MATERI POKOK Buku Fiqih Kelas 9 Kurikulum 2013 (Buku Guru dan SIswa) - Administrasi Sekolah [] Pendahuluan

TUJUAN PEMBELAJARAN INDIKATOR Melalui pendekatan saintifik dengan metode komperatif tentang jual beli, qiradh, dan riba, peserta didik dapat: - Memahami ketentuan pengurusan jenazah, memandikan, mengkafani, menshalati, menguburkan ta’ziyah dan ziarah kubur - Memahami ketentuan waris - Mendemonstrasikan tata cara memandikan dan mengkafani jenazah - Mendemonstrasikan kaifiah shalat jenazah Peserta didik mampu:  Siswa dapat menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan kewajiban janazah yang belum terselesaikan  Siswa dapat menjelaskan kewajiban anak ahli waris terhadap orang tuia setelah meningal dunia  Siswa dapat menjelaskan tata cara ta’ziyah, ziarah  Siswa dapat menunjukkan contoh perawatan jenazah.  Siswa dapat mendemonstrasikan perawatan jenazah  Siswa dapat menjelaskan pengertian dan hukum waris  Siswa dapat menjelaskan dasar hukum waris  Siswa dapat menjelaskan macam- macam hak yang harus dikeluarkan sebelum pembagian harta waris

D. MATERI POKOK

1. Hokum mengurus jenazah adalah fardu kifayah, yaitu apabila sudah dikerjakan oleh sebagian dari orang islam yang lain, maka yang lainnya tidak berdosa, akan tetapi apabila tidak seorang pun yang mengerjakan kewajiban tersebut, maka semua orang islam dalam satu kampung atau kawasan tersebut akan berdosa. 2. Memandikan jenazah adalah membersihkan dan mensucikan tubuh mayat dari segala kotoran dan najis yang melekat dibadanya. Syarat memanikannya adalah jenazah itu muslim atau muslimah, anggota tubuhnya masih ada, dan bukan mati syahid 3. jenazah yang tidak mungkin dimandikan karena sesuatu hal misalnya terbakar, maka caranya cukup ditayamuni sebagaimana tayamun untuk shalat 4. Mengafani jenazah adalah membungkus jenazah dengan kain. Kain kafan dibeli dari harta peninggalan mayat. Kain kafan diusahakan warna putih dengan tidak perlu berlebih-lebihan, dan jenazah laki-laki berlapis tiga, sedangkan perempuan 5 lapis. 5. Shalat jenazah adalah salat yang dikejakan sebanyak 4 kali takbir dalam rangka mendoakan orang muslim yang sudah meninggal. Jenazah yang dishalatkan adalah jenazah yang telah dimandikan dan dikafankan 6. Syarat shalat jenazah sebagai berikut: menutup aurat, suci dari hadas besar dan kecil. bersih badan, pakaian, dan tempat dari najis, menghadap kiblat, jenazah telah dimandikan dan dikafankan. 7. Rukun salat jenazah adalah niat, takbir empat kali, membaca fatihah, membaca sholawat atas Nabi, berdiri bagi yang mampu, mendoakan mayat, dan memberi salam 8. Larangan yang berhubungan dengan penguburan jenazah, di antaranya adalah menembok kubur secara berlebihan, duduk dan bermain di atasnya, mendirikan bangunan rumah, menjadikan kuburan sebagai masjid, membongkar kubur tanpa ada keperluan, dan sebagainya 9. Ta’ziyah menurut bahasa adalah menghibur, sedangkan menurut istilah adalah mengunjungi keluarga yang meninggal dan menghiburnya dengan menganjurkan supaya mereka bersabar terhadap taqdir Allah dan mengharapkan pahala dariNya. Waktu ta’ziyah, dimulai ketika terjadinya kematian, baik sebelum dan setelah mayat dikubur, sehingga hilang dan terlupakan kesedihan mereka. 10. Ziarah kubur adalah mengunjungi kuburan dengan maksud untuk mengambil pelajaran yang terkait dengan kematian dan kehidupan akhirat, dan mendoakannya supaya dosa-dosa mereka diampuni oleh Allah swt 11. Syari’at waris diturunkan untuk memberikan pengaturan bagi manusia danmemberikan rasa adil. Diantara tujuan adalah kewajiban dan hak keluarga mayit teratur dan dihormati, menghindari perselisihan antar ahli waris atau keluargamayit yang ditinggalkan, dan terjaganya harta warisan hingga sampai kepada individu yang berhak menerima harta warisan

E. PROSES PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Pendahuluan