Lokasi dan Subjek Penelitian Desain Penelitian Metode Penelitian

Shanti Astri Noviani, 2014 Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang apa yang terjadi, yang merupakan kondisi nyata mengenai keterlaksanaan rencana yang memerlukan evaluasi. Gambar 3.1. Desain Penelitian Metode evaluasi digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dan pengumpulan data dengan standar yang digunakan. Pada dasarnya, penelitian evaluasi bertujuan untuk menentukan tingkat efektifitas suatu program atau kegiatan. Data yang dihasilkan berupa angka-angka hasil pengamatan di lapangan secara langsung. Setelah data terkumpul kemudian di deskripsikan, dibandingkan dengan standar yang ada. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sugiyono, 2009, hlm. 1 “Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi”. Merumuskan Masalah Menemukan bahan yang relevan Membuat instrumen Mengumpulkan data Menganalisis dan mengolah data Kesimpulan Shanti Astri Noviani, 2014 Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Mengingat dalam proses penelitian ini, pengukuran kecenderungan pelaksanaan pembelajaran antara siswa dan guru mata pelajaran produktif tidak hanya menggunakan metode wawancara, dokumentasi dan observasi namun juga akan menggunakan angket yang dipersentasekan berupa nilaiangka supaya datanya dapat dibuktikan kebenarannya secara keseluruhan. Oleh karena itu disamping menggunakan pendekatan kuantitatif juga digunakan penedekatan kualitatif. Sugiyono 2013, hlm. 7 menjelaskan pendekatan kuantitatif merupakan “data kuantitatif berbentuk angka-angka dan analisis menggunakan statistik”. Penggunaan pendekatan kuantitatif disini sifatnya hanya statistik yang digunakan untuk mengetahui kecenderungan pelaksanaan pembelajaran dari pihak siswa sebagai subjek belajar. Penelitian kuantitatif sering dikenal dengan pengumpulan data dilakukan pada objek tertentu baik yang berbentuk populasi maupun sampel. Sugiyono 2013, hlm. 80 mengatakan bahwa populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa Jurusan Teknik Gambar Bangunan Kelas X yang berjumlah 85 orang. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh popu lasi tersebut. Lebih jauh Riduwan 2011, hlm. 56 mengatakan, “sampel adalah bagian dari populasi sebagian atau ewakili populasi yang diteliti. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili populasi”. Karena subjek populasi dalam penelitian ini berjumlah 85 orang maka sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X TGB yakni sebanyak 85 orang. Teknik pengambilan sampel ini disebut total sampling n=N. Creswell 2012, hlm. 348 mengatakan, pendekatan penelitian campuran mix design merupakan “sebuah pendekatan untuk menyelidiki suatu objek dengan mengkombinasikan atau menghubungkan bentuk penelitian kualitatif dan Shanti Astri Noviani, 2014 Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bentuk penelitian kuantitatif”. Mix design disini merupakan suatu pendekatan agar mampu memperoleh pemahaman yang lebih baik.

D. Definisi Operasional

1. Evaluasi Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan. Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu objek atau kegiatan untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sedangkan yang diteliti dalam penelitian ini adalah mengenai evaluasi dampak. Anis Fuad dalam http:www.anis- fuad.com201009implementasi-evaluasi-implementasi-dan.html mengungkapkan bahwa evaluasi dampak merupakan studi atas konsekuensi kebijakan berupa dampak yang ditimbulkan rentetan aktifitas input, proses dan output kebijakan. Studi evaluasi dampak dapat menggunakan pendekatan deskriptif eksplanatif, dan kausal yang di dalamnya berupa penilaian terhadap kepatuhan, auditing dan akunting. Evaluasi dampak adalah kegiatan menilai perubahan-perubahan dalam kondisi kehidupan kelompok sasaran yang diakibatkan oleh programproyek dan merupakan hasil kegiatan-kegiatan programproyek. 2. Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif Guru Mata Pelajaran Produktif merupakan guru yang mengampu mata pelajaran produktif di SMK dan memiliki keahlian dibidang yang diampunya. Dalam penelitian ini, yang diteliti adalah jumlah atau kuantitas guru mata pelajaran produktif yang dilihat dari rasio guru dan murid, guru dan sarana prasarana di sekolah, serta rasio jumlah guru dan jumlah mata pelajaran produktif sesuai kurikulum yang digunakan. Shanti Astri Noviani, 2014 Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kondisi saat ini menyebutkan bahwa tidak kurang dari 5.980 guru adaptif dibutuhkan untuk mengisi kekurangan guru yang mengampu pembelajaran mata pelajaran yang dikategorikan adaptif. Sedangkan untuk mata pelajaran produktif tercatat memiliki kekurangan guru sebanyak 18.165 orang guru. Gambaran kekurangan guru ini berbanding terbalik dengan kondisi mata pelajaran normatif, dimana terjadi kelebihan guru sebanyak 16.046 orang guru Dirjen Pendidikan Tinggi. 3. Penyelenggaraan Pendidikan Penyelenggaraan pendidikan merupakan proses, cara atau perbuatan menyelenggarakan pendidikan. Kriteria penyelenggaraan pendidikan dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang standar proses merupakan persiapan pembelajaran, pelaksanaan dalam pembelajaran serta evaluasi hasil pembelajaran.

E. Instrumen Penelitian

Trianto 2010, hlm. 263 mengatakan, instrumen pengumpul data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh penelitian dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Berdasarkan definisi tersebut suatu instrumen berfungsi untuk menjaring data-data hasil penelitian. Selain itu, instrumen juga diartikan sebagai alat bantu yang merupakan saran yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket questionnaire, daftar cocok check list, pedoman wawancara interview guide atau intervieuw schedule, lembarpanduan pengamatan observation sheet atau interview schedule, soal tes, test, inventori inventory, dan skala scale.