Pelaksanaan Pendampingan Keluarga Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Pangsan - Kecamatan Petang - Kabupaten Bangsan.

7. 7 Agustus 2016 Memberikan solusi untuk permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan yang mungkin bisa diterapkan 8. 8 Agustus 2016 Menawarkan Tanaman Obat Keluarga TOGA dan menjelaskan maamfaatnya. 9. 9 Agustus 2016 Memberikan informasi lebih lanjut mengenai maamfaat tanaman TOGA 10. 10 Agustus 2016 Memberikan motivasi dan saran 11 13 Agustus 2016 Memberikan motivasi dan saran 12. 15 Agustus 2016 Pemberian informasi mengenai keterangan dari Perbekel Desa Pangsan mengenai uang pension TNI 13. 16 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan 14. 17 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan 15. 18 Agustus 2016 Memberikan Tanaman Obat Keluarga TOGA 16. 19 Agustus 2016 Membantu menanam Tanaman Obat Keluarga TOGA 17. 20 Agustus 2016 Memberikan motivasi pentingnya mengisi waktu luang dengan bercocok tanam 18. 21 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan 19. 22 Agustus 2016 Pemberian bibit jagung 20. 23 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan 21. 24 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan 22. 25 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan 23. 26 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan

4.2 Hasil Pendampingan Keluarga

4.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang Keuangan

Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini menunjukkan hasil yang belum sesuai dengan apa yang diharapkan, karena memerlukan waktu yang cukup lama dalam mengatasi suatu permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa telah berusaha membantu dengan cara bertanya kepada Perbekel Desa Pangsan mengenai uang pensiun yang tidak didapatkan oleh Bapak Gusti Kompyang Natar. Keterangan yang diberikan oleh Bapak Perbekel adalah uang pensiun tidak bisa diberikan karena tidak adanya bukti fisik yang membuktikan bahwa Bapak Gusti Kompyang Natar dulunya adalah anggota TNI AD. Bukti fisik yang dimaksud adalah sertifikat atau lencana-lencana TNI AD. Bukti-bukti fisik tersebut tidak ada karena Bapak Gusti Kompyang Natar saat itu mengalami gangguan jiwa sehingga keberadaan benda-benda tersebut tidak diketahui. Solusi kedua yang diberikan untuk masalah Bapak Gusti Kompyang Natar yang tidak memiliki penghasilan yaitu pemberian bibit tanaman jagung disambut positif oleh beliau. Tanaman Jagung merupakan permintaan langsung dari Bapak Gusti Kompyang Natar agar kemudian dapat dikelola sehingga selanjutnya bisa menjadi mata pencaharian tetap Bapak Gusti Kompyang Natar. 4.2.3 Pendampingan Keluarga di Bidang Kesehatan Dalam bidang kesehatan, Bapak Gusti Kompyang Natar menanggapi positif pemberian tanaman obat keluarga TOGA yang diberikan oleh mahasiswa. Dengan adanya TOGA, diharapkan dapat menjadi rutinitas yang baik untuk kesehatan, baik kesehatan fisik maupun mental. Obat-obatan tidak diberikan karena Bapak Gusti Kompyang Natar tidak memiliki penyakit yang umumnya diderita oleh lansia karena motivasi kepada KK Dampingan dan pemberian informasi pelayanan kesehatan gratis dalam rangka ulang tahun RS Kapal. 24. 27 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan 25. 28 Agustus 2016 Perpisahan dan pemberian pupuk untuk bercocok tanam terjaganya fisik dari Bapak Gusti Kompyang Natar yang dahulu adalah anggota TNI. Tanaman jagung yang diberikan diharapkan dapat menjadi penghasilan dan membantu Bapak Gusti Kompyang Natar untuk kembali diterima oleh masyarakat dengan menghasilkan jagung yang dapat dijual kepada masyarakat.

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

Kendala komunikasi merupakan kendala utama yang dihadapi saat melakukan wawancara karena Bapak Gusti Kompyang Natar Selain itu kendala lainnya adalah mahasiswa tidak dapat membantu secara optimal dalam permasalahan ekonomi karena keterbatasan waktu dan dana yang dimiliki. Pendanaan mahasiswa yang masih bergantung dari orang tua menyebabkan mahasiswa hanya mampu memberikan solusi dalam bentuk diskusi, saran, serta motivasi dalam menyelesaikan masalah dari keluarga dampingan tersebut.