PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN CONGGEANG KABUPATEN SUMEDANG.

(1)

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI

KECAMATAN CONGGEANG KABUPATEN SUMEDANG SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Administrasi Pendidikan

Oleh:

RAHMI NOVITASARI 1105810


(2)

KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN CONGGEANG KABUPATEN SUMEDANG

Oleh Rahmi Novitasari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

©Rahmi Novitasari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015


(3)

(4)

Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga skripsi

yang berjudul “Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Mengajar Guru SD Negeri Di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang” ini dapat terselesaikan.

Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam rangka meraih gelar Sarjana pada Departemen Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Secara garis besar skripsi ini mendeskripsikan mengenai pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru SD Negeri di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak luput dari kekurangan dan keterbatasan, baik dari substansi maupun tata bahasanya, sehingga skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan masukan berupa saran dan kritik membangun yang dapat dijadikan bahan perbaikan skripsi ini serta sebagai motivasi penulis untuk meningkatkan kemampuan di kemudian hari.


(5)

Segala puji kepada Allah SWT Karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis masih diberikan umur guna menyelesaika skripsi ini. Tanpa dukungan dan bantuan yang berupa doa, moril, materil, serta spiritual dari kedua orang tua terkasih yang saya cintai yaitu Ibu Nani Candriani, S.Pd dan Bapak Kapten. Purn. Adang Iskandar (Alm) mustahil penulis sanggup untuk menjalani tahap demi tahap dalam menyelesaikan skripsi ini. Selain itu dengan segala kerendahan hati, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Eka Prihatin, M.Pd selaku pembimbing 1 dan pembimbing akademik yang telah meluangkan waktunya dengan sabar untuk membimbing dan memberikan arahan kepada penulis sehingga mendapatkan kelancaran dalam penulisan skripsi ini. Selain itu beliau selalu memberikan ide-ide dan dukungan, sehingga banyak sekali memeberikan kontribusi yang positif dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. Dedy Achmad Kurniady, M.Pd selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan senantiasa dengan penuh kesabaran dan kesungguhan dalam memberikan arahan dan dorongan yang sangat berharga bagi penyelesaian skripsi ini. Sehingga banyak sekali memberikan kontribusi dalam setiap kegiatan bimbingan untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Dr. H. Aceng Muhtaram Mirfani, M.Pd dan Dr. Cicih Sutarsih, M.Pd selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Administrasi Pendidikan atas segala kemudahan fasilitas belajar bagi penulis.

4. Seluruh Dosen Pengajar Departemen Administrasi Pendidikan yang telah mendidik dan memberikan motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung.


(6)

nasihat dan dukungannya selama penulisan skripsi ini.

7. Dian Nursakinah Alam,SE, Mila Mayeda, S.Ked, dan Anggun Rahayu M, S, Hut yang setia dan selalu ada selama 7 tahun ini dengan selalu memberikan motivasi dan hiburan yang tidak ada habisnya, serta bersama-sama berjuang selama kuliah dan bermain ini.

8. Yuli dan Linda yang selama ini menjadi alarm hidup, serta membagi ilmunya dan dukungan kepada penulis. Fitri, Novia, Bella, Rasela, dan Syafira teman berbagai kondisi yang setia memberikan cerita senang dan sedih namun selalu berakhir dengan canda tawa. Mariza dan Septi yang selama kuliah selalu membagi ilmunya dengan ikhlas dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Serta teman-teman Departemen Administrasi Pendidikan 2011 yang memiliki sejuta cerita dan ekspresi serta saling memotivasi satu sama lain.

9. Riska dan Azrina yang selalu memberikan kuliah tambahan dan selalu berusaha membuat tawa canda disetiap ceritanya. Serta memberikan dorongan dan motivasi selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

10.Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan serta doa kepada penulis sehingga membantu kelancaran kelancaran penyusunan skripsi ini.

Semoga segala bantuan, dorongan dan kerjasama yang telah diberikan semua pihak menjadi catatan ibadah disisi Allah S.W.T dan akan diberikan rahmat, berkat dan ampunan serta balasan yang berlipat ganda. Amin.


(7)

(8)

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru SD Negeri Di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang”.

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah masih banyak sekolah yang mengalami masalah dikarenakan guru tidak menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Rendahnya kualitas peranan guru dalam sekolah salah satunya dikarenakan kinerja mengajarrnya yang masih rendah. Hal ini diduga karena kurangnya supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh guru SD Negeri di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang sebanyak 150 guru dari populasi tersebut diambil seluruh populasi. Berdasarkan pengolahan data yang dihitung dengan menggunakan teknik WMS (Weight Means Scored) diperoleh bahwa rata-rata kecenderungan umum untuk supervisi akademik kepala sekolah berada pada kategori baik dan rata-rata kecenderungan umum untuk kinerja mengajar guru berada dalam kategori sangat baik. Berdasarkan analisis korelasi menunjukan bahwa tingkat koefisien supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru rendah. Uji signifiakansi menunjukkan bahwa supervisi akademik kepala sekolah memiliki korelasi yang positif dan signifikan terhadap kinerja mengajar guru. Dari uji determinasi dan analisis regresi membuktikan bahwa supervisi akademik kepala sekolah dapat menentukan kualitas kinerja mengajar guru. Dapat disimpulkan bahwa supervisi akademik kepala sekolah memberikan pengaruh yang positif dan signifikan. Meskipun telah diketahui pengaruh yang ada cukup rendah. Hal ini memberikan petunjuk bagi kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas kinerja mengajar guru yang baik serta dalam meningkatkan mutu sekolah, maka kepala sekolah perlu memperhatikan supervisi akademik kepala sekolah yang telah diberikan. Untuk meningkatkan kinerja mengajar guru yang baik juga bisa dilakukan dengan adanya motivasi dari kepala sekolah.


(9)

ABSTRACT

This study entitled “The Effect of Academic Supe rvision of School Principals towards Teaching Performance of Ele mentary School Teache rs in Conggeang District, Sumedang Regency”. The problem raised in this study is that there are many schools having problems caused by the teachers who do not carry their duties and functions well. The low

quality of the teachers’ roles is caused by the low of teaching performance. This is presumably due to the lack of academic supervision which is done by the school principals. This study used descriptive method in which qualitative approach was used. The population of the study is the whole elementary school teachers in Conggeang District, Sumedang Regency. The entire population of 150 teachers was taken as the participants. Based on the data collection which was calculated by WMS (Weight Means Scored) technique, is found that the average of the general tendency for academic supervision of the school principal is in

good category. Then the average of the general tendency for the teachers’ teaching

performance is in excellent category. Based on correlation analysis, shows that the rate coefficient of academic supervision of the school principal towards the teachers’ teaching performance is low. Significance test shows that academic supervision of the school principal has positive and significant correlation towards teaching performance of the teachers. From determination test and analysis of regression show that academic supervision of the school

principals can determine the quality of the teachers’ teaching performance. In conclusion,

academic supervision of the school principals has positive and significant effect although the

fact is quite low. This provides guidance to the school principals to improve the teachers’

teaching performance as well. Then to improve the quality of the schools, the school principals need to consider the academic supervision which is given. The school principals also can motivate the teachers to improve teaching performance.


(10)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Indentifikasi Masalah... 6

C. Rumusan Penelitian ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 8

F. Struktur Organisasi ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, PENELITIAN YANG RELEVAN DAN KERANGKA PIKIR PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 11


(11)

a. Pengertian Supervisi ... 11

b. Pengertian Supervisi Akademik ... 12

c. Tujuan dan Fungsi Supervisi Akademik ... 13

d. Dimensi-dimensi Supervisi Akademik ... 15

e. Prinsip-prinsip Supervisi Akademik ... 16

f. Model-model Supervisi Akademik ... 17

g. Peranan Kepala Sekolah Sebagai Supervisor ... 24

2. Konsep Dasar Kinerja Mengajar Guru a. Pengertian Guru ... 27

b. Peran Guru ... 27

c. Jenis Kompetensi Guru ... 30

d. Pengertian Kinerja Guru ... 31

e. Penilaian Kinerja ... 32

f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 34

g. Indikator Keberhasilan Kinerja ... 36

B.Penelitian yang Relevan ... 39

C.Kerangka Pikir Penelitian ... 41

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 43

1. Metode Penelitian ... 45

2. Definisi Operasional... 46

B. Partisipan ... 47

C. Populasi dan Sampel ... 47

D. Instrumen Penelitian... 50


(12)

E. Prosedur Penelitian... 60

F. Analisis Data ... 63

1. Mengukur Kecenderungan Umum Berdasrkan WMS ... 64

2. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku ... 65

3. Uji Normalitas ... 66

4. Uji Hipotesis ... 67

BAB IV HASIL PTEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan... 71

B. Pembahasan... 86

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan... 99

B. Implikasi ... 100

C. Rekomendasi ... 100


(13)

(14)

Tabel 3.2 Skala Likert ... 51

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 52

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel X ... 55

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 57

Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas ... 59

Tabel 3.7 Kriteria Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 64

Tabel 3.8 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ... 68

Tabel 4.1 Rekapitulasi Penyebaran Angket ... 71

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan WMS Variabel X ... 72

Tabel 4.3 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi Praobservasi ... 73

Tabel 4.4 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi Observasi ... 74

Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi Pascaobservasi ... 75

Tabel 4.6 Hasil Perhitangan WMS Variabel Y ... 76

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi Perencanaan Program Kegiatan Pembelajaran ... 77

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran ... 78

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi EvaluasiKegiatan Pembelajaran ... 79

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Uji Normalitas ... 80

Tabel 4.11 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ... 81

Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Uji Koefisien Korelasi... 82

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Uji Hiptesis ... 83

Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi ... 84


(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Fator-faktor yng Mempengaruhi Kinerja Guru... 6

Gambar 2.1 Tiga Tujuan Supervisi Akademik ... 14

Gambar 2.2 Model Supervisi Pengembangan ... 18

Gambar 2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 35

Gambar 2.4 Skema Kerangka Berfikir ... 40

Gambar 3.1 Komponen dan Proses Penelitian Kuantitatif ... 43

Gambar 3.2 Desain Penelitian ... 44


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penelitian ... 102

Lampiran 2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 103

Lampiran 3 Pengolahan Data ... 104

Lampiran 4 Persuratan Korespondensi dan Lembar Bimbingan ... 105

Lampiran 5 Tabel Statistik ... 106


(17)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Pada era globalisasi ini, pendidikan menjadi sangat penting. Bekal pendidikan yang telah dimiliki suatu masyarakat akan berkembang secara baik, dan dari perkembangan tersebut akan muncul masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Dalam suasana yang penuh daya saing ini diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu sumber daya manusia yang mampu menghadapi persaingan dan terampil dalam berbagai aktivitas kehidupan. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat diciptakan melalui sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal. Sekolah mendapat kepercayaan masyarakat dalam mempersiapkan dan mengantarkan generasi anak bangsa untuk mampu bersaing dalam kompetisi global yang kian hari semakin terasa dampaknya terhadap berbagai aktivitas kehidupan bermasyarakat.

Melihat tujuan dari proses pendidikan secara Nasional Indonesia tersebut pemerintah dan bangsa Indonesia terus berupaya dalam meningkatkan mutu pendidikan. Salah satunya dengan meningkatkan kualitas gurunya. Guru sangat menentukan keberhasilan pendidikan suatu negara. Berbagai kajian dan hasil penelitian yang menggambarkan tentang peran strategis dan menentukan guru dalam mengantarkan keberhasilan pendidikan suatu negara. Sebagaimana dikemukakan oleh

Mulyasa (1995, hlm. 9) bahwa “keberhasilan pembaruan sekolah sangat ditentukan

oleh gurunya, karena guru adalah pemimpin pembelajaran, fasilitator, dan sekaligus

merupakan pusat inisiatif pembelajaran.”

Karena itu, guru harus senantiasa mengembangkan diri secara mandiri tidak bergantung kepada inisiatif kepala sekolah saja. Peran guru dalam penyelenggaraan pendidikan sangat dominan terhadap pencapaian kualitas pendidikan, oleh karenanya upaya untuk mempersiapkan sumber daya manusia dalam hal ini seorang guru yang


(18)

profesional perlu penegasan yang konkret seperti yang tercantum dalam UU No. 14 Tahun 2005 mengenai Guru dan Dosen dijelaskan bahwa:

Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Lebih jauh diungkapkan oleh Supriadi (1998, hlm. 178) bahwa “mutu pendidikan yang dinilai dari prestasi belajar peserta didik sangat ditentukan oleh guru, yaitu 34% pada negara sedang berkembang dan 36% pada negara industri”. Peran guru dalam penyelenggaraan pendidikan formal sangat dominan untuk mencapai pendidikan yang berkualitas. Dalam hal pendidikan ini diperlukan guru yang memiliki kinerja yang baik, karena dalam pendidikan ini guru tidak hanya membentuk kecerdasan, tetapi juga membekali dengan kompetensi dan nilai- nilai etik serta pembentukan watak yang membuat anak didik mempunyai jati diri dan kepercayaan yang kuat atau kompetensinya.

Peningkatan terhadap kinerja guru perlu dilakukan baik oleh guru itu sendiri melalui motivasi yang dimilikinya maupun pihak kepala sekolah melalui pembinaan-pembinaan. Kinerja guru merupakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran di sekolah dan bertanggung jawab atas peserta didik di bawah bimbingannya dengan meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Tetapi, kinerja guru tidak hanya ditunjukkan oleh hasil kerja, kinerja juga ditunjukkan oleh perilaku dalam bekerja.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja guru adalah pembinaan oleh kepala sekolah melalui supervisi. Menurut Mark, “salah satu faktor ekstrinsik yang berkontribusi secara signifikan terhadap motivasi kerja, prestasi, dan profesionalisme guru ialah layanan supervisi kepala sekolah” (Mark, et. Al, 1991:79). Lebih lanjut

dinyatakan bahwa “rendahnya motivasi, dan prestasi guru yang mempengaruhi profesi

guru tidak terlepas dari rendahnya kontribusi kepala sekolah dalam membina guru di


(19)

Salah satu program yang dapat diselenggarakan dalam rangka pemberdayaan guru adalah supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah. Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan yang diberikan oleh kepala sekolah guna membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses belajar mengajar demi pencapaian tujuan pengajaran. Untuk itu ada dua hal (aspek) yang perlu

mendapat perhatian “(1) pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, dan (2) hal-hal yang menunjang terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, seperti pengelolaan sekolah, ketatalaksanaan sekolah (administrasi), pelaksanaan bimbingan, kebersihan dan keindahan, ketertiban, pelaksanaan kegiatan ekstra kulikuler dan sebagainya” (Depdiknas, 1994).

Dalam hal supervisi akademik ini kepala sekolah sangat berperan. “Kepala sekolah tidak hanya sekedar posisi jabatan tetapi suatu karir profesi” (Rebore, 1985).

Karir profesi yang dimaksud adalah suatu posisi jabatan yang menuntut keahlian untuk melaksanakan kewajiban dan tugas-tugasnya secara efektif. “Dalam menunaikan tugasnya kepala sekolah bisa berperan sebagai administrator dan sebagai

supervisor” (Mantja, 2002). Sebagaimana dikemukakan oleh Marks dkk (1985)

bahwa “sebagai supervisor, kepala sekolah bertanggung jawab dalam melakukan upaya perbaikan pengajaran di sekolahnya.”

Menurut Mukhtar dan Iskandar (2009: 81-82) mengemukakan bahwa “kepala sekolah sebagai supervisor dapat mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran, secara berkala kepala sekolah perlu melaksanakan kegiatan supervisi, yang dapat dilakukan melalui kunjungan kelas untuk mengamati proses pembelajaran secara langsung terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode, media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, tingkat penguasaan kompetensi guru yang bersangkutan, selanjutnya diupayakan solusi, pembinaan dan tindak lanjut tertentu sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada sekaligus memperthankan keunggulannya dalam melaksanakan pembelajaran.”


(20)

Dalam melaksanakan supervisi akademik kepala sekolah bukan hanya mengwasi dan mencari-cari kesalahan yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar, tetapi juga berusaha memberikan solusi bagaimana cara memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar. Sehingga, dalam proses supervisi akademik guru tidak dianggap sebagai pelaksana pasif nelainkan perlu rekan kerja yang memiliki gagasan yang perlu saling didengar dan dihargai serta diikutsertakan dalam usaha-usaha perbaikan pendidikan.

Secara hirarkis struktural kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan terdepan, karena ia langsung berhadapan dengan guru- guru. Kepala sekolah lebih banyak menghabiskan waktu kerjanya di sekolah bersama dengan guru- guru. Kedekatannya dengan guru- guru diharapkan dapat membuat kepala sekolah lebih mengenal dan memahami apa yang menjadi kebutuhan guru- guru serta permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi di dalam melaksanakan tugas mengajar. Dengan adanya supervisi akademik tersebut dimaksudkan agar guru mendapat wawasan yang lebih luas, serta memiliki peningkatan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Selain itu, dari hasil supervisi ini diharapkan guru mampu tampil di tengah-tengah masyarakat dalam rangka memberikan pandangan-pandangan yang bermanfaat dari segi moral maupun spiritual.

Tetapi pada kenyataannya yang terjadi disekolah masih banyak mengalami masalah dikarenakan guru tidak menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Rendahnya kualitas peranan guru dalam sekolah salah satunya dikarenakan kinerja yang masih rendah. Sedangkan saat ini kinerja guru sangat dituntut untuk dapat bertahan hidup di tingkat persaingan ketat antar sekolah, karena tidak bisa dipungkiri masyarakat sekarang sudah cerdas dalam memilih sekolah untuk anaknya.

Selain dilihat dari gejala-gejala tersebut peneliti juga mengadakan studi pendahuluan di SD Negeri Kecamatan Conggeang melalui studi pendahuluan ini menghasilkan temuan mengenai kinerja guru yang masih rendah dan kurang optimal. Melihat dilapangan guru belum menjalankan tugas dan fungsi guru dengan baik.


(21)

Terlihat dari beberapa hal yang belum dilaksanakan dengan optimal, seperti keterampilan membuat rencana pembelajaran dan pengelolaan kelas. Dalam pembuatan rencana pembelajaran guru masih mengandalkan orang lain, selain itu kurangnya alat peraga dalam proses belajar mengajar menjadi hambatan juga untuk guru sehingga dalam proses belajar mengajar guru masih menggunakan cara yang tradisional masih berpatokan pda buku paket dan Lembar Kerja Siswa. Dalam pengelolaan kelas, guru masih mendapati kesulitan, seperti belum optimal dalam melibatkan siswa secara aktif, menarik minat dan perhatian siswa, serta membangkitkan motivasi siswa serta membina hubungan dengan peserta didik. Melihat dari beberapa masalah yang muncul, salah satu cara untuk meminimalisir masalah tersebut yaitu dengan adanya supervisi akademik dari kepala sekolah. Supervisi akademik kepala sekolah dilakukan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru.

Namun, dalam kaitannya dengan supervisi akademik, guru masih belum merasakan pengaruh dari supervisi akademik itu sendiri. Sehingga jelas dalam hal peningkatan kinerja pun masih kurang terlaksana dengan optimal. Terlihat dari proses belajar mengajar dikelas yang masih belum ada inovasi dalam pembelajaran. Tetapi jika melihat kembali tujuan dari supervisi akademik itu sendiri harusnya sudah bisa menyelesaikan masalah-masalah yang di hadapi oleh guru dalam proses belajar mengajar. Melalui supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah seharusnya guru bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk memperbaiki kinerja nya. Dalam melakukan supervisi akademik, kepala sekolah terlebih dahulu akan melakukan penelitian secara seksama mengenai seluruh situasi pembelajaran, faktor-faktor pengaruh, serta bagaimana sifat guru dan peserta didik dan sebagainya. Selanjutnya penilaian akan dilakukan bersama oleh kepala sekolah dan guru untuk menemukan kekurangan atau kelemahan. Setelah menemukan kelemahan dari guru tersebut kepala sekolah akan memberikan bantuan pelayanan dan bimbingan terhadap guru agar kualitasnya meningkat. Dalam implementasi di lapangan juga seharusnya supervisi akademik kepala sekolah bisa meminimalisir masalah-masalah yang dihadapi guru.


(22)

Beradasrkan fakta yang ditemukan, menunjukan bahwa kinerja mengajar guru masih rendah, jika hal tersebut dibiarkan terlalu lama maka akan berpengaruh terhadap mutu dan keberlangsungan pendidikan di sekolah. Melihat hal tersebut, maka pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah sangat penting sebab didalamnya terdapat upaya dan aktivitas guru itu sendiri dalam menciptakan proses nelajar mengajar yang baik. Meskipun dilapangan kegiatan supervisi akademik kepala sekolah masih belum bisa dikategorikan baik, tetapi jika dilakuka n secara rutin dan saling membantu, memberikan masukan-masukan, maka dengan sendirinya kegiatan supervisi akademik kepala sekolah bisa berjalan lancar.

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di tas, penulis merasa terdorong untuk melakukan penelitian terhadap permasalahn realitas supervisi

akademik dengan judul “Pengaruh Supervisi Akade mik Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru di SDN Se-Kecamatan Conggeang”


(23)

Gambar 1.1

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru (Oleh Penulis)

Dari uraian pada latar belakang di atas serta dilihat dari gambar di atas, dapat diidentifikasikan bahwa kualitas kinerja mengajar guru dipengaruhi setidaknya oleh empat faktor, yaitu supervisi akademik, motivasi, kepemimpinan kepala sekolah, dan iklim kerja. Pertama, supervisi Kepala Sekolah, dalam hal ini kepala sekolah mempunyai kewenangan yang sangat besar dalam upaya meningkatkan mutu sekolah

Kinerja

Mengajar

Guru

Supervisi

Akademik

Motivasi

Iklim

Kerja

Kepemimpi

nan Kepala

Sekolah


(24)

lewat perbaikan proses pembelajaran. Fungsi lain dari kepala sekolah dalam hal supervisi akademik kepala sekolah yaitu memberikan penilaian terhadap seluruh komponen pendidikan yang salah satunya adalah guru. Dalam hal peningkatan mutu pendidikan, maka kualitas kinerja guru harus diperbaiki. Kedua, yaitu motivasi yang didapatkan dari dalam diri sendiri maupun dari orang lain. Ketiga, kepemimpinan kepala sekolah mempengaruhi kinerja mengajar guru karena kepala sekolah dapat memberikan visi yang jelas dan dapat mengimplementasikan visi yang telah dibuatnya untuk meningkatkan kinerja mengajar guru. Keempat, iklim kerja akan mempengaruhi kinerja mengajar guru karena secara tidak langsung kenyamanan guru di sekolah akan berpengaruh terhadap kondisi guru ketika mengajar.

Keempat faktor di atas menjadi sumber kekuatan dalam mencapai peningkatan kualitas kinerja guru yang akan berpengaruh terhadap mutu pendidikan. Namun, dalam penelitian kali ini peneliti hanya mengambil satu faktor yang mempengaruhi kinerja mengajar guru yaitu supervisi akademik kepala sekolah. Hal tersebut dikarenakan permasalahan yang muncul di lapangan lebih menitik beratkan pada kegiatan supervisi akademik kepala sekolah yang benar-benar mempengaruhi peningkatan kualitas kinerja mengajar guru.

C. Perumusan Masalah 1. Batasan Masalah

a. Batasan Konseptual

Secara konseptual, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Ter hadap Kinerja Menagajar Guru SD Negeri Di Kecmatan Conggeang Kabupaten Sumedang.

b. Batasan Kontekstual

Secara kontekstual, penelitian ini dilakukan di seuruh SD Negeri Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang.


(25)

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dirumuskan suatu permasalahan yang akan dibahas dan diteliti, yakni:

a. Bagaimana proses supervisi akademik yang dilakukan Kepala Sekolah SD Negeri Di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang?

b. Bagaimana pengaruh supervisi akademik Kepala Sekolah te rhadap kinerja mengajar guru SD Negeri Di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang?

c. Bagaimana kinerja mengajar guru SD Negeri Di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang?

D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru SD Negeri Di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk memperoleh informasi yang jelas mengenai proses supervisi akademik yang dilakukan Kepala Sekolah SD Negeri Di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang.

b. Untuk memperoleh informasi yang jelas mengenai besaran pengaruh supervisi akademik Kepala Sekolah terhadap Kinerja Mengajar guru SD Negeri Di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang.

c. Untuk memperolah informasi yang jelas mengenai kinerja mengajar guru SD Negeri Di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang.

E. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian keilmuan dalam pengembangan Ilmu Administrasi Pendidikan khususnya mengenai pengaruh


(26)

Supervisi akademik Kepala Sekolah terhadap Kinerja Mengajar Guru SD Negeri Di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang.

2. Secara Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menambah wawasan dan pengetahuan yang luas bagi peneliti, khususnya mengenai pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Te rhadap Kinerja Mengajar Guru SD Negeri Di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi secara umum tentang pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Te rhadap Kinerja Mengajar Guru SD Negeri Di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang.

c. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi sekolah untuk terus meningkatkan dan memperbaiki kualitas sekolahnya secara berkesinambungan. Serta memberikan dorongan bagi guru untuk lebih meningkatkan kinerja dalam mengajar.

F. Struktur Organisasi

Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang isi skripsi ini, penulis sajikan uraian dari sistematika yang telah diterapkan berdasarkan Peraturan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Nomor 4518/UN40/HK/2014 dalam sebuah buku

yang berjudul “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Tahun 2014” sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Pendahuluan penulis sajikan pada bagian pertama skripsi yang didalamnya merupakan uraian Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah Penelitian yang di dalamnya berupa Batasan Masalah dan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Struktur Organisasi.

Bab II Kajian Pustaka, Penelitian Terdahulu, Kerangka Pemikiran.

Pada bagian kedua penulis sajikan yang didalamnya yaitu Kajian Pustaka yang mendukung teori pada variabel X yaitu Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan


(27)

variabel Y yaitu Kinerja Mengajar Guru. Penelitian Terdahulu mengenai Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru. Kerangka Pemikiran.

Bab III Metodologi Penelitian

Pada bagian metode penelitian penulis sajikan dalam bagian ketiga yang didalamnya yaitu Desain Penelitian, Partisipan, Populasi dan Sampel, Intrumen Penelitian, Prosedur Penelitian, Analisis Data.

Bab IV Temuan dan Pembahasan

Pada bagian Temuan dan Pembahasan penulis sajikan dalam bagian keempat yang didalamnya yaitu Hasil Penelitian dari variabel X Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan variabel Y Kinerja Mengajar Guru, Pembahasan Hasil Penelitian yang berisi mengenai jawaban dari rumusan masalah yang diteliti.

Bab V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi

Pada bagian kelima penulis sajikan Simpulan yang berisi mengenai Kkesimpulan dari hasil pembahasan penelitian yang menjawab rumusan masalah, Implikasi dan Rekomendasi yang berisi mengenai masukan-masukan yang peneliti berikan kepada pihak sekolah yaitu kepala sekolah dan guru serta kepada peneliti lain yang akan meneliti mengenai masalah kinerja guru.

Daftar Pustaka

Pada bagian terakhir penulis sajikan Daftar Pustaka yang berisi mengenai referensi-referensi yang peneliti gunakan dan sumber-sumber yang mendukung dalam skripsi ini.


(28)

(29)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Suatu desain atau rancangan dalam sebuah penelitian sangatlah penting hal tersebut berkaitan dengan kegiatan penelitian yang menuntut kita harus lebih teliti, sistematis, dan objektif. Sebagai suatu model perencanaan, desain penelitian bertujuan untuk member pertanggung jawaban terhadap semua langkah yang akan diambil. Untuk lebih memudahkan dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengacu pada proses penelitian menurut Sugiyono (2011, hlm 30) sebagai berikut:

Gambar 3.1

Komponen dan Proses Penelitian Kuantitatif (Sugiyono 2011, hlm 30)


(30)

Dari kesimpulan di atas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa desain penelitian adalah langkah- langkah yang dituangkan kedalam bagan atau skematis secara menyeluruh yang mencakup seluruh program kegiatan penelitian yang akan dilakukan. Untuk itu, peneliti memb uat desain penelitian sebagai berikut:

INPUT

PROS ES

INPUT

Latar Belakang:

 Fenomena di lapangan melalui studi pendahuluan

 Penyebaran angket

 Pengumpulan angket

 Analisis data variabel X dan Y

Penarikan Kesimpulan

Rumusan Masalah dan hipotesis penelitian

Metode dan Pendekatan R E K O M E N D A SI


(31)

Dari gambar diatas, peneliti mencoba menggambarkan desain penelitian ke dalam konsep sistem yang terdiri dari input, proses dan output. Input diatas menggambarkan latar belakang penelitian. Latar belakang tersebut tersusun atas fenomena di lapangan yang didapat dari studi pendahuluan.Setelah dilakukan studi pendahuluan, peneliti menentukan rumusan masalah penelitian. Rumusan masalah ini akan memperjelas mengenai alur penelitian terhadap pengujian hipotesis penelitian.

1. Metode

Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru SD Negeri di

Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang” ini, maka menggunakan

metode penelitian deskriptif dan pendekatan kuantitatif yang disesuaikan dengan variabel penelitian yang memusatkan diri pada masalah actual dan fenomena yang terjadi saat ini dengan bentuk hasil angka-angka dan analisis menggunakan statistic sehingga mempunyai makna.

Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha untuk dapat menggambarkan secara jelas tentang masalah- masalah atau kejadian-kejadian yang sedang berlangsung pada saat sekarang.Dalam penelitian ini, peneliti menganalisa penilaian guru atas supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah.

Melalui metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif ini, peneliti menggunakan instrumen kuisioner, maka dapat diperoleh gambaran mengenai pengaruh supervisi akademik kepala sekolah (variabel X) dan kinerja mengajar guru (variabel Y) SD Negeri di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang.


(32)

2. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan kesalahan persepsi mengenai maslah yang akan diteliti, serta dapat menjadi arah bagi penelitian, maka diperlukan penjelasan mengenai pengertian dan makna dari istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Di dalam definisi operasional menjelaskan pengertian atau definisi dari masing- masing variabel dan teknik pelaksanaannya. Berikut definisi iperasional dalam penelitian ini adalah:

1. Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Supervisi akademik merupakan bantuan atau pembinaan secara teratur dan sistematis dari kepala sekolah dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas guru yang akan berpengaruh terhadap mutu pendidikan. Orang yang melakukan supervisi disebut dengan supervisor.Supervisor di dalam pendidikan khususnya di sekolah adalah kepala sekolah. Menurut N. A. Ametembun (1993, hlm. 5) mengemukakan bahwa peranan pokok kepala sekolah sebagai supervisor adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan penelitian sederhana untuk perbaikan situasi dan kondisi proses belajar mengajar.

b. Mengadakan observasi kelas untuk meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar.

c. Melaksanakan pertemuan individual secara profesional dengan guru untuk meningkatkan profesi guru.

d. Menyediakan waktu dan pelayanan bagi guru secara profesional dalam pemecahan masalah proses belajar mengajar. e. Menyediakan dukungan dan suasana kondusif bagi guru dalam


(33)

Dari penjelasan diatas, kepala sekolah juga harus mampu menjadi educator (pendidik), supervisor, innovator dan motivator guna meningkatkan kegiatan pembelajaran di sekolah dan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

2. Kinerja Mengajar Guru

Secara terminology, pengertian “kinerja” adalah “hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan jabatan atau tanggung jawab

yang diberikan kepadanya” (Nawawi, 1985:238).Siagian (2002:327) berpendapat bahwa “kinerja merupakan suatu pencapaian pekerjaan

tertentu yang akhirnya secara langsung dapat tercermin dari keluaran yang dihasilkan”.

Dari beberapa definisi diatas, diperoleh kesimpulan bahwa kinerja adalah hasil pekerjaan yang telah dilakukan seseorang yang dilihat dari kualitas dan kuantitas.Tugas guru salah satunya mengajar.Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.Dalam hal belajar mengajar di kelas kinerja mengajar guru sangat penting demi pencapaian tujuan atau visi misi sekolah.

B. Partisipan

Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah guru SD Negeri di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang.Diputuskan memilih guru karena dirasakan sesuia dengan penelitian yang dilakukan. Karena kinerja mengajar guru diperlihatkan dan dirasakan oleh guru itu sendiri. Peneliti


(34)

berasumsi bahwa guru-lah yang paling tepat untuk dijadikan sebagai partisipan.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian

Setiap penelitian memerlukan sumber data untuk menguji hipotesis atau untuk menjawab masalah yang akan dianalisa atau diteliti sehingga akan diperoleh kesimpulan. Populasi merupakan sekumpulan objek/subjek yang dapat berupa orang, benda, peristiwa, ataupun gejala yang berada disekeliling kita. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2011:117) mengemukakan bahwa:

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek

yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Arikunto dalam Munir (2008:72) mengatakan bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.

Berdasarkan pengertian diatas, untuk mendapatkan populasi yang relevan , seorang peneliti harus terlebih dahulu mengidentifikasi jenis data yang diperlukan dalam penelitian tersebut, yaitu mengacu pada permasalahan penelitian. Hal ini mengandung arti bahwa data yang diperoleh harus sesuai dengan permasalahan dan jenis instrumen pengumpulan data yang dipergunakan.

Adapun yang menjadi permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru SD Negeri di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang. Atas dasar permasalahan tersebut digunakan, maka yang dijadikan populasi adalah guru SD Negeri di Kecamatan Conggeang. Adapun jumlah keseluruhan guru SD Negeri pada


(35)

masing-masing sekolah yang menjadi populasi dalam penelitian ini dapat dilihat dalam table sebgai berikut:

Tabel 3.1

Distribusi Populasi Penelitian

No Nama Sekolah Jumlah Guru

1 SDN Conggeang I 9

2 SDN Conggeang II 9

3 SDN Conggeang IV 7

4 SDN Ungkal 7

5 SDN Kawungluwuk 9

6 SDN Cacaban 8

7 SDN Babakanasem 5

8 SDN Cibubuan I 7

9 SDN Cibubuan II 8

10 SDN Cibapa 8

11 SDN Margaluyu 7

12 SDN Margaasih 7

13 SDN Sirahcipelang 8

14 SDN Narimbang I 12

15 SDN Narimbang II 8

16 SDN Margamulya 8

17 SDN Neglasari 8

18 SDN Mekarjaya 7

19 SDN Cidempet 8


(36)

2. Sampel Penelitian

Untuk mempermudah melakukan penelitian, peneliti memerlukan sampel penelitian yang merupakan bagian dari populasi.Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil berdasarkan data yang dapat mewakili populasi secara keseluruhan (representatif). Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2011:118)

bahwa: “sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”

Penarikan terhadap sampel suatu populasi harus memperhatikan teknik-teknik yang benar sehingga dalam menentukan sampel tersebut tidak begitu saja.Hal ini dimaksudkan agar sampel yang diambil tersebut adalah sampel yang respentatif, dalam arti sampel tersebut benar-benar dapat mewakili dari keseluruhan jumlah populasi.

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian ini Teknik Probability Sampling, sesuai dengan yang diungkapkan oleh Sugiyono (2011:120) bahwa,

Teknik Probability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsure (anggota) populasi untuk mwnjadi anggota sampel, dan cara pengambilan sampling dengan cara Simple Random Sampling.

Lebih jelasnya lagi dikemukakan oleh Surakhmad (1994 dalam Riduwan, 2013, hlm. 65):

Apabila ukuran populasi sebanyak kurang lebih 100, maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari jumlah populasi. Apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran sampel sekurang-kurangnya 15% dari ukuran populasi.


(37)

Untuk penentuan jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus yang dipaparkan oleh Surakhmad (2013, hlm. 65):

Dimana:

S = Jumlah Sampel yang diambil n = Jumlah Anggota Populasi

D. Intrumen Penelitian

Suharsimi (2007, hlm. 10) mengemukakan bahwa instrumen

penelitian adalah “instrumen pengumpuln data adalah alat bantu yang

diplih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersenut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.Sugiyono

(2006, hlm. 119) mengemukakan bahwa “Instrumen penelitian adalah

suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial”.

1. Teknik Pengumpulan Data a. Dokumentasi

Suharsimi Arikunto (2002, hlm. 231) mengemukakan

bahwa, “Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

majalah dan sebagainya.”Dokumen yang digunakan dalam


(38)

penelitian ini adalah pengumpulan data dari bahan-bahan laporan, buku dan media cetak lainnya yang berhubungan dengan konsep pembahasan yang diteliti.

b. Angket/Kuisioner

Menurut Riduwan (2013, hlm. 71) bahwa “Angket adalah

daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna”Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup (berstruktur). Sugiyono (2013, hlm. 72) mengemukakan bahwa:

Angket tertutup (berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda ceklis ().

Adapun analisis jawaban yang digunakan dalam Skala Likert:

Tabel 3.2 Skala Likert

Analisis Jawaban Skor

Selalu (SL) 4

Sering (SR) 3

Kadang-kadang (KD) 2

Tidak Pernah (TP) 1

Di setiap ukuran sikap diberi skor berturut-turut 1,2,3,4. Di bawah ini merupakan kisi-kisi instrumen penelitian

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

No Variabel X Dimensi Indikator No Item


(39)

Akademik Kepala Sekolah

menciptakan suasana yang akrab.

 Kepala sekolah melakukan perbincangan terlebih dahulu

mengenai

aspek-aspekpembelajaran yang menjadi focus utama supervisi.

 Kepala sekolah menyusun instrumen observasi yang akan digunakan.

3, 4, 5, 6, 7

8 dan 9

Observasi  Kepala sekolah masuk ke dalam kelas yang sudah disepakati.

 Kepala sekolah melakukan observasi yang terfokus pada aspek yang telah disepakati.

 Kepala sekolah mencatat data-data sebanyak mungkin dengan menggunakan daftar check list

atau form yang disediakan.

 Membuat komentar yang terpisah denganhasil observasi.

10,11,12, 13,14 15 dan 16

17,18,19, 20,21,22, 23, 24

25 Pascaobservasi  Kepala sekolah mampu

memberikan penguatan terhadap penampilan guru.

 Kepala sekolah mengajak guru menelaah tujuan pembelajaran.

 Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk menjelaskan dan menyampaikan pendapatnya mengenai proses pembelajaran.

 Kepala sekolah menunjukan data-data hasil observasi kepada guru yang telah di observasi.

 Kepala sekolah mendiskusikan hasil observasi secara terbuka dan membantu guru dalam mencari pemecahan masalah.

26 dan 27

28 29

30, 31, 32


(40)

54

No Variabel Y Dimensi Indikator No

item

1 Kinerja Mengajar Guru

Perencanaan Program Kegiatan Pembelajaran

 Guru merumuskan tujuan pembelajaran

 Guru mempersiapkan dan menyusun bahan ajar

 Guru merencanakan serta menetapkan penggunaan media dan sumber pembelajaran

 Guru merencanakan penilaian untuk siswa

1

2, 3, 4, 5, 6, 7 8, 9, 10, 11

12, 13, 14 Pelaksanaan

Kegiatan Pembelajaran

 Guru membuka kegiatan pembelajaran.

15, 16, 17, 18

 Guru melaksanakan inti kegiatan pembelajaran

 Guru menutup kegiatan pembelajaran

19, 20, 21, 22, 23, 24 25, 26, 27, 28, 29, 30 Evaluasi/Penilaian

Pembelajaran

 Guru mengadakan tes

 Guru melaksanakan program remedial/perbaikan

 Guru mengolah hasil penilaian

31 dan 32 33

34, 35, 36


(41)

2. Uji Instrumen a. Uji Validitas

Berkaitan dengan pengujian validitas instrument, Arikunto (dalam Riduwan, 2013, hlm. 97) menjelaskan bahwa yang

dimaksud dengan validitas adalah “Suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur”.

Sementara, menurut Sugiyono (2013, hlm. 363) mengemukakan

bahwa “Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang

terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan

oleh peneliti”.

Uji validitas bertujuan untuk mengetahui valid atau tidak valid item- item isntrumen penelitian. Adapun rumus yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment yang dikemukakan oleh Riduwan (2013, hlm. 98):

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ } = Koefisien korelasi

= Jumlah responden (∑ = Jumlah perkalian X dan Y

∑ = Jumlah skor tiap butir

∑ ) = Jumlah skor total

∑ = Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan


(42)

Setelah memperoleh hasil perhitungan korelasi Person Product Moment (PPM), selanjtnya dilakukan uji signifikansi menggunakan rumus Uji-t sebagai berikut:

Keterangan:

= Nilai

R = Koefisien korelasi hasil

N = Jumlah responden

Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan distribusi ( ), yang diketahui taraf signifikansi dengan derajat kebebasan (dk=n-2), sehingga dk=15-2=13. Kaidah keputusannya adalah :

- Jika thitung > ttabel , maka alat ukur atau instrumen penelitian yang

digunakan adalah valid.

- Jika thitung ttabel , maka alat ukur atau instrumen penelitian yang

digunakan adalah tidak valid.

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Variabel X (Supervisi Akademik Kepala Sekolah)


(43)

Item

1 0,68 0,423 VALID

2 0,79 0,423 VALID

3 0,51 0,423 VALID

4 0,56 0,423 VALID

5 0,69 0,423 VALID

6 0,66 0,423 VALID

7 0,40 0,423 VALID

8 0,37 0,423 VALID

9 0,58 0,423 VALID

10 0,45 0,423 VALID

11 0,32 0,423 VALID

12 0,66 0,423 VALID

13 0,51 0,423 VALID

14 0,69 0,423 VALID

15 0,63 0,423 VALID

16 0,64 0,423 VALID

17 0,34 0,423 VALID

18 0,62 0,423 VALID

19 0,34 0,423 VALID

20 0,36 0,423 VALID

21 0,39 0,423 VALID

22 0,52 0,423 VALID

23 0,37 0,423 VALID

24 0,43 0,423 VALID

25 0,40 0,423 VALID


(44)

27 0,36 0,423 VALID

28 0,35 0,423 VALID

29 0,41 0,423 VALID

30 0,49 0,423 VALID

31 0,30 0,423 VALID

32 0,30 0,423 VALID

33 0,02 0,423 TIDAK VALID

34 0,13 0,423 TIDAK VALID

35 0,52 0,423 VALID

36 0,45 0,423 VALID

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kinerja Mengajar Guru) No

Item Kesimpulan

1 0,31 0,423 VALID

2 0,39 0,423 VALID

3 0,74 0,423 VALID

4 0,49 0,423 VALID

5 0,74 0,423 VALID

6 0,65 0,423 VALID

7 0,13 0,423 TIDAK VALID

8 0,63 0,423 VALID


(45)

10 0,47 0,423 VALID

11 0,44 0,423 VALID

12 0,50 0,423 VALID

13 0,61 0,423 VALID

14 0,41 0,423 VALID

15 0,53 0,423 VALID

16 0,47 0,423 VALID

17 0,40 0,423 VALID

18 0,41 0,423 VALID

19 0,62 0,423 VALID

20 0,56 0,423 VALID

21 0,56 0,423 VALID

22 0,21 0,423 TIDAK VALID

23 0,35 0,423 VALID

24 0,61 0,423 VALID

25 0,55 0,423 VALID

26 0,73 0,423 VALID

27 0,47 0,423 VALID

28 0,51 0,423 VALID

29 0,58 0,423 VALID

30 0,35 0,423 VALID

31 0,35 0,423 VALID

32 0,53 0,423 VALID

33 0,58 0,423 VALID

34 0,80 0,423 VALID

35 0,43 0,423 VALID


(46)

Berdasarkan tabel hasil uji validitas diatas, dapat diperolah kesimpulan bahwa angket dari variabel X terdapat 34 pernyataan yang dianggap valid dan 2 pernyataan yang tidak valid, yakni nomor 33 dan 34. Sedangkan, untuk ngket dari variabel Y terdapat 34 pernyataan yang dinyatakan valid dan 2 dinyatkan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengethui tingkat konsstensi dan ketabilan instrumen penelitian sebagai alat pengumpuan data. Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan, sehingga beberapa kali diulang hasilnya akan tetap sama (konstan). Metode yang digunakan dalam uji reliabilitas ini adalah metode alpha. Untuk menguji reliabilitas atau keandalan alat ukur atau 60nstrument dalam penelitian ini digunakan koefisien Alpha Cronbach. Koefisien keandalan menunjukkan mutu seluruh proses pengumpulan data suatu penelitian. Koefisien Alpha Cronbach ditunjukkan dengan :

Alpha () =

r 1). (k 1

r k.

 

Keterangan :

k = Jumlah variabel manifes yang membentuk variabel laten r= Rata-rata korelasi antar variabel manifes

Tujuan perhitungan koefisien keandalan adalah untuk mengetahui tingkat konsistensi jawaban responden. Besarnya koefisien ini berkisar


(47)

dari nol hingga satu. Makin besar nilai koefisien, makin tinggi keandalan alat ukur dan tingkat konsistensi jawaban.

- Jika r < 0,20 maka tingkat keandalan sangat lemah atau tingkat keandalan tidak berarti.

- Jika r diantara 0,20 – 0,40 maka ditafsirkan bahwa tingkat keandalan yang rendah tetapi pasti.

- Jika r diantara 0,40 – 0,70 maka ditafsirkan bahwa tingkat keandalan yang cukup berarti.

- Jika r diantara 0,70 – 0,90 maka ditafsirkan bahwa tingkat keandalan yang tinggi.

- Jika r> 0,90 maka ditafsirkan bahwa tingkat keandalan yang sangat tinggi. Berikut tabel hasil perhitungan reliabilitas:

Tabel 3.6

Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas Keterangan

Variabel X (Pngaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah)

0,89 Reliabel

Variabel Y (Kinerja Mengajar Guru)

0,8994 Reliabel

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan pemaparan secara kronologis langkah-langkah penelitian yang dilakukan terutama bagaimana desain


(48)

penelitian dioperasionalkan secara nyata. Berdasarkan desain penelitian yang telah diajukan, maka penjelasan mengenai prosedurnya adalah sebagai berikut:

1. Masalah

Setelah melakukan studi pendahuluan di dua sekolah yaitu SDN Cibubuan II dan SDN Conggeang 1, peneliti mendapatkan beberapa temuan.Melihat dilapangan guru belum menjalankan tugas dan fungsi guru dengan baik.Terlihat dari beberapa hal yang belum dilaksanakan dengan optimal, seperti keterampilan membuat rencana pembelajaran dan pengelolaan kelas. Dalam pembuatan rencana pembelajaran guru masih mengandalkan orang lain, selain itu kurangnya alat peraga dalam proses belajar mengajar menjadi hambatan juga untuk guru sehingga dalam proses belajar mengajar guru masih menggunakan cara yang tradisional masih berpatokan pda buku paket dan Lembar Kerja Siswa. Dalam pengelolaan kelas, guru masih mendapati kesulitan, seperti belum optimal dalam melibatkan siswa secara aktif, menarik minat dan perhatian siswa, serta membangkitkan motivasi siswa serta membina hubungan dengan peserta didik. Melihat dari beberapa masalah yang muncul, salah satu cara untuk meminimalisir masalah tersebut yaitu dengan adanya supervisi akademik dari kepala sekolah. Supervisi akademik kepala sekolah dilakukan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru.

2. Rumusan masalah

Setelah masalah yang ditemukan diidentifikasi dan dibatasi, maka rumusan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(49)

a. Bagaimana proses supervisi akademik yang dilakukan Kepala Sekolah terhadap guru SD Negeri di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang?

b. Bagaimana pengaruh supervisi akademik Kepala Sekolah terhadap kinerja mengajar guru SD Negeri di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang?

c. Bagaimana kinerja mengajar guru SD Negeri di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang?

3. Landasan teori

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka peneliti menggunakan berbagai teori yang relevan untuk menjawabnya.Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru menggunakan teori tersebut dinamakan hipotesis. Penelitian terdahulu atau yang relevan pun bias dijadikan sebagai referensi dalam menjawab rumusan masalah. Telaah teori dalam peneilitian ini adalah mengenai pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru SD Negeri di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang.

4. Definisi operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran secara eksplisit definisi dari setiap variabel sesuai dengan sudut pandang penelitian yang dilakukan agar tidak terjadi kesalah pahaman.Dari definisi operasional tersebut dapat disusun kerangka pikir penelitian yang merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.Selanjutnya, berdasarkan kerang pikir penelitian


(50)

tersebut dapat disusun kisi-kisi penelitian sebagai acuan dalam pembuatan instrumen penelitian.

5. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Selanjutnya akan dibuktikan kebenara nnya secara nyata. Hipotesis dalam penelitian ini adalah “terdapat pengaruh yang positif dan sigifikan anatara supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru SD Negeri di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang”.

6. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan pada populasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti. Bila populasi terlalu luas, sedangkan peneliti memiliku keterbatasan waktu, dana dan tenaga, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Agar hasilnya bersifat representatif, maka peneliti menggunakan teknik random sampling.

Dalam penelitian sosial, sering kali instrumen yang akan digunakan untuk meneliti belum ada, sehingga peneliti harus membuat atau mengembangkan sendiri. Agar instrumen dapat dipercaya, maka harus diuji validitas dan reliabitilasnya.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen berbentuk angket/kuisioner.

7. Data

Instrumen yang sudah disesuaikan dengan validitas dan reliabilitasnya, disebarkan pada sampel yang telah ditentukan, dan hasilnya berupa data yang harus di rekap dan dianalisis. 8. Analisis data


(51)

Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu. Selanjutnya peneliti menganalisis dan mengambil sampel untuk melakukan penelitian mengenai:

Variabel X (Supervisi akademik kepala sekolah) Variabel Y (Kinerja mengajar guru)

9. Kesimpulan dan saran

Kesimpulan berisi jawaban singkat terhadap setiap rumusan masalah berdasarkan data yangtelah terkumpul.Karena peneliti melakukan penelitian untuk memecahkan masalah, maka peneliti diwajibkan untuk memberikan saran-saran.Saran yang diberikan harus berdasarkan kesimpulan penelitian.

F. Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu langka h yang sangat penting untuk dilakukan oleh pneliti dalam melakukan penelitian, agar data yang telah diperoleh dapat dianalisis dan mempunyai makna. Sugiyono (2013:

207) menjelaskan bahwa “Dalam penelitian kuantitatif, analisis data

merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data

yang lain terkumpul”. Dengan melakukan analisis data ii dapat membantu

peneliti menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis penelitian melalui perhitungan statistik dengan menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS 21.0 FOR Windows dan dengan bantuan Microsoft Office Exel 2007. Analisis dan pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(52)

1. Mengukur Kecenderungan Umum Skor Responden dari Masing-masing Variabel dengan Rumus Weight Means

Score.

Teknik WMS (Weight Means Score) digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang kecenderungan rata-rata dari masing- masing variabel penelitian. Perhitungan WMS dilakukan untuk mengetahui kedudukan setiap indikator atau item. Adapun langkah- langkah yang dilakukan dalam menghitung WMS tersebut adalah sebagai berikut:

a. Memberi bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban item dengan menggunakan skala Likert yang telah ditentukan. b. Menghitung jumlah frekuensi dari setiap alternatif jawaba n

yang tersedia.

c. Menjumlahkan dari setiap responden atau frekuensi pada masing- masing item dan dikalikan dengan bobot nilai alternatif jawabannya masing- masing.

d. Menghitung niali rata-rata untuk setiap item pada masing-masing kolom, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

X : Jumlah rata-rata yang dicari X : Jumlah skor gabungan N : Jumlah Responden

Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan tabel konsultasi WMS sebagai berikut:


(53)

Tabel 3.7

Kriteria Konsultasi Hasil Perhitngan WMS

Rentang Nilai Kriteria

Penafsiran

Variabel X Variabel Y

3,01-4,00 Sangat Baik Selalu Selalu

2,01-3,00 Baik Sering Sering

1,01-2,00 Cukup Kadang-kadang Kadang-kadang 0,01-1,00 Rendah Tidak Pernah Tidak Pernah

2. Mengubah skor mentah menjadi skor baku

Dalam proses mengubah skor mentah menjadi kor baku untuk setiap variabel dapat menggunakan rumus sebagai berikut (Riduwan, 2013:131):

Ket: : skor baku

: skor mentah

s : standar deviasi X : rata-rata (Mean) Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku untuk setiap variabel adalah sebagai berikut:

a. Menentukan skor terbesar dan terkecil.

b. Menentukan nilai rentangan (R) dengan rumus:


(54)

c. Menentukan banyaknya kelas (BK) dengan menggunakan rumusa Sturgess, yaitu:

d. Menentukan nilai panjang kelas (i), yaitu dengan cara mengurangkan rentangan (R) dengan banyak kelas BK. Adapun rumus tersebut sebagai berikut:

e. Membuat tabel penolong distribusi frekuensi sesuai dengan nilai banyak kelas (BK) dan nilai panjang kelas (i) yang telah ditentukan sebelumnya.

f. Menentukan rata-rata (mean) dengan menggunakan rumus:

g. Menentukan smpangan baku atau standar deviasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

h. Mengubah skor mentah menjadi skor baku dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

√ ∑


(55)

3. Uji Normalitas

Uji normalitas distribusi terhadap data variabel X dan variabel Y berguna untuk menentukan teknik statistik yang akan digunakan dalam pengolahan data.

Uji normalitas dilakukan mengunakan SPSS for Windows 22.0 dengan rumus One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Adapun hipotesis dasar pengambilan keputusan yang digunakan sebagai berikut.

Hipotesis:

1) Ho: Tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal (berdistribusi normal)

2) Ha: Terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal (berdistribusi tidak normal)

Dasar Pengambilan Keputusan

1) Nilai Asymp Sig 2-tailed> 0,05, maka Ho diterima berarti tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.

2) Nilai Asymp Sig 2-tailed < 0,05, maka Ha diterima berarti terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.

4. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel X (supervisi akademik kepala sekolah) terhadap variabel Y (kinerja


(56)

mengajar guru). Berikut langkah- langkah untuk melakukan pengujian hipotesis:

a. Analisis Korelasi

Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X (supervisi akademik kepala sekolah) terhadap variabel Y (kinerja mengajar guru). Karena data distribusi keduanya normal, maka teknik perhitungannya adalah statistik parametrik menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment. Adapun rumus korelasi Pearson Product Moment (Suharsimi Arikunto, 2009: 327):

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ }

Keterangan:

= Kofisien korelasi yang dicari

N = Banyaknya subjek pemilik nilai X = Nilai variabel 1

Y = Nilai variabel 2

Berikut hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

Ho = Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Supervisi Akademik Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru.

Ha = Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Supervisi Akademik Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru.

Dalam perhitungan diatas, merupakan hasil koefisien korelasi dari variabel X dan variabel Y. Kemudian,


(57)

kesalahan sebesar 5%. Apabila > maka Ha diterima, tetapi apabila < maka Ho diterima. Agar dapat memberikan interpretasi terhadap kuat atau tidak kuatnya hubungan, maka digunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 3.8

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat Kuat

(Sugiyono, 2013, hlm,257 )

b. Uji Tingkat Signifikan

Uji tingkat signifikansi dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi dari hasil koefisien korelasi kedua variabel, yaitu variabel X dan variabel Y, dan untuk mengetahui apakah hubungan tersebut ssignifikasi atau berlaku untuk seluruh populasi. Untuk menguji signifikansi korelasi digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

= Nilai


(58)

= Koefisien korelasi n = Jumlah Responden

Kemudian dibandingkan antara dengan

, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya dapat

dikatakan bahwa koefisien korelasi antara variabel Y adalah signifikan. Tetapi jika < , maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya koefisien korelasi antara variabel X dan vriabel Y tidak signifikan.

c. Uji Koefisien Determinasi

Tujuannya dilakukan uji koefisien determinasi adalah untuk mengetahu seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Untuk mengujinya, dapat digunakan rumus sebagai berikut (Riduwan, 2013, hlm. 139):

Keterangan:

KD = Nilai koefisien determinasi R = Nilai koefisien korelasi

d. Uji Regresi

Riduwan (2013, hlm. 148) mengemukakan

bahwa “keguanaan regresi dalam penelitian salah

satunya adalah untuk meramalkan atau memperdiksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X)

diketahu”. Sehingga rumus yang digunakan adalah

rumus regresi sederhana (Riduwan, 2013, hlm. 148) sebagai berikut:


(59)

Keterangan:

Y = (baca Y topi) subjek variabel terikatyang diproyeksikan

X = variabl bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksi

A = Nilai konstanta harga Y jika X=0

B = Nilai aah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukan nilai peningkatan (+ ) atau nilai penurunan (-) variabel Y.

Untuk menerapkan rumus diatas, perlu diketahui terlebih dahulu nilai a dan b. Nilai a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

Untuk mencari nilai regresi

denganmenggunakan program SPSS, lngkah yang digunakan sama dengan langkah untuk melakukan uji signifikansi dan tabel yang digunakan dalam uji regresi ini adalh tabel Coeffiecien.

+e

∑ ∑ ∑ ∑ ∑


(60)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan-temuan yang dieroleh dari hasil pengolahan dan analisis data penelitian mengenai “Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru SD Negeri Di Kecamatan

Conggeang Kabupaten Sumedang”, terbukti bahw hipotesis yang peneliti

ajukan diterima, bahwa “terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru SD Negeri di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang”. Selain itu peneliti memberikan kesimpulan terkait dengan judul penelitian sebagai berikut:

1. Proses supervisi akademik Kepala Sekolah di SD Negeri Se-Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang termasuk dalam kategori “baik”. Hal ini berrti supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah diraskan baik oleh guru. Dengan melihat indikator- indikator supervisi akademik yang mempunyai kecenderungan positif pada setiap tahap dalam pelakanaan supervisi akademik.

2. Kinerja mengajar guru SD Negeri di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang termasuk dalam kategori “sangat baik”. Hal ini berarti guru sudah merasa cukup puas dengan supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah. Hal ini dapat terlihat dari indikator- indikator kinerja mengajar guru yang mempunyai kecenderugan positi pada setiap indikatornya

3. Supervisi akademik kepala sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja mengajar guru SDNegeri Di Kecamatan Conggeang Kabupeten Sumedang dengan kontribusi pengaruh


(61)

yang diberikan sebesar 15,1%, sedangkan sebanyak 84,9% sisanya merupakan pengaruh yang diberikan oleh faktor lain yang tidak diteliti.

B. Implikasi Penelitian

Melalui penelitian ini diperoleh bahwa supervisi akademik kepala sekolah memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja mengaja guru.

Berdasarkan penemuan yang didapat, maka dikemukakan bahwa kinerja mengajar guru dipengaruhi oleh supervisi akademik kepala sekolah, dimana dalam meningkatkan kinerja mengajar guru d iperlukan adanya supervisi dri kepala sekolah, keberadaan kepala sekolah dapat membangkitkan motivasi guru sehingga guru mau meningkatkan kualitas mengajar mereka yang akan berpengaruh kepada mutu sekolah. Kinerja mengajar guru rendah dikarenakan beberapa faktor salah satunya adalah faktor ekstern yaitu dari kepala sekolah dimana kemampuan, pengetahuan & ketereampilan kepala ekolah mengenai supervisi akademik masih rendah juga sehingga berpengaruh dalam hal mendorong guru untuk meningkatkan kualitas mengaja r. Hal tersebut jika dibiarkan akan berpengaruh terhadap peningkatan mutu sekolah.

Dalam menjalankan tugas dan kewajiban guru, tidak menuntut kemungkinan jika masih ada guru yang mengajar dikelas yang belum dilaksanakan dengan optimal, seperti keterampilan membuat rencana pembelajaran dan pengelolaan kelas. Dalam pembuatan rencana pembelajaran guru masih mengandalkan orang lain, selain itu kurangnya alat peraga dalam proses belajar mengajar menjadi hambatan juga untuk guru sehingga dalam proses belajar mengajar guru masih menggunakan cara yang tradisional masih berpatokan pda buku paket dan Lembar Kerja Siswa. Ketika seorang guru melakukan tugas mengajarnya yang masih kurang optimal dan kepala sekolah tidak menyadari hal tersebut maka akan berdampak pada guru, kepala sekolah, bahkan terhadap mutu sekolah. Hal tersebut akan berdampak pula pada


(62)

kepercayaan masyarakat, jika sekolah tidak memiliki mutu yang baik, maka masyarakat pun enggan menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah tersebut.

C. Rekomendasi

Berdasarkan hasil temuan dan kesimpulan di atas, maka pada kesempatan kali ini peneliti akan mengemukakan beberapa rekomendasi pada pihak-pihak yang terkait dlam penelitian ini. Rekomendasi tersebut antara lain:

1. Bagi Kepala Sekolah

Untuk meningkatkan kinerja mengajar guru di kelas, sebaiknya kepala sekolah memperhatikan indikator keberhasilan kinerja mengajar guru yang salah satunya dipengaruhi oleh supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah. Kepala sekolah hendaknya lebih mematangkan lagi perencanaan supervisi akademik secara terprogram untuk membantu proses pelaksanaan supervisi akademik dan dapat mengetahui masalah yang masih di hadapi oleh guru. Kepala sekolah harus lebih bisa memanfaatka n sumber daya yang ada di sekolah untuk kelancaran proses belajar mengajar. Dalam hal ini kepala sekolah dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki sekolah untuk mengoptimalkan kinerja mengajar guru.

2. Guru hendaknya mampu mengembangkan kembali kinerja mengajarnya. Dengan cara bersama-sama menindak lanjuti permasalahan yang di dapat ketika kepala sekolah melakukan supervisi akademik. Guru juga harus meningkatkan kembali kemampuan dan kreatifitas dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas, agar tercipta pula disiplin kerja yang baik, komitmen terhadap tugas serta tanggung jawab pada pekerjaannya. Selain itu guru juga sebaiknya mampu mengembangkan pengetahuan dalam menggunakan media, metode dan sumber pembelajaran. Untuk menunjang ketiga hal tersebut guru harus bisa


(63)

memanfaatkan media pembelajaran berbasis ICT (Information Communication and Technology) demi melancarkan kegiatan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

. (2006). Undang-Undang No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

Akdon dan Sahlan Hadi. (2005). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian Untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi. Akdon dan Riduwan. (2008). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika.

Bandung: Alfabeta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.


(64)

Fathurrohman, Pupuh. (2011). Supervisi Pendidikan. Bandung: Refika Aditama

Gunawan, Imam. (2011). Kepuasan Kerja. Kediri:Tidak diterbitkan

Kencana, Lingga. (2012). Pengaruh Kinerja Mengajar Guru terhadap Kepuasan Siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Kota Cimahi. Skripsi FIP UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Majid, A. (2011). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. Dr. (2007). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Munir, Abdullah. (2008). Menjadi Kepala Sekolah Efektif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Muslih, Sri Banum. (2010). Supervisi Pendidikan Meningkatkan Kualitas Profesionalisme Guru. Bandung: Alfabeta.

Nazir, Moch. (1998). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nur Azizah, Zakiah. (2012). Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMAN Se-Kota Sukabumi. Skripsi FIP UPI. Tidak diterbitkan.

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi dan Kualifikasi Kepala Sekolah.


(65)

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (2006). Bandung: Citra Umbara

Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah.

Pidarta, Made. (2009). Supervisi Pendidikan Kontekstual. Jakarta: Rineka Cipta.

Priansa, Donni Juni. Dan Somad, Rismi. (2014). Manajemen Supervisi dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung: Alfabeta.

Riduwan. (2013). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Saarin, Ikhsan. (2014). Efek Beban Kerja, Pengalaman Kerja, Status Sekolah Dan Sertifikasi Terhadap Kepuasan Kerja Guru di SMA Kota Sambas. Tanjungpura: Tidak diterbitkan

Sagala, Syaiful. (2000). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta.

Sagala, Syaiful. (2010). Supervisi Pembelajaran: Dalam Profesi Pendidikan. Bandung:Alfabeta.

Sahertian, Piet A. Prof. (2008). Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Saondi dan Suherman. (2010). Etika Profesi Keguruan. Bandung: PT Refika Aditama.


(1)

Rahmi Novitasari , 2015

PENGARUH SUPERVISI AKAD EMIK KEPALA SEKOLAH TERHAD AP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH TERHAD AP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH D ASAR NEGERI D I KACAMTAN CONGGEANG , KABUPATEN SUMED ANG


(2)

Rahmi Novitasari , 2015

PENGARUH SUPERVISI AKAD EMIK KEPALA SEKOLAH TERHAD AP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH TERHAD AP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH D ASAR NEGERI D I KACAMTAN CONGGEANG , KABUPATEN SUMED ANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

. (2006). Undang-Undang No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

Akdon dan Sahlan Hadi. (2005). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian Untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Akdon dan Riduwan. (2008). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2004). Dasar-Dasar Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta

Fathurrohman, Pupuh. (2011). Supervisi Pendidikan. Bandung: Refika Aditama

Gunawan, Imam. (2011). Kepuasan Kerja. Kediri:Tidak diterbitkan

Kencana, Lingga. (2012). Pengaruh Kinerja Mengajar Guru terhadap Kepuasan Siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Kota Cimahi. Skripsi FIP UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Majid, A. (2011). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. Dr. (2007). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.


(3)

Rahmi Novitasari , 2015

PENGARUH SUPERVISI AKAD EMIK KEPALA SEKOLAH TERHAD AP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH TERHAD AP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH D ASAR NEGERI D I KACAMTAN CONGGEANG , KABUPATEN SUMED ANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Munir, Abdullah. (2008). Menjadi Kepala Sekolah Efektif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Muslih, Sri Banum. (2010). Supervisi Pendidikan Meningkatkan Kualitas Profesionalisme Guru. Bandung: Alfabeta.

Nazir, Moch. (1998). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nur Azizah, Zakiah. (2012). Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMAN Se-Kota Sukabumi. Skripsi FIP UPI. Tidak diterbitkan.

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi dan Kualifikasi Kepala Sekolah.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

(2006). Bandung: Citra Umbara

Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah.

Pidarta, Made. (2009). Supervisi Pendidikan Kontekstual. Jakarta: Rineka Cipta.

Priansa, Donni Juni. Dan Somad, Rismi. (2014). Manajemen Supervisi dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung: Alfabeta.

Riduwan. (2013). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Saarin, Ikhsan. (2014). Efek Beban Kerja, Pengalaman Kerja, Status Sekolah Dan Sertifikasi Terhadap Kepuasan Kerja Guru di SMA Kota Sambas.

Tanjungpura: Tidak diterbitkan


(4)

Rahmi Novitasari , 2015

PENGARUH SUPERVISI AKAD EMIK KEPALA SEKOLAH TERHAD AP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH TERHAD AP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH D ASAR NEGERI D I KACAMTAN CONGGEANG , KABUPATEN SUMED ANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sagala, Syaiful. (2010). Supervisi Pembelajaran: Dalam Profesi Pendidikan. Bandung:Alfabeta.

Sahertian, Piet A. Prof. (2008). Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Saondi dan Suherman. (2010). Etika Profesi Keguruan. Bandung: PT Refika Aditama.

Satipa, Eva Yulianti. (2012). Pengaruh Layanan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut. Skripsi FIP UPI. Tidak diterbitkan.

Sudjana, Nana. (1995). Dasar-dasar Proses Belajar-Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Sugiyono. (2009). Statiska Untuk Penelitian. Bandung: Alafabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhardan, Dadang. (2010). Supervisi Profesional. Bandung: Alfabeta

Suharsaputra, Uhar. (2010). Administrasi Pendidikan. Bandung: Refika Aditama.

Sumarno, Alim. (2014). Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kepuasan Kerja Guru Di SMK ADB Invest Se-Kota Surabaya. Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan. Tidak diterbitkan.


(5)

Rahmi Novitasari , 2015

PENGARUH SUPERVISI AKAD EMIK KEPALA SEKOLAH TERHAD AP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH TERHAD AP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH D ASAR NEGERI D I KACAMTAN CONGGEANG , KABUPATEN SUMED ANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Supardi. (2013). Kinerja Guru. Jakarta: Raja Grafindo

Surakhmad, Winarno. (1985). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar Metode dan Teknik. Bandung: Tarsido.

Syaefudin Udin, (2009). Pengembangan Profesi Guru. Bandung: CV. Alfabeta Tim Dosen Departemen Administrasi Pendidikan. (2010). Pengelolaan Pendidikan.

Bandung: Departemen Administrasi Pendidikan.

Tim Penyusun Pedoman UPI (2013). Pedoman Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen.

Wibowo. (2009). Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Rajagrafinda Persada.

Yulia Rohmah, Tate. (2012). Pengaruh Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Terhadap Kepuasan Kerja Guru Di SMK Negeri Se-Kecamatan Lengkong Kota Bandung. Skripsi FIP UPI Bandung. Tidak diterbitkan.


(6)

Rahmi Novitasari , 2015

PENGARUH SUPERVISI AKAD EMIK KEPALA SEKOLAH TERHAD AP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH TERHAD AP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH D ASAR NEGERI D I KACAMTAN CONGGEANG , KABUPATEN SUMED ANG


Dokumen yang terkait

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) SE-KABUPATEN TASIKMALAYA.

0 2 68

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SD NEGERI KECAMATAN SUKARESMI KABUPATEN CIANJUR.

1 8 54

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN SUKARESMI KABUPATEN CIANJUR.

0 10 72

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN SUBA.

1 3 64

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMP NEGERI KABUPATEN KARAWANG.

0 0 50

KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN CONGGEANG DAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 67

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN CILEUNYI KABUPATEN BANDUNG.

2 26 60

PENGARUH KELOMPOK KERJA GURU DAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR DI WILAYAH IV KABUPATEN SUMEDANG.

0 2 68

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN CONGGEANG KABUPATEN SUMEDANG - repository UPI S ADP 1105810 Title

0 0 7

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN BANJARAN - repository UPI S ADP 1103813 title

0 0 5