Metode Penelitian KEGIATAN MERONCE MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA SEDANG DI SLB AZ-ZAKIYAH.

Rima Garlina, 2013 Kegiatan Meronce Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Tunagrahita Sedang Di SLB Az-Zakiyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bagi anak tunagrahita sedang, karena dengan kemampuan motorik halus yang optimal akan membantu anak tunagrahita sedang dalam melakukan kegiatan sehari-harinya. Motorik halus yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah motorik halus tangan anak tunagrahita sedang pada aspek ketahanan dan ketepatan. Menurut Decaprio 2013:45, “ketahanan adalah hasil dari kapasitas psikologi para siswa untuk menopang gerakan atas dalam suatu periode”. Indikator pada aspek ketahanan diantaranya adalah, memegang benda dengan tangan kanan dan kiri, dari mulai benda yang ringan, sedang, berat, benda yang digunakan adalah botol minuman yang berukuran sama tetapi memili berat yang berbeda. Dan juga memegang benda yang kecil, sedang, dan besar, benda yang digunakan adalah bola yang berbeda ukuran. Aspek ketahanan diukur dengan waktu dalam detik, yaitu seberapa lama anak bertahan untuk memegang suatu objek. Ketepatan yaitu Kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan yang benar atau tepat, sesuai dengan target yang harus dicapai. Adapun indikator pada aspek ketepatan yaitu mengambil atau meraih suatu benda dengan tangan kanan dan tangan kiri, dari mulai memegang benda dengan lima jari, empat jari, 3 jari, sampai ke dua jari, benda yang digunakan adalah gelas yang memiliki ukuran yang sama, serta memasukkan beberapa macam benda dengan tepat sesuai dengan tempatnya, diantaranya memasukkan buku ke dalam tas, memasukkan pensil dan penghapus ke dalam tempat pensil, memasukkan ikat pinggang ke dalam lubang di celana, memasukkan tali sepatu ke dalam lubang sepatu, memasukkan kancing yang berukuran besar, dan memasukkan kancing yang berukuran kecil. Adapun aspek ketepatan ini diukur dengan menggunakan skala waktu dan jumlah. Jadi dalam waktu yang ditentukan yaitu 30 detik, anak dapat melakukan kegiatan yang ditentukan seberapa banyak, hasil tersebut dibuat menjadi persen.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiono 2008:6, “metode penelitian eksperimen Rima Garlina, 2013 Kegiatan Meronce Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Tunagrahita Sedang Di SLB Az-Zakiyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment perlakuan tertentu ”. Penelitian yang bersifat eksperimen ini memiliki subjek tunggal dengan pendekatan Single Subject Research SSR. Menurut Suharsaputra 2012:42 “Single Subject Subjek Tunggal merupakan rancangan penelitian dimana kelompok subjek, selain individu dipelajari ”. Model inkuiri subjek tunggal menawarkan pilihan sebagai metode khusus yang dapat digunakan oleh individu tunggal atau hanya beberapa subjek dan tetap memerhatikan kesimpulan sebab-akibat yang dapat dipercaya. Penelitian ini menggunakan desain A-B-A. Desain A-B-A memberikan suatu hubungan sebab akibat diantaranya variabel terikat dengan variabel bebas. Desain A-B-A terdapat tiga tahapan antara lain: Baseline-1 A-1, Intervensi B, Baseline-2 A-2. Dalam penelitian ini A1 yaitu kemampuan dasar. Yang merupakan kemampuan awal motorik halus anak masih belum optimal, khususnya motorik halus pada bagian tangan. Anak masih kesulitan dalam konsisten memegang suatu benda, baik dalam memegang sendok saat makan, memegang sikat gigi, dan memegang benda-benda lain yang ada disekitarnya. Selain itu anak juga masih kesulitan saat memsukkan benda-benda dengan tepat ke dalam tempatnya, misalnya memasukkan buku ke dalam tas, memasukkan ikat pinggang, memasukkan tali sepatu, dan lain-lain. Subjek diamati, sehingga dalam kondisi kemampuan awal subjek tersebut dapat diambil datanya dengan tidak ada rekayasa. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan instrument yaitu berupa tes perbuatan mengenai perkembangan motorik halus, khususnya pada bagian tangan. Pengamatan dan pengambilan data tersebut dilakukan secara berulang untuk memastikan data yang sudah didapat dalam melihat kemampuan mororik halus anak. B perlakuan atau intervensi yang diberikan berupa pemberian keterampilan meronce manik-manik, subjek diinstruksikan untuk meronce manik-manik dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Mengambil atau meraih manik-manik yang berwarna b. Memegang manik-manik Rima Garlina, 2013 Kegiatan Meronce Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Tunagrahita Sedang Di SLB Az-Zakiyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Selanjutnya memasukkan manik-manik yang berlubang tengahnya ke dalam seutas tali secara satu persatu. A2 yaitu pengamatan kembali terhadap kemampuan motorik halus subjek pada saat proses pelatihan berlangsung. Hal ini juga dapat menjadi evaluasi sejauh mana pengaruh intervensi yang diberikan terhadap subjek.

C. Subjek Penelitian dan Lokasi Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE MANIK-MANIK Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Meronce Manik-Manik Di Kelompok B Tk Pertiwi Jagoan Sambi Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 15

PENDAHULUAN Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Meronce Manik-Manik Di Kelompok B Tk Pertiwi Jagoan Sambi Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 6

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Meronce Manik-Manik Di Kelompok B Tk Pertiwi Jagoan Sambi Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014.

0 8 15

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE BAHAN ALAM.

4 57 35

KETERAMPILAN MENGANYAM SPON EVA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA SEDANG DI SLB SUKAPURA BANDUNG.

3 12 45

PENGARUH PERMAINAN ALAT MUSIK DRUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK ANAK CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK DI SLB AZ-ZAKIYAH.

0 1 39

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MERONCE PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN MASJID SYUHADA.

2 14 169

KEGIATAN MELIPAT KERTAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA SEDANG DI SLB-C SUMBERSARI BANDUNG - repository UPI S PLB 1200759 Title

1 2 3

KETERAMPILAN MENGANYAM SPON EVA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA SEDANG DI SLB SUKAPURA BANDUNG - repository UPI S PLB 1001901 Title

0 0 3

PENGARUH PERMAINAN EDUKATIF MERONCE TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DALAM MERONCE PADA ANAK TUNAGRAHITA SEDANG

0 1 6