137
2 Pola Pemanfaatan Ruang pada Ruang KomunalPublik Y
2
Variabel Y
2
pola pemanfaatan ruang pada ruang komunalpublik terdiri dari sub-variabel: y
21
jenis kegiatan, frekuensi dan durasi kegiatan pada ruang bersama; dan y
22
jenis perabot dan cara peletakannya pada ruang bersama koridor, ruang tangga, lobby, ruang parkir, halaman diantara bangunan.
3.3. Definisi Operasional dan Ukuran Variabel Independen X Gaya
Hidup Penghuni PemilikPenyewa P3
1 Atribut Penghuni PemilikPenyewa P3 - x
11
Jenis Kelamin, dibedakan berdasarkan jenis kelamin penghuni PMV,
wanita atau pria.
Usia, dibagi atas lima kelompok usia. 1 0-20 2 21-40 3 41-60 4 61-
80 5 80. Ditentukan dari tanggal, bulan dan tahun kelahiran. Dalam penelitian ini patokan yang dipakai adalah hanya tahun kelahiran saja. Bila lebihnya tidak
sampai enam bulan digenapkan ke bawah. Bila lebihnya melebihi enam bulan digenapkan ke atas.
Pendidikan, ditentukan berdasarkan pendidikan formal yang pernah
ditempuh oleh penghuni, yaitu dari sekolah dasarMI, sekolah menengah pertamaMA, sekolah menengah atasMS, dan perguruan tinggi dengan strata
diploma, S1, S2, dan S3, dengan keterangan lulus atau hanya pernah menempuh. Pendidikan, dibagi menjadi delapan kategori tingkat kelulusan. 1 SD 2 SMP
3 SLTA 4 SMD3 5 S1 6 S2 7 S3 8 lainnya
Pekerjaan, ditentukan berdasarkan pekerjaan yang digeluti pada saat
survai lapangan dilakukan. Mencakup pekerjaan tetap maupun sambilan. Termasuk pula pekerjaan yang dilakukan secara tidak tetap, atau hanya bekerja
138 bila ada kontrak, baik kontrak harian maupun kontrak bulanan, dan tahunan.
Pekerjaan, dibedakan menjadi empat jenis pekerjaan: 1 pegawai negeri 2 pegawai swasta 3 wirausaha 4 lainnya.
Status Perkawinan, ditentukan berdasarkan kondisi ikatan pernikahan
yang sah. Status perkawinan penghuni dibedakan atas, 1 kawin 2 tidak kawin.
Agama, ditentukan berdasarkan agama resmi yang dianut oleh responden,
atau ritual agama yang dijalani oleh penghuni, yaitu agama: 1 Islam 2 Kristen 3 Katolik 4 Hindu 5 Budha 6 agama lainnya di luar kelima agama yang
telah disebutkan.
Etnik, disebutkan sesuai dengan etnik yang disebutkan oleh penghuni
masing-masing.
Keanggotaan asosiasi, ditentukan berdasarkan keanggotaan aktif
penghuni pada asosiasi profesi pekerjaannya atau keahliannya. Keanggotaan asosiasi penghuni, sesuai dengan asosiasi yang disebutkan oleh penghuni masing-
masing.
Penghasilan, ditentukan berdasarkan jumlah uang yang diterima sebagai
imbalan pekerjaanusaha penghuni dalam periode tertentu, dalam hal ini adalah perbulan. Untuk penghuni yang menerima penghasilan perminggu maka dikali
dengan 4, bila perhari dikali dengan 26 hari kerja, bila pertahun, dibagi 12 bulan kerja. Untuk penguni yang tidak mempunyai penghasilan yang diterima secara
periodik, diambil pertahun, kemudian dibagi 12.
Pengeluaran, ditentukan berdasarkan jumlah uang yang dikeluarkan
penghuni untuk konsumsi dan keperluan sehari-hari dalam periode tertentu, dalam
139 hal ini adalah perbulan. Penghuni menghitung pengeluarannya berdasarkan
kebiasaan dan cara mereka masing-masing. Bila penghuni lebih mudah menyatakannya perminggu maka dikali dengan 4, bila perhari dikali dengan 26
hari kerja, bila pertahun, dibagi 12 bulan kerja. Untuk penghuni yang tidak dapat menyatakan pengeluarannya secara periodik, dapat diambil pertahun, kemudian
dibagi 12.
Tabungan, ditentukan berdasarkan jumlah uang yang dapat disimpan
dalam periode tertentu, dalam hal ini perbulan. Bila dilakukan perminggu, maka dikali 4, bila dilakukan perhari, maka dikali 30, bila pertahun dibagi 12.
PenghasilanPengeluaranTabungan, dalam satuan jutaan rupiah, dibagi
menjadi kategori: 1 0,3-1 2 1-2 3 2-3 4 3-4 5 4-5 6 5-6 7 6-7 8 7-8 9 8.
Tempat Kelahiran, ditentukan berdasarkan nama kota atau daerah
dimana penghuni dilahirkan, kemudian dibuat pengelompokannya.
Tempat dibesarkan, ditentukan berdasarkan nama kota atau daerah
dimana penghuni mengalami masa kecil hingga dewasa dari bayi sampai berusia 18 tahun, atau selepas SMA. Dapat juga berupa nama kota atau daerah, dimana
penghuni tinggal sebelum tinggal di PMV.
Hobi, ditentukan berdasarkan kegiatan penghuni yang disukai dilakukan
di waktu senggang.
Bahasa, ditentukan berdasarkan bahasa yang paling banyak digunakan di
rumah antar anggota keluarga.
140
Etnik, ditentukan berdasarkan suku bangsa yang diyakini sebagai atribut
mayoritas keluarga.
Hereditas, ditentukan berdasarkan gelar ningrat atau kebangsawanan yang
diwariskan dari leluhurnya.
DialekLogat yang Digunakan, ditentukan berdasarkan ciri khas dari
bahasa yang paling melekat ketika berbicara atau berkomunikasi.
KoranMajalah yang DibacaDilanggan, ditentukan berdasarkan nama
koranmajalah yang paling sering dibaca atau nama koran yang dilanggan.
2 Properti – x
12
Properti adalah istilah untuk menunjukkan kondisi kepemilikan barangbenda yang berhargabernilai yang dipunyai oleh seseorang, antara lain
berupa: tanah, rumah, kendaraan roda empat, kendaraan roda dua. Dalam penelitian ini, properti yang dijadikan indikator adalah kepemilikan ruang unit
hunian pada PMV.
Status Kepemilikan Ruang Unit Hunian, ditentukan berdasarkan jenis
kepastian hukum tentang wewenang responden terhadap ruang unit huniaannya. Dapat berupa wewenang permanen sepenuhnya memiliki, atau dapat pula berupa
wewenang temporer penyewaan. Status Kepemilikan Ruang Unit Hunian, dibagi menjadi tiga jenis kepemilikan, 1 milik pribadi 2 menyewa tahunan 3
menyewa bulanan.
Harga unit, adalah besaran nominal uang yang harus dibayarkan
penghuni kepada penjual unit PMV, sehingga penghuni tersebut berhak sepenuhnya memiliki unit PMV untuk digunakan.
141
Besar Sewa, adalah besaran nominal uang yang harus dibayarkan
penghuni kepada pihak yang menyewakan unit PMV, sehingga responden tersebut berhak sepenuhnya untuk menggunakan unit PMV yang disewanya selama masa
perjanjian sewa berlaku.
Harga Cicilan, adalah besaran nominal uang yang harus dibayarkan
penghuni kepada pihak penjual unit PMV secara berkala tergantung pada perjanjian jual beli dengan cara mengangsur yang disepakati oleh keduanya.
Biaya Pemeliharaan, adalah besaran nominal uang yang harus
dibayarkan penghuni untuk usaha yang dikerahkan untuk menjamin terjaganya kondisi fisik unit huniannya dan fasilitas bersama, yang biasanya dibayarkan
kepada pengurus organisasi penghuni yang mengelola pemeliharaan seluruh kompleks PMV.
Biaya Keamanan, adalah besaran nominal uang yang harus dibayarkan
penghuni kepada pihak penyedia jasa penjaga keamanan dan ketertiban. Biaya Pemeliharaan dan Biaya Keamanan, disebutkan sesuai dengan biaya yang
dikeluarkan.
3 Tingkat Konsumsi P3 – x
13
Tingkat konsumsi penghuni untuk makanan, pakaian, dan transportasi,
merupakan biaya perbulannya yang harus dikeluarkan penghuni untuk memenuhi ketiga kebutuhan tersebut.
4 Fasilitas yang Digunakan P3 –x
14
Tempat berbelanja, tempat merawat tubuh, tempat hiburan, tempat ibadah, merupakan fasilitas yang digunakan penghuni, dapat berupa fasilitas yang
142 disediakan oleh pengelola PMV atau dapat berupa fasilitas yang terdapat disekitar
lingkungan PMV +- berjarak 1.5 km dari tapak PMV.
5 Selera-Sikap-Pilihan P3 –x
15
Selera-sikap-pilihan penghuni mencakup alasan tinggal di PMV; sikap terhadap penghawaan, pencahayaan, dan view huniannya; preferensi penghuni
mengenai tetangga; kepuasan penghuni terhadap kehidupan, lingkungan, dan hunian; serta pandangan penghuni tentang hemat energi.
Alasan penghuni tinggal di PMV dapat berkaitan dengan lokasi, tetangga,
lingkungan, harga, posisi, luas, dan desain unit huniannya.
Sikap dan pilihan penghuni terhadap penghawaan alami non AC,
non alami AC, atau kombinasi.
Sikap dan pilihan penghuni terhadap pencahayaan alami dominan
dari sinar matahari, non alami dominan dari pencahayaan buatan lampu, atau kombinasi.
Sikap dan pilihan penghuni terhadap view pemandangan kota, alam,
dan permukiman sekitar.
Preferensi penghuni mengenai tetangga berkaitan dengan kesamaan
suku bangsa, agama, pendidikan, dan penghasilan.
Kepuasan penghuni terhadap kehidupan, lingkungan, dan hunian,
diklasifikasikan dalam lima tingkatan yaitu sangat puas, puas, sedang, tidak puas, dan sangat tidak puas.
143
Pandangan penghuni tentang hemat energi, yaitu pendapat penghuni
tentang definisi hemat energi, diklasifikasikan dalam lima tingkatan sangat setuju , setuju, sedang, tidak setuju , dan sangat tidak setuju.
6 Perhatian Penghuni terhadap Lingkungan–x
16
Perhatian penghuni terhadap lingkungan diindiasikan dengan
pengetahuan penghuni tentang fasilitas lingkungan di sekitar PMV yang
dihuni, diklasifikasi kan dalam dua kategori: mengetahui atau tidak mengetahui. Penghuni yang mengetahui adalah yang dapat menyebutkan lebih dari setengah
jumlah fasilitas lingkungan yang ditanyakan.
7 Perhatian Penghuni terhadap Ruang–x
17
Perhatian penghuni terhadap ruang mencakup pandangannya tentang definisi efisiensi efektifitas ruang; kesadaran tentang proporsi ruang; dan
kesadaran tentang pemanfaatan ruang.
Pandangan penghuni tentang definisi efisiensi dan efektifitas ruang
diklasifikasikan dalam lima tingkatan; yaitu: sangat setuju, setuju, sedang, tidak setuju, atau sangat tidak setuju terhadap definisi efisiensi dan efektifitas ruang
yang diberikan pada kuesionair.
Kesadaran tentang proporsi ruang dan pemanfaatan ruang,
dikelompokkan menjadi penghuni yang memiliki dan tidak memiliki kesadaran tentang ruang, yang diindikasikan dengan kecocokan antara gambaran ruang
hunian yang disampaikan penghuni dibandingkan dengan dengan gambaran ruang hunian berdasarka pengamatan surveyor; serta berdasarkan gambar brosur.
144
8 Profil PMV pada Lingkup Kota – x
21
PMV yang dihuni merupakan preferensi penghuni, diklasifikasikan berdasarkan posisinyalokasinya di kota, yaitu: jarak dari CBD, tipe pencapaian
dan posisinya terhadap jalan; dan posisinya terhadap fasilitas sekitar, tempat kerja, tempat belanja, serta tempat hiburan,
Jarak PMV dari CBD, ditentukan berdasarkan perkiraan jarak km PMV
dengan CBD, dengan bantuan peta berskala.
Tipe Pencapaian dan Posisi PMV Terhadap Jalan, dibedakan menjadi
empat jalan: 1 jalan arteri 2 jalan lingkungan 3 jalan lokal 4 lainnya.
Posisi PMV terhadap fasilitas sekitar, yaitu berupa inventarisasi tempat
kerja, tempat belanja, dan tempat hiburan dalam boundary 1.5 km dari PMV, yang dilakukan oleh surveyor sesuai dengan kenyataan di lapangan.
9 Profil PMV pada Lingkup Kompleks TapakCompound – x
22
Profil PMV pada lingkup kompleks tapakcompound diklasifikasikan berdasarkan susunan bentuk massa ruangnya, mencakup: jumlah dan sebaran
massa bangungan PMV; proporsi ruang terhadap massa dan sebaliknya.
Jumlah dan Sebaran Massa Bangungan PMV, diklasifikasikan menjadi
1-2, 2-4 5-7, 8-10, dan lebih dari 10 buah massa bangunan. Sebaran massa bangunan dapat berupa array, cluster , atau lainnya.
Proporsi Ruang Terhadap MassaSebaliknya pada kompleks
tapakcompound PMV, diklasifikasikan berdasarkan proporsi luas lahan yang tertutup massa bangunan terhadap luas lahan; serta proporsi luas ruang terbuka
145 terhadap luas lahan; dibedakan menjadi tiga kelompok: 25-50, 50-75, dan 75-
100 .
10 Profil PMV pada Lingkup Bangunan – x
23
Variabel pada lingkup bangunan diklasifikasikan berdasarkan susunankonfigurasi ruang pada bangunan antara ruang bersama dengan
unitruang hunian, mencakup tatanan memusat dan memanjang.
Tatanan memusat, merupakan bangunan PMV dengan unit hunian
mengelilingi coreinti bangunan biasanya berupa ruang sirkulasi vertikal. Tatanan memusat memberikan suasana privasi lebih tinggi dibanding dengan
tatanan memanjang.
Tatanan memanjang, merupakan bangunan PMV dengan unit hunian
berjajar sepanjang koridor, baik single corridor, maupun double corridor.
Tatanan kombinasi, merupakan PMV dengan tatanan gabungan antara
tatanan memusat dan memanjang.
11 Profil PMV pada Lingkup Unit Hunian – x
24
Pada lingkup unit hunian, variabel PMV diklasifikasikan berdasarkan tipologi prototip susunan ruangnya, mencakup: sizetipe unit hunian; jumlah
ruang tidur; jenisfungsi ruang yang ada dan susunannya; serta tipe konfigurasi pola susunan ruang publik dan ruang privat
SizeTipe Unit Hunian, berupa ukuran atau jumlah luas ruang-ruang yang
ada dalam unit hunian.
Jumlah Ruang Tidur, berupa angka banyaknya ruang tidur yang ada
pada unit hunian.
146
JenisFungsi Ruang dan Susunannya, berupa macam-macam ruang dan
ruangan yang terdapat pada unit hunian, sesuai dengan fungsi atau kegiatan yang dilakukan didalamnya.
Tipe Konfigurasi Pola Susunan Ruang Publik dan Ruang Privat,
berupa tata letak penempatan fungsikegiatan yang bersifat boleh dimasuki oleh siapa saja umum, atau terbatas hanya penghuni; diklasifikasikan dalam dua
kategori: terpisah tegas dan tidak terpisah tegas.
3.4. Definisi Operasional dan Ukuran Variabel Dependen Y Pola