3.6.2 Uji Hipotesis
Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah melakukan uji hipotesis. Tujuan dari uji hipotesis adalah untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan yang cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen dengan variabel dependen. Melalui langkah ini dapat diambil suatu kesimpulan,
menerima atau menolak hipotesis yang telah dirumuskan. Rumus yang digunakan penulis untuk menguji hipotesis yaitu Uji Signifikasi Koefisien Korelasi uji t-
student untuk menguji hipotesis parsial yang tersirat dari hipotesis penelitian, seperti dikemukakan oleh Sugiyono 2009:230. Rumus yang digunakan adalah:
2
2 1
s s
r n
t r
Di mana :
t = Distribusi student dengan derajat kebebasan dk = n – 2
r
s
= Koefisien korelasi n = Banyaknya sampel
Ketentuan dari pada uji t-student ini adalah : Ho :
ρ = 0 :
Korelasi tidak berarti, artinya tidak terdapat pengaruh yang Signifikan
H :
ρ ≠ 0 :
Korelasi berarti, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dan Variabel Y.
Kriteria penolakan hipotesisnya adalah : Jika t
hitung
t
tabel
Maka Ho ditolak dan H1 diterima Jika t
hitung
t
tabel
Maka Ho diterima dan H1 ditolak
Berdasarkan taraf signifikasi 0,05 dengan derajat kebebasan dk = N - 2 Sedangkan Pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda, yang
dimaksudkan untuk menguji hipotesis penelitian utama dapat menggunakan rumus berikut, yaitu dengan uji F.
2 2
1 1
R k
Fh R
n k
........................................... Sugiyono, 2009:235 Dimana:
R = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel Independen
n = Jumlah anggota Sampel Bila F
h
lebih besar dari F
t
, maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan, yaitu dapat diberlakukan untuk seluruh populasi, kriteria penolakan
hipotesisnya adalah : Jika F
hitung
F
tabel
Maka Ho ditolak dan H
1
diterima Jika F
hitung
F
tabel
Maka Ho diterima dan H
1
ditolak Pada taraf signifikasi 0,05 dengan derajat kebebasan dk = n – k – 1.
Secara statistik hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:
1. Hipotesis pertama
H :
ρ = 0, artinya kompetensi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan bagian sumber daya manusia PT. Ultrajaya Tbk
H
a
: ρ ≠ 0, artinya kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan bagian sumber daya manusia PTUltrajaya Tbk.
2. Hipotesis kedua
H :
ρ = 0, artinya kepuasan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan bagian sumber daya manusia PT Ultrajaya Tbk..
H
a
: ρ ≠ 0, artinya kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan bagian sumber daya manusia PT. Ultrajaya Tbk
3. Hipotesis ketiga
H0 : ρ = 0, artinya kompetensi dan kepuasan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan bagian sumber daya manusia PT. Ultrajaya Tbk.
Ha : ρ ≠ 0, artinya kompetensi dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan bagian sumber daya manusia PT. Ultrajaya Tbk.
Sondy Heru Diyana,2013 PENGARUH KOMPETENSI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
157
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap pegawai untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
divisi sumber daya manusia PT Ultrajaya Tbk dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Secara umum gambaran kompetensi karyawan pada divisi sumber daya
manusia PT Ultrajaya Tbk dengan dimensi kompetensi berprestasi dan bertindak, kompetensi pelayanan, kompetensi mempengaruhi, kompetensi
manajerial, Kompetensi keahlian dan efektivitas diri ada pada kategori tinggi menurut responden. Skor tertinggi terdapat pada indikator kemampuan
karyawan memahami dan mencari solusi. Sedangkan skor terendah terdapat pada indikator kesediaan karyawan membantu rekan kerja
2. Secara umum gambaran kepuasan kerja pada divisi sumber daya manusia PT
Ultrajaya Tbk yang meliputi dimensi pekerjaan itu sendiri, promosi, pengawasan, rekan kerja dan upah dinilai baik. Hal tersebut dilihat dari
jawabannya yang mayoritas berada pada kategori puas. Skor yang paling tinggi terdapat pada indikator kepuasan terhadap promosi yang mengukur
tingkat kepuasan karyawan terhadap promosi, sedangkan skor terendah