DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA.

(1)

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP

PERILAKU DISIPLIN SISWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

DisusunOleh :

BAYU ASMARA YUDHA 0901661

DEPARTEMEN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAMPAK EKTRAKULIKULER FUTSAL TERHADAP

PERILAKU DISIPLIN SISWA

Oleh

Bayu Asmara Yudha

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan

© Bayu Asmara Yudha 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian


(3)

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

BAYU ASMARA YUDHA PURWANA

0901661

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA

Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing I

Drs. H. Hadi Sartono, M.Pd. NIP: 196001131987031002

Pembimbing II

Muhamad Tafaqur, M.Pd NIP: 197810052009121003

Mengetahui

Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Ketua,

Dr. R. Boyke Mulyana NIP: 196210231989031001


(4)

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA

PembimbingI : Drs. H. HadiSartono, M.Pd. PembimbingII :MuhamadTafaqur, M.Pd.

Bayu Asmara YudhaPurwana*

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrakurikuler futsal terhadap perilaku disiplin siswa. Dengan mengikuti ekstrakurikuler futsal, siswa akan lebih taat dan patuh pada peraturan atau lebih disiplin. Karena dalam olahraga futsal, kedisiplinan merupakan hal yang paling penting. Siswa yang mempunyai disiplin berarti mempunyai kebiasaan untuk mematuhi ketentuan, tata tetib, dan biasanya siswa tersebut patuh dan menaruh rasa hormat kepada pelatihnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler futsal di SMA PGRI 1 Purwakarta sebanyak 22 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling atau sampel bertujuan. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler futsal di SMA PGRI 1 Purwakarta sebanyak 14 orang. Instrumen yang digunakan adalah angket atau kuesioner disiplin yang telah dimodifikasi sebelumnya, terdiri dari 28 butir pernyataan. Setelah di uji validitas butir pernyataan tersebut menjadi 24 butir pernyataan. Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data, bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara ekstrakurikuler futsal terhadap perilaku disiplin siswa.


(5)

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN i

ABSTRAK………. ii

KATA PENGANTAR iii

UCAPAN TERIMAKASIH………. iv

DAFTAR ISI………... vi

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR………... xi

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan Penelitian 4

D. Manfaat Penelitian 5

E. Definisi Operasional 5

F. Struktur Organisasi 6

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Hakikat Ekstrakurikuler 7

1. Pengertian Ekstrakurikuler 7

2. Tujuan Ekstrakurikuler 10

3. Manfaat Ekstrakurikuler 10

4. Jenis-jenis Ekstrakurikuler 12

B. Hakikat Futsal 13

1. Sejarah Futsal 13

5. Teknik Dasar Bermain Futsal 14

2. Aturan Futsal 18


(6)

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

1. Konsep Disiplin 19

2. Tujuan Disiplin 20

3. faktor-faktor yang mempengaruhi Disiplin 21

4. unsur-unsur Disiplin 22

5. Teknik-Teknik Menanamkan Disiplin 23 6. Beberapa Petunjuk Praktis Dalam Menanamkan Disiplin 24

D. Anggapan Dasar 25

E. Hipotesis 27

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian 28

B. Lokasi Populasi dan Sampel Penelitian 29

C. Desain Penelitian 30

D. Instrumen Penelitian 31

E. Uji Validitas dan Reliabilitas 32

F. Prosedur Pengolahan Data 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengolahan Data 36

B. Pengujian Hipotesis 37

C. Diskusi Penemuan 38

D. Keterbatasan Penelitian 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 42

B. Saran 43

DAFTAR PUSTAKA 44

LAMPIRAN 46


(7)

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA


(8)

1

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Di Indonesia, kegiatan ekstrakurikuler bukanlah hal yang baru. Mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi, semua lapisan pendidikan pasti mengenal kegiatan ini karena kegiatan ekstrakurikuler merupakan proses yang sistematis yang sadar di dalam membudayakan warga negaranya, agar memiliki kedewasaan sebagai bekal kehidupannya.

Di tingkat Sekolah Dasar (SD) umumnya kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan hanyalah pramuka, kemudian pada tingkat SMP dan SMA kegiatan ekstrakurikuler terus berkembang dan bertambah jenisnya, tidak hanya kegiatan pramuka, tetapi meliputi kegiatan-kegiatan lain seperti palang merah remaja (PMR), seni, olahraga, keagamaan, bahkan ilmu teknologi. Pada tingkat SMA yang paling digemari oleh siswa adalah kegiatan ekstrakurikuler futsal.

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan siswa di luar kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ekstrakurikuler dapat memberikan pengaruh terhadap minat, bakat dan potensi yang dimiliki oleh siswa. Melalui kegiatan ekstrakurikuler di lingkungan sekolah siswa dapat memenuhi kebutuhan yang diminatinya untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman terhadap berbagai mata pelajaran yang pada suatu saat nanti dapat bermanfaat bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Pada kegiatan ekstrakurikuler ini khususnya dalam kegiatan olahraga dikembangkan pengalaman-pengalaman yang bersifat nyata yang dapat membawa siswa pada kesadaran atas pribadi, sesama, dan lingkungan. Dengan kata lain bahwa kegiatan tambahan olahraga diharapkan dapat meningkatkan Emotional

Quitient (EQ) yang didalamnya terdapat aspek sosial. Mengenai ekstrakurikuler

dijelaskan oleh Lutan (1986, hlm. 12) menjelaskan bahwa:

Program ekstrakurikuler merupakan bagian integral dari proses belajar yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan anak didik. Antara kegiatan intra dan ekstra kedua-duanya tak dapat dipisahkan. Bahkan kegiatan ekstrakurikuler perpanjangan, pelengkap atau penguat kegiatan intra untuk menyalurkan bakat atau pendorong perkembangan potensi peserta didik hingga mencapai taraf maksimum.


(9)

2

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Kebutuhan belajar anak didik diharapkan terpenuhi melalui kegiatan ekstrakurikuler selain juga belajar dalam intrakurikuler. Bakat dan minat suatu kegiatan yang diprogramkan dalam kegiatan ekstrakurikuler diharapkan pula dapat tersalurkan, sehingga potensi anak didik dapat berkembang secara maksimal. Selain itu kegiatan ekstrakurikuler yang terprogram dapat memberikan nilai-nilai positif bagi siswa.

Peranan pembinaan dalam kegiatan ekstrakurikuler mempunyai dampak yang besar terhadap tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Pembinaan dalam kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang sangat penting, selain berdampak pada prestasi yang diraih, namun juga terdapat sikap dan karakter siswa didalamnya termasuk sikap disiplin. Ekstrakurikuler olahraga adalah kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran baik dilaksanakan di sekolah maupu diluar sekolah. Ekstrakurikuler olahraga berkaitan dengan aktivitas fisik siswa, sebelum melakukan ekstrakurikuler olahraga biasanya pelatih atau Pembina memberikan pengarahan mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seperti, fair play, disiplin, bekerjasama, empati, toleransi, dan lain sebagainya. Mengenai definisi kegiatan ekstrakurikuler Sugiyono dalam Kurniawan (2011, hlm. 16) mengatakan bahwa:

Kegiatan ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan yang dilakukan pada jam diluar sekolah (dilakukan termasuk hari libur) yang dilakukan diluar sekolah dan bertujuan memperluas pengetahuan siswa, mengenal dan menambah berbagai kegiatan macam-macam olahraga, menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi upaya pembinaan seutuhnya, kegiatan ini dilakukan secara berkala atau hanya dalam kurun waktu dan ikut dinilai.

Maka dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga nilai-nilai yang terkandung didalamnya secara tidak langsung akan masuk ke dalam karakteristik siswa melalui ekstrakurikuler.

Futsal adalah salah satu jenis olahraga yang disukai oleh masyarakat sekarang sebagai olahraga sekaligus rekreasi. Hal ini terlihat dari kehidupan sehari-hari dimana pada waktu libur atau waktu luang, orang sering mengisi waktu dengan bermain futsal. Hal ini menjadi salah satu faktor yang mendukung adanya ekstrakurikuler futsal di SMA PGRI 1 Purwakarta. Secara psikologis, olahraga


(10)

3

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

futsal dapat dijadikan wahana menyalurkan hobi dan memperoleh keinginan-keinginan dalam hati seperti rasa senang, minat, dan pembuktian kemampuan diri. Secara fisiologis olahraga futsal dapat meningkatkan kesehatan, kebugaran, dan meningkatkan kualitas komponen kondisi fisik seperti kerja jantung dan paru-paru, kelincahan, kecepatan dan kekuatan. Sedangkan secara sosial, olahraga futsal dapat digunakan sebagai media sosialisasi melalui interaksi dan komunikasi dengan orang lain. Mengenai olahraga futsal Lhaksana (2012, hlm. 5) menjelaskan bahwa:

Futsal (Futbol sala dalam bahasa Spanyol berarti sepakbola dalam ruangan) merupakan permainan sepak bola yang dilakukan di dalam ruangan. Permainan ini dilakukan oleh lima orang pemain setiap tim berbeda dengan sepakbola yang pemainnya berjumlah sebelas orang setiaptim. Ukuran lapangan dan ukuran bolanya pun lebih kecil dibandingkan ukuran yang digunakan dalam sepakbola lapangan rumput. Aturan permainan olahraga futsal dibuat sedemikian ketat oleh FIFA agar permainan ini berjalan dengan

fair play dan juga sekaligus untuk menghindari cedera yang dapat terjadi.

Dalam futsal pemain juga mempelajari teknik dasar bermain seperti teknik

Passing, Control, Dribbling dan shooting.

Olahraga Futsal mengandung beberapa nilai positif untuk pembinaan kepribadian seseorang. Nilai-nilai tersebut sangat bermanfaat bagi dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan sekitarnya. Adapun menurut Lhaksana (2012, hlm. 9)

“nilai-nilai yang terkandung didalam olahraga futsal yaitu nilai kerjasama, tidak

pantang menyerah, semangat berkompetisi, disiplin, tanggungjawab”.

Olahraga futsal termasuk cabang olahraga beregu, sehingga memerlukan dukungan sikap disiplin dari pemain, agar tujuan tim untuk meraih kemenangan dapat tercapai. Jika para pemain memiliki disiplin yang baik pada saat latihan serta mematuhi pelatih maka akan tercipta suasana latihan yang baik. Sikap disiplin harus ditanamkan kepada siswa, karena disiplin merupakan suatu pondasi awal mereka dalam menjalani kehidupan di lingkungan masyarakat. Penanaman sikap disiplin selain dapat diperoleh dari pengarahan dan pengajaran langsung dari orang tua, pelatih dan guru-guru di sekolah, juga dapat diperoleh dari proses pembelajaran langsung di lingkungan tempat mereka tinggal. Sikap disiplin juga


(11)

4

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

sangat penting karena disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang dirasakan menjadi tanggungjawab. Sedangkan disiplin merupakan suatu sikap yang menunjukkan kesediaan untuk menepati atau mematuhi dan mendukung ketentuan, tata tertib peraturan, nilai serta kaidah-kaidah. Sedangkan disiplin dalam olahraga Komarudin dan Ibrahim (2007, hlm. 49) menyatakan bahwa:

“Disiplin olahraga adalah taat dan rasa tanggungjawab terhadap ketentuan, tata tertib, program latihan, peraturan pertandingan dan nilai-nilai yang berlaku dalam

pertandingan “. Dengan demikian disiplin bukanlah suatu yang dibawa sejak awal,

tetapi sesuatu yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Disiplin juga merupakan sikap moral yang ada pada seseorang dan dapat dibentuk melalui proses pembelajaran. Penanaman sikap disiplin ini penting sekali, karena dengan menanamkan sikap disiplin ini akan menuntut kesadaran seseorang untuk melakukan dan tidak melakukan apa yang harus dan tidak harus dilakukan. Pada setiap individu sikap disiplin ini terbentuk tidak secara otomatis, tetapi sikap disiplin ini terbentuk karena adanya pengaruh lingkungan dari luar seperti perlakuan dari orang tua, guru, serta lingkungan tempat individu itu tergabung, dalam arti lain adanya suatu proses belajar dan pembiasaan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Dampak Ekstrakurikuler Futsal Terhadap Perilaku Disiplin Siswa”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah: “Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara ekstrakurikuler futsal terhadap perilaku disiplin siswa?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak ekstrakurikuler futsal terhadap perilaku disiplin siswa.


(12)

5

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dalam semua penelitian tentu hasil penelitian tersebut ingin memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, apabila penelitian ini terbukti berarti taraf signifikan yang telah ditentukan oleh penulis, maka yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah dapat memberikan kontribusi sebagai berikut:

a. Bahan informasi dan referensi bagi para peneliti yang ingin melakukan penelitian dan kajian yang sama tapi lebih mendalam.

b. Bahan untuk pengembangan bagi lembaga-lembaga yang berkaitan dengan disiplin ilmu olahraga dan pelatihan olahraga futsal khususnya pada siswa SMA PGRI 1 Purwakarta.

c. Bagi para pelatih atau Pembina olahraga futsal menjadi sumber atau bahan masukan dalam memberikan pelatihan.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan yang membantu siswa, pelatih dan Pembina untuk meningkatkan sikap disiplin pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler futsal.

b. Sebagai sarana mengaplikasikan konsep, teori, asumsi tentang masalah yang diteliti dan mengembangkan pengetahuan yang dimiliki, selain itu penelitian ini dapat menambah pemahaman penulis.

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah tafsir terhadap istilah-istilah yang dipergunakan dalam penelitian ini, makapenulis jelaskan istilah-istilah penting yang terdapat dalam penelitian ini. Istilah itu adalah sebagai berikut :

1. Disiplin

Disiplin adalah taat dan rasa tanggung jawab terhadap ketentuan, tata tertib, program latihan, peraturan pertandingan dan nilai-nilai yang berlaku dalam


(13)

6

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

pertandingan. Atlet yang mempunyai disiplin berarti mempunyai kebiasaan untuk mematuhi ketentuan, peraturan da tata tertib, biasanya atlet tersebut patuh dan menaruh rasa hormat kepada pelatih. (Komarudin dan Ibrahim 2007, hlm. 51) 2. Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membtu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan berkewenangan di sekolah. (Saujana, 4 juli 2009) http://hanpage.blogspot.com/ekstrakurikuler.html?m=1/

3. Futsal

Futsal (Futbol sala dalam bahasa Spanyol berarti sepak bola dalam ruangan) merupakan permainan sepakbola yang dilakukan didalam ruangan. Permainan ini dilakukan oleh lima orang pemain setiap tim berbeda dengan sepak bola yang pemainnya berjumlah sebelas orang setiap tim. (Lhaksana 2012, hlm. 5)

F. Struktur Organisasi Skripsi

Bab I Pendahuluan; (Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Struktur Organisasi Skripsi). Bab II Kajian Pustaka; (Hakikat Disiplin, Ekstrakurikuler, Permainan Futsal,), Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Bab III Metode Penelitian; (Metode dan Prosedur Penelitian, Lokasi dan Populasi/Sampel Penelitian, Instrumen Penelitian, Teknik Pengolahan, dan Analisis Data). Bab IV Hasil Pengolahan dan Analisis Data; (Diskusi Penemuan, Analisis, dan Deskriptif Data). Bab V Kesimpulan dan Saran.


(14)

28

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Sugiyono (2008, hlm. 1) menjelaskan tentang penelitian sebagai berikut :

“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Tujuan penelitian adalah untuk

mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik angket atau kuisioner. Mengenai kuisioner Arikunto (2010, hlm. 194) menjelaskan bahwa: “Kuisioner adalah sejumlah pertayaan tertulisyang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.”

Mengenai beberapa keuntungan kuesioner Arikunto (2010, hlm. 195) menjelaskan bahwa:

a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

b. Dapat dibagikan secara serentak kepada responden.

c. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing. d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak perlu

malu-malu menjawab.

e. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi

Lokasi penelitian merupakan situasi, tempat, dimana penelitian dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGRI 1 Purwakarta Jl. R.E Martadinata. Pada hari rabu, tanggal 7 Mei 2014.


(15)

29

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 2. Populasi

Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti melakukan subjek yang akan diteliti, subjek tersebut berupa populasi dan sampel. Menurut Arikunto (2010, hlm. 173) “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Berdasarkan definisi tersebut, maka populasi merupakan keseluruhan dari objek yang akan di teliti. Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti menentukan subjek yang akan diteliti, subjek tersebut merupakan populasi dan sampel. Populasi merupakan keseluruhan subjek dalam seluruh penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian subjek yang diambil dari keseluruhan populasi dan mewakili populasi tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler futsal di SMA PGRI 1 Purwakarta sebanyak 22 orang.

3. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi dalam penelitian. Mengenai sampel Sugiyono (201, hlm. 81) menjelaskan bahwa: “Sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Pengambilan sampel harus

dilakukan sedemikian rupa agar diperoleh sampel yang benar-benar berfungsi sebagai contoh atau menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.

Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan adalah metode purposive sampling. Mengenai purposive sampling Sugiyono (2011, hlm. 85) menjelaskan bahwa: “Teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu”. Mengenai Syarat-syarat dari teknik purposive sampling,

Arikunto (2010, hlm. 183) menjelaskan bahwa:

a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.

b. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi (key subjectis).

c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan.


(16)

30

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan uraian di atas, sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler futsal di SMA PGRI 1 Purwakarta yang berjumlah 14 siswa. Adapun karakteristik dari sampel tersebut adalah sebagai berikut:

a. Merupakan anggota di ekstrakurikuler futsal SMA PGRI 1 Purwakarta b. Sering menikuti pertandingan atau kompetisi futsal

c. Kehadiran dalam proses latihan.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan yang disusun secara sederhana dan efisien guna mengambil kesimpulan serta melakukan analisis sesuai dengan tujuan penelitian. Langkah-langkah yang digambarkan dalam desain penelitian adalah sistematis dan sesuai dengan prosedur penelitian ini pada Gambar 3.1.

Keterangan :

Y : Dampak Ekstrakurikuler Futsal X : Disiplin

Untuk memudahkan pelaksanaan penelitian ini, langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian ini pada Gambar 3.2.

Prosedur Penelitian Sumber: Arikunto (2006, hlm. 79)

X

Y

Populasi

Sampel

Angket

Pengolahan Data

Kesimpulan Uji Coba Angket


(17)

31

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu D. Instrumen Penelitian

Pada sebuah penelitian harus ada alat ukur yang baik, karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran. Alat ukur dalam penelitian dinamakan instrumen penelitian. Sugiyono (2011, hlm. 148) menjelaskan bahwa: ”Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam ataupun sosial yang diamati”.

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini untuk memperoleh data mengenai kedisiplinan adalah kuesioner (angket). Mengenai kuesioner, Sugiyono (2011, hlm. 142) menjelaskan bahwa: “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

Keuntungan dari teknik kuesioner ini adalah karena semua subjek diberi instruksi yang sudah baku, maka hasil penelitian itu tidak akan diwarnai oleh penampilan, suasana atau tingkah laku peneliti.

Dalam penelitian ini dipergunakan kuesioner berstruktur, karena dalam pelaksanaan dan pemberian skor kuesioner berstruktur bersifat langsung dan hasilnya pun langsung mengarah kepada analis. Kuesioner ini akan diberikan kepada siswa anggota ekstrakurikuler futsal di SMA PGRI 1 Purwakarta pada saat latihan yang diadakan setiap satu minggu sekali pada hari rabu .

Untuk mengukur perilaku disiplin digunakan kuesioner. Kuesioner disiplin yang akan diberikan kepada sampel dibuat dengan memodifikasi instrumen penelitian dari Skripsi Yeni Yuningsih yang berjudul Hubungan Antara Intensitas Latihan Tarung Derajat Terhadap Perilaku Disiplin dan Agresif Anak Usia Sekolah Dasar. Indikator dan item pernyataan yang tidak sesuai dengan penelitian penulis, penulis hilangkan. Indikator disiplinnya adalah: a) Anak-anak selalu datang dan pulang tepat waktu. b) Anak-anak selalu mengikuti latihan dengan baik. c) Anak-anak mematuhi norma-norma sosial yang ada di lingkungan latihan. Penilaian jawaban responden mengenai pernyataan yang diberikan menggunakan skala Guttman, yaitu tipe skala ini akan didapat jawaban yang tegas seperti benar-salah, ya-tidak, setuju-tidak setuju dan lain-lain. Alternatif jawaban dari sangat positif sampai sangat negatif, seperti pada Tabel 3.1.


(18)

32

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1

Skala Guttman

Pernyataan

Skor

Ya Tidak

Positif 1 0

Negatif 0 1

Sumber: Metode Penelitian Sugiyono (96, hllm. 2013)

E. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Angket

Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan reliabel adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

1. Uji Validitas Butir Soal

Pengujian validitas butir yang dilakukan dalam penelitian melibatkan seluruh item yang terdapat dalam angket disiplin. Uji validitas butir dilakukan untuk mengetahui butir pernyataan yang digunakan merupakan bagian dari kelompok yang diukur.

Pengujian validitas butir soal yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan mengkorelasikan skor butir dengan skor total. Pengolahan data dalam penelitian dilakukan secara manual. Kegiatan uji validitas butir soal dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang diukur (Sugiyono, 2009, hlm. 267). Pengujian validitas alat pengumpul data menggunakan rumus korelasi pearson product-moment dengan skor mentah pada Gambar 3.3.


(19)

33

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

= Koefisien korelasi = Jumlah skor item

= Jumlah skor total (seluruh item) = Jumlah responden

Sumber : Arikunto (2002, hlm. 245)

Pengujian validitas dilakukan terhadap 28 item pernyataan dengan jumlah subjek 14 siswa. Dari 28 item diperoleh 4 item yang tidak valid, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat pengumpul data, dan sisanya berjumlah 24 item yang dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Hasil uji validitas instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2

Data Hasil Uji Validitas Instrumen Disiplin

Butir soal

Jumlah Sampel

Jumlah

Skor t tabel t hitung Keterangan

1 14 11 1.78 3 Valid

2 14 12 1.78 2.19 Valid

3 14 9 1.78 2.45 Valid

4 14 12 1.78 2.19 Valid

5 14 12 1.78 2.19 Valid

6 14 10 1.78 2.45 Valid

7 14 11 1.78 3 Valid

8 14 12 1.78 2.19 Valid

9 14 9 1.78 2.45 Valid

10 14 9 1.78 2.45 Valid

hitung r

xi

yi n

  2 2 2 2 . . . . y y n x x n y x xy n r xy


(20)

34

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Butir

soal

Jumlah Sampel

Jumlah Skor

t tabel t hitung Keterangan

11 14 12 1.78 2.19 Valid

12 14 10 1.78 4 Valid

13 14 12 1.78 2.19 Valid

14 14 12 1.78 2.19 Valid

15 14 12 1.78 2.19 Valid

16 14 12 1.78 2.19 Valid

17 14 9 1.78 2.45 Valid

18 14 12 1.78 2.19 Valid

19 14 12 1.78 2.19 Valid

20 14 12 1.78 0 tidak valid

21 14 12 1.78 2.19 Valid

22 14 12 1.78 2.19 Valid

23 14 12 1.78 2.19 Valid

24 14 6 1.78 0 tidak valid

25 14 12 1.78 2.19 Valid

26 14 11 1.78 0.87 tidak valid

27 14 13 1.78 1.41 tidak valid

28 14 12 1.78 2.19 Valid

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrumen merupakan penunjuk sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan instrumen tersebut dapat dipercaya. Reliabilitas intrumen ditunjukkan sebagai derajat keajegan (konsistensi) skor yang diperoleh oleh subjek penelitian dengan instrumen yang sama dalam kondisi yang berbeda. Derajat konsistensi diperoleh sebagai proporsi varians skor perolehan subjek.

Perhitungan koefesien reliabilitas instrumen menggunakan program SPSS 20 dengan model alpha. Adapun nilai reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.3.


(21)

35

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3

Nilai Reliabilitas

Nilai Keterangan

0,00 – 0,199 derajat keterandalan sangat rendah 0,20 – 0,399 derajat keterandalan rendah

0,40 – 0,599 derajat keterandalan cukup 0,60 – 0,799 derajat keterandalan tinggi

0,80 – 1,00 derajat keterandalan sangat tinggi

Sumber : Arikunto (2006, hlm. 276)

Hasil uji reliabilitas menunjukan nilai reliabilitas instrumen sebesar 0,812 dengan tingkat kepercayaan 95%, artinya tingkat korelasi atau derajat keterandalan sangat tinggi, yang menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan sudah baik dan dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data.

F. Prosedur Pengolahan Data

Dalam sebuah penelitian diperlukan analisis data. Agar analisi data dalam penelitian ini berjalan lancar, maka penulis menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melihat dan memutuskan hasil sah atau tidak. Setelah angket dibagikan kepada sumber data, penulis mengumpulkannya kembali yang kemudian diperiksa untuk melihat dan memastikan keabsahan pengisian angket tersebut. Mungkin saja dalam pengisian angket responden tidak mengisi salah satu butir soal atau responden mengisi lebih dari dua alternatif jawaban.

2. Memberikan nilai pada tiap butir pernyataan dalam angket yang telah dijawab dengan kriteria penilaian menggunakan skala Guttman sebagai berikut:


(22)

36

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

b. Pertanyaan negatif : Setuju=0, Tidak Setuju=1, 3. Mengelompokan setiap butir pernyataan.

4. Menjumlahkan nilai seluruh pernyataan untuk setiap responden. 5. Menghitung skor rata-rata dari setiap kelompok.

6. Menghitung simpangan baku. 7. Menguji variansi.

8. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan liliefors, hal ini dilakukan karena dalam skripsi ini hanya terdapat satu variabel, dan hanya menggunakan sampel yang sedikit.

9. Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

Hipotesis nol (Ho) : Tidak ada pengaruh antara X dan Y Hipotesis alternatif (Ha) : Terdapat pengaruh antara X dan Y

Ho : � = � ; ekstrakurikuler futsal tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perilaku disiplin siswa.

Ha : � ≠ � ; ekstrakurikuler futsal memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perilaku disiplin siswa.


(23)

42

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis statistika mengenai pengaruh ekstrakurikuler futsal terhadap perilaku disiplin siswa, maka penulis menarik kesimpulan bahwa:

“Terdapat pengaruh yang signifikan dari ekstrakurikuler futsal terhadap perilaku

disiplin siswa”.

B. Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian, serta hasil kesimpulan yang telah diambil dari hasil penelitian, penulis ingin menyampaikan saran kepada para pelatih ekstrakurikuler futsal yang kiranya dapat mengembangkan kemampuan atlet binaannya.

1. Bagi para pelatih atau Pembina ekstrakurikuler olahraga di SMA PGRI 1 Purwakarta harus memahami bagaimana mengajarkan siswa atau atletnya dalam mengembangkan dan meningkatkan sikap disiplin melalui ektrakurikuler futsal. Sedangkan untuk siswa yang sudah disiplin agar tetap dipertahankan.

2. Bagi para siswa di ekstrakurikuler futsal SMA PGRI 1 Purwakarta harus lebih mentaati taat dan tanggungjawab terhadap ketentuan, tata tertib, program latihan, peraturan pertandingan dan nilai-nilai yang berlaku dalam pertandingan, serta patuh dan menaruh rasa hormat kepada pelatihnya sehingga siswa yang ikut ekstrakurikuler futsal memiliki disiplin yang baik. 3. Bagi rekan-rekan mahasiswa yang akan melakukan penelitian mengenai

dampak ekstrakurikuler futsal terhadap perilaku disiplin siswa di SMA khususnya, disarankan untuk melakukan penelitian eksperimen terhadap dampak ekstrakurikuler terhadap perilaku disiplin siswa, sehingga peneliti perlu melakukan treatment (perlakuan) dalam pengambilan datanya.


(24)

43

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Bagi peneliti selanjutnya perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak, agar diperoleh hasil penelitian yang lebih baik dari penelitian yang penulis lakukan.


(25)

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Desak, Dewa (1992). Pedoman Praktis Bimbingan Penyuluhan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

GBPP, (1994). Dampak Ekstrakurikuler Bulutangkis dan Karate Terhadap

Disiplin Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMAN 5 Cimahi. UPI Bandung: Skripsi Pratama Angga

Ibrahim, R. dan Komarudin. (2007). Psikologi Kepelatihan. Bandung: FPOK UPI. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002). Jakarta : Rineka Cipta

Kurniawan, J. (2011). Motif Keikutsertaan Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Bola

Basket Dan Futsal (Studi Deskriptif Siswa SMA PASUNDAN 8 Bandung Tahun Pelajaran 2010/2011). Skripsi pada FPOK UPI Bandung tidak

diterbitkan.

Lhaksana, J. (2012). Taktik Dan Strategi Futsal. Jakarta: Be Champion (Penebar Swadaya Group).

Lutan, Rusli. (1986). Buku Materi Pokok Pengelolaan Interaksi Belajar

Mengajar Intrakurikuler, Kokurikuler dan Ekstrakurikuler. Jakarta:

depdikbud.

Nurhasan, (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung: FPOK UPI.

Nurhasan dan Hasanudin, (2007). Modul Tes Dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung : FPOK UPI.

Pratama, Angga. (2012). Dampak Ekstrakurikuler Bulutangkis dan Karate

Terhadap Disiplin Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMAN 5 Cimahi. UPI Bandung: Skripsi

Saujana, (2009). Pengertian Ekstrakurikuler [Online]. Tersedia: .

http://hanpage.blogspot.com/ekstrakurikuler.html?m=1/ [4 Juli 2009] Slameto (2003). Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta


(26)

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, (2008). Metode Penelitian pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Suseno, Magnis F. (1989). Sesudah Filsafat. Jakarta.

Tenang, John D. (2008). Mahir Bermain Futsal. Jakarta: Berita Olahraga.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI Bandung.

Sumber Lain:

www.ex-kul-smk6.com. [Diakses pada tanggal 13 Oktober 2014]

Pratama, Aditya Bangkit. (2013). Teknik dasar Bermain Futsal. Tersedia dalam

www.futsalplay.blogspot.com. [Diakses pada tanggal 13 Oktober 2014]

http://www.kajianpustaka.com/2013/09/pengertian-unsur-cara-menanamkan-disiplin.html?m=1 [diakses pada tanggal 4 November 2014]


(1)

35

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3 Nilai Reliabilitas

Nilai Keterangan

0,00 – 0,199 derajat keterandalan sangat rendah 0,20 – 0,399 derajat keterandalan rendah

0,40 – 0,599 derajat keterandalan cukup 0,60 – 0,799 derajat keterandalan tinggi

0,80 – 1,00 derajat keterandalan sangat tinggi Sumber : Arikunto (2006, hlm. 276)

Hasil uji reliabilitas menunjukan nilai reliabilitas instrumen sebesar 0,812 dengan tingkat kepercayaan 95%, artinya tingkat korelasi atau derajat keterandalan sangat tinggi, yang menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan sudah baik dan dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data.

F. Prosedur Pengolahan Data

Dalam sebuah penelitian diperlukan analisis data. Agar analisi data dalam penelitian ini berjalan lancar, maka penulis menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melihat dan memutuskan hasil sah atau tidak. Setelah angket dibagikan kepada sumber data, penulis mengumpulkannya kembali yang kemudian diperiksa untuk melihat dan memastikan keabsahan pengisian angket tersebut. Mungkin saja dalam pengisian angket responden tidak mengisi salah satu butir soal atau responden mengisi lebih dari dua alternatif jawaban.

2. Memberikan nilai pada tiap butir pernyataan dalam angket yang telah dijawab dengan kriteria penilaian menggunakan skala Guttman sebagai berikut:


(2)

36

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

b. Pertanyaan negatif : Setuju=0, Tidak Setuju=1, 3. Mengelompokan setiap butir pernyataan.

4. Menjumlahkan nilai seluruh pernyataan untuk setiap responden. 5. Menghitung skor rata-rata dari setiap kelompok.

6. Menghitung simpangan baku. 7. Menguji variansi.

8. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan liliefors, hal ini dilakukan karena dalam skripsi ini hanya terdapat satu variabel, dan hanya menggunakan sampel yang sedikit.

9. Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

Hipotesis nol (Ho) : Tidak ada pengaruh antara X dan Y

Hipotesis alternatif (Ha) : Terdapat pengaruh antara X dan Y

Ho : � = � ; ekstrakurikuler futsal tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perilaku disiplin siswa.

Ha : � ≠ � ; ekstrakurikuler futsal memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perilaku disiplin siswa.


(3)

42

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis statistika mengenai pengaruh ekstrakurikuler futsal terhadap perilaku disiplin siswa, maka penulis menarik kesimpulan bahwa: “Terdapat pengaruh yang signifikan dari ekstrakurikuler futsal terhadap perilaku disiplin siswa”.

B. Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian, serta hasil kesimpulan yang telah diambil dari hasil penelitian, penulis ingin menyampaikan saran kepada para pelatih ekstrakurikuler futsal yang kiranya dapat mengembangkan kemampuan atlet binaannya.

1. Bagi para pelatih atau Pembina ekstrakurikuler olahraga di SMA PGRI 1 Purwakarta harus memahami bagaimana mengajarkan siswa atau atletnya dalam mengembangkan dan meningkatkan sikap disiplin melalui ektrakurikuler futsal. Sedangkan untuk siswa yang sudah disiplin agar tetap dipertahankan.

2. Bagi para siswa di ekstrakurikuler futsal SMA PGRI 1 Purwakarta harus lebih mentaati taat dan tanggungjawab terhadap ketentuan, tata tertib, program latihan, peraturan pertandingan dan nilai-nilai yang berlaku dalam pertandingan, serta patuh dan menaruh rasa hormat kepada pelatihnya sehingga siswa yang ikut ekstrakurikuler futsal memiliki disiplin yang baik. 3. Bagi rekan-rekan mahasiswa yang akan melakukan penelitian mengenai

dampak ekstrakurikuler futsal terhadap perilaku disiplin siswa di SMA khususnya, disarankan untuk melakukan penelitian eksperimen terhadap dampak ekstrakurikuler terhadap perilaku disiplin siswa, sehingga peneliti perlu melakukan treatment (perlakuan) dalam pengambilan datanya.


(4)

43

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Bagi peneliti selanjutnya perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak, agar diperoleh hasil penelitian yang lebih baik dari penelitian yang penulis lakukan.


(5)

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Desak, Dewa (1992). Pedoman Praktis Bimbingan Penyuluhan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

GBPP, (1994). Dampak Ekstrakurikuler Bulutangkis dan Karate Terhadap Disiplin Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMAN 5 Cimahi. UPI Bandung: Skripsi Pratama Angga

Ibrahim, R. dan Komarudin. (2007). Psikologi Kepelatihan. Bandung: FPOK UPI.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002). Jakarta : Rineka Cipta

Kurniawan, J. (2011). Motif Keikutsertaan Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Bola Basket Dan Futsal (Studi Deskriptif Siswa SMA PASUNDAN 8 Bandung Tahun Pelajaran 2010/2011). Skripsi pada FPOK UPI Bandung tidak diterbitkan.

Lhaksana, J. (2012). Taktik Dan Strategi Futsal. Jakarta: Be Champion (Penebar Swadaya Group).

Lutan, Rusli. (1986). Buku Materi Pokok Pengelolaan Interaksi Belajar Mengajar Intrakurikuler, Kokurikuler dan Ekstrakurikuler. Jakarta: depdikbud.

Nurhasan, (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung: FPOK UPI.

Nurhasan dan Hasanudin, (2007). Modul Tes Dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung : FPOK UPI.

Pratama, Angga. (2012). Dampak Ekstrakurikuler Bulutangkis dan Karate Terhadap Disiplin Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMAN 5 Cimahi. UPI Bandung: Skripsi

Saujana, (2009). Pengertian Ekstrakurikuler [Online]. Tersedia: .

http://hanpage.blogspot.com/ekstrakurikuler.html?m=1/ [4 Juli 2009] Slameto (2003). Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta


(6)

BAYU ASMARA YUDHA, 2014.

DAMPAK EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, (2008). Metode Penelitian pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Suseno, Magnis F. (1989). Sesudah Filsafat. Jakarta.

Tenang, John D. (2008). Mahir Bermain Futsal. Jakarta: Berita Olahraga.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI Bandung.

Sumber Lain:

www.ex-kul-smk6.com. [Diakses pada tanggal 13 Oktober 2014]

Pratama, Aditya Bangkit. (2013). Teknik dasar Bermain Futsal. Tersedia dalam

www.futsalplay.blogspot.com. [Diakses pada tanggal 13 Oktober 2014]