Iran Riansyah, 2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AURORA 3D INTERACTIVE PRESENTATION TERHADAP HASIL
BELAJAR DOMAIN KOGNITIF SISWA DALAM MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL IPS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA : Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP
Laboratorium UPI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
33, 34, 37, 38 dan 39. Dari soal yang digunakan tersebut dapat dikelompokkan terhadap aspek kognitif hasil belajar siswa sebagai berikut:
Tabel 3.5 Klasifikasi Soal Berdasarkan Aspek Kognitif
C1 C2
C3
Nomor Soal
2, 8, 11, 21, 23, 26, 30, 31, 37, 39.
3, 9, 15, 16, 18, 19, 22, 24, 29, 32,
38. 4, 5, 14, 17, 20,
25, 27, 33, 34.
Jumlah Soal
10 11
9
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Menurut Sugiyono 2007, hlm.173
“Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama. ” Jadi apabila suatu tes yang telah dirancang pada
kelompok yang sama diuji kembali dalam waktu dan kesempatan yang berbeda hasilnya akan tetap sama. Untuk menguji reliabilitas digunakan rumus spearman
brown sebagai berikut:
Arikunto, 2010, hlm.223 Keterangan:
= reliabilitas instrumen =
yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen
Iran Riansyah, 2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AURORA 3D INTERACTIVE PRESENTATION TERHADAP HASIL
BELAJAR DOMAIN KOGNITIF SISWA DALAM MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL IPS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA : Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP
Laboratorium UPI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Untuk melakukan uji reliabilitas terhadap instrumen digunakan metode split half dari spearman brown dengan kriteria alat pengumpul data dikatakan
reliabel jika pada taraf signifikasi 0,05 dengan derajat kebebasan
dk = n-2. Dari hasil perhitungan diperoleh indeks sebesar 0,809. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat dilihat bahwa
0,809 0,361, maka berdasarkan kriteria tersebut dapat dikatakan bahwa instrumen tes
yang digunakan reliabel, karena tingkat reliabilitasnya sangat tinggi. Analisis perhitungan uji reliabilitas terlampir dan ringkasan hasil perhitungan uji
reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas
Kesimpulan
0,809 0,361
Reliabel
3. Tingkat Kesukaran Soal
Analisis tingkat kesukaran soal pada dasarnya digunakan untuk mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitannya seperti yang dijelaskan oleh Arifin 2009,
hlm.266 bahwa “perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa
besar derajat kesukaran suatu soal. ” Maka ada baiknya dalam membuat soal, soal
tersebut tidak terlalu susah ataupun tidak terlalu mudah. Untuk menghitung tingkat kesukaran soal bentuk objektif digunakan rumus:
Iran Riansyah, 2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AURORA 3D INTERACTIVE PRESENTATION TERHADAP HASIL
BELAJAR DOMAIN KOGNITIF SISWA DALAM MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL IPS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA : Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP
Laboratorium UPI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Arifin, 2009, hlm.266 Keterangan:
TK = Tingkat kesukaran WL = Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah
WH = Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok atas nL = Jumlah kelompok bawah
nH = Jumlah kelompok atas Setelah hasil tingkat kesukaran telah diketahui maka dimasukkan ke dalam
kriteria penafsiran soal sebagai berikut: Jika jumlah presentase sampai dengan 27 termasuk mudah;
Jika jumlah presentase 28 - 72 termasuk sedang; Jika jumlah presentase 73 ke atas termasuk sukar.
Arifin, 2009, hlm.270 Untuk analisis perhitungan uji tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3.7 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal
No wL
wH nL
nH Tingkat
Kesukaran Kategori
1 4
1 8
8 31
Sedang 2
4 1
8 8
31 Sedang
3 5
8 8
31 Sedang
4 8
2 8
8 63
Sedang 5
6 2
8 8
50 Sedang
6 4
2 8
8 38
Sedang 7
6 3
8 8
56 Sedang
8 7
3 8
8 63
Sedang 9
5 2
8 8
44 Sedang
Iran Riansyah, 2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AURORA 3D INTERACTIVE PRESENTATION TERHADAP HASIL
BELAJAR DOMAIN KOGNITIF SISWA DALAM MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL IPS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA : Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP
Laboratorium UPI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
10 7
5 8
8 75
Sukar 11
5 8
8 31
Sedang 12
2 8
8 13
Mudah 13
2 1
8 8
19 Mudah
14 5
1 8
8 38
Sedang 15
8 4
8 8
75 Sukar
16 2
8 8
13 Mudah
17 6
1 8
8 44
Sedang 18
6 2
8 8
50 Sedang
19 6
8 8
38 Sedang
20 5
8 8
31 Sedang
21 5
8 8
31 Sedang
22 5
8 8
31 Sedang
23 5
8 8
31 Sedang
24 5
2 8
8 44
Sedang 25
5 1
8 8
38 Sedang
26 5
1 8
8 38
Sedang 27
6 2
8 8
50 Sedang
28 4
2 8
8 38
Sedang 29
6 1
8 8
44 Sedang
30 5
2 8
8 44
Sedang 31
6 1
8 8
44 Sedang
32 4
1 8
8 31
Sedang 33
7 1
8 8
50 Sedang
34 5
1 8
8 38
Sedang 35
7 6
8 8
81 Sukar
36 2
1 8
8 19
Mudah 37
5 1
8 8
38 Sedang
38 7
8 8
44 Sedang
39 4
8 8
25 Mudah
40 6
5 8
8 69
Sedang
Setelah dibandingkan dengan kriteria tingkat kesukaran soal, maka soal dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat kesukarannya sebagai berikut:
Tabel 3.8
Iran Riansyah, 2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AURORA 3D INTERACTIVE PRESENTATION TERHADAP HASIL
BELAJAR DOMAIN KOGNITIF SISWA DALAM MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL IPS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA : Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP
Laboratorium UPI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal Tingkat Kesukaran
Nomor Soal Jumlah
Mudah =27 12, 13, 16, 36, 39
5 12,5 Sedang 28 - 72
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 14, 17, 18, 19, 20, 21, 22,
23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 37, 38,
40 32 80
Sukar =73 10, 15, 35
3 7,5
Adapun bila diklasifikasikan berdasarkan tingkat kesukaran soal untuk soal yang telah valid proporsinya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.9 Klasifikasi Hasil Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat Kesukaran Nomor Soal
Jumlah
Mudah =27 16, 39
2 6,7 Sedang 28 - 72
2, 3, 4, 5, 8, 9, 11, 14, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24,
25, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 37, 38
27 90
Sukar =73 15
1 3,3
Untuk memperoleh prestasi belajar yang baik sebaiknya pembagian antara tingkat kesukaran soal tersebar secara normal, dan merata. Seperti dikatakan oleh
Arifin 2009, hlm.270 dalam perhitungan proporsi untuk soal dapat diatur sebagai berikut:
1 Soal sukar 25, soal sedang 50, soal mudah 25, atau
Iran Riansyah, 2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AURORA 3D INTERACTIVE PRESENTATION TERHADAP HASIL
BELAJAR DOMAIN KOGNITIF SISWA DALAM MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL IPS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA : Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP
Laboratorium UPI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2 Soal sukar 20, soal sedang 60, soal mudah 20
3 Soal sukar 15, soal sedang 70, soal mudah 15
Apabila dibandingkan dengan hasil klasifikasi tingkat kesukaran soal diatas, soal yang ada ternyata tidak sesuai dengan perhitungan proporsi tingkat
kesukaran soal. Sebaiknya, penyusunan suatu soal dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kesukaran soal, sehingga hasil yang dicapai peserta
didik dapat menggambarkan prestasi yang sesungguhnya. Akan tetapi dengan keterbatasan penulis, penulis menggunakan data tabel 3.9 dalam melakukan
penelitian.
4. Daya Pembeda