Kegunaan Politik Islam Kegunaan Kajian Politik Hukum Islam
intimidasi dengan
sasaran sistematik,
demi suatu
kepentingan politik tertentu. Menurut Persatuan Bangsa-bangsa PBB:
―Terorisme adalah perbuatan-perbuatan yang membahayakan jiwa
manusia yang tidak berdosa, atau menghancurkan kebebasan azasi, atau melanggar kehormatan manusia.
64
―Tindak pidana terorisme adalah segala perbuatan yang memenuhi unsur-unsur tindak pidana sesuai dengan
ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- undang
ini.‖
65
Disamping hal diatas Muladi menjelaskan definisi terorisme, bahwa hakikat perbuatan Terorisme mengandung
perbuatan kekerasan atau ancaman kekerasan yang berkarakter
politik. Bentuk
perbuatan bisa
berupa perompakan, pembajakan maupun penyanderaan. Pelaku
merupakan individu, kelompok, atau suatu negara. Sedangkan hasil yang diharapkan adalah munculnya rasa
takut, pemerasan, perubahan radikal politik, tuntutan Hak Asasi Manusia HAM, dan kebebasan dasar untuk pihak
yang tidak bersalah serta kepuasan tuntutan politik lain.
Sedangkan dalam kamus bahasa Indonesia yang ditulis oleh tim penyusun. Terorisme adalah penggunaan kekerasan
untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan terutama tujuan politik. Disamping itu dalam
kamus besar bahasa Indonesia juga menjelaskan bahwa, terorisme berasal dari kata dasar teror yang artinya usaha
menciptakan ketakutan, kengerian dan kekejaman oleh seseorang atau golongan. Hal ini bertujuan untuk
memperoleh keuntungan, memaksakan idiologi, penafsiran keyakinan atau eksploitasi agama, kebudayaan, dan
pemaksaan konsep filsafat.
66
Terorisme muncul karena perbedaan pendapat dan pandangan mengenai ajaran dan kepercayaan, namun
64
Dzulqarnain Muhammad Sunusi, Antara Jihad dan Terorisme Makasar : Pustaka Assunah, 2011, h.125
65
UU Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Pemberantasan Tindak Terorisme
66
Ibid. h. 472
dewasa ini tidak sedikit dari masyarakat Indonesia yang memandang kekerasan merupakan cara yang baik untuk
mewujudkan dari kepercayaan mereka. Istilah jihad dalam teroris adalah suatu cara untuk membela agamanya dari
segala bentuk diskriminasi agama baik dari dalam maupun dari luar pemeluk agama islam sendiri.
Jaringan Islam Al-Qaeda adalah pemeluk agama Islam yang mengutuk negara-negara yang menindas kaum Islam,
dan menganggap non-Muslim sebagai jailiyah modern. Jelas pandangan ini apa bila berkembang terus di Indonesia akan
menjadi penghambat dari toleransi umat beragama dan pluralisme masyarakat Indonesia yang berbeda keyakinan.
Pandangan seperti itu jelas sangat bertentangan sekali dengan ajaran Islam yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad
Banyaknya pihak yang berkepentingan dalam isu terorisme terutama terkait dengan politik, telah melahirkan
berbagai opini yang berpengaruh terhadap definisi terorisme, salah satunya opini Peter Rösler-Garcia, seorang ahli politik
dan ekonomi luar Negeri dari Hamburg, Jerman yang menyatakan tidak ada suatu negara di dunia ini yang secara
konsekuen melawan terorisme.
67
Sebagai contoh, Amerika Serikat sebagai negara yang paling gencar mempropagan
dakan isu ―Perang Global Melawan Terorisme‖, membiayai kelompok teroris IRA di
Irlandia Utara atau gerakan bersenjata Unita di Angola. Selanjutnya, politikus Uni Eropa mendukung bermacam
kelompok teroris di Afrika, Asia, Amerika Latin-termasuk gerakan teroris di Uni Eropa sendiri, sebagai ETA dari
Spanyol. Ada juga pemerintah negara atau pemerintahan kotapraja Uni Eropa yang secara resmi melindungi
kewakilan kelompok ekstremis itu di wilayah mereka, dan yang lain menerima kegiatan kelompok itu secara diam.
68
67
Peter Rösler- Garcia, ‖Terorisme, Anak Kandung Ekstremisme‖,
http:www.kompas.com kompas-cetak021015opinitero30.htm, diakses 20 November 2016
68
Adjie Suradji, Terorisme Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2005, h. 249.