Struktur Organisasi Desain Penelitian

Tia Jannah Tertia, 2015 DESAIN DIDAKTIS MATERI ELASTISITAS BERDASARKAN HAMBATAN BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Bagaimana desain didaktis empiris konsep elastis, plastis, tegangan, regangan, batas elastis serta modulus elastis yang didasarkan pada hambatan belajar siswa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi hambatan belajar siswa, khususnya hambatan epistemologi pada materi elastisitas yang mencakup konsep elastis, plastis, tegangan, regangan, batas elastis serta modulus elastis 2. Menghasilkan desain didaktis empiris materi elastisitas yang didasarkan pada hambatan belajar siswa.

D. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat, diantaranya: 1. Dari segi teori, penelitian ini dapat memberikan gambaran hambatan belajar siswa dalam memahami materi elastisitas disertai dengan rancangan desain didaktis yang relevan dalam mengantisipasi hambatan tersebut. 2. Dari segi praktek, penelitian ini dapat memberikan alternatif solusi bagi para guru dalam mengantisipasi hambatan belajar siswa pada berbagai materi fisika, yaitu dengan merancang desain didaktis yang didasarkan pada hambatan belajar siswa.

E. Struktur Organisasi

Bab I, berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah yang diangkat peneliti serta tujuan dan manfaat dalam pelaksanaan penelitian. Bab II, berisi kajian terhadap teori-teori yang relevan terhadap penelitian ini dan digunakan sebagai referensi atau acuan dalam setiap bagian proses penelitian. Bab III, berisi desain dan metode penelitian yang digunakan, partisipan dan tempat penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dengan dilengkapi alur prosedur penelitian. Bab IV, berisi temuan-temuan hambatan belajar siswa berdasarkan hasil Tes Kemampuan Responden TKR awal dalam setiap konsep serta rancangan desain Tia Jannah Tertia, 2015 DESAIN DIDAKTIS MATERI ELASTISITAS BERDASARKAN HAMBATAN BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu didaktisnya, pembahasan implementasi desain didaktis awal, temuan-temuan hambatan belajar berdasarkan hasil TKR kedua dan hasil implementasi desain didaktis awal, serta pembahasan rancangan desain didaktis revisi. Bab V, berisi kesimpulan berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasannya serta rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. Tia Jannah Tertia, 2015 DESAIN DIDAKTIS MATERI ELASTISITAS BERDASARKAN HAMBATAN BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tia Jannah Tertia, 2015 DESAIN DIDAKTIS MATERI ELASTISITAS BERDASARKAN HAMBATAN BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Hal ini didasarkan pada objek dari penelitian tersebut berupa situasi yang sifatnya alamiah serta hasil penelitian yang lebih menekankan pada makna daripada generalisasi. Dalam menemukan desain didaktis, proses penelitian memerlukan eksplorasi yang mendalam, dimana peneliti harus terjun secara langsung pada sasaran penelitian. Sesuai dengan tujuan dari desain atau metode yang digunakan, menurut Sugiyono 2007, tujuan dari metode kualitatif adalah menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif, menemukan teori, menggambarkan realitas yang kompleks, serta memperoleh pemahaman makna. Desain penelitian yang digunakan yaitu Design Didactical Research DDR. Sesuai dengan pemaparan Suryadi 2013, tahapan-tahapan dalam DDR antara lain : 1. Analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran analisis prospektif 2. Analisis metapedadidaktik 3. Analisis retrosfektif, yakni analisis yang mengaitkan hasil analisis situasi didaktis hipotesis dengan hasil analisis metapedadidaktik. Pada tahap pertama, analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran atau disebut juga sebagai analisis prospektif, dimulai dengan melakukan analisis terhadap materi ajar, yakni melalui proses repersonalisasi dan rekonstekstualisasi. Repersonalisasi yaitu memperdalam pemahaman konsep-konsep pada materi ajar dengan mempertimbangkan pola pikir para ilmuwan. Selanjutnya, menyusun soal Tes Kemampuan Responden TKR berdasarkan uraian materi yang telah melalui proses repersonalisasi. Dalam penelitian ini materi yang dikaji adalah elastisitas. Soal TKR pada materi elastisttas tersebut diujikan kepada siswa yang sebelumnya telah mempelajari materi tersebut. Hal demikian bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan belajar siswa, khususnya pada hambatan epistemologisnya. Setelah hambatan siswa diketahui, maka dilakukan rekontekstualisasi yaitu menyusun kembali materi ajar elastisitas berdasarkan kebutuhan siswa dan kurikulum yang Tia Jannah Tertia, 2015 DESAIN DIDAKTIS MATERI ELASTISITAS BERDASARKAN HAMBATAN BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berlaku Hasil identifikasi hambatan belajar siswa merupakan respon siswa yang dijadikan sebagai landasan dalam merancang desain didaktis pembelajaran materi elastisitas. Tahap kedua, analisis metapedadidaktik meliputi implementasi dari antisipasi desain didaktis yang telah dirancang pada tahap sebelumnya. Dan selanjutnya, diakhiri dengan analisis retrosfektif berupa refleksi terhadap hasil analisis situasi didaktis hipotesis dengan hasil analisis metapedadidaktik, serta dilakukan kembali Tes Kemampuan Responden untuk mengetahui berfungsi tidaknya rancangan desain didaktis tersebut. Alur penelitian secara rinci dapat dilihat pada bagan berikut ini. Gambar 3.1 Tahapan Penelitian Desain Didaktis

B. Pastisipan dan Tempat Penelitian