Hari Ramadhan, 2014 PENGARUH KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM KONVENSIONAL DI
INDONESIA Studi pada Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa Tahun 2012Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
t = r
n − 2 1 − r
2
Sudjana, 2003:62 Hipotesisnya adalah sebagai berikut:
H : ρ = 0, Kredit bermasalah tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas. H
1
: ρ 0, Kredit bermasalah berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.
Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut : 1.
H ditolak jika
t
hitung
t
tabel
, artinya kredit bermasalah berpengaruh negatif terhadap profitabilitas BUSN Non Devisa.
2. H
diterima jika t
hitung
t
tabel
, artinya kredit bermasalah tidak berpengaruh terhadap profitabilitas BUSN Non Devisa.
3.5.4 Koefisien Determinasi
Setelah menentukan koefisien korelasi, selanjutnya menghitung Koefisien Determinasi KD atau Koefisien Penentu KP dengan cara
mengkuadratkan koefisien korelasi. Koefisien determinasi dinyatakan dalam persen, maka perlu dikalikan dengan 100. Hasilnya diartikan
varian yang terjadi pada variabel Y ditentukan oleh varian yang terjadi pada variabel X, selanjutnya diartikan sebagai pengaruh. Koefisien
Determinasi pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui besarnya
Hari Ramadhan, 2014 PENGARUH KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM KONVENSIONAL DI
INDONESIA Studi pada Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa Tahun 2012Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pengaruh variabel kredit bermasalah terhadap variabel profitabilitas
dengan rumus sebagai berikut:
KD = r
2
x 100 Sudjana 2004:246
Dimana: KD = Nilai Koefisien determinasi
r = Nilai koefisien korelasi
86
Hari Ramadhan, 2014 PENGARUH KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM KONVENSIONAL DI
INDONESIA Studi pada Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa Tahun 2012Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kredit bermasalah dan profitabiilitas BUSN Non Devisa serta pengaruh antara kredit bermasalah
terhadap profitabilitas BUSN Non Devisa di Indonesia. Variabel kredit bermasalah pada BUSN Non Devisa dikategorikan dalam kelompok kurang
lancar, diragukan, dan macet yang diukur menggunakan rasio Non Performing Loan NPL. Variabel profitabilitas pada BUSN Non Devisa diukur menggunakan
rasio Return on Asset ROA. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Kredit bermasalah pada BUSN Non Devisa memiliki kondisi yang baik.
Berdasarkan perhitungan NPL, terdapat 14 bank yang memiliki NPL di Peringkat 1 dengan penjelasan bahwa bank tersebut memiliki kinerja
sangat baik dan terdapat lima bank yang memiliki NPL di Peringkat 2 dengan penjelasan bahwa bank tersebut memiliki kinerja yang baik.
Terdapat empat bank dengan NPL terendah sebesar 0,00, yaitu PT. Anglomas Internasional Bank, PT. Bank Bisnis Internasional, PT. Bank
Nationalnobu, dan PT. Bank Royal Indonesia. NPL tertinggi sebesar 3,56 dimiliki oleh PT. Bank Yudha Bhakti.
2. Profitabilitas pada BUSN Non Devisa memiliki kondisi yang beragam.
Berdasarkan perhitungan ROA, terdapat tujuh bank yang memiliki ROA di