Dewi Fitriyani, 2013 PERUBAHAN ORIENTASI MATA PENCAHARIAN NELAYAN DI KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN
BANGKA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat pesisir merupakan kelompok orang yang tinggal di daerah pesisir dan sumber kehidupan perekonomiannya bergantung secara langsung pada
pemanfaatan sumberdaya laut dan pesisir. Golongan masyarakat pesisir yang dianggap paling memanfaatkan hasil laut dan potensi lingkungan perairan dan
pesisir untuk kelangsungan hidupnya adalah nelayan Kusnadi, 2006: 26. Sebagai negara maritim sebagian besar penduduk pesisir di Indonesia menggantungkan
hidupnya dari bidang perikanan. Karena Indonesia merupakan negara maritim maka sebagian besar masyarakat Indonesia bermata pencaharian sebagai nelayan.
Walaupun mata pencarian orang-orang pesisir itu beragam, namun sebagian besar adalah nelayan dan kegiatan nelayan menjadi sumber penghasilan utama
masyarakat pesisir. Pesisir merupakan sebagian permukaan bumi yang terletak antara pasang
naik dan pasang surut. Pada waktu pasang naik, pesisir tertutup oleh air laut dan pada waktu pasang surut nampak berupa daratan. Pantai adalah sebuah bentuk
geografis yang terdiri dari pasir, dan terdapat di daerah pesisir laut atau bagian daratan yang tersekat dengan laut. Masyarakat pesisir memanfaatkan ekosistem
darat dan laut yang ada di wilayah pesisir dan pantai. Pesisir dan pantai merupakan dua istilah yang berbeda akan tetapi keduanya saling berkaitan tidak
dapat dipisahkan karena sama-sama berhubungan dengan laut dan mendukung untuk kebutuhan kehidupan ekonomi masyarakat pesisir.
Wilayah Kabupaten Bangka merupakan wilayah pesisir yang panjang dan dikelilingi pulau-pulau kecil disekitarnya. Selain memiliki perairan laut yang
cukup luas, Kabupaten Bangka juga memiliki perairan payau, rawa, sungai dan kolong eks galian timah, yang mempunyai potensi perikanan yang cukup besar
dan prospektif bila dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Kecamatan Sungailiat
2
Dewi Fitriyani, 2013 PERUBAHAN ORIENTASI MATA PENCAHARIAN NELAYAN DI KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN
BANGKA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
merupakan kecamatan yang terletak di daerah administrasi Kabupaten Bangka. Sumberdaya perikanan khususnya perikanan laut sangat dominan di Kabupaten
Bangka mengingat Pulau Bangka dikelilingi oleh lautan dan berbatasan dengan Laut Cina Selatan yang memiliki sumberdaya laut yang relatif besar untuk
dikembangkan. Selain potensi perikanan tangkap laut di Kabupaten Bangka juga berpotensi untuk pengembangan budidaya laut.
Corak masyarakat di Pulau Bangka khususnya di Kecamatan Sungailiat dapat dibedakan dari segi sumber penghidupannya. Jenis-jenis mata pencaharian
pokok di daerah ini adalah bertani, nelayan, buruhkaryawan tambang dan berdagang. Penggalian timah terdapat hampir di seluruh daratan pulau sampai di
perairan lepas pantai dikarenakan Kecamatan Sungailiat ini berada di Pulau Bangka yang terkenal dengan penghasil timah terbesar di Indonesia dan
merupakan daerah penghasil timah terbesar kedua di dunia yang dapat mempengaruhi harga pasar dunia. Tanah di Kecamatan Sungailiat sangat cocok
untuk tanaman-tanaman perdagangan seperti Karet, Lada, Kelapa, Kelapa Sawit dimana sebagian besar hasil tanaman ini diperdagangkan keluar daerah atau
keluar negeri yang merupakan sumber penghidupan petani. Disamping itu kayanya perairan di Kecamatan Sungailiat dengan berbagai jenis ikan selalu
menarik nelayan dari daerah-daerah lain. Pada mulanya para nelayan pedatang hanya datang sekedar pada waktu panen ikan Juni-September, tetapi lama
kelamaan mereka kemudian menetap dan membaur dengan masyarakat serta membuat perkampungan sendiri.
Usaha berdagang pada umumnya dilakukan oleh masyarakat yang keturunan Cina, tidak hanya berusaha di kota-kota tapi juga mereka masuk ke
desa-desa. Keterbukaan masyarakat di Kecamatan Sungailiat akan pendatang pendatang telah menjadikan daerah ini bercorak heterogen. Berikut jenis-jenis
mata pencaharian masyarakat pesisir di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka yang dari tahun ke tahun semakin berkembang dapat di lihat pada Tabel 1.1 Mata
Pencaharian Di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka.
3
Dewi Fitriyani, 2013 PERUBAHAN ORIENTASI MATA PENCAHARIAN NELAYAN DI KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN
BANGKA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel.1.1 Mata Pencaharian Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka
No. Mata
Pencaharian Tahun 2008
Tahun 2010 Tahun 2012
Frekuensi Frekuen
si Frekuensi
1. Petani
1.612 5
1.617 5
1614 5
2. IndustriTI
1.911 6
1.936 6
1.908 6
3. Konstruksi
- 1.333
4 1.314
4 4.
Pedagang 8.166
27 8.294
24 8.176
26 5.
Transportasi -
- 1.623
5 1.600
5 6.
PNS PT.Timah
4.613 15
4.688 13
4.621 15
7. ABRI
717 3
728 2
718 2
8. Pensiunan
132 0,5
135 0,5
133 0,5
9. Buruh
Bangunan 8.106
26,5 8.233
24 8.116
25 10.
Nelayan 5308
17 5.317
15,5 3258
10 11.
Peternak Sapi
- -
265 0,5
261 1
12. Peternak Itik
- -
119 0,5
117 0,5
Jumlah 30.565
100 34.288
100 31.836
100
Sumber : Sungailiat Dalam Angka 2008, 2010, 2012
Setelah melihat dari tabel 1.1 telihat bahwa jumlah nelayan mengalami penurunan dari tahun 2008 dengan persentase 17, dan kemudian pada tahun
2012 menjadi 10. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat pesisir yang beberapa tahun bermata pencaharian nelayan telah mengalami perubahan orientasi.
Dilihat dari kondisi fisik daerahnya, Kecamatan Sungailiat merupakan kawasan pesisir yang berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan. Kondisi
iklim di Kecamatan Sungailiat yaitu iklim tropis dengan suhu rata-rata 23,5 C-
32,3 C dengan kelembapan udara berkisar 79,6 hingga 86,1 persen. Rata-rata
curah hujan tahunan di daerah ini 137,4 hingga 430,7 mm tiap bulan dengan curah hujan terendah pada bulan Mei. Tanah di Kecamatan Sungailiat mempunyai pH
berkisar antara 3,5-5,5 di dalamnya banyak mengandung mineral bijih timah dan bahan galian lain seperti pasir kuarsa, tanah liat, batu gunung dan lain sebagainya.
4
Dewi Fitriyani, 2013 PERUBAHAN ORIENTASI MATA PENCAHARIAN NELAYAN DI KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN
BANGKA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Kondisi sosial di Kecamatan Sungailiat memiliki 80.434 jiwa yang terdiri dari 41.127 jiwa jumlah penduduk laki-laki dan 39.307 jiwa jumlah perempuan.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui sex ratio sebesar 104,63 artinya penduduknya lebih banyak penduduk laki-laki dibandingkan penduduk
perempuan. Dari jumlah tersebut sekitar 72 penduduknya berada pada usia produktif dan dapat menjadi potensi sumber daya manusia.
Lingkungan masyarakat di lima kelurahan dan satu desa ini berada di kawasan pesisir maka masyarakat dapat mengambil faedah atau manfaat dari
sumber-sumber alam yang ada yaitu sumberdaya perikanan di sekitar perairan Kecamatan Sungailiat, sehingga sebagian besar masyarakat bermatapencaharian
sebagai nelayan. Menurut Abdurachmat dan Maryani 1997:4 bahwa : Economic Region adalah suatu daerah yang pada umumnya
memperlihatkan suatu keseragaman dari pada hasil segolongan penduduk di daerah itu dalam mengambil faedah atau manfaat dari sumber-sumber
alam yang ada, dengan membedakan diri dari pada yang terdapat di daerah lain di sekitarnya.
Namun pada kenyataannya masyarakat pesisir yang bermatapencaharian sebagai nelayan mengalami penurunan setiap tahunnya seharusnya dengan potensi
perikanan yang mendukung di Kecamatan Sungailiat masyarakat pesisir akan mempertahankan mata pencaharian sebagai nelayan. Hal ini dikarenakan wilayah
pesisir di Kecamatan Sungailiat mempunyai banyak sumberdaya laut yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir khususnya adalah nelayan.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis merasa perlu mencoba mengetahui hal tersebut, sehingga penulis menetapkan judul
“Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Nelayan Di Kecamatan Sungailiat Kabupaten
Bangka”.
B. Rumusan Masalah