Pengaruh Latihan Nafas Dalam Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kecamatan Karas Kabupaten Magetan
berkurang dan keadaan umum responden tampak lebih rileks.
Menurut Martha, 2012 sebuah studi pada 41 orang lanjut usia
menunjukkan bahwa mereka yang
melakukan teknik
relaksasi dapat menurunkan tekanan darah mereka, dan
penemuan tersebut
dipresentasikan pada
Konferensi Tahunan
ke-62 American Heart Association
2008.
b. Kelompok Kontrol
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 7 menunjukkan
tekanan darah sisitolik sesudah 24 jam tanpa adanya latihan
nafas dalam yang berasal dari 40 responden didapatkan hasil
nilai Z -745 dan p-value 0,457 hal
ini menunjukan
tidak adanya perubahan yang berarti..
Serta pada
tabel 8
menunjukkan tekanan darah diastolik sesudah 24 jam yang
berasal dari 40 responden
didapatkan hasil nilai Z -5.024 dan p-value 0,000. Maka dapat
disimpulkan hasil penelitiannya menyatakan
tidak ada
perubahan yang
signifikan terhadap tekanan darah pretest
dan posttest sesudah 24 jam tanpa adanya latihan nafas
dalam pada penderita hipertensi pada kelompok kontrol.
Beberapa responden
kelompok kontrol mengalami peningkatan
darah dari
pengukuran sebelumnya,
kemungkinan penderita
mengalami peningkatan
ketegangan secara fisik maupun psikis
yang mempengaruhi
tekanan darahnya.
Menurut Hayens 2006 dalam Sudiarto
2007 tekanan darah diastolik terkait dengan sirkulasi koroner,
jika arteri koroner mengalami aterosklerosis
akan mempengaruhi
peningkatan tekanan
darah diastolik,
Menurut Martha,
2012 seseorang yang berada dalam
lingkungan atau kondisi stressor tinggi sangat memungkinkan
terjadinya peningkatan tekanan darah.
Ada juga
beberapa responden
dari kelompok
kontrol yang
mengalami penurunan
tekanan darah
walaupun tidak
terlalu signifikan,
kemungkinan penderita mengalami reaksi di
dalam sistem tubuhnya yang meningkatkan
aktivitas baroreseptor dan mempengaruhi
tekanan darahnya.
Gardner,2007
1. Perbandingan Tekanan Darah