Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal Pada Sektor Keuangan Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010

(1)

(2)

PENGARUH PROFITABILITAS DAN KEBIJAKAN DIVIDEN

TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA SEKTOR

KEUANGAN BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA PERIODE 2006-2010

The Influence of Profitability and Dividend Policy on the Capital Structure of Listed Bank Financial Sector in Indonesia Stock Exchange

in the Period 2006-2010

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia

PIPIH HAPIANA

NIM. 21208069

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(3)

Nama Itiim Jenjang

Program Studi Fakultas

Terhadap Struktur Modal Pada Sektor Keuangan Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2006-2010

Pipih Hapiana

21208069 S1

Manajemen Ekonomi

Bandung, Agustus 2012

n Fakultas Ekonomi Ketua Program najemen

bimbing

NIP:

4127.34.02.008

Mengetahui,


(4)

i

ABSTRAK

Pipih Hapiana (2012), “Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal Pada Sektor Keuangan Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010”.

Dibawah bimbingan ibu Linna Ismawati, SE., M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan kebijakan dividen terhadap struktur modal pada sektor keuangan bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010. Perusahaan didalam memilih struktur modal apakah menggunakan modal sendiri (ekuitas) ataupun menggunakan modal asing (hutang) harus mempertimbangkan berbagai faktor. Profitabilitas dan Kebijakan dividen merupakan beberapa faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan atas struktur modal perusahaan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Penelitian dilakukan terhadap 15 sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan data time series dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 dan cross section yang disebut pooling data. Variabel yang digunakan adalah profitabilitas dan kebijakan dividen sebagai variabel independen dan struktur modal sebagai variabel dependen. Untuk mengetahui keterkaitan antara profitabilitas dan kebijakan dividen terhadap struktur modal, digunakan pengujian statistik sebagai berikut, analisis regresi linier berganda, koefisien korelasi pearson, koefisien determinasi,uji asumsi klasik dan uji hipotesis yang memakai aplikasi SPSS 16.0 for windows.

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel profitabilitas dan kebijakan dividen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Secara parsial variabel profitabilitas dan kebijakan dividen berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal.


(5)

ii

Indonesia Stock Exchange in the Period 2006-2010”. Under guidance of Mrs. Linna Ismawati, SE., M.Si

The purpose of this research is to see the influence of profitability and dividend policy on the capital structure listed bank financial sector Indonesia Stock Exchange in the period 2006-2010. In choosing capital structure, a company required many factors such as capital from equity, liability and etcetera. Profitability and dividend policy are determinant in making capital structure decision of the company.

The method used is descriptive and verification method. There are 15 banking companies listed in bank financial sector Indonesia Stock Exchange used as samples for this reseacrh. This research used time series and cross section data which also called pooled data from 2006 until 2010. The independent variables are profitability and dividend policy, and the dependent variable is capital structure. The determine the relation between profitability and dividen policy to capital structure, used the following statistical test, fold linear regression analysis, pearson correlation coefficient, coefficient determination, assumption classic testing and hypothesis testing using SPSS 16.0 for windows applications.

The result of research showed that variables profitability and dividend policy simultaneously provide significant effect on the structure capital. Partially profitability and dividend policy don’t have significant effect on the capital structure.


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillahi Robbil ‘alamiin, tak terhingga segala bentuk puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas izin dan berkatnya-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat penulis selesaikan. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal Pada Sektor Keuangan Bank Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010” adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam studi jenjang strata satu (S1).

Banyak pihak yang telah dengan tulus hati dan kesabaran memberikan semangat dan dukungan baik melalui moral maupun materil, do’a serta bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kedua orang tuaku, Bapak Iyek Sunarya dan Ibu Enok Aisyah, dukungan beserta do’a Papah dan Mamah sangat berarti dalam hidupku, redup kerlip senantiasa menjadi pelita dalam hidupku.

Pada kesempatan ini juga penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan rasa penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Ria Ratna Ariawati, M.S., Ak, selaku Pembantu Rektor I Universitas Komputer Indonesia sekaligus sebagai penguji 1 yang telah


(7)

iv Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia sekaligus sebagai dosen pembimbing yang telah dengan sabar memberikan pengarahan, saran dan nasehatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Ibu Isniar Budiarti, SE., M.Si., selaku Dosen Wali Program Studi Manajemen-IV angkatan 2008 Universitas Komputer Indonesia.

6. Ibu Windi Novianti, SE., MM., sebagai penguji 2 yang telah memberikan pengarahan, saran dan bimbingan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen dan Staf Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan banyak ilmunya.

8. Untuk suami tercinta Rodeo, yang selalu menyediakan waktu, tenaga dan tiada pernah berhenti memompa semangat penulis dalam menyelesaikan penulisan penelitian ini.

9. Kakak-kakak penulis (Asep,Nonon,Rita,Yuli) yang selalu mengucurkan limpahan kasih sayangnya yang besar baik secara moril, spiritual maupun materil.


(8)

v

10. Teman-teman seperjuangan penulis angkatan 2008, sahabat-sahabat terbaikku (Maria Terezinha,Ganisti,Tya,Citra,Ria,), terima kasih untuk kebersamaan dan persahabatan yang indah bersama penulis yang kalian wujudkan.

11. Seluruh pihak yang telah membantu, mendoakan, mengingatkan, serta membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan penelitian ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Hanya ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya yang dapat penulis sampaikan.

Titanic dibuat oleh para ahli dan perahu dibuat oleh para amatiran. Penulis sadar bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dari para pembaca dan pendengar demi penyempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, Penulis mohon maaf atas segala keterbatasan dan kekurangan karena sesungguhnya kebenaran itu datangnya dari Allah SWT. Semoga segala bentuk bantuan yang telah diberikan kepada Penulis selama ini akan mendapatkan pahala dan ridho dari Allah SWT, dan semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Juli 2012


(9)

vi

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN MOTTO

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah... 9

1.3 Maksud dan Tujuan ... 10

1.4 Kegunaan Penelitian ... 11

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. ... 14

2.1 Kajian Pustaka ... 14


(10)

vii

2.1.1.2 Rasio Keuangan ... 14

2.1.1.3 Pengertian Profitabilitas ... 17

2.1.1.4 Rasio Profitabilitas ... 18

2.1.2 Pengertian Kebijakan Dividen ... 21

2.1.2.2 Rasio Pembayaran Dividen ... 22

2.1.2.2 Faktor-faktor Kebijakan Dividen ... 23

2.1.3 Pengertian Struktur Modal ... 25

2.1.3.1 Faktor-faktor Struktur Modal ... 27

2.1.4 Penelitian Terdahulu... 31

2.2 Kerangka Pemikiran ... 40

2.2.1 Keterkaitan Antara Variabel Penelitian ... 42

2.2.1.1 Hubungan Profitabilitas Dengan Struktur Modal ... ...42

2.2.1.2 Hubungan Kebijakan Dividen Dengan Struktur Modal ...43

2.2.1.3 Hubungan Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Dengan Struktur Modal ...45

2.3Hipotesis... ...49

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 51

3.1 Objek Penelitian ... 51

3.2 Metode Penelitian ... 52

3.2.1 Desain Penelitian ... 54


(11)

viii

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ...62

3.2.5 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis ...63

3.2.5.1Rancangan Analisis ...63

3.2.5.2 Uji Hipotesis ... 75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 81

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 81

4.1.1 Sejarah Sektor Keuangan Bank ... 81

4.1.2 Aktifitas Perusahaan Sektor Keuangan Bank ... 89

4.2 Analisis Deskriptif ... 96

4.2.1 Perkembangan Profitabilitas Pada Sektor Keuangan Bank yang Terdaftar di BEI periode 2006-2010 ... 96

4.2.2 Perkembangan Kebijakan Dividen Pada Sektor Keuangan Bank yang Terdaftar di BEI periode 2006-2010... 99

4.2.3 Perkembangan Struktur Modal Pada Sektor Keuangan Bank yang Terdaftara di BEI periode 2006-2010... 102

4.3 Analisis Verifikatif ... 105

4.3.1 Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Dengan Struktur Modal Secara Parsial Maupun Simultan ... 105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 132


(12)

ix

5.2 Saran... ... 134 DAFTAR PUSTAKA ... 136 LAMPIRAN-LAMPIRAN LAIN ... 159


(13)

x

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian ... 49

Gambar 3.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Secara Simultan ... 78

Gambar 3.2 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Secara Parsial ... 79

Gambar 3.3 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Secara Parsial ... 80

Gambar 4.1 Grafik Perkembangan Profitabilitas Pada Sektor Keuangan Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010 ... 98

Gambar 4.2 Grafik Perkembangan Kebijakan Dividen Pada Sektor Keuangan Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010 ... 101

Gambar 4.3 Grafik Perkembangan Struktur Modal Pada Sektor Keuangan Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010 ... 104

Gambar 4.4 Grafik Normal Probability-Plot of Regression Standardized Residual ... 105

Gambar 4.5 Scatterplot Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 108

Gambar 4.6 Daerah Penerimaan dan Penolakan Secara Simultan Pada Uji F ... 123

Gambar 4.7 Daerah Penerimaan dan Penolakan Secara Parsial Pada Uji t Variabel Profitabilitas ... 126

Gambar 4.8 Daerah Penerimaan dan Penolakan Secara Parsial Pada Uji t Variabel Kebijakan Dividen ... 129


(14)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 13

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu... 37

Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 58

Tabel 3.2 Interprestasi Koefisien Korelasi ... 74

Tabel 4.1 Perkembangan Profitabilitas pada Sektor Keuangan Bank yang Terdaftar di BEI periode 2006-2010 ... 97

Tabel 4.2 Perkembangan Kebijakan Dividen pada Sektor Keuangan Bank yang Terdaftar di BEI periode 2006-2010 ... 100

Tabel 4.3 Perkembangan Struktur Modal pada Sektor Keuangan Bank yang Terdaftar di BEI periode 2006-2010 ... 103

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ... 107

Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 110

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi ... 111

Tabel 4.7 Hasil Penanggulangan Autokorelasi ... 112

Tabel 4.8 Statistik Deskriptif ... 113

Tabel 4.9 Korelasi Parsial Antara Profitabilitas dengan Struktur Modal ... 115

Tabel 4.10 Korelasi Parsial Antara Kebijakan Dividen dengan Struktur Modal 117 Tabel 4.11 Korelasi Simultan Antara Profitabilitas dan Kebijakan Dividen dengan Struktur Modal ... 118

Tabel 4.12 Koefisien Determinasi Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal ... 119


(15)

xii


(16)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Perhitungan Antar Variabel (Populasi) ... A-1 Lampiran B Perhitungan Antar Variabel (Sampel) ... B-1


(17)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Perusahaan dituntut untuk melakukan pengelolaan yang tepat terhadap fungsi-fungsi penting yang ada didalam perusahaan dan kemampuan untuk melakukan penyesuaian terhadap keadaan yang terjadi demi memperoleh keunggulan dalam persaingan yang dihadapi di era globalisasi. Salah satu terpenting dalam perusahaan adalah manajemen keuangan. Dalam manajemen keuangan, salah satu unsur yang harus diperhatikan adalah mengenai seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk melakukan kegiatan operasional dan mengembangkan usahanya.

Setiap perusahaan tentunya memerlukan pendanaan dalam jumlah yang cukup untuk menunjang kebijakan perusahaan tersebut. Modal menjadi salah satu aspek penting dalam perusahaan karena baik dalam pembukuan bisnis maupun pengembangannya, modal sangatlah diperlukan. Oleh karena itu, perusahaan harus menentukan seberapa banyak modal yang diperlukan untuk membiayai bisnisnya. Sumber dana bagi perusahaan dapat diperoleh dari dalam maupun dari luar perusahaan. Dana dari dalam perusahaan yaitu melalui laba ditahan dan depresiasi, serta dana dari luar yaitu dana yang berasal daripada kreditur dan dana dari peserta yang mengambil bagian dari perusahaan yang akan menjadi modal sendiri.


(18)

2

Bagi banyak perusahaan sumber pendanaan yang hanya berupa modal sendiri seringkali dirasa kurang. Hutang, karena sifatnya lebih permanen dan lebih murah untuk diadakan, seringkali menjadi bagian penting dalam struktur modal perusahaan. Menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2002:288), keputusan pendanaan menyangkut keputusan tentang berapa banyak hutang yang akan digunakan, dalam bentuk apa hutang dan modal sendiri akan ditarik, dan kapan akan memperoleh dana-dana tersebut.

Salah satu keputusan penting dari seorang manajer keuangan dalam kaitannya dengan keberlangsungan operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan atau keputusan atas struktur modal, yaitu suatu keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi hutang, saham preferen dan saham biasa yang harus digunakan oleh perusahaan. Manajer harus mampu menghimpun dana baik yang bersumber dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan secara efisien, yang berarti keputusan pendanaan tersebut merupakan keputusan yang mampu meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung perusahaan. Biaya modal yang timbul dari keputusan pendanaan tersebut merupakan konsekuensi yang secara langsung timbul dari keputusan yang dilakukan manajer. Keputusan pendanaan yang dilakukan secara tidak cermat akan menimbulkan biaya tetap dalam bentuk biaya modal yang tinggi dimana pada akhirnya akan berdampak pada profitabilitas perusahaan.

Kebijakan struktur pendanaan yang tepat akan meningkatkan harga saham perusahaan, dengan demikian kemakmuran para pemegang sahampun meningkat. Keputusan keuangan perusahaan akan sangat menentukan kemampuan perusahaan


(19)

dalam melakukan aktivitas operasinya selain juga akan berpengaruh terhadap resiko perusahaan itu sendiri. Jika perusahaan meningkatkan porsi hutangnya (leverage), maka perusahaan ini dengan sendirinya akan meningkatkan resiko keuangan dan konsekuensinya.

Struktur modal merupakan pilihan suatu pendanaan antara utang dan ekuitas. Banyak model yang digunakan untuk menjelaskan mengenai perilaku pendanaan perusahaan. Teori yang menjelaskan hal tersebut antara lain adalah static-trade of theory (Modigliani and Miller, 1963), pecking order theory (Myers, 1984) dan teori keagenan (Jensen and Meckling, 1976).

Teori static trade-off muncul karena penggabungan teori Modigliani-Miller yang memasukkan biaya kebangrutan dan biaya agensi. Semakin besar proporsi utang maka semakin besar perlindungan pajak yang diperoleh. Di sisi lain, semakin besar proporsi utang maka semakin besar biaya kebangkrutan yang mungkin timbul. Dengan demikian, struktur modal yang optimal dapat dicapai dengan menyeimbangkan keuntungan perlindungan pajak dengan beban sebagai akibat penggunaan utang yang semakin besar (Agus Sartono, 2001:247). Sementara teori pecking order(Myers 1984 dalam Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2002:308) menyatakan bahwa teori ini mendasarkan diri atas informasi asimetrik (asymmetric information), suatu istilah yang menunjukan bahwa manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak (tentang prospek, risiko dan nilai perusahaan) daripada pemodal publik. Informasi asimetrik ini mempengaruhi pilihan antara sumber dana internal ataukah eksternal. Disebut pecking order karena teori ini menjelaskan mengapa perusahaan akan menentukan


(20)

4

hierarki sumber dana yang paling disukai. Sesuai dengan teori ini maka investasi akan dibiayai dengan dana internal terlebih dahulu, kemudian baru diikuti oleh penerbitan hutang baru dan akhirnya dengan penerbitan ekuitas baru. Hal ini disebabkan pendanaan internal tidak menimbulkan biaya modal.

Adapun teori keagenan yang dikemukakan oleh Jensen and Meckling (1976) dalam Joni dan Lina (2010), yang menyebutkan bahwa manajemen merupakan agen dari pemegang saham, sebagai pemilik perusahaan (principal). Para pemegang saham berharap agen akan bertindak atas kepentingan mereka sehingga mendelegasikan wewenang kepada agen. Biaya yang ditimbulkan dari pengawasan yang dilakukan oleh manajemen disebut biaya agensi. Menurut Tarjo (2005) dalam Joni dan Lina (2010), mengemukakan tiga cara untuk meminimalkan biaya agensi, yaitu : 1) meningkatkan kepemilikan saham oleh manajemen, 2) mengurangi free cash low yang dikuasai oleh manajemen, salah satu caranya dengan pembagian dividen, dan 3) meningkatkan leverage perusahaan. Dengan diadakannya pendanaan eksternal yang berupa hutang diharapkan biaya yang dikeluarkan oleh pihak pemegang saham sehubungan dengan pengawasan manajemen dapat berkurang karena pihak kreditur yang memberikan pinjaman kepada perusahaan dalam hal ini manajemen sebagai eksekutif organisasi akan melakukan pengawasan guna mendapatkan keyakinan tentang kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajibannya. Dengan kata lain, hutang mampu memperkecil biaya agensi.

Profitabilitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan (Hanafi, 2004:374 dalam Bram Hadianto dan Christian


(21)

Tayana, 2010). Tanpa adanya laba, perusahaan tidak mungkin mendapatkan modal dari pihak eksternal (Gitman, 2006:61 dalam Bram Hadianto dan Christian Tayana, 2010).

Kebijakan dividen pun merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam keputusan struktur modal. Kebijakan dividen yang dipilih oleh peneliti karena implikasi kebijakan ini akan langsung dirasakan bagi manajer keuangan yaitu harus menyediakan dana untuk membayar jumlah dividen yang tetap ini. Kebijakan dividen ini ada hubungan didalam penyediaan dana pada struktur perusahaan. Peneliti melakukan penelitian pada sektor keuangan Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Peneliti memilih perusahaan perbankan karena perbankan merupakan lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak dibidang keuangan. Sebagai lembaga keuangan, bank menyediakan berbagai jasa keuangan. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang mempunyai kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai tempat penyaluran kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya. Bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan tagihan seperti pembayaran tagihan listrik, telepon, air, pajak dan pembayaran tagihan lainnya.

Pemilihan sumber dana bank harus dilakukan secara tepat karena berkaitan dengan besar kecilnya biaya yang harus ditanggung. Besarnya biaya yang harus ditanggung sangat tergantung dari struktur modal dan modal sendiri.


(22)

6

Untuk dapat memberikan pelayanan dibidang jasa keuangan, bank tentu memerlukan dana. Pemenuhan dana bank ini berasal dari dua sumber yaitu sumber internal dan sumber eksternal. Dana yang bersumber dari pihak internal yaitu dana yang diperoleh dari dalam bank (modal sendiri), antara lain setoran modal dari pemegang saham, cadangan laba, dan laba bank yang belum dibagi. Sedangkan dana yang berasal dari pihak eksternal adalah dana yang diperoleh dari luar bank (modal asing), bisa yang berasal dari masyarakat luas juga dari lembaga lainnya. Dana bank yang berasal dari masyarakat luas diperoleh dari simpanan masyarakat yang berupa giro, tabungan dan deposito. Sedangkan dana yang bersumber dari lembaga lain antara lain berupa Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), pinjaman antar bank (call money), pinjaman dari bank-bank luar negeri, atau surat berharga pasar uang (SPBU).

Sesuai dengan gejala atau fenomena yang penulis angkat dalam penelitian ini adalah krisis keuangan global yang terjadi di Amerika Serikat pada awal tahun 2008 (Sumber:www.bi.go.id). Krisis tersebut pada awalnya bermula dari pertumbuhan subprime mortgage yang sangat pesat ketika The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) menurunkan suku bunga sebesar 1%-1,75%, yaitu sekitar tahun 2001-2004. Pada tahun 2007, The Fed mulai menaikkan suku bunganya hingga level 5.25%. Hal ini ternyata mengakibatkan banyak nasabah yang gagal bayar.

Secara umum, kinerja bank umum dan syariah, pasar modal, lembaga keuangan nonbank lainnya dan sistem pembayaran cukup mengesankan pada semester I-2008. Kinerja perbankan, yang merupakan industri terbesar dalam sektor keuangan ditandai oleh permodalan yang cukup tinggi, ekspansi kredit


(23)

yang menggembirakan disertai dengan terjaganya kualitas kredit, sehingga rentabilitas dan likuiditas perbankan terpelihara.

Pada semester II-2008, sejalan dengan meningkatnya intensitas krisis global yang ditandai oleh bangkrutnya Lehman Brothers, bank investasi terbesar ke-4 di AS, kepercayaan terhadap sistem perbankan global sempat goyah. Meski eksposur perbankan dan lembaga keuangan Indonesia terhadap aset dan lembaga keuangan bermasalah di tingkat global, imbas ke domestik tetap terasa melalui penarikan dana asing dari instrumen keuangan domestik. Kondisi likuiditas global yang ketat berimbas pada segmentasi dan relatif ketatnya likuiditas pada beberapa bank domestik, meskipun secara sistem likuiditas tetap mencukupi (Sumber:www.bi.go.id).

Sistem pembayaran nasional tetap terjaga kelancarannya ditopang oleh kebijakan yang ditempuh Pemerintah dan BI, sehingga permasalahan gagal bayar Bank Century tidak berdampak secara sistemik. Sedangkan lembaga keuangan lainnya seperti dana pensiun dan asuransi belum terpengaruh imbas krisis global tersebut. Secara umum, meskipun mengalami ujian berat pada semester II-2008, daya tahan sistem keuangan relatif terjaga sehingga fungsi perbankan dan lembaga keuangan lainnya dalam membiayai pembangunan domestik tetap berjalan dengan cukup baik, didukung oleh sistem pembayaran nasional yang dapat diandalkan (Sumber:www.bi.go.id).

Daya tahan Bank Umum tercermin dari terjaganya indikator kinerja. Terlebih lagi ekspansi kredit yang semakin meningkat terbukti kondusif dalam pembiayaan perekonomian domestik. Namun, ekspansi kredit yang lebih tinggi


(24)

8

dari peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) tersebut terjadi di tengah ketatnya likuiditas global sehingga mempengaruhi likuiditas antarbank. Meski secara industri likuiditas mencukupi, kecenderungan segmentasi antarbank yang meningkat sempat menjadikan likuiditas antarbank ketat. Rentabilitas bank cukup terjaga didukung kualitas kredit yang baik, meskipun suku bunga dana relatif meningkat. Permodalan bank tercatat masih jauh di atas benchmark internasional, meski relatif menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya sejalan dengan ekspansi kredit untuk pembiayaan ekonomi domestik (Sumber:www.bi.go.id).

Berikut merupakan tabel nilai rata-rata perkembangan profitabilitas (ROA), kebijakan dividen (DPR), dan struktur modal (Debt to Equity Ratio) pada sektor keuangan Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006 sampai dengan 2010 :

Tabel 1.1

Nilai Rata-rata Perkembangan Profitabilitas (ROA), Kebijakan Dividen (DPR) dan Struktur Modal (Debt to Equity Ratio)

Pada Sektor Keuangan Bank

Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010

Tahun

Profitabilitas (ROA)

Kebijakan Dividen

(DPR)

Struktur Modal

Debt to Equity Ratio

(%) (%) (%)

2006 30,69 264,02 8,91

2007 32,23 211,15 9,19

2008 -101,01 146,43 10,17

2009 28,38 175,45 9,42

2010 36,95 234,65 8,65


(25)

Berdasarkan tabel 1.1 perkembangan struktur modal yang diukur dengan rasio Leverage Debt to Equity Ratio (DER) yang merupakan perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 mengalami fluktuasi. Kenaikan rasio yang terjadi pada tahun 2008 memperlihatkan tingkat pembelanjaan perusahaan yang disediakan oleh para pemegang saham menjadi semakin rendah dan semakin rendah pula tingkat perlindungan kreditur dari kehilangan uang yang diinvestasikan.

Dampak dari kenaikan struktur modal tersebut mengakibatkan profitabilitas dan kebijakan dividen yang menurun drastis pada sektor keuangan Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008.

Berdasarkan uraian dan permasalahan tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada Sektor Keuangan Bank yang terdaftar di BEI, dengan judul: “Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal Pada Sektor Keuangan Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah, maka penulis merinci masalah sebagai berikut :

a. Penurunan drastis profitabilitas yang terjadi pada tahun 2008 pada sektor keuangan Bank umum memperlihatkan pula peningkatan kredit yang lebih


(26)

10

besar, tingkat pembelanjaan perusahaan yang disediakan oleh para pemegang saham menjadi semakin rendah.

b. Secara umum kebijakan dividen pada sektor keuangan Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 mengalami penurunan yang sangat drastis, sehingga tingkat leverage mengalami kenaikan.

1.2.2 Rumusan Masalah

Adapun penulis mengambil perumusan masalah pada latar belakang diatas adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana perkembangan profitabilitas pada Sektor Keuangan Bank yang Terdaftar di BEI.

b. Bagaimana perkembangan kebijakan dividen pada Sektor Keuangan Bank yang Terdaftar di BEI.

c. Bagaimana perkembangan struktur modal pada Sektor Keuangan Bank yang Terdaftar di BEI.

d. Seberapa besar pengaruh profitabilitas dan kebijakan dividen terhadap struktur modal pada Sektor Keuangan Bank yang Terdaftar di BEI.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi dari objek penelitian mengenai profitabilitas dan kebijakan dividen pengaruhnya


(27)

terhadap struktur modal pada sektor keuangan Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan identifikasi diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dengan melakukan penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui perkembangan profitabilitas pada Sektor Keuangan Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010.

b. Untuk mengetahui perkembangan kebijakan dividen pada Sektor Keuangan Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010.

c. Untuk mengetahui perkembangan struktur modal pada Sektor Keuangan Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010.

d. Untuk mengetahui besarnya pengaruh profitabilitas dan kebijakan dividen terhadap struktur modal pada Sektor Keuangan Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini merupakan jawaban atas dasar pemikiran bagi permasalahan yang dibahas, diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi penulis, perusahaan, investor, maupun untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Kegunaan penelitian ada dua, yaitu kegunaan praktis dan kegunaan akademis.


(28)

12

1.4.1 Kegunaaan Praktis

Bagi perusahaan (emiten), penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai beberapa variabel yang dapat mempengaruhi keputusan pendanaan sehingga dapat membantu perusahaan dalam menetapkan keputusan pendanaannya agar mencapai struktur modal yang optimal.

1.4.2 Kegunaan Akademis

1. Bagi pengembangan ilmu manajemen penelitian ini mungkin akan menambah pengetahuan tentang pengambilan keputusan yang berhubungan dengan struktur pendanaan perusahaan.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi, khususnya untuk mengkaji topik-topik yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.

3. Untuk penulis sendiri, merupakan tambahan pengetahuan akan keadaan dunia usaha pada umumnya, terutama mengenai manajemen keuangan.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di 31 Bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010. Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan penelitian ini, penulis melakukan penelitian yang terkait dengan data laporan keuangan Bank umum yang terdaftar di Bursa Efek


(29)

Indonesia. Pengambilan data melalui Indonesian Capital Market Directory (ICMD tahun 2006-2011) yang ada di Bursa Efek Indonesia.

1.5.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dalam penelitian ini kurang lebih selama 6 bulan, terhitung dari bulan Februari 2012 sampai dengan bulan Juli 2012. Berikut jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian :

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Jadwal Kegiatan

Bulan

Februari Maret April Mei Juni Juli Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Pra Survei :

a. Persiapan judul b. Persiapan

teori c. Pengajuan

judul penelitian d. Menentukan

tempat penelitian

2. Usulan Penelitian 3. Pengumpulan

Data 4. Pengolahan

Data 5. Penyusunan

Laporan Penelitian


(30)

14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Profitabilitas 2.1.1.2Rasio Keuangan

Rasio finansial atau Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas). Untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan finasial suatu perusahaan perlulah kita mengadakan interpretasi atau analisa terhadap data finansial dari perusahaan yang bersangkutan, dan data finansial itu akan tercermin di dalam laporan finansialnya.

Laporan keuangan (financial statement), memberikan ikhtisar mengenai keadaan finansial suatu perusahaan, dimana neraca (balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, utang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan laba dan rugi (income statement) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama satu periode tertentu biasanya meliputi periode satu tahun.

Dalam mengadakan interpretasi dan analisa laporan finansial suatu perusahaan, seorang penganalisa finansial memerlukan adanya ukuran atau “yard stick” tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa finansial adalah “rasio” (Bambang Riyanto 2008:329). Pengertian rasio ini sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam “aritmatical terms” yang dapat digunakan untuk


(31)

menjelaskan hubungan antara dua macam data finansial. Salah satu metode yang digunakan dalam rasio keuangan adalah analisis rasio (financial ratio). Analisis rasio adalah suatu angka yang menunjukan hubungan antara unsur-unsur dalam laporan keuangan. Hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana (Arief Sugiono 2009:64).

Menurut Arief Sugiono (2009:64) rasio-rasio dapat dibedakan menjadi : 1. Rasio-rasio neraca (balance sheet ratio), yaitu rasio-rasio yang datanya berasal

dari pos-pos yang ada di neraca.

2. Rasio-rasio laba rugi (income statement ratio), yaitu rasio-rasio yang datanya berasal dari pos-pos rugi laba.

3. Rasio-rasio antarlaporan (inter statement ratio), yaitu gabungan dari pos-pos yang terdapat di neraca dan rugi laba.

Dari segi manajemen keuangan, perusahaan dikatakan mempunyai kinerja yang baik atau tidak dapat diukur dengan Arief Sugiono (2009:65) :

a. Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban (utang) yang akan jatuh tempo (liquidity).

b. Kemampuan perusahaan untuk menyusun struktur pendanaan, yaitu perbandingan antara utang dan modal (leverage).

c. Kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan (Profitability). d. Kemampuan perusahaan untuk berkembang (growth), dan

e. Kemampuan perusahaan untuk mengelola aset secara maksimal (activity). Kinerja yang ada mempunyai saling keterkaitan, misalnya untuk mengukur profitability perusahaan berhubungan dengan leverage, yaitu seberapa besar utang


(32)

16

perusahaan khususnya utang yang mengandung biaya sebab semakin besar biaya bunga semakin kecil profitability.

Menurut Fred J. Weston dalam Arief Sugiono (2009:67), rasio-rasio keuangan ini dapat dikelompokan menjadi beberapa kelompok sebagai berikut : 1. Rasio likuiditas, bertujuan mengukur perusahaan dalam memenuhi kewajiban

jangka pendeknya.

2. Rasio leverage, bertujuan mengukur seberapa jauh kebutuhan keuangan perusahaan dibiayai dengan dana pinjaman.

3. Rasio aktivitas, bertujuan mengukur efektivitas perusahaan dalam mengoperasikan dana.

4. Rasio profitabilitas, bertujuan mengukur efektivitas manajamen yang tercermin pada imbalan hasil dari investasi melalui kegiatan penjualan.

5. Rasio pertumbuhan, bertujuan mengukur kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kedudukannya dalam pertumbuhan perekonomian dan dalam industri.

6. Rasio evaluasi, bertujuan mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan karena rasio ini merupakan pencerminan dari rasio risiko dan rasio imbalan hasil.

Dari semua rasio yang ada peneliti dalam penelitian ini menggunakan rasio profitabilitas sebagai variabel independen pertama. Rasio profitabilitas ini dapat mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan dan efisiensi dalam pengelolaan kewajiban dan modal.


(33)

2.1.1.3Pengertian Profitabilitas

Setiap perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan kinerja perusahaannya dalam rangka untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Tetapi, selain itu perusahaan juga harus dapat mengadakan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan operasional usaha perusahaan. Peningkatan produktivitas dan dilakukannya program efektivitas dan efisiensi merupakan langkah yang diambil perusahaan dalam rangka untuk memperoleh keuntungan (Profit).

Kemampuan perusahaan untuk tetap dapat bersaing dalam kompetisi dengan perusahaan-perusahaan lainnya, menuntut perusahaan untuk dapat meningkatkan profitabilitas. Dengan demikian seringkali pengamatan menunjukan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan utang yang relatif kecil.

Profitabilitas perusahaan diindikasikan oleh earnings (laba). Pengertian profitabilitas menurut Agus Sartono (2001:114) mengemukakan bahwa :

“Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, assets maupun bagi modal sendiri“.

Sedangkan menurut Brigham dan Houston (2009:107) berpendapat bahwa :

“Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan”.

Menurut J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland (1997:272), mengemukakan bahwa :


(34)

18

“Profitabilitas merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan sekaligus memberikan jawaban akhir tentang efektivitas manajemen perusahaan.”

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah alat untuk mengukur kemampuan perusahaan atas laba dari serangkaian kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan.

2.1.1.4 Rasio Profitabilitas

Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa datang. Rasio-rasio tersebut dapat memberikan indikasi apakah perusahaan memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban finansialnya, besarnya piutang yang cukup rasional, efisiensi manajemen persediaan, perencanaan pengeluaran investasi yang baik dan struktur modal yang sehat sehingga tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat tercapai.

Menurut Kasmir (2010:115), mengemukakan bahwa :

“Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan”.

Sedangkan menurut Arief Sugiono (2009:78) mengatakan bahwa “ Rasio profitabilitas bertujuan untuk mengukur efektivitas manajemen yang tercermin pada imbalan atas hasil investasi melalui kegiatan perusahaan atau dengan kata


(35)

lain mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan dan efisiensi dalam pengelolaan kewajiban dan modal”.

Berikut ini diuraikan beberapa jenis-jenis rasio profitabilitas yaitu : 1. Profit margin (Margin Laba)

Rasio profit margin atau margin laba atas penjualan, merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi. Rasio ini dapat diukur dengan rumus:

Sumber : Arief Sugiono (2009:79-80)

2. Return On Asset (ROA) atau Return On Investment (ROI)

Rasio ini mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh aset yang ada atau rasio ini menggambarkan efisiensi pada dana yang digunakan dalam perusahaan. Oleh karena itu, sering pula rasio ini disebut Return On Investment. Cara pengukuran yang digunakan :

= 100%

= ℎ

ℎ 100%

ℎ =


(36)

20

Sumber : Arief Sugiono (2009:80)

3. Return On Equity (ROE)

Hasil pengembalian ekuitas atau return on equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukan efisiensi penggunaan modal sendiri. Makin tinggi rasio ini, makin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan makin kuat, demikian pula sebaliknya.

Return on Equity dapat dirumuskan sebagai berikut :

Sumber : Kasmir (2010:137)

4. Rasio Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share)

Rasio laba per lembar saham (earning per share) atau disebut juga rasio nilai buku, merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemenang saham. Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi, maka kesejahteraan pemegang saham meningkat dengan pengertian lain bahwa tingkat pengembalian tinggi.

Earning per share dapat dirumuskan sebagai berikut :

= ℎ 100%


(37)

Sumber : Kasmir (2010:139)

Adapun indikator rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah return on asset (ROA). Penulis menggunakan return on asset karena Return on Asset (ROA) diukur dengan membandingkan antara laba bersih dengan total aktiva. Return on asset dibiayai dari sumber pinjaman jangka panjang, ekuitas, dan utang jangka pendek dimana pembiayaan tersebut berkaitan dengan struktur modal suatu perusahaan.

2.1.2 Pengertian Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen pada hakekatnya menentukan berapa banyak bagian keuntungan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham dan berapa banyak yang akan ditahan.

J.Fred Weston dan Eugene F. Brigham (2008:198), mengemukakan bahwa :

“Kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk membagikan laba atau menahannya guna diinvestasikan kembali didalam perusahaan”.

Menurut Agus Sartono (2001:281), kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham

ℎ = ℎ


(38)

22

sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa datang.

Sedangkan menurut Lukas Setia Atmaja (2008:285), kebijakan dividen adalah pembuatan keputusan tentang dividen apakah dibagi kepada pemegang saham perusahaan dalam bentuk dividen atau diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai laba ditahan (retained earning).

Menurut James C. Van Horne dan John M. Wachowicz, Jr. (1997:496) “kebijakan dividen merupakan bagian yang menyatu dengan keputusan pendanaan perusahaan”.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kebijakan dividen menyangkut keputusan apakah akan membagikan laba atau menahannya untuk diinvestasikan kembali di dalam perusahaan. Jika dividen dibagikan maka laba ditahan menjadi berkurang dan akibatnya penggunaan dana internal perusahaan menjadi berkurang, begitupun sebaliknya. Jika dividen menjadi laba ditahan maka dana internal perusahaan menjadi bertambah sehingga perusahaan kurang memerlukan dana dari luar (eksternal).

2.1.2.1 Rasio Pembayaran Dividen

Persentase dari laba yang akan dibagikan sebagai dividen disebut sebagai dividend payout ratio. Dengan semakin tingginya dividend payout ratio semakin kecil porsi dana yang tersedia untuk ditanamkan kembali ke perusahaan sebagai laba ditahan (Sutrisno, 2009:266).


(39)

Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) menentukan jumlah laba yang dapat ditahan sebagai sumber pendanaan. Semakin besar laba ditahan semakin sedikit jumlah laba yang dialokasikan untuk pembayaran dividen.

Menurut Brigham dan Houston (2006:69) “Dividend Payout Ratio persentase dari laba bersih yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham. Dividend Payout Ratio (DPR) merupakan perbandingan antara Dividend per share (DPS) dengan Earning per share (EPS). Jika dividen tunai meningkat maka dana perusahaan untuk reinvestment akan semakin berkurang sehingga perusahaan cenderung akan mencari sumber dana eksternal untuk mencukupi kebutuhannya” (Brigham dan Houston, 2001:76). Berikut ini rumus untuk mengukur Dividend Payout Ratio (DPR) :

Sumber : Lukas Setia Atmaja (2008:285)

Dividend Payout Ratio (DPR) merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam membayarkan devidennya. Semakin besar Dividend Payout Ratio (DPR) maka deviden yang dibagikan kepada pemegang saham semakin besar.

2.1.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen yang diambil perusahaan, sangat bergantung pada berbagai faktor yang terjadi, baik itu yang terjadi di dalam perusahaan maupun yang terjadi di luar perusahaan.


(40)

24

Menurut Bambang Riyanto (2008:267-268), faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen dikelompokan menjadi empat kategori besar : 1) posisi likuiditas perusahaan, 2) kebutuhan dana untuk membayar utang, 3) tingkat pertumbuhan perusahaan, dan 4) pengawasan terhadap perusahaan.

Adapun menurut Agus Sartono (2001:292-295), faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen ada lima yaitu :

1. Kebutuhan Dana Perusahaan

Kebutuhan dana perusahaan merupakan faktor yang mempengaruhi yang harus dipertimbangkan dalam menentukan kebijakan dividen karena posisi kas perusahaan harus diperhatikan.

2. Likuiditas Perusahaan

Likuiditas perusahaan merupakan pertimbangan utama dalam banyak kebijakan dividen karena dividen merupakan kas keluar bagi perusahaan, maka semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan secara keseluruhan akan semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.

3. Kemampuan Meminjam

Perusahaan yang memiliki kemampuan meminjam lebih besar akan memiliki kemampuan untuk membayar dividen yang lebih besar pula.

4. Keadaan Pemegang Saham

Jika keadaan pemegang saham lebih besar berorientasi pada capital gain, maka dividend payout akan rendah, sehingga memungkinkan perusahaan untuk menahan laba untuk investasi yang profitable.


(41)

5. Stabilitas Dividen

Bagi para investor faktor stabilitas dividen akan lebih menarik daripada dividend payout ratio yang tinggi.

2.1.3 Pengertian Struktur Modal

Struktur modal mengindikasikan bagaimana perusahaan membiayai kegiatan operasionalnya atau bagaimana perusahaan membiayai aktivanya. Struktur modal merupakan perbandingan antara hutang (modal asing) dengan ekuitas (modal sendiri).

Pada prinsipnya pemenuhan kebutuhan dana suatu perusahaan dapat disediakan dari sumber intern perusahaan, yaitu sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan, misalnya dana yang berasal dari keuntungan yang tidak dibagikan atau keuntungan yang ditahan di dalam perusahaan (retained earnings). Apabila perusahaan memenuhi kebutuhan dananya dari sumber intern dikatakan perusahaan itu melakukan pendanaan intern (internal financing). Akan tetapi, disamping sumber intern dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan dapat pula menyediakan dari sumber ekstern, yaitu sumber dana yang berasal dari tambahan penyertaan modal dari pemilik atau emisi saham baru, penjualan obligasi, dan kredit dari bank. Apabila perusahaan memenuhi kebutuhan dananya dari sumber luar disebut pendanaan ekstern (external financing) (Bambang Riyanto, 2008:5-6).

Struktur modal merupakan masalah yang penting bagi perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi


(42)

26

finansial perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai perusahaan. Kesalahan dalam menentukan struktur modal akan mempunyai dampak yang luas terutama apabila perusahaan terlalu besar dalam menggunakan hutang, maka beban tetap yang harus ditanggung perusahaan semakin besar pula. Hal itu juga berarti akan meningkatkan risiko finansial, yaitu risiko saat perusahaan tidak dapat membayar beban bunga atau angsuran-angsuran hutangnya.

Teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan srtuktur modal terhadap nilai perusahaan, kalau keputusan investasi dan kebijakan dividen dipegang konstan. Dengan kata lain, seandainya perusahaan mengganti sebagian modal sendiri dengan hutang (atau sebaliknya) apakah harga saham akan berubah, apabila perusahaan tidak merubah keputusan-keputusan keuangan lainnya (Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti 2002:293).

Agus Sartono (2001:225) mengemukakan bahwa “”struktur modal merupakan jumlah perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang bersifat permanen, hutang jangka panjang, preferen, dan saham biasa”.

Bambang Riyanto (2008:22), menyatakan bahwa “struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri”.

Adapun rasio yang digunakan dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER). Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang menggambarkan hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Debt to Equity Ratio merupakan salah satu rasio


(43)

leverage yang bertujuan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang perusahaan. Adapun rumus untuk menghitung rasio ini adalah :

Lukas Setia Atmaja (2008:272)

2.1.3.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Dalam menetapkan struktur modal perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai variabel yang mempengaruhinya. J. Fred Weston dan Eugene F. Brigham (2008:174) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan struktur modal antara lain :

a. Stabilitas penjualan

Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil mungkin akan lebih gampang memperoleh pinjaman yang mengakibatkan biaya tagihan tetapnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil.

b. Struktur aktiva

Apabila aktiva perusahaan cocok untuk dijadikan agunan kredit, perusahaan tersebut cenderung menggunakan banyak utang. Karena itu, perusahaan real estate biasanya mempunyai leverage yang tinggi, sedangkan perusahaan yang berkecimpung dalam penelitian teknologi lazimnya menggunakan jumlah utang yang kecil.


(44)

28

c. Leverage operasi

Perusahaan dengan leverage operasi yang lebih kecil lebih mampu untuk memperbesar leverage keuangan karena, interaksi leverage operasi dan keuanganlah yang mempengaruhi penurunan penjualan terhadap laba operasi dan arus kas bersih secara keseluruhan.

d. Tingkat pertumbuhan

Perusahaan yang bertumbuh lebih pesat terpaksa lebih banyak bergantung pada modal eksternal. Biaya emisi untuk penjualan saham biasa lebih besar daripada biaya untuk penerbitan surat utang. Karena itu, perusahaan yang bertumbuh pesat cenderung lebih banyak menggunakan utang daripada perusahaan yang tuumbuh secara lambat.

e. Profitabilitas

Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan utang yang relatif kecil.

f. Pajak

Bunga adalah beban yang dapat dikurangkan untuk tujuan perpajakan, dan pengurangan tersebut sangat bernilai bagi perusahaan yang terkena tarif pajak yang tinggi. Karena itu, makin tinggi tarif pajak perusahaan, makin besar keuntungan dari penggunaan utang.

g. Pengendalian

Pengaruh akibat penerbitan surat-surat utang versus saham terhadap posisi pengendalian manajemen bisa mempengaruhi struktur modal.


(45)

h. Sikap manajemen

Dengan tidak adanya bukti bahwa struktur modal yang satu akan membuat harga saham lebih tinggi daripada struktur modal lainnya, manajemen dapat menilai sendiri struktur modal yang dianggap tepat.

i. Kondisi pasar

Kondisi dipasar saham dan obligasi mengalami perubahan jangka panjang dan pendek yang bisa mempunyai pengaruh penting terhadap struktur modal perusahaan yang optimal.

j. Kondisi internal perusahaan

Kondisi internal perusahaan juga berpengaruh terhadap struktur modal yang ditargetkan.

k. Fleksibilitas keuangan

Fleksibilitas keuangan dari sudut pandang operasional berarti mempertahankan kapasitas cadangan yang memadai untuk melakukan pinjaman.

Sedangkan menurut Husnan (1996:261) menyatakan bahwa berbagai faktor yang menentukan pemilihan struktur pendanaan antara lain :

a. Lokasi Distribusi Keuntungan

Lokasi distribusi keuntungan adalah seberapa besar nilai yang diharapkan (expected value) dari keuntungan perusahaan. Semakin besar expected value keuntungan dengan penyimpangan yang sama, maka semakin kecil kemungkinan mendapat kerugian. Dengan demikian, semakin berani perusahaan menggunakan modal asing, apabila faktor-faktor yang lain sama, dan sebaliknya.


(46)

30

b. Stabilitas Penjualan dan Keuntungan

Faktor lain yang menentukan besarnya keuntungan dan dengan demikian menentukan jumlah hutang yang bisa dipinjam adalah stabilitas penjualan, yang pada akhirnya mempengaruhi stabilitas keuntungan. Semakin stabil keuntungan berarti semakin sempit penyebarannya, jadi semakin besar kemungkinan perusahaan mampu memenuhi kewajiban tetapnya. Oleh karena itu perusahaan bisa membelanjai kegiatannya dengan proporsi hutang yang lebih besar.

c. Kebijakan Dividen

Banyak perusahaan yang mencoba menggunakan kebijakan dividen yang stabil, yaitu membayarkan jumlah dividen dalam jumlah yang konstan. Implikasi kebijakan seperti ini akan langsung dirasakan bagi manajer keuangan, yaitu harus menyediakan dana untuk membayar jumlah dividen yang tetap ini. Dengan demikian semakin tinggi tingkat leveragenya, semakin besar kemungkinan perusahaan tidak bisa membayar dividen dalam jumlah yang tetap.

d. Pengendalian (control)

Dalam beberapa peristiwa perusahaan mungkin akan memilih menggunakan leverage yang agak tinggi daripada mengeluarkan saham baru lagi. Meskipun mungkin pengeluaran saham baru lebih menguntungkan, mereka mungkin lebih memilih penggunaan hutang. Hal ini disebabkan karena mereka mungkin segan membagi kepemilikan (yang berarti juga control) perusahaan dengan orang lain. Sebab bisa terjadi pihak yang semula memiliki sebagian besar saham, dengan pengeluaran saham baru akan berkurang bagiannya. Dan dengan demikian akan berkurang pula penguasaan atas perusahaan.


(47)

e. Risiko Kebangkrutan

Suatu perusahaan dihadapkan pada tingkat bunga yang meningkat makin cepat setelah melewati suatu tingkat leverage tertentu, karena kreditur mulai khawatir tentang kebangkrutan perusahaan.

Dalam penelitian ini faktor-faktor yang diteliti pengaruhnya terhadap struktur modal dalam perusahaan adalah profitabilitas dan kebijakan dividen.

2.1.4 Penelitian Terdahulu

1. Penelitian Mahira Rafique (2011)

Economics and Finance Review Vol. 1(4) pp. 50 – 58, June, 2011 ISSN: 2047 – 0401, dengan judul Effect Of Profitability & Financial Leverage on Capital Structure : A CASE OF PAKISTAN’S AUTOMOBILE INDUSTRY, yang dikemukakan oleh Mahira Rafique (2011). Variabel penelitian yang digunakan profitabilitas dan leverage keuangan sebagai variabel independen. Sedangkan struktur modal sebagai variabel dependen. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Subjek Penelitian dilakukan pada sektor mobil pakistan, yang terdiri dari 11 perusahaan. Berdasarkan hasil analisis secara simultan, variabel profitabilitas dan leverage keuangan berpengaruh terhadap struktur modal. Sedangkan secara parsial profitabilitas dan leverage keuangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal.


(48)

32

2. Penelitian Seftianne dan Ratih Handayani (2011)

Jurnal Bisnis dan Akuntansi volume 13, No.1, April 2011, 39-56, dengan judul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur. Penelitian ini dilakukan oleh Seftianne dan Ratih Handayani (2011). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur modal. Sedangkan variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas, tingkat likuiditas, ukuran perusahaan, risiko bisnis, kepemilikan manajerial dan struktur aktiva. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Subjek penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2007-2009, yang terdiri dari 92 perusahaan. Hasil penelitian menunjukan secara simultan bahwa profitabilitas, tingkat likuiditas, ukuran perusahaan, risiko bisnis, kepemilikan manajerial dan struktur aktiva memiliki pengaruh terhadap struktur modal. Adapun secara parsial, ukuran perusahaan memiliki pengaruh secara signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan profitabilitas, tingkat likuiditas, risiko bisnis, kepemilikan manajerial dan struktur aktiva tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal.

3. Penelitian A.Shahjahanpour, H.Ghalambor dan A.Aflatooni (2010)

International Research Journal of Finance and Economics, Issue 56, 2010 ISSN 1450-2887, dengan judul The Determinants of Capital Structure Choice in the Iranian Companies yang dikemukakan oleh A.Shahjahanpour, H.Ghalambor dan A.Aflatooni (2010). Variabel penelitian yang digunakan


(49)

adalah pembayaran dividen (dividen payout), likuiditas, efektif tarif pajak, non utang pajak dan keunikan produk. Adapun variabel dependennya adalah struktur modal. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Subjek Penelitian dilakukan pada perusahaan-perusahaan iran, yang terdiri dari 248 data perusahaan. Berdasarkan hasil analisis secara simultan, variabel pembayaran dividen (dividen payout), likuiditas, efektif tarif pajak, non utang pajak berpengaruh terhadap struktur modal. Secara parsial, kebijakan dividen, efektif tarif pajak dan non utang pajak berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan likuiditas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap struktru modal.

4. Penelitian Bram Hadianto dan Christian Tayana (2010)

Jurnal Akuntansi, Volume 2, No.1, Mei 2010:15-39, dengan judul Pengaruh Risiko Sistematik, Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Jenis Perusahaan Terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Pertambangan: Pengujian Hipotesis Static-Trade off. Penelitian ini dilakukan oleh Bram Hadianto dan Christian Tayana (2010). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur modal. Sedangkan variabel independennya adalah risiko sistematik, struktur aktiva, profitabilitas dan jenis perusahaan. Alat analisis yang digunakan yaitu deskripsi statistik, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, uji normalitas. Subjek penelitian dilakukan pada saham sektor pertambangan yang terdaftar di BEI 2000-2005, yang terdiri dari 6 emiten saham. Hasil penelitian menunjukan secara simultan bahwa variabel independen


(50)

34

berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan secara parsial, risiko sistematik, profitabilitas dan jenis perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Adapun strruktur aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

5. Penelitian Joni dan Lina (2010)

Jurnal Bisnis dan Akuntansi Volume 12, No.2, Agustus 2010, 81-96, dengan judul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal. Penelitian ini dilakukan oleh Joni dan Lina (2010). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur modal sebagai variabel dependen. Sedangkan variabel independen yang digunakan adalah profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan aset, dividen, struktur aktiva, dan risiko bisnis. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis regresi berganda. Subjek penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2005-2007, yang terdiri dari 118 perusahaan. Hasil penelitian menunjukan secara simultan bahwa profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan aset, dividen, struktur aktiva dan risiko bisnis berpengaruh terhadap struktur modal. Adapun secara parsial, profitabilitas, pertumbuhan aset dan struktur aktiva memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan ukuran perusahaan, risiko bisnis dan dividen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal.


(51)

6. Penelitian Ali Kesuma (2009)

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 11, No.1, Maret 2009:38-45, dengan judul Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan oleh Ali Kesuma (2009). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham. Sedangkan variabel independenya adalah struktur modal, pertumbuhan penjualan, struktur aktiva, profitabilitas dan rasio hutang. Alat analisis yang digunakan adalah teknik analisis SEM (Structural Equation Modeling), uji kriteria goodness of fit (koefisien determinasi). Subjek penelitian dilakukan pada perusahaan real estate yang go publik di BEI 2003-2006, sebanyak 34 perusahaan. Hasil penelitian menunjukan secara simultan struktur modal, pertumbuhan penjualan, struktur aktiva, profitabilitas dan rasio hutang berpengaruh terhadap harga saham. Adapun penelitian secara parsial menunjukan, pertumbuhan aktiva dan profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan rasio hutang berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Struktur modal, pertumbuhan penjualan, struktur aktiva dan rasio hutang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Sedangkan profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

7. Penelitian Christina dan Johan Halim (2008)

Journal of Applied Finance and Accounting, Volume 1, No.1, November 2008:99-115 ini dikemukakan oleh Christina dan Johan Halim (2008). Dengan


(52)

36

judul Analysis Of Relationship Between Determinants Of Capital Structure Across Industries At Jakarta Stock Exchange. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas, ukuran perusahaan, dividen payout (pembayaran dividen) dan pertumbuhan perusahaan. Sedangkan rasio leverage merupakan variabel dependen. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Subjek penelitian dilakukan pada 230 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2003-2006. Hasil penelitian secara simultan menunjukan profitabilitas, ukuran perusahaan, dividen payout, dan pertumbuhan perusahaan merupakan variabel yang berpengaruh terhadap leverage pada 230 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan secara parsial ukuran perusahaan dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap leverage. Adapun profitabilitas dan pembayaran dividen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap leverage.

8. Penelitian Nita Ristianti dan Hartono (2008)

Jurnal Bisnis dan Manajemen, Volume 8, No.2, 2008:151-162, ini dikemukakan oleh Nita Ristianti dan Hartono (2008). Penelitian ini berjudul Analisis Pengaruh Dividend Payout Ratio, Kepemilikan Manajerial, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Keputusan Pendanaan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah keputusan pendanaan sebagai variabel dependen. Sedangkan variabel independennya adalah dividend payout ratio, kepemilikan manajerial, profitabilitas dan ukuran perusahaan. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda, koefisien determinasi, uji normalitas, uji


(53)

multikolinearitas, uji autokorelasi, uji heteroskesdastisitas. Subjek penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur go publik di BEI 2002-2006, yang terdiri dari 59 perusahaan. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh secara simultan dari variabel independen pada variabel dependen. Sedangkan secara parsial, dividend payout ratio, kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan. Adapun profitabilitas dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan.

Dari beberapa penelitian yang telah diuraikan peneliti terdahulu, penulis melihat bahwa terdapat kesamaan pandangan dari para pakar dalam melihat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal. Pada dasarnya pendapat-pendapat itu menggambarkan bahwa profitabilitas dan kebijakan dividen mempunyai pengaruh terhadap struktur modal. Keterkaitan adanya persamaan ataupun perbedaan dapat dilihat pada tabel :

Tabel 2.1

Hasil penelitian terdahulu

No Peneliti Judul Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan 1. Seftianne dan

Ratih Handayani (2011).

Faktor-faktor yang

mempengaruhi struktur modal pada perusahaan publik sektor manufaktur.

Menunjukan secara simultan bahwa profitabilitas, tingkat likuiditas, ukuran perusahaan, risiko bisnis, kepemilikan manajerial dan struktur aktiva memiliki pengaruh terhadap struktur modal. Adapun secara parsial, ukuran perusahaan memiliki pengaruh secara signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan profitabilitas, tingkat

Peneliti terdahulu meneliti beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal.

Meneliti hanya faktor

profitabilitas dan kebijakan dividen.


(54)

38

likuiditas, risiko bisnis, kepemilikan manajerial dan struktur aktiva tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal.

2. Joni dan Lina (2010).

Faktor-faktor yang

mempengaruhi struktur modal.

Pertumbuhan aktiva dan struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal. Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Ukuran perusahaan,resiko bisnis, dan dividen tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal.

Peneliti terdahulu meneliti faktor dividen tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

Faktor profitabilitas sama berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

3. Bram Hadianto dan Christian Tayana (2010)

Pengaruh Risiko Sistematik, Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Jenis Perusahaan Terhadap

Struktur Modal Emiten Sektor Pertambangan: Pengujian Hipotesis Static-Trade off.

Menunjukan secara simultan bahwa variabel independen berpengaruh

terhadap variabel dependen.

Sedangkan secara parsial, risiko sistematik,

profitabilitas dan jenis perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap struktur modal. Adapun strruktur aktiva tidak berpengaruh

signifikan terhadap struktur modal.

Peneliti terdahulu meneliti lebih dari 2 variabel independen faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal.

Meneliti profitabilitas sebagai variabel independen yang mempengaruhi struktur modal.

4. Ali Kesuma (2009).

Analisis faktor yang

mempengaruhi struktur modal serta

pengaruhnya terhadap harga saham Real Estate yang go publik di Bursa Efek Indonesia.

Secara simultan struktur modal, pertumbuhan penjualan, struktur aktiva, profitabilitas dan rasio hutang berpengaruh

terhadap harga saham. Adapun penelitian secara parsial menunjukan, pertumbuhan aktiva dan profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan

Peneliti terdahulu meneliti lebih dari 2 faktor yang mempengaruhi struktur modal.

Meneliti faktor profitabilitas, dan hasilnya sama

profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal.


(55)

terhadap struktur modal. Sedangkan rasio hutang berpengaruh

signifikan terhadap struktur modal. Struktur modal, pertumbuhan penjualan, struktur aktiva dan rasio hutang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Sedangkan

profitabilitas

berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. 5. Nita Ristianti dan

Hartono (2008).

Analisis pengaruh

dividend payout ratio,

kepemilikan manajerial, profabilitas, dan ukuran

perusahaan terhadap keputusan pendanaan.

Dividend payout

ratio dan

kepemilikan

manajerial tidak berpengaruh

terhadap keputusan pendanaan

perusahaan.

Profitabilitas dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh negatif terhadap keputusan

pendanaan yang diukur melalui debt to equity ratio

(DER).

Dalam penelitian terdahulu

kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

Ada pengaruh positif kebijakan dividen terhadap struktur modal.

6. Christina dan Johan Halim (2008)

Analysis Of Relationship Between

Determinants Of Capital Structure Across Industries At Jakarta Stock Exchange

Secara simultan menunjukan

profitabilitas, ukuran perusahaan, dividen

payout, dan

pertumbuhan perusahaan

merupakan variabel yang berpengaruh terhadap leverage

pada 230 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Sedangkan secara parsial ukuran perusahaan dan pertumbuhan perusahaan

Peneliti terdahulu meneliti bahwa faktor

profitabilitas dan pembayaran dividen tidak berpengaruh secara signifikan terhadak struktur modal.

Meneliti faktor profitabilitas dan dividen sebagai variabel

independen yang mempengaruhi struktur modal.


(56)

40

berpengaruh secara signifikan terhadap

leverage. Adapun profitabilitas dan pembayaran dividen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap leverage. 7. A.Shahjahanpour,

H.Ghalambor dan A.Aflatooni (2010)

The

Determinants of Capital Structure Choice in the Iranian

Companies.

Secara simultan, variabel

pembayaran dividen (dividen payout), likuiditas, efektif tarif pajak, non utang pajak berpengaruh terhadap struktur modal. Secara parsial, kebijakan dividen, efektif tarif pajak dan non utang pajak berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan likuiditas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap struktru modal.

Peneliti terdahulu tidak meneliti faktor

profitabilitas sebagai faktor yang

mempengaruhi struktur modal.

Hasilnya sama

dividen payout

berpengaruh positif terhadap struktur modal.

8. Mahira Rafique (2011)

Effect Of Profitability & Financial

Leverage on Capital Structure : A CASE OF PAKISTAN’S AUTOMOBILE INDUSTRY.

Secara simultan, variabel

profitabilitas dan

leverage keuangan berpengaruh terhadap struktur modal. Sedangkan secara parsial profitabilitas dan

leverage keuangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal.

Peneliti terdahulu meneliti faktor profitabilitas saja tanpa adanya faktor dividen payout.

Hasilnya sama, bahwa

profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

2.2 Kerangka Pemikiran

Struktur modal menjadi penting diperhatikan untuk meningkatkan nilai perusahaan karena penetapan struktur modal dalam kebijakan pendanaan perusahaan menentukan profitabilitas perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas


(57)

suatu perusahaan maka semakin rendah struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

Keputusan pembelanjaan atau keputusan pemenuhan pembelanjaan dana berhubungan dengan penentuan sumber dana yang akan digunakan, penentuan perimbangan pembelanjaan yang baik, atau penentuan struktur modal yang optimal. Keputusan pemenuhan dana mencakup berbagai pertimbangan apakah perusahaan akan menggunakan sumber internal maupun sumber eksternal, yang berasal dari hutang atau emisi obligasi, atau dengan emisi saham baru.

Dengan demikian perusahaan dengan rate of return yang tinggi cenderung menggunakan proporsi hutang yang relatif kecil. Hal ini disebabkan return yang tinggi akan menyediakan sejumlah dana internal yang relatif besar. Artinya, perusahaan akan lebih menggunakan dana internal dibandingkan menggunakan dana yang bersumber dari luar.

Berkaitan dengan itu, kebijakan dividenpun cukup mempengaruhi kinerja perusahaan dalam mencapai tujuannya, karena merupakan salah satu faktor yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal.

Kebijakan dividen merupakan bagian yang menyatu dengan keputusan pendanaan perusahaan. Jika dividen dibagikan maka laba ditahan menjadi berkurang dan akibatnya penggunaan dana internal perusahaan menjadi berkurang, begitupun sebaliknya. Jika dividen menjadi laba ditahan maka dana internal perusahaan menjadi bertambah sehingga perusahaan kurang memerlukan dana dari luar (eksternal).


(58)

42

2.2.1 Keterkaitan Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal

2.2.1.1 Hubungan Profitabilitas Dengan Struktur Modal

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi struktur modal. Diantaranya adalah profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva, risiko bisnis, dividen dan struktur aktiva.

Profitabilitas merupakan variabel yang mempengaruhi struktur modal. Kemampulabaan diwakili oleh Return On Assets (ROA), yaitu dengan membandingkan laba bersih dengan total aktiva perusahaan. Perusahaan dengan rate of return yang tinggi cenderung menggunakan proporsi hutang yang relatif kecil. Hal ini disebabkan return yang tinggi akan menyediakan sejumlah dana internal yang relatif besar yang diakumulasikan sebagai laba ditahan. Adapun keterkaitan antara profitabilitas dan struktur modal ini, dihubungkan oleh sebuah teori yang dikemukakan oleh Brigham dan Houston (2001:40) :

“Jika profitabilitas dan pengeluaran investasi tetap maka perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi akan menggunakan hutang yang relatif rendah dan sebaliknya”.

Pernyataan tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Weston dan Brigham (1998:713) dalam Ali Kesuma (2009), perusahaan dengan tingkat return on assets yang tinggi, umumnya menggunakan hutang dalam jumlah yang relatif sedikit. Hal ini disebabkan dengan return on assets yang tinggi tersebut, memungkinkan bagi perusahaan melakukan permodalan dengan laba ditahan saja.


(59)

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap struktur modal. Semakin tinggi tingkat pengembalian perusahaan maka semakin rendah struktur modal yang digunakan perusahaan. Dan sebaliknya, semakin rendah tingkat pengembalian perusahaan menghasilkan laba maka semakin tinggi struktur modal perusahaan. Ini berarti perusahaan tersebut memiliki modal sendiri yang lebih besar dibanding hutang jangka panjangnya. Hal ini disebabkan perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi mampu membiayai kegiatan usahanya dengan laba ditahan yang dimilikinya, sehingga perusahaan tersebut akan menggunakan hutang dalam jumlah relatif sedikit.

Hal tersebut menandakan bahwa terdapat pengaruh yang negatif antara profitabilitas dan struktur modal.

2.2.1.2 Hubungan Kebijakan Dividen Dengan Struktur Modal

Kebijakan pendanaan merupakan suatu kebijakan yang membahas mengenai sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai suatu investasi yang menyangkut kombinasi yang optimal dari penggunaan berbagai sumber dana. Kebijakan dividen merupakan kebijakan dari manajemen perusahaan dalam menentukan laba yang tersedia bagi pemegang saham dibayarkan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen atau laba tersebut di tahan guna membiayai investasi di masa mendatang. Jika manajemen memutuskan untuk membayar dividen, konsekuensi-nya adalah jumlah laba di tahan berkurang, sehingga sumber pendanaan internal juga berkurang. Jika manajemen


(1)

135

melakukan investasi, sehingga jika terjadi permasalahan dalam sistem perbankan, penetapan kebijakan dividen tidak terjadi penurunan yang sangat drastis dan juga sektor keuangan bank bisa menghindari tingkat leverage tinggi.

3. Sebaiknya, bagi sektor keuangan bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010, sebelum menetapkan kebijakan struktur modalnya agar terlebih dahulu memperhatikan tingkat variabel profitabilitas dan juga kebijakan dividen karena kedua variabel tersebut merupakan variabel yang dapat dijadikan pertimbangan dalam menentukan struktur modal, agar perusahaan dapat memutuskan besarnya struktur modal yang sesuai sehingga dihasilkan kebijakan struktur modal yang optimal bagi perusahaan.

4. Profitabilitas dan kebijakan dividen mempengaruhi struktur modal, sehingga bagi manajemen perusahaan, variabel-variabel ini dapat dijadikan pertimbangan dalam menentukan struktur modal agar dihasilkan kebijakan struktur modal yang optimal bagi perusahaan. Untuk penelitian selanjutnya perlu diketahui faktor-faktor yang lain yang besar pengaruhnya terhadap struktur modal dengan rasio debt to equity ratio yang di penelitian ini tidak diteliti.


(2)

136

DAFTAR PUSTAKA

Agus Sartono. (2001). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (4thed). Yogyakarta: BPFE.

Ali Kesuma. (2009). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia.Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 11(1), 38-45.

A.Shahjahanpour, H.Ghalambor dan A.Aflatooni. (2010). The Determinants of Capital Structure Choice in the Iranian Companies. International Research Journal of Finance and Economics,56,1450-2887.

Bambang Riyanto (2008). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan (8thed). Yogyakarta: BPFE.

Bram Hadianto dan Christian Tayana. (2010). Pengaruh Risiko Sistematik, Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Jenis Perusahaan Terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Pertambangan: Pengujian Hipotesis Static-Trade off. Jurnal Akuntansi,2(1),15-39.

Brigham dan Houston. (2001). Fundamentals Of Financial Management (Dasar-dasar manajemen keuangan) (10thed). Jakarta: Salemba Empat.

Bursa Efek Indonesia. (2012). Indonesian Capital Market Directory 2008-2011. Bandung.

Christina dan Johan Halim. (2008). Analysis Of Relationship Between Determinants Of Capital Structure Across Industries At Jakarta Stock Exchange. Journal of Applied Finance and Accounting, 1 (1), 99-115. Damodar Gujarati. (2005). Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga

Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Gava Media.

Husein Umar. (2011). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Iyan Andriana. (2009). SPSS (Statistical Product Service Solutions). Diktat, Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

James C.Van Horne dan John M. Wachowicz, Jr. (1998). Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan (9thed). Jakarta : Salemba Empat.

J.Fred Weston dan Eugene F. Brigham.(2008). Dasar-dasar Manajemen Keuangan (1thed). Jakarta: Erlangga.


(3)

137

J.Fred Weston dan Eugene F. Brigham. (2008). Dasar-dasar Manajemen Keuangan (2thed). Jakarta: Erlangga.

Jonathan Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Joni dan Lina. (2010). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 12(2), 81-96.

Konsultasi Statistik. (2010). Penanggulangan Masalah Autokorelasi. Diakses

pada 11 Mei, 2012 dari World Wide Web:

http://www.konsultanstatistik.com/2009/03/penanggulangan-masalah-autokorelasi.html

Lukas Setia Atmaja. (2008). Teori dan Praktik Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Andi.

Mahira Rafique. (2011). Effect Of Profitability & Financial Leverage on Capital Structure : A CASE OF PAKISTAN’S AUTOMOBILE INDUSTRY.Economics and Finance Review, 1(4),50-58.

M. Iqbal Hasan. (2005). Statistik 2 (Statistik Inferensif) (2thed). Jakarta: Bumi Aksara.

Modigliani and Miller. (1963). Static-trade of Theory. Diakses pada 26 April,

2012 dari World Wide Web

:http://wiki.answers.com/Q/Static_tradeoff_theory_relation_to_agency_theo ry_of_capital_structure

Moh. Nazir. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nita Ristianti dan Hartono. (2008). Analisis Pengaruh Dividend Payout Ratio, Kepemilikan Manajerial, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Keputusan Pendanaan.Jurnal Bisnis dan Manajemen, 8(2),151-162.

Seftianne dan Ratih Handayani. (2011). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur.Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 13(1), 39-56.

Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti. (2002). Dasar-dasar Manajemen Keuangan (edisi3). Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

Sutrisno. (2009). Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan aplikasi.Yogyakarta: EKONISIA.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Udin. (2012). Kegiatan Bank. Diakses pada 26 April, 2012 dari World Wide Web: http://udin.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../Kegiatan+Bank.doc


(4)

138

Umi Narimawati., Sri Dewi Anggadini., & Linna Ismawati. (2010). Penulisan Karya Ilmiah-Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi Unikom. Bekasi: Genesis.


(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Pipih Hapiana Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 6 Juli 1988

Hobby : Membaca

Alamat : Kp. Cipeundeuy RT/RW 02/07 Ds. Cipeundeuy Kab. Bandung Barat, 40558.

No. Telepon : 081220122148/089656179623 Email : Pipihhapiana@yahoo.co.id

PENDIDIKAN FORMAL

SDN Cikalongwetan Bandung 1994 - 2000

SMP Pertiwi Dayeuh Kolot Bandung 2001 - 2004

SMA YPS Bandung 2004 - 2007

Computer Specialist 2007 - 2008

Universitas Komputer Indonesia Bandung Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi. 2008 - sekarang

PELATIHAN YANG PERNAH DIIKUTI

Pelatihan Pajak Terapan (Brevet A & B Terpadu) 2011 Character Building-2010 di SECAPA AD. 2010 Motivation Training-2010 di Bumi Perkemahan Kiara

Payung-Jatinangor.

2010


(6)

Payung-Jatinangor.

Pelatihan Dasar dan Kepemimpinan Tingkat Fakultas Ekonomi UNIKOM.

2009

Seminar-seminar

PENGALAMAN ORGANISASI

Anggota KSR PMI UNIKOM 2009 - 2010

Bendahara Himpunan Mahasiswa Manajemen UNIKOM 2009 - 2010 Bendahara Himpunan Mahasiswa Manajemen UNIKOM 2008 - 2009 Kepanitiaan Berbagai Kegiatan di Himpunan Mahasiswa

Manajemen Universitas Komputer Indonesia.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kebijakan Dividen dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

9 76 108

Pengaruh profitabilitas dan likuiditas terhadap kebijakan dividen pada bank umum swasta yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 1

Pengaruh Struktur Modal dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Transportasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 9 1

Pengaruh Struktur Modal Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Semen Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Periode 2002-2010

0 13 151

PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR MODAL, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2013

1 12 66

PENDAHULUAN Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012).

0 2 10

Pengaruh Likuiditas Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Sub Sektor Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 64

Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Lq 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015).

0 2 27

Analisis Pengaruh Struktur Modal dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan pada Sektor Industri Barang Konsumsi yang Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006 - 2010.

0 12 90

PENGARUH PERUSAHAAN KELUARGA, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN KEBIJAKAN UTANG TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (Studi pada Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012).

0 1 1