Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), Bogor

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Strategi Peningkatan
Pelayanan Perpustakaan pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi
Pertanian (PUSTAKA), Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2013
Sri Utami
NIM H251110271

©Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2013
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau

tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
IPB.
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB.

STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN
PADA PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN
TEKNOLOGI PERTANIAN (PUSTAKA), BOGOR

SRI UTAMI

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Studi Ilmu Manajemen

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

2013

Penguji luar komisi pada ujian tesis : Dr Ir Ma‟mun Sarma, MS MEc

Judul Tesis

:

Nama
NIM

:
:

Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan pada Pusat
Perpustakaan
dan
Penyebaran
Teknologi
Pertanian

(PUSTAKA), Bogor
Sri Utami
H251110271

Disetujui oleh
Komisi Pembimbing

Prof Dr Ir M. Syamsul Ma‟arif, MEng
Ketua

Dr Drs Sukiswo Dirdjosuparto
Anggota

Diketahui oleh

Ketua Program Studi
Ilmu Manajemen

Dekan Sekolah Pascasarjana


Dr Ir Abdul Kohar Irwanto, MSc

Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr

Tanggal Ujian: 27 Mei 2013

Tanggal Lulus:

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam
penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Nopember 2012 sampai Maret 2013 ini
adalah pelayanan perpustakaan, dengan judul Strategi Peningkatan Pelayanan
Perpustakaan pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
(PUSTAKA), Bogor.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih sebesarbesarnya kepada:
1. Prof Dr Ir M Syamsul Ma‟arif, MEng dan Dr Drs Sukiswo Dirdjosuparto
selaku pembimbing, yang telah dengan pemikiran secara seksama membantu
penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini;
2. Dr. Ir. Ma‟mun Sarma, MS MEc selaku penguji luar komisi;

3. Bapak Kepala Badan Litbang Pertanian dan Kepala Balai Besar Pengembangan
Mekanisasi Pertanian, yang dengan ijinnya sehingga penulis berkesempatan
menyelesaikan pendidikan lebih tinggi;
4. Pimpinan serta kontributor narasumber dari kantor PUSTAKA, Bogor, yang
telah memberikan ijin penelitian dan berpartisipasi sebagai narasumber dalam
penelitian ini;
5. Seluruh dosen dan staf sekretariat pada Program Studi Pascasarjana Ilmu
Manajemen yang telah membagi ilmu, pengalaman serta kemudahan selama
menembuh studi;
6. Suami tercinta serta seluruh keluarga yang telah banyak memberikan dukungan
dan motivasi selama menempuh studi sampai akhir penelitian ini;
7. Terakhir buat teman-teman Angkatan 5 Ilmu Manajemen terima kasih atas
kebersamaannya selama ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor,

Juli 2013
Sri Utami


DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

xii

DAFTAR GAMBAR

xii

DAFTAR LAMPIRAN

xii

1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian Terdahulu

1
1
4
4
5
5
5

2. METODE PENELITIAN
Kerangka Pemikiran
Proses Penyusunan Hirarki dan Pengisian Kuesioner
Struktur Hirarki
Lokasi dan Waktu Penelitian
Jenis dan Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data

6

6
7
7
7
8
9
9

3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum PUSTAKA
Koleksi PUSTAKA
Layanan Perpustakaan
Perumusan Struktur Hirarki Strategi Peningkatan Pelayanan
Perpustakaan pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran
Teknologi Pertanian (PUSTAKA), Bogor
Analisis Faktor Penyusun Hirarki Strategi Peningkatan
Pelayanan Perpustakaan PUSTAKA
Aktor yang Terlibat, Berperan dan Berpengaruh pada Strategi
Peningkatan Pelayanan Perpustakaan PUSTAKA
Tujuan Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan

PUSTAKA
Alternatif Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan
PUSTAKA
Analisis Hasil Berdasarkan Wawancara Tidak Terstruktur
Analisis Hasil Pengolahan Proses Hirarki
Pengolahan Vertikal
Unsur Faktor Terhadap Fokus Utama
Unsur Aktor Terhadap Fokus Utama
Unsur Tujuan Terhadap Fokus Utama
Unsur Alternatif Strategi Terhadap Fokus Utama

11
11
13
14
15

16
17
18

18
19
20
20
21
23
25
25

DAFTAR ISI (lanjutan)

Pengolahan Horisontal
Unsur Aktor pada Tingkat Ketiga
Unsur Tujuan pada Tingkat Keempat
Unsur Alternatif Strategi pada Tingkat Kelima
Implementasi Manajerial

27
27
28

29
30

4. SIMPULAN DAN SARAN

31

DAFTAR PUSTAKA

32

LAMPIRAN

35

RIWAYAT HIDUP

50

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7

Bobot dan prioritas faktor terhadap fokus utama
Bobot dan prioritas aktor terhadap fokus utama
Bobot dan prioritas tujuan terhadap fokus utama
Bobot dan prioritas alternatif strategi terhadap fokus utama
Bobot pengolahan horisontal unsur pada tingkat ketiga
Bobot pengolahan horisontal unsur pada tingkat keempat
Bobot pengolahan horisontal unsur pada tingkat kelima

22
24
25
26
27
28
29

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7

Kerangka pemikiran
Struktur Hirarki
Langkah-langkah penggunaan AHP
Struktur organisasi PUSTAKA
Struktur hirarki strategi peningkatan pelayanan
perpustakaan PUSTAKA
Skema hirarki hasil pengolahan vertikal
Hasil sintesis alternatif strategi terhadap fokus utama

6
8
11
13
16
21
27

DAFTAR LAMPIRAN
1
2

Kuesioner AHP
Hasil kombinasi pengolahan vertikal AHP

36
48

di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta meliputi: 1. Strategi
Pemasaran (Relation Marketing) dilaksanakan dengan fokus terhadap pelayanan
masyarakat pengguna, sosialisasi kepada masyarakat dan mendekatkan pelayanan
kepada masyarakat pengguna, 2. Strategi unconditional service guarantes atau
extraordinary guarantes, 3. Strategi Penanganan Keluhan, 4. Strategi Peningkatan
Kinerja dilaksanakan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan
komputerisasi sistem otomasi perpustakaan. Berdasarkan hasil penelitian juga
dapat diketahui bahwa faktor pendukung pelayanan perpustakaan yaitu
kemudahan untuk dihubungi dan faktor penghambat pelayanan perpustakaan yaitu
fasilitas dan sarana prasarana serta SDM (Sumber Daya Manusia).

2 METODE PENELITIAN
Kerangka Pemikiran
Berdasarkan teoritis yang dikemukakan di atas dan menjawab permasalahan
yang ada, maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah seperti yang
tersaji pada Gambar 1.
Pusat Perpustakaan dan Penyebaran
Teknologi Pertanian (PUSTAKA)

Visi dan Misi PUSTAKA

Perpustakaan

Pelayanan

Analisis Kualitatif

AHP

Strategi Peningkatan Pelayanan
Perpustakaan PUSTAKA
Gambar 1. Kerangka pemikiran

Proses Penyusunan Hirarki dan Pengisian Kuesioner
Sebelum dilakukan proses penyusunan hirarki, terlebih dahulu dilakukan
observasi serta diskusi atau wawancara tidak terstruktur tentang kegiatan
pelayanan perpustakaan PUSTAKA. Wawancara dilakukan terhadap 4 (empat)
orang yang mengetahui informasi yang dibutuhkan peneliti, terdiri dari Kepala
Sub Bidang Pelayanan Perpustakaan, Kepala Bidang Penyebaran Teknologi
Pertanian, Ketua Kelompok Pustakawan serta Pustakawan. Dari hasil diskusi
tersebut dapat diketahui tentang permasalahan ataupun kendala terkait layanan
perpustakaan. Dari informasi hasil wawancara tidak terstruktur yang diperoleh
kemudian peneliti menyusun struktur AHP, yang kemudian didiskusikan kembali
dengan pihak PUSTAKA yang terdiri dari Kepala Bidang Penyebaran Teknologi
Pertanian, Kepala Bidang Perpustakaan, Kepala Sub Bidang Pelayanan
Perpustakaan, dan 2 (dua) orang pustakawan senior. Hasil diskusi yang telah
disepakati menghasilkan struktur hirarki seperti tersaji pada Gambar 2.
Pemilihan pakar sebanyak 6 orang pakar terdiri dari :
a. 4 pejabat struktural, yaitu Kepala PUSTAKA, Kepala Bidang Perpustakaan,
Kepala Bidang Penyebaran Teknologi Pertanian, Kepala Sub Bidang
Pelayanan Perpustakaan.
b. 1 pejabat fungsional, yaitu Pustakawan Madya.
c. 1 staf senior.
Kriteria pemilihan pakar tersebut berdasarkan jabatan, pengetahuan,
pengalaman serta kemampuan/keahlian yang dimiliki oleh setiap masing-masing
pakar. Kriteria lain dalam pemilihan pakar adalah orang yang mengetahui
karakteristik pengguna layanan perpustakaan PUSTAKA dalam hal ini peneliti.
Tahap selanjutnya adalah pengisian kuesioner (Lampiran 1) oleh ke 6 (enam)
pakar tersebut diikuti dengan wawancara tidak terstruktur dengan sejumlah
informan terpilih, yaitu Kepala Sub Bidang Pelayanan Perpustakaan, Kepala
Bidang Penyebaran Teknologi Pertanian, serta Pustakawan.

Struktur Hirarki
Berdasarkan pengamatan, diskusi dan hasil wawancara tidak terstruktur
peneliti di lokasi penelitian, maka dihasilkan struktur hirarki seperti tersaji pada
Gambar 2.

Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kantor Pusat Perpustakaan dan Penyebaran
Teknologi Pertanian (PUSTAKA) Bogor. Waktu penelitian dimulai bulan
November 2012 – Maret 2013.

FOKUS

FAKTOR

AKTOR

TUJUAN

STRATEGI

Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan
PUSTAKA

Keunikan
Pustaka

Kepala Badan
Litbang

Dukungan
Jumlah Peneliti yang
Kondisi Internal
Kemampuan SDM
Ketersediaan info
Pengambil
menggunakan layanan
PUSTAKA
dalam pelayanan Keputusan di tingkat hasil penelitian
PUSTAKA
UK/UPT

Kepala
PUSTAKA

Kabid Penyebaran
Teknologi Pertanian

Kabid Program
dan Evaluasi

Kabid Perpustakaan

Pendanaan

Ket. Kelompok
Pustakawan

Meningkatkan jumlah Memperkuat image
Menjamin
pemustaka dari
PUSTAKA sebagai tersedianya dan
Meningkatkan
kalangan peneliti
lembaga pelayanan
tersebarnya
Produktifitas peneliti
internal Badan Litbang informasi terdepan dan publikasi hasil
Pertanian
terpercaya
Litbang Pertanian

Melakukan Meningkatkan
sosialisasi infrastruktur dan
secara intensif
TI

Meningkatkan
kemampuan SDM

Meningkatkan
ketersediaan
sumberdaya
informasi

Mengembangkan berbagai jenis
layanan perpustakaan dan
informasi baru

Gambar 2. Struktur hirarki

Jenis dan Sumber Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder.
Data primer diperoleh melalui wawancara terstruktur dengan menggunakan
kuesioner (Lampiran 1) kepada pakar, serta wawancara tidak terstruktur dengan
sejumlah informan terpilih. Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan
pada tesis, jurnal ilmiah maupun populer, serta data yang telah tersedia
sebelumnya di kantor PUSTAKA yaitu berupa profil, renstra, laporan tahunan dan
informasi lainnya yang berhubungan dengan topik penelitian. Para pakar adalah
orang-orang yang memiliki kapabilitas dan pengalaman dan atau orang-orang

yang terlibat secara langsung/ merasakan dampak dan atau berpengaruh dalam
kebijakan PUSTAKA. Pakar dalam penelitian ini sebanyak 6 (enam) pakar yang
terdiri dari pejabat struktural, pejabat fungsional serta staf senior lingkup
PUSTAKA.

Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur
dengan menggunakan instrument kuesioner (Lampiran 1), serta wawancara tidak
terstruktur dengan sejumlah informan terpilih.

Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif
dan Analytical Hierarchy Process (AHP), dengan menggunakan software Expert
Choice 2000. Kelebihan expert choice, antara lain mampu mengintegrasikan
pendapat pakar, dan tidak membatasi level dari struktur hirarki (Marimin, 2010).
Expert Choice adalah software pendukung yang memberikan kontribusi besar
terhadap keberhasilan metode AHP, karena menggabungkan pengguna grafis
secara intuitif, perhitungan prioritas secara otomatis, bersifat inkonsistensi dan
memiliki beberapa cara untuk memproses analisis sensitivitas.
Analytical Hierarchy Process (AHP) yaitu metode yang digunakan untuk
mengambil keputusan yang kompleks dengan menyederhanakan serta
mempercepat proses pengambilan keputusan dan memecahkan persoalan tersebut
ke dalam unsur-unsurnya melalui pendekatan matematika dan psikologi atau
persepsi manusia (Marimin, 2008). AHP merupakan alat analisa manajemen
strategik dengan pendekatan sistem (Ma‟arif, 2012). Suatu totalitas sistem seperti
lingkungan, ekonomi, pemerintahan dan organisasi tidak bisa dianalisis hanya
pada bagian-bagiannya saja tetapi harus dipahami sebagai satu kesatuan. Menurut
Ma‟arif dan Tanjung (2003), langkah-langkah penggunaan AHP adalah
sebagaimana tersaji pada Gambar 3.
Menurut Saaty (1993) kerangka kerja AHP terdiri dari 8 (delapan) langkah
utama, meliputi :
1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.
Dalam langkah ini, hal yang perlu diperhatikan adalah penguasaan
masalah secara mendalam, karena yang menjadi perhatian adalah pemilihan
tujuan, kriteria, kreativitas dan elemen-elemen yang menyusun struktur hirarki.
Komponen sistem dalam hirarki disusun berdasarkan kemampuan para analis
untuk menemukan unsur-unsur yang dilibatkan dalam suatu sistem dan dapat
dilakukan dengan memperoleh informasi yang relevan dengan masalah yang
sedang dihadapi.
2. Membuat struktur hirarki dari sudut pandang manajemen secara menyeluruh.
Dalam langkah ini, penyusunan hirarki berdasarkan pada jenis keputusan
yang akan diambil. Pada tahap ini tetap melibatkan responden agar responden
mulai memahami alur pertimbangan yang akan dilakukan berdasarkan struktur
hirarki yang dihasilkan.

3. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi
relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat
di atasnya.
4. Mengumpulkan semua pertimbangan yang diperlukan dari hasil matriks
banding berpasangan antar unsur pada langkah 3.
5. Memasukkan nilai – nilai kebalikannya beserta bilangan 1 sepanjang diagonal
utama dan di bawah diagonal utama diisi dengan nilai-nilai kebalikannya.
6. Melaksanakan langkah 3, 4 dan 5 untuk semua tingkat dan gugusan dalam
hirarki tersebut.
7. Mensintesis prioritas untuk melakukan pembobotan vektor – vektor prioritas.
Pengolahan matriks pendapat terdiri dari dua tahap, yaitu pengolahan
horizantal dan pengolahan vertikal. Kedua – duanya dapat digunakan untuk
MPI ataupun MPG. Pengolahan horizontal yaitu terdiri dari penentuan vektor
prioritas, uji konsistensi dan revisi pendapat jika diperlukan. Pengolahan
vertikal yaitu menyusun prioritas pengaruh setiap unsur pada tingkat hirarki
keputusan tertentu terhadap sasaran utama atau fokus. Pengolahan vertikal
adalah perbandingan kepentingan antar unsur dalam satu level.
8. Mengevaluasi konsistensi untuk seluruh hirarki.
Langkah ini dilakukan dengan mengalikan setiap indeks konsistensi
dengan prioritas – prioritas kriteria yang bersangkutan dan menjumlahkan hasil
kalinya. Hasil ini dibagi dengan pernyataan sejenis yang menggunakan indeks
konsistensi acak, yang sesuai dengan dimensi masing – masing matriks.
Dengan cara yang sama, setiap indeks konsistensi acak juga dibobot
berdasarkan prioritas kriteria yang bersangkutan dan hasilnya dijumlahkan.
Rasio konsistensi ini harus bernilai 10% atau kurang, jika tidak mutu informasi
harus ditinjau kembali dan diperbaiki, yang dilakukan dengan memperbaiki
cara menggunakan pertanyaan pada saat pengisian ulang kuesioner dan dengan
lebih mengarahkan responden membuat perbandingan berpasangan. Tahapan
ini dilakukan dengan menggunakan komputer dimana rasio konsistensi
diperoleh secara otomatis setelah input setiap matriks dimasukkan seluruhnya
pada program expert choise 2000.

Mulai

Identifikasi sytsem
Penyusunan Hirarki
Pengisian Matrik Pendapat
individu
Tidak
Revisi Pendapat

CR memenuhi

Ya
Ya

Menyusun Matrik Gabungan
Pengolahan Vertikal
Menghitung Vektor Prioritas

Selesai

Gambar 3. Langkah-langkah penggunaan AHP

3 HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum PUSTAKA
Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA)
merupakan unsur penunjang Kementerian Pertanian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri Pertanian melalui Sekretaris Jenderal, namun
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, PUSTAKA dibina oleh Badan Litbang
Pertanian. PUSTAKA juga merupakan satu-satunya perpustakaan khusus bidang
pertanian di Indonesia. Sebagai bagian integral dari Badan Litbang Pertanian,
PUSTAKA menetapkan visi untuk menjadi lembaga pelayanan informasi
terdepan dan terpercaya dalam mendukung penelitian dan pengembangan inovasi
pertanian.
Dalam rangka merealisasikan visi, PUSTAKA mempunyai misi sebagai
berikut :
a. Melakukan penyediaan, pengelolaan dan pelayanan informasi Iptek pertanian
secara prima sesuai dengan kebutuhan pengguna;
b. Meningkatkan literasi informasi;
c. Meningkatkan kinerja perpustakaan dan profesionalisme pengelola
perpustakaan;
d. Meningkatkan kinerja dokumentasi informasi dan komunikasi Iptek pertanian.
Tujuan utama pelaksanaan kegiatan PUSTAKA adalah memberikan
pelayanan informasi pertanian secara prima dengan menitikberatkan pada

kemudahan akses informasi oleh pengguna. Sasaran yang ditetapkan dalam
pelaksanaan kegiatan meliputi :
a. Tersedia dan tersebarnya publikasi hasil penelitian;
b. Terbina dan tertatanya perpustakaan digital di UK/ UPT lingkup Kementerian
Pertanian;
c. Tersedia dan tersebarnya informasi dari koleksi yang dimiliki PUSTAKA;
d. Terselenggaranya kegiatan perpustakaan Iptek sehingga pengguna dapat
mengakses informasi dengan cepat dan tepat;
e. Terselenggaranya kegiatan diseminasi inovasi pertanian dalam rangka
penyebarluasan inovasi hasil penelitian;
f. Terselenggaranya perencanaan dan kegiatan dengan lebih baik;
g. Terselenggaranya kegiatan monitoring dan evaluasi;
h. Terselenggaranya kegiatan penguatan dan pengelolaan satker;
i. Terselenggaranya pengembangan sarana dan prasarana;
k. Terselenggaranya layanan perkantoran.
Dalam rangka mencapai sasaran tersebut, PUSTAKA mempunyai 5 (lima)
kegiatan utama yaitu :
a. Publikasi yang diterbitkan
b. Pengembangan Perpustakaan Iptek Pertanian
c. Perpustakaan terbina dan tertata
d. Tambahan koleksi Jurnal Ilmiah
e. Pengembangan Diseminasi Inovasi Pertanian.
Berdasarkan Permentan No. 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang
Organisasi dan Tatakerja Kementrian Pertanian, PUSTAKA mengemban tugas
pokok melaksanakan pengelolaan perpustakaan dan penyebaran informasi Iptek
pertanian, serta menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan program, anggaran dan evaluasi perpustakaan dan penyebaran
informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) pertanian;
b. Pengelolaan Sumber Daya dan pelayanan perpustakaan;
c. Pembinaan Sumber Daya perpustakaan di lingkungan Kementerian Pertanian;
d. Pembinaan dan pengelolaan publikasi hasil penelitian pertanian;
e. Penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian dan hasil-hasil
penelitian pertanian melalui tatakelola teknologi informasi dan promosi;
f. Pengelolaan sarana intrumentasi teknologi informasi dan bahan pustaka;
g. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga PUSTAKA.
Organisasi PUSTAKA terdiri dari : 1 (satu) Bagian dengan 3 (tiga)
Subbagian, 3 (tiga) Bidang dengan 6 (enam) Subbidang, serta Kelompok Jabatan
Fungsional, seperti tersaji pada Gambar berikut :

KEPALA PUSAT

BAGIAN UMUM

SUB BAGIAN
KEUANGAN

BIDANG PROGRAM
DAN EVALUASI

BIDANG
PERPUSTAKAAN

SUB BIDANG
PROGRAM

SUBBIDANG
PENGELOLAAN
SUMBER DAYA
PERPUSTAKAAN

SUB BIDANG
EVALUASI &
PELAPORAN

SUB BAGIAN
KEPEGAWAIAN

SUBBIDANG
PELAYANAN
PERPUSTAKAAN

SUB BAGIAN
RUMAH TANGGA
& PERLENGKAPAN

BIDANG
PENYEBARAN
TEKNOLOGI
PERTANIAN
SUB BIDANG
PUBLIKASI
SUB BIDANG TATA
KELOLA TI &
PROMOSI IPTEK

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

Gambar 4. Struktur organisasi PUSTAKA

Koleksi PUSTAKA
Koleksi PUSTAKA mulai dihimpun sejak tahun 1842. Buku-buku yang
pertama kali menjadi koleksi PUSTAKA adalah buku milik Jacques Pierot yang
dibeli Kebun Raya pada bulan Mei 1942 sebanyak 25 judul (Hajatullah dkk,
2002). Pengadaan bahan pustaka untuk koleksi perpustakaan secara teratur
dilakukan dengan pembelian (termasuk langganan) dan penukaran. Selain itu
diperoleh hibah/hadiah bahan pustaka dari badan-badan atau yayasan
internasional. Dengan ditunjang oleh kemajuan teknologi informasi, PUSTAKA
mengembangkan koleksinya, baik bentuk tercetak seperti buku dan majalah,
maupun dalam CD-ROM dan pangkalan data elektronik. Sampai saat ini
PUSTAKA telah mampu membangun koleksi perpustakaan meliputi : 44.900
judul buku, dan 4.127 majalah/ jurnal ilmiah, bahan referensi, kamus, glosari,
atlas dan lain-lain; 3 buah elektronik publikasi yang meliputi 1 Perpeptual E-book
dan 2 jurnal online (Pro-Quest dan Science Direct); dan 8 koleksi CD-ROM
meliputi :
a. AGRIS, berisi abstrak literatur hasil penelitian pertanian dari seluruh dunia
yang dihimpun oleh FAO (Food and Agriculture Organisation);

b. CAB Abstrak, produk dari CABI (Center for Agricultural and Biosciences
International) berisi pangkalan data bibliografis hasil penelitian bidang
pertanian, kehutanan, kesehatan gizi, dll;
c. AGRICOLA, berisi pangkalan data bibliografi dari literatur bidang pertanian
yang dibuat oleh NAL (National Agricultural Library, USDA);
d. TROPAG & RURAL, berisi literatur bidang pengembangan pertanian,
kehutanan, manajemen lingkungan daerah tropik, dll, yang diterbitkan oleh
KIT (Koninklijke Institute voor de Tropen) Netherlands;
e. Statistik Indonesia (BPS), menyajikan data dari berbagai bidang dilengkapi
dengan ulasan deskriptif dan penjelasan teknis dari bidang bersangkutan;
f. TEEAL (The Essential Electronic Agricultural Library), memuat 132 majalah
dengan teks lengkap (full-text) dan 14 judul monograf terbitan FAO;
g. Journal of Biological Chemistry, diterbitkan oleh American Society of
Biochemistry and Molecular Biology, Inc.;
h. Crop Protection Compendium, berisi informasi dalam bentuk teks, peta dan
gambar tentang penyakit, musuh alami dan informasi tentang negara Asia
Tenggara dan Pasifik.
Dalam rangka meningkatkan layanan PUSTAKA juga melakukan kerjasama
pertukaran informasi dengan lembaga ilmiah baik dalam maupun luar negeri. Hal
ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah koleksi, juga untuk penjualan data
informasi hasil-hasil penelitian. Selama periode 2005-2010 PUSTAKA telah
menyebarkan 5.153 eksemplar publikasi dan menerima 1.237 eksemplar
jurnal/majalah. Serta tercatat 187 mitra kerjasama yang terdiri dari 57 lembaga
nasional dan 130 lembaga internasional. PUSTAKA menerbitkan publikasi
ilmiah, semi ilmiah maupun populer yang diterbitkan dalam bentuk tercetak dan
elektronis, yang terdiri dari :
a. Indonesian Journal of Agricultural Science (IJAS)
b. Indonesian Journal of Agriculture (IJA)
c. Jurnal Litbang Pertanian (JP3)
d. Jurnal Perpustakaan Pertanian (JPP)
e. Warta Litbang Pertanian
f. Buletin Teknis Pertanian
g. Majalah Pengembangan Inovasi Pertanian
h. Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian
i. Laporan 5 Tahun Badan Litbang Pertanian

Layanan Perpustakaan
Layanan perpustakaan PUSTAKA diberikan kepada pengguna yang
datang secara langsung maupun pengguna yang memanfaatkan sarana komunkasi
untuk mendapat informasi. Jasa layanan tersebut meliputi :
a. Sirkulasi, yaitu kegiatan pemberian jasa langsung kepada pengguna yang
datang ke perpustakaan (sirkulasi) dan penyediaan dokumen (document
delivery) dilakukan dengan menggunakan koleksi pustaka tercetak dan
elektronis, Pangkalan Data Hasil Penelitian Pertanian Indonesia, serta koleksi
dari sumber perpustakaan/pusat informasi lain dalam rangka kerjasama jasa

dan pemanfaatan bersama informasi melalui internet, penelusuran ke instansi
lain dan peminjaman antar perpustakaan.
b. Penelusuran, yaitu bagi pengguna yang tidak datang langsung ke perpustakaan
dapat memesan judul-judul literatur yang mereka butuhkan melalui surat,
telepon, faks dan email menggunakan jasa penelusuran. Melalui jasa ini,
pengguna akan memperoleh umpan balik berupa daftar artikel yang bisa
dipesan artikel lengkapnya.
c. Jasa Penyebaran Informasi Terbaru dan Terseleksi, yaitu kegiatan
menyampaikan informasi terbaru dan terseleksi kepada penggna. Jasa ini
berupa daftar isi majalah dan artikel ilmiah selektif yang dihimpun dari
sumber-sumber informasi mutakhir seperti CD-ROM dan majalah ilmiah
tercetak. Hasil jasa ini dikemas dalam CD-ROM, di-upload di internet dan di
kirim melalui email melalui mailing list peneliti Kementerian Pertanian.
d. Jasa Penyediaan Dokumen, yaitu proses penyediaan informasi lengkap
(fulltext) hasil-hasil penelitian di bidang pertanian yang dapat diakses
pengguna perpustakaan melalui internet dari berbagai unit kerja lingkup
Kementerian Pertanin tanpa harus datang langsung ke PUSTAKA.

Perumusan Struktur Hirarki Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan
pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
(PUSTAKA), Bogor.
Proses perumusan struktur hirarki Strategi Peningkatan Pelayanan
Perpustakaan pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
PUSTAKA), Bogor disusun menjadi lima (5) tingkatan hirarki, dan
penyusunannya dilakukan berdasarkan beberapa hal penting dan saling terkait
dalam rangka mencapai goal/focus. Tingkatan hirarki tersebut meliputi :
1. Level pertama adalah goal/fokus yang ingin dituju, yaitu Strategi Peningkatan
Pelayanan Perpustakaan pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi
Pertanian (PUSTAKA), Bogor.
2. Level kedua adalah faktor pendukung untuk peningkatan pelayanan
perpustakaan PUSTAKA, terdiri dari 7 hal penting meliputi : keunikan
PUSTAKA, kondisi internal PUSTAKA, jumlah peneliti yang menggunakan
layanan PUSTAKA, kemampuan SDM dalam pelayanan, dukungan pengambil
keputusan di tingkat UK/ UPT, ketersediaan info hasil penelitian, serta
pendanaan.
3. Level ketiga adalah aktor yang terlibat dalam pengambilan keputusan dalam
upaya peningkatan pelayanan perpustakaan PUSTAKA, terdiri dari 6 aktor
meliputi : Kepala Badan Litbang, Kepala PUSTAKA, Kabid Penyebaran
Teknologi Pertanian, Kabid Program dan Evaluasi, Kabid Perpustakaan, serta
Ketua Kelompok Pustakawan.
4. Level keempat adalah tujuan dalam mencapai peningkatan pelayanan
perpustakaan PUSTAKA, terdiri dari 4 tujuan meliputi : meningkatkan jumlah
pemustaka dari kalangan peneliti internal Badan Litbang Pertanian,
memperkuat image PUSTAKA sebagai lembaga pelayanan informasi terdepan
dan terpercaya, menjamin tersedianya dan tersebarnya publikasi hasil Litbang
Pertanian, serta meningkatkan produktifitas peneliti.

5. Level kelima adalah alternatif strategi yang dapat digunakan dalam mencapai
goal/focus, terdiri dari 5 alternatif strategi meliputi : melakukan sosialisasi
secara intensif, meningkatkan infrastruktur dan TI, meningkatkan kemampuan
SDM, meningkatkan ketersediaan Sumber Daya informasi, serta
mengembangkan berbagai jenis layanan perpustakaan dan informasi baru.
Struktur hirarki secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 5.

FOKUS

FAKTOR

AKTOR

TUJUAN

STRATEGI

Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan
PUSTAKA

Dukungan
Kemampuan SDM
Pengambil
dalam pelayanan Keputusan di tingkat
UK/UPT

Keunikan
Pustaka

Kondisi Internal
PUSTAKA

Jumlah Peneliti yang
menggunakan layanan
PUSTAKA

Kepala Badan
Litbang

Kepala
PUSTAKA

Kabid Penyebaran
Teknologi Pertanian

Kabid Program
dan Evaluasi

Kabid Perpustakaan

Memperkuat image
PUSTAKA sebagai
lembaga pelayanan
informasi terdepan dan
terpercaya

Menjamin
tersedianya dan
tersebarnya
publikasi hasil
Litbang Pertanian

Meningkatkan
Produktifitas peneliti

Meningkatkan
kemampuan SDM

Meningkatkan
ketersediaan
sumberdaya
informasi

Meningkatkan jumlah
pemustaka dari
kalangan peneliti
internal Badan Litbang
Pertanian

Melakukan
sosialisasi
secara intensif

Meningkatkan
infrastruktur dan
TI

Ketersediaan info
hasil penelitian

Pendanaan

Ket. Kelompok
Pustakawan

Mengembangkan berbagai jenis
layanan perpustakaan dan
informasi baru

Gambar 5. Struktur hirarki strategi peningkatan pelayanan perpustakaan
PUSTAKA

Analisis Faktor Penyusun Hirarki Strategi Peningkatan Pelayanan
Perpustakaan PUSTAKA
Faktor-faktor yang mempengaruhi untuk mencapai strategi peningkatan
pelayanan perpustakaan PUSTAKA, meliputi :
a. Keunikan Pustaka
Perpustakaan PUSTAKA merupakan satau-satunya perpustakaan khusus
bidang pertanian di Indonesia. Selama ini perpustakaan PUSTAKA merupakan
perpustakaan yang mempunyai koleksi terlengkap dalam bidang biologi dan
pertanian. PUSTAKA mempunyai peran dalam mengelola publikasi sesuai
fungsinya
sebagai
deposit
lingkup
kementan
(Kepmentan
No.433/Kpts/HM.160/9/2003) dan Pusat jaringan informasi Biologi dan
Pertanian (1971).

b. Kondisi Internal PUSTAKA
Faktor kondisi internal disini meliputi sarana prasarana, infrastruktur, Sumber
Daya informasi serta Teknologi Informasi merupakan faktor pendukung yang
sangat penting agar layanan perpustakaan dapat secara optimal dilaksanakan.
c. Jumlah Peneliti yang Menggunakan Layanan PUSTAKA
Peneliti Badan Litbang Pertanian merupakan target utama dalam pelayanan
informasi. Faktor ini sangat penting karena peneliti merupakan ujung tombak
dalam mendukung kegiatan penelitian. Oleh karena itu, perpustakaan harus
mampu memberikan energi bagi kegiatan penelitian pertanian. Peneliti yang
bertugas menghasilkan teknologi harus merasakan pengalaman yang positif
dalam pemanfaatan perpustakaan, sehingga keberadaan perpustakaan benarbenar dirasakan oleh peneliti.
d. Kemampuan SDM dalam Pelayanan
Strategi layanan perpustakaan sangat ditentukan dan dipengaruhi oleh SDM
yang kompeten. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta mengantisipasi keadaan yang terus berubah, maka perlu
ditingkatkan kemampuan dan keterampilan SDM dalam organisasi sesuai
kebutuhan.
e. Dukungan Pengambil Keputusan di tingkat UK/UPT
Dalam hal ini pemahaman pengambil kebijakan di tingkat UK/UPT terhadap
keberadaan dan manfaat perpustakaan harus sejalan dengan program
PUSTAKA, agar respon dan perhatian terhadap perpustakaan semakin baik.
f. Ketersediaan Info Hasil Penelitian
Ketersediaan informasi hasil-hasil penelitian baik dari dalam maupun luar
negeri sangat berguna bagi pengguna perpustakaan terutama peneliti agar
mereka dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
informasi serta dapat memetik manfaat dan mengantisipasinya untuk kegiatan
penelitian dan pengembangan.
g. Pendanaan
Faktor pendanaan sangat penting dan perlu diperhatikan karena setiap kegiatan
untuk peningkatan layanan perpustakaan memerluan dukungan dana yang
cukup. Alokasi dana untuk pengelolaan perpustakaan harus disesuaikan
kebutuhan.

Aktor yang Terlibat, Berperan dan Berpengaruh pada Strategi Peningkatan
Pelayanan Perpustakaan PUSTAKA
Aktor yang menentukan dalam rangka peningkatan pelayanan perpustakaan
PUSTAKA, meliputi :
a. Kepala Badan Litbang
b. Kepala PUSTAKA
c. Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian
d. Kabid Program dan Evaluasi
e. Kabid Perpustakaan
f. Ketua Kelompok Pustakawan

Tujuan Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan PUSTAKA

a.

b.

c.

d.

Tujuan peningkatan pelayanan perpustakaan PUSTAKA meliputi :
Meningkatkan Jumlah Pemustaka dari Kalangan Peneliti Internal Badan
Litbang Pertanian.
Tujuan ini merupakan tujuan yang harus dicapai, karena keberadaan
perpustakaan tujuan utamanya adalah menyediaakan bahan informasi untuk
penelitian. Dengan adanya kemauan dari para peneliti untuk menggunakan
layanan perpustakaan maka diharapkan adanya perubahan perilaku sehingga
termotivasi untuk selalu meningkatkan wawasan dan pengetahuan yang pada
akhirnya dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru.
Memperkuat Image PUSTAKA sebagai lembaga Pelayanan Informasi
Terdepan dan Terpercaya.
Tujuan ini merupakan tujuan penting karena dengan adanya image PUSTAKA
yang baik akan maka menciptakan brand image bagi peneliti, mengenai ragam
layanan informasi pertanian.
Menjamin Tersedianya dan Tersebarnya Publikasi Hasil Litbang Pertanian.
Tujuan ini mendorong peneliti untuk mempublikasikan karya tulis ilmiah
mereka pada majalah ilmiah terakreditasi dalam negeri maupun jurnal ilmiah
internasional. Penerbitan publikasi tercetak dan elektronik ini dimaksudkan
untuk menyebarluaskan karya-karya peneliti untuk memperoleh umpan balik
bagi pengembangan penelitian ke depan dan menghindari duplikasi penelitian.
Meningkatkan Produktifitas Peneliti.
Adanya strategi peningkatan layanan perpustakaan diharapkan akan
memberikan dampak pada meningkatnya produktifitas peneliti berupa hasil
inovasi teknologi unggulan, karya tulis ilmiah serta adanya Hak Kekayaan
Intelektual/ Paten dari hasil penelitian peneliti.

Alternatif Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan PUSTAKA
Alternatif strategi merupakan pilihan strategi yang dianggap paling
menunjang keberhasil goal/focus strategi peningkatan pelayanan perpustakaan
PUSTAKA, meliputi :
a. Melakukan sosialisasi secara intensif
Sosialisasi merupakan cara untuk mempromosikan berbagai produk layanan/
sumber-sumber informasi yang dimiliki perpustakaan PUSTAKA agar dapat
dimanfaatkan secara optimal oleh peneliti, karena banyak peneliti tidak
mengetahui tata cara penelusuran informasi secara baik dan benar sesuai
kaidah penelusuran, agar informasi yang dicari dapat segera diperoleh dengan
cepat dan tepat.
b. Meningkatkan infrastruktur dan TI
Infrastruktur dan Teknologi Informasi merupakan sarana agar pemanfaatan
fasilitas perpustakaan dapat optimal, sehingga dapat memberikan pelayanan
yang terbaik bagi pemustaka. Pemanfaatan TI saat ini telah menjadi keharusan
di hampir setiap perpustakaan. TI membantu perpustakaan memperbaiki
kualitas dan jenis layanan.

c. Meningkatkan kemampuan SDM
Agar layanan perpustakaan dapat berjalan baik maka perlu SDM yang
mempunyai kemampuan, keahlian dan keterampilan. hal tersebut dapat
dilakukan melalui jenjang pendidikan formal maupun non formal. Jumlah
tenaga perpustakaan juga harus disesuaikan rasio yang ditetapkan agar kegiatan
layanan perpustakaan dapat berjalan optimal.
d. Meningkatkan ketersediaan Sumber Daya informasi
Sumber Daya informasi merupakan syarat utama dengan adanya keberadaan
perpustakaan, dapat berupa journal, buku, statistik, kebijakan, informasi teknis,
peraturan perundangan terkait dengan penelitian dan pengembangan pertanian
dan lainnya. Dalam penyediaan Sumber Daya informasi disesuaikan kebutuhan
peneliti secara tepat sasaran dan maupun waktu, sehingga pemanfaatan bisa
secara optimal.
e. Mengembangkan berbagai jenis layanan perpustakaan dan informasi baru
Strategi ini merupakan pengembangan perpustakaan ke depan agar layanan
perpustakaan dan informasi yang didapat peneliti disesuaikan perkembangan
jaman dan kebutuhan.

Analisis Hasil Berdasarkan Wawancara Tidak Terstruktur
Dari hasil wawancara tidak struktur yang dilakukan dapat diketahui bahwa
sistem pelayanan perpustakaan menggunakan sistem layanan tertutup. Kondisi ini
membuat pelayanan di PUSTAKA menjadi tidak cukup optimal. Hal ini
dikarenakan ketika perpustakaan harus melayani pengunjung dalam jumlah yang
banyak, dengan jumlah SDM yang terbatas maka akan mengalami kesulitan dalam
pelayanan. Letak koleksi buku yang jauh dari tempat pelayanan merupakan salah
satu alasan pelayanan menjadi tidak efektif. Dengan adanya Sistem kepustakaan
yang tertutup menyebabkan pemustaka kurang memiliki minat untuk akses
koleksi. Namun demikian, dengan adanya sistem layanan tertutup ini juga
memiliki kelebihan yaitu pemustaka tidak perlu repot mencari koleksi buku
sendiri, cukup mengisi formulir yang disediakan kemudian petugas/pustakawan
akan mencarikan buku yang kita butuhkan secara lengkap. SDM Pustakawan saat
ini berjumlah 23 orang, jumlah ini sebenarnya mencukupi apabila kualitas
kompetensinya dapat ditingkatkan (keterampilan, kemampuan dan wawasannya).
Peran seorang pimpinan dalam organisasi pada kantor PUSTAKA
mempunyai peran yang sangat penting. Hal ini berdasarkan ulasan dari para
narasumber yang menyatakan bahwa pada saat ini peran seorang kepala organisasi
lebih mempunyai peran yang dominan. Hal ini disebabkan kepala organisasi
sebagai penentu kebijakan dalam lingkungan intern organisasi. Namun demikian
peran dominan tersebut dapat diimbangi dengan adanya peran dari pejabat eselon
di bawahnya, yang pada akhirnya setiap keputusan diharapkan bisa sedapat
mungkin memenuhi keinginan semua pihak yang pada akhirnya dapat memajukan
organisasi itu sendiri. Peran kepala organisasi ini, berpengaruh secara langsung
ataupun tidak langsung dalam hubungannya dengan motivasi kerja dari setiap
bawahannya, dalam hal ini adalah dengan pejabat di bawahnya, pustakawan yang
dianggap sebagai ujung tombak dalam kegiatan layanan perpustakaan, serta staf
secara keseluruhan. Kepemimpinan saat ini telah cukup mampu mendorong setiap

bawahannya untuk selalu berkembang baik keterampilan maupun wawasannya
sehingga timbul semangat untuk meningkatkan kinerja mereka untuk
menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam upaya meningkatkan pelayanan
perpustakaan.
Secara keseluruhan pengelolaan perpustakaan PUSTAKA belum dapat
dilakukan secara optimal karena selain keterbatasan sarana dan prasarana juga
disebabkan masih belum optimalnya sosialisasi kepada pengguna baik internal
maupun eksternal. Agar perpustakaan yang dikelola dapat memenuhi kebutuhan
pengguna dalam hal kehandalan, ketersediaan, aksesibilitas, maupun kegunaannya
perlu ditunjang dengan tata kelola TI yang terstruktur dengan baik agar dapat
diakses secara online maupun offline. Peneliti dan penyuluh masih memerlukan
bimbingan untuk meningkatkan kemampuannya dalam rangka mengakses
informasi yang tepat dan akurat yang bersumber dari web.
Beberapa lokasi dari perpustakaan UK/UPT masih belum terjangkau oleh
jaringan infrastruktur komunikasi data atau jaringan komputer yang memadai,
oleh karena itu dukungan setiap kepala UK/UPT sangat diperlukan terutama segi
pendanaan untuk membangun jaringan TI serta SDM.

Analisis Hasil Pengolahan Proses Hirarki
Pengolahan data terhadap struktur hirarki dilakukan dengan melakukan
pembobotan pada setiap unsur pada setiap tingkat oleh pakar ahli. Jumlah pakar
ahli yang dilibatkan dalam rangka penentuan prioritas strategi peningkatan
pelayanan perpustakaan PUSTAKA pada saat pengambilan data dengan
menggunakan kuesioner (Lampiran 1) adalah sebanyak 6 (enam) pakar, yang
terdiri dari pejabat struktural, pejabat fungsional serta staf senior lingkup
PUSTAKA. Selanjutnya dilakukan perhitungan bobot dari masing-masing pakar,
serta perhitungan Consintensi Ratio (CR). Hasil perhitungan Consistensi Ratio
(CR) menunjukkan bahwa ke 6 (enam) pakar telah memenuhi syarat (CR ≤ 10%),
sehingga dapat digunakan untuk analisis data. Dari 6 (enam) pakar di atas dalam
memberikan penilaian terhadap struktur hirarki yang terdiri dari goal/focus,
faktor, aktor, tujuan dan alternatif strategi, setelah dilakukan penilaian, pendapat
para pakar tersebut selanjutnya digabungkan, selanjutnya diolah kembali sehingga
didapatkan hasil perhitungan vertikal dan horisontal.
Pengolahan Vertikal
Pengolahan data secara vertikal (Lampiran 2) dilakukan untuk mengetahui
pengaruh setiap unsur pada tingkat hirarki tertentu terhadap unsur goal/focus
utama pada tingkat pertama. Skema hirarki dapat dilihat seperti pada Gambar 6.

FOKUS

FAKTOR

AKTOR

TUJUAN

STRATEGI

Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan
PUSTAKA

Keunikan
Pustaka
(0,055)

Kondisi Internal Jumlah Peneliti yang
PUSTAKA
menggunakan layanan
(0,182)
PUSTAKA (0,155)

Ka. Badan
Litbang (0,150)

Kepala
PUSTAKA
(0,367)

Kabid Penyebaran
Teknologi Pertanian
(0,078)

Meningkatkan
Memperkuat image
jumlah pemustaka
PUSTAKA sebagai
dari kalangan peneliti lembaga pelayanan
internal Badan
informasi terdepan dan
Litbang Pertanian
terpercaya
(0,444)
(0,170)

Melakukan
Meningkatkan
sosialisasi
infrastruktur dan
secara intensif
TI
(0,071)
(0,202)

Meningkatkan
kemampuan SDM
(0,312)

Dukungan
Kemampuan SDM
Pengambil Kpts. di
dalam pelayanan
tingkat UK/UPT
(0,296)
(0,113)

Kabid Program
dan Evaluasi
(0,081)

Kabid
Perpustakaan
(0,183)

Menjamin
tersedianya dan
tersebarnya
publikasi hasil
Litbang Pertanian
(0,159)

Meningkatkan
Produktifitas
peneliti
(0,228)

Meningkatkan
ketersediaan
sumberdaya
informasi
(0,314)

Ketersediaan info
hasil penelitian
(0,056)

Pendanaan
(0,143)

Ket. Kelompok
Pustakawan
(0,141)

Mengembangkan berbagai jenis
layanan perpustakaan dan
informasi baru
(0,102)

Gambar 6. Skema hirarki hasil pengolahan vertikal
Unsur Faktor Terhadap Fokus Utama
Berdasarkan Tabel 1, faktor kemampuan SDM dalam pelayanan (0,296)
merupakan prioritas utama yang dipertimbangkan dalam penyusunan strategi
peningkatan pelayanan perpustakaan PUSTAKA. Peningkatan kemampuan SDM
sangat penting dan perlu diperhatikan karena kegiatan pelayanan perpustakaan
yang baik harus didukung SDM yang memadai baik kualitas maupun kuantitas.
Standar ratio tenaga perpustakaan yang ditetapkan PUSTAKA yang mengacu
pada SNI 7496-2009, tentang perpustakaan khusus instansi pemerintah adalah
1:2:2 (1 orang penanggung jawab, 2 orang pengolahan bahan perpustakaan atau
database, dan 2 orang untuk tenaga layanan). Dalam rangka peningkatan
keterampilan tenaga perpustakaan dapat ditempuh melalu pendidikan formal dan
non formal yang diselenggarakan baik dalam maupun luar negeri.
Faktor kedua dan ketiga yang menjadi pertimbangan adalah kondisi internal
PUSTAKA (0,182) dan jumlah peneliti yang menggunakan layanan PUSTAKA
(0,155). Kondisi internal ini meliputi sarana prasarana, infrastruktur, Sumber
Daya informasi serta Teknologi Informasi yang kesemuanya merupakan faktor
penting sebagai syarat keberadaan perpustakaan. Apabila faktor ini memenuhi
standar maka kegiatan pelayanan akan lebih efektif sampai kepada pemustaka.
Sebagai indikator perpustakaan dengan pelayanan yang baik adalah adanya

jumlah pemustaka yang selalu meningkat. Dalam hal ini khusunya adalah peneliti
lingkup Badan Litbang Pertanian. Apabila kegiatan layanan dimanfaatkan oleh
pemustaka menunjukkan bahwa layanan yang disediakan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan pengguna.
Faktor keempat dan kelima berdasarkan prioritas adalah pendanaan (0,143)
dan dukungan pengambil keputusan di tingkat UK/UPT (0,113). Kedua faktor ini
sangat penting untuk peningkatan layanan perpustakaan. Unsur pendanaan sangat
berperan untuk peningkatan sarana dan prasarana maupun untuk peningkatan
SDM, antara lain untuk pelatihan dan pengembangan SDM. Sehubungan dengan
pentingnya pendanaan dalam pengelolaan perpustakaan maka dukungan
pengambil keputusan di tingkat UK/UPT juga sangat penting, karena merekalah
pengambil kebijakan yang mempunyai peran strategis untuk mendukung kegiatan
layanan perpustakaan di tingkat UK/UPT masing-masing.
Faktor keenam dan ketujuh berdasarkan prioritas adalah ketersediaan info
hasil penelitian (0,056) dan keunikan PUSTAKA (0,055). Dalam kegiatan
penelitian ketersediaan info hasil penelitian merupakan faktor yang sangat penting
karena informasi hasil-hasil penelitian baik dari dalam maupun luar negeri sangat
berguna bagi peneliti agar mereka dapat mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan informasi serta dapat memetik manfaat dan
mengantisipasinya untuk kegiatan penelitian dan pengembangan. Apabila 5 faktor
di atas dapat dipenuhi maka untuk mencapai misi PUSTAKA akan tercapai yaitu
mempertahan keunikan PUSTAKA sebagai lembaga layanan informasi terdepan
dan terpercaya.
Tabel 1.Bobot dan prioritas faktor terhadap fokus utama
Faktor
Kemampuan SDM dalam pelayanan
Kondisi internal PUSTAKA
Jumlah peneliti yg menggunakan layanan
PUSTAKA
Pendanaan
Dukungan Pengambil Keputusan di tingkat UK/UPT
Ketersediaan info hasil penelitian
Keunikan PUSTAKA

Bobot Faktor Prioritas
0,296
1
0,182
2
0,155
3
0,143
0,113
0,056
0,055

4
5
6
7

Sumber : data primer AHP diolah, 2013

Hasil analisis pengolahan data dihasilkan faktor prioritas utama yaitu
kemampuan SDM dalam pelayanan (0,296) dalam rangka peningkatakan layanan
perpustakaan PUSTAKA. Hal tersebut didukung pernyataan Rogers, et al. (2004)
yang menyatakan bahwa, faktor kunci pembentuk kapabilitas internal organisasi,
dalam hal pelayanan jasa adalah sumber daya manusia yang terlibat langsung
dalam pelayanan kepada pengguna. Selain itu didukung hasil penelitian
Safrudin (2010), yang menyatakan bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas
layanan perpustakaan faktor-faktor yang mempengaruhi meliputi SDM, koleksi
berdasarkan kebutuhan pengguna, layanan yang berkualitas serta didukung oleh
komitmen petugas dan dukungan dana yang cukup.

Menurut Yusheri (2011), untuk meningkatkan kualitas layanan tergantung
faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain: 1) kesadaran yaitu, berfokus
pada individu yang melakukan tugas atau pekerjaan, dimana pemahaman yang
baik terhadap lingkup tugas seseorang menimbulkan kesadaran yang berpengaruh
pada pengembilan keputusan pelayanan yang lebih baik; 2) aturan yaitu, biasanya
memuat hal-hal yang mengikat dan merupakan patokan dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan; 3) organisasi yaitu, mengorganisir fungsi pelayanan baik dalam
struktur maupun mekanismenya yang akan berperan dalam produk mutu dan
kelancaran pelayanan yang meliputi sistem, prosedur dan metode yang berfungsi
sebagai tatacara atau tatakerja agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan
lancar dan berhasil dengan baik; 4) keterampilan dan kemampuan yaitu, bahwa
kualitas pelayanan sangat dipengaruhi oleh kualitas kemampuan dan ketrampilan
individu dalam melayani penggun; serta 5) sarana pelayanan, yaitu sarana
berfungsi untuk memudahkan pelayanan, memberikan kecepatan pelayanan yang
lebih tinggi, menciptakan keakuratan dan kehandalan serta kejelasan informasi
yang seharusnya dicatat yang hasil akhir bermuara pada efesiensi dan efektivitas
pelayanan.
Berdasarkan dari hasil analisis serta dukungan teori yang menyatakan
bahwa kemampuan SDM dalam pelayanan merupakan prioritas utama. Hal ini
disebabkan karena sumber daya manusia di perpustakaan merupakan salah satu
pilar yang sangat penting dan menentukan keberhasilan suatu perpustakaan dalam
menjalankan fungsinya. Sehubungan dengan hal tersebut perlu penerapan
manajemen sumber daya manusia di perpustakaan yang dilakukan secara baik dan
profesional agar dapat tercipta keseimbangan antara kebutuhan Sumber Daya
manusia dengan tuntutan serta kemajuan perpustakaan. Keseimbangan tersebut
merupakan kunci sukses bagi perpustakaan agar dapat berkembang dan tumbuh
secara produktif. Bila pengelolaan sumber daya manusia dapat dilaksanakan
secara profesional, diharapkan Sumber Daya manusia yang ada dapat bekerja
secara produktif. Perpustakaan perlu memiliki kebijakan pengembangan SDM
sesuai volume kegiatan dan kebutuhan keahlian cakupan bidang tugasnya, yang
dapat dilakukan melalui pendidikan berlanjut, pendidikan informal dan atau
keikutsertaan secara aktif dalam seminar, lokakarya sesuai substansi tugas seharihari.
Unsur Aktor terhadap Fokus Utama
Berdasarkan hasil pengolahan vertikal pada Tabel 2, aktor utama dalam
peningkatan layanan perpustakaan PUSTAKA adalah Kepala PUSTAKA (0,367),
aktor kedua adalah Kabid Perpustakaan (0,183), aktor ketiga adalah Kepala Badan
(0,150), aktor keempat Ketua Kelompok Pustakawan (0,141), aktor kelima Kabid
Program dan Evaluasi (0,081) dan aktor keenam Kabid Penyebaran Teknologi
Pertanian (0,078).
Peran Kepala PUSTAKA tidak hanya sebagai kepala instansi, tetapi juga
sebagai penggerak dan pendorong peningkatan layanan perpustakaan PUSTAKA
didukung eselon di bawahnya karena kepala PUSTAKA mempunyai wewenang
tertinggi dalam memberlakukan kebijakan pada instansi yang dikelolanya. Kepala
Badan adalah eselon I (satu) Badan Litbang Pertanian, disini berperan pada
kondisi atau situasi urgen sesuai kepentingan organisasi pusat.

Tabel 2.Bobot dan prioritas aktor terhadap fokus utama
Aktor
Kepala PUSTAKA
Kabid Perpustakaan
Kepala Badan
Ketua Kelompok Pustakawan
Kabid Program dan Evaluasi
Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian

Bobot Aktor
0,367
0,183
0,150
0,141
0,081
0,078

Prioritas
1
2
3
4
5
6

Sumber : data primer AHP diolah, 2013

Hasil analisis pengolahan data dihasilkan bahwa aktor yang mempunyai
prioritas utama dalam rangka peningkatan layanan perpustakaan PUSTAKA
adalah Kepala PUSTAKA. Hal ini memberikan gambaran bahwa peranan kepala
PUSTAKA/ kepala organisasi mempunyai pengaruh tertinggi dalam kegiatan
pelaksanaan pelayanan perpustakaan, karena kepala PUSTAKA mempunyai
kewenangan dalam penetapan atas struktur yang berkaitan dengan kebijakan
dalam kegiatan pelayanan perpustakaan dengan skala tertinggi 0,367. Prioritas
kedua adalah Kabid Perpustakaan (0,183) yang membawahi secara langsung
kegiatan pelayanan perpustakaan, sehingga Kabid Perpustakaan mempunyai peran
yang sangat strategis dalam pengelolaan perpustakaan.
Dari hasil analisis di atas dapat diartikan bahwa peran kepemimpinan dalam
membawa keberhasilan suatu perpustakaan sangatlah menentukan. Kualitas dan
karakteristik pimpinan mendorong kepada tercapainya tujuan perpustakaan. Hal
tersebut didukung pernyataan Ramsden (2006), karakteristik pimpinan atau kepala
diharapkan mempunyai visi, imajinasi, integritas akademik, inspirasi, jaringan
kerja, percaya diri, dan kolaborasi. Selain aspek di atas, untuk tercapainya
keberhasilan perpustakaan diperlukan pula gaya kepemimpinan yang tepat yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat. Disisi lain seorang kepala
perpustakaan harus mempunyai pandangan kedepan (visioner) dan mampu
menciptakan kerjasama kemitraan, saling mendukung dan sharing. Untuk
mengetahui lebih pasti pelayanan seperti apa yang harus diberikan kepada
pemustaka maka setidaknya perpustakaan menggunakan metode atau pendekatan
yang bisa mengukur secara langsung aspek-aspek : Pertama, kualitas pelayanan
yang diharapkan pemustaka. Kedua, pelayanan yang diharapkan pemustaka.
Ketiga, tingkat kesenjangan yang terjadi antara harapan dan kenyataan yang
dihadapi pemustaka. Pengukuran kepuasan pelanggan harus dilakukan secara
berkala dan berkesinambungan, karena dari waktu ke waktu dapat terjadi
pergeseran dari faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pemustaka.
Kemampuan mendeteksi