Metode Kurva Kalibrasi Tempat dan Waktu Penelitian Prosedur Penelitian .1 Preparasi sampel dan persiapan larutan Preparasi sampel kulit jeruk Aktivasi Kulit Jeruk dengan H

Serapan cahaya oleh molekul dalam daerah spektrum ultraviolet dan visibel tergantung pada struktur elektronik dari molekul. Serapan ultraviolet dan visibel dari senyawa-senyawa organik berkaitan erat transisi-transisi diantara tingkatan-tingkatan energi elektronik, oleh karena itu sering dikenal sebagai spektroskopi elektronik. Transisi-transisi tersebut biasanya antara orbital ikatan atau orbital pasangan bebas dan orbital non ikatan tak jenuh atau orbital anti ikatan. Panjang gelombang serapan merupakan ukuran dari pemisahan tingkatan- tingkatan tenaga dari orbital yang bersangkutan. Spektrum ultraviolet adalah gambar antara panjang gelombang atau frekuensi serapan lawan intensitas serapan transmitansi atau absorbansi. Sering juga data ditunjukkan sebagai gambar grafik atau tabel yang menyatakan panjang gelombang lawan serapan molar atau log dari serapan molar, E max atau log E max Sastrohamidjojo, 2001: 11.

2.13 Metode Kurva Kalibrasi

Analisis kuantitatif dengan kurva kalibrasi ini diperoleh dengan mengalurkan konsentrasi zat standar dengan absorbansi. Kurva kalibrasi diperoleh dengan mengukur absorbansi dari sederetan konsentrasi larutan standar. Untuk senyawa atau zat yang mengikuti hukum Lambert-Beer, plot antara absorbansi dengan konsentrasi merupakan garis lurus. Gambar 2.3 Kurva Kalibrasi Dengan kurva kalibrasi, konsentrasi larutan sampel dapat dengan mudah diketahui dengan pembacaan absorbansi sampel seperti pada gambar 2.1. Perhitungan konsentrasi dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan regresi linier dengan model Y=bx + a, dimana Y adalah absorbansi, x adalah konsentrasi, b adalah slope dan a adalah intersep Zainudin, 1986. 24 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di laboratorium penelitian jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel kulit jeruk Lumajang didapat dari Pasar Badung 3.2 Bahan dan Alat 3.2.1 Bahan-bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya kulit Jeruk Lumajang, Akuades, H 2 SO 4 3 , Metilen Biru, , FeSO 4 .7H 2 O , CaCO 3 , MgSO 4 .7H 2 O dengan kualitas pro analisis merk Merck

3.2.2 Alat-alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat peralatan gelas, kertas saring, timbangan analitik, pipet volume, bola hisap, Pengaduk magnet, Oven, Instrumen Spektrofotometer UV-Vis Double Beam ShimadzuUV-1800 dan Spektrofotometer Serapan Atom ShimadzuAA-7000 Series 3.3 Prosedur Penelitian 3.3.1 Preparasi sampel dan persiapan larutan

a. Preparasi sampel kulit jeruk

Buah jeruk dikupas dan dipisahkan kulit dan dagingnya. Kulit jeruk sebanyak 1 kg dicuci hingga bersih, kemudian di angin- anginkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung selama 24 jam, selanjutnya kulit jeruk diblender hingga ukuran kecil-kecil. Kemudian dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 100 o C selama 10 menit agar mudah ditumbuk. Setelah halus diayak menggunakan ayakan ukuran 63 mesh.

b. Aktivasi Kulit Jeruk dengan H

2 SO 4 3 Serbuk kulit jeruk dicampur larutan H 2 SO 4 3 dengan perbandingan H 2 SO 4 terhadap kulit jeruk sebesar 15 mL : 1 gram dan diaduk selama 1 jam, kemudian disaring menggunakan kertas saring dilanjutkan dengan pencucian residunya menggunakan akuades hingga pH netral. Sampel tersebut kemudian dikeringkan menggunakan oven pada suhu 60 o C hingga diperoleh sampel kulit jeruk teraktivasi H 2 SO 4 yang kering KJA.

c. Pembuatan Larutan Standar Ca