10
Dari table 1 4. di atas dapat diketahui bahwa pengklasifikasikan yang di lakukan dengan
cara mengurangi jumlah penduduk tertinggi dikurangi jumlah penduduk yang rendah di
bagi dengan jumlah kelas yang di inginkan dalam penelitian ini ada 3 kelas yang di
gunakan, yaitu, tinggi, sedang dan rendah. Di mana perolehan angka yang di dapat pada
sarana dan prasarana yang berasal dari masing – masing standar yang berlaku.
Sehingga di dapatkan klasifikasi jumlah penduduk usia Pendidikan Dasar 7-15 tahun,
tingkatan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan dasar tiap desa di Kecamatan
Gubug tahun 2010 seperti dalam tabel 4.2 seperti dibawah ini :
Tabel 1.5 Klasifikasi Jumlah Penduduk Usia 7-15 tahun serta Sarana
dan Prsarana Pendidikan Dasar Pada tiap Desa
Sumber : Lapiran 1 dan 2
Dari tabel 1. 5 di atas dapat diketahui bahwa pada Desa Gubug, Kuwaron
memiliki klasifikasi jumlah penduduk usia 7-15 tahun dengan klasifikasi tinggi dan di
imbangi dengan ketersediaan sarana dan prsarana yang tinggi pula, sebaliknya juga
terjadi terjadi pada 2dua desa yaitu: Desa RinginKidul, Jati Pecaron dimana di
klasifikasi jumlah penduduknya sedang di ikuti dengan ketersediaan sarana dan
prasarana sedang juga. Hal ini di mungkin kan karena tiap desa merupakan wilayah
pendukung dari kecamatan sehingga dengan jumlah penduduk usia 7-15 tahun yang
tinggi maka ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang juga tinggi.
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa jumlah penduduk usia pendidakan
dasar 7-15 pada desa di Kecamatan Gubug berpengaruh terhadap penyediaan sarana dan
prasarana pendidikan dasar. Hal ini terjadi
No Desa Jumlah Skor
penduduk Usia Pendidikan
Klasifikasi Jumlah Skor Sarana
dan Prasarana Klasifikasi
1 Penadaran 3
T 11
T 2 Galapan
1 R
9 S
3 GinggangTani 2
S 11
T 4 Ngroto
3 T
11 T
5 Jeketro 3
T 11
T 6 Saban
2 S
11 T
7 Mlilir 2
S 10
T 8 Kemiri
2 S
11 T
9 Papan Rejo
1 R
7 S
10 Kunjeng 2
S 10
T 11 Trisari
2 S
11 T
12 Kuwaron 2
S 14
T 13 Rowosari
3 T
10 T
14 Gubug 3
T 14
T 15 Praten
2 S
11 T
16 Jati Pecaron
2 S
8 S
17 Baturagung 3
T 11
T 18 Tambakan
2 S
10 T
19 RinginKidul 2
S 7
S 20 Ringin
Harjo 1
R 6
S 21 Telego
Mulyo 3
T 10
T
11
pada tiap desa kecuali pada Kecamatan, dimana pada Kecamatan jumlah penduduk
usia pendidikan tidak berpengaruh terhadap ketersediaan sarana dan prasarana
pendidikan dasar.
1.7 Topografi Topografi merupakan keterangan tentang
suatu daerah yang mengenai perbedaan tempat. Dalam penelitian ini dimaksud dengan
perbedaan adalah antar desa-desa yang ada di Kecamatan Gubug. Kecamatan Gubug secara
topografi terbagi dalam satu topografi yaitu pergunungan kapur dan perbukitan. Dalam
dunia pendidikan topografi memiliki peranan penting dalam perencanaan penentuan lokasi
untuk penyediaan berbagai sarana dan prasarana pendidikan dasar sampai pada
rencana rayonisasi penerimaan siswa baru, sehingga secara tidak langsung topografi
mempengaruhi dalam dunia pendidikan.
Keadaan topografi yang ada di Kecamatan Gubug dari pembagian oleh BAPEDA
Kabupaten Grobogan adalah daerah dataran. Dari hipotesa sementara yang menyatakan
bahwa semakin datar suatu topografi pada suatu wilayah, maka jumlah penduduk dan
ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan semakin banyak pula, Berikut ini akan dalam
hasil pengolahan data yang di dapat pada perbedaan desa yang ada di kecamatan Gubug.
Dari hipotesa sementara yang menyatakan bahwa semakin datar suatu topografi pada
suatu daerah maka jumlah penduduk dan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan
dasar semakin banyak pula. Seperti berikut ini akan disampaikan dalam pengolahan data
sekunder yang di dapat pada tiap desa yang ada diKecamatan Gubug , Kabupaten
Grobogan.
1.7.1. Jenjang Pendidikan Dasar
Dalam penyediaan berbagai sarana dan prasarana pendidikan dasar ketersediaan
mengalami kekurangan, untuk menarik minat anak usia 7-15 tahun pada suatu desa
untuk bersekolah ketersediaan sarana dan prasarana harus lebih. Hasil pengelolahan
data yang dilakukan menunjukkan hasil seperti tabel sebagai berikut :
Tabel 1.6. ketersediaan Parana dan Prasarana Pendidikan Dasar
Berdasarkan topografi di Kecamatan Gubug tahun 20102011
Sumber lampiran dan Bapeda Kecamatan Gubug
Dari table 1.6 kita dapatkan bahwa Ketersediaan sarana dan prasarana
pendidikan dasar topografi datar sebesar 552 di ikuti daerah miring yaitu 350,
Ketersediaan yang berbeda masing-masing topografi belum membuktikan bahwa
topografi mempengaruhi ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan. Daerah penelitian
di dominasi topografi datar dengan jumlah ketersediaan sarana dan prasarana 902.
Untuk itu perlu di adakan uji
Kai Kuadrat sebagai analisis kesesuaian tiap
desa yang ada, dimana di dapat dari :
∑
, Moh. Pabundu. T, 2005
Dimana : x : Kai Kuadrat
Fo : Frekuensi oringin Fe : Frekuensi Expectation
harapan Fei :
Dimana : Fe : nilai Fe ke-I yang dicari
Bi : jumlah F pada baris ke-i Li : jumlah F pada layar ke-i
n : jumlah F seluruhnya n observasi
opografi
Ketersediaan sarana dan Prasarana
uml ah
ek ol
ah uru
.Kel as
erpu s
ap. Or
KS ataran 7 02 75 8
0 52 iring 0
01 00 0
50 umlah 7 03 75 8
9 02
12
Sehingga di dapat hasil : Fei =
. .
. .
+
. .
+
. .
. .
+
. .
+
. .
+
. .
+
. .
+
. .
=
. .
+
. .
+
. .
+
. .
+
. .
+
. .
+
. .
+
. .
+
. .
+
. .
= 0.128 + 0.203 + 0.110 + 0.174 + 0.267 + 0.422 + 0.064 + 0.101 + 0.228 + 0.395
= 2.092 Dari perhitungan di atas di dapatkan bahwa
nilai
observasi 2.092 adalah lebih kecil dari nilai kritikal
pada dk n-1 atau 6-1= 5 dengan tingkat signifikan 5 diperoleh
angka = 11,070, maka dari hepotesa yang
menyatakan semakin datar suatu topografi pada suatu wilayah maka ketersediaan
sarana dan prasarana pendidikan dasar semakin banyak, itu semua tidak dapat
diterima, sehingga perbedaan topografi yang ada kurang berpengaruhi terhadap
ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan dasar yang ada di Kecamatan
Gubug.
Faktor topografi kurang berpengaruh terhadap ketersediaan sarana dan prasarana
pendidikan dasar di daerah penelitian lebih disebabkan oleh factor penduduk 7-15
tahun. Hal ini di buktikan dengan uji
kai kuadrat yang menunjukkan nilai X di hitung lebih kecil dari X tabel yaitu 11,070
pada taraf signifikan 5. Jumlah penduduk usia pendidikan di kecamatan Gubug
sebesar 12.552 jiwa, sehingga dapat disimpulkan bahwa besarnya ketersediaan
sarana dan prasarana pada daerah datar bukan disebabkan faktor topografi akan
tetapi faktor penduduk usia 7-15 tahun.
KESIMPULAN DAN SARAN 1. 8. Kesimpulan
1. Ketersedian Sarana dan Prasarana
Pendidikan Dasar di Kecamatan Gubug, mengalami kekurangan, terkecuali pada
desa Ngroto dan Trisari Prasarananya mengalami kelebihan pada guru sebesar 22
Guru, sedangkan sarana yang lain mengalami kekurangan pada Perpustakaan
11, Lapangan Olah Raga 48 dan UKS 35 dari standar kebutuhan
2.
Ketersedian prasarana yang mengalami kelebihan pada guru di desa
Ngroto dan Trisari sedangkan di desa lainnya mengalami kekurangan.
3. Jumlah penduduk usia 7-15 tahun
yang ada di Kecamatan Gubug secara umum jumlah penduduk usia pendidikan
dasar berpengaruh terhadap ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan di
Kecamatan gubug. 4.
Topografi daerah penelitian yang ada datar dan miring kurang berpengaruh
dalam ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan dasar di Kecamatan gubug. Hal
ini di sebabkan dari kecilnya nilai kritikal
pada dk n-1 atau 6-1 = 5 dengan tingkat signifikasi 5 diperoleh angka
= 11.070.
5. Faktor topografi kurang pengaruh
terhadap ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan dasar didaerah penelitian karena
lebih disebakan oleh faktor penduduk usia 7-15 tahun. Hal ini dibuktikan dengan uji
kai kuadrat yang menunjukkan nilai X hitung lebih kecil dari X tabel yaitu 11.070
pada taraf signifikan 5. Jumlah penduduk usia pendidikan dasar pada kategori datar
552 jiwa, sedangkan pada kategori miring berjumlah: 350 jiwa, sehingga dapat
disimpulkan bahwa besarnya ketersediaan sarana dan prasarana pada daerah datar
bukan disebkan faktor topografi akan tetapi faktor penduduk usia pendidikan dasar.