Dody Efendi, 2014 Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
satunya adalah peregangan statis yaitu melakukan teknik meregangkan otot bagian tubuh dan menahan gerakan tersebut selama waktu yang ditentukan, seperti yang
dikemukakan oleh Pamungkas 2012:9 bahwa peregangan stasis adalah “Teknik peregangan dengan posisi tubuh bertahan tubuh tetap pada posisi semula, otot-
otot direnggangkan pada titik paling jauh kemudian bertahan pada posisi merenggang”.
Menerut Harsono 2001:17 bahwa “...apabila inti acara latihan penekanannya adalah pada latihan fleksibilitas, jadi untuk memperluas ruang gerak sendi-sendi,
maka latihan dengan static stetching- lah yang lebih sesuai.” Kemudian Harsono
2001:15 menambahkan bahwa:
Perbaikan dalam kelentukan akan dapat: a.
Mengurangi kemungkinan terjadinya cedera-cedera pada otot dan sendi, b.
Membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi, dan kelincahan agility,
c. Membantu memperkembang prestasi,
d. Menghemat pengeluaran tenaga efisien pada waktu melakukan
gerakan-gerakan, dan e.
Membantu memperbaiki sikap tubuh. Dari kedua pernyataan tersebut bisa digambarkan bahwa peregangan statis
bisa meningkatkan kelincahan agility seorang atlet.
G. Hipotesis
Hipotesis merupakan kesimpulan yang diharapkan Lutan et al, 2007:22. Ditegaskan Lutan etal
2007:22 bahwa:” syarat utama hipotesis adalah dapat diuji kebenarannya”. Berdasarkan asumsi dasar yang telah dikemukakan, maka
disusun hipotesis sebagai berikut : 1.
H
1
= Terdapat pengaruh peregangan statis terhadap agility peserta ekstrakurikuler futsal.
2. H
= Tidak terdapat pengaruh peregangan statis terhadap agility peserta ekstrakurikuler futsal.
HIPOTESIS STATISTIK 1.
Jika t
hitung
t
tabel
maka hipotesis DITERIMA.
Dody Efendi, 2014 Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Jika t
hitun
g t
tabel
maka hipotesis DITOLAK.
H. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan teknik tes dianggap mampu memberikan gambaran tentang pembuktian hasil penelitian. Sugiyono
2010: 01 menjelaskan “Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Penelitian ini berbentuk
penelitian eksperime. Metode eksperimen dipilih guna menilai pengaruh perlakuan treatment
terhadap variabel dependen. Metode eksperimen melibatkan dua kelompok subjek yaitu kelompok eksperimen experimental group dan kelompok pengontrol
control group. Kelompok kontrol adalah kelompok pembanding yang tidak mendapatkan perlakuan khusus.
I. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian Arikunto, 1998 populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.
Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini memiliki populasi : Peserta Ekstrakurikules MAN Talaga.
2. Sampel
Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen yang teknik pengambilan sampelnya dilakukan dengan menggunakan random sampling
sampling acak. Jumlah sampel sendiri penulis menetapkan 40 orang, yang kemudian
dibagi menjadi 20 orang untuk kelompok eksperimen dan 20 orang untuk kelompok kontrol.
Dody Efendi, 2014 Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
J. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah True Experimental Design, yang bentuknya pretest-postest control group design. Dalam disain penelitian ini terdiri
dari satu varibel bebas dan satu variabel terikat.
Gambar 1.1 Pretest-postest Control Group Design Sumber gambar : Sugiono, 2012:76
Keterangan : R
: Random sampel dipilih secara acak 01
: tes awal untuk kelompok eksperimen 02
: tes akhir untuk kelompok eksperimen X
: Perlakuan 03
: Tes awal Kelompok kontrol 04
: tes akhir kelompok kontrol
K. Instrumen penelitian
Data-data penelitian dikumpulkan dengan menuggunakan instrument pengumpul data penelitian .Arikunto 2006:168 mengatakan, “Suatu instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara
tepat”. Arikunto 2006:212 mengatakan, bahwa : ”jika sebuah instrumen berhasil digunakan untuk mengumpulkan data yang benar sesuai dengan keadaan
senyatanya, maka instrumen tersebut sudah handal”.
R 01
X 02
R 03
04
Dody Efendi, 2014 Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes agilitas yaitu zig- zag run dan tes fleksibilitas yaitu berupa tes kayang dan tes sit and reach sebelum
dan sesudah diberikan perlakuan berupa peregangan statis.
L. Definisi Istilah