PENGARUH PEREGANGAN STATIS TERHADAP AGILITY PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL.

(1)

[Type text]

PENGARUH PEREGANGAN STATIS TERHADAP AGILITY PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL

SKRIPSI

Diajukan Sebagai salah Satu Syarat memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (SI) Pendidikan Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh : Dody Efendi

0906655

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

[Type text]

LEMBAR PENGESAHAN

Dody Efendi 0906655

PENGARUH PEREGANGAN STATIS TERHADAP AGILITY PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH,

Pembimbing I

Dr. Nuryadi, M.Pd. NIP.197101171998021001

Pembimbing II

Drs. Hendi Suhendi P. NIP.195803021985111002

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Drs. Mudjihartono, M.Pd. NIP.196508171990011001


(3)

[Type text]

PENGARUH PEREGANGAN STATIS TERHADAP AGILITY PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL

Oleh Dodi Efendi

Sebuah Skripsi yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Dody Efendi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian. Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(4)

Dody Efendi, 2014

PENGARUH PEREGANGAN STATIS TERHADAP AGILITY PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PEREGANGAN STATIS TERHADAP AGILITY PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL

ABSTRAK

Pemain futsal sering mendapatkan masalah tentang penguasaan bola dan memiliki agility yang kurang baik. Para pemain futsal yang mengikuti ekstrakurikuler di sekolah kebanyakan kurang mengetahui gerakan peregangan yang baik ketika akan memulai latihan sehingga kelentukan yang dimiliki para pemain kurang baik dan mempengaruhi kepada agility para pemain futsal. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan efektivitas dari peregangan statis terhadap agility sehingga didapat judul yaitu Pengaruh Peregangan Statis Terhadap

Agility Pesert Ekstrakurikuler Futsal. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa peserta

ekstrakurikuler futsal MAN Talaga sebanyak 40 orang terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen 20 orang, dan kelompok kontrol berjumlah 20 orang. Metode penelitian

yang digunakan adalah eksperimen. Desain “Pre Test - Post Test Design”. Instrumen penelitian

yang digunakan adalah tes kayang, tes sit and reach, dan tes zig-zag run. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan berupa peregangan statis sebanyak 16 kali pertemuan dengan frekuensi 4 kali dalam seminggu. Dari hasil perhitungan dan analisis data terbukti bahwa peregangan statis memiliki pengaruh positif terhadap agility tetapi peningkatannya tidak signifikan.

Kata kunci: Peregangan statis, Agility, Futsal, Fleksibility, Pre Test-Post Test Design

ABSTRACT

Futsal players often get the problem on ball control and has poor agility . The futsal players who follow the most extracurricular school not knowing a good stretching exercises when going to start training so that flexibility is owned by the players poorly and affect the agility of futsal players . This study aims to reveal the effectiveness of static stretching on agility in order to get the title of which is The Effect Of Static Stretching Agility participants Extracurricular Futsal . The samples in this study were student extracurricular participants futsal MAN Talaga 40 people divided into two groups: an experimental group of 20 people ,


(5)

Dody Efendi, 2014

PENGARUH PEREGANGAN STATIS TERHADAP AGILITY PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

test run zig - zag . The experimental group was given treatment in the form of static stretching as much as 16 times with a frequency 4 times a week . From the calculation and analysis of data proved that static stretching has a positive effect on agility but the increase is not significant .


(6)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Batasan Penelitian ... 5

F. Anggapan Dasar ... 6

G. Hipotesis ... 7

H. Metode Penelitian ... 8

I. Populasi dan Sampel ... 8

J. Desain Penelitian ... 9

K. Instrumen Penelitian ... 9

L. Definisi Istilah ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 11

A. Hakikat Peregangan ... 11

B. Hakikat Latihan ... 16

C. Agilitas (Kelincahan) ... 20

D. Kelentukan ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

A. Metode Penelitian ... 24

B. Lokasi dan Desain Penelitian ... 27

C. Populasi dan Sampel ... 28

D. Instrumen Penelitian ... 31

E. Teknik Pengolahan Data ... 33


(7)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Pengolahan dan Analisis Data ... 74

D. Diskusi Penemuan ... 77

BAB V KESIMPULAN ... 80

A. Kesimpulan ... 80

B. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81


(8)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal


(9)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.1Pretes-posttes Control Group Design ... 25

3.2Jadwal Latihan Ekskul Futsal MAN Talaga ... 32

3.3Keterangan Kegiatan ... 32

3.4Program Latihan Ekstrakurikuler Futsal MAN Talaga ... 33

3.5Rumus Anava (Uji Barlett) ... 70

4.1 Data Hasil perhitungan T-skor Tes Kayang, Sit and Reach, dan Zig-zag Run (jumlah, rata-rata, simpangan baku, dan varians) ... 73

4.2 Hasil Uji Normalitas Posttes ... 74

4.3 Hasil Uji Homogenitas Posttest ... 75

4.4 Uji Kesamaan Dua Rata-rata (Satu Pihak Kelompok Eksperimen) ... 76

4.5 Uji Kesamaan Dua Rata-rata (Satu Pihak Kelompok Kontrol ... 76


(10)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Pretest-posttest Control Group Design ... 9

2.1 Peregangan Statis ... 13

2.2 Otot, Tendon dan Sendi ... 15

2.3 Latihan agility ... 21

3.1 Langkah-langkah Penelitian ... 26

3.2 Lintasan Tes Zig-zag Run ... 29

3.3 Gerakan Kayang ... 30


(11)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal


(12)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa kini pendidikan jasmani merupakan komponen yang sangat penting dari sistem pendidikan secara keseluruhan dalam setiap bangsa, pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia sepanjang hayat, mempunyai peranan begitu penting yaitu memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani. Melalui pendidikan jasmani pula diharapkan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menumbuhkan serta memelihara kegiatan yang berorientasi positif bagi peningkatan kualitas individu anak baik secara aspek fisik, mental, emosional, intelektual dan moral. Oleh karena itu pendidikan jasmani dianggap begitu penting, sehingga pemerintah menetapkan tentang sistem pendidikan nasional (SISDIKNAS) dalam pasal 42 Undang-undang No.20 tahun (2003). Khusus tentang kurikulum pendidikan dasar yang wajib memuat mata pelajaran sebagai berikut:

1).Pendidikan Agama, 2)Pendidikan Kewarganegaraan, 3).Bahasa, 4).Matematika, 5).Ilmu Pengetahuan Alam, 6).Ilmu pengetahuan Sosial, 7).Seni dan Budaya, 8).Pendidikan Jasmani dan Olahraga, 9).Keterampilan dan Kejuruan, 10).Muatan Lokal.

Berpijak dari pernyataan diatas bahwa pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran yang wajib diadakan disetiap tingkatan satuan pendidikan, dan wajib diikuti oleh setiap peserta didik, banyak aspek dan komponen yang harus dimiliki terutama oleh para guru penjas. Disamping metode dan model pembelajaran, untuk berjalannya proses pembelajaran yang baik, guru penjas harus menguasai dan mengerti pentingnya teori yang akan di sampaikan kepada siswanya baik teori yang dimodifikasi maupun yang tidak dimodifikasi.

Futsal merupakan permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan lima orang yang bertujuan memasukan bola ke


(13)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gawang lawan sebanyak-banyaknya. Menurut Federation International de

Football Asssociation (FIFA).Asal mula futsal mulai pada tahun 1930 di

Montevideo, Uruguay.Pertama futsal di perkenalkan oleh Juan Carlos Ceriani, seorang pelatih sepakbola asal Argentina.

Futsal kini menjadi olahraga yang banyak digemari berbagai kalangan, dari anak kecil, remaja, maupun orang dewasa. Meski tergolong jenis olahraga baru, tetapi dilingkungan persekolahan, permainan futsal termasuk salah satu ruang lingkup materi aktivitas pembelajaran permainan dan olahraga, dalam materi pelajaran Pendidikan Jasmani Kesehatan Olahraga dan Rekreasi (Penjasorkes), yang sudah tertera dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, yang telah dirumuskan dalam standar kompetensi sebagai berikut:

“Mempraktikan berbagai variasi gerak dasar kedalam permainan dan olahraga dengan peraturan yang dimodifikasi dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya”.

Sekolah dapat menjadikan futsal sebagai pembelajaran dalam intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.Dalam ekstrakurikuler pembelajaran cendrung mengarah pada pelatihan teknik dan kondisi fisik para siswa.Latihan kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam pembelajaran ataupun latihan futsal. Latihan kondisi fisik bertujuan meningkatkan kemampuan fungsional dari sistem tubuh agar dengan demikian prestasi siswa akan meningkat. Seperti yang dikemukakan oleh Harsono, (2001:4) bahwa kalau kondisi fisik baik maka akan ada :

1. Peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung. 2. Peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan, dan

lain-lain komponen kondisi fisik.

3. Ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan.

4. Pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuhsetelah latihan. 5. Respons yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu

respons demikian diperlukan.

Ada beberapa komponen kondisi fisik yang perlu dikuasai oleh para siswa, yaitu diantaranya adalah Kelincahan (agility). Tanpa memiliki kelincahan, para siswa akan kesulitan bergerak dalam permainan, mencari ruang kosong,


(14)

3

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memainkan bola, dan sebagainya. Menurut Sojoto dalam Ariawan (2012)

mengemukakan bahwa “Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk mengubah posisi di area tertentu.” Seseorang yang mampu mengubah satu posisi yang berbeda dalam kecepatan tinggi dengan koordinasi yang baik,berarti kelincahannya cukup baik. Seperti yang di kemukakan oleh Harsono (2001:21) mengatakan bahwa:

Kelincahan ialah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya.Jadi kelincahan bukan hanya menuntut kecepatan, tetapi juga fleksibilitas yang baik dari sendi-sendi anggota tubuh. Dalam mengawali pembelajaran ataupun latihan ada hal yang terpenting yang biasanya sering tidak dihiraukan oleh guru ataupun siswa yaitu peregangan atau pemanasan. Untuk menyiasati permasalahan tersebut seringkali para guru penjas memodifikasi peregangan dengan berbagai bentuk permainan, tetapi dengan modifikasi pemanasan yang dilakukan dengan permainan kita sebagai guru penjas harus tahu dan mengerti gerakan peregangan yang sebenarnya agar bisa menentukan otot yang akan diregangkan agar tidak terjadi cedera pada siswa. Siswa sering menganggap peregangan sebagai hal yang tidak perlu ketika akan melakukan aktivitas olahraga, sehingga banyak para siswa melakukan peregangan ketika akan melakukan aktivitas olahraga secara asal-asalan. Padahal peregangan adalah suatu gerakan untuk menyiapkan otot agar tidak mengalami cedera ketika melakukan aktivitas seperti yang yang dikemukakan oleh Luxbacher (2004:1)

dalam Yudanto menjelaskan bahwa “Pemanasan berguna untuk menghangatkan

suhu otot, melancarkan peredaran aliran darah dan memperbanyak aliran oksigen kedalam tubuh, memperbaiki kontraksi otot dan kecepatan gerak reflex, dan untuk

mencegah kejang otot.”

Ada beberapa peregangan yang dapat dipakai yaitu adalah peregangan statis, peregangan dinamis, peregangan pasif dan peregangan PNF (Proprioceptive

Neuromuscular Facilitation).Menurut Pamungkas (2012:9) bahwa peregangan stasis adalah “Teknik peregangan dengan posisi tubuh bertahan (tubuh tetap pada


(15)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

posisi semula), otot-otot direnggangkan pada titik paling jauh kemudian bertahan

pada posisi merenggang”.Dari paparan tersebut maka yang dimaksud peregangan statis adalah peregangan yang dilakukan untuk membuat otot meregang pada titik paling jauh kemudian bertahan pada posisi renggang tersebut selama beberapa

detik. Menurut Harsono (2001:16) menjelaskan bahwa “Cara lain untuk

mengembangkan kelentukan adalah dengan latihan peregangan statis (static

stretching).” Dari penjelasan tersebut diketahui bahwa peregangan statis adalah sebuah latihan utuk meningkatkan fleksibilitas sehingga otot-otot menjadi renggang dan ruang gerak sendi menjadi lebih besar sehingga juga bisa mengembangkan agility seseorang seperti yang diuraikan oleh Harsono (2001:15) bahwa:

Perbaikan dalam kelentukan akan dapat:

a. Mengurangi kemungkinan terjadinya cedera-cedera pada otot dan sendi, b. Membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi, dan kelincahan

(agility),

c. Membantu memperkembang prestasi,

d. Menghemat pengeluaran tenaga (efisien) pada waktu melakukan gerakan-gerakan, dan

e. Membantu memperbaiki sikap tubuh.

MAN Talaga adalah sekolah yang memiliki peserta ekstrakurikuler futsal yang cukup banyak yang berada di Desa Talaga Kulon, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka. Kondisi fisik para peserta ekstrakurikuler terutama dalam hal yang menyangkut fleksibilitas dan agilitas dilihat kurang cukup baik sehingga penulis mengemukakan bahwa peregangan statistidak boleh di kesampingkan, harus menjadi perhatian utama dalam membina atlet untuk mencapai prestasi yang lebih baik terutama sekali dalam cabang olahraga futsal, sebab apabila hal ini dibiarkan maka akan mempengaruhi kondisi fisik atlet terutama menyangkut

agility atlet tersebut. B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada di lapangan bahwa; 1. Para pemain futsal kurang mengetahui gerakan peregangan yang benar. 2. Agility para pemain


(16)

5

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

futsal kurang baik sehingga penguasaan bola menjadi tidak baik.Dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah ada pengaruh peregangan statis terhadap

agility peserta ekstakurikuler futsal?

C. Tujuan Penelitian

Penetapan tujuan dalam suatu penelitian merupakan sesuatu yang penting sebagai awal untuk kegiatan selanjutnya dalam upaya mencapai tujuan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh peregangan statis terhadap agility peserta ekstrakurikuler futsal.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan secara individu atau tim diharapkan dapat bermanfaat baik bagi individu maupun bagi masyarakat secara umum. Penulis berharap hasil penelitian dapat memberikan kegunaan atau manfaat sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan tentang peregangan khususnya peregangan statis.

2. Secara Praktis

Dapat digunakan sebagai sarana informasi dan solusi untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan masalah peregangan pada peserta pembelajaran pendidikan jasmani.

E. Batasan Penelitian

Demi kelancaran dan terkendalinya pelaksanaan penelitian, maka penulis perlu membatasi penelitian ini agar lebih terarah dan tidak terjadi salah penafsiran, maka penulis membatasi penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya dilakukan pada anggota ekstrakurikuler futsal di MAN 1 Talaga.

2. Variabel indevenden dalam penelitian ini adalah peregangan statis. 3. Variable dependen dalam penelitian ini adalah agility peserta


(17)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Anggapan Dasar

Anggapan dasar yang dapat diartikan sebagai titik tolak pemikirian peneliti

sebagaimana menurut Arikunto (2010:104) mengatakan bahwa : “anggapan dasar

atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh

penyelidik.” Teori ini merupakan titik tolak bagi peneliti dalam laporan hasil penelitian.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melakukan berbagai aktivitas, baik aktivitas ringan maupun berat seperti berolahraga. Dalam berolahraga aspek yang paling penting adalah kondisi fisik seperti yang dikemukakan oleh Harsono, (1988) kondisi fisik akan berpengaruh terhadap fungsi dan sistem organisme tubuh antara lain berupa :

1. Akan ada peningkatan dalam sistem sirkulasi dan kerja jantung.

2. Akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kelincahan, dan komponen kondisi fisik lainnya.

3. Akan ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan.

4. Akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan.

5. Akan ada respon yang cepat dari organism tubuh kita apabila sewaktu-waktu respon demikian diperlukan.

Agar terjadinya peningkatan seperti kelincahan hendaknya dilakukan peregangan otot terlebih dahulu sebelum melakukan latihan kelincahan. Peregangan atau pemanasan menurut Luxbacher (2004:1) dalam Yudanto menyatakan bahwa “pemanasan berguna untuk menghangatkan suhu otot, melancarkan peredaran aliran darah dan memperbanyak aliran oksigen ke dalam tubuh, memperbaiki kontraksi otot dan kecepatan gerak reflex, dan juga untuk mencegah kejang otot.” Peregangan terbagi menjadi beberapa macam salah


(18)

7

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

satunya adalah peregangan statis yaitu melakukan teknik meregangkan otot bagian tubuh dan menahan gerakan tersebut selama waktu yang ditentukan, seperti yang

dikemukakan oleh Pamungkas (2012:9) bahwa peregangan stasis adalah “Teknik

peregangan dengan posisi tubuh bertahan (tubuh tetap pada posisi semula), otot-otot direnggangkan pada titik paling jauh kemudian bertahan pada posisi

merenggang”.

Menerut Harsono (2001:17) bahwa “...apabila inti acara latihan penekanannya adalah pada latihan fleksibilitas, jadi untuk memperluas ruang gerak sendi-sendi, maka latihan dengan static stetching-lah yang lebih sesuai.” Kemudian Harsono (2001:15) menambahkan bahwa:

Perbaikan dalam kelentukan akan dapat:

a. Mengurangi kemungkinan terjadinya cedera-cedera pada otot dan sendi, b. Membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi, dan

kelincahan (agility),

c. Membantu memperkembang prestasi,

d. Menghemat pengeluaran tenaga (efisien) pada waktu melakukan gerakan-gerakan, dan

e. Membantu memperbaiki sikap tubuh.

Dari kedua pernyataan tersebut bisa digambarkan bahwa peregangan statis bisa meningkatkan kelincahan (agility) seorang atlet.

G. Hipotesis

Hipotesis merupakan kesimpulan yang diharapkan (Lutan et al, 2007:22). Ditegaskan Lutan etal (2007:22) bahwa:” syarat utama hipotesis adalah dapat

diuji kebenarannya”. Berdasarkan asumsi dasar yang telah dikemukakan, maka

disusun hipotesis sebagai berikut :

1. H1= Terdapat pengaruh peregangan statis terhadap agility peserta ekstrakurikuler futsal.

2. H0 = Tidak terdapat pengaruh peregangan statis terhadap agility peserta ekstrakurikuler futsal.

HIPOTESIS STATISTIK


(19)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Jika thitung < ttabel maka hipotesis DITOLAK.

H. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan teknik tes dianggap mampu memberikan gambaran tentang pembuktian hasil penelitian. Sugiyono

(2010: 01) menjelaskan “Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Penelitian ini berbentuk penelitian eksperime.

Metode eksperimen dipilih guna menilai pengaruh perlakuan (treatment) terhadap variabel dependen. Metode eksperimen melibatkan dua kelompok subjek yaitu kelompok eksperimen (experimental group) dan kelompok pengontrol (control group). Kelompok kontrol adalah kelompok pembanding yang tidak mendapatkan perlakuan khusus.

I. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian (Arikunto, 1998) populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini memiliki populasi : Peserta Ekstrakurikules MAN Talaga.

2. Sampel

Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen yang teknik pengambilan sampelnya dilakukan dengan menggunakan random sampling (sampling acak).

Jumlah sampel sendiri penulis menetapkan 40 orang, yang kemudian dibagi menjadi 20 orang untuk kelompok eksperimen dan 20 orang untuk kelompok kontrol.


(20)

9

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

J. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah True Experimental Design, yang bentuknya pretest-postest control group design. Dalam disain penelitian ini terdiri dari satu varibel bebas dan satu variabel terikat.

Gambar 1.1 Pretest-postest Control Group Design (Sumber gambar : Sugiono, 2012:76) Keterangan :

R : Random (sampel dipilih secara acak) 01 : tes awal untuk kelompok eksperimen 02 : tes akhir untuk kelompok eksperimen X : Perlakuan

03 : Tes awal Kelompok kontrol 04 : tes akhir kelompok kontrol

K. Instrumen penelitian

Data-data penelitian dikumpulkan dengan menuggunakan instrument

pengumpul data penelitian .Arikunto (2006:168) mengatakan, “Suatu instrumen

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara

tepat”. Arikunto (2006:212) mengatakan, bahwa : ”jika sebuah instrumen berhasil digunakan untuk mengumpulkan data yang benar sesuai dengan keadaan

senyatanya, maka instrumen tersebut sudah handal”.

R 01 X 02


(21)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes agilitas yaitu

zig-zag run dan tes fleksibilitas yaitu berupa tes kayang dan tes sit and reach sebelum

dan sesudah diberikan perlakuan berupa peregangan statis.

L. Definisi Istilah

Untuk lebih memahami dan memudahkan istilah-istilah penelitian, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang ada dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu (orang, benda, dan sebagainya) yang berkuasa atau berkekuatan (W. J. S Poerwadarmita dalam kamus bahasa Indonesia, (1882 : 731)

2. Peregangan statis adalah peregangan yang dilakukan untuk membuat otot meregang pada titik paling jauh kemudian bertahan pada posisi renggang tersebut selama beberapa detik sesuai dengan penyataan 3. Agility (kelincahan) adalah kemampuan seseorang untuk mengubah

posisi di area tertentu (Sajoto, 1988: 59) dalam Ariawan.

4. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa sekolah atau universitas diluar jam belajar kurikulum standar untuk mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuan di berbagai bidang di luar akademik.

5. Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan lima orang yang bertujuan memasukan bola ke gawang lawan dengan manipulasi bola dengan kaki.


(22)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dijelaskan oleh Sugiyono (2010:2) bahwa “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Sedangkan menurut Arikunto (1997:151) dalam Sugiyono (2012) mengatakan bahwa “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumplkan data penelitian.” Berdasarkan penjelasan tersebut dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen. Disampaikan pula oleh Sugiyono (2010:72) metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai

“Metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.” Sedangkan Siregar (2004:56) menjelaskan bahwa: ”Penelitian eksperimen adalah penelitian langsung yang dilakukan terhadap suatu objek untuk menentukan pengaruh suatu variabel terhadap variabel tertentu dengan pengontrolan yang ketat.” Selanjutnya dijelaskan oleh Arikunto (2007:207) bahwa:

Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

mengetahui ada tidaknya akibat dari ”sesuatu” yang dikenakan pada subjek

selidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat.

Berdasarkan pemaparan tersebut penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan secara langsung dengan memberikan treament tertentu untuk mengetahui adanya sebab akibat dari objek atau variabel penelitan, dalam situasi yang terkendalikan. Dalam setiap penelitian tentunya memiliki tujuan yang hendak dicapai, tujuan penelitian eksperimen dijelaskan Nazir (2005:64) dalam Sugiyono (2012) sebagai berikut: ”Untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat serta berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara


(23)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan.”

Berdasarkan uraian tersebut, secara spesifik penelitian eksperimen dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Dampak/Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal.

B. Lokasi dan Desain Penelitian

1. Lokasi

Lokasi penelitian adalah tempat penelitian yang akan dilaksanakan peneliti, lokasi penelitian ini yaitu di MAN Talaga.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah pretest- posttest control group design (Sugiyono, 2010:76).

Mekanisme penelitian pretest- posttest control group design digambarkan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1 Pretes-Posttes Control Group Design

Kelompok Pre test Perlakuan Post test

Eksperimen A1 X A2

Kontrol B1 - B2

Keterangan :

A1 : Pre test yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen B1 : Pre test yang dilaksanakan pada kelompok kontrol X : Perlakuan berupa Peregangan statis

A2 : Post test yang dilaksanakan pada kelompok kontrol B2 : Post test yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen


(24)

26

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Langkah-langkah Penelitian

Mengenai langkah-langkah penelitian, Sutresna (2002:125) yang diadaptasi dari Gay (1996:91-98) menjelaskan bahwa: “Umumnya langkah penelitian diawali dengan proses penelusuran masalah, penelusuran data dan teori, perumusan hipotesis, penentuan metode penelitian, analisis dan interpretasi data, penarikan kesimpulan, implikasi dan saran”. Secara skematis, langkah penelitian tersebut tersusun dalam gambar berikut:

Tes Awal

Tes Awal Tes

Eksperimen Kontrol

Perlakuan

Tes Akhir Tes Akhir

Hasil A Hasil B

Pengumpulan Data Pengumpulan &

Analisis Data Kesimpulan

Sampel Populasi


(25)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Langkah-Langkah Penelitian

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (1997) menjelaskan bahwa: ”Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.” Sedangkan meunrut Sugiyono (2010:80) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Berdasarkan pemaparan tersebut maka yang menjadi populasi penelitian ini adalah peserta ekstrakurikuler MAN Talaga.

2. Sampel

"Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2010:81). Dalam menentukan sampel tersebut peneliti menggunakan teknik simpel random sampling. Sugiyono (2010:82) menjelaskan mengenai simple random samplings ebagai berikut dikatakan

“Simpel (sederhana) karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

”Selanjutnya dalam menentukan jumlah sampel peneliti berpedoman pada pendapat Arikunto (2006:134) sebagai berikut “Untuk sekedar ancer–ancer maka apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi dan jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.” Berdasarkan pada penjelasan tersebut, maka untuk jumlah sampel penelitian ini ditetapkan oleh peneliti sebanyak 40 orang atau keseluruhan peserta ekstrakurikuler. Hal ini dilakukan karena jumlah populasi kurang dari 100 orang.


(26)

28

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Instrumen Penelitian

Disampaikan Arikunto (2002:126) ”Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan metode.” Sedangkan menurut Sugiyono (2010:102) “Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial.” Berdasarkan hal tersebut, untuk memperoleh data hasil penelitian yang berupa skor kelincahan (Agility), digunakan instrumen penelitian berupa tes. Menurut pendapat Nurhasan (2007:3) menjelaskan bahwa ”Tes merupakan suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk memperoleh data yang objektif tentang hasil belajar siswa.” Dari penjelasan diatas, untuk memperoleh data hasil penelitian ini berupa tes Agility dan tes Fleksibility. Dan tes yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Tes a. Pre test.

Pre test digunakan untuk mengukur kemampuan awal peserta sebelum diberikan

perlakuan berupa latihan peregangan statis. Hasil pre test akan digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berupa agility dan fleksibility para peserta.

b. Post test

Post test digunakan untuk mengukur kemampuan dan membandingkan

peningkatan keterampilan agility dan fleksibility pada kelompok penelitian sesudah diberikan perlakuan berupa peregangan statis pada kelompok eksperimen. Tes yang di lakukan pada post tes sama dengan tes yang dilakukan pada pre test.

1) Tes Agility

Tes agility (kelincahan) banyak ragamnya, tetapi disini peneliti menggunakan salah satu tes yaitu tes zig-zag run. Zig-zag run adalah tes yang dilakukan


(27)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan cara melewati patok berupa 5 buah corong yang berjarak 3 meter tiap corongnya. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar 3.2 berikut ini:

Gambar 3.2 Lintasan Tes Zig-zag Run

(Sumber gambar: Michael P. Reiman, PT, and Robert C. Manske, PT)

2) Tes Fleksibility

Kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerak dalam ruang gerak sendi. Dalam penelitian ini dilakukan dua tes fleksibilitas yaitu tes kayang dan tes sit and reach untuk mengukur kelentukan yang dimiliki para peserta ekstrakurikuler futsal.

a) Tes Kayang penjelasannya adalah sebagai berikut:

(1) Tujuan tes: Untuk mengukur fleksibilitas tubuh para peserta.

(2) Peralatan tes: Alat yang digunakan adalah alat ukur bersekala centimeter (cm)


(28)

30

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(3) Petugas tes: Petugas yang diperlukan adalah pemandu tes dan pencatat skor.

(4) Pelaksanaan tes: Para peserta terlebih dahulu mencoba dan melemaskan otot punggung. Selanjutnya melakukan kayang dalam posisi terlentang selama beberapa detik sampai pengukuran selesai dilakukan. Pengukuran dilakukan dari ujung jari tangan sampai ujung tumit. (5) Penilaian tes: Skor terbaik yang diambil dari dua kali percobaan dicatat

sebagai skor dalam satuan sentimeter (cm). Untuk lebih jelas lihat Gambar 3.3

Gambar 3.3 Gerakan Kayang (Sumber gambar: Hany Manik)

b) Tes Sit and Reach penjelasannya adalah sebagai berikut: (1) Tujuan tes: Untuk mengukur fleksibilitas para peserta.

(2) Keuntungan tes: Tes ini mudah dilaksanakan dan memiliki tingkat validitas 0,90 dan tingkat reabilitas 0,98 (Bosco dan Gustafson).


(29)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(3) Peralatan tes: Alat yang digunakan dalam tes ini adalah kotak kayu, dilengkapi dengan alat ukur bersekala sentimeter (cm).

(4) Petugas tes: Petugas yang diperlukan adalah pemandu tes dan pencatat skor.

(5) Pelaksanaan tes: Sebelum melakukan tes, para peserta terlebih dahulu mencoba dan melemaskan otot punggung. Selanjutnya duduk dilantai dengan posisi kedua lutut lurus, di depan alat berupa sebuah kotak kayu yang dilengkapi alat ukur berskala sentimeter (cm). kedua tangan (jari tangan lurus ke depan sejajar lantai). Kedua tangan dijulurkan ke depan secara perlahan-lahan sejauh mungkin di atas alat ukur yang berada pada kotak kayu.

(6) Penilaian tes: Skor terbaik yang diambil dari dua kali percobaan dicatat sebagai skor dalam satuan sentimeter (cm)

Gambar 3.4 Gerakan Sit and Reach


(30)

32

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2 Jadwal Latihan Ekskul Futsal MAN Talaga

No Hari Waktu Tempat Keterangan

1 Senin 14.00 - 16.00 Lapang MAN 1 Talaga Latihan ekstrakurikuler futsal

2 Rabu 14.00 - 16.00 Lapang MAN 1 Talaga Latihan ekstrakurikuler futsal

3 Jum’at 13.30 - 15.30 Lapang MAN 1 Talaga Latihan ekstrakurikuler futsal

4 Sabtu 14.00 - 16.00 Lapang MAN 1 Talaga Latihan ekstrakurikuler futsal

Pertemuan ke Keterangan

1 Melakukan tes awal berupa tes fleksibility (kayang dan sit and reach) dan tes agility (tes zig zag run)

2 Pemberian treatment berupa peregangan statis sebelum melakukan latihan futsal 3 Pemberian treatment berupa peregangan statis sebelum melakukan latihan futsal 4 Pemberian treatment berupa peregangan statis sebelum melakukan latihan futsal 5 Pemberian treatment berupa peregangan statis sebelum melakukan latihan futsal 6 Pemberian treatment berupa peregangan statis sebelum melakukan latihan futsal 7 Pemberian treatment berupa peregangan statis sebelum melakukan latihan futsal 8 Pemberian treatment berupa peregangan statis sebelum melakukan latihan futsal 9 Pemberian treatment berupa peregangan statis sebelum melakukan latihan futsal 10 Pemberian treatment berupa peregangan statis sebelum melakukan latihan futsal 11 Pemberian treatment berupa peregangan statis sebelum melakukan latihan futsal 12 Pemberian treatment berupa peregangan statis sebelum melakukan latihan futsal 13 Pemberian treatment berupa peregangan statis sebelum melakukan latihan futsal 14 Pemberian treatment berupa peregangan statis sebelum melakukan latihan futsal 15 Pemberian treatment berupa peregangan statis sebelum melakukan latihan futsal 16 Pemberian treatment berupa peregangan statis sebelum melakukan latihan futsal


(31)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Taabel 3.3 Keterangan Kegiatan

Tabel 3.4 Program Latihan Ekstrakurikuler Futsal MAN Talaga Minggu

Ke

Pertemuan

Ke Waktu

Materi

Latihan Keterangan

1 1 5’

45’

Kegiatan Awal

Kegiatan Inti

 Berdoa

 Melakukan intruksi

Melakukan tes agility dan tes fleksibility semua peserta ekstrakurikuler futsal.

Tes fleksibility yaitu melakukan kayang dan sit and

reach dengan gerakan seperti berikut:

Gerakan kayang

(Sumber gambar: Hany Manik) Gerakan sit and reach

17 Pemberian treatment berupa peregangan statis sebelum melakukan latihan futsal

18 Melakukan tes akhir berupa tes fleksibility (kayang dan sit and reach) dan tes agility (tes zig zag run)


(32)

34

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5’ Kegiatan

Akhir

(Sumber gambar: Wells, K.F. dan Dillon, E.K. 1952)

Tes agility yaitu melakukan tes zig zag run

(Sumber gsmbar: Michael P. Reiman, PT, and Robert C. Manske, PT)

Keterangan:

Tes fleksibility (kayang dan sit and reach) dilakukan secara bergantian untuk mengukur kelentukan semua peserta sebelum diberikan

treatmentberupa peregangan statis.

Tes agility yaitu berupa tes zig-zag run dilakukan secara bergantian.

 Pendinginan, dengan cara melakukan gerakan aktivitas aerobic ringan

Melakukan evaluasi


(33)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4 (Lanjutan)

Minggu Ke

Pertemuan

Ke Waktu

Materi


(34)

36

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 2 s/d 5 5’

45’

Kegiatan Awal

Kegiatan Inti

 Berdoa

 Melakukan intruksi

 Melakukan peregangan Statis selama 20-30 detik pergerakan dengan gerakan-gerakan seperti berikut:

(Sumber gambar: Michelle)

Keterangan :

 Melakukan gerakan awalan dari kepala dengan cara menekan kepala ke sebelah kiri atau kanan sampai daun telinga menyentuh bahu.

(Sumber gambar: Michelle)

Keterangan :

 Melakukan gerakan dengan salah satu posisi tangan dilipat sesejajar dengan bahu tanpa di bengkokan dengan ditambah penekanan oleh tangan yang satunya lagi.


(35)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sumber gambar: Michelle)

Keterangan :

 Melakukan gerakan tangan dilipat ke belakang kepala dengan cara menekan bagian sikut tangan yang di lipat secara bergantian.

(Sumber gambar: Dr. Lionel Philips)

Keterangan :

 Menarik kedua tangan ke atas kepala dengan dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas agar otot mulai bagian lengan, dada dan pinggang tertarik.


(36)

38

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sumber gambar: Word Press )

Keterangan :

 Menarik kedua tangan ke belakang agar otot mulai bagian lengan, dada dan pinggang tertarik.

(Sumber gambar: Dr. Lionel Philips)

Keterangan :

 Melakukan gerakan melangkah salah satu kaki di depan dan yang satunya berada di belakang dengan posisi telapak kaki menempel sempurna pada lantai agar otot betis tertarik secara bergantian


(37)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

. (Sumber gambar: Dr. Lionel Philips)

Keterangan :

 Melipatkan kaki ke belakang dengan ditarik oleh tangan sampai terasa panas pada otot paha.

(Sumber gambar: Dr. Lionel Philips) Keterangan :

 Melakukan gerakan mencium lutut tanpa membengkokan lutut.


(38)

40

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

.

(Sumber gambar: Dr. Lionel Philips)

Keterangan :

 Melakukan posisi duduk dengan kedua kaki rapat lurus.

(Sumber gambar: Dr. Lionel Philips)

Keterangan :

 Melakukan gerakan seperti duduk sila dengan kedua telapak kaki saling menempel agar otot paha tertarik.


(39)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sumber gambar: Dr. Lionel Philips)

Keterangan :

 Gerakan ini dilakukan dengan posisi duduk dengan melipatkan kaki seperti pada gambar kemudian menekan atau menarik badan kearah berlawanan dengan posisi lipatan kaki.

(Sumber gambar: Word Press )

Keterangan :

 Gerakan ini dilakukan dengan posisi salah satu kaki berada di depan dan menjulurkan kaki satunya kebelakang hingga dari bagianlutut sampai ujung jari menyentuh lantai.


(40)

42

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sumber gambar: Burling Cross Training Of Burlington, NC)

keterangan:

 Melakukan gerakan back/hamstrings yaitu gerakan memegang salah satu ujung kaki dengan kedua tangan, sedangkan kaki yang satunya dalam posisi sila.

(Sumber gambar: Michelle)

keterangan:

 Gerakan ini dilakukan dengan posisi terlentang dn salah satu kaki dilipat ke kaki yang satunya tanpa merubah posisi sampai terasa tarikan di otot panggul.


(41)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5’ Kegiatan

Akhir

(Sumber gambar: Michelle)

keterangan:

 Gerakan ini dilakukan dalam posisi duduk dengan melipatkan salah satu kaki dan badan berlawanan arah dengan posisi kaki yang dilipat.

Setelah itu melakukan latihan futsal, yang latihannya sebagai berikut:

 Latihan passing pasif segitiga dan kotak mengembangkan kemampuan teknik dasar mengumpan dengan menggunakan kaki bagian dalam dan punggung kaki. Latihan ini dilakukan secara berulang-ulang agar setiap pemain menguasai teknik passing dengan baik dan tujuan latihan tercapai.

 Melakukan fariasi passing dalam bentuk permainan futsal

 Pendinginan, dengan cara melakukan gerakan aktivitas aerobic ringan

Melakukan evaluasi


(42)

44

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4 (Lanjutan)

Minggu Ke

Pertemuan

Ke Waktu

Materi

Latihan Keterangan

3 6 s/d 9 5’

45’

Kegiatan Awal

Kegiatan Inti

 Berdoa

 Melakukan intruksi

 Melakukan peregangan Statis selama 20-30 detik pergerakan dengan gerakan-gerakan seperti berikut:

(Sumber gambar: Michelle)

Keterangan :

 Melakukan gerakan awalan dari kepala dengan cara menekan kepala ke sebelah kiri atau kanan sampai daun telinga menyentuh bahu.


(43)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sumber gambar:

Michelle)

Keterangan :

 Melakukan gerakan dengan salah satu posisi tangan dilipat sesejajar dengan bahu tanpa di bengkokan dengan ditambah penekanan oleh tangan yang satunya lagi.

(Sumber gambar: Michelle)

Keterangan :

 Melakukan gerakan tangan dilipat ke belakang kepala dengan cara menekan bagian sikut tangan yang di lipat secara bergantian.


(44)

46

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sumber gambar: Dr. Lionel Philips)

Keterangan :

 Menarik kedua tangan ke atas kepala dengan dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas agar otot mulai bagian lengan, dada dan pinggang tertarik.

(Sumber gambar: Word Press ) Keterangan :

 Menarik kedua tangan ke belakang agar otot mulai bagian lengan, dada dan pinggang tertarik.


(45)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sumber gambar: Dr. Lionel Philips)

Keterangan :

 Melakukan gerakan melangkah salah satu kaki di depan dan yang satunya berada di belakang dengan posisi telapak kaki menempel sempurna pada lantai agar otot betis tertarik secara bergantian


(46)

48

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sumber gambar: Dr. Lionel Philips)

Keterangan :

 Melipatkan kaki ke belakang dengan ditarik oleh tangan sampai terasa panas pada otot paha.

(Sumber gambar: Dr. Lionel Philips)

Keterangan :

 Melakukan gerakan mencium lutut tanpa membengkokan lutut.

.

(Sumber gambar: Dr. Lionel Philips)


(47)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Melakukan posisi duduk dengan kedua kaki rapat lurus.

(Sumber gambar: Dr. Lionel Philips)

Keterangan :

 Melakukan gerakan seperti duduk sila dengan kedua telapak kaki saling menempel agar otot paha tertarik.

(Sumber gambar: Dr. Lionel Philips)

Keterangan :

 Gerakan ini dilakukan dengan posisi duduk dengan melipatkan kaki seperti pada gambar kemudian menekan atau menarik badan kearah berlawanan dengan posisi lipatan kaki.


(48)

50

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sumber gambar: Word Press)

Keterangan :

 Gerakan ini dilakukan dengan posisi salah satu kaki berada di depan dan menjulurkan kaki satunya kebelakang hingga dari bagianlutut sampai ujung jari menyentuh lantai.

(Sumber gambar: Burling Cross Training Of Burlington, NC)

keterangan:

 Melakukan gerakan back/hamstrings yaitu gerakan memegang salah satu ujung kaki dengan kedua tangan, sedangkan kaki yang satunya dalam posisi sila.


(49)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5’ Kegiatan

Akhir

(Sumber gambar: Michelle)

keterangan:

 Gerakan ini dilakukan dengan posisi terlentang dn salah satu kaki dilipat ke kaki yang satunya tanpa merubah posisi sampai terasa tarikan di otot panggul.

.

(Sumber gambar: Michelle)

keterangan:

 Gerakan ini dilakukan dalam posisi duduk dengan melipatkan salah satu kaki dan badan berlawanan arah dengan posisi kaki yang dilipat.

Setelah itu melakukan latihan futsal, yang latihannya sebagai berikut:

 Latihan passing aktif membentuk segitiga dan kotak mengembangkan kemampuan teknik dasar mengumpan dengan menggunakan kaki bagian dalam, luar dan punggung kaki. Latihan ini dilakukan secara berulang-ulang agar setiap pemain menguasai teknik passing dengan baik dan


(50)

52

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tujuan latihan tercapai.

 Melakukan fariasi passing dalam bentuk permainan futsal

 Pendinginan, dengan cara melakukan gerakan aktivitas aerobic ringan

Melakukan evaluasi


(51)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4 (Lanjutan)

Minggu Ke

Pertemuan

Ke Waktu

Materi

Latihan Keterangan

4 10 s/d 13 5’

45’

Kegiatan Awal

Kegiatan Inti

 Berdoa

 Melakukan intruksi

 Melakukan peregangan Statis selama 20-30 detik pergerakan dengan gerakan-gerakan seperti berikut:

(Sumber gambar: Michelle)

Keterangan :

 Melakukan gerakan awalan dari kepala dengan cara menekan kepala ke sebelah kiri atau kanan sampai daun telinga menyentuh bahu.


(52)

54

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sumber gambar: Michelle) Keterangan :

 Melakukan gerakan dengan salah satu posisi tangan dilipat sesejajar dengan bahu tanpa di bengkokan dengan ditambah penekanan oleh tangan yang satunya lagi.

(Sumber gambar: Michelle)

Keterangan :

 Melakukan gerakan tangan dilipat ke belakang kepala dengan cara menekan bagian sikut tangan yang di lipat secara bergantian.

(Sumber gambar: Dr. Lionel Philips)


(53)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Menarik kedua tangan ke atas kepala dengan dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas agar otot mulai bagian lengan, dada dan pinggang tertarik.

(Sumber gambar: Word Press)

Keterangan :

 Menarik kedua tangan ke belakang agar otot mulai bagian lengan, dada dan pinggang tertarik.

(Sumber gambar: Dr. Lionel Philips)

Keterangan :


(54)

56

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

depan dan yang satunya berada di belakang dengan posisi telapak kaki menempel sempurna pada lantai agar otot betis tertarik secara bergantian

. (Sumber gambar: Dr. Lionel Philips)

Keterangan :

 Melipatkan kaki ke belakang dengan ditarik oleh tangan sampai terasa panas pada otot paha.


(55)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

 Melakukan gerakan mencium lutut tanpa membengkokan lutut.

.

(Sumber gambar: Dr. Lionel Philips)

Keterangan :

 Melakukan posisi duduk dengan kedua kaki rapat lurus.

(Sumber gambar: Dr. Lionel Philips)

Keterangan :

 Melakukan gerakan seperti duduk sila dengan kedua telapak kaki saling menempel agar otot paha tertarik.


(56)

58

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sumber gambar: Dr. Lionel Philips)

Keterangan :

 Gerakan ini dilakukan dengan posisi duduk dengan melipatkan kaki seperti pada gambar kemudian menekan atau menarik badan kearah berlawanan dengan posisi lipatan kaki.

(Sumber gambar: Word Press )

Keterangan :

 Gerakan ini dilakukan dengan posisi salah satu kaki berada di depan dan menjulurkan kaki satunya kebelakang hingga dari bagianlutut sampai ujung jari menyentuh lantai.


(57)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sumber gambar: Burling Cross Training Of Burlington, NC)

keterangan:

 Melakukan gerakan back/hamstrings yaitu gerakan memegang salah satu ujung kaki dengan kedua tangan, sedangkan kaki yang satunya dalam posisi sila.

(Sumber gambar: Michelle)

keterangan:

 Gerakan ini dilakukan dengan posisi terlentang dn salah satu kaki dilipat ke kaki yang satunya tanpa merubah posisi sampai terasa tarikan di otot panggul.

.


(58)

60

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5’ Kegiatan

Akhir

keterangan:

 Gerakan ini dilakukan dalam posisi duduk dengan melipatkan salah satu kaki dan badan berlawanan arah dengan posisi kaki yang dilipat.

Setelah itu melakukan latihan futsal, yang latihannya sebagai berikut:

 Latihan mengembangkan kemampuan dribbling bola dari posisi A sampai cone yang ada di depan kemudian berputar melewati cone dan menggiring lurus kembali ke posisi B. Latihan ini dilakukan secara berulang-ulang agar setiap pemain lebih menguasai teknik dribbling dengan baik dan tujuan latihan tercapai.

Melakukan fariasi dribbling dalam bentuk permainan futsal

 Pendinginan, dengan cara melakukan gerakan aktivitas aerobic ringan

Melakukan evaluasi


(59)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4 (Lanjutan)

Minggu Ke

Pertemuan

Ke Waktu

Materi

Latihan Keterangan

5 14 s/d 17 5’

45’

Kegiatan Awal

Kegiatan Inti

 Berdoa

 Melakukan intruksi

 Melakukan peregangan Statis selama 20-30 detik pergerakan dengan gerakan-gerakan seperti berikut:

(Sumber gambar: Michelle)

Keterangan :

 Melakukan gerakan awalan dari kepala dengan cara menekan kepala ke sebelah kiri atau kanan sampai daun telinga menyentuh bahu.


(60)

62

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

 Melakukan gerakan dengan salah satu posisi tangan dilipat sesejajar dengan bahu tanpa di bengkokan dengan ditambah penekanan oleh tangan yang satunya lagi.

(Sumber gambar: Michelle)

Keterangan :

 Melakukan gerakan tangan dilipat ke belakang kepala dengan cara menekan bagian sikut tangan yang di lipat secara bergantian.

(Sumber gambar: Dr. Lionel Philips)


(61)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Menarik kedua tangan ke atas kepala dengan dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas agar otot mulai bagian lengan, dada dan pinggang tertarik.

(Sumber gambar: Word Presss )

Keterangan :

 Menarik kedua tangan ke belakang agar otot mulai bagian lengan, dada dan pinggang tertarik.

(Sumber gambar: Dr. Lionel Philips)

Keterangan :


(62)

64

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

depan dan yang satunya berada di belakang dengan posisi telapak kaki menempel sempurna pada lantai agar otot betis tertarik secara bergantian

. (Sumber gambar: Dr. Lionel Philips)

Keterangan :

 Melipatkan kaki ke belakang dengan ditarik oleh tangan sampai terasa panas pada otot paha.


(63)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

 Melakukan gerakan mencium lutut tanpa membengkokan lutut.

.

(Sumber gambar: Dr. Lionel Philips)

Keterangan :

 Melakukan posisi duduk dengan kedua kaki rapat lurus.

(Sumber gambar: Dr. Lionel Philips)

Keterangan :

 Melakukan gerakan seperti duduk sila dengan kedua telapak kaki saling menempel agar otot paha tertarik.


(64)

66

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sumber gambar: Dr. Lionel Philips)

Keterangan :

 Gerakan ini dilakukan dengan posisi duduk dengan melipatkan kaki seperti pada gambar kemudian menekan atau menarik badan kearah berlawanan dengan posisi lipatan kaki.

(Sumber gambar: Word Press )

Keterangan :

 Gerakan ini dilakukan dengan posisi salah satu kaki berada di depan dan menjulurkan kaki satunya kebelakang hingga dari bagianlutut sampai ujung jari menyentuh lantai.


(65)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sumber gambar: Burling Cross Training Of Burlington, NC)

keterangan:

 Melakukan gerakan back/hamstrings yaitu gerakan memegang salah satu ujung kaki dengan kedua tangan, sedangkan kaki yang satunya dalam posisi sila.

(Sumber gambar: Michelle)

keterangan:

 Gerakan ini dilakukan dengan posisi terlentang dn salah satu kaki dilipat ke kaki yang satunya tanpa merubah posisi sampai terasa tarikan di otot panggul.

.


(66)

68

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5’ Kegiatan

Akhir

keterangan:

 Gerakan ini dilakukan dalam posisi duduk dengan melipatkan salah satu kaki dan badan berlawanan arah dengan posisi kaki yang dilipat.

Setelah itu melakukan latihan futsal, yang latihannya sebagai berikut:

 Latihan mengembangkan kemampuan dribbling bola dari posisi A sampai cone yang ada di depan kemudian berputar melewati cone dan menggiring lurus kembali ke posisi B. Latihan ini dilakukan secara berulang-ulang agar setiap pemain lebih menguasai teknik dribbling dengan baik dan tujuan latihan tercapai.

 Melakukan fariasi dribbling dalam bentuk permainan futsal.

 Pendinginan, dengan cara melakukan gerakan aktivitas aerobic ringan

Melakukan evaluasi


(67)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4 (Lanjutan) Minggu

Ke

Pertemuan

Ke Waktu

Materi

Latihan Keterangan

6 18 5’

45’

Kegiatan Awal

Kegiatan Inti

 Berdoa

 Memberikan intruksi

Melakukan tes agility dan tes fleksibility semua peserta ekstrakurikuler futsal.

Tes fleksibility yaitu melakukan kayang dan sit and

reach dengan gerakan seperti berikut:

Gerakan kayang

(Sumber gambar: Hany Manik)


(68)

70

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5’ Kegiatan

Akhir

(Sumber gambar: Wells, K.F. dan Dillon, E.K. 1952)

Tes agility yaitu melakukan tes zig zag run

(Sumber gambar:Michael P. Reiman, PT, and Robert C. Manske, PT)

Keterangan:

Tes fleksibility (kayang dan sit and reach) dilakukan secara bergantian untuk mengukur kelentukan semua peserta sebelum diberikan

treatmentberupa peregangan statis.

Tes agility yaitu berupa tes zig-zag run dilakukan secara bergantian selama 30 detik.

 Pendinginan, dengan cara melakukan gerakan aktivitas aerobic ringan

Melakukan evaluasi


(69)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal


(70)

72

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Teknik Pengolahan Data

Sesuai dengan data yang telah terkumpul kemudian data dianalisis melalui pendekatan statistik. Menurut Bambang dan Jajat (2010:11) statistik merupakan kumpulan fakta dalam bentuk angka atau bilangan yang disusun dalam bentuk tabel atau grafik yang dapat menggambar atau melukiskan adanya suatu persoalan. Selanjutnya menurut Nurhasan (2002) statistika adalah suatu cara untuk mengatur data yang belum teratur menjadi teratur, mengolah dan menganalisis data serta memberikan arti atau makna dari data yang diperoleh dari hasil pengukuran.

Berdasarkan penjelasan tersebut, langkah – langkah dalam pengolahan data penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menghitung skor rata – rata menggunakan rumus : X =

N X  keterangan:

X = nilai rata-rata yang dicapai, X = skor yang diperoleh, N = jumlah sampel,

Σ = jumlah, (Nurhasan, 2002:22). 2. Menghitung simpangan baku:

S =

1 2 1  

n X X keterangan:

S = simpangan baku

X1 = skor yang dicapai seseorang X = nilai rata-rata

n = banyaknya jumlah orang, (Nurhasan, 2002:36).

3. Menghitung uji normalitas dengan pendekatan uji Lilieforse. Ada beberapa langkah untuk menyelesaikan analisis uji distribusi normal, adapun langkah – langkah tersebut adalah sebagai berikut:


(71)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Membuat tabel penolong untuk mengurutkan data terkecil sampai terbesar, kemudian mencari rata – rata dan simpangan baku.

b. Mencari Z Skor dan tempatkan pada kolom Zi. c. Mencari luas Zi pada tabel Z.

d. Pada kolom F (Zi), untuk luas yang bertanda negatif maka 0,5 – luas daerah, sedangkan untuk luas daerah negatif maka 0,5 + luas daerah. e. S (Zi), adalah urutan n dibagi n.

f. Hasil pengurangan F (Zi) tempatkan pada kolom F (Zi) – S (Zi).

g. Mencari data / nilai yang tertinggi, tanpa melihat (-) atau (+), sebagai nilai Lo.

h. Membuat kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis:

- Jika L0 ≥ Ltabel tolak H0 dan H1 diterima artinya data tidak berdistribusi normal,

- Jika L0 ≤ Ltabel tolak H0 dan H1 diterima artinya data berdistribusi normal,

i. Mencari nilai Ltabel , membandingkan L0 dengan Ltabel.

4. Analisis perkembangan hasil latihan dari masing-masing kelompok dengan menggunakan pendekatan statistika uji – t.

5. Menguji homogenitas dengan Anava (Uji Bartlett). Rumus yang digunakan menurut Sudjana (1996:260) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

RumusAnava (Uji Bartlett).

SampelKel Dk 1/dk Si Log Si Dk (log Si)

1 n-1 1/n-1 S Log S n-1 (log S)

2 n-1 1/n-1 S Log S n-1 (log S)

K n-1 1/n-1 S Log S n-1 (log S)


(72)

74

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dari harga-harga tersebut di atas, maka tentukanlah:

1) Variansi gabungan dari semua sampel (S) dengan formulasi rumus: = {Σ Σ

2) B= log S {Σ (n-1)}

3) X= {(ln.10) (B- Σ (n-1) log Si2} ; ln: 2,3026 6. Membuat kesimpulan, (Bambang dan Jajat (2010:256).


(73)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistic pada BAB IV maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan dengan diberikannya peregangan statis dibandingkan dengan yang tidak tetapi tidak mencapai angka yang signifikan terhadap agility peserta ekstrakurikuler futsal di MAN Talaga.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan yang diperoleh maka dapat disarankan sebagai berikut :

1. Bagi para guru penjas alangkah baiknnya ketika melakukan pembelajaran penjas diharapkan agar guru mempersiapkan parasiswanya dengan memberikan peregangan terlebih dahulu supaya tubuh parasiswa mengalami proses pemanasan otot, sehingga parasiswa ketika akan diberikan pembelajaran gerak otot mereka sudah dalam keadaan siap sehingga terhindar dari timbulnya cedera.

2. Bagi guru penjas yang merangkap sebagai pelatih ekstrakurikuler ketika akan memberikan pelatihan kepada para atletnya supaya senantiasa memberikan pemanasan yang cukup ketika akan melakukan kegiatan latihan supaya otot para atlet sudah dalam keadaan siap ketika akan diberikan pelatihan gerak karena walaupun dalam penelitian yang sudah dilakukan peregangan tidak memiliki peningkatan yang signifikan tetapi sudah dibuktikan bahwa atlet yang melakukan peregangan sebelum melakukan kegiatan pelatihan meningkat lebih baik dibandingkan dengan yang tidak diberikan peregangan sebelumnya. 3. Pada masa yang akan datang sebaiknya dilakukan penelitian dengan variable

yang lebih banyak dengan sampel besar dan alangkah baiknya apabila sampel yang digunakan adalah anak usia dini sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih baik. Memilih model latihan peregangan yang tepat juga akan lebih berguna bagi para siswa.


(74)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdul jabar dan Darajat (2012).PJKR Aplikasi Statistika Dalam Penjas 2012. Bandung: tidak diterbitkan.

Anderson, Bob. (1980). Streching. USA: Liberary of Congres Cataloging in Publication Data.

Ariawan D. (2012). Pengaruh Latihan Shuttle Run dan Zig-zag Run Terhadap

Kelincahan Atlet Sepakbola Usia 13-15 SSB Adiraga Putra Magelang.

Skripsi Sarjana pada FIK UNY: tidak diterbitkan.

Arikunto, T.M. (2007). Prosedur Penelitian. Jakarta :Rienika Cipta.

Berliana. (2007). Penelitian Pendekatan dalam pelatihan olahraga. Bandung : FPOK UPI.

Bompa, Tudor. (1994). Theory and Metodology of Training. Lowa: Kendal Hunt Publishing Company.

Hany. (2012). Gerakan Senam Lantai. (Online), Tersedia: http://2.bp.blogspot.-com/Ty_Kw33WntI/Jueh7pYWzsc/s1600/Nico+kayang.jpg

Hasono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. C.V. Tambak Kesuma

Harsono. (2001). Latihan Kondisi Fisik. Bandung: tidak diterbitkan.

Ibrahim dan Sudjana. (2004). Penelitian dan penilaian pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Juliantine T. (2008). Pengaruh Latihan Peregangan Dinamis, Statis, Pasif, dan

Kontraksi-Rileksasi (PNF) Terhadap Fleksibilitas Batang Tubuh dan Sendi Panggul Pada Siswa Sekolah Dasar. Tesis pada POR UPI Bandung:

tidak diterbitkan.

Michael P. Reiman, PT, and Robert C. Manske, PT. (2005).Zigzag run test for power, speed, quickness, and body control.(Online), Tersedia:


(1)

72

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Teknik Pengolahan Data

Sesuai dengan data yang telah terkumpul kemudian data dianalisis melalui pendekatan statistik. Menurut Bambang dan Jajat (2010:11) statistik merupakan kumpulan fakta dalam bentuk angka atau bilangan yang disusun dalam bentuk tabel atau grafik yang dapat menggambar atau melukiskan adanya suatu persoalan. Selanjutnya menurut Nurhasan (2002) statistika adalah suatu cara untuk mengatur data yang belum teratur menjadi teratur, mengolah dan menganalisis data serta memberikan arti atau makna dari data yang diperoleh dari hasil pengukuran.

Berdasarkan penjelasan tersebut, langkah – langkah dalam pengolahan data penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menghitung skor rata – rata menggunakan rumus :

X =

N X

 keterangan:

X = nilai rata-rata yang dicapai, X = skor yang diperoleh, N = jumlah sampel,

Σ = jumlah, (Nurhasan, 2002:22). 2. Menghitung simpangan baku:

S =

1 2 1  

n X X keterangan:

S = simpangan baku

X1 = skor yang dicapai seseorang

X = nilai rata-rata

n = banyaknya jumlah orang, (Nurhasan, 2002:36).

3. Menghitung uji normalitas dengan pendekatan uji Lilieforse. Ada beberapa langkah untuk menyelesaikan analisis uji distribusi normal, adapun langkah – langkah tersebut adalah sebagai berikut:


(2)

73

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Membuat tabel penolong untuk mengurutkan data terkecil sampai terbesar, kemudian mencari rata – rata dan simpangan baku.

b. Mencari Z Skor dan tempatkan pada kolom Zi. c. Mencari luas Zi pada tabel Z.

d. Pada kolom F (Zi), untuk luas yang bertanda negatif maka 0,5 – luas daerah, sedangkan untuk luas daerah negatif maka 0,5 + luas daerah. e. S (Zi), adalah urutan n dibagi n.

f. Hasil pengurangan F (Zi) tempatkan pada kolom F (Zi) – S (Zi).

g. Mencari data / nilai yang tertinggi, tanpa melihat (-) atau (+), sebagai nilai Lo.

h. Membuat kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis:

- Jika L0 ≥ Ltabel tolak H0 dan H1 diterima artinya data tidak berdistribusi normal,

- Jika L0 ≤ Ltabel tolak H0 dan H1 diterima artinya data berdistribusi normal,

i. Mencari nilai Ltabel , membandingkan L0 dengan Ltabel.

4. Analisis perkembangan hasil latihan dari masing-masing kelompok dengan menggunakan pendekatan statistika uji – t.

5. Menguji homogenitas dengan Anava (Uji Bartlett). Rumus yang digunakan menurut Sudjana (1996:260) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

RumusAnava (Uji Bartlett).

SampelKel Dk 1/dk Si Log Si Dk (log Si)

1 n-1 1/n-1 S Log S n-1 (log S)

2 n-1 1/n-1 S Log S n-1 (log S)

K n-1 1/n-1 S Log S n-1 (log S)


(3)

74

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari harga-harga tersebut di atas, maka tentukanlah:

1) Variansi gabungan dari semua sampel (S) dengan formulasi rumus: = {Σ Σ

2) B= log S {Σ (n-1)}

3) X= {(ln.10) (B- Σ (n-1) log Si2} ; ln: 2,3026 6. Membuat kesimpulan, (Bambang dan Jajat (2010:256).


(4)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistic pada BAB IV maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan dengan diberikannya peregangan statis dibandingkan dengan yang tidak tetapi tidak mencapai angka yang signifikan terhadap agility peserta ekstrakurikuler futsal di MAN Talaga. B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan yang diperoleh maka dapat disarankan sebagai berikut :

1. Bagi para guru penjas alangkah baiknnya ketika melakukan pembelajaran penjas diharapkan agar guru mempersiapkan parasiswanya dengan memberikan peregangan terlebih dahulu supaya tubuh parasiswa mengalami proses pemanasan otot, sehingga parasiswa ketika akan diberikan pembelajaran gerak otot mereka sudah dalam keadaan siap sehingga terhindar dari timbulnya cedera.

2. Bagi guru penjas yang merangkap sebagai pelatih ekstrakurikuler ketika akan memberikan pelatihan kepada para atletnya supaya senantiasa memberikan pemanasan yang cukup ketika akan melakukan kegiatan latihan supaya otot para atlet sudah dalam keadaan siap ketika akan diberikan pelatihan gerak karena walaupun dalam penelitian yang sudah dilakukan peregangan tidak memiliki peningkatan yang signifikan tetapi sudah dibuktikan bahwa atlet yang melakukan peregangan sebelum melakukan kegiatan pelatihan meningkat lebih baik dibandingkan dengan yang tidak diberikan peregangan sebelumnya. 3. Pada masa yang akan datang sebaiknya dilakukan penelitian dengan variable

yang lebih banyak dengan sampel besar dan alangkah baiknya apabila sampel yang digunakan adalah anak usia dini sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih baik. Memilih model latihan peregangan yang tepat juga akan lebih berguna bagi para siswa.


(5)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdul jabar dan Darajat (2012).PJKR Aplikasi Statistika Dalam Penjas 2012. Bandung: tidak diterbitkan.

Anderson, Bob. (1980). Streching. USA: Liberary of Congres Cataloging in Publication Data.

Ariawan D. (2012). Pengaruh Latihan Shuttle Run dan Zig-zag Run Terhadap

Kelincahan Atlet Sepakbola Usia 13-15 SSB Adiraga Putra Magelang.

Skripsi Sarjana pada FIK UNY: tidak diterbitkan.

Arikunto, T.M. (2007). Prosedur Penelitian. Jakarta :Rienika Cipta.

Berliana. (2007). Penelitian Pendekatan dalam pelatihan olahraga. Bandung : FPOK UPI.

Bompa, Tudor. (1994). Theory and Metodology of Training. Lowa: Kendal Hunt Publishing Company.

Hany. (2012). Gerakan Senam Lantai. (Online), Tersedia: http://2.bp.blogspot.-com/Ty_Kw33WntI/Jueh7pYWzsc/s1600/Nico+kayang.jpg

Hasono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. C.V. Tambak Kesuma

Harsono. (2001). Latihan Kondisi Fisik. Bandung: tidak diterbitkan.

Ibrahim dan Sudjana. (2004). Penelitian dan penilaian pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Juliantine T. (2008). Pengaruh Latihan Peregangan Dinamis, Statis, Pasif, dan

Kontraksi-Rileksasi (PNF) Terhadap Fleksibilitas Batang Tubuh dan Sendi Panggul Pada Siswa Sekolah Dasar. Tesis pada POR UPI Bandung:

tidak diterbitkan.

Michael P. Reiman, PT, and Robert C. Manske, PT. (2005).Zigzag run test for


(6)

Dody Efendi, 2014

Pengaruh Peregangan Statis Terhadap Agility Peserta Ekstrakurikuler Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://www.humankinetics.com/excerpts/excerpts/zigzag-run-test-for-power-speed-quickness-and-body-control

Michelle. (2012). Streches. (Online), Tersedia: http://letstalkandwalk.com/ten-great-reasons-to-stretch/

Pamungkas S. (2012). “Karakteristik Fleksibilitas”. Makalah, Yogyakarta.

Philips Lionel. (2013). Streching for Flexibility. (Online), Tersedia: http://www.meandmybody.com/exercise_routine.php?routineId=10

Sofya. (2010). Otot. (Online), Tersedia: http://minimalizecontent-.blogspot.com/2010/12/otot.html

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sudjana, (2005). Metodestatiska. Bandung: Tarsito

Wells, K.F. Dilon, E.K. (1952). The Sit and Reach. A Test of Back and Leg

Flexibility. (Online), Tersedia:

http://www.topendsports.com/testing/tests/sit-and-reach-presidents.htm

Word Press (2012). Streching. (Online), Tersedia: http://benefitstoabetteryou.-files.wordpress.com/2012/03/stretches-images.jpg

Yudanto. Model Pemanasan Dalam Bentuk Bermain Pada Pembelajaran

Sepakbola Bagi Siswa Sekolah Dasar [Online], 18 halaman. Tersedia:

http://www.google.com/m?q=model+pemanasan+dalam+bentuk+bermain +pada+pembelajaran+sepakbola+bagi+siswa+sekolah+dasar&client=ms-opera-mini-android&channel=new

Sumber lain: