. Sedangkan Ib pada kelompok BPPBM naik sebesar 0,16 persen, dengan kenaikan tertinggi terjadi pada sub kelompok bibit.
Tabel 6
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Peternak Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Peternak Juli-Agustus 2015 serta
Persentase Perubahannya (2012=100)
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Juli'2015 Agustus'2015
% Agustus’15
thd Juli’15
(1) (2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 119,57 119,83 0,22
1.1. Ternak Besar 113,69 114,04 0,30
1.2. Ternak Kecil 109,00 109,31 0,29
1.3. Unggas 118,20 119,01 0,68
1.3. Hasil Ternak 139,66 138,98 -0,49
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 113,90 114,19 0,26
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 122,13 122,60 0,38
2.1.1. Bahan Makanan 129,34 130,15 0,63
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 117,05 117,79 0,63
2.1.3. Perumahan 114,83 114,84 0,00
2.1.4. Sandang 117,68 117,59 -0,08
2.1.5. Kesehatan 113,95 114,22 0,24
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 111,70 110,67 -0,92
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 120,44 120,48 0,03
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 107,84 108,02 0,16
2.2.1. Bibit 108,81 109,13 0,30
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 104,63 104,84 0,20
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 107,95 107,93 -0,02
2.2.4. Transportasi 119,59 119,81 0,18
2.2.5. Penambahan Barang Modal 104,63 104,69 0,05
2.2.6. Upah Buruh 111,77 111,89 0,11
Nilai Tukar Petani (NTP) 104,98 104,94 -0,04
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 110,87 110,94 0,06
6. Nilai Tukar Nelayan
Sub sektor terakhir adalah Perikanan, yang terdiri atas usaha penangkapan ikan dan usaha budidaya perikanan. Perkembangan Nilai Tukar Nelayan (NTN) selama setahun ini cukup berfluktuasi dan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan musim.
(2)
Tabel 7
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Juli-Agustus 2015 serta
Persentase Perubahannya (2012=100)
NTN pada bulan Agustus 2015 sebesar 98,73 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 98,30 persen berarti NTN mengalami kenaikan sebesar 0,43 persen. NTUP sub sektor perikanan juga mengalami kenaikan yaitu 0,67 persen atau dari 102,89 persen pada bulan Juli 2015 menjadi 103,59 persen pada bulan Agustus 2015. Kenaikan NTP dan NTUP sektor perikanan disebabkan kenaikan It lebih tinggi bila dibandingkan kenaikan Ib secara umum maupun Ib BPPBM.
Pada bulan Agustus 2015, It secara umum sub sektor perikanan mengalami kenaikan sebesar 0,65 persen. Kenaikan It terjadi baik pada kelompok perikanan tangkap maupun kelompok perikanan budidaya. Demikian juga dengan Ib secara umum, pada bulan Agustus 2015 naik sebesar 0,21 persen, hal ini dipengaruhi oleh adanya kenaikan pada kedua kelompok pengeluaran yaitu konsumsi rumahtangga dan BPPBM. Kelompok konsumsi rumahtanga pada bulan Agustus 2015 mengalami kenaikan 0,33 persen, kenaikan tertinggi terjadi pada sub kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau. Sebaliknya Ib BPPBM pada bulan Agustus 2015 turun sebesar 0,03 persen, penurunan harga terjadi terjadi pada sub kelompok pupuk dan biaya sewa.
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Juli'2015 Agustus'2015
% Agustus’15
thd Juli’15
(1) (2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 116,28 117,04 0,65
1.1. Tangkap 114,82 115,65 0,72
1.2. Budidaya 117,73 118,40 0,57
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 118,29 118,55 0,21
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 121,11 121,51 0,33
2.1.1. Bahan Makanan 124,78 125,41 0,51
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 117,72 118,51 0,67
2.1.3. Perumahan 115,65 115,30 -0,30
2.1.4. Sandang 115,07 114,76 -0,26
2.1.5. Kesehatan 113,42 113,52 0,09
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 113,53 114,05 0,45
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 125,05 124,90 -0,12
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 113,02 112,99 -0,03
2.2.1. Bibit 109,33 109,39 0,05
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 109,89 109,81 -0,08
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 105,51 105,38 -0,13
2.2.4. Transportasi 130,23 130,51 0,21
2.2.5. Penambahan Barang Modal 110,13 110,13 0,00
2.2.6. Upah Buruh 109,22 109,22 0,00
Nilai Tukar Petani (NTP) 98,30 98,73 0,43
(3)
7. Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan
Sub sektor Perikanan pada bulan Agustus 2015 menambah ruang lingkup, yaitu dengan menyajikan data Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan dan Usaha Budidaya. Sub sektor Perikanan Tangkap, terdiri atas usaha penangkapan perairan umum dan usaha penangkapan laut.
Tabel 8
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Tangkap Juli–Agustus 2015
serta Persentase Perubahannya (2012=100)
NTN Usaha Penangkapan pada bulan Agustus 2015 sebesar 96,65 persen, hal ini menunjukkan daya beli nelayan usaha penangkapan ikan lebih rendah dibanding tahun dasar 2012. Namun bila dibandingkan dengan bulan Juli 2015 NTN sub sektor usaha penangkapan ikan mengalami kenaikan sebesar 0,51 persen, dan NTUP juga mengalami kenaikan sebesar 0,78 persen pada bulan Agustus 2015. Kenaikan NTN dan NTUP usaha penangkapan ikan pada bulan Agustus 2015 disebabkan karena kenaikan It secara umum lebih tinggi dibanding dengan kenaikan Ib secara umum, sebaliknya Ib BBBM mengalami penurunan.
Pada bulan Agustus 2015 kenaikan It sebesar 0,72 persen atau dari 114,82 persen pada bulan Juli 2015 menjadi 115,65 persen bulan Agustus 2015. Kenaikan It tersebut terutama dipengaruhi oleh adanya
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Juli'2015 Agustus'2015
% Agustus’15
thd Juli’15
(1) (2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 114,82 115,65 0,72
1.1. Penangkapan Perairan Umum 125,82 127,87 1,62
1.1. Penangkapan Laut 107,29 107,29 0,00
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 119,42 119,67 0,21
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 120,97 121,38 0,33
2.1.1. Bahan Makanan 124,80 125,44 0,51
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 117,76 118,54 0,67
2.1.3. Perumahan 115,65 115,30 -0,30
2.1.4. Sandang 114,94 114,63 -0,26
2.1.5. Kesehatan 113,42 113,52 0,09
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 113,55 114,07 0,45
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 125,05 124,90 -0,12
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 116,28 116,22 -0,05
2.2.1. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 103,78 103,52 -0,26
2.2.2. Transportasi 132,28 132,29 0,01
2.2.3. Penambahan Barang Modal 111,90 111,90 0,00
2.2.4. Upah Buruh 108,27 108,27 0,00
Nilai Tukar Petani (NTP) 96,15 96,65 0,51
(4)
kenaikan It pada kelompok penangkapan perairan umum sebesar 1,62 persen, sedangkan penangkapan di laut tidak mengalami perubahan. Pada kelompok penangkapan perairan umum kenaikan harga tertinggi terjadi pada komoditi ikan betutu.
Selanjutnya, Ib secara umum pada bulan Agustus 2015 juga mengalami kenaikan yaitu 0,21 persen. Kenaikan Ib terjadi pada kelompok konsumsi rumah tangga, terutama pada sub kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau. Sedangkan Ib BPPBM turun sebesar 0,05 persen, penurunan harga terjadi pada sub kelompok biaya sewa dan pengeluaran lain.
8. Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya
NTN Usaha Budidaya pada bulan Agustus 2015 sebesar 100,82 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 100,47 persen berarti NTN naik sebesar 0,36 persen. Begitu juga dengan NTUP sektor perikanan budidaya mengalami kenaikan sebesar 0,57 persen.
Tabel 9.
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Budidaya Juli-Agustus 2015 serta
Persentase Perubahannya (2012=100)
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Juli'2015 Agustus'2015
% Agustus’15
thd Juli’15
(1) (2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 117,73 118,40 0,57
1.1. Budidaya Air Tawar 117,73 118,41 0,58
1.2. Budidaya Air Payau 117,59 117,59 0,00
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 117,18 117,44 0,22
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 121,24 121,64 0,33
2.1.1. Bahan Makanan 124,75 125,39 0,51
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 117,68 118,47 0,67
2.1.3. Perumahan 115,65 115,30 -0,30
2.1.4. Sandang 115,20 114,89 -0,26
2.1.5. Kesehatan 113,42 113,52 0,09
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 113,51 114,03 0,45
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 125,05 124,90 -0,12
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 109,79 109,79 0,00
2.2.1. Bibit 109,33 109,39 0,05
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 109,89 109,81 -0,08
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 107,22 107,22 0,00
2.2.4. Transportasi 128,21 128,74 0,41
2.2.5. Penambahan Barang Modal 108,39 108,39 0,00
2.2.6. Upah Buruh 110,16 110,16 0,00
Nilai Tukar Petani (NTP) 100,47 100,82 0,36
(5)
NTN Usaha Budidaya diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima nelayan budidaya (It) dengan indeks harga yang dibayar nelayan budidaya (Ib). Indeks harga yang diterima nelayan budidaya pada bulan Agustus 2015 sebesar 118,40 atau naik 0,57 persen dibanding bulan Juli 2015 sebesar 117,73 persen. Kenaikan It terutama terjadi sub kelompok budidaya air tawar yaitu naik 0,58 persen, sedangkan budidaya air payau tidak mengalami perubahan. Kenaikan harga tertinggi dari usaha budidaya air tawar adalah komoditi ikan patin.
Sementara itu, Ib secara umum sub sektor perikanan budidaya pada bulan Agustus 2015 sebesar 117,44 atau naik 0,22 persen dibandingkan bulan Juli 2015 sebesar 117,18 persen. Kenaikan Ib terjadi pada kelompok pengeluaran konsumsi rumahtangga sebesar 0,33 persen, sedangkan Ib biaya produksi dan penambahan barang modal tidak mengalami perubahan. Kenaikan Ib tertinggi pada bulan Agustus 2015 untuk konsumsi rumahtangga adalah sub kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau.
B.
INFLASI/DEFLASI
PEDESAAN
Indeks Harga Konsumen (IHK) pedesaan dapat ditunjukkan oleh Indeks Harga Konsumsi Rumahtangga Petani yang merupakan kelompok dalam Indeks Harga yang Dibayar Petani. Sub kelompok IHK pedesaan terdiri dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, kelompok perumahan, kelompok sandang, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga, serta kelompok transportasi dan komunikasi.
Tabel 10
Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Pedesaan di Sumatera Selatan, Juli-Agustus 2015 (2012=100)
KELOMPOK PENGELUARAN
IHK IHK Inflasi
Pedesaan Juli 2015
Inflasi Pedesaan
Agustus 2015 Juli 2015 Agustus
2015
(1) (2) (3) (5) (5)
Umum 122,16 122,62 0,91 0,38
Bahan Makanan 129,51 130,23 1,45 0,56
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 117,74 118,61 0,27 0,74
Perumahan 114,73 114,48 0,25 -0,22
Sandang 117,36 117,25 2,33 -0,10
Kesehatan 111,12 111,27 0,21 0,14
Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 111,85 111,63 0,62 -0,20
Transportasi dan Komunikasi 118,76 118,79 0,08 0,02
(6)
Perkembangan IHK pedesaan selama beberapa bulan terakhir ini cenderung mengalami peningkatan. Perubahan IHK pedesaan menunjukkan terjadinya inflasi/deflasi pedesaan. Inflasi/Deflasi pedesaan diperoleh dari persentase perubahan IHK bulan tertentu terhadap IHK bulan sebelumnya. IHK bulan Agustus 2015 sebesar 122,62 persen, sedangkan bulan sebelumnya 122,16 berarti terjadi inflasi sebesar 0,38 persen. Inflasi terjadi pada sub kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,74 persen, sub kelompok bahan makanan sebesar 0,56 persen, sub kelompok kesehatan sebesar 0,14 persen, serta sub kelompok transportasi dan komunikasi 0,02 persen. Sedangkan sub kelompok perumahan, sub kelompok sandang, dan sub kelompok pendidikanm rekreasi dan olahraga terjadi deflasi yaitu secara berurut masing-masing deflasi 0,22 persen, 0,10 persen, dan 0,20 persen.