122
I Wayan Kertih, 2015 Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa Melalui Integrasi Mata Pelajaran Ips Berbasis Kearifan
Lokal Bali Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
berupa program, kegiatan, peristiwa atau kelompok individu yang terikat oleh tempat, waktu, atau ikatan tertentu.
Penggunaan desain studi etnografi pendidikan, mengingat dalam penelitian ini fokusnya adalah mendeskripsikan dan memberikan eksplanasi secara detail
fenomena budaya yang dapat direkonstruksi menurut perspektif partisipan penelitian secara alamiah yang dilakukan terhadap suatu kesatuan sistem yang
berupa program, kegiatan, peristiwa yang terjadi di SMP Negeri 1 Singaraja. Fenomena budaya yang dimaksud adalah berkenaan dengan pengetahuan, nilai-
nilai, keyakinan-keyakinan, norma-norma, tradisi-tradisi atau kebiasaan- kebiasaan, simbol-simbol, bahasa, dan praktik kehidupan sehari-hari, yang
digunakan dalam pengembangan kebijakan dan pelaksanaan program pendidikan di SMP Negeri 1 Singaraja sebagai suatu rekonstruksi pengalaman budaya para
pendukungnya, dengan kajian-kajian kritis dan interpretatif tanpa mengabaikan telaah unsur-unsur empiriknya Combleth, 1991.
Ada tiga karakteristik penelitian etnografi, yaitu: pertama, mempelajari pola-pola budaya dalam perilaku sekelompok masyarakat; kedua, memfokuskan
pada perspektif emik dari suatu kelompok budaya; dan ketiga, memfokuskan pada setting alamiah di mana fenomena budaya itu terjadi. Dengan demikian, melalui
studi seperti ini dimungkinkan untuk melakukan analisis, mendeskripsikan, dan menjelaskan hubungan-hubungan yang terjadi yang membentuk fenomena
pendidikan sekolah dan pembelajaran IPS sebagai rekonstruksi pengalaman budaya dari unsur-unsur tindakan sosial yang nyata, pengalaman subjektif yang
melandasi tindakan tersebut, serta kondisi-kondisi konteks sosial, budaya, ekonomi, dan politis serta kondisi-kondisi atau faktor-faktor lain yang turut
mempengaruhinya Carspecken, 1996.
C. Prosedur Penelitian
Berdasarkan sifat masalah, penelitian ini lebih difokuskan pada kajian terhadap aktivitas subjek penelitian dalam melakukan kegiatan sesuai konteks
permasalahan yang diteliti. Untuk keperluan tersebut, peneliti berusaha untuk selalu berada secara dekat dengan dan di antara atau bersama subjek penelitian.
123
I Wayan Kertih, 2015 Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa Melalui Integrasi Mata Pelajaran Ips Berbasis Kearifan
Lokal Bali Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Kepentingan tersebut berkaitan dengan upaya peneliti untuk mendapatkan data atau informasi secara langsung dari sumber pertama hingga diperolehnya hasil-
hasil penelitian secara mendalam sesuai dengan kegiatan subjek penelitian, dan sesuai dengan ruang lingkup permasalahan.
Di sini peneliti menjadi instrumen utama agar dapat mengumpulkan data seautentik mungkin. Dalam penelitian ini peneliti terlibat langsung dalam kancah
penelitian untuk melakukan observasi partisipasi, wawancara mendalam, diskusi, serta mempelajari dokumen-dokumen yang ada. Untuk dapat berperan seperti itu,
maka prosedur penelitian dilakukan menggunakan prinsip-prinsip kerja penelitian kualitatif. Di mana, antara proses pengumpulan data dan analisis datanya
dilakukan secara simultan dan siklus. Seluruh rangkaian prosedur kegiatan penelitian tersebut dilakukan selama
12 duabelas bulan atau satu tahun, terhitung mulai 8 April 2013 sampai Januari secara berkesinambungan. Selanjutnya secara insidental dilakukan kegiatan
pendalaman fokus penelitian, dan diskusi-diskusi terutama untuk tujuan melakukan validasi data dengan subjek penelitian terkait. Proses dan langkah-
langkah yang dilakukan selama penelitian secara garis besar, sebagai berikut. Setelah mendapat surat permohonan ijin melalukan studi lapangan
observasi dari pihak Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonersia UPI melalui Surat Nomor: 0888UN40.7PL2013 tertanggal 2 April 2013
terlampir, dilakukan penjajakan ke sekolah tempat penelitian ini dilakukan, yakni: SMP Negeri 1 Singaraja. Peneliti menghadap kepala sekolah
menyampaikan surat pengantar dari pihak UPI dan proposal penelitian serta menjelaskan maksud dan tujuan peneliti untuk melakukan penelitian dalam
rangka penulisan disertasi sebagai tugas akhir program doktor di Sekolah Pascasarjana UPI.
Dalam pertemuan awal ini, kepala sekolah dan wakil kepala sekolah beserta beberapa guru dan staf administrasi yang hadir, merespon dengan baik dan
pada prinsipnya pihak sekolah setuju penelitian ini dilakukan sepanjang tidak mengganggu program dan aktivitas sekolah. Persetujuan dan ijin yang diberikan
dari pihak sekolah dinyatakan secara secara formal melalui Surat Keterangan
124
I Wayan Kertih, 2015 Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa Melalui Integrasi Mata Pelajaran Ips Berbasis Kearifan
Lokal Bali Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Kepala Sekolah Nomor: 78423.4SMP.1.SGR2013 tertanggal 2 Mei 2013 Surat keterangan terlampir. Setelah mendapat persetujuan melakukan penelitian,
peneliti menciptakan hubungan yang harmonis atau membangun rapport dengan para informan yang menjadi sumber informasi, antara lain dengan pihak Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buleleng, yang dalam hal ini adalah Kepala Bagian Perencanaan Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng dan Kasubdik
SMPMTs. Kabupaten Buleleng, Ketua Komite SMP Negeri 1 Singaraja yang mewakili pengampu kepentingan stakeholders, beberapa tokoh masyarakat yang
berkompeten dalam masalah-masalah pendidikan dan sosial budaya, dan beberapa orang tua siswa SMP Negeri 1 Singaraja. Informasi dari tokoh masyarakat, tokoh
sejarah dan budayawan, terutama berkaitan dengan sejarah perkembangan pendidikan di Kabupaten Buleleng dan sejarah perkembangan SMP Negeri 1
Singaraja. Peneliti juga membangun hubungan baik dengan seluruh sivitas SMP Negeri 1 Singaraja, terutama dengan kepala sekolah, guru-guru, staf adminitrasi
pegawai, penjaga sekolah, dan siswa Spradley, 1979. Setelah rapport dapat dibangun dengan baik, baru peneliti melakukan
pengumpulan data dan analisis data dengan berbagai teknik yang relevan dengan data yang dibutuhkan. Untuk menjaga hubungan yang harmonis dengan sivitas
sekolah, khususnya siswa, peneliti berupaya membangun empati yang mengesankan bahwa peneliti bukan orang luar, melainkan bagian dari sivitas
sekolah. Hal ini peneliti tunjukkan dengan berupaya ikut terlibat dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan sekolah dan siswa selama penelitian di
lakukan. Diantaranya, ikut dalam kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka jeda semester di Pancasari, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dilakukan selama
penelitian ini berlangsung.
D. Data yang Dikumpulkan