Muhammadiyah secara 3D menggunakan Blender. Adanya aplikasi tuntunan shalat ini diharapkan dapat membantu pengguna dalam belajar atau hanya memperbaiki shalatnya
yang mungkin masih belum sempurna.
1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk: 1.
Merancang sistem informasi interaktif 3D sebagai petunjuk gerakan shalat sesuai keputusan Majelis Tarjih Muhammadiyah.
2. Membuat objek 3D dan animasi sebagai penunjuk gerak dan bacaan serta mengatur
game logic agar lebih interaktif menggunakan Blender.
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Telaah Pustaka
Banyak rancangan yang membahas tentang animasi 3D dan juga Blender ini untuk berbagai hal mulai dari hanya sekedar film animasi atau dalam bentuk aplikasi. Hampir
semua memiliki alasan yang sama yaitu citra 3D lebih bisa dipahami daripada dengan citra 2D.
Telaah pustaka terdahulu mengenai aplikasi yang dibuat menggunakan Blender dapat dilihat pada Tugas Akhir dengan judul “Perancangan Aplikasi Interaktif Pemandu
Gedung Perpustakaan UMS Dengan Blender” oleh Novan Eryanto tahun 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra 3 dimensi lebih mudah dipahami daripada dengan
citra 2 dimensi. Tugas Akhir dengan judul “Sistem Informasi dan Panduan Arah Gedung SDIT
Mutiara Insani Delanggu Berbasis 3D Blender” oleh Laila Mustika tahun 2011 juga menjadi telaah pustaka penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem
informasi dan panduan secara 3 dimensi akan mempermudah pengaksesan informasi dan pengenalan kondisi baik bagi orang yang sudah mengetahui maupun orang awam karena
dibuat berdasar keadaan yang sebenarnya. Telaah pustaka mengenai sistem informasi tuntunan shalat dapat dilihat pada
Tugas Akhir dengan judul “Sistem Informasi Berbasis Multimedia tentang Tata Cara Ibadah Sholat menurut Sunah Nabi menggunakan Macromedia Flash” oleh Dumai
Saktiawan tahun 2008. Penelitian tersebut menggunakan software komersial Macromedia Flash yang tentu saja tidak gratis namun memiliki kemampuan yang lebih
dibandingkan Blender dalam beberapa hal. Penulis akan membuat Tugas Akhir dengan judul “Perancangan Aplikasi Tuntunan
Shalat Fardhu Menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah secara 3D menggunakan Blender” menggunakan Blender dengan versi terbaru 2.56 yang memiliki tampilan lebih
menarik dan mudah digunakan dengan fitur-fitur yang lebih lengkap dari versi-versi sebelumnya. Dengan kemampuan untuk memanipulasi objek-objek dasar dapat dibuat
suatu sistem interaktif dalam pembuatan aplikasi game baik 2D maupun 3D.
2.2. LANDASAN TEORI
2.2.1. Sistem Open Source
Software animasi open source yang gratis banyak didapatkan di internet seperti K- 3D, Moonlight, Equinox, dan banyak lagi yang lainnya. Software-software open source
dikembangkan secara bebas oleh komunitas, sehingga perkembangannya bisa jadi lebih pesat dan kemampuannya setara atau bahkan lebih baik dibandingkan software-software
komersial yang sejenis dengannya, dan juga lebih melekat di hati pengguna karena dikembangkan oleh penggunanya sendiri.
Beberapa software open source sebenarnya berawal dari software komersial yang tidak dapat berkembang. Pengguna yang telah menyukai software tersebut terus
mengembangkannya dengan menyebarkan source code secara terbuka. Linux merupakan salah satu software open source yang cukup pesat
perkembangannya. Sistem operasi ini memiliki distro pilihan yang semakin luas dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Banyak yang berpendapat bahwa Linux jauh lebih
handal dibanding operating system yang umum digunakan seperti Windows meskipun sistem operasi ini dapat diperoleh secara gratis.
Kelemahan dari software open source diantaranya adalah kurang nyaman saat digunakan dan juga fitur yang masih kurang dibandingkan software komersial. Selain itu
juga lebih mudah mempelajari dan mengatasi masalah-masalah pada software komersial karena dilengkapi dengan bantuan yang lengkap dan dukungan yang profesional.
Pengguna software open source yang memiliki masalah harus mencari solusinya di dalam komunitas, mencari tutorial, bergabung dengan forum-forum atau milis di
internet.
2.2.2. Animasi 3D
3D adalah dimensi yang memiliki ruang. Jika merujuk kepada “objek 3D”, artinya objek tersebut memiliki ruang atau volume. Objek 3D juga memiliki lokasi pada
koordinat X, Y, dan Z. Jika pada bidang 2 dimensi objek hanya dapat digerakkan ke samping kanan dan kiri X, atas dan bawah Y, ruang 3D selain dapat digerakkan ke
samping kanan dan kiri objek juga dapat digerakkan ke depan dan ke belakang Z.