Uji Persyaratan Teknik Analisis Data 1. Analisis Diskriptif

118 Yudi Purwana, 2015 PENGARUH KEMAMPUAN MANEJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN KERJA GURU TERGADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI KECAMMATAN SUKASARI KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu skor 3, d Jarang JR skor 2, dan e Tidak Pernah TP skor 1 Riduwan 2010: 277. Deskripsi variabel yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi variabel kemampuan manajerial kepala sekolah terdiri 11 indikator, disiplin kerja guru terdiri dari 11 indikator, dan variabel kinerja mengajar guru terdiri 14 indikator.

2. Uji Persyaratan

a. Uji Normalitas Data Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data suatu variabel penelitian mengikuti distribusi data yang normal atau tidak. Data yang berdistribusi normal berarti mempunyai sebaran yang normal pula. Tingkat kenormalan data sangat penting, karena dengan data yang berdistribusi normal, maka data tersebut dianggap dapat mewakili populasi. Dalam penelitian ini uji normalitas data menggunakan uji One Sample Kolmogorof-Smirnov. Metode ini prinsip kerjanya adalah membandingkan frekuensi kumulatif distribusi teoritik dengan frekuensi kumulatif distribusi empirikobservasi Siregar, 2013: 153. Kriteria pengujiannya adalah: 1 jika nilai Signifikansi Asym Sig 2 tailed 0,05 maka data berdistribusi normal, dan 2 jika nilai Signifikansi Asym Sig 2 tailed 0,05 maka data tidak berdistribusi normal Priyatno, 2012: 38. Di samping analisis statistik melalui uji One Sample Kolmogorof- Smirnov, untuk mengetahui normalitas data dilakukan analisis grafik histogram. Menurut Ghozali 2011: 160 analisis grafik histogram yaitu membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Jika data berdistribusi normal maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonal. Pada prinsipnya normalitas data dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya menurut Ghozali 2011: 163 adalah: 1 jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas; 119 Yudi Purwana, 2015 PENGARUH KEMAMPUAN MANEJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN KERJA GURU TERGADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI KECAMMATAN SUKASARI KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Adapun variabel yang akan diuji normalitasnya meliputi variabel kemampuan manajerial kepala sekolah X 1 , disiplin kerja guru X 2 , dan kinerja mengajar guru Y. Pengujian normalitas data menggunakan fasilitas komputer program Aplikasi SPSS versi 16. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari sampel yang diperoleh homogen atau tidak dengan membandingkan kedua variansnya. Jika kedua variansnya sama besar, maka uji homogenitas ini tidak perlu dilakukan lagi karena datanya sudah dapat dianggap homogen. Namun untuk varians yang tidak sama besarnya, perlu diadakan pengujian homogenitas melalui uji kesamaan dua varians ini. Persyaratan agar pengujian homogenitas dapat dilakukan adalah apabila kedua datanya telah terbukti berdistribusi normal. Dalam penelitian ini uji homogenitas data menggunakan metode varians terbesar dibandingkan dengan varians terkecil. Kriterianya jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varians dari dua atau lebih kelompok data adalah sama Priyatno, 2012: 45. Uji homogenitas digunakan sebagai syarat jika akan melakukan uji t 2 sampel bebas Independent Samples T Test dan uji varian satu jalan One Way ANOVA. Pengujian homogenitas menggunakan fasilitas komputer program Aplikasi SPSS versi 16. c. Uji Linieritas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah dua variabel yaitu variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai hubungan yang linear membentuk garis lurus atau tidak secara signifikan. Uji ini digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Dalam penelitian ini uji linieritas menggunakan Test for Linearity dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujian, dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila nilai signifikansi pada Linearity kurang dari 0,05. Atau jika signifikansi pada Deviation 120 Yudi Purwana, 2015 PENGARUH KEMAMPUAN MANEJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN KERJA GURU TERGADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI KECAMMATAN SUKASARI KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu From Linearity 0,05 maka kedua variabel berhubungan secara linier Priyatno, 2012: 40. Adapun variabel-variabel yang akan diuji linieritasnya adalah variabel kemampuan manajerial kepala sekolah X 1 dengan kinerja mengajar guru Y dan variabel disiplin kerja guru X 2 dengan kinerja mengajar guru Y. Pengujian linieritas menggunakan fasilitas komputer program Aplikasi SPSS versi 16. d. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas adalah keadaan dimana terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen dalam model regresi Priyatno, 2013: 56. Suatu model regresi dikatakan mengalami multikolinieritas jika ada hubungan linier yang sempurna pada beberapa atau semua variabel independen. Jika terjadi hubungan antar sesama variabel independen maka dikatakan variabel tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel yang nilai korelasi antar variabel independen sama dengan nol. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Dalam penelitian ini uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF dan Tolerance. Kriterianya apabila nilai VIF kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1, maka dinyatakan model tidak terjadi multikolinieritas Ghozali, 2011: 174. Pengujian multikolinieritas menggunakan fasilitas komputer program Aplikasi SPSS versi 16. e. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2011: 139. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedas- tisitas atau tidak terjadi masalah heteroskedasitas. Heteroskedastisitas adalah keadaan di mana terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi Priyatno, 2013: 62. 121 Yudi Purwana, 2015 PENGARUH KEMAMPUAN MANEJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN KERJA GURU TERGADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI KECAMMATAN SUKASARI KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk melakukan uji heteroskedastisitas yaitu Spearman’s Rho Testing, Uji Glejser dan Grafik Plot. Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas menggunakan metode Uji Glejser dan Grafik Plot. Uji Glejser dilakukan dengan meregresikan variabel-variabel independen terhadap nilai absolut residual. Sebagai pengertian dasar, residual adalah selisih antara nilai observasi dengan nilai prediksi, dan absolut adalah nilai mutlaknya. Kriterianya adalah jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan residual lebih dari 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali dalam Priyatno, 2013: 62. Grafik Plot dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Dasar analisis: 1 jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, 2 jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011: 139. Pengujian heteroskedastisitas dengan fasilitas komputer program Aplikasi SPSS versi 16.

3. Uji Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN CONGGEANG KABUPATEN SUMEDANG.

0 1 73

PENGARUH KINERJA KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR KECAMATAN CAMPAKA DAN KECAMATAN CIBATU KABUPATEN PURWAKARTA.

0 2 45

PENGARUH KELOMPOK KERJA GURU DAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR DI WILAYAH IV KABUPATEN SUMEDANG.

0 2 68

KONTRIBUSI KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MADRASAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU MADRASAH ALIYAH DI KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 37

KONTRIBUSI SISTEM PENILAIAN KINERJA GURU DAN KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU MADRASAH ALIYAH DI KABUPATEN SUMEDANG.

1 7 59

KONTRIBUSI IKLIM SEKOLAH DAN KEMAMPUAN MENGENAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SMP SE-KABUPATEN SUMEDANG.

0 23 70

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI KECAMATAN SUKASARI KABUPATEN SUMEDANG - repository UPI T ADP 1204800 Title

0 0 8

KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DABIN III KECAMATAN JAKEN KABUPATEN PATI

0 0 75

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN KEWIRAUSAHAAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU

0 0 11

PENGARUH KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS II KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN LOMBOK BARAT - Repository UNRAM

0 0 11