Peningkatan ketersediaan, pemerataan, dan kualitas tenaga kesehatan.

57 Disamping 4 isu pokok tersebut, memandang perlu untuk menambahkan isu penting lainnya yaitu dukungan manajemen dalam peningkatan pelayanan kesehatan, yang termasuk di dalamnya adalah good governance desentralisasi bidang kesehatan dan struktur organisasi yang efektif dan efisien. Pembangunan Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, difokuskan pada Revitalisasi puskesmas untuk mengembalikan peran dan fungsi Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan komprehensif pada masyarakat selama 24 jam, baik ada atau tidak ada rawat inap, yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat. Pemerintah Kota diberi kesempatan meningkatkan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya dalam rangka peningkatan pelayanan terkait upaya menurunkan AKI dan AKB. Merujuk hasil analisa visi dan misi Renstra Kemenkes RI dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, jelas bahwa pembangunan kesehatan lebih mengarah pada upaya promotif preventif. Tabel T.IV. C - 11 Permasalahan Pelayanan OPD Kota Balikpapan Berdasarkan Sasaran Renstra Kemenkes RI Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya No Sasaran Jangka Menengah Renstra Kemenkes RI Permasalahan Pelayanan OPD Sebagai Faktor Penghambat Pendorong 1 Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat Pendukung Operasional Belum Seluruhnya MemadaiMencukupi Mobilisasi penduduk tinggi Memanfaatkan Dukungan Stakeholder untuk Memaksimalkan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Penunjang Pelayanan dan Pemenuhan Tenaga Khusus dengan kompetensi tertentu 2 Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular Distribusi SDM Kesehatan Belum Merata 3 Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan antar tingkat sosial ekonomi serta gender Jumlah dan Jenis tenaga Kesehatan belum memenuhi standar sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Formasi Kebutuhan Daerah belum sinergi dengan ketersediaan alokasi anggarankondisi keuangan daerah 4 Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka mengurangi resiko finansial Dukungan Regulasi yang terkait dengan kesehatan belum berjalan secara optimal OPD tidak memiliki legal team Memanfaatkan regulasi kesehatan yang sudah berjalan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan 5 Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS pada tingkat rumah tangga dari 50 persen menjadi 70 persen SDM Kesehatan melakukan rangkap tugasjabatan On The Job Training, Pendidikan dan Pelatihan dan Sosialisasi 58 6 Seluruh provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit tidak menular Pemenuhan Sarana dan Prasarana Penunjang Pelayanan Belum Maksimal Alokasi Anggaran Kesehatan kepada OPD Teknis Dinas Kesehatan Kota Balikpapan belum mencukupi menyesuaikan sarana dan prasarana standar Memaksimalkan dukungan stakeholder dan CSR dalam memenuhi sarana dan prasarana penunjang pelayanan kesehatan yang belum optimal 7 Seluruh KabupatenKota melaksanakan Standar Pelayanan Minimal SPM Keterampilan SDM Kesehatan yang belum sepenuhnya memadai Kemampuan dan Keterampilan SDM Kesehatan dan Non Kesehatan masih dirasakan kurang Meningkatkan kompetensi SDM Kesehatan, pemenuhan tenaga khusus, serta kualitas dan mutu pelayanan kesehatan untuk mengatasi beban ganda penyakit Beban Tugas Rangkap di luar tugas pokok dan fungsi Surat Edaran agar tidak melakukan penerimaan tenaga honor Optimalisasi regulasi yang ada untuk memaksimalkan tugas pokok dan fungsi di lingkungan OPD Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Tingkat pemahaman keluarga dan masyarakat yang masih rendah akan pentingnya makna kesehatan ibu dan anak serta pemenuhan kebutuhan gizi merupakan permasalahan dasar yang perlu penanganan untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat Belum maksimalnya peran posyandu Posyandu Aktif dan Tidak Aktif Kegiatan Posyandu dilakukan kreasi agar lebih menarik minat para orang tua Organisasi Masyarakat dan OPD terkait bidang kesehatan berkontribusi positif Belum optimalnya hasil yang dicapai dalam pengembangan upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit, khususnya dalam menekan angka kesakitan , kematian dan kecacatan yang disebabkan oleh penyakit menular dan penyakit tidak menular serta wabah dan bencana Belum maksimalnya peran seluruh stakeholder tentang patofisiologi terjadinya penyakit Peran serta kemitraan yang sudah terjalin dengan baik Dukungan SDM Kesehatan dari Institusi Pendidikan Kesehatan Tingkat pendidikan tenaga kesehatan cukup memadai Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang masih belum sesuai standar Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Anggaran APBD I, APBD II dan APBN 59 Ketersediaan SDM Kesehatan dengan kompetensi tertentu dalam rangka mendukung pencegahan dan penanggulangan penyakit masih belum terpenuhi Standar Pelayanan, SOP dan Standar Pelayanan Minimal Memanfaatkan motivasi dan semangat pegawai, kemudahan akses layanan untuk menjamin mutu layanan kesehatan guna mengantisipasi semakin berkembangnya fasilitas pelayanan kesehatan non pemerintah yang tersebar Belum maksimalnya perwujudan lingkungan pemukiman dan tempat aktivitas perekonomian penduduk yang benar - benar memenuhi syarat kesehatan Pola kebiasaan dan prilaku masyarakat yang tidak mudah berubah Indikator Penilaian Kota Sehat Forum Kota Sehat Penilaian Adipura Balikpapan sebagai salah satu kota penerima Adipura Kencana Tenaga Sanitarian pada Pusat Pelayanan Primer Puskesmas masih belum terpenuhi Sistem Informasi Kesehatan belum berjalan maksimal SDM dengan kompetensi Tekonologi Informatika di Lingkup OPD Dinas Kesehatan Kota Balikpapan sangat minim Optimalisasi Sistem Informasi Kesehatan dalam mendukung penanganan beban ganda penyakit Sistem Pengawasan dan Pengendalian Internal Belum Berjalan Optimal Belum secara keseluruhan aparatur sipil negara di lingkup OPD Dinas Kesehatan Kota Balikpapan mampu mengimplementasikan seluruh tahapan SPIP LKjIP Instansi Pemerintah, Bimtek dan Workshop SPIP 60

3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kelestarian Lingkungan Hidup Strategis Tabel T.IV. C - 13

Permasalahan Pelayanan OPD Kota Balikpapan Berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya No Rencana Tata Ruang Wilayah Terkait Tugas dan Fungsi OPD Permasalahan Pelayanan OPD Sebagai Faktor Penghambat Pendorong 1 Penguatan Fungsi Pusat Pelayanan Pendukung Operasional Belum Seluruhnya MemadaiMencukupi Mobilisasi penduduk tinggi Memanfaatkan Dukungan Stakeholder untuk Memaksimalkan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Penunjang Pelayanan dan Pemenuhan Tenaga Khusus dengan kompetensi tertentu Distribusi SDM Kesehatan Belum Merata Jumlah dan Jenis tenaga Kesehatan belum memenuhi standar sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Formasi Kebutuhan Daerah belum sinergi dengan ketersediaan alokasi anggarankondisi keuangan daerah Dukungan Regulasi yang terkait dengan kesehatan belum berjalan secara optimal OPD tidak memiliki legal team Memanfaatkan regulasi kesehatan yang sudah berjalan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan SDM Kesehatan melakukan rangkap tugasjabatan On The Job Training, Pendidikan dan Pelatihan dan Sosialisasi Pemenuhan Sarana dan Prasarana Penunjang Pelayanan Belum Maksimal Alokasi Anggaran Kesehatan kepada OPD Teknis Dinas Kesehatan Kota Balikpapan belum mencukupi menyesuaikan sarana dan prasarana standar Memaksimalkan dukungan stakeholder dan CSR dalam memenuhi sarana dan prasarana penunjang pelayanan kesehatan yang belum optimal Keterampilan SDM Kesehatan yang belum sepenuhnya memadai Kemampuan dan Keterampilan SDM Kesehatan dan Non Kesehatan masih dirasakan kurang Meningkatkan kompetensi SDM Kesehatan, pemenuhan tenaga khusus, serta kualitas dan mutu pelayanan kesehatan untuk mengatasi beban ganda penyakit Beban Tugas Rangkap di luar tugas pokok dan fungsi Surat Edaran agar tidak melakukan penerimaan tenaga honor Optimalisasi regulasi yang ada untuk memaksimalkan tugas pokok dan fungsi di lingkungan OPD Dinas Kesehatan Kota Balikpapan 61 2 Peningkatan Aksesibilitas Antar Kawasan Tingkat pemahaman keluarga dan masyarakat yang masih rendah akan pentingnya makna kesehatan ibu dan anak serta pemenuhan kebutuhan gizi merupakan permasalahan dasar yang perlu penanganan untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat Belum maksimalnya peran posyandu Posyandu Aktif dan Tidak Aktif Kegiatan Posyandu dilakukan kreasi agar lebih menarik minat para orang tua Organisasi Masyarakat dan OPD terkait bidang kesehatan berkontribusi positif Belum optimalnya hasil yang dicapai dalam pengembangan upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit, khususnya dalam menekan angka kesakitan , kematian dan kecacatan yang disebabkan oleh penyakit menular dan penyakit tidak menular serta wabah dan bencana Belum maksimalnya peran seluruh stakeholder tentang patofisiologi terjadinya penyakit Peran serta kemitraan yang sudah terjalin dengan baik Dukungan SDM Kesehatan dari Institusi Pendidikan Kesehatan Tingkat pendidikan tenaga kesehatan cukup memadai Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang masih belum sesuai standar Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Anggaran APBD I, APBD II dan APBN Ketersediaan SDM Kesehatan dengan kompetensi tertentu dalam rangka mendukung pencegahan dan penanggulangan penyakit masih belum terpenuhi Standar Pelayanan, SOP dan Standar Pelayanan Minimal Memanfaatkan motivasi dan semangat pegawai, kemudahan akses layanan untuk menjamin mutu layanan kesehatan guna mengantisipasi semakin berkembangnya fasilitas pelayanan kesehatan non pemerintah yang tersebar 3 Peningkatan Pelayanan Sistem Jaringan Prasarana Terpadu, Merata dan Ramah Lingkungan Zero Waste Belum maksimalnya perwujudan lingkungan pemukiman dan tempat aktivitas perekonomian penduduk yang benar - benar memenuhi syarat kesehatan Pola kebiasaan dan prilaku masyarakat yang tidak mudah berubah Indikator Penilaian Kota Sehat Forum Kota Sehat Penilaian Adipura Balikpapan sebagai salah satu kota penerima Adipura Kencana