Pengukuran Menggunakan ETS Electronic Total Station Pengukuran Detail Situasi Pengolahan Data

Muhammad Gilang Rahmadana, 2014 PENGUKURAN TOPOGRAFI DI AREAL PEMBUKAAN TAMBANG PASIR DESA BUMIHAYU KECAMATAN JALAN CAGAK KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu | |

3.2.2.2 Metode Radial

Pada saat melakukan pengambilan data GPS Statik metode yang digunakan adalah radial, dikarenakan jarak antara titik yang tidak terlalu jauh. Pengambilan data pada setiap patokBM dilakukan dengan durasi waktu 1 jam untuk setiap patokBM kecuali base. Gambar 3.6 Metode Radial Hasanuddin Z. Abidin, 2007 3.2.2 Pengukuran Menggunakan GPS RTK Real Time Kinematic Dalam pengambilan data topografi, penulis menggunakan GPS RTK Real Time Kinematic terlebih dahulu. Dengan menggunakan GPS RTK Real Time Kinematic, penulis dapat melakukan pengambilan data pada areal terbuka dengan cepat, dikarenakan pengukuran hanya dilakukan oleh penulis dan satu tenaga lokal sebagai perintis jalan untuk pengambilan data. Hal ini dapat membantu mengestimasikan waktu pengukuran yang diberikan dan dapat memperhitungkan kapan menggunakan alat selanjutnya, yaitu ETS Electronic Total Station.

3.2.3 Pengukuran Menggunakan ETS Electronic Total Station

Penulis melakukan pengambilan data menggunakan alat yang kedua, yaitu ETS Electronic Total Station. Alat ini sangat vital dalam pengukuran ini dikarenakan luas dan sulitnya medan pengukuran, serta memakan waktu yang lama. Dengan areal pengukuran seluas 65 Ha, ETS Electronic Total Station yang digunakan hanya 1 buah pada saat awal-awal pengukuran. Muhammad Gilang Rahmadana, 2014 PENGUKURAN TOPOGRAFI DI AREAL PEMBUKAAN TAMBANG PASIR DESA BUMIHAYU KECAMATAN JALAN CAGAK KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu | |

3.2.4 Pengukuran Detail Situasi

Proses pemetaan situasi menggunakan alat ETS Electronic Total Station dan juga menggunakan GPS RTK Real Time Kinematic. Agar didapatkan pendekatan dengan sistem peta google earth Datum WGS 84, maka dilakukan pengukuran titik BM menggunakan GPS geodetic dual frekuensi selama 1 jam pengamatan.

3.2.5 Pengolahan Data

Data hasil pengukuran menggunakan ETS Electronic Total Station dan GPS RTK Real Time Kinematic langsung diolah di camp pada malam harinya, yang bertempat di Desa Bumihayu Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang. Pengolahan data tersebut berupa hasil yaitu gambar topografi baik dalam bentuk dua dimensi 2D maupun dalam bentuk tiga dimensi 3D. Dan software yang digunakan diantaranya : a PC-CDU Software ini berfungsi untuk mendownload data dari GPS Statik ke komputer b Topcon Link Pada pengolahan data GPS Statik sofware ini berfungsi untuk merubah data berformat RAW menjadi RINEX, sedangkan untuk ETS dan GPS RTK hanya untuk pengolahan na saja c Topcon Tools Software ini digunakan untuk pengolahan data GPS Statik yang berfungsi untuk memastikan koordinat yang fix hasil dari pengamatan d Global Mapper Software ini berfungsi untuk menggambar kontur dan surface 3D dari data hasil pengukuran situasi Muhammad Gilang Rahmadana, 2014 PENGUKURAN TOPOGRAFI DI AREAL PEMBUKAAN TAMBANG PASIR DESA BUMIHAYU KECAMATAN JALAN CAGAK KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu | |

3.3 Masalah Yang Dihadapi

Dalam melakukan pengukuran topografi menggunakan ETS Electronic Total Station dan GPS RTK Real Time Kinematic, banyak terdapat berbagai masalah dan kendala di lapangan, diantaranya:

3.3.1 Masalah Eksternal

a Tenaga lokal yang digunakan adalah warga yang tinggal di sekitar area pengukuran. b Karena warga yang tinggal di sekitar area pengukuran wajib diberdayakan, maka beberapa hal dalam pengukuran mengalami pelambatan progress.

3.3.2 Masalah Internal

a Luas area yang wajib dilakukan pengukuran adalah 12 Ha, tapi ada tambahan 28 Ha yang sebenarnya tidak diwajibkan sehingga total menjadi 40 Ha. b Pada saat pengukuran sedang berlangsung, area ditambahkan 25 Ha lagi, sehingga total area yang diukur adalah 65 Ha. c Lahan wajib diukur adalah lahan terbuka dengan luas 12 Ha, lahan ini diukur dengan alat GPS menggunakan metode RTK d Tidak adanya survei awal, sehingga para personil surveyor baru mengetahui medan lapangan pada saat pengukuran sedang berlangsung, hal ini menghambat proses pengukuran. e Banyak hutan-hutan yang sangat tertutup dan lebat pada area tambahan seluas 53 Ha sehingga wajib dilakukuan perintisan sebelum melakukan pengukuran, hal ini sangat menghambat proses pengukuran serta diperparah dengan kontor yang sangat curam.