40
5. Program Kemitraan
Pengembangan kemitraan program CSR Corporate Social Responsibility khususnya untuk program kesehatan diperlukan peran Pemerintah dalam
mendorong perusahaan yang ada di Balikpapan untuk berperan serta meningkatkan derajat kesehatan serta meningkatkan kemitraan dengan pelayanan
kesehatan masyarakat dan swasta. Khusus program Promosi Kesehatan untuk kegiatan Kemitraan sudah berjalan dengan PT. Total Indonesie dan Rumah Sakit
Pertamina Balikpapan RSPB.
2.4.1 Peluang
Yang menjadi peluang dalam pengembangan pelayanan kesehatan adalah adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional JKN. JKN dimulai per 1 Januari 2014
di seluruh Indonesia. Dalam pelayanannya di fasilitas kesehatan tingkat pertama, JKN sudah menggunakan Sistem Informasi Manajemen pada saat pendaftaran yang
dijalankan secara on line dengan penggunaan provider internet. Tentunya dengan penggunaan SIM ini banyak memberikan manfaat bagi Puskesmas dalam menjalankan
manajemen program dan manajemen pasien. BPJS memberikan kapitasi kepada Puskesmas berdasarkan jumlah peserta
yang terdaftar di wilayah kerja Puskesmas. Besaran kapitasi yang diterima diperuntukkan 60 untuk jasa pelayanan dan 40 untuk biaya operasional pelayanan
kesehatan. Hal ini menjadi peluang bagi Puskesmas untuk melengkapi sarana dan prasarana dalam mendukung pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan tetap
mengacu pada aturan pengadaan barang dan jasa yang berlaku.
Tabel T.IV. C-4 Komparasi Capaian Sasaran Renstra OPD Dinas Kesehatan Kota Balikpapan terhadap Sasaran
Renstra OPD Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim dan Renstra Kementerian Kesehatan RI
No Indikator Kinerja
Capaian Sasaran Renstra OPD
KabKota Sasaran Pada Renstra
OPD Provinsi Sasaran Pada Renstra
KL
1 Angka Kesakitan
98,11 2
Prevalensi HIV dan AIDS
1 0,058
Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi
dewasa dari 0,2 menjadi di bawah 0,5
3 Angka Kejadian DBD
per 100.000 penduduk
300100.000 100100.000
Penduduk Angka kesakitan DBD
dari 55 menjadi 51 per 100.000 penduduk
41
4 Prevalensi TBC
125100.000 82,8
Menurunnya prevalensi Tuberculosis dari 235
menjadi 224 per 100.000 penduduk
5 Proporsi Kelahiran
yang dibantu tenaga kesehatan
terlatih 92,80
90 Persentase ibu bersalin
yang ditolong oleh nakes terlatih Cakupan PN
90
6 AKB
61.000 KH 231.000 KH
Menurunnya angka kematian bayi dari 34
menjadi 24 per 1.000 KH
7 AKABA
71.000 KH 321.000 KH
Menurunnya angka kematian anak balita dari
44 menjadi 40 per 1.000 KH
8 AKI
72100.000 KH 102100.000 KH
Menurunnya angka kematian ibu melahirkan
dari 228 menjadi 118 per 100.000 Kelahiran Hidup
9 Pelayanan
Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin
64 9,81
Meningkatnya penyediaan anggaran
publik untuk kesehatan dalam rangka
mengurangi resiko finansial akibat gangguan
kesehatan bagi seluruh penduduk, terutama
penduduk miskin
10 Puskesmas yang Terakreditasi
Nasional 51,85
Minimal 1 Puskesmas Terakreditasi Nasional
per Kecamatan Minimal 1 Puskesmas
Terakreditasi Nasional per Kecamatan
11 Ketersediaan Sarana dan
Prasarana Rumah Sakit
60 50
Sesuai Permenkes Nomor 24 Tahun 2016
12 Rumah Sakit yang Terakreditasi
Nasional 35,71
54,90 Minimal 1 RSUD
Terakreditasi Nasional
13 Pemenuhan SDM RS
70 89
Sesuai Permenkes Nomor 56 Tahun 2014