Tujuan Manfaat Penelitian PENDAHULUAN

Dini Fatwa Kania, 2015 RESPONS POTONGAN JARINGAN TANAMAN EDELWEISS Anaphalis javanica pada MEDIUM MURASHIGE-SKOOG DENGAN PENAMBAHAN ZAT PENGATUR TUMBUH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Dapat mengetahui konsentrasi yang optimal untuk mikropropagasi tumbuhan edelweiss Anaphalis javanica dengan mengetahui respons pertumbuhan pada medium Murashige-Skoog MS dengan pemberian konsentrasi BAP, NAA, 2,4-Dichlorophenoxyacetic acid 2,4-D, kinetin dan IBA. 3. Dapat digunakan sebagai referensi dalam melakukan propagasi tumbuhan edelweiss Anaphalis javanica melalui kultur jaringan. 4. Dapat menjadi salah satu teknik yang digunakan untuk melestarikan dan mengantisipasi kepunahan tumbuhan endemik salah satunya pada tumbuhan edelweiss Anaphalis javanica.

F. Asumsi

1. BAP dapat berperan positif dalam menghasilkan tunas jika penggunaannya digabungkan dengan NAA seperti yang diteliti pada tanaman Vanushava pedata Karuppsamy et al., 2006. 2. Kombinasi antara kombinasi konsentrasi BAP, NAA, 2,4- Dichlorophenoxyacetic acid 2,4-D dan kinetin berpengaruh terhadap pertumbuhan organogenesis tunas dan kalus dari potongan jaringan buku, daun dan pucuk pada tumbuhan Anaphalis eliptica Senthilkumar dan Paulsamy, 2010. 3. Penambahan auksin sintetik NAA atau IBA ke dalam media MS berpengaruh terhadap waktu inisiasi, jumlah, panjang dan karakteristik akar piretrum Chrysanthemum cinerariifolium klon Prau 6 Rostiana,

2007. G. Hipotesis

Medium Murashige-Skoog MS dengan penambahan BAP, NAA, 2,4-D, kinetin dan IBA dapat memberikan respons potongan jaringan buku, daun dan pucuk edelweiss Anaphalis javanica. Dini Fatwa Kania, 2015 RESPONS POTONGAN JARINGAN TANAMAN EDELWEISS Anaphalis javanica pada MEDIUM MURASHIGE-SKOOG DENGAN PENAMBAHAN ZAT PENGATUR TUMBUH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan Sugiyono, 2011.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL. Rancangan acak lengkap dapat didefinisikan sebagai rancangan dengan beberapa perlakuan dan disusun secara random untuk seluruh unit percobaan. Pada penelitian ini, kontrol yang digunakan yaitu pada medium Murishage dan Skoog MS tanpa penambahan zat pengatur tumbuh ZPT. Perlakuan yang diberikan adalah penambahan zat pengatur tumbuh yaitu Benzyl amino purine BAP, a- Naphtalene acetic acid NAA, 2,4-Diklorofenoksiacetic acid dan Kinetin. Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini menggunakan kombinasi jenis auksin dan sitokinin yang berbeda-beda sebagai berikut : 1. NAA 0 dan 0,3 mgL dan BAP 0, 2.5, 2.75, 3, 3.25mgL dengan jumlah pengulangan sebanyak dua kali dan dilanjutkan dengan subkultur sebanyak dua tiga kali Tabel 3.1. 2. 2,4-D 0, 1.75, 2, 2.25, 3 mgL dan kinetin 0 mgL dengan jumlah pengulangan sebanyak empat kali dan dilanjutkan dengan subkultur sebanyak dua kali Tabel 3.2. 3. Kinetin 0, 0.2, 0.3 mgL dan BAP 0, 0.75, 1 mgL dengan jumlah pengulangan sebanyak dua kali dan dilanjutkan dengan subkultur sebanyak tiga kali Tabel 3.3. 4. IBA 1 mgL Penentuan banyaknya jumlah pengulangan dalam penelitian ini menurut Gomez Gomez 1995 dengan rumus sebagai berikut : Keterangan : T = Jumlah Perlakuan R = jumlah pengulangan 20 = derajat bebas T R- 1 ≥ 20

Dokumen yang terkait

Pengaruh Teknik Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh dan Umur Pindah Tanam Bibit TSS (True Shallot Seeds) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascaloicum L.)

6 85 199

Pengaruh Konsentrasi Dan Frekuensi Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh Kinetin Terhadap Pemecahan Dormansi Pucuk Tanaman Teh (Camellia sinensis L.) Produksi

0 38 103

Pengaruh Berbagai Level Zat Pengatur Tumbuh Dekamon 22,43 L Dan Pupuk Kandang Domba Terhadap Produksi Dan Pertumbuhan Legum Stylo (Stylosanthes Gractlis)

0 34 66

Pengaruh Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Hydrasil Dan Pupuk Nitrophoska Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Semangka (Citrullus Vulgaris Schard)

0 41 71

Pengaruh Pemberian Pupuk Stadya Daun Dan Zat Pengatur Tumbuh Atonik 6,5 L Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma Cacao L.)

0 41 96

Pengaruh Berbagai Level Zat Pengatur Tumbuh Dekamon 22,43 L dan Pupuk Kandang Domba Terhadap Kualitas Legum Stylo (Stylosanthes gracilis)

1 56 64

Pengarah campuran media tanam dan zat pengatur tumbuh Giberellin terhadap pertumbuhan bibit mengkudu (Morinda citrifolia L.)

0 27 84

Pengaruh Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Atonik dan Dosis Pupuk Urea terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jahe Muda (Zingiber officinale Rosc.)

4 51 92

Komposisi Media Pembibitan tl-m Zat Pengatur Tumbuh Dekamon 22,43 L Mempengaruhi Pertumbuhan Bibit Enten Tanaman Durian (Durio zibhethinus M u n*) Dibawah Naungan Tanaman Pepaya.

0 61 50

Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Asam Giberelat (GA3) dan Pupuk NPK pada Penyambungan Tanaman Mangga (Mangifera indica L.)

3 30 93