Implementasi Kualitas Sofware Sistem Informasi Manajemen Dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK -BMN) Dampaknya Terhadap Kinerja Pegawai Di Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA) Jawa Barat

(1)

i

Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA)” dibawah bimbingan R. Fenny Syafariani, S.SI,. M.STAT.

Software Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) merupakan program aplikasi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi pencapaian informasi yang meliputi pengadaan serta pengelolaan barang milik Negara dan pembuatan laporan untuk setiap lembaga pemerintahan, salah satunya adalah Pusat Penelitan dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA) Jawa Barat. Selain itu, program aplikasi ini juga ditujukan untuk meningkatkan kinerja para pegawai, tetapi ada bebapa data factual yang didapat dilapangan, berupa beberapa kekurangan dari program aplikasi tersebut. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui program aplikasi yang berjalan, untuk mengetahui tanggapan pegawai mengenai program aplikasi tersebut, untuk mengetahui kinerja pegawai, dan untuk mengetahui keeratan Software Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) terhadap Kinerja Pegawai.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif, untuk mengetahui Software Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) yang berjalan menggunakan pendekatan terstruktur. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka, observasi, wawancara, kuesioner, dan analisis data dengan menggunakan Analisi Korelasi Rho Spearman, dan uji t, pengolahan data menggunakan program SPSS 16.0 For windows serta perhitungan manual sesuai dengan rumus dalam teori.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa SoftwareSistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) berdampak terhadap Kinerja Pegawai, penilain pada kualitas software hampir seluruh dari indikator dinyatakan baik, tetapi ada beberapa indikator yang dirasakan harus lebih ditingkatkan, seperti pada indikator Language, yang perlu ditingkatkan dalam indikator tersebut adalah pemakain penyingkatan kalimat dan istilah akuntansi yang lebih tepat agar mudah dimengerti dan diingat. Serta indikator yang lainnya seperti Akurasi dan Presisi dan Auditabilitas yang mendapat penilaian dalam kategori cukup. Penilaian Kinerja Pegawai hanya ada satu indikator yang perlu lebih dioptimalkan yaitu Behavior-Base Performance Evaluation yang berarti harus lebih ditingkatkan lagi ketelitian para pegawai dalam bekerj, sehingga setiap kesalahan yang dilakukan saat memakai program aplikasi tersebut dapat langsung diketahui serta dapat meminimalisir kesalah yang diperbuat. Hasil dari korelasi menunjukkan keeratan pada kategori kuat dan tidak searah.

Kata Kunci : Sistem informasi Manajemen dan akuntansi, Statistik non-parametrik, Implementasi KualitasSoftware.


(2)

ii

Employee Performance in Research and Development Center of Water Resources(PUSLITBANG-SDA)” under the guidance ofR. Fenny Syafariani, S.SI,. M.STAT.

Software and Accounting Management Information System State Property (SIMAK-BMN) is an application program that utilizes information and communication technology to facilitate the achievement of information that includes the procurement and management of property of the state and preparing reports for each agency of government, one of which is the Center for Research and Development Water Resources (Research-SDA) of West Java. In addition, the application program is also intended to improve the performance of employees, but there bebapa factual data obtained in the field, a few shortcomings of the program application. The purpose of this study was to determine the application programs running, to see what the employee regarding the application program, to determine the performance of employees, and to determine the closeness of the Software and Accounting Management Information System State Property (SIMAK-BMN) of Employee Performance.

The method used in this study is qualitative and quantitative, to find Software and Accounting Management Information System State Property (SIMAK-BMN), which runs using a structured approach. Data collection techniques using a literature study, observation, interviews, questionnaires, and data analysis using Spearman Rho correlation analysis, and the t test, data processing using SPSS 16.0 For windows and manual calculation in accordance with the formula in the theory.

The results showed that the Software and Accounting Management Information System State Property (SIMAK-BMN) impact on employee performance, software quality assessment in almost all of the otherwise good indicator, but there are some indicators perceived to be further improved, as the indicator of Language, which for improvement in these indicators is the usage of the cutting line and a more precise accounting terms to be easily understood and remembered. As well as other indicators such as Accuracy and Precision and Auditabilitas that got ratings in the category enough. Employee Performance Assessment there is only one indicator that needs to be further optimized the Behavior-Base Performance Evaluation should be further enhanced, which means more accuracy in bekerj employees, so any mistakes made when using such application programs can be instantly known and can minimize the mistakes are done. The results of the correlation indicates the closeness of the strong category and are not unidirectional.

Keywords: Management information systems and accounting, Non-parametric statistics, Implementation software quality.


(3)

1 1.1. Latar Belakang Penelitian

Di era persaingan dalam dalam hal kemajuan suatu negara, sejenak kita dapat melihat dari potret kekayaan negara kita. Perhitungan nilai kekayaan negara kita sampai saat ini belum ada yang tahu berapa nilainya. Ironis memang, tapi apa mau dikata. Setiap tahun pemerintah melakukan pengadaan barang yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Setiap tahun pula berarti jumlah aset bertambah.

Untuk barang-barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN tersebut dapat diidentifikasikan sebagai bagian dari Barang Milik Negara (BMN). Hal ini berdasarkan pengartian BMN sesuai dengan pasal 1 butir 10 UU No 1 tahun 2004 adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Sedangkan barang-barang yang berasal dari perolehan yang sah ini batasan pengertiannya adalah barang-barang yang menurut ketentuan perundang-undangan, ketetapan pengadilan, dan/atau perikatan yang sah ditetapkan sebagai Barang Milik Negara.

Setelah kegiatan pengadaan suatu barang berlangsung, atau telah dibelinya suatu barang oleh negara, berarti pula akan menambah jumlah kekayaan negara. Setelah peroses tersebut, selanjutnya adalah mengelola barang tersebut. Ruang lingkup pengelolaan barang milik negara berdasarkan pasal 48 ayat (2) dan


(4)

penjelasan atas pasal 49 ayat (6) UU No. 1 Tahun 2004 dalam Peraturan Pemerintah meliputi : perencanaan kebutuhan, pengadaan dan penjualan barang melalui pelelangan dan pengecualiannya, tata cara penggunaan, pemanfaatan, pemeliharaan (pengamanan), penilaian, penghapusan, pemindahtangan, penatausahaan dan pengawasan. Rumusan tersebut merupakan siklus minimal atas seluruh rantai siklus pengelolaan barang milik negara/daerah (asset management cycle).

Setiap pengelolaan mempunyai aturan tersendiri yang harus dipatuhi. Demikian juga akan banyak bersinggung dengan aturan lain berkaitan dengan pengelolaan barang milik negara. Sebagai contoh pada saat pengadaan barang akan menggunakan aturan pengadaan barang/jasa pemerintah yaitu Keppres No. 80 tahun 2003. Kepemilikan barang ini juga akan berkaitan dengan legalitas yang menunjukan bukti-bukti sah atas kepemilikan barang tersebut. Belum lagi untuk mengetahui nilai kekayaan negara tentu diperlukan keterampilan ilmu pengetahuan dalam bidang akuntansi untuk melakukan evaluasi baik nilai buku ataupun nilai pasar sekarang.

Menurut kelompok kerja (Pokja) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pengelolaan BMN pada Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP), BMN memiliki fungsi yang strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan tetapi dalam pelaksanaan pengelolaannya sarat dengan potensi konflik kepentingan. Salah satu permasalahan dalam pengelolaan ialah ketiadaan database kekayaan alam Negara yang membuat pengelolaan kekayaan negara menjadi sulit. Padahal kekayaan negara kita begitu banyak, beragam, dan tersebar baik secara geografis maupun


(5)

penguasaannya oleh banyak departemen/lembaga. Kekayaan negara menurut UU No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dapat berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk negara yang dipisahkan pada perusahaan negara/daerah.

Seiring perkembangan ilmu teknologi dan komputer, berdasarkan peraturan menteri keuangan nomor : 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, dibuatlah software Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN).

Software Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) pada dasarnya untuk pencapaian informasi yang meliputi pengadaan atau pembelian barang serta pengelolaan barang milik negara dan pembuatan laporan atas kegiatan tersebut pada setiap lembaga pemerintahan.

Namun demikian, harapan Pemerintah dengan adanya software SIMAK-BMN adalah berkontribusi terhadap pencapaian kinerja disetiap lembaga pemerintahan dalam hal pencatatan, pelaksanaan inventaris, pembukuan barang milik Negara.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA) adalah badan sebuah lembaga pemerintahan yang menyediakan jasa keahlian teknologi untuk mendukung tersedianya infrastruktur sumber daya air yang handal.

PUSLITBANG-SDA temasuk lembaga yang menggunakan software


(6)

dana dari APBN. Sehingga dapat dikatakan barang tersebut adalah barang milik Negara.

Dikarenakan menjadi barang milik Negara, barang tersebut dicatatkan ke dalam database dengan menggunakan software SIMAK-BMN sebagai barang inventaris atau barang pakai dan database tersebut digunakan dalam rangka penyusunan neraca pemerintahan.

Tetapi karena umur program aplikasi baru beberapa tahun, masih ada beberapa kekurangan dalam aplikasi ini, sehingga masih dilakukan pembaharuan setiap 1 semester atau 6 bulan. Bila dikaitkan dengan harapan pemerintah tentang diadakannya software SIMAK-BMN, semua bisa dicapai apabila para pegawai mampu melahirkan kinerja secara optimal.

Kondisi yang terjadi saat ini di PUSLITBANG-SDA adalah tidak terpenuhinya kinerja yang optimal dalam penggunaan software tersebut. Kinerja yang belum optimal tersebut dikarenakan belum terpenuhinya kualitas software

sesuai dengan bobotnya.

Seperti data faktual yang peneliti dapatkan di lapangan berdasarkan hasil wawancara pengguna software SIMAK-BMN ini adalah :

1. Input awal : penginputan data barang yang berhubungan

dengan persepsi atau sub kelompok barang.

2. Proses data : tidak tersedianya aplikasi edit data barang bila ada kesalahan data yang telah diinputkan.

3. Karena permasalahan input awal dan proses data, terjadilah perbedaan saat pengiriman data revisi/reclass.


(7)

Melihat uraian diatas maka dapat dibayangkan implementasi yang timbul setelah software SIMAK-BMN diterapkan, dimana software tersebut dapat membantu dan meringankan pegawai sekaligus meningkatkan kinerja pegawai dalam hal pengelolaan barang milik Negara. Maka dari itu peneliti akan menganalisis kualitas software Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) dan akan memaparkan, menjelaskan sejauh mana kegunaan, manfaat yang dihasilkan dari kualitas software tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Implementasi Kualitas Software Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) Dampaknya Terhadap Kinerja Pegawai di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA) Jawa Barat“.

1.2. Identifikasi Dan Rumusan Masalah

Pengertian identifikasi masalah secara umum adalah segala sesuatu yang menjadi obyek permasalahan yang akan diteliti dengan mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data dan pengolahan data. Sedangkan pengertian rumusan masalah secara umum adalah segala sesuatu permasalahan yang dihadapi oleh instansi, atau perusahaan tersebut dan dengan permasalahan tersebut harus bisa ditindaklanjuti demi tercapainya suatu tujuan instansi, atau perusahaan. Berikut adalah identifikasi masalah dan rumusan masalah yang terdapat di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA) Jawa Barat.


(8)

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diidentifikasikan pokok permasalahan yang dihadapi oleh pegawai setelah implementasi software Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) adalah belum adanya persamaan persepsi atau sub kelompok barang, belum efektifitasnya pemprosesan data yang terkaitat dengan pengeditan atau perubahan data yang telah diinputkan, terjadinya perbedaan data saat pengiriman data revisi atau reclass.

1.2.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana software SIMAK-BMN yang sedang berjalan saat ini di PUSLITBANG-SDA Jawa Barat.

2. Bagaimana tanggapan pegawai atas kualitas software SIMAK-BMN yang sedang berjalan saat ini di PUSLITBANG-SDA Jawa Barat. 3. Bagaimana kinerja pegawai pada PUSLITBANG-SDA Jawa Barat

sesudah menggunakanSoftwareSIMAK-BMN.

4. Seberapa besar dampak Kualitas Software SIMAK-SDA terhadap kinerja pegawai di PUSLITBANG-SDA Jawa Barat.

.

1.3. Maksud Dan Tujuan Penelitian


(9)

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh dan mengumpulkan data atau keterangan yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti, sebagai latihan untuk studi banding antara hal-hal yang telah dipelajari selama dibangku kuliah dengan kegiatan yang dilakukan dilapangan serta memberikan gambaran tentang Implementasi software Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) Dampaknya Terhadap kinerja pegawai Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA) Jawa Barat dan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan S1 jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Software SIMAK-BMN yang berjalan saat ini di PUSLITBANG-SDA Jawa Barat.

2. Untuk mengetahui tanggapan pegawai atas Kualitas Software SIMAK-BMN di PUSLITBANG-SDA Jawa Barat.

3. Untuk mengetahui kinerja pegawai di PUSLITBANG-SDA Jawa Barat setelah menggunakan SoftwareSIMAK-BMN.

4. Untuk mengetahui dampak dari Implementasi Kualitas Software

SIMAK-BMN terhadap kinerja pegawai di PUSLITBANG-SDA Jawa Barat.


(10)

1.4. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini terbagi menjadi dua jenis kegunaan penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut :

1.4.1. Kegunaan Praktis

a. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan Kualitas Software SIMAK-BMN Dampaknya Terhadap Kinerja Pegawai Di PUSLITBANG-SDA Jawa Barat.

b. Bagi Pegawai

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi tentang Kualitas Software SIMAK-BMN, agar pegawai menyadari pentingnya pemahaman Kualitas SoftwareSIMAK-BMN dalam rangka meningkatkan Kinerja Pegawai.

1.4.2. Kegunaan Akademis

a. Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembandingan antara ilmu menejemen (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan (praktek). Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu Manajemen Informatika yang sudah ada untuk ditahapkan pada dunia nyata dan dapat mengutungkan berbagai pihak.


(11)

b. Bagi Peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan.

c. Bagi Penulis

Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada didalam perusahaan, khususnya di PUSLITBANG-SDA Jawa Barat.

1.5. Batasan Masalah

Penelitian ini dilakukan dengan kajian cross-sectional, yang berarti penelitian dilakukan dalam satu periode waktu tertentu seperti satu hari, satu minggu, atau satu bulan untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan penelitian. Bambang S.Soedibjo (2005:44).

Batasan masalah pada penelitian ini adalah penelitian dilakukan setelah dilakukan implementasi software SIMAK-BMN pada periode semester 7 (tujuh) dan pada bagian tata usaha, sub bagian umum.


(12)

1.6. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian merupakan tempat dimana penulis melakukan penyelesaian penelitian untuk memperoleh data-data dan informasi mengenai objek yang diteliti.

1.6.1. Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA), Jl. Ir. H. Juanda 193 Bandung, Jawa Barat.

1.6.2. Waktu / Jadwal Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April tahun 2011 sampai dengan bulan Juli tahun 2011. Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan selama waktu tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

No Kegiatan Waktu

2011

Maret April Mei Juni Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

-1 Penyusunan Proposal

x x

-2 Observasi x x

-3 Pengumpulan Data

x x

-4 Pembuatan

Skripsi x x x x x x x x x x x x x x x x

-5 Seminar x


(13)

-11

2.1. Kajian Pustaka

Kajian pustaka adalah proses umum yang dilakukan peneliti untuk menemukan dan meninjau teori. Dengan tujuan untuk membantu peneliti mengembangkan pengertian serta wawasan yang mendalam tentang hal-hal yang telah dikerjakan serta kecenderungan-kecenderungan yang terjadi.

Dalam jurnal Metodologi Penelitian oleh Totok Chamidy (www.scribd.com), Donal Ary, dkk (1982:96) menerangkan tentang fungi tinjauan pustaka, yaitu :

1. Pengetahuan tentang penelitian-penelitian terdahulu yang relevan, memungkinkan peneliti peneliti menetapkan batas-batas penelitian.

2. Pemahaman teori dalam suatu bidang memungkinkan peneliti menempatkan masalah dalam perspetif yang tepat.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti mengkaji pustaka penelitian ini dengan menentukan variabel yang terkait dari judul penelitian yang diambil. Variabel didefinisikan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Bambang S.Soedibjo (2005:24)


(14)

“Segala sesuatu yang bias mengandung beragam nilai, nilai-nilai ini bisa berbeda pada waktu yang berbeda untuk orang atau objek yang sama atau pada waktu yang sama tetapi orang atau objek berbeda”.

Variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah kualitas software Sistem Informasi Dan Manajemen Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) sebagai variabel independen (variable X) dan kinerja pegawai di Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA) sebagai variabel dependen (variabel Y).

2.1.1. Variabel Independen

Variabel independen atau dalam variabel bebas atau dalam Pemodelan Persamaan Struktural disebut variabel eksogen yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain sehingga timbulnya variabel dependen (terikat). Seperti yang didefinisikan oleh Bambang S. Soedibjo (2005:25)

“Variabel indipenden adalah salah satu variable yang mempengaruhi variable dependen secara positif maupun negatif”.

Variabel independen atau variabel yang disimbolkan dengan variabel X pada penelitian ini adalah Kualitas Software Sistem Informasi Dan Manajemen Barang Milik Negara (SIMAK-BMN).

2.1.1.1.Kualitas software(perangkat lunak)

Perangkat lunak atau software merupakan kumpulan beberapa perintah yang dieksekusi oleh mesin komputer dalam menjalankan pekerjaannya. Hal ini


(15)

dapat diartikan bahwa kualitas suatu software berdasarkan sebagaimana software

tersebut bekerja dengan baik sesuai dengan point-point yang dibutuhkan oleh penggunanya.

Bersumber pada jurnal International Organization for Standardization / International Electrotechnical Commission (ISO/IEC:9126), menurut Roger S. Pressman (2005:746) menyatakan bahwa dalam konteks rekayasa perangkat lunak, kualitas perangkat lunak mengukur seberapa baik perangkat lunak dirancang (kualitas desain), dan seberapa baik perangkat lunak sesuai dengan rancangan tersebut (kualitas kesesuaian).

Software pada dasarnya dirancang untuk membantu dan mempermudah pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan keakuratan, ketepatan, dan efisiensi waktu yang tinggi. Maka dari itu, diperlukan softwareyang memiliki tingkat kehandalan tinggi. Hal ini dinyatakan oleh JD Musa, A. Iannino. and K. Okumoto. 1987.

Engineering and Managing Software with Reliability Measures. McGraw-Hill. Australia. Kehandalan software merupakan segi penting dari kualitas perangkat lunak, yang berarti bahwa kemungkinan suatu program komputer terbebas dari kegagalan operasi dalam lingkungan tertentu untuk waktu tertentu.

Selain penilaian kualitas software yang bersumber pada software tersebut, penilaian kualitas software juga bersumber pada pengguna software tersebut. Seperti yang dinyatakan oleh Crosby,P.(1979) salah satu tantangan kualitas perangkat lunak adalah bahwa “semua orang merasa mereka memahaminya”.


(16)

Hal tersebut serupa dengan definisi yang dipapakarkan oleh Dr Tom Demarco. 1999. Management can make quality (Im)possible. Cutter IT Summit. Boston. Yaitu sebuah kualitas produk adalah fungsi dari seberapa besar dunia berubah menjadi lebih baik. Definisi ini diartikan sebagai makna bahwa kepuasan pengguna adalah hal terpenting dari apapun dalam menentukan kualitas perangkat lunak. Pressman (2005:746).

Definisi yang mengkaitkan kualitas software terhadap penggunanya diciptakan juga oleh Gerald Weinberg. 1992. Quality Software Management:Systems thingking, adalah kualitas adalah nilai ke orang tertentu. Penekanan pada definisi ini bahwa kualitas secara subjektif. Karena setiap orang memiliki penilaian yang berbeda terhadap kualitas suatu software, definisi ini mengundang pertanyaan-pertanyaan yang perlu dipertimbangkan oleh tim pembuat software, seperti “siapa orang yang menginginkan kami untuk menilai

softwareyang kami buat?” dan “apa yang menjadi amat penting bagi mereka?” Dari teori-teori yang telah dipaparkan tersebut, dapat diasumsikan bahwa penilaian suatu kualitas software lebih menekankan kearah subjektif atau lebih ditekanan kepada penggunanya (user), karena penilaian subjektif lebih mengarah kepada fakta saat penggunaan software tersebut.


(17)

2.1.1.2.Software Sistem Informasi Manajemen Dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK –BMN)

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 171/PMK.05/2007 tentang system akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah pusat, gambaran tentang software SIMAK-BMN (sumber : SIMAK-BMN 08 – Presentation Transcript) adalah :

1. Merupakan subsistem dari Sistem Akuntansi Instansi (SAI).

2. Diselenggarakan dengan tujuan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan sebagai alat pertanggung jawaban atas pelaksanaan APBN dan pelaporan manajerial (Manajerial Report).

3. Menghasilkan informasi sebagai dasar penyusunan Neraca Kementerian Negara/Lembaga.

4. Menghasilkan informasi untuk perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindahtanganan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian.

Adapun prinsip-prinsip yang diterapkan, yaitu :

1. Ketaatan, yaitu diselenggarakan sesuai peraturan perundang-undangan dan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

2. Konsisten, yaitu dilaksanakan berkesinambungan sesuai dengan peraturan yang berlaku.


(18)

3. Kemampubandingan, yaitu menggunakan klasifikasi standar sehingga menghasilkan laporan yang dapat dibandingkan antar periode akuntansi.

4. Meterialitas, dilaksanakan dengan tertib dan teratur sehingga seluruh informasi yang mempengaruhi keputusan dapat diungkapkan.

5. Objektif, dilakukan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

6. Kelengkapan, yaitu mencakup seluruh transaksi Barang Milik Negara (BMN) yang terjadi.

Software Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) ini diharapkan dapat membantu pekerjaan seoptimal mungkin. Sehingga dalam proses pencapaian informasi dapat dilakukan secara cepat dan akurat.

2.1.2. Variabel Dependen

Variabel dependen atau variable terikat atau dalam Pemodelan Persamaan Struktural disebut variabel indogen yaitu variabel yang besarannya tergantung dari besaran variabel independen (bebas). Seperti yang didefinisikan oleh Bambang S. Soedibjo (2005:25)

“Variabel dependen adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah penelitian”.

Variabel dependen atau variabel yang dianggap disimbolkan dengan variabel Y pada penelitian ini adalah kinerja pegawai pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA) Jawa Barat.


(19)

2.1.2.1.Konsep Kinerja

Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar “kerja” yang menterjemahkan kata dari bahasa asing prestasi. Bisa pula berarti hasil kerja. (www.wikipedia.org)

Bersumber pada jurnal Konsep Kinerja, Sambas Ali Muhidin (sambasalim.com) Menurut Sedarmayanti (2001:50), mengemukakan bahwa “kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, unjuk kerja atau penampilan kerja”.

Definisi kinerja yang lebih spesifik lagi dinyatakan oleh Prawirosentono (1992:2) yang mengartikan kinerja sebagai, “hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika”.

Kinerja juga menjadi suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasi oleh pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi yang dihubungkan dengan visi yang dijalankan oleh suatu instansi atau organisasi serta untuk mengetahui dampak negatif dan positif dari suatu kegiatan operasional.

Dalam pencapaian kinerja yang optimal atau penilaian tinggi rendahnya kinerja yang dicapai tergantung faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Wood, at. al (2001:91), melihat faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu (job performance) sebagai suatu fungi dari interaksi atribut individu, usaha kerja (work effort), dan dukungan organisasi (organizational support). Seperti yang di gambarkan di bawah ini :


(20)

Gambar 2.1

Dimensions of individual performance

Sedangkan menurut Buchari Zainun (1989:51) mengemukakan, “ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai, yaitu : (1) ciri seseorang, (2) lingkungan luar, dan (3) sikap terhadap profesi pegawai. Faktor-faktor tersebut digambarkan sebagai berikut :


(21)

Lingkungan luar : - Budaya - Hukum - Politik - Ekonomi - Sosial - Teknologi - Kesejahteraan Ciri Seseorang: - Kemampuan - Kepribabdian Kinerja Pegawai

Organisasi Kerja : - Kebijaksanaan dan

filsafat manajemen - Struktur dan tingkat

pengupahan dan penghargaan

- Gaya kepemimpinan - Syarat-syarat kerja - Kelompok kerja dan

hakikat

Sumber : Buchari Zainun (1989:51)

Gambar 2.2

Keterkaitan faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang

Ada dua syarat utama yang harus diperhatikan dalam penilaian, hal ini seperti yang dikemukakan oleh Thomas Gomes (2003:141) dengan menyatakan bahwa dua syarat yang perlu diperhatikan dalam menilai kinerja secara efektif adalah :

1. Kriteria yang diukur secara objektif. Ada tiga kualifikasi yang dapat diukur secara objektif, yaitu :

a. Relevansi : pengukuran yang menunjukkan tingkat kesesuaian antara kriteria dengan tujuan-tujuan kerja.


(22)

b. Reliabilitas : pengukuran yang menunjukkan tingkat dimana kriteria menghasilkan hasil yang konsisten.

c. Diskriminasi : tingkat pengukuran dimana suatu kriteria kinerja bisa memperlihatkan perbedaan-perbedaan dalam kinerja.

2. Efektivitas dalam proses evaluasi. Ada tiga penilaiannya, yaitu :

a. Result-based performance evaluation : penilaian kinerja berdasarkan hasil akhir, yaitu tipe penilaian kinerja yang dilakukan dengan merumuskan kinerja dalam mencapai tujuan organisasi dan melakukan pengukuran hasil-hasil akhirnya.

b. Behavior-based performance evaluation : penilaian kinerja berdasarkan perilaku, yaitu tipe penilaian kinerja yang bermaksud untuk mengukur tercapainya sasaran (goals), dan bukan hasil akhirnya (end-results).

c. Judgmen-performance evaluation : penilaian kinerja berdasarkan judgment, yaitu penilaian kinerja yang menilai atau mengevaluasi kinerja pekerja berdasarkan deskripsi perilaku.

Dua syarat inilah yang peneliti pakai sebagai indikator kinerja dalam penelitian ini.

2.1.3. Keterkaitan variabel Independen (SIMAK-BMN) dengan variabel Dependen (kinerja)

Software Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang milik Negara (SIMAK-BMN) yang dipakai di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA) Jawa Barat saat ini bertujuan


(23)

memberikan jawaban untuk masalah-masalah yang dialami perusahaan dalam meningkatkan kinerja para pegawai sehingga mencapai tujuan dan sasaran yang telah diterapkan oleh perusahaan.

Adapun keterkaitan antara variabel dependen yaitu Kualitas Software

Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) dengan variabel independen yaitu Kinerja Pegawai, berdasarkan hasil penelitan Li (1997)

“Jika pengguna software akuntansi yakin dengan kualitas sistem yang digunakannya, dan merasakan bahwa menggunakan sistem tersebut tidak sulit, maka mereka akan percaya bahwa penggunaan sistem tersebut akan memberikan manfaat yang lebih besar dan akan meningkatkan kinerja mereka”.

Dan berdasarkan hasil penelitian Rai et al (2002) sebagai berikut :

“Jika informasi yang dihasilkan dari software akuntansi yang digunakan semakin akurat, tepat waktu, dan memiliki reliabilitas yang baik, maka akan semakin meningkatkan kepercayaan pemakai sistem tersebut. Peningkatan kepercayaan pemakai sistem informasi, diharapkan akan semakin meningkatkan kinerja mereka”.

2.2. Kerangka Pemikiran

Berikut adalah kerangka pemikiran yang terdapat di Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA) Jawa Barat :

2.2.1. Naratif

Dalam rangka proses pengelolaan kekayaan Negara, kepastian nilai barang menjadi objek perhitungan yang penting nilainya. Hal ini dikarenakan kepastian nilai merupakan salah satu dasar dalam Penyusunan Neraca Pemerintah yang nantinya menjadi perhitungan nilai kekayaan Negara.


(24)

Dalam bentuk yang kompleks sistem informasi melibatkan banyak pemakai dan memerlukan sarana jaringan yang memungkinkan pemakai yang tersebar di berbagai tempat yang berjauhan dapat saling berbagi informasi. Sebuah sistem informasi membutuhkan software yang dapat dijadikan penghubung antar user dengan sistem informasi.

Seiring berkembangnya teknologi komputer dan informasi, demi menunjang untuk mewujudkan dan mengoptimalkan kinerja dalam hal pengelolaan serta perhitungan kekayaan Negara, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 171/PMK.05/2007 dibuatlah suatu sistem informasi manajemen dan keuangan barang milik Negara dengan membuat suatu software

sebagai wadah pengoprasian informasi tersebut yang bernama SIMAK-BMN. Dalam jurnal International Organization for Standardization (ISO:9126) menurut Roger S. Pressman (2005:746) menyatakan bahwa dalam konteks rekayasa perangkat lunak, kualitas perangkat lunak mengukur seberapa baik perangkat lunak dirancang (kualitas desain), dan seberapa baik perangkat lunak sesuai dengan rancangan tersebut (kualitas kesesuaian).

Acuan dalam penelitian ini mengarah kepada definisi teori yang telah dinyatakan oleh Roger S. Pressman tersebut, dan dengan bersumber pada jurnal

International Organization for Standardization (ISO) dan Intenational Electrotechnical Commission(IEC) dalam ISO/IEC 9126, “Rekayasa perangkat lunak-kualitas produk”. Peneliti akan menjabarkan atribut yang akan menjadi indikator penilaian sesuai dengan keterkaitan fungsi software SIMAK-BMN tersebut. Atribut sebagai indikator penilaian adalah sebagai berikut :


(25)

1. Kualitas Desain

a. Visibility : berhubungan dengan ukuran dimana suatu objek atau cahaya dapat terlihat jelas.

b. Aksesibility : kemampuan untuk mencari informasi dengan cepat dan mudah di seluruh dokumen dengan bantuan tombol navigasi.

c. Legibility : desain pada teks. Hal ini berhubungan dengan jenis, bentuk, dan ukuran huruf pada teks agar mudah dibaca.

d. Language : beberapa jenis bahasa yang diperlukan, maksudnya adalah penggunaan kalimat pendek dan penggunaan teks yang digunakan dengan baik dalam suatu penjelasan.

2. Kualitas Kesesuaian

a. Accountability : konsep etika dan pemerintahan dangan beberapa makna, dengan kata lain informasi yang dihasilkan dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan ketetapan suatu pemerintahan.

b. Accuracy : ketepatan dalam penilaian.

c. Auditabilitas : memberi keyakinan bahwa informasi yang disajikan bebas dari kesalahan.

d. Process Capabilities : kemampuan untuk melakukan suatu tindakan.


(26)

Ada pun yang menjadi syarat utama yang harus diperhatikan dalam penilaian kinerja, hal ini seperti yang dikemukakan oleh Thomas Gomes (2003:141) dengan menyatakan bahwa dua syarat yang perlu diperhatikan dalam menilai kinerja secara efektif adalah :

1. Kriteria yang diukur secara objektif. Ada tiga kualifikasi yang dapat diukur secara objektif, yaitu :

a. Relevansi : tingkat kesesuaian antara kinerja dengan tujuan-tujuan kerja.

b. Reliabilitas : kinerja menghasilkan hasil kerja yang konsisten. c. Diskriminasi : dapat memperlihatkan perbedaan dalam kinerja. 2. Efektivitas dalam proses evaluasi. Ada tiga penilaiannya, yaitu :

a. Result-based performance evaluation : evaluasi hasil akhir kinerja sesuai dengan sasaran dan tujuan organisasi.

b. Behavior-based performance evaluation : kegiatan yang dilakukan saat dan hingga tercapainya sasaran (goals).

c. Judgmen-performance evaluation : evaluasi kinerja pekerja berdasarkan deskripsi perilaku.

2.2.2 Perbedaan dengan penelitian sebelumnya

1. Penelitian oleh A. dams et al (1992), hasilnya menunjukkan hubungan positif antara usefulness dan ease of use.


(27)

2. Penelitian oleh Iqbaria, Guimaraes, dan Davis (1995), memperlihatkan adanya pengaruh dari perceived ease of use terhadap perceived usefulness.

3. Hasil pengujian Mao dan Palvia (2006), serta Simon dan Paper (2007), menunjukkan adanya pengaruh perceived ease of use terhadap perceived usefulness

Perceived ease of use didefinisikan sebagai seberapa besar teknologi komputer dirasakan relative mudah untuk dipahami dan digunakan, sedangkan perceived usefulness didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan sistem tertentu dapat meningkatkan kinerja. Davis (1989).

Berdasarkan uraian definisi diatas, Jika pengguna software akuntansi yakin dengan kualitas sistem yang digunakannya, dan merasakan bahwa menggunakan sistem tersebut tidak sulit, maka mereka akan percaya bahwa penggunaan sistem tersebut akan memberikan manfaat yang lebih besar dan meningkatkan kinerja mereka. Li (1997).

2.2.3 Bagan kerangka pemikiran

Pada penelitian ini, penilaian variabel x (indepanden) dilakukan dengan melihat dari segi kualitas desain dan kualitas kesesuaian, dengan mengacu pada teori yang dinyatakan oleh Roger S. Pressman (2005:746) dan bersumber pada jurnal International Organization for Standardization (ISO) dan Intenational


(28)

Electrotechnical Commission(IEC) dalam ISO/IEC 9126, “Rekayasa perangkat lunak-kualitas produk”.

Penjabaran atribut yang menjadi indikator penilaian variabel x (independen) pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kualitas desain (berdasarkan user – centered design (UCD)): a. Visibility

b. Aksesbility

c. Legibility

d. Language

2. Kualitas Kesesuaian

a. Accountability b. Accuracy

c. Kemampuan untuk diaudit (auditability)

d. Procces cabilities

Sedangkan penjabaran atribut yang menjadi indikator penilaian variabel y (dependen) pada penelitian ini berdasarkan syarat yang digagaskan oleh Thomas Gomes (2003:141), yaitu :

1. Kriteria objektif a. Relevansi

b. Reliabilitas


(29)

2. Efektivitas dalam proses evaluasi. Ada tiga penilaiannya, yaitu : a. Result-based performance evaluation

b. Behavior-based performance evaluation


(30)

Gambar 2.4 Paradigma Penelitian

Implementasi Kualitas Software Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) Dampaknya Terhadap Kinerja Pegawai Di Pusat Penelitian Dan Pengembangan

Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA) Jawa Barat

Kualitas Software

SIMAK-BMN (variabel X)

Software SIMAK-BMN bertujuan untuk menhasilkan

informasi yang diperlukan sebagai alat pertanggung jawaban atas pelaksanaa

APBN dan pelaporan manajerial (manajerial report)

1. Kualitas desain (berdasarkan user – centered design (UCD)) a. Visibility b. Aksesability c. Legibility d. Language

2. Kualitas kesesuaian

a. Akuntanbilitas

b. Ketepatan

c. Auditabilitas d. Process

Capabilities Roger S. Pressman (2005:746) ISO/IEC 9126

Kinerja Pegawai (variabel Y)

Ada syarat penting dalam penilaian kinerja, yaitu :

1. Kriteria Objektif

a. Relevansi b. Reliabilitas c. Diskriminasi

2. Kriteria Evaluasi

a. Result-base performance evaluation b. Behavior-based performance evaluation c. Judgment performance evaluation


(31)

2.3.Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara dari permasalahan penelitian yang kebenarannya masih perlu diuji dengan menggunakan taksiran atau referensi yang telah dirumuskan. Jadi, hipotesis diartikan sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati atau kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah selanjutnya. (Carter V. Good, and Dauglas E. Scates. 1954. Method of research : Educational, psychological, sociological. Appleton. New York).

Dan menurut Karlinger (1973) dalam Moh. Nazir, ph. D (2003:151) menyatakan hipotesis adalah pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan dua atau lebih variabel.

Melihat konsep di atas maka penelitian ini memunculkan hipotesis sebagai berikut : “Implementasi Kualitas Software Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) Berdampak Terhadap Kinerja Pegawai Di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA)”.


(32)

30

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah hal awal (suatu permasalahan) yang harus ditentukan dalam kegiatan penelitian sehingga penelitian dapat dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan penelitian. Pemilihan dan penentuan objek penelitian yang tepat diharapkan dapat menunjang kegiatan selama penelitian, sehingga hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian akan mudah dicapai.

Pengertian objek penelitian secara umum merupakan permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan objek penelitian “Implementasi Kualitas Software Sistem Informasi Manajemen Dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) Dampaknya Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA) Jawa Barat”. Sehingga dalam penelitian ini dapat diketahui dua variabel, yaitu variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Variabel independen (X) dalam penelitian ini adalah Kualitas Software Sistem Informasi Manajemen Dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) sedangkan variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah Kinerja Pegawai.


(33)

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang SDA) Dept. PU mengalami beberapa kali perubahan nama sejak didirikan pertama kali pada masa penjajahan Belanda, berikut pembahasannya :

Pada masa pejajahan Belanda sampai pada tahun 1936, di Indonesia dikenal suatu badan yaitu Departement voor Verkeeren Waterstaat (V en W) yang telah mendirikan Hidrodinamisch Laboratorium yang menempati ruangan

Technishe Hoge School (THS yang sekarang ITB).

Pada tahun 1947 pemerintah mengubah nama Hidrodinamisch Laboratorium menjadi Institute voor Weg en Waterbouwkundige Onderzoekingen.

Perubahan tersebut berdasarkan Surat Ketetapan Mentri Republik Indonesia. Pada tahun 1950 Institute voor Weg en Waterbouwkundige Onderzoekingen mengalami perubahan nama dengan nama Institute Teknik dan Tanah berdasarkan Surat Ketetapan Mentri Republik Indonesia.

Tahun 1966 pemerintah kembali mengubah nama Institute Teknik dan Tanah menjadi Lembaga Penyelidikan Masalah Air (LPMA). Dengan pergantian nama ini pemerintah mengharapkan adanya badan khusus yang meneliti dan menyelidiki masalah air secara khusus.

Pada tahun 1974 pemerintah mengeluarkan peraturan tentang perubahan Lembaga Penyelidikan Masalah Air menjadi Direktorat Penyelidikan Masalah Air (DPAM).


(34)

Pada tahun 1984 terjadi perubahan nama lagi menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengairan, yang berada di bawah Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum.

Pada tahun 1999 pemerintah kembali mengubah nama menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Sumber Daya Air (SDA), yang berada di bawah Badan Litbang Departemen Permukiman dan Pengembangan Wilayah (kimbangwil).

Dengan adanya perubahan dan penggantian nama oleh pemerintah berdasarkan Surat Ketetapan Mentri Republik Indonesia tahun 2004 ditetapkan dengan nama Pusat Penelitian dan pengembangan Sumber Daya Air, berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum sampai sekarang.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan-tujan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang. Pernyataan tentang apa yang harus dilakukan dan dikerjakan oleh suatu perusahaan dalam usahanya mewujudkan visi, itulah yang disebut misi. Misi perusahaan adalah tujuan dan alasan mengapa perusahaan itu ada. Misi juga memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan.


(35)

Berdasarkan pemahaman tentang visi dan misi diatas, dan demi mencapai tujuan hal yang diharapkan, PUSLITBANG-SDA Jawa Barat merumuskan visi dan misi perusahaannya sebagai berikut :

3.1.2.1.Visi

Menjadi lembaga terkemuka yang menyediakan jasa keahlian teknologi untuk mendukung tersedianya infrastruktur sumber daya air yang handal.

3.1.2.2.Misi

A. Meneliti dan mengembangkan teknologi tepat guna bidang sumber daya air (SDA) yang kompetitif dan ramah lingkungan.

B. Menyusun norma, standar, pedoman, manual bidang konstruksi dan bangunan sumber daya air.

C. Menunjang penyelenggaraan penyediaan tenaga ahli pengelolaan sumber daya air melalui kegiatan diseminasi teknologi.

D. Memberikan Advicedan pelayanan teknis sumber daya air. E. Menyediakan data dan informasi sumber daya air.


(36)

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PUSLITBANG-SDA Jawa Barat


(37)

3.1.4. Deskripsi Tugas

Deskripsi kerja merupakan penjabaran mengenai pengertian tugas, kewajiban pegawai, wewenang, tanggung jawab, dan jangkauan kerja agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan kerja dan dapat terkoordinasi dengan baik. Adapun deskripsi kerja yaitu sebagian berikut:

A. Bagian Tata Usaha

Berdasarkan pasal 837, Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi perkantoran, keuangan dan perbendaharaan.

Pasal 838 :

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 837, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :

1. Pelaksanaan urusan perbendaharaan, pelaksanaan anggaran, pengelolaan PNBP, serta verifikasi dan akuntansi keuangan.

2. Pelaksanaan urusan administrasi perkantoran dan penyelenggaraan rumah tangga.

B. Bagian Keuangan

Bagian Keuangan mempunyai Tugas melakukan penerapan peraturan perbendaharaan, pengelolaan anggaran, keuangan dan pelaksanaan pembiayaan, verifikasi dan akuntansi termasuk kegiatan PNBP.


(38)

C. Bendaharawan

Bertanggung jawab atas segala pengeluaran yang dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA) Dept. PU.

D. Bagian Anggaran

Mengawasi pengeluaran anggaran pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA) Dept. PU Bandung. Membuat Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah Membayar (SPM) untuk setiap pengeluaran yang terjadi.

E. Bagian Akuntansi

Menyusun dan membuatkan pembukuan / laporan keuangan dari setiap pengeluaran pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA) Dept. PU Bandung.

F. Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga

Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha perkantoran, IKMN, pemeliharaan gedung dan rumah tangga.

G. Pengadaan Barang

Bagian Pengadaan Barang terdiri dari:

1. Penerima Barang


(39)

Yang mempunyai tugas:

1. Membuat Surat Pernyataan Kuasa (SPK) Pengguna Anggaran mengenai penetapan rekanan.

2. Membuat Surat Order Pembelian (SOP) berdasarkan barang yang akan dipesan dari rekanan.

3. Membuat Daftar Permintaan Barang (DPB) apabila sudah masuk persetujuan dari Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

4. Menerima dan mengecek barang yang telah dipesan melalui rekanan. H. Bidang Pengembangan Keahlian dan Sarana Kelitbangan

Berdasarkan pasal 841, Bidang Pengembangan Keahlian dan Sarana Kelitbangan mempunyai tugas melaksanakan perencanaa dan pengembangan keahlian, pengelolaan jabatan fungsional dan sumber daya litbang serta pengembangan sarana kelitbangan.

Pasal 842 :

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 841, Bidang Pengembangan Keahlian dan Sarana Kelitbangan menyelenggarakan fungsi:

1. Pelaksanaan urusan pengembangan keahlian, fasilitas HaKi, pengelolaan organisasi dan tatalaksana dan pengembangan jabatan fungsional serta pengelolaan SDM Litbang.

2. Pengembangan sarana litbang dan laboratorium pengujian serta pengurusan sertifikasi dan akreditasi.


(40)

I. Subbidang Pengembangan Keahlian

Subbidang Pengembangan Keahlian mempunyai tugas melakukan perencanaan program, kebutuhan pendidikan dan pelatihan jabatan fungsional, fasilitas HaKi, monitoring dan evaluasi perkembangan jabatan fungsional, fasilitas pengajuan angka kredit, organisasi dan tatalaksana, serta membantu pengelolaan sumber daya menusia litbang.

J. Subbidang Pengembangan Sarana

Subbagian Pengembangan Sarana mempunyai tugas melakukan perencanaan, pengembangan sarana litbang, serta pengurusan akreditasi laboratorium.

K. Bidang Standar dan Diseminasi

Berdasarkan pasal 845, Bidang Standar dan Diseminasi mempunyai tugas mengkoordinasikan perumusan standar, fasilitas dan evaluasi penerapan standar, melaksanakan diseminasi dan informasi serta pelayanan advis teknis bidang sumber daya air.

Pasal 846 :

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 845, Bidang Standar dan Diseminasi menyelenggarakan fungsi :

1. Koordinasi Perumusan bahan standar dan manual Iptek, serta fasilitasi penerapan dan kaji ulang standar.


(41)

2. Penyebarluasan dan pelayanan data dan informasi hasil litbang, pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan, serta koordinasi pelayanan advis teknis bidang sumber daya air.

L. Subbidang Standar

Subbidang Standar mempunyai tugas pengumpulan data, perumusan, koordinasi penyusunan, monitoring dan evaluasi penerapan, review dan revisi standar bidang sumber daya air.

M. Subbidang Diseminasi

perpustakaan, publikasi dan fasilitasi penyebarluasan hasil litbang dan standar, koordinasi layanan advis bidang sumber daya air.

N. Bidang Program dan Kerjasama

Berdasarkan pasal 849, Bidang Program dan Kerjasama mempunyai tugas menyusun RENSTRA dan program tahunan, monitoring dan evaluasi serta pengembangan kerjasama dan kemitraan hasil litbang sumber daya air.

Pasal 850 :

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 849, Bidang Program dan Kerjasama menyelenggarkan fungsi :

1. Penyusunan rencana statejik dan program tahunan, monitoring dan evaluasi kegiatan litbang sumber daya air.


(42)

2. Pengembangan kerjasama litbang dalam dan luar negeri serta megkoordinasi kemitraan hasil litbang bidang sumber daya air dengan

stakeholderterkait.

O. Subbidang Program dan Evaluasi

Subbidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana stratejik penyelenggaraan litbang, penyusunan program dan anggaran litbang tahunan, pemantauan pelaksanaan litbang, evaluasi dan pelaporan kinerja hasil litbang.

P. Subbidang Pengembangan Kerjasama

Subbidang Pengembangan Kerjasama mempunyai tugas melakukan kerjasama dalam dan luar negari untuk menyelenggarakan litbang, kehumasan, pengurusan administrasi dan anggaran kerjasama kemitraan dan korporasi dan koordinasi dalam pelaksanaan.

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mengumpulkan, memperoleh data, baik berupa data primer maupun sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan kemudian menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga terdapat suatu kebenaran data-data yang akan diperoleh


(43)

Pengertian metode penelitian dirincikan berbeda-beda oleh banyak peneliti. Namun secara garis besar, metode penelitian diartikan sesuai dengan metode atau cara yang dilakukan dalam pencarian data pada penelitian tersebut.

Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data yang lengkap dan benar akan data yang dibutuhkan maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan metodenya adalah metode survei dan metode evaluasi.

Definisi metode survei dan metode evaluasi seperti yang dijelaskan oleh Bambang S. Soedibjo (2005:4-5), metode survei merupakan penelitian yang dilakukan pada populasi kecil atau besar, akan tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi, metode evaluasi merupakan penelitian yang bertujuan untuk melihat sampai berapa jauh suatu program atau suatu sistem baru telah mencapai sasaran yang ditetapkan. Metode evaluasi dipakai karena didalamnya juga memperhatikan dan meneliti hubungan antar variabel dan terkadang dapat menentukan hubungan sebab-akibat.

Selain berdasarkan metodenya, penelitian ini juga berdasarkan analisis dan jenis data, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Pengertian kualitatif secara umum merupakan jawaban dari rumusan masalah dan tujuan penelitan. Sedangkan pengertian kualitatif menurut Bambang S. Soedibjo (2005 : 7) adalah penelitian dimana datanya berbentuk data kualitatif seperti kalimat atau gambar-gambar.

Masalah yang dihadapi oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA) Jawa Barat adalah Implementasi Kualitas Software


(44)

(SIMAK-BMN) dan Kinerja pegawai. Dan hasil yang digunakan sebagai masalah yang akan diteliti lebih lanjut yaitu dengan menggunakan metode kuantitatif.

Pengertian metode kuantitatif adalah :

Penelitian dimana data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif dan dianalisis secara kuantitatif melalui pendekatan matematika dan statistika ” (Bambang S. Soedibjo, 2005 : 7)

Filsafat positivisme memandang realitas, gejala, atau fenomena itu dapat diklasifikasikan, relative tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Proses penelitian bersifat deduktif, dimana untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis.

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena langkah dalam melakukan penelitian mengacu kepada desain penelitian yang telah dibuat.

Proses penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif.

”Proses penelitian dapat dibagi menjadi lima macam diantaranya yaitu sumber masalah, rumusan masalah, konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan, pengajuan hipotesis, metode penelitian, menyusun instrumen penelitian, dan kesimpulan.”(Sugiyono 2008 : 18)

Berdasarkan proses penelitian diatas, maka desain penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :


(45)

1. Sumber Masalah

Peneliti menentukan masalah-masalah sebagai fenomena untuk dasar penelitian yang terdapat di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA) Jawa Barat.

2. Rumusan Masalah

Agar permasalahan jelas dan tidak menimbulkan keraguan-keraguan atau tafsir yang berbeda-beda maka diperlukan rumusan masalah. Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Rumusan masalah digunakan sebagai dasar pengajuan teori dan hipotesis, metode analisis dan penarikan kesimpulan. Adapun rumusan masalah yang terdapat di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA) Jawa Barat adalah tentang Kualitas

Software Sistem Informasi Manajemen Dan Akuntansi Barang milik Negara (SIMAK-BMN) yang berjalan saat ini terhadap proses kinerja pegawai.

3. Konsep dan teori yang relevan dan Penemuan yang relevan

Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis), maka diperlukan referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan dalam penelitian sebelumnya dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah yang terdapat di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA) Jawa Barat.

4. Pengajuan Hipotesis

Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara


(46)

empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis yang dibuat dalam penelitian ini adalah Implementasi Kualitas Software Sistem Informasi Manajemen Dan Akuntansi Barang milik Negara (SIMAK-BMN) Dampaknya Terhadap Kinerja Pegawai Di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA) Jawa Barat.

5. Metode Penelitian

Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten data yang dikehendaki. Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui Kualitas Software Sistem Informasi Manajemen Dan Akuntansi Barang milik Negara (SIMAK-BMN) yang berjalan pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA) Jawa Barat menggunakan pendekatan terstruktur. Sedangkan untuk mengetahui kinerja pegawai dalam pengolahan data, metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif.

6. Menyusun Instrumen Penelitian

Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data dan instrumen dalam penelitian ini berbentuk kuesioner. Sebelum instrumen digunakan untuk pengumpulan data, maka instrumen penelitian harus terlebih dahulu diuji validitas dan reabilitasnya. Pada penelitian ini untuk menguji adanya hubungan Kualitas Software Sistem Informasi Manajemen Dan Akuntansi Barang milik Negara (SIMAK-BMN) (X) dengan kinerja pegawai (Y) di


(47)

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA) Jawa Barat menggunakan korelasi Rho Spearman, sedangkan untuk menguji adanya pengaruh software SIMAK-BMN (X) dengan kinerja pegawai (Y) menggunakan regresi linier sederhana.

7. Kesimpulan

Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah. Dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang terdapat di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA) Jawa Barat.

3.2.2. Operasional Variabel

Menurut Bambang S. Soedibjo (2005:47) Operasionalisasi Variabel adalah salah satu langkah setelah kita melakukan konseptualisasi dan merupakan suatu proses untuk mengembangkan apa yang disebut definisi operasional.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, variabel bebas (Variabel Independent) yaitu Kualitas Software SIMAK-BMN sebagai variabel X, dan variabel terikat (Variabel Dependen) yaitu Kenerja Pegawai sebagai variabel Y.

3.2.2.1.Variabel Independen (Kualitas Software SIMAK-BMN)

Variabel Independen atau variabel bebas adalah salah satu variabel yang mempengaruhi variabel dependen secara positif maupun negative. Bambang S. Soedibjo (2005:25)


(48)

Acuan dalam penelitian ini mengarah kepada definisi teori yang telah dinyatakan oleh Roger S. Pressman tersebut, dan dengan bersumber pada jurnal

International Organization for Standardization (ISO) dan Intenational Electrotechnical Commission(IEC) dalam ISO/IEC 9126, “Rekayasa perangkat lunak-kualitas produk”.Sesuai dengan keterkaitan fungsi software SIMAK-BMN tersebut. Adapun indikator variabel independen sebagai berikut :

1. Kualitas Desain

a. Visibility : berhubungan dengan ukuran dimana suatu objek atau cahaya dapat terlihat jelas.

b. Aksesibility : kemampuan untuk mencari informasi dengan cepat dan mudah di seluruh dokumen dengan bantuan tombol navigasi.

c. Legibility : desain pada teks. Hal ini berhubungan dengan jenis, bentuk, dan ukuran huruf pada teks agar mudah dibaca.

d. Language : beberapa jenis bahasa yang diperlukan, maksudnya adalah penggunaan kalimat pendek dan penggunaan teks yang digunakan dengan baik dalam suatu penjelasan.

2. Kualitas Kesesuaian

a. Accountability : konsep etika dan pemerintahan dangan beberapa makna, dengan kata lain informasi yang dihasilkan dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan ketetapan suatu pemerintahan.


(49)

b. Accuracy : ketepatan dalam penilaian.

c. Auditabilitas : memberi keyakinan bahwa informasi

yang disajikan bebas dari kesalahan.

d. Process Capabilities : kemampuan untuk melakukan suatu tindakan.

3.2.2.1.Variabel Dependen (Kinerja Pegawai)

Variabel Dependen atau variable terikat adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah penelitian. Bambang S. Soedibjo (2005:25)

Ada dua syarat utama yang harus diperhatikan dalam penilaian, hal ini seperti yang dikemukakan oleh Thomas Gomes (2003:141) dengan menyatakan bahwa dua syarat yang perlu diperhatikan dalam menilai kinerja secara efektif adalah. Dapaun indikator variabel dependen sebagai baerikut :

1. Kriteria yang diukur secara objektif. Ada tiga kualifikasi yang dapat diukur secara objektif, yaitu :

a. Relevansi : tingkat kesesuaian antara kinerja dengan tujuan-tujuan kerja.

b. Realibilitas : kinerja menghasilkan hasil kerja yang konsisten. c. Diskriminasi : dapat memperlihatkan perbedaan dalam kinerja. 2. Efektivitas dalam proses evaluasi. Ada tiga penilaiannya, yaitu :

a. Result-based performance evaluation : evaluasi hasil akhir kinerja sesuai dengan sasaran dan tujuan organisasi.


(50)

b. Behavior-based performance evaluation : kegiatan yang dilakukan saat dan hingga tercapainya sasaran (goals).

c. Judgmen-performance evaluation : evaluasi kinerja pekerja berdasarkan deskripsi perilaku.

TABEL 3.1

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Konsep variabel Indikator Ukuran Skala

Kualitas software

SIMAK-BMN

(X)

Software SIMAK-BMN

diselenggarakan dengan

tujuan untuk

menghasilkan informasi

yang dihasilkan sebagai

alat pertanggung jawaban

atas pelaksanaan APBN

dan pelaporan manajerial.

1. kualitas design

a.visibility

b.aksesbility c.legibility d.language

2. kualitas kesesuaian

a.akuntanbilitas

b.akurasi dan presisi

visibility berhubungan dengan

ukuran dimana suatu

objek atau cahaya

dapat terlihat jelas

Ordinal

aksesbility tingkat fungsi

pencarian informasi

dalam berbagai

dokumen dengan

bantuan tombol

navigasi.

Ordinal

legibility tingkat pemakaian

desain huruf pada

teks

Ordinal

language Tingkat penyingkatan

kalimat yang mudah

dimengerti


(51)

c. auditabilitas d. process capabilities

akuntanbilitas tingkat output sesuai

dengan yang

diharapkan

Ordinal

akurasi dan presisi

tingkat keakuratan

pengolahan data

dalam sitem

Ordinal

auditabilitas tingkat memperbaiki

kesalahan operasional

software

Ordinal

process capabilities

Tingkat kecepatan

dalam pemrosesan

Ordinal

Kinerja Pegawai

(Y)

dua syarat yang perlu

diperhatikan dalam

menilai kinerja secara

efektif

1.Kriteria yang diukur

secara objektif

a.relevansi b.reliabilitas c.diskriminasi

2. Efektivitas dalam

proses evaluasi

a.Result-based

performance evaluation bBehavior-based performance evaluation

relevansi Tingkat kesesuaian

kerja

Ordinal

reliabilitas Tingkat konsisten

kerja

Ordinal

diskriminasi Tingkat pengetahuan

posisi pekerjaan

Ordinal

Result-based performance evaluation

Tingkat kinerja

menghasilkan sesuatu

sesuai tujuan (goals)

Ordinal

Behavior-based performance

Tingkat pengerjaan

pekerjaan


(52)

c.Judgmen-performance evaluation

evaluatio

Judgmen-performance

evaluation

Tingkat hasrat pribadi

terhadap kerja

Ordinal

3.2.3. Sumber dan Teknik Penentuan Data

Adapun sumber dan teknik penentu data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai beriku

3.2.3.1.Sumber Data

A. Sumber Data Primer

Data primer adalah informasi yangdiperoleh pertama kali oleh peneliti menyangkut variabel yang menjadi tujuan utama penelitian. Bambang S. Soedibjo (2005:88).

Dengan sumber data primer : 1. Perorangan

2. Kelompok focus

B. Sumber Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang atau instansi selain peneliti yang melakukan kajian pada saat ini. Bambang S. Soedibjo (2005:90)


(53)

Dengan sumber data sekunder : 1. Catatan perusahaan

2. Publikasi pemerintah 3. Situs web

4. Internet

3.2.3.2.Teknik Penentuan Data (Penentuan Sampel Minimal)

Dalam menentukan sampel, perlu diketahui populasi yang diteliti. Menurut Bambang S.Soedibjo (2005:101) populasi adalah kumpulan dari subjek atau pengukuran dari masalah yang akan diteliti. Sehingga sampel diartikan sebagai subjek atau pengukuran yang diambil dari populasi.

Mengingat terbatasnya populasi pemakai software SIMAK-BMN di PUSLITBANG-SDA Jawa Barat, yakni 5 orang. Hal ini dikarenakan software

SIMAK-BMN termasuk software yang memerlukan tenaga ahli dalam bidang akuntansi dan teknologi informasi. Menurut Stone et al (1996),

“Pengalaman dengan software aplikasi dan menggunakan teknologi tersebut dipandang sebagai suatu bentuk nilai plus”.

Dari uraian diatas, dengan demikian teknik sampling yang dipakai adalah sampling probabilitas. Menurut Bambang S. Soedibjo (2005:104)

Sampling probabilitas adalah setiap anggota populasi yang akan dijadikan sampel memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih atau peluang terpilihnya elemen populasi yang dapat diketahui”


(54)

Sehingga sampling probabilitas dilakukan apabila populasi yang kita hadapi jelas ukuran unitnya, beserta batasan tertentu jumlahnya.

Dengan demikian sampel pada penelitian ini adalah sampel total, yakni 5 orang. Hal ini didasarkan pada pendapat Winarno Surakhmad (1999:100), yaitu

“Masalah penarikan sampel ini ditiadakan sama sekali dengan memasukkan seluruh populasi sebagai sampel, yaitu dengan memasukkan seluruh populasi terbatas. Sampel yang jumlahnya sebesar populasi disebut sampel total”.

3.2.4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk menunjang hasil penelitian, maka penulis melakukan pengumpulan data yang diperlukan dengan cara sebagai berikut:

a. Data Primer

1. Observasi : peneliti melakukan kegiatan dengan berperan sebagai participan (terjun langsung) maupun non-partisipan. Obserasi dilakukan di Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA).

2. Wawancara : merupakan salah satu metode pengumpulan data dimana peneliti bertemu langsung (tatap muka) atau tidak langsung (telepon, konferensi video, online jaringan internet. Wawancara dilakukan kepada karyawan di Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA) Jawa Barat.


(55)

3. Kuesioner : sehimpunan pernyataan yang telah dirancang terlebih dahulu dimana responden diberi alternatif pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapatnya. Penyebaran kuesioner hanya dilakukan pada karyawan bagian tata usaha sub bagian umum di Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA).

b. Data Sekunder

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Penelitian ini dilakukan untuk menghimpun teori-teori, pendapat yang dikemukakan oleh para ahli yang diperoleh dari buku-buku kepustakaan serta literatur lainnya yang dijadikan sebagai landasan teoritis dalam rangka melakukan pembahasan. Landasan teori ini dijadikan sebagai pembanding dengan kenyataan di perusahaan.

3.2.4.1.Uji Validitas

Uji validitas data dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas data dan derajat kebenaran (valid atau tidaknya suatu item pernyataan pada kuesioner yang diberikan pada responden) dari suatu proses pengumpulan data pada instrument penelitian. Kita juga menetapkan nilai kritisnya sebesar 0,3 artinya jika koefisiensi korelasi bernilai > 0,3 maka butir dinyatakan valid (Bambang S. Soedibjo, 2005:76).


(56)

Berikut adalah dasar dalam pengambilan keputusan :

1. Jika r positif, serta r hitung ≥ 0,3 (r kritis) maka item pertanyaan tersebut valid 2. Jika r tidak positif, serta r hitung ≤ 0,3 (r kritis) maka item pertanyaan tersebut

tidak valid

Untuk pengujian validitas ini instrumen penelitian yang berupa skor yang memiliki tingkatan, menggunakan Software SPSS 16.0 For Windows dan Microsoft Excel 2007 dan perhitungan manual berdasarkan rumus yang digunakan adalah korelasi Pearson/Product Moment, koefisien korelasi diformulasikan sebagai berikut :

ݎ௫ ௬ = ݊∑ݔ ݕ−

(∑ݔ)(∑ݕ)

ඥ((݊∑ݔଶ−ሺ∑ݔሻଶ)(݊∑ݕଶ−ሺ∑ݕሻଶ)

Keterangan :

r୶ ୷ ୀKoefisien Korelasi yang dicari antara Variabel X dan Y

Σx = Jumlah nilai variabel X

Σy = Jumlah nilai variabel Y

݊ = Jumlah banyaknya sampel

Perhitungan koefisien korelasi dalam penelitian ini dengan cara mengkorelasikan total skor setiap item pernyataan dengan total skor setiap indikator.


(57)

3.2.4.2.Uji Reliabilitas

Pengerian Reliabilitas pada dasarnya adalah alat pengumpulan (pengukuran) data menunjukkan hasil pengukuran konsistensi apabila digunakan untuk pengukuran pada waktu yang berbeda dan tidak tergantung siapa yang menggunakannya. Uji reliabilitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil pengukuran dapat dipercaya.

Metode yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah reliabilitas

konsistensi antar butir : uji Alpha (α) Cronbach, uji ini dilakukan untuk melihat konsistensi responden dalam menjawab semua butir pertanyaan. Meskipun butir-butir ini independen akan tetapi apabila mengukur konsep yang sama, butir-butir-butir-butir ini akan berkorelasi antara yang satu dengan yang lainnya. Bambang S. Soedibjo (2005:70).

Dalam penelitian ini, uji Alpha (α) Cronbach menggunakan Software

SPSS 16.0 For Windows. Dan perhitungan manual Koefisien uji Alpha (α)

Cronbach dihitung berdasarkan rumus :

࢘= ൤ ࢑

ሺ࢑−૚ሻ൨ ൤ ૚−

∑ો܊૛ ોܜ૛ ൨

Keterangan :

r = koefisien reliabilitas instrument (alpha Cronbach) k = banyaknya butir pernyataan

∑ߪ² = total varians butir


(58)

3.2.5. Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis

Berikut adalah rancangan analisis dan pengujian Hipotesis : 3.2.5.1. Analisis Kualitatif

Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif, metode ini adalah metode yang memberikan manfaat untuk menjaring persoalan yang akan diteliti. Tujuan melakukan penelitian dengan menggunakan metode analisis deskriftif dengan pendekatan kualitatif adalah untuk mendapatkan pemahaman atas masalah dan faktor-faktor yang mendasarinya..

Data kualitatif dalam statistik dapat berupa data berskala ordinal. Data berskala ordinal adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi. Akan tetapi diantara kategorisasi data tersebut terdapat hubungan atau jenjang yang menunjukkan ketidaksetaraan. Untuk mendapatkan data berskala ordinal pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner hendaknya menggunakan opsi jawaban model skala Likert dan untuk kepentingan pengolahan data di SPSS, maka opsi-opsi yang berupa teks tersebut harus dikuatifikasi (diberi simbol angka). Pada umumnya opsi jawaban terdiri atas 5 (lima) opsi sebagai berikut :

Tabel 3.2

Skor Kuesioner Untuk Pertanyaan Positif dan Negatif

No. Keterangan Skor

Positif Negatif

1. Sangat Setuju 5 1

2. Setuju 4 2

3. Ragu-ragu 3 3

4. Tidak Setuju 2 4

5. Sangat Tidak Setuju 1 5


(59)

Dari setiap pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan kedua variabel (variabel bebas dan variabel terikat) tersebut, diukur dengan menggunakan skala likert. Pengertian skala Likert menurut Sugiyono (2009:93) adalah sebagai berikut:

“Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.”

Untuk mengetahui kinerja pegawai terhadap penggunaan Software

SIMAK-BMN di PUSLITBANG Jawa Barat, maka ditetapkan peringkat dalam setiap variabel penelitian dapat dilihat dari perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal. Skor aktual diperoleh melalui hasil perhitungan seluruh pendapat responden sesuai dengan nilai yang diberikan, sedangkan skor ideal diperoleh melalui prediksi nilai tertinggi dikalikan dengan jumlah kuesioner dikali jumlah responden, sehingga rumusnya adalah :

ୗ ୩ ୭ ୰ ୟ ୩ ୲ ୳ ୟ ୪ ୗ ୩ ୭ ୰ ୧ ୢ ୣ ୟ ୪x 100%

Keterangan :

1. Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan.

2. Skor ideal adalah skor atau nilai tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi


(60)

Selanjutnya hasil tersebut dikonfirmasikan dengan kriteria yang telah ditetapkan, dapat dilihat pada tabel berkut :

Tabel 3.3

Kriteria Persentase Skor Tanggapan Terhadap Skor Ideal

No % Jumlah Skor Kriteria

1 20.00 – 36.00 Tidak Baik

2 36.01 – 52.00 Kurang Baik

3 52.01 – 68.00 Cukup

4 68.01 – 84.00 Baik

5 84.02 – 100 Sangat Baik

(Sumber : Umi Narimawati, 2007 : 84-85)

3.2.5.2.Analisis Kuantitatif

Pengertian analisis kuantitatif secara umum adalah hasil suatu masalah yang akan diteliti lebih lanjut. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan statistik inferensi. Pada penelitian, data penelitian dari penyebaran kuesioner memiliki tingkat pengukuran ordinal dan menggunakan statistika non-parametrik, hal ini karena dalam penelitian ini peneliti tidak begitu peduli dengan bentuk distribusi dan kenormalan data. Sehingga untuk melakukan analisis kuantitatif non-parametrik dengan menggunakan korelasi Rho Spearman (ݎ).

Statistik inferensi digunakan juga digunakan sebagai pengambilan keputusan dan pada umumnya menyertakan pengambilan keputusan dengan uji hipotesis. Uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian yaitu menggunakan Software SPSS 16.0 For Windows, adapun langkah-langkahnya dengan menggunakan analisis korelasi Rho Spearman (ݎ) , dan uji signifikansi (uji-t).


(61)

3.2.5.2.1.Analisis Korelasi

Analisis korelasi adalah suatu teknik antara variabel-variabel bebas dengan veriabel-variabel terikat. Korelasi digunakan untuk melihat kuat lemahnya hubungan antara variabel bebas (Kualitas Software SIMAK-BMN) dan variabel terikat (Kinerja Pegawai). Korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Rho Spearman (ݎ) dengan menggunakan Software SPSS 16.0 For Windows. Analisis korelasi Rho Spearman (ݎ) ditujukan untuk mengukur derajat keeratan hubungan diantara variabel-variabel tersebut, apakah derajat hubungan diantara variabel-variabel tersebut sangat erat, cukup erat, atau tidak ada hubungan sama sekali. Rumus untuk koefisien korelasi Rho Spearman (ݎ) adalah sebagi berikut :

࢙࢘ = ૚−ቈ ૟ ࢳ ࢊ࢏ ૛ ࡺ૜ࡺ቉

r = Koefisien KorelasiRho Spearman yang dicari antara Variabel X dan Y dଶ = Jumlah dari selisih rangking kedua variabel

N = Ukuran sampel

Batas koefisien korelasi ditentukan dengan -1  r 1, dimana:

r = 0 atau mendekati 0 artinya: tidak terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y.

r = 1 atau mendekati 1 artinya: adanya hubungan sempurna langsung antara variabel X dan variabel Y.


(62)

r = -1 atau mendekati -1 artinya: adanya hubungan sempurna tak langsung antara variabel X dan variabel Y.

Tabel 3.4

Interprestasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono, (2003 : 216)

Korelasi dapat menghasilkan angka positif (+) dan negatif (-) yaitu :

a. Jika korelasi menghasilkan angka positif (+), hubungan kedua variabel bersifat searah. Searah mempunyai makna bahwa jika variabel bebas besar, maka variabel terikatnya juga besar.

b. Jika korelasi menghasilkan angka negatif (-), hubungan kedua variabel bersifat tidak searah. Tidak searah mempunyai makna bahwa jika variabel bebas besar maka variabel terikatnya adalah kecil.

3.2.5.3.Pengujian Hipotesis

Pengertian Pengujian Hipotesis menurut (Jonathan Sarwono, 2005 : 72) :

“Pengujian hipotesis adalah suatu pernyataan yang belum terbukti mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih variabel yang dibuat didasarkan kerangka teori atau model analisis. Terkadang hipotesis merupakan jawaban pertanyaan penelitian.”


(63)

H0 : ߩ = 0, artinya Kualitas Software SIMAK-BMN tidak berdampak terhadap Kinerja Pegawai di PUSLITBANG-SDA Jawa Barat.

H1 :ߩ௦ 0, artinya Kualitas Software SIMAK-BMN berdampak terhadap Kinerja Pegawai di PUSLITBANG-SDA Jawa Barat.

Untuk pengujian ini maka digunakan uji tRho Spearman. Kriteria uji adalah thitung> t table maka H0 ditolak dan H1 diterima yang didapat dari tabel distribusi t dengan  = 0,05 (5%), apabila thitung < t table maka H0 diterima dan H1 ditolak

yang didapat dari tabel distribusi t dengan = 0,05 Berikut adalah rumus untuk uji tRho Spearman:

࢚= ࢘ඨࡺ−૛

૚−࢙࢘૛

Keterangan :

ݎ௦ = Koefisien KorelasiRho Spearman

N = Ukuran sampel

Untuk mengetahui ditolak atau tidaknya dinyatakan dengan yang dikatakan oleh Jonathan Sarwono (2006 : 157) sebagai berikut:

a. Jika ݐ௛ ௜ ௧ ௨ ௡ ௚> ݐ௧ ௔ ௕ ௘ ௟maka H0 ditolak, berarti H1 diterima atau Kualitas

Software Sistem Informasi Manajemen Dan Akuntans Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) berdampak terhadap Kinerja Pegawai di Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA) Jawa Barat.

b. Jika ݐ௛ ௜ ௧ ௨ ௡ ௚< ݐ௧ ௔ ௕ ௘ ௟maka H0 diterima, berarti H1 ditolak atau Kualitas


(64)

Negara (SIMAK-Pegawai di Pusat (PUSLITBANG-SDA)

Kurva Penolakan dan Penerimaan Hipotesis

-BMN) tidak berdampak terhadap Kinerja pegawai di Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sumber

SDA) Jawa Barat.

Gambar 3.2

Kurva Penolakan dan Penerimaan Hipotesis

Kinerja pegawai di Kinerja Sumber Daya Air


(1)

109

Software Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) ini.


(2)

IMPLEMENTASI KUALITAS SOFTWARE SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA (SIMAK-BMN)

DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR (PUSLITBANG-SDA) JAWA

BARAT

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

Fandi Fadil Kinantaka 10506210

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Bambang S.Soedibjo. Pengantar Metode Penelitian. Bandung : STIE-STMIK PASIM. 2005.

Sumber Internet :

1. http://www.scribd.com/doc/6611023/04-Kajian-Pustaka 2. http://en.wikipedia.org/wiki/Software_quality

3. http://en.wikipedia.org/wiki/User-centered_design 4. http://sambasalim.com/manajemen/konsep-kinerja.html

5. http://joernalakuntansi.wordpress.com/kualitas-sisteminformasi-perceived- usefulness-dan-kualitas-informasi-terhadap-kepuasan-pengguna-akhir-software-akuntansi/03 September 2009


(4)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rakhmat dan hidayah-Nya dan nikmat yang begitu besar kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Implementasi Kualitas Software Sistem Informasi Manajemen Dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) Dampaknya Terhadap Kinerja Pegawai Di Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG-SDA) Jawa Barat”. Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari partisipasi dan bimbingan semua pihak. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak DR. IR. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Dr. Arry Akhmad Arman selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer,

3. Bapak Dadang Munandar, SE, M.Si Ketua Jurusan Manajemen Informatika di Universitas Komputer Indonesia.

4. Bunda R. Fenny Syafariani S.Si.,M.Stat selaku dosen wali dan dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya guna membimbing , memberi arahan dan masukan kepada penulis.


(5)

5. Bapak dan Ibu dosen dan staff dari Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer yang telah memberikan Ilmu dan pengetahuan kepada penulis

6. Bapak dan Ibu pegawai PUSLITBANG-SDA Jawa Barat yang telah memberikan segala informasi.

7. Bapak Ir. Moch. Saifu Ridzal, Dipl. HE. sebagai pemimbing lapangan yang sudah meluangkan waktunya untuk memberikan ilmu-ilmu baru dan memberikan motivasi kepada penulis.

8. Yang tercinta Bapak Sulaiman Syam serta ibu Mapilinda selaku orang tua, kakak dan adik ku, terima kasih atas dukungannya. Serta seluruh keluarga besarku.

9. Untuk teman-teman seperjuangan di MI-5 angkatan 2006, Firmansyah, Rudi, V-ter, Ramdhan yang selalu membantu dan mendukung serta memberi motivasi bagi penulis

10. Dan teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungannya selama ini.

Dengan penuh rasa terima kasih penulis berharap semoga segala kebaikan-kebaikannya akan mendapat balasan dari Allah SWT, dan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca atau penulis yang lain di masa yang akan datang.

Bandung, Juli 2011 Penulis


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Fandi Fadil Kinantaka

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 18 Maret 1988

Jenis Kelamin : Pria

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Status Perkawinan : Single

Alamat Lengkap : Perum. Pondok Cipta Blok E/no.133, Bintara, Bekasi Barat.

17134.

Telepon : 021-88958709 , 089655024498

Email : Ndy_Ndy@ymail.com

Pendidikan

 Formal

1994-2000 SDN Pondok Kopi 04 Pagi, Jakarta Timur.

2000-2003 SMPN 252, Jakarta.

2003-2006 SMUN 44, Jakarta