Pemanfaatan layanan referensi di pusat perpustakaan dan penyebaran teknologi pertanian

PEMANFAATAN LAYANAN REFERENSI DI PUSAT PERPUSTAKAAN DAN
PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:
SYARIF MAHENDRA
NIM. 1111025100035

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1436 H / 2015 M

ABSTRAK

Syarif Mahendra (1111025100035). Pemanfaatan Layanan Referensi di Pusat Perpustakaan
dan Penyebaran Teknologi Pertanian. Di bawah bimbingan Mukmin Suprayogi, M.Si.

Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2015.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan layanan referensi di
Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (Pustaka) dan untuk mengetahui
bagaimana layanan referensi di sana. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data
melalui penelitian pustaka dan kuesioner. Sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan
teknik analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan setengah dari pengguna mengetahui
manfaat dari layanan referensi. Hampir setengah dari pengguna bertujuan untuk menambah
wawasan dan tugas dalam menggunakan layanan referensi. Penggunaan koleksi referensi
bukanlah menjadi rutinitas, karena hampir semua pengguna menjawab kadang-kadang dalam
menggunakan koleksi referensi. Koleksi yang digunakan juga belum beragam, hanya kamus,
ensiklopedia, buku pegangan/pedoman, direktori dan abstrak yang presentase penggunaannya
cukup besar. Sebagian besar pengguna juga tidak pernah memanfaatkan web Pustaka. Dilihat
dari pelayanan referensi yang diberikan Pustaka. Sebagian besar pengguna setuju bahwa
koleksi referensi di Pustaka beragam dan sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna.
Hampir seluruh pengguna setuju bahwa koleksi referensi di Pustaka lengkap dan mudah
diperoleh. Selanjutnya sebagian besar pengguna setuju pustakawan berikap ramah, selalu siap
dalam membantu pengguna, cepat tanggap dalam memberikan bantuan, dan mampu
mengidentifikasikan kebutuhan pengguna. Hampir semua pengguna setuju pustakawan

berpengetahuan, berwawasan dan memiliki strategi pencarian yang baik. Dari hasil di atas
dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan layanan referensi di Pustaka dirasakan belum
maksimal meskipun pelayanan yang diberikan sudah menunjukan angka yang baik. Promosi
layanan dan pendidikan pemakai adalah salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk
meningkatkan pemanfaatan layanan referensi di Pustaka.

Kata Kunci : layanan referensi, perpustakaan khusus

i

ABSTRACT

Syarif Mahendra (1111025100035). The Utilization of Reference Services at the Central
Library and Dissemination of Agricultural Technology. Under the guidance of Mukmin
Suprayogi, M.Si. Library Science Departement, Faculty of Adab and Humanities UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015.
The purpose of this research is to find out how the utilization of reference service at the
Library Center and Dissemination of Agricultural Technology (Pustaka) and to know how the
reference services there. Type of this research is descriptive using a quantitative approach.
The techniques used for data collection through the library research and questionnaire. While

the techniques of data analysis performed with the techniques of quantitative analysis.
Results of the study showed half of users know the benefits of reference services. Almost half
of users aims to add insight and tasks in using reference service. The use of a reference
collection is not become routine, as almost all users answered sometimes in using reference
collections. Collections are used has not varied, only dictionaries, encyclopedias,
handbooks/guidebooks, directories and abstract that its use is big enough. Most users never
utilize Pustaka website. Viewed from the given reference services of Pustaka. Most users
agree that the reference collection at Pustaka diverse and in accordance with the information
needs of users. Almost all users agree that the Pustaka reference collection are complete and
easy to obtain. Furthermore, most users agree librarian are friendly, always ready to help the
users, rapid response in providing aid, and is able to identify the needs of the user. Almost all
users agree librarians knowledgeable, resourceful and have a good search strategy. From the
above results it can be concluded that the use of reference services in Reader perceived not
maximum even though the service provided has shown a good value. Promotion of services
and user education is one of the efforts that could be done to improve the utilization of
reference service at Pustaka.
Keywords : reference service, special library

ii


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil „Alamin, puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT
karena atas izin, rahmat dan nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pemanfaatan Layanan Referensi di Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi
Pertanian”.
Selanjutnya penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora.
2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan.
3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan sekaligus
dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk
memberikan pengarahan, ilmu, dan bimbingannya kepada penulis, dalam membantu
menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Amir Fadhilah, S.Sos. M.Si, selaku dosen pembimbing akademik yang
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh jajaran Wakil Dekan dan parapegawai FAH UIN Jakarta.
6. Ibu Vivit Wardah Rifaidah, S.Si, MP. selaku kepala sub bidang pelayanan perpustakaan
beserta jajarannya serta para pegawai Pustaka yang telah meluangkan waktunya untuk
memberikan arahan, informasi, dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Sudarno, A.Md., yang telah membantu saya dalam penyusunan skripsi ini terutama

saat penyebaran kusioner di Pustaka.
8. Para responden yang sudah meluangkan waktunya saat mengisi kuesioner.
9. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan banyak ilmu
pengetahuan yang sangat berharga. Semoga ilmu yang telah diberikan dapat bermanfaat.

iii

10. Kedua Orang tua penulis yang tiada henti-hentinya selalu memberikan dukungan, baik
berupa moril maupun materil dan selalu memberikan kasih sayangnya selalu mendoakan
penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
11. Adikku tersayang, Rahmat Febriyanto, Fariz izzul Fikri, dan Ghisani Halia Putri yang
telah memberikan dukungan dan doanya. Serta seluruh keluarga besar Datuk Abu dan
Datuk Surin, yang selalu memberikan dukungan kepada penulis.
12. Dini Amelia Witriani, Affy ITK, Gema A, dan Reiza AP yang terus memberikan
dukungan serta do‟a dari mulai awal penulisan skripsi sampai skripsi ini selesai.
13. Sahabatku seperjuangan IPI B 2011 dan teman-teman JIPERS UIN Jakarta serta temanteman KKN Atmosphere 2014. Terimakasih telah memberikan dukungan dan
semangatnya kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih terdapat beberapa kekurangan, baik dari segi isi maupun penulisannya.Oleh karena itu,
penulis mengharapkan segala saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan

penulisan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca,
khususnya kepada Jurusan Ilmu Perpustakaan.Aamiin.

Jakarta, 24 Juni 2015

Penulis

iv

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN
ABSTRAK ........................................................................................................................ i
ABSTRACT ..................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................................... 4
D. Definisi Istilah .................................................................................................. 5
E. Sistematika Penulisan ....................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Khusus ...................................................................................... 7
1. Definisi Perpustakaan Khusus................................................................... 7
2. Ciri Perpustakaan Khusus ......................................................................... 8
3. Fungsi ........................................................................................................ 8
4. Tugas ....................................................................................................... 11
5. Layanan ................................................................................................... 11
6. Koleksi .................................................................................................... 12
7. Faktor-Faktor Pendukung........................................................................ 13
B. Layanan Referensi ......................................................................................... 14
1. Layanan referensi .................................................................................... 14
2. Tujuan Layanan Referensi ...................................................................... 16
3. Fungsi Layanan Referensi ....................................................................... 17
4. Penunjang Layanan Referensi ................................................................. 18
5. Macam Kegiatan Pelayanan Referensi.................................................... 19
6. Perkembangan Layanan Referensi .......................................................... 20

C. Koleksi Referensi .......................................................................................... 23
1. Kamus ..................................................................................................... 24
2. Ensklopedia ............................................................................................. 24
3. Katalog .................................................................................................... 25
4. Bibliografi ............................................................................................... 25
5. Indeks ...................................................................................................... 25
6. Abstrak .................................................................................................... 25
7. Sumber Biografi ...................................................................................... 25
8. Buku Tahunan ......................................................................................... 26
9. Direktori .................................................................................................. 26
10. Buku Pegangan dan Buku Pedoman ....................................................... 26
v

11. Almanak .................................................................................................. 26
12. Sumber Geografis (Gazetter) .................................................................. 27
13. Sumber Statistik ...................................................................................... 27
D. Pustakawan Referensi ................................................................................... 27
1. Kompetensi Pustakawan Referensi ......................................................... 27
E. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................................... 32
B. Sumber Data.................................................................................................. 32
C. Populasi dan Sampel ..................................................................................... 33
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 34
E. Teknik Analisis Data..................................................................................... 35
F. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian ................. 37
B. Hasil Penelitian ............................................................................................. 42
1. Identitas Responden ................................................................................ 42
2. Pemanfaatan Layanan Referensi di Pustaka ........................................... 43
3. Layanan Referensi Pustaka ..................................................................... 49
4. Pustakawan Referensi di Pustaka............................................................ 54
C. Pembahasan................................................................................................... 58
1. Pemanfaatan Layanan Referensi di Pustaka ........................................... 58
2. Layanan Referensi Pustaka ..................................................................... 61
3. Kemampuan Pustakawan Referensi ........................................................ 61
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................... 63
B. Saran ............................................................................................................. 64

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 65
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS

vi

DAFTAR TABEL

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ...................................................................... 35
Tabel 4.1 Identitas Responden ................................................................................. 41
Tabel 4.2 Pengetahuan pengguna terhadap manfaat layanan referensi ................... 42
Tabel 4.3 Pengetahuan pengguna dalam memanfaatkan layanan referensi
khususnya
koleksi referensi ............................................................................. 42
Tabel 4.4 Tujuan pengguna menggunakan layanan referensi.................................. 43
Tabel 4.5 Alasan pengguna menggunakan layanan referensi .................................. 43
Tabel 4.6 Pengguna bertanya kepada pustakawan saat mencari informasi ............. 44
Tabel 4.7 Intensitas penggunaan koleksi referensi .................................................. 45
Tabel 4.8 Koleksi referensi yang pernah digunakan................................................ 45
Tabel 4.9 Pemanfaatan web Pustaka........................................................................ 46
Tabel 4.10 Penggunaan sumber referensi lain dari internet..................................... 47
Tabel 4.11 Ketersediaan koleksi referensi ............................................................... 47
Tabel 4.12 Keberagaman koleksi referensi.............................................................. 48
Tabel 4.13 Kemudahan memperoleh koleksi referensi ........................................... 48
Tabel 4.14 Koleksi referensi sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna .......... 49
Tabel 4.15 Ketersediaan fasilitas penunjang layanan referensi ............................... 49
Tabel 4.16 Kemudahan dalam menggunakan fasilitas penunjang ........................... 50
Tabel 4.17 Ketersediaan layanan berbasis web ....................................................... 50
Tabel 4.18 Keramahan pustakawan referensi .......................................................... 52
Tabel 4.19 Pengetahuan dan wawasan pustakawan referensi.................................. 52
Tabel 4.20 Kesiapan pustakawan referensi dalam membantu pengguna ................ 53
Tabel 4.21 Cepat tanggapnya pustakawan referensi dalam memberikan bantuan .. 53
Tabel 4.22 Kemampuan pustakawan referensi dalam mengidentifikasikan
kebutuhan pengguna ................................................................................................ 54
Tabel 4.23 Pustakawan memiliki strategi pencarian yang baik ............................... 54

vii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberadaan perpustakaan dirasakan sangat penting untuk masyarakat dalam
mendapatkan informasi yang mereka inginkan, karena perpustakaan mempunyai tugas
untuk mengelola informasi agar masyarakat dapat memanfaatkan informasi sesuai dengan
kebutuhannya. Menurut Wiji Suwarno tujuan kepustakawanan antara lain sebagai
penyimpanan, penelitian, informasi,

pendidikan, kultural.

Dari tujuan tersebut

perpustakaan memegang peranan penting dalam mengelola informasi. 1 Dengan tugasnya
tersebut perpustakaan harus bisa memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat.
Layanan dalam perpustakaan adalah salah satu aktivitas perpustakaan dalam memberikan
jasa layanan terhadap pemustaka. Layanan di perpustakaan tentu disesuaikan dengan jenis
dan kebutuhan perpustakaan tersebut. Perpustakaan khusus atau disebut juga perpustakaan
instansi, perpustakaan kerja, perpustakaan dinas, atau bisa pula disebut dengan nama
perpustakaan lembaga adalah suatu perpustakaan yang berada di lembaga-lembaga
(khusus) dan mempunyai tujuan khusus pula.
Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang berada pada suatu instansi atau
lembaga tertentu, baik pemertintah maupun swasta, dan sekaligus sebagai pengelola dan
penanggung jawabnya. Tugas pokoknya melayani pemakai dari kantor yang bersangkutan,
sehingga koleksinya juga relatif terbatas yang berkaitan dengan misi dan tugas lembaga
yang bersangkutan.2
Layanan adalah hal yang harus diperhatikan dalam perpustakaan agar bisa
melayani pemustaka dengan maksimal. Begitu pula di perpustakaan khusus yang harus
1

Wiji Suwarno, Pengetahuan Dasar Kepustakaan (Bogor : Ghalia Indonesia, 2010), h. 33.
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu pendekatan Praktik, (Jakarta: Samitra Media Utama,
2004), h. 30.
2

1

menyesuaikan pelayanannya dengan kebutuhan lingkungan atau instansinya. Pada
umumnya ada dua layanan yang diberikan kepada pemustaka yaitu layanan sirkulasi dan
layanan referensi. Di perpustakaan khusus sendiri layanan referensi menjadi senjata utama
untuk memenuhi kebutuhan pemustakanya.
Layanan Referensi adalah salah satu layanan utama yang ada pada perpustakaan
yang bertujuan untuk memberikan layanan kepada pengguna agar mendapatkan informasi
yang diingikan dengan cepat dan tepat dengan menggunakan koleksi referensi atau
rujukan yang dapat digunakan oleh pengguna/pengunjung perpustakaan untuk memenuhi
kebutuhan informasinya.3 Sedangkan koleksi referensi merupakan koleksi yang terdiri dari
bahan pustaka yang memberitahu/memberikan petunjuk yang disusun secara sistematis
mengenai informasi-informasi tertentu.
Salah satu perpustakaan yang menyediakan koleksi referensi ini yaitu Pusat
Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran
Teknologi Pertanian (Pustaka) adalah perpustakaan khusus milik pemerintah di bawah
naungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian RI. Tugasnya
adalah melaksanakan pengelolaan perpustakaan dan penyebaran informasi ilmu
pengetahuan dan teknologi pertanian. Tujuan Pustaka adalah menghimpun, menyediakan,
mengolah, memelihara dan mendayagunakan semua koleksi bahan pustaka, menyediakan
sarana pemanfaatannya, dan melayani masyarakat pengguna yang membutuhkan informasi
dan bahan bacaan.
Di Pustaka sendiri layanan referensi menjadi layanan utama dalam memberikan
pelayanan bagi pemustaka. Perpustakaan ini juga mempunyai beberapa koleksi referensi,
seperti: kamus, buku statistik, ensiklopedi, direktori, bibliografi, abstrak, dan lain

3

P. Sumardji, Pelayanan Referensi di Perpustakaan, (Yogyakarta: Kanisius, 1992), h. 11.

2

sebagainya yang tentu saja sebagian besar merupakan bidang pertanian. Koleksi referensi
mempunyai banyak kegunaan dalam memenuhi kebutuhan pemustaka dalam mencari
informasi. Koleksi referensi dapat mempermudah dan mempercepat pemustaka dalam
mencari informasi yang relevan sesuai kebutuhan pemustaka, tentu saja melalui arahan
dari pustakawan.
Pengguna Pustaka datang dari berbagai macam kalangan, seperti: peneliti,
mahasiswa, pelajar, karyawan swasta, masyarakat umum, pustakawan, dan tentu saja
pegawai Kementerian Pertanian RI. Pemustaka yang datang ke perpustakaan merupakan
tolak ukur untuk mengetahui seberapa sering pemustaka memanfaatkan koleksi yang ada
di perpustakaan. Oleh karena itu perpustakaan harus menyediakan koleksi-koleksi yang
dibutuhkan oleh pemustaka untuk

memenuhi

kebutuhannya, memberikan jasa

perpustakaan dan informasi, dan menyediakan bahan-bahan referensi untuk dimanfaatkan
oleh pemustaka.
Idealnya koleksi referensi Pustaka dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk
memenuhi kebutuhan informasi, karena kegunaan koleksi referensi bisa memudahkan
pengguna dalam mendapatkan informasinya dengan maksimal. Dari pengamatan penulis,
Pustaka memberikan pelayanan jasa kepada pengguna. Khususnya dalam layanan
referensi saat pengguna membutuhkan informasi yang tepat melalui pertanyaan dan dialog
kepada pustakawan. Pihak perpustakaan juga memberikan jasa layanan referensi berbasis
web bagi pengguna yang membutuhkan. Namun sayangnya, koleksi referensi terlihat sepi
pengguna. Pengguna lebih ingin mencari informasi yang dibutuhkannya langsung tanpa
harus menggunakan koleksi referensi dengan berbagai macam alasan. Padahal koleksi
referensi bukan untuk memperlambat pencarian mereka, melainkan untuk memberikan
rujukan yang tepat agar mendapatkan informasi yang relevan dan cepat sesuai dengan apa

3

yang mereka inginkan. Dilihat dari ulasan tersebut penulis melihat belum maksimalnya
pemanfaatan koleksi referensi oleh pengguna di Pustaka, meskipun layanan yang
diberikan pihak perpustakaan baik, khususnya layanan referensi. Dengan banyaknya
manfaat dari layanan referensi dan koleksi referensi bagi pengguna, maka penulis tertarik
ingin meneliti bagaimana pemanfaatan layanan referensi di Pustaka, dengan judul
penelitian “Pemanfaatan Layanan Referensi di Pusat Pepustakaan dan Penyebaran
Teknologi Pertanian”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian hanya akan difokuskan
kepada masalah pemanfaatan layanan referensi di Pustaka dan kendala yang dihadapi
pengguna dalam memanfaatkan layanan referensi.
Untuk itu penulis merumuskan beberapa masalah yang menjadi fokus penelitian
kedalam beberapa pertanyaan sebagai berikut :
a. Bagaimana pemanfaatan layanan referensi di Pustaka?
b. Bagaimana pelayanan referensi di Pustaka?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Untuk mengetahui pemanfaatan layanan referensi oleh pemustaka di Pustaka.
b. Untuk mengetahui pelayanan referensi di Pustaka.
Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain :
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran kepada Pustaka,
dalam hal meningkatkan pemanfaatan layanan referensi oleh pemustaka.
4

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada Pustaka dalam
pelaksanaan kegiatan perpustakaan demi meningkatkan kualitas dan mutu.
c. Agar berguna dan menambah wawasan dalam praktek pelaksanaan kepustakawanan
bagi penulis khususnya dan semua kalangan yang bergelut dengan ilmu perpustakaan.
D. Definisi Istilah
1. Layanan Referensi merupakan bantuan yang diberikan kepada pemustaka secara
perorangan ketika dia mencari informasi. Bantuan ini dilakukan oleh pustakawan
terlatih khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka, baik secara langsung,
bertatap muka, melalui telepon, maupun secara elektronik.
2. Perpustakaan Khusus adalah perpustakaan yang terdapat dalam sebuah departemen,
lembaga negara, lembaga penelitian, organisasi masa, militer, industri, maupun
perusahaan swasta. Tujuan perpustakaan khusus yaitu membantu tugas lembaga induk
tempat perpustakaan bernaung.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Bab I

Pendahuluan
Bab ini membahas tentang latar belakang, pembatasan dan perumusan
masalah, tujuan

dan manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika

penulisan.
Bab II

Tinjauan Literatur
Bab ini berisi Tinjauan Literatur. Tinjauan literatur memuat beberapa
penelitian yang relevan dengan layanan referensi di perpustakaan khusus dan
berisi teori-teori yang berkaitan dengan layanan referensi di perpustakaan
khusus yang akan digunakan sebagai landasan utama untuk melakukan
penelitian mengenai pemanfaatan layanan referensi di Pustaka.
5

Bab III

Metode Penelitian
Dalam bab ini menjelaskan tentang jenis dan pendekatan penelitian, sumber
data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data,
tempat dan waktu penelitian.

Bab IV

Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam bab ini diterangkan tentang profil Pustaka, SDM, koleksi yang ada,
struktur organisasi, Sarana dan Prasarana, Layanan, dan Anggaran. Setelah itu
diterangkan hasil penelitian dalam teknik pengumpulan data, pengolahan data,
penyajian, dan analisis menegenai : data responden, frekuensi dan tujuan
pemanfaatan layanan referensi di Pustaka.

Bab V

Penutup
Bab ini merupakan bab akhir dari penelitian yaitu penarikan kesimpulan dan
beberapa rekomendasi berupa saran-saran. Baik kesimpulan dan saran wajib
menjawab tujuan penelitian secara singkat dan padat.

6

BAB II
TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Khusus
1. Definisi Perpustakaan Khusus
Dalam dunia perpustakaan kita mengenal berbagai jenis perpustakaan seperti,
perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan
sekolah, dan lain sebagainya. Perpustakaan khusus sendiri berada pada suatu instansi
atau lembaga tertentu, baik pemerintah maupun swasta, dan sekaligus sebagai pengelola
dan penanggung jawabnya.4 Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang
menekankan koleksi dan pelayanannya pada suatu bidang khusus/bidang-bidang yang
bertalian satu sama lain.5
Menurut Mulyani Achmad Nurhadi dalam buku Karmidi Martoatmodjo yang berjudul
“Manajemen Perpustakaan Khusus”, perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang
diselenggarakan oleh suatu lembaga khusus di luar lembaga yang telah termuat pada
butir a (perpustakaan umum), b (pepustakaan sekolah), dan c (perpustakaan perguruan
tinggi).6 Perpustakaan khusus merupakan bagian dari suatu badan perdagangan atau
perindustrian, serta lembaga pemerintah. Selain itu perpustakaan khusus dapat
merupakan bagian khusus dari perpustakaan umum yang besar. Tugasnya ialah
melayani keperluan bahan tersebut dengan menyediakan koleksi buku untuk para ahli
dan peneliti yang tergabung pada badan itu. Tugas itu berupa memberi keterangan
bibliografi dengan cepat dan tepat serta mengadakan penelusuran literatur atas
permintaan. Terutama dalam memberikan jasa pelayanan dalam bidang teknologi dan
4

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Sumitra Media Utama,
2004), h. 30.
5
Luwarsih Pringgoadisurjo, Perpustakaan Chusus, (Jakarta: PDII LIPI, 1971), h. 1
6
Karmidi Martoatmodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus, (Jakarta: UT, 1999), h. 1.5

7

ilmu eksakta yang berguna langsung untuk penelitian di bidang tersebut, kecepatan dan
ketepatan penyampaian informasi merupakan faktor yang penting sekali.7
Dari beberapa definisi perpustakaan khusus di atas, dapat disimpulkan bahwa
perpustakaan khusus adalah salah satu jenis perpustakaan yang dibawahi oleh instansi
tertentu yang mempunyai layanan dan koleksi yang khusus untuk bidang tertentu sesuai
dengan jenis kebidangan instansi yang membawahinya. Pengguna dari perpustakaan
khusus adalah semua kalangan yang berada pada instansi tersebut.
2. Ciri Perpustakaan khusus
Perpustakaan khusus adalah termasuk dari beberapa jenis perpustakaan yang
mempunyai ciri tertentu yang membedakannya dengan perpustakaan jenis lain.
Menurut Sulistyo Basuki ciri perpustakaan khusus ialah:8
a. Lebih menekankan fungsi informasi daripada fungsi lainnya
Kita ketahui ada beberapa fungsi perpustakaan sesuai dengan jenis dari perpustakaan
tersebut, seperti fungsi penyimpanan, pendidikan, rekreasi, kultural, dan informasi.
Perpustakaan khusus sendiri memiliki ciri lebih menekankan kepada fungsi
informasi, yang berarti mereka fokus bagaimana informasi bisa digunakan dengan
maksimal oleh pengguna perpustakaan tersebut.
b. Perpustakaan khusus memiliki sifat yang khas
Maksudnya adalah perpustakaan khusus sebagai perpustakaan yang dibawahi suatu
instansi tentu mereka harus mengikuti kekhasan instansi tersebut. Koleksi dan
layanan harus disesuaikan dengan bidang instansi tersebut.

7

Rusina Sjahrial dan Pamuntjak, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan, (Jakarta: Djambatan,
1965), h. 6.
8
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Pondok Cabe: Universitas Terbuka, 1993), h. 157158.

8

c. Perpustakaan khusus memberikan jasanya pada pemakai tertentu saja
Maksudnya adalah mereka fokus memberikan jasanya kepada karyawan instansinya,
dan yang memiliki hubungan dengan instansi tersebut.
d. Perpustakaan khusus memberikan jasa terbatas pada ruang lingkup subjek tertentu
saja
Maksudnya adalah perpustakaan khusus lebih menekankan koleksinya kepada
subjek yang sesuai dengan instansinya. Contoh : perpustakaan Pertamina
mempunyai koleksi subjek perminyakan lebih banyak dibandingkan lainnya, tentu
ada kebijakan yang dibuat sesuai kebutuhan informasi user perpustakaan tersebut.
e. Hampir semua yang bersangkutan dengan perpustakaan khusus selalu berskala mini.
Sebagian besar perpustakaan khusus hanya memiliki sedikit koleksi dengan staf
terbatas.
Berdasarkan paparan di atas perpustakaan khusus memiliki beberapa ciri khusus yang
berbeda dengan perpustakaan jenis lainnya. Baik itu dari fungsi, tujuan, sifat, dan
bentuk pelayanannya, serta para penggunanya.
3. Fungsi
Sesuai dengan standar yang diberikan Badan Standardisasi Nasional mengenai fungsi
perpustakaan khusus instansi pemerintahan, berikut paparannya:9
a. Mengembangkan koleksi yang menunjang kinerja lembaga induknya.
Perpustakaan khusus harus bisa mengembangkan koleksinya demi menunjang
kinerja lembaga induknya, dengan mengadakan koleksi yang sesuai dengan
kebidangan lembaga induknya.

9

Badan Standardisasi Nasional, SNI 7496:2009 Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah, (Jakarta:
BSN, 2009), h. 3.

9

b. Menyimpan semua terbitan dari dan tentang lembaga induknya.
c. Menjadi focal point untuk informasi terbitan lembaga induknya.
Focal point adalah suatu pusat/tempat yang menyediakan rujukan dalam suatu
bidang bagi ahli yang memerlukannya.
d. Mengorganisasi materi perpustakaan.
e. Mendayagunakan koleksi
f. Menerbitkan literatur sekunder dan tersier dalam bidang lembaga induknya, baik
cetak maupun elektronik.
g. Menyelenggarakan pendidikan pengguna.
h. Menyelenggarakan kegiatan literasi informasi untuk pengembagan kompetensi
sumber daya manusia lembaga induknya.
i. Melestarikan materi perpustakaan, baik preventif maupun kuratif.
Maksudnya adalah melestarikan materi perpustakaan baik dengan cara pencegahan
maupun penanggulangan.
j. Ikut serta dalam kerjasama perpustakaan serta jaringan informasi.
Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain yang mempunyai kebidangan yang
sama, demi meningkatkan pelayanan khususnya dalam hal koleksi.
k. Menyelenggarakan otomasi perpustakaan.
l. Melaksanakan digitalisasi materi perpustakaan.
m. Menyajikan layanan koleksi digital.
n. Menyediakan akses informasi pada tingkat lokal, nasional, regional dan global.
Bisa kita lihat dimana Badan Standardisasi Nasional (BSN) memberikan tolak ukur
atau ketentuan kepada perpustakaan khusus dalam hal menjalankan fungsinya sebagai
perpustakaan khusus. Baik dari pelayanan yang menunjang organisasi induknya sampai
kepada penyediaan akses informasi pada setiap tingkatan yang ada.
10

4. Tugas
Badan Standar Nasional juga memberikan standar mengenai tugas perpustakaan khusus
instansi pemerintahan yang diantaranya adalah:10
a. Menunjang terselenggaranya pelaksanaan tugas lembaga induknya dalam bentuk
penyediaan materi perpustakaan dan akses informasi.
b. Mengumpulkan terbitan dari dan tentang lembaga induknya.
c. Memberikan jasa perpustakaan dan informasi.
d. Mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk menunjang tugas
perpustakaan.
e. Meningkatkan literasi informasi.
Standar ini yang menjadi acuan bagi perpustakaan khusus untuk menjalankan tugasnya.
Termasuk disini Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian.
5. Layanan
Layanan perpustakaan khusus harus dapat memberikan nilai lebih kepada pengguna
dan organisasi/badan induk yang membawahinya. Untuk itu pengelola perpustakaan
perlu selalu memberikan alternatif-alternatif dalam penyampaian informasi kepada
penggunanya. Aspek layanan menjadi penting untuk diperhatikan dikarenakan tuntutan
kebutuhan penyajian informasi yang cepat, tepat dan terbaru selalu ada. Jenis layanan
perpustakaan khusus dapat bersifat terbuka maupun tertutup, tergantung pada kebijakan
organisasi, pengelola dan tipe penggunanya. Namun kebanyakan perpustakaan khusus

10

Badan Standardisasi Nasional, SNI 7496:2009 Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah, (Jakarta:
BSN, 2009), h. 2-3.

11

menerapkan sistem terbuka dengan akses terbatas. Hal ini untuk lebih memberikan
peluang kepada penggunaan yang lebih luas namun tetap terkontrol.11
a. Sistem pinjam terbuka (open access)
Pada sistem ini pemakai perpustakaan diperbolehkan mencari dan menelusuri sendiri
bahan pustaka yang dibutuhkan di ruang koleksi.12
b. Sistem pinjam tertutup (closed access)
Pada sistem ini pemakai perpustakaan tidak diperbolehkan mencari dan menelusuri
bahan pustaka yang dibutuhkan di ruang koleksi. Apabila ingin mencari buku harus
melalui petugas perpustakaan.13
6. Koleksi
Perpustakaan khusus instansi pemerintahan memiliki koleksi buku sekurang-kurangnya
1.000 judul dalam bidang kekhususannya. Sekurangkurangnya 80% koleksinya terdiri
dari subyek/disiplin ilmu tertentu sesuai dengan kebutuhan instansi induknya.
Perpustakaan menyediakan koleksi terbitan dari dan tentang instansi induknya.
Perpustakaan melanggan minimal 10 judul majalah yang berkaitan dengan kekhususan
instansi induknya. Jenis koleksi perpustakaan khusus instansi pemerintahan sekurangkurangnya meliputi, buku yang terkait di bidangnya, serial, koleksi referensi, dan
laporan. Penambahan koleksi buku sekurang-kurangnya 2% dari jumlah per tahun atau
minimal 100 judul per tahun dipilih mana yang paling besar. 14 Hal ini yang menjadi
kewajiban bagi perpustakaan khusus instansi pemerintahan dalam melayani organisasi
induknya khususnya yang berkaitan dengan pengembangan koleksi.

Arif Surachman, “Pengelolaan Perpustakaan Khusus,” artikel diakses pada 21 April 2015 dari
arifs.staff.ugm.ac.id/mypaper/Manpersus.doc
12
Sudarnoto Abdul Hakim, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, (Jakarta: UIN Jakarta,
2006), h. 102.
13
Sudarnoto Abdul Hakim, Pengantar Manajemen Perpustakaan, h. 103.
14
Badan Standardisasi Nasional, SNI 7496:2009 Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah, (Jakarta:
BSN, 2009), h. 3
11

12

7. Faktor-Faktor Pendukung
Untuk memberikan pelayanan yang terbaik, perpustakaan khusus harus memperhatikan
faktor-faktor pendukung dalam mengelola perpustakaan tersebut. Faktor-faktor
pendukung dalam mengelola perpustakaan khusus adalah sebagai berikut:15
a. Teknologi Informasi
Teknologi informasi merupakan satu hal yang tidak bisa dihindarkan akan masuk ke
dalam proses perkembangan perpustakaan. Apalagi dalam perpustakaan khusus yang
mengutamakan informasi yang muktahir dan serba cepat, maka penerapan teknologi
informasi adalah kebutuhan mutlak. Hal ini terutama difokuskan pada teknologi
yang memberikan kesempatan kepada pengguna untuk memperoleh informasi lebih
luas, cepat, tepat, dan up to date, misalkan melalui fasilitas Internet, Database
Online, Media Compact Disk, dan sebagainya.
b. Jaringan Kerjasama
Jaringan kerjasama perpustakaan adalah penting, terutama bagi perpustakaan khusus
yang memiliki perhatian dalam bidang yang sama. Kerjasama ini akan banyak
membantu untuk peningkatan layanan perpustakaan dan saling melengkapi layanan
informasi antara satu perpustakaan dan perpustakaan lainnya dalam jaringan
tersebut.
c. Pemasaran / Promosi
Pemasaran atau promosi adalah hal penting yang perlu dilakukan dalam sebuah
perpustakaan khusus. Promosi bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi antara
perpustakaan dan calon pengguna. Karena salah satu keberhasilan sebuah
perpustakaan adalah dapat dilihat dari tingkat kunjungan pengguna dan pemanfaatan
Arif Surachman, “Pengelolaan Perpustakaan Khusus,” artikel diakses pada 21 April 2015 dari
arifs.staff.ugm.ac.id/mypaper/Manpersus.doc
15

13

informasi (koleksi) oleh pengguna. Hal yang penting yang harus dipikirkan adalah
dukungan dari manajemen, karena promosi mestinya termasuk dalam anggaran
perpustakaan dan terintegrasi ke dalam proses perencanaan perpustakaan.
B. Layanan Referensi
1. Layanan Referensi
Pelayanan referensi adalah pelayanan dalam menggunakan buku-buku referensi.16
Pelayanan yang membantu pengguna mendapatkan informasinya dengan cepat dan
tepat. Bila lebih dalam lagi pelayanan referensi merupakan:17
a. Salah satu kegiatan pokok yang dilakukan di perpustakaan, yang khusus
melayankan/menyajikan koleksi referensi kepada para pemustaka.
b. Suatu kegiatan pelayanan untuk membantu para pemakai menemukan/mencari
informasi dengan cara:
1) Menerima pertanyaan-pertanyaan dari para pemustaka dan kemudian menjawab
dengan menggunakan koleksi referensi
2) Memberikan bimbingan untuk menemukan koleksi referensi yang diperlukan
untuk menemukan/mencari informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka
3) Memberikan bimbingan kepada para pemustaka tentang bagaimana menggunakan
setiap bahan pustaka koleksi referensi.
Jenis-jenis sumber informasi yang dapat menjadi bahan rujukan terdiri dari tiga jenis,
yaitu Sumber utama/pertama (Primary Sources), sumber kedua (Secondary Sources )
dan sumber ketiga (Tertiary Sources). Berikut penjelasan secara rinci ketiga sumber
informasi tersebut.18

16

Darmono, Perpustakaan Sekolah : Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, (Jakarta:
Grasindo, 2007), h. 187.
17
P. Sumardji, Pelayanan Referensi di Perpustakaan, (Yogyakarta: Kanisius, 1992), h. 11.
18
Sudarnoto Abdul Hakim, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, h. 114-115.

14

a. Sumber utama
Yang dimaksud jenis sumber informasi ini biasanya adalah berbagai sumber
informasi yang sifatnya apa adanya sesuai dengan aslinya (dari penulisnya). Sumber
ini masih belum dievaluasi, disarikan dan diterjemahkan oleh orang lain. Ciri khas
dari sumber informasi ini diantaranya adalah memuat berbagai informasi aktual dan
faktual. Sumber informasi utama biasanya dapat dijumpai pada artikel dalam
majalah atau jurnal, buku (monograf), disertasi, laporan penelitian, patent dan lain
sebagainya.
b. Sumber Kedua
Yang dimaksud dengan jenis sumber informasi kedua ini biasanya adalah semua
informasi yang telah dikemas untuk memudahkan para pemustaka dalam mencari
sumber informasi utama. Diantara contoh jenis sumber informasi kedua ini adalah
indeks, abstrak, dan beberapa sarana bibliografi (katalog manual maupun dalam
bentuk OPAC)
c. Sumber Ketiga
Adapun yang dimaksud dengan jenis sumber ketiga ini adalah berbagai sumber
informasi yang telah diolah menjadi suatu kesimpulan atau rangkuman. Rangkuman
tersebut merupakan kumpulan informasi dari sumber utama dan kedua. Jenis-jenis
bahan pustaka seperti ensiklopedia, review, biografi, almanak, dan sumber-sumber
bahan pustaka yang tergolong sebagai bahan rujukan kebanyakannya masuk dalam
sumber ketiga ini.

15

Tugas pelayanan

informasi ini akan bisa terselenggarakan dengan sebaik-baiknya

tergantung pada dua faktor, yaitu faktor kelengkapan koleksi, dan faktor kemampuan
petugas.19
a. Kelengkapan Koleksi
Kelengkapan koleksi yang tersedia di perpustakaan sangat mempengaruhi terhadap
pelayanan informasi. Dalam rangka pelayanan informasi ini koleksi referensi, jangan
diperbolehkan dibawa pulang, tetapi sekedar dibaca di ruang baca atau ruang
referensi.
b. Kemampuan Petugas
Petugas referensi harus mempunyai pengetahuan yang luas dan mengetahui ini dan
ciri khas setiap bahan referensi, seperti kamus, ensiklopedi, almanak, dan
sebagainya.
2. Tujuan Layanan Referensi
Adapun Tujuan dari layanan referensi adalah sebagai berikut:20
a. Mengarahkan pemustaka menemukan informasi yang dibutuhkan dengan tepat dan
cepat.
b. Memampukan pemustaka menelusur informasi dengan menggunakan berbagai
pilihan sumber informasi dengan menggunakan berbagai pilihan sumber informasi
yang lebih luas
c. Memampukan pemustaka menggunakan setiap bahan pustaka koleksi referensi
dengan lebih tepat guna

19
20

Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), h. 134-135
P. Sumardji, Pelayanan Referensi di Perpustakaan, (Yogyakarta: Kanisius, 1992), h. 11-12.

16

Jadi tujuan diadakannya layanan referensi adalah semata-mata untuk memberikan
kemudahan kepada pengguna dalam hal mencari informasi yang mereka butuhkan.
Bukan malah menghambat dan sebagainya.
3. Fungsi Layanan Referensi
Fungsi layanan referensi diantaranya adalah:21
a. Informasi
Memberikan

jawaban

atas

pertanyaan-pertanyaan

tentang

informasi

yang

dibutuhkan oleh para pemustaka
b. Bimbingan
Memberikan bimbingan kepada para pemustaka untuk mencari/menemukan bahan
pustaka dalam kelompok koleksi referensi yang tepat sesuai dengan bidang masingmasing, dan bagaimana pula cara menggunakannya untuk mencari/menemukan
informasi yang dikehendaki. Bimbingan penelusuran informasi akan sangat
tergantung dari pertanyaan atau permintaan pemustaka. Dalam bimbingan
penelusuran informasi pemustaka diperkenalkan pada alat atau sarana penelusuran
informasi beserta cara penggunaan alat tersebut. Secara umum sarana penulusuran
informasi yang sering digunakan di perpustakaan adalah sebagai berikut:22
1) Katalog
2) Indeks artikel
3) Abstrak/sari karangan
4) Bibliografi
5) Penelusuran pada pangkalan data secara terpasang (online data base)
6) Penelusuran informasi melalui internet

21
22

P. Sumardji, Pelayanan Referensi di Perpustakaan, h. 12.
Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Grasindo, 2001), h. 172.

17

c. Pemilihan/Penilaian
Memberikan petunjuk/pengertian tentang bagaimana cara memilih/menilai bahan
pustaka dalam kelompok koleksi referensi yang bermutu dan berbobot ilmiah agar
diperoleh sumber informasi yang berdaya guna maksimal.
4. Penunjang Layanan referensi
Untuk dapat mencapai tujuan dan fungsinya, suatu unit pelayanan referensi di
perpustakaan perlu memperhatikan penunjang layanan referensi, yang diantaranya
adalah :23
a. Petugas pelayanan referensi yang cakap, dengan syarat seperti berikut:
1) Merupakan petugas tetap pada unit pelayanan referensi
2) Bersikap ramah dan berkebiasaan tekun, cermat dan telaten
3) Bersikap terbuka dan selalu siap memberikan bantuan kepada pemustaka
4) Memiliki pengetahuan umum yang cukup luas
5) Mengetahui berbagai jenis bahan pustaka yang termasuk dalam kelompok koleksi
referensi dan bagaimana pula cara penggunaan masing-masing
6) Mampu memberikan bimbingan/petunjuk praktis kepada para pemustaka dalam
upaya memilih dan menggunakan koleksi referensi yang dikehendaki sesuai
dengan bidang pengetahuan masing-masing
b. Koleksi referensi yang lengkap dan berbobot ilmiah, yang disajikan dalam rak
terbuka yang rapih, bersih, dan mudah dicapai
c. Perabot dan perlengkapan perpustakaan yang lengkap dan tata ruang yang nyaman
serta aman untuk tempat studi para pemustaka
d. Kerja sama yang baik dan saling menguntungkan antar perpustakaan dalam bidang
pelayanan referensi (menyediakan sumber informasi) kepada para pemustaka.
23

P. Sumardji, Pelayanan Referensi di Perpustakaan, h. 12-13.

18

5. Macam Kegiatan Pelayanan Referensi
Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, unit pelayanan referensi memiliki dua
macam kegiatan layanan referensi. Macam kegiatan layanan referensi adalah sebagai
berikut:24
a. Kegiatan Pokok Pelayanan Referensi
1) Memberikan informasi yang bersifat umum, baik mengenai perpustakaan yang
bersangkutan pada umumnya maupun khususnya mengenai Unit Pelayanan
Referensi-nya
2) Memberikan informasi yang bersifat spesifik/khusus, yang untuk itu diperlukan
bahan pustaka koleksi referensi yang ada di perpustakaan yang bersangkutan dan
bahkan di perpustakaan lain, atau berkonsultasi (minta informasi) kepada para
pustakawan di perpustakaan-perpustakaan tersebut
3) Memberikan bantuan menelusur informasi sampai ditemukan informasi yang
dibutuhkan para pemustaka baik melaui bahan pustaka koleksi referensi
perpustakaan yang bersangkutan maupun perpustakaan yang lain.
4) Memberikan bantuan untuk menelusur bahan pustaka koleksi referensi yang
diperlukan oleh pemustaka dengan menggunakan katalog, bibliografi, komputer
(kalau ada), dan alat-alat penelusuran lainnya.
5) Memberikan bantuan pengarahan kepada para pemustaka untuk menemukan
pokok-pokok bahasan pengetahuan tertentu yang terdapat di dalam bahan pustaka
koleksi referensi
6) Memberikan bimbingan (kalau perlu secara klasikal dan formal) kepada
pemustaka untuk mengenal berbagai jenis bahan pustaka koleksi referensi,
mengetahui bagaimana cara menggunakan masing-masing dan mengetahui cara

24

P. Sumardji, Pelayanan Referensi di Perpustakaan, h. 13-14

19

memilih yang tepat untuk menemukan/mencari informasi yang mereka masingmasing butuhkan.
b. Kegiatan penunjang pelayanan referensi
1) Menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan perpustakaan lain dan/atau
lembaga pemberi layanan jasa informasi lain, dalam bidang kegiatan pemberian
layanan penggunaan informasi
2) Menyelenggarakan pendidikan secara formal dan klasikal untuk memberikan
pengetahuan dan keterampilan kepada para pemustaka tentang bagaimana cara
memilih bahan pustaka koleksi referensi yang tepat dan berbobot ilmiah sesuai
dengan kebutuhan, dan tentang bagaimana pula cara menggunakan untuk
mencari/menemukan informasi yang dikehendaki
3) Memperkenalkan koleksi perpustakaan kepada masyarakat umum dengan cara:
a) Menyelenggarakan pameran perpustakaan (kalau perlu bekerja sama dengan
para penerbit dan para agen penyalur barang-barang/alat-alat yang
bersangkutan dengan teknologi informasi).
b) Menerbitkan bibliografi perpustakaan yang berisi bahan koleksi apa saja yang
dimiliki perpustakaan yang bersangkutan.
6. Perkembangan Layanan Referensi
Di masa lalu, di mana perpustakaan hanya gudang buku, layanan referensi
dikembangkan (meskipun biasanya hanya sebagai tambahan) terutama untuk membantu
pelanggan dalam penggunaan katalog dan merekomendasikan judul untuk dibaca.
Dengan meningkatnya ketergantungan pada perpustakaan oleh pembaca dan sarjana,
layanan referensi datang untuk diakui sebagai fungsi yang semakin penting. Referensi
dimaksudkan hanya bantuan yang diberikan oleh seorang pustakawan kepada pembaca
dengan katalog, dalam menjawab pertanyaan, dan, singkatnya, melakukan apapun

20

dalam kekuasaannya untuk memfasilitasi akses ke sumber daya perpustakaan dalam
tanggung jawabnya. Praktek ini memperoleh penerimaan dan popularitas ke titik yang
terpisah, unit referensi khusus menjadi umum dimulai pada akhir 1890-an. Peran
referensi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari organisasi perpustakaan didirikan
lebih tegas lebih dari dua dekade pertama dari abad kedua puluh. Departemen referensi
menawarkan jam pelayanan lebih lama dan peningkatan tingkat staf, karena sebagian
untuk perluasan layanan referensi untuk cabang, dan kemudian, perpustakaan
departemen, dan melalui mode tambahan telepon dan korespondensi. Setelah
menetapkan nilai dan perlunya bantuan pribadi sebagai fungsi perpustakaan yang sah,
pustakawan mulai mempertanyakan sifat dan tingkat layanan. Secara umum
menyatakan bahwa tujuan dari layanan referensi adalah untuk mengajar dan
membimbing pengguna. Saat ini zaman telah berubah. Layanan referensi juga terus
berkembang. Berikut poin-poin ciri lingkungan informasi saat ini:25
a. Penggunaan komputer telah terjadi dimana-mana
b. Internet memungkinkan setiap komputer untuk menjadi jalur akses ke sumber daya
yang luas
c. Format informasi yang ada
d. Internet memungkinkan orang untuk "mempublikasikan" informasi pada setiap topik
ke seluruh dunia
e. Situs Web yang lebih singkat daripada sumber daya cetak dan dapat berubah atau
hilang setiap saat
f. Penetapan kualitas yang sama dari situs web tidak diterapkan secara universal
g. Banyak mesin pencari yang berbeda dan metode mempromosikan akses ke informasi

John W. Fritch dan Scott B. Mandernack, “The Emerging Reference Paradigm: A vision of reference
services in a complex information environment,” artikel diakses pada 21 April 2015 dari http://eresources.perpusnas.go.id/library.php?id=00001
25

21

h. Komunikasi elektronik melalui e-mail, chatroom, papan e-buletin, newsgroup, dll,
telah menjadi diterima secara luas dan digunakan di seluruh dunia
i. Media cetak terus berkembang biak
Di zaman yang modern ini, pemakaian internet sangat dibutuhkan. Internet adalah
repositori yang tidak membeda-bedakan informasi, banyak yang tidak akurat, selfa