167 | P a g e
ETIK DAN EMIK PADA KARYA ETNOGRAFI
M. Rawa El Amady
1
Abstract Important lesson of the two in the ethnographic work even when doing ethnographic
research, ethics and emic is not a separate thing. Both are an integral part in the research process as well as in his writing. So, in an ethnographic work could not
leave ethics, or leave emic, but they must appear in accordance with periodesasinya respectively.
Key words: Ethics, Emic, Etnography, Research A.
Pendahuluan
ulisan yang
saya sajikan
ini mencoba mengembangkan diskusi
etik dan emik menjadi lebih fokus dan
spesifik terutama
pada karya
etnografi. Saya tidak ingin terjebak dalam suatu persepsi perbedaan konsepsional
antara emik dan etik, tetapi saya ingin melihat posisi etik dan emik pada karya
etnografi
yang belum
dibahas oleh
keduanya. Selama
ini pembahasan
tentang etik dan emik masih terbatas pada level teknikal pengambilan data. Padahal
ilmu antropologi sejak tahun 1980-an berkembang begitu cepat, begitu juga etik
dan emik ikut berkembang sehingga tidak hanya terbatas pada masalah teknikal
pengambilan data, dan hubungan etik dengan masing-masing paradigama. Etik
dan emik sudah melekat dan saling mempengaruhi paradigma.
Menurut saya berkaitan dengan etik dan emik dalam kajian etnografi ada
beberapa isu
penting yang
perlu diperdalam, yaitu pertama, posisi penulis.
Posisi dalam arti bagaimana penulis memperlakukan konsepsi Pike dan Harris,
pada bagian definisi yang dipakai Pike tetapi pada bagian pembahasan dipakai
Harris, yang tentu saja menyebabkan kekacauan karena Harris dan Pike berada
pada stand point yang berbeda. Kedua, belum
ada penjelasan
yang tegas
keterkaitan antara
paradigma dalam
antropologi dengan isu emik dan etik tersebut.
Saya belum
menemukan justifikasi bahwa terdapat perbedaan
perlakuan antara emik dan etik pada masing-masing paradigma. Ketiga, konsep
etik dan emik belum bisa operasional untuk menilai karya etnografi, dataran emik
dan
etik masih
pada perdebatan
epistiomologi. Oleh sebab itu, agak kesulitan untuk memulai suatu kerja
akademik atas penilaian sebuah karya etnografi pada perspektif etik dan emiknya.
Ini dapat dipahami karena karya-karya yang membahas etik dan emik memang
masih
saja menonjolkan
perdebatan antara Harris dan Pike
Dari ketiga
tema yang
perlu diperdalam tersebut, saya mengambil
tema etik emik pada karya etnografi, melalui tema ini saya bisa memahami
hubungan emik
dan etik
dengan paradigma
dan akan
mencoba mengoperasionalkan perspektif etik dan
emik pada karya etnografi. Ini saya
lakukan karena tujuan utama dari artikel saya adalah untuk mengoperasionalkan
konsepsi emik dan etik pada karya etnografi.
B. Tujuan Kajian