Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

87 87 5. Studi Dokumentasi Studi ini meruapakan upaya untuk untuk mengkaji setiap bahan tertulis, film, serta catatan-catatan sebagai pelengkap data primer yang tidak ditemukan di lapangan. Dokumen ini dibagi menjadi dua macam yaitu dokumen resmi yang berasal dari instansi-instansi pemerintah terkait ataupun penelitian sebelumnya dengan tema senada yang menjadi rujukan dan dokumen pribadi peneliti.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan korelasi regresi. Menurut Sudjana, 2005 : 310 “Analisis ini mempelajari cara bagaimana variabel-variabel dalam penelitian berhubungan”. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel bebas X yaitu lingkungan keluarga X1, lingkungan sekolah X2, dan lingkungan teman sebaya X3 terhadap satu variable terikat Y sehingga korelasi regresi yang digunakan ialah regresi linear berganda. Menurut Hasan 2010: 45 “Regresi liniear berganda, yaitu regresi liniear yang melibatkan lebih dari dua variabel, satu variabel terikat Y dan dua atau lebih variabel bebas X1, X2, X3, …, Xn”. Dalam penelitian ini untuk menganalisis hubungan peran lingkungan terhadap pemahaman konsep lokasi pada peserta didik SMA di Kota Cirebon. Adapun persamaan analisis regresi sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +b 3 X 3 Keterangan : Y : Variabel Bebas Independent X : Variabel Terikat Dependent a : Konstanta b : Koefisien Regresi 88 88 Besarnya koefisien korelasi dapat diinterpretasi ke dalam tingkat hubungan antar variabel tersebut. Adapun pedoman interpretasi hubungan antar variabel penelitian terdapat pada tabel 3.12 berikut ini : Tabel 3.12 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi No Interval Koefisien Tingkat Hubungan 1 0,00-0,199 Sangat Rendah 2 0,20-0,399 Rendah 3 0,40-0,599 Sedang 4 0,60-0,799 Kuat 5 0,80-1,00 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono 2012:257 Setelah mengetahui hubungan antar variabel, besarnya kontribusi yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat dapat diketahui dengan cara menghitung koefisien determinasi, yaitu teknik pengujian hipotesis untuk mengetahui seberapa besar faktor yang mempengaruhi hubungan antar variabel tersebut. Berikut ini rumus yang digunakan : Keterangan : Cd : Koefisien korelasi r : Nilai koefisien korelasi Sumber :Sugiyono, 2012: 231 Cd = r 2 x 100 124

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pertanyaan permasalahan dan hubungan antar variabel sudah terjawab dan dipaparkan pada bab hasil dan pembahasan penelitian. Peran Lingkungan sosial terhadap pemahaman konsep lokasi sebesar 8,0. Sehingga Lingkungan sosial berperan terhadap pemahaman konsep lokasi peserta didik SMA di Kota Cirebon. Lingkungan keluarga memiliki kontribusi sebesar 38,4 terhadap pemahaman konsep lokasi, lingkungan sekolah memiliki kontribusi 1,6 terhadap pemahaman konsep lokasi, sedangkan lingkungan teman sebaya memiliki kontribusi sebesar 6,3. Sehingga terdapat lingkungan sosial yang dominan beperan terhadap pemahaman konsep lokasi dengan kontribusi sebesar 38,4. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang dominan berperan terhadap pemahaman konsep lokasi peserta didik SMA di Kota Cirebon. Rendahnya peran lingkungan sosial menyebabkan pemahaman konsep lokasi peserta didik berada dalam kategori sedang. Hasil penelitian tersebut menjawab teori insight bahwa insight atau pemahaman tergantung kepada pengaturan dan penyediaan lingkungannya. Variabel-variabel lain yang mempengaruhi pemahaman antara lain faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar. Faktor internal berasal dari pembawaan peserta didik, faktor eksternal berasal dari pengaruh lingkungan peserta didik, sedangkan faktor pendekatan belajar cara untuk menunjang efektivitas dan efisiensi proses belajar mengenai materi tertentu. Pada faktor internal secara fisiologis dapat berupa kelengkapan dan kesehatan indera dan jasmani, secara psikologis dapat berupa kesehatan psikologi, motivasi dan intelegensi. Sedangkan pada faktor eksternal yang 125 mempengaruhi pemahaman ialah lingkungan fisik.yaitu suasana lingkungan sekitar peserta didik yang terlihat secara kasat mata. Berbeda dengan pendekatan belajar, apakah dengan menggunakan pendekatan permukaan, pendekatan mendalam ataukan pendekatan untuk mencapai prestasi yang tinggi.

B. Saran

Saran pertama diajukan kepada pihak pengambil kebijakan, rendahnya peran lingkungan sosial dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam memperhatikan pendidikan terutama dalam proses pembelajaran peserta didik agar peran lingkungan sosial peserta didik dapat semakin meningkat. Saran kedua diajukan kepada lingkungan keluarga, faktor lain pembentuk pemahaman ialah faktor pembawaan peserta didik. Anggota keluarga diharapkan dapat memperhatikan kondisi peserta didik baik secara psikis dan psikologis agar tetap sehat. Selain itu dibutuhkan pula fungsionalisasi secara maksimal dari fungsi-fungsi lingkungan keluarga sehingga peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Saran ketiga diajukan kepada lingkungan sekolah, faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik ialah strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran sebaiknya dikemas secara tepat. Baik itu dalam hal metode pembelajaran, media yang digunakan dalam pembelajaran, sumber belajar yang dijadikan relevansi, pendekatan pembelajaran, maupun penciptaan suasana proses belajar mengajar. Semuanya itu harus dikemas secara cantik agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan prestasi peserta didik dapat mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan Saran keempat diajukan kepada peserta didik, sebaiknya dalam menguasai konsep atau pun materi pembelajaran tidak hanya mempertimbangan sekedar