Pengaruh Latihan Nafas Dalam Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kecamatan Karas Kabupaten Magetan
Berdasar tabel
5 pada
kelompok eksperimen nilai Z -5.458 dan p-value 0,000.
terdapat penurunan rata-rata tekanan
darah sistolik
pretest dan postte,. karena nilai p-value
0,000 ≤ 0,05. Sedangkan
kelompok kontrol nilai Z -5.024 dan p-
value 0,000.
terdapat penurunan
yang tidak
terlalu signifikan
pada tekanan
darah sistolik
pretest dan posttes. b.
Tekanan Darah Diastolik Tabel 6
Tekanan Darah Diastolik Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
Berdasar tabel 6 nilai Z - 5.526 dan p-value 0,000.
terdapat penurunan rata-rata tekanan
darah diastolik
pretest dan posttes. karena nilai p-value
0,000 ≤ 0,05. Sedangkan pada kelompok
kontrol nilai Z -5.024 dan p- value
0,000. terdapat
peningkatan rata-rata
tekanan darah
diastolik pretest dan posttes.
2. Perbandingan
Tekanan Darah
Pada Penderita
Hipertensi Pada Kelompok Eksperimen dan kelompok
kontrol saat
posstest
Tabel 7 Tekanan Darah Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Berdasar tabel 4.7 Pada tekanan darah sistolik kedua kelompok
nilai p-value 0,003 dan nilai Z - 3,007.
Sedangkan tekanan
darah diastolik pada kedua kelompok p-value 0,000 dan
nilai Z -5,497. Maka terdapat adanya perbedaaan signifikan
antara tekanan darah kelompok eksperimen
yang mendapat
perlakuan dan
kelompok kontrol yang tidak mendapat
perlakuan karena nilai p-value ≤ 0.05.
Pembahasan 1.
Jenis kelamin
Berdasarkan hasil
yang diperoleh
pada tabel
1, menunjukan
sebagian besar
responden berjenis kelamin wanita. Hal ini sesuai dengan Ana, 2010
yang mengatakan jika wanita rentan terkena penyakit hipertensi
karena rata-rata berat badan wanita lebih besar dari pada pria, selain
itu wanita juga memiliki aktifitas Tekanan Darah
Diastolik Mean
p- value
Z eks
sebelum 91,10
0,000 -5.526 setelah
83,78 kr
l pretest
85,08 0,000 -5,024
posttest 89,05
Tekanan Darah
Mean p-
value Z
Sistolik eks 140,03 0,003
-3.007 Sistolik krl
144,18 Diastolik eks
83,78 0,000
-5.497 Diasstolik krl
89,05
Pengaruh Latihan Nafas Dalam Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kecamatan Karas Kabupaten Magetan
fisik yang
lebih sedikit
dibandingkan dengan pria.
2. Usia
Berdasarkan hasil
yang diperoleh
pada tabel
2, menunjukan
sebagian besar
responden berusia ≤49 tahuin. Menrut Azizah, 2007 seseorang
yang diatas usia 30 tahun sudah mengidap
hipertensi yang
dikarenakan pola hidup yang berubah yang jarang melakukan
kegiatan olah
raga yang
dikarenakan pekerjaanya dan pola makan
yang sekarang
sering mengkonsumsi makanan cepat saji
yang dimana makanan tersebut banyak mengandung monosodium
glutamate MSG.
3. Pekerjaan
Berdasarkan hasil
yang diperoleh
pada tabel
3, menunjukan
sebagian besar
responden memiliki pekerjaan. Hal ini menunjukan bahwa sebagian
besar responden
memiliki pekerjaan dan setiap pekerjan pasti
akan memicu terjadinya stress karena aktivitas kerja yang tinggi
dan besarnya dalam memenuhi kebutuhan hidup. Stress pada
pekerjaan cenderung menyebabkan tekanan darah meningkat karena
menurut
Faisal, 2012
pada keadaan
stress didapatkan
peningkatan kadar katekolamine, kartisol, vasopressin, endorphin
dan aldosteron, yang mungkin sebagian menjelaskan peningkatan
tekanan darah.
4. Riwayat Keluarga Hiprtensi
Berdasarkan hasil
yang diperoleh
pada tabel
4, menunjukan
sebagian besar
responden memiliki
riwayat keluargahipertensi. Menurut Aggie
C Herbert B, 2006 dalam penelitian menunjukan jika 25
kasus hipertensi mempunyai dasar genetis, jika ada dari orang tua
atau saudara menderita penyakit hipertensi,
maka peluang
menderita hipertensi
semakin besar.
5. Perbandingan Tekanan Darah