Analisa Data . Metode Penelitian

9 ketersedian sarana dan prasarana pendidikan dasar di Kecamatan Gubug. Guna mencapai tujuan penelitian analisis yang digunakan berupa analisis data sekunder dengan analisis tabel dan uji kai kuadrat. Analisis tabel yang adalah tabel silang. Adapun langkah yang dilakukan dalam analisa data ini adalah penyusunan tabel frekwensi. Untuk mengetahui berbagai faktor yang terkait dengan penyediaan berbagai sarana dan prasarana pendidikan tidak semua faktor yang mempengaruhi analisis, tetapi terlebih dahulu dilakukan pemilihan berbagai faktor yang unik dan menarik yang ada didaerah penelitian yaitu faktor topografi dan jumlah penduduk yang bervariasi di daerah penelitian. Selanjutnya dilakukan pengelahan data yang sebelumnya telah dilakukan klasifikasi untuk mempermudah pengelahan data. Untuk perlu diadakan uji X 2 kai kuadrat sebagai analisis kesesuaian antar Desa yang ada, karena ketersediaan yang berbeda pada masing-masing topografi mempengaruhi ketersediaan sarana dan prasarana pendidikannya. : ∑ ² Moh.Pabundu. T, 2005. Dimana: X 2 : kai kuadrat Fo : frekuensi oringin Fe : Frekuensi expectation harapan Dengan Fe Fei = . Keterangan : Fe : nilai Fe ke-I yang dicari Bi : jumlah F pada baris ke-i Li : jumlah F pada layar ke-i n : jumlah F seluruhnya n observasi Setelah didapatkan hasilnya yaitu X 2 observasi maka dibandingkan dengan nilai kritiksl X 2 yang didapatkan dr dk = n-1 dengan tingkat signifikan 5 berdasarkan tabel nilai-nilai chi kuadrat. Jika hasilnya lebih kecil maka perbedaan topografi yang ada kurang berpengaruh terhadap ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan dasar.

1.6. Jumlah Penduduk Usia Sekolah

Kecamatan Gubug pada tahun 20102011 memiliki jumlah penduduk usia 7-15 tahun sebesar 12.552 jiwa yang terbagi 21 Desa. Penduduk merupakan sasaran utama dari kegiatan pendidikan saling terkait dan tidak bisa dipisahkan. Sarana dan prasarana pendidikan yang berfungsi untuk memperlancar proses pendidikan yang ada pada suatu daerah dalam ketersediaannya tentu mengikuti sejumlah penduduk yang memerlukannya, sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah penduduk usia sekolah yang ada berpengaruh dalam ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang ada. Jumlah penduduk usia sekolah pada suatu wilayah akan sangat berpengaruh terhadap ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang ada pada wilayah tersebut, jika suatu wilayah memiliki jumlah penduduk usia sekolah maka diperlukan sarana dan prasrana yang mencukupi baik dari segi kualitas dan kuantitas demi tercapainya tujuan untuk menciptakan SDM yang berkualitas. Dalam penelitian ini untuk mempermudah analisa maka pengolahan data dilakukan dengan mengklasifikasikan baik jumlah penduduk maupun sarana prasarana pendidikan yang ada dalam 3 tiga kelas seperti pada tabel sebagai berikut Table 1.4 Klasifikasi Jumlah Penduduk Usia Sekolah Serta Sarana dan Prasarana pendidikan. Sumber Lampiran1 Jumlah Pendud uk Sekol ah Guru R.Kel as Perpu s Lap.O r UK S Skor ≥2822 6 20 10 6 - 5 3 Tinggi 2821- 894 5-2 19- 11 9-6 5-2 - 4-2 2 Sedang ≤ 893 1 10 5 1 - 1 1 Renda h 10 Dari table 1 4. di atas dapat diketahui bahwa pengklasifikasikan yang di lakukan dengan cara mengurangi jumlah penduduk tertinggi dikurangi jumlah penduduk yang rendah di bagi dengan jumlah kelas yang di inginkan dalam penelitian ini ada 3 kelas yang di gunakan, yaitu, tinggi, sedang dan rendah. Di mana perolehan angka yang di dapat pada sarana dan prasarana yang berasal dari masing – masing standar yang berlaku. Sehingga di dapatkan klasifikasi jumlah penduduk usia Pendidikan Dasar 7-15 tahun, tingkatan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan dasar tiap desa di Kecamatan Gubug tahun 2010 seperti dalam tabel 4.2 seperti dibawah ini : Tabel 1.5 Klasifikasi Jumlah Penduduk Usia 7-15 tahun serta Sarana dan Prsarana Pendidikan Dasar Pada tiap Desa Sumber : Lapiran 1 dan 2 Dari tabel 1. 5 di atas dapat diketahui bahwa pada Desa Gubug, Kuwaron memiliki klasifikasi jumlah penduduk usia 7-15 tahun dengan klasifikasi tinggi dan di imbangi dengan ketersediaan sarana dan prsarana yang tinggi pula, sebaliknya juga terjadi terjadi pada 2dua desa yaitu: Desa RinginKidul, Jati Pecaron dimana di klasifikasi jumlah penduduknya sedang di ikuti dengan ketersediaan sarana dan prasarana sedang juga. Hal ini di mungkin kan karena tiap desa merupakan wilayah pendukung dari kecamatan sehingga dengan jumlah penduduk usia 7-15 tahun yang tinggi maka ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang juga tinggi. Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa jumlah penduduk usia pendidakan dasar 7-15 pada desa di Kecamatan Gubug berpengaruh terhadap penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dasar. Hal ini terjadi No Desa Jumlah Skor penduduk Usia Pendidikan Klasifikasi Jumlah Skor Sarana dan Prasarana Klasifikasi 1 Penadaran 3 T 11 T 2 Galapan 1 R 9 S 3 GinggangTani 2 S 11 T 4 Ngroto 3 T 11 T 5 Jeketro 3 T 11 T 6 Saban 2 S 11 T 7 Mlilir 2 S 10 T 8 Kemiri 2 S 11 T 9 Papan Rejo 1 R 7 S 10 Kunjeng 2 S 10 T 11 Trisari 2 S 11 T 12 Kuwaron 2 S 14 T 13 Rowosari 3 T 10 T 14 Gubug 3 T 14 T 15 Praten 2 S 11 T 16 Jati Pecaron 2 S 8 S 17 Baturagung 3 T 11 T 18 Tambakan 2 S 10 T 19 RinginKidul 2 S 7 S 20 Ringin Harjo 1 R 6 S 21 Telego Mulyo 3 T 10 T