Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Pangsan - Kecamatan Petang - Kabupaten Bangsan.

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA : PANGSAN

KECAMATAN : PETANG

KABUPATEN : BADUNG

NAMA MAHASISWA : A.A. GDE ARI SUDANA

NIM : 1308605031

FAKULTAS/PS : MIPA/ TEKNIK INFORMATIKA

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA 2016


(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya : Nama Mahasiswa : A.A. Gde Ari Sudana

No. Mahasiswa : 1308605031

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM

Pangsan, 29 Agustus 2016

Mengetahui/Menyetujui, Mengetahui/Menyetujui,

(Ir. Anak Agung Oka, MS.) (I Gusti Kompyang Natar)

DPL Desa Pansan KK Dampingan

Mengetahui/Menyetujui,

(I Nyoman Raka Tri Sukarya) Kepala Desa Pangsan


(3)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Bab ini akan dijabarkan tentang profil keluarga dampingan termasuk perekonomian keluarga dampingan berupa pendapatan dan pengeluaran keuangan dari keluarga Bapak I Gst Kompyang Natar. Identitas keluarga dampingan merupakan hal primer dalam pendataan keluarga dampingan. Dalam hal ini, mahasiswa selaku peneliti melakukan pendataan dan pendampingan terhadap keluarga miskin dengan koordinasi serta pembagian oleh kepala desa bersangkutan khususnya untuk Desa Pangsan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung sebagai tempat penelitian mahasiswa bersangkutan.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Identitas dari keluarga Bapak I Gusti Kompyang Natar

Tabel 1.1Identitas Keluarga Bapak I Gusti Kompyang Natar

No. Nama Status Umur

(Th)

Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1. I Gusti Kompyang Natar

Kawin 60 Tidak Tamat SMA

Veteran / Merawat Sapi /

Berkebun

Kepala Keluarga

Bapak I Gusti Kompyang Natar merupakan salah satu keluarga yang masuk dalam kriteria keluarga Kurang Sejahtera (KS) dan merupakan penerima bantuan Beras Miskin (Raskin) dari pemerintah. Bapak I Gusti Kompyang Natar tidak menikah selama hidupnya.

Bapak I Gusti Kompyang Natar ini dapat dikatakan sebagai salah satu keluarga kurang mampu karena pendapatan beliau yang tidak tetap. Sehari-harinya bapak Gusti Natar tinggal di gubuk tua dengan luas kurang dari 1 are. Beliau menghidupi diri dari beternak sapi, tetapi setelah penyakit gangguan mental yang diderita beliau setelah masuk Angkatan Darat kambuh, sapi satu-satunya akhirnya dijual oleh adik beliau.

Penyakit gangguan mental yang diderita Bapak Gusti, menurut keterangan keponakan beliau terlihat setelah beliau diterima di angkatan darat. Gejala yang ditimbulkan beliau adalah sering mengamuk dan tidak bisa diajak berbicara secara wajar. Sekitar bulan Mei 2016, penyakit


(4)

beliau semakin parah, sehingga keluarga beserta kepala desa membawa beliau ke Rumah Sakit Jiwa di Bangli. Setelah 3 bulan, akhirnya penyakit kejiwaaan yang diderita beliau dapat disembuhkan. Keponakan Bapak Gusti Ngurah yang tinggal tidak jauh dari rumah beliau akhirnya memutuskan untuk mengajak tinggal bersama.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu indikator dari standar tingkat kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Pengukuran tingkat kesejahteraan bertujuan untuk melihat dan mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga dampingan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Pada aspek ekonomi keluarga dampingan akan dibahas beberapa indikator utama sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni pendapatan keluarga sebagai sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang didapatkan oleh keluarga dampingan yang bersangkutan yang dalam hal ini adalah keluarga Bapak I Gusti Kompyang Natar.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga Bapak I Gusti Kompyang Natar merupakan salah satu keluarga pra-sejahtera yang bertempat tinggal di Banjar Kasianan, Desa Pangsan. Bapak I Gusti Kompyang Natar hanya dapat mengenyam pendidikan hingga sekolah menengah pertama. Sebelum tinggal bersama keluarga keponakan beliau, Bapak Gusti Kompyang Natar tinggal sendiri di gubuk tua dengan luas tanah kurang dari 1 are. Kondisi gubuk yang ditinggali dahulu jauh dari kondisi layak huni sebuah rumah. Setelah beberapa kali dibujuk bapak Gusti Kompyang Natar menolak untuk tinggal bersama keluarga keponakannya.

Setelah tiga bulan Bapak Gusti Kompyang Natar pulang dari Rumah Sakit Jiwa di Bangli, sekarang Bapak Gusti Kompyang Natar tinggal bersama keponakan beserta keponakannya. Keponakan beliau yang bernama Bapak Gusti Ngurah Maryata sehari-harinya bekerja sebagai Pelindung Masyarakat (Linmas) di Desa Pangsan. Dan istri Bapak Ngurah bekerja sebagi perawat di rumah sakit. Bapak Ngurah memiliki tanggungan 4 anak yang masih belum lulus sekolah dasar.

Walaupun sekarang Bapak Gusti Kompyang Natar tinggal bersama keponakannya, tetapi kondisi Bapak Gusti Kompyang Natar yang lulusan SMP, serta baru sembuh dari gangguang


(5)

kejiwaan menyebabkan bapak kompyang natar belum memiliki pemasukan. Itu menyebabkan tanggungan dari keluarga keponakan beliau meninggkat.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sudah tentu keluarga Bapak Gusti Kompyang Natar harus mengatur pengeluaran rumah tangga seperti untuk konsumsi, kesehatan, sosial dan lain – lain. Selain keperluan ke-empat anak dari keponakan beliau, tentu saja Bapak Gusti Ngurah harus menanggung biaya hidup dari Bapak Kompyang Natar. Adapun rincian dari berbagai keperluan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Kebutuhan Sehari – hari ( Konsumsi)

Perincian untuk kebutuhan sehari-hari Bapak Gusti Kompyang Natar dalam sebulan adalah sebagai berikut :

Belanja per-hari : Rp 8.000 x 30 hari = Rp 240.000,00 Untuk biaya MCK tidak dianggarkan tergantung keperluan.

b. Kesehatan

Kesehatan merupakan suatu hal yang paling penting karena sangat mempengaruhi produktivitas seseorang. Hal ini juga sangat diperhatikan oleh keluarga Bapak Gusti Kompyang Natar. Sehari-hari Bapak Kompyang Natar mendapatkan obat-obatan secara gratis dari istri keponakan dari Bapak Kompyang Natar yang bekerja sebagai perawat. Jadi tidak dianggarkan secara khusus untuk biaya kesehatan. Kecuali saat-saat Bapak Kompyang Natar harus dibawa ke RSJ Bangli.

c. Sosial

Dalam kehidupan bermasyarakat tentu banyak pengeluaran yang harus ditanggung oleh Bapak Gusti Kompyang Natar. Tetapi karena sudah sepenuhnya ditanggung oleh keponakan beliau, maka bapak Gusti Kompyang Natar tidak lagi mengeluarkan biaya lagi.


(6)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Bab II ini merupakan bab penjelasan mengenai masalah-masalah yang dianggap sebagai permasalahan utama sehingga harus diprioritaskan untuk dibahas dan ditanggapi agar dapat menentukan solusi yang sekiranya tepat. Permasalahan tersebut bisa meliputi masalah keuangan, pendidikan, hingga masalah kesehatan. Berikut adalah beberapa prioritas permasalahan yang dialami Bapak Gusti Kompyang Natar :

2.1 Permasalahan Keluarga

Untuk mengidentifikasi suatu permasalahan, maka dibutuhkan suatu pendekatan secara langsung terhadap keluarga dampingan. Pendekatan tersebut dapat dilakukan melalui wawancara secara langsung dan observasi tempat (lingkungan rumah) dengan mengunjungi keluarga dampingan. Setelah mengunjungi rumah keluarga dampingan yang dalam hal ini rumah Bapak Gusti Kompyang Natar, didapatkan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh beliau. Adapun permasalahn tersebut meliputi masalah keuangan, kesehatan, maupun permasalahan keluarga.

Bapak Gusti Kompyang Natar hanya mengenyam pendidikan SMP sudah tentu sangat susah untuk mencari pekerjaan yang layak. Ditambah kondisi beliau yang baru sembuh dari penyakit kejiwaan dimana diperlukan beberapa penyesuaian dengan lingkungan sehingga Bapak Kompyang Natar belum memiliki penghasilan yang layak. Setelah

2.2 Masalah Prioritas

Dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan di rumah Bapak Gusti Kompyang Natar terdapat beberapa masalah yang menjadi prioritas. Beberapa masalah tersebut meliputi masalah pendidikan, kesehatan, maupun keuangan. Adapun beberapa permasalahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

2.2.1 Masalah Keuangan

Masalah keuangan merupakan masalah pokok yang dihadapi oleh setiap orang. Hal inipun juga dihadapi oleh Bapak Gusti Kompyang Natar. Bapak Gusti Kompyang Natar merupakan veteran yang diberhentikan oleh Angkatan Darat karena mengalami penyakit kejiwaan saat bertugas di angkatan. Umumnya anggota aktif yang diberhentikan secara aktif akan dianggap pensium muda dan diberikan dana oleh pemerintah. Karena


(7)

kurangnya informasi dari keluarga menyebabkan dana pensium yang seharusnya diberikan tidak didapatkan Bapak Gusti Kompyang Natar. Kondisi penyakit kejiwaan yang diderita juga menyebabkan tidak validnya informasi yang bisa didapatkan dari Bapak Gusti Kompyang Natar sendiri. Karena itu, biaya berobat dan rumah sakit ditanggung oleh keluarga Bapak Gusti Kompyang Natar, dalam hal ini Bapak Gusti Ngurah. Bapak Gusti Ngurah Sendiri memiliki tanggungan keluarga yang menyebabkan bertambahnya tanggungan Bapak Gusti Ngurah yaitu Bapak Gusti Kompyang Natar. Sebelumnya Bapak Gusti Kompyang Natar memiliki pekerjaan sehari-hari beternak sapi dan berkebun. Karena penyakit kejiwaan yang diderita Bapak Gusti Kompyang Natar kambuh, sapi satu-satunya kini sudah dijual untuk biaya berobat. Dan kebun Bapak Gusti Kompyang Natar tidak pernah dikelola kembali karena tidak ada biaya untuk membeli bibit dan pupuk.

2.2.3 Masalah Kesehatan

Riwayat penyakit kejiwaan yang diderita Bapak Gusti Kompyang Natar menyebabkan kesulitan dalam memperoleh pekerjaan yang layak. Kondisi fisik yang sudah baik menyebabkan Bapak Gusti Kompyang Natar tidak bisa melakukan pekerjaan fisik yang berat. Karena Bapak Gusti Kompyang Natar tidak memiliki pekerjaan atau rutinitas yang positif, menyebabkan tidak baik untuk kesehatan kejiwaan beliau. Diperlukan rutinitas positif dan menghasilkan pemasukan untuk kesehatan kejiwaan Bapak Gusti Kompyang Natar. Walaupun penghasilan yang dihasilkan tergolong kecil, tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan baik untuk kesehatan kejiwaan Bapak Gusti Kompyang Natar.

Bapak Gusti Kompyang Natar tidak memiliki masalah kesehatan yang umumnya dimiliki oleh lansia seusia Bapak Gusti Kompyang Natar karena Bapak Gusti Kompyang Natar pernah menjadi anggota TNI yang menyebabkan fisik yang dimiliki oleh Bapak Gusti Kompyang Natar sangat terjaga. Bapak Gusti Kompyang Natar juga setiap pagi olah raga dengan jalan santai di lingkungan desa sehingga kondisi fisik Bapak Gusti Kompyang Natar selalu baik.


(8)

(9)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan dalam memecahkan permasalahan yang terdapat dalam keluarga dampingan yang bersangkutan.

3.1. Program

Dengan identifikasi dan memprioritaskan masalah maka muncul usaha pemecahan masalah. Usaha-usaha tersebut merupakan program-program yang akan diberikan kepada keluarga dampingan untuk memecahkan masalah di dalam keluarga tersebut terutama masalah yang akan diprioritaskan. Program-program tersebut berupa alternatif-alternatif yang merupakan saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan.

3.1.1. Masalah Keuangan

Solusi yang dapat diberikan untuk masalah tidak diberikannya uang pensium kepada Bapak Gusti Kompyang Natar adalah menanyakan kepada Perbekel Desa Pangsan mengenai masalah tersebut. Karena masalah ini sudah lama tidak ditanyakan oleh keluarga karena faktor kurangnya informasi mengenai uang pensium TNI, maka kecil kemungkinan masalah akan terselesaikan dengan cepat.

Solusi yang diberikan untuk masalah keuangan dimanana Bapak Gusti Kompyang Natar tidak memiliki penghasilan karena keterbatasan kesehatan dan pendidikan maka mahasiswa akan memberikan bibit jagung yang dapat ditaman di tanah yang dimiliki Bapak Gusti Kompyang Natar. Sebelum dirawat di RSJ Bangli, Bapak Gusti Kompyang Natar sehari-harinya menanam jagung di tanah 1 are yang dimilikinya. Bibit jagung yang diberikan diharapkan menjadi modal awal untuk selanjutnya dikembangan untuk dijadikan mata pencaharian dan dapat melatih kemandirian Bapak Gusti Kompyang Natar, sehingga kedepannya Bapak Gusti Kompyang Natar tidak bergantung kepada keponakan beliau.

3.1.3. Masalah Kesehatan

Solusi untuk kesehatan Bapak Gusti Kompyang Natar adalah dapat diberikan rutinitas positif yang berguna untuk menambah penghasilan serta dapat membantu Bapak Gusti Kompyang Natar berguna untuk lingkungan sekitarnya. Bapak Gusti Kompyang


(10)

Natar yang memiliki gangguan jiwa menyebabkan masyarakat sekitar sering merasa takut jika bersosialisasi dengan Bapak Gusti Kompyang Natar.

Salah satu program KKN – PPN Unud Periode XIII, tahun 2016 di Desa Pangsan adalah pemberian Tanaman Obat Keluarga (TOGA). TOGA memerlukan perhatian khusus untuk perawatan sehingga waktu luang yang dimiliki oleh Bapak Gusti Kompyang Natar dapat digunakan untuk merawat TOGA. Selanjutnya mahasiswa akan memberikan bibit jagung yang dapat dijadikan mata pencaharian Bapak Gusti Kompyang Natar. Jagung yang kemudian dihasilkan dapat dijual di lingkungan masyarakat sehingga Bapak Gusti Kompyang Natar dapat kembali diterima oleh masyarakat.

3.2. Jadwal Kegiatan

Dalam sub bab ini mahasiswa membahas mengenai jadwal (waktu dan kegiatan) yang dari awal kunjungan hingga hari terakhir kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan di keluarga Bapak Gusti Kompyang Natar. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah seperti tabel 3.1

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan

No Tanggal Kegiatan

1. 26 Juli 2016 Rapat anggota untuk persiapan KK Dampingan dan Pengundian KK Dampingan serta Koordinasi dengan Bapak Perbekel Desa Pangsan mengenai kondisi KK dampingan dan survei lokasi rumah KK dampingan

2. 30 Juli 2016 Perkenalan dengan KK dampingan Banjar Kasianan, Desa Pangsan dan melakukan wawancara tentang profil keluarga


(11)

3. 3 Agustus 2016 Melakukan tanya-jawab untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi keluarga dampingan dan melihat keseharian KK dampingan

4. 4 Agustus 2016 Melakukan diskusi dengan keluarga dampingan tentang permasalahan yang dihadapi untuk mencari keterangan lebih lanjut

5. 5 Agustus 2016 Memprioritaskan masalah yang dihadapi dan menentukan solusi yang akan diberikan

6. 6 Agustus 2016 Memberi motivasi kepada keluarga dampingan di dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi 7. 7 Agustus 2016 Memberikan solusi untuk permasalahan yang

dihadapi oleh keluarga dampingan yang mungkin bisa diterapkan

8. 8 Agustus 2016 Menawarkan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan menjelaskan maamfaatnya.

9. 9 Agustus 2016 Memberikan informasi lebih lanjut mengenai maamfaat tanaman TOGA

10. 10 Agustus 2016 Memberikan motivasi dan saran 11 13 Agustus 2016 Memberikan motivasi dan saran

12. 15 Agustus 2016 Pemberian informasi mengenai keterangan dari Perbekel Desa Pangsan mengenai uang pension TNI 13. 16 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan

motivasi kepada KK Dampingan

14. 17 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan

15. 18 Agustus 2016 Memberikan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) 16. 19 Agustus 2016 Membantu menanam Tanaman Obat Keluarga

(TOGA)


(12)

luang dengan bercocok tanam

18. 21 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan

19. 22 Agustus 2016 Pemberian bibit jagung

20. 23 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan

21. 24 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan

22. 25 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan

23. 26 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan dan pemberian informasi pelayanan kesehatan gratis dalam rangka ulang tahun RS Kapal.

24. 27 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan

25. 28 Agustus 2016 Perpisahan dan pemberian pupuk untuk bercocok tanam


(13)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga

Pelaksanaan pendampingan keluarga dilakukan secara bertahap ditempat tinggal Bapak Gusti Kompyang Natar. Waktu kunjugan ke rumah KK dampingan umumnya tidak menentu, namun rata-rata pada pukul 17.00 WITA. Hal ini dikarenakan waktu pulang kerja dari Bapak Kompyang Natar adalah jam tersebut. Adapun kegiatan pendampingan keluarga sebagai berikut :

No Tanggal Kegiatan

1. 26 Juli 2016 Rapat anggota untuk persiapan KK Dampingan dan Pengundian KK Dampingan serta Koordinasi dengan Bapak Perbekel Desa Pangsan mengenai kondisi KK dampingan dan survei lokasi rumah KK dampingan

2. 30 Juli 2016 Perkenalan dengan KK dampingan Banjar Kasianan, Desa Pangsan dan melakukan wawancara tentang profil keluarga

3. 3 Agustus 2016 Melakukan tanya-jawab untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi keluarga dampingan dan melihat keseharian KK dampingan

4. 4 Agustus 2016 Melakukan diskusi dengan keluarga dampingan tentang permasalahan yang dihadapi untuk mencari keterangan lebih lanjut

5. 5 Agustus 2016 Memprioritaskan masalah yang dihadapi dan menentukan solusi yang akan diberikan

6. 6 Agustus 2016 Memberi motivasi kepada keluarga dampingan di dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi


(14)

7. 7 Agustus 2016 Memberikan solusi untuk permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan yang mungkin bisa diterapkan

8. 8 Agustus 2016 Menawarkan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan menjelaskan maamfaatnya.

9. 9 Agustus 2016 Memberikan informasi lebih lanjut mengenai maamfaat tanaman TOGA

10. 10 Agustus 2016 Memberikan motivasi dan saran 11 13 Agustus 2016 Memberikan motivasi dan saran

12. 15 Agustus 2016 Pemberian informasi mengenai keterangan dari Perbekel Desa Pangsan mengenai uang pension TNI 13. 16 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan

motivasi kepada KK Dampingan

14. 17 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan

15. 18 Agustus 2016 Memberikan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) 16. 19 Agustus 2016 Membantu menanam Tanaman Obat Keluarga

(TOGA)

17. 20 Agustus 2016 Memberikan motivasi pentingnya mengisi waktu luang dengan bercocok tanam

18. 21 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan

19. 22 Agustus 2016 Pemberian bibit jagung

20. 23 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan

21. 24 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan

22. 25 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan


(15)

4.2 Hasil Pendampingan Keluarga

4.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang Keuangan

Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini menunjukkan hasil yang belum sesuai dengan apa yang diharapkan, karena memerlukan waktu yang cukup lama dalam mengatasi suatu permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa telah berusaha membantu dengan cara bertanya kepada Perbekel Desa Pangsan mengenai uang pensiun yang tidak didapatkan oleh Bapak Gusti Kompyang Natar. Keterangan yang diberikan oleh Bapak Perbekel adalah uang pensiun tidak bisa diberikan karena tidak adanya bukti fisik yang membuktikan bahwa Bapak Gusti Kompyang Natar dulunya adalah anggota TNI AD. Bukti fisik yang dimaksud adalah sertifikat atau lencana-lencana TNI AD. Bukti-bukti fisik tersebut tidak ada karena Bapak Gusti Kompyang Natar saat itu mengalami gangguan jiwa sehingga keberadaan benda-benda tersebut tidak diketahui.

Solusi kedua yang diberikan untuk masalah Bapak Gusti Kompyang Natar yang tidak memiliki penghasilan yaitu pemberian bibit tanaman jagung disambut positif oleh beliau. Tanaman Jagung merupakan permintaan langsung dari Bapak Gusti Kompyang Natar agar kemudian dapat dikelola sehingga selanjutnya bisa menjadi mata pencaharian tetap Bapak Gusti Kompyang Natar.

4.2.3 Pendampingan Keluarga di Bidang Kesehatan

Dalam bidang kesehatan, Bapak Gusti Kompyang Natar menanggapi positif pemberian tanaman obat keluarga (TOGA) yang diberikan oleh mahasiswa. Dengan adanya TOGA, diharapkan dapat menjadi rutinitas yang baik untuk kesehatan, baik kesehatan fisik maupun mental. Obat-obatan tidak diberikan karena Bapak Gusti Kompyang Natar tidak memiliki penyakit yang umumnya diderita oleh lansia karena

motivasi kepada KK Dampingan dan pemberian informasi pelayanan kesehatan gratis dalam rangka ulang tahun RS Kapal.

24. 27 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan

25. 28 Agustus 2016 Perpisahan dan pemberian pupuk untuk bercocok tanam


(16)

terjaganya fisik dari Bapak Gusti Kompyang Natar yang dahulu adalah anggota TNI. Tanaman jagung yang diberikan diharapkan dapat menjadi penghasilan dan membantu Bapak Gusti Kompyang Natar untuk kembali diterima oleh masyarakat dengan menghasilkan jagung yang dapat dijual kepada masyarakat.

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

Kendala komunikasi merupakan kendala utama yang dihadapi saat melakukan wawancara karena Bapak Gusti Kompyang Natar Selain itu kendala lainnya adalah mahasiswa tidak dapat membantu secara optimal dalam permasalahan ekonomi karena keterbatasan waktu dan dana yang dimiliki. Pendanaan mahasiswa yang masih bergantung dari orang tua menyebabkan mahasiswa hanya mampu memberikan solusi dalam bentuk diskusi, saran, serta motivasi dalam menyelesaikan masalah dari keluarga dampingan tersebut.


(17)

(18)

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan

Program keluarga dampingan ini merupakan program wajib yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Udayana yang mengikuti kegiatan PPM. Secara umum pelaksanaan program keluarga dampingan KKN-PPM yang berlangsung selama kurang lebih 5 minggu dapat berjalan dengan cukup baik. Dilihat dari rencana kegiatan yang telah disusun maka program yang berhasil dilaksanakan semuanya dari rencana yang ada selama masa observasi. Hal ini tidak terlepas dari bantuan dan kerja sama keluarga dampingan yang sangat koordinatif dan kooperatif dengan mahasiswa.

Dengan adanya program keluarga dampingan ini mahasiswa mampu bersosialisasi dan menghadapi permasalahan yang dihadapi keluarga dampingan dengan baik. Inovasi dan kreatifitas dari mahasiswa sangat diuji dengan adanya program ini yang berguna untuk menambah kesejahteraan keluarga dampingan.

5.2. Rekomendasi

Program kerja yang telah dilaksanakan memberikan manfaat yang sangat banyak baik terutama bagi penulis dalam melaksanakan kegiatan yang dijadwalkan. Demi kelancaran pendampingan keluarga berikutnya, beberapa saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:

1. Perlu diberikannya waktu yang lebih lama untuk persiapan program pendampingan keluarga yang akan dilaksanakan ketika KKN PPM. 2. Pembekalan KKN-PPM oleh pihak LPPM Universitas Udayana perlu

diberikan secara lebih baik agar perencanaan, pelaksanaan, penyusunan laporan, dan beberapa urusan administrasi KKN-PPM dapat terlaksana lebih baik.

3. Perlu adanya tindak lanjut dari pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN-PPM sehingga program yang telah


(19)

dibuat dapat benar-benar bermanfaat dan berkesinambungan bagi pengembangan keluarga dampingan.


(1)

7. 7 Agustus 2016 Memberikan solusi untuk permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan yang mungkin bisa diterapkan

8. 8 Agustus 2016 Menawarkan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan menjelaskan maamfaatnya.

9. 9 Agustus 2016 Memberikan informasi lebih lanjut mengenai maamfaat tanaman TOGA

10. 10 Agustus 2016 Memberikan motivasi dan saran 11 13 Agustus 2016 Memberikan motivasi dan saran

12. 15 Agustus 2016 Pemberian informasi mengenai keterangan dari Perbekel Desa Pangsan mengenai uang pension TNI 13. 16 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan

motivasi kepada KK Dampingan

14. 17 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan

15. 18 Agustus 2016 Memberikan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) 16. 19 Agustus 2016 Membantu menanam Tanaman Obat Keluarga

(TOGA)

17. 20 Agustus 2016 Memberikan motivasi pentingnya mengisi waktu luang dengan bercocok tanam

18. 21 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan

19. 22 Agustus 2016 Pemberian bibit jagung

20. 23 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan

21. 24 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan

22. 25 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan


(2)

4.2 Hasil Pendampingan Keluarga

4.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang Keuangan

Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini menunjukkan hasil yang belum sesuai dengan apa yang diharapkan, karena memerlukan waktu yang cukup lama dalam mengatasi suatu permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa telah berusaha membantu dengan cara bertanya kepada Perbekel Desa Pangsan mengenai uang pensiun yang tidak didapatkan oleh Bapak Gusti Kompyang Natar. Keterangan yang diberikan oleh Bapak Perbekel adalah uang pensiun tidak bisa diberikan karena tidak adanya bukti fisik yang membuktikan bahwa Bapak Gusti Kompyang Natar dulunya adalah anggota TNI AD. Bukti fisik yang dimaksud adalah sertifikat atau lencana-lencana TNI AD. Bukti-bukti fisik tersebut tidak ada karena Bapak Gusti Kompyang Natar saat itu mengalami gangguan jiwa sehingga keberadaan benda-benda tersebut tidak diketahui.

Solusi kedua yang diberikan untuk masalah Bapak Gusti Kompyang Natar yang tidak memiliki penghasilan yaitu pemberian bibit tanaman jagung disambut positif oleh beliau. Tanaman Jagung merupakan permintaan langsung dari Bapak Gusti Kompyang Natar agar kemudian dapat dikelola sehingga selanjutnya bisa menjadi mata pencaharian tetap Bapak Gusti Kompyang Natar.

4.2.3 Pendampingan Keluarga di Bidang Kesehatan

Dalam bidang kesehatan, Bapak Gusti Kompyang Natar menanggapi positif pemberian tanaman obat keluarga (TOGA) yang diberikan oleh mahasiswa. Dengan adanya TOGA, diharapkan dapat menjadi rutinitas yang baik untuk kesehatan, baik kesehatan fisik maupun mental. Obat-obatan tidak diberikan karena Bapak Gusti Kompyang Natar tidak memiliki penyakit yang umumnya diderita oleh lansia karena

motivasi kepada KK Dampingan dan pemberian informasi pelayanan kesehatan gratis dalam rangka ulang tahun RS Kapal.

24. 27 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan

25. 28 Agustus 2016 Perpisahan dan pemberian pupuk untuk bercocok tanam


(3)

terjaganya fisik dari Bapak Gusti Kompyang Natar yang dahulu adalah anggota TNI. Tanaman jagung yang diberikan diharapkan dapat menjadi penghasilan dan membantu Bapak Gusti Kompyang Natar untuk kembali diterima oleh masyarakat dengan menghasilkan jagung yang dapat dijual kepada masyarakat.

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

Kendala komunikasi merupakan kendala utama yang dihadapi saat melakukan wawancara karena Bapak Gusti Kompyang Natar Selain itu kendala lainnya adalah mahasiswa tidak dapat membantu secara optimal dalam permasalahan ekonomi karena keterbatasan waktu dan dana yang dimiliki. Pendanaan mahasiswa yang masih bergantung dari orang tua menyebabkan mahasiswa hanya mampu memberikan solusi dalam bentuk diskusi, saran, serta motivasi dalam menyelesaikan masalah dari keluarga dampingan tersebut.


(4)

(5)

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Program keluarga dampingan ini merupakan program wajib yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Udayana yang mengikuti kegiatan PPM. Secara umum pelaksanaan program keluarga dampingan KKN-PPM yang berlangsung selama kurang lebih 5 minggu dapat berjalan dengan cukup baik. Dilihat dari rencana kegiatan yang telah disusun maka program yang berhasil dilaksanakan semuanya dari rencana yang ada selama masa observasi. Hal ini tidak terlepas dari bantuan dan kerja sama keluarga dampingan yang sangat koordinatif dan kooperatif dengan mahasiswa.

Dengan adanya program keluarga dampingan ini mahasiswa mampu bersosialisasi dan menghadapi permasalahan yang dihadapi keluarga dampingan dengan baik. Inovasi dan kreatifitas dari mahasiswa sangat diuji dengan adanya program ini yang berguna untuk menambah kesejahteraan keluarga dampingan.

5.2. Rekomendasi

Program kerja yang telah dilaksanakan memberikan manfaat yang sangat banyak baik terutama bagi penulis dalam melaksanakan kegiatan yang dijadwalkan. Demi kelancaran pendampingan keluarga berikutnya, beberapa saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:

1. Perlu diberikannya waktu yang lebih lama untuk persiapan program pendampingan keluarga yang akan dilaksanakan ketika KKN PPM. 2. Pembekalan KKN-PPM oleh pihak LPPM Universitas Udayana perlu

diberikan secara lebih baik agar perencanaan, pelaksanaan, penyusunan laporan, dan beberapa urusan administrasi KKN-PPM dapat terlaksana lebih baik.

3. Perlu adanya tindak lanjut dari pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN-PPM sehingga program yang telah


(6)

dibuat dapat benar-benar bermanfaat dan berkesinambungan bagi pengembangan keluarga dampingan.