Analisa Atas Prosedur Pembayaran Pegawai Dengan System Application And Produck In Data Processing (SAP) Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung

(1)

DAN BANTEN

AREA PENGATUR DISTRIBUSI (APD) BANDUNG

The Analysis of Procedures for Payment of Salaries With System

Application and Product

in Data Processing (SAP) in PT.PLN (Persero) West Java and Banten

Distribution on APD Bandung

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh

:

YOSI YULIANI

21307042

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang melaksanakan pembangunan di segala bidang. Pembangunan itu sendiri dapat di artikan sebagai suatu proses yang secara terus menerus akan membawa peningkatan kearah yang lebih baik. Karena setiap warga negara harus ikut serta melaksanakan pembangunan dengan sebaik-baiknya agar dapat mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila serta demi tercapainya pembangunan nasional.

Dalam melakukan pembangunan di Indonesia, diantaranya pembangunan ekonomi, kebutuhan akan penyalahgunaan sumber energi listrik bertambah banyak. Hal ini memberikan peluang kepada pemerintah atau perusahaan swasta untuk mengembangkan penyediaan listrik yang dilaksanakan oleh Perusahaan Listrik Negara (persero). Sebagai contoh, PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi APD Bandung, yang merupakan salah satu BUMN yang bergerak dalam bidang kelistrikan yang bertujuan membangun, mengembangkan dan mengusahakan listrik untuk memenuhi kebutuhan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam menunjang terlaksananya pembangunan nasional dan cita–cita nasional.


(3)

Dengan munculnya teknologi informasi membuat perusahaan menengah keatas yang bergerak dalam bidang jasa dan industri menggunakan teknologi informasi dalam perusahaannya. Teknologi informasi digunakan oleh pihak manager dalam mengambil keputusan yang tepat sehingga tujuan dari perusahaan dapat diperoleh dengan maksimal.

Perkembangan informasi sangat mendukung fungsi akuntansi khususnya dalam menyediakan data-data untuk mencatat, menyajikan atau meringkas kejadian bisnis dalam suatu perusahaan baik dalam bentuk informasi keuangan. Sistem informasi akuntansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak intern maupun ekstern.

Dalam perusahaan yang ruang lingkupnya besar maka akan memerlukan suatu penanganan yang baik dimana dalam hal ini menyangkut banyaknya jumlah karyawan, hal ini akan mendatangkan masalah apabila tidak mendapatkan perhatian, karena suatu pihak karyawan memberikan jasa, sehingga harus diberikan kompensasi sebagai balas jasa yang diberikan oleh perusahaan, dalam salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan adalah aktivitas penggajian. Aktivitas penggajian yang dimaksudkan yaitu kegiatan perusahaan yang mengatur jumlah gaji yang seharusnya diberikan kepada karyawan agar tidak terjadi kekeliruan dalam pemberian gaji, pemberian gaji oleh perusahaan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi kerja untuk mengurangi tingkat keluar masuknya karyawan yaitu dengan


(4)

memberikan gaji yang besar dan tepat waktu sesuai dengan jasa yang diberikan karyawan kepada perusahaan.

Penggajian dapat ditingkatkan jika ditunjang oleh suatu sistem informasi yang baik, sistem informasi yang baik ditandai dengan adanya uraian tugas (job description) yang dibantu dengan formulir-formulir, catatan-catatan yang berkoordinir guna menciptakan laporan-laporan untuk disampaikan kepada pimpinan perusahaan, sebagai alat pengambilan keputusan untuk menetapkan kebijaksanaan, perencanaan dan pengendalian.

Payroll administration adalah modul System Application and Product in Data Processing (SAP) yang mengontrol semua proses pelaksanaan payroll mulai dari persiapan data payroll dan time, perhitungan payroll dan pajak sebagai kelengkapan persiapan pelaporan payroll dan pelaporan pajak. Pengelolaan pembayaran gaji merupakan proses posting hasil payroll ke bagian keuangan dan pembayaran gaji bersih pegawai.

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung merupakan badan usaha yang memiliki banyak anggota dan tenaga kerja salah satu masalah yang dihadapi oleh perusahaan dalam masalah penggajian dengan menggunakan System Application and Product in Data Processing (SAP) menurut pendapat Deddy Widyawan, SE assisten Officer PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung


(5)

menyatakan bahwa “mengenai masalah jaringan yang terkadang eror apabila program

System Application and Product in Data Processing (SAP) tersebut sering digunakan, sehingga akan menghambat pekerjaan para Sumber Daya Manusia (SDM) dalam

posting gaji ke Unit Induk, penambahan item kepegawaian tidak bisa langsung ditambahkan karena harus ada ijin terlebih dahulu dari unit induk, apabila akan melakukan posting terhadap unit induk program System Application and Product in Data Processing (SAP) akan di lock atau di kunci oleh unit induk selama kurang lebih tiga hari agar posting yang dilakukan akan berjalan dengan lancar, selain itu keterbatasan pegawai dalam menggunakan bahasa asing yang terdapat dalam program

System Application and Product in Data Processing (SAP)”.

Berdasarkan uraian diatas, penulis mengamati prosedur pembayaran penghasilan pegawai di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung dan hasil pengamatan tersebut dilaporkan dalam

bentuk laporan penelitian yang berjudul “ANALISA ATAS PROSEDUR

PEMBAYARAN GAJI PEGAWAI DENGAN SYSTEM APPLICATION AND

PRODUCT IN DATA PROCESSING (SAP) PADA PT. PLN (Persero)


(6)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung merupakan badan usaha yang memiliki banyak anggota dan tenaga kerja adapun masalah yang dihadapi oleh perusahaan dalam masalah penggajian dengan menggunakan System Application and Product in Data Processing (SAP) adalah:

1. Jaringan yang terkadang error apabila program System Application and Product in Data Processing (SAP) tersebut sering digunakan, sehingga akan menghambat pekerjaan para Sumber Daya Manusia (SDM) dalam posting gaji ke unit induk.

2. Penambahan item kepegawaian tidak bisa langsung ditambahkan karena harus ada ijin terlebih dahulu dari unit induk.

3. Apabila akan melakukan posting terhadap unit induk program System Application and Product in Data Processing (SAP) akan di lock atau di kunci oleh unit induk selama kurang lebih tiga hari agar posting yang dilakukan akan berjalan dengan lancar.

4. Keterbatasan pegawai dalam menggunakan bahasa asing yang terdapat dalam program System Application and Product in Data Processing (SAP).


(7)

1.2.2 Rumusan Masalah

Dalam penelian ini penulis memilih topik Prosedur Pembayaran Gaji Pegawai Dengan System Application and Product in Data Processing (SAP) Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung, karena menurut penulis ini merupakan salah satu hal yang menarik untuk dipelajari lebih lanjut. Berdasarkan latar belakang pemilihan judul yang sudah di uraikan di atas, maka penulis mengidentifikasi beberapa masalah, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana prosedur pembayaran gaji pegawai dengan System Application and Product in Data Processing (SAP) pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pemgatur Distribusi (APD) Bandung.

2. Bagaimana kebijakan dalam prosedur pembayaran gaji pegawai dengan System Application and Product in Data Processing (SAP) pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pemgatur Distribusi (APD) Bandung. 3. Bagaimana hambatan dan upaya yang dilakukan dalam proses pembayaran gaji

pegawai dengan System Application and Product in Data Processing (SAP) pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pemgatur Distribusi (APD) Bandung.


(8)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi mengenai prosedur pembayaran gaji pegawai denganSystem Application and Product in Data Processing (SAP) pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan melakukan penelitian pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui prosedur pembayaran gaji pegawai dengan System Application and Product in Data Processing (SAP) pada PT. PLN (Persero) Distrbusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung. 2. Untuk mengetahui kebijakan dalam prosedur pembayaran gaji pegawai dengan

System Application and Product in Data Processing (SAP) pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung.

3. Untuk mengetahui hambatan dan upaya yang dilakukan dalam proses pembayaran gaji pegawai dengan System Application and Product in Data


(9)

Processing (SAP) pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung

1.4 Kegunaan Penelitan

1.4.1 Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis yang diperoleh dari penulisan ini adalah untuk membandingkan teori yang diperoleh dengan kenyataan dilapangan kerja serta dapat memberikan masukan pemikiran dan informasi yang berguna, khususnya studi akuntansi dan bagi rekan–rekan mahasiswa.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Adapun kegunaan praktis yang diperoleh dari penulisan ini adalah : 1. Bagi Penulis

Memberikan wawasan dan tambahan pengetahuan mengenai prosedur pembayaran gaji pagawai dengan System Application and Product in Data Processing (SAP) pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung.

Sebagai bahan latihan dan perbandingan secara langsung pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi dilapangan kerja khususnya dalam prosedur pembayaran gaji pegawai dengan


(10)

softwareSystem Application and Product in Data Processing (SAP) pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung.

2. Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat memberikan masukan atau sumbangan pemikiran yang berguna dalam peningkatan kualitas secara keseluruhan dalam prosedur pembayaran gaji pegawai dengan System Application and Product in Data Processing (SAP) pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung.

3. Bagi Pihak Lain

Laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang prosedur pembayaran gaji pegawai dengan System Application and Product in Data Processing (SAP). pada PT. PLN (Persero) Diatribusi Jaawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.5.1 Lokasi Penelitian

Untuk keperluan penelitian ini penulis melakukan penelitian pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung di Jl. Cikapundung Timur No. 3 Bandung.


(11)

1.5.2 Waktu Penelitian

Adapun waktu penelitian penulis sajikan dalam bentuk tabel dibawah ini:

Tabel 1.1

Waktu Penelitian

No

Ketarangan

Bulan

Feb Mart Aprl Mei Jun Jul

1 Pengajuan proposal tugas akhir 2 Pelaksanaan penelitian a. Perkenalan terhadap lingkungan penelitian

b. Melakukan wawancara terhadap pihak yang

berkaitan

c. Revisi data-data yang diperoleh

3 Pelaporan

a. Bimbingan tugas akhir b. Membuat tugas akhir c. Revisi Tugas akhir d. Pengumpulan tugas akhir


(12)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Sistem

Sistem merupakan suatu kumpulan dari bagian atau komponen yang saling berhubungan untuk tujuan tertentu.

2.1.1.1Pengertian Sistem

Pada dasarnya sistem merupakan suatu prosedur yang saling berhubungan yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk membentuk suatu kegiatan dalam melakukan suatu kegiatan atau fungsi dari suatu perusahaan, yang dihasilkan oleh suatu sistem yang bertujuan untuk menyediakan informasi untuk membentuk proses pengambilan keputusan manajemen.

Pengetian sistem menurut Azhar Susanto (2007:24) adalah:

“Sistem adalah kumpulan dari sistem atau bagian atau komponen apapun baik phisik

ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk tujuan tertentu.”

2.1.1.2Jenis-jenis Sistem

Menurut Krismiaji (2002:4) konsep sistem dikelompokan kedalam empat kelompok, yaitu:


(13)

1. Sistem Tertutup

2. Sistem Relatif Tertutup 3. Sistem Terbuka

4. Sistem Umpan Balik.”

Uraian dari keempat sistem tersebut adalah sebagai berikut: 1. Sistem Tertutup

Sistem yang secara total terisolasi dari lingkungannya. Tidak ada penghubung dengan pihak eksternal, sehinggga sistem ini tidak memiliki pengaruh terhadap lingkungan dan pengaruh oleh lingkungan yang berada dalam diluar batas sistem.

2. Sistem Relatif Tertutup

Sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya secara terkendali, sistem semacam ini memiliki penghubung yang menghubungkan sistem dengan lingkungan.

3. Sistem terbuka

Sistem yang berinteraksi dengan lingkungan secara tidak terkendali, disamping memperoleh input dari lingkungan dan memberikan output bagi lingkungan. 4. Sistem Umpan bilik

Sistem yang menggunakan sebagian output menjadi salah satu input untuk proses yang sama dimasa berikutnya.


(14)

2.1.2 Informasi

Informasi merupakan sejumlah data yang telah diproses san disajikan sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan, seperti pengambilan keputusan. Arti informasi dilatakan relevan apabila informasi yang di terima sesuai dengan yang dibutuhkan sedangkan kebutuhan informasi didalam suatu perusahaan sangat beragam. Agar informasi itu relevan, terlebih dahulu mengetahui bentuk dari informasi tersebut.

2.1.2.1Definisi Informasi

Informasi adalah data yang tersusun melalui proses sehingga lebih berguna, lebih memiliki nilai dan mengurangi kesalahan dalam informasi. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai informasi, penulis akan mengemukakan pengertian iformasi menurut beberapa orang ahli.

Menurut Barigi E Cushing yang telah dialih bahasakan oleh La Midjan (2006:8), (http://books.google.co.id) menyatakan bahwa:

“Informasi diartikan sebagai keluaran (output) dari suatu pengolahan data yang telah

diorganisir dan berguna bagi orang yang menerimanya.”

Sedangkan menurut George H. Bodnar yang telah dialih bahasakan oleh Amir Abadi Yusuf (2006:6), (http://books.google.co.id) menyatakan bahwa:

“Informasi merupakan data yang berguna dan diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat.”


(15)

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diolah melalui proses menjadi suatu bentuk yang lebih bernilai dan berguna bagi yang menerima serta dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan baik pada saat ini maupun yang akan datang.

2.1.2.2Guna Informasi

Untuk memperoleh informasi yang berguna, tindakan yang pertama adalah mengumpulkan data, kemudian mengolahnya sehingga menjadi informasi. Dari data-data tersebut informasi yang didapatkan lebih terarah dan penting karena telah dilalui berbagai tahap dalam pengolahannya diantaranya yaitu pengumpulan data, data apa yang terkumpul dan menemukan informasi yang diperlukan.

George R. Terry, Ph. D. (www.google.com) menjelaskan, berguna atau tidaknya informasi tergantung pada beberapa aspek, yaitu:

1. Tujuan si penerima

2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data 3. Waktu

4. Ruang dan tempat 5. Bentuk

6. Sistematik

Adapun uraian adalah sebagai berikut: 1. Tujuan si penerima

Apabila informasi itu tujuannya untuk memberikan bantuan maka informasi itu harus membantu si penerima dalam usahanya untuk mendapatkannya.


(16)

2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data

Penyampaian dan mengolah data, inti dan pentingnya informasi harus dipertahankan.

3. Waktu

Informasi yang disajikan harus sesuai dengan perkembangan informasi itu sendiri.

4. Ruang dan tempat

Informasi yang didapat harus tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat agar penggunaannya lebih terarah bagi si pemakai.

5. Bentuk

Dalam hubungannya bentuk informasi harus disadari oleh penggunaannya secara efektif, hubungan-hubungan yang diperlukan, kecenderungan-kecenderungan dan bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen serta menekankan informasi tersebut ke situasi-situasi yang ada hubungannya.

6. Semantik

Agar informasi efektif informasi harus ada hubungannya antara kata-kata dan arti yang cukup jelas dan menghindari kemungkinan salah tafsir.

Jelaslah bahwa agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam bentuk yang tepat pula.


(17)

Tidak semua data merupakan informasi. Ada kantor-kantor yang menyimpan data-data atau catatan yang sebenarnya tidak ada gunanya. Sebaliknya informasi yang diperlukan dilengkapi dengan data.

2.1.2.3Karakteristik Informasi

Agar bermanfaat, informasi harus memiliki kualitas dan karakteristik yang dikemukakan oleh Krismiaji (2005:15) menyatakan bahwa:

1. Relevan

2. Dapat dipercaya 3. Lengkap

4. Mudah dipahami

5. Dapat diuji kebenarannya.”

Dari keenam karakteristik diatas dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Relevan

Yaitu menambah pengetahuan atau nilai para pembuat keputusan dengan cara mengurangi ketidakpastian. Menaikkan kemampuan untuk memproduksi atau menegaskan atua membenarkan ekspektasi semula.

2. Dapat dipercaya

Yaitu bebas dari kasalahan atau bias dan secara akurat menggambarkan kejadian atau organisasi.

3. Lengkap

Yaitu tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh para pengguna informasi.


(18)

4. Tepat waktu

Yaitu disajikan pada saat yang tepat untuk mempengaruhi proses pembuatan keputusan.

5. Mudah dipahami

Yaitu disajikan dalam format yang mudah dimengerti dan mudah untuk dipahami.

6. Dapat diuji kebenarannya

Yaitu memungkinkan dua orang yang kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara independen.

2.1.3 Pengertian Prosedur

Pengertian prosedur menurut Jogiyanto yang dikutip dari pendapat Richard F Neuchal (2005:1) adalah sebagai berikut:

“Prosedur adalah urut-urutan operasiklerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.”

Menurut M. Nafarin (2004:9), prosedur adalah sebagai berikut:

“Prosedur merupakan suatu urutan-urutan seri tugas yang saling berhubungan yang diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam.”


(19)

Menurut Azhar Susanto (2004:264), adalah sebagai berikut:

“Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang -ulang dengan cara yang sama. Prosedur penting dimiliki bagi suatu organisasi agar

segala sesuatu dapat dilakukan secara seragam.”

Dari definisi diatas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa prosedur suatu urutan langkah-langkah pemprosesan data atau urutan kegiatan yang melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam terhadap suatu transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

2.1.4 Gaji

Gaji adalah salah satu hal yang penting bagi setiap karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan, karena dengan gaji yang diperoleh seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

2.1.4.1Pengertian Gaji

Pengertian gaji menurut Soemanto (2005:307), adalah sebagai berikut:

“Gaji adalah imbalan kepada pegawai yang diberi tugas-tugas administratif dan pimpinan yang jumlahnya, biasanya tetap secara bulanan/tahunan. Disamping gaji, pegawai mungkin memperoleh manfaat yang diberikan dalam bentuk tunjangan, misalnya tunjangan jabatan, tunjangan perumahan, tunjangan pengobatan, tunjangan hari raya, uang transport, uang makan, dan lain-lain.”


(20)

Pendapat lain di kemukakan oleh Handoko (2002:218), (www.google.com)

“Gaji adalah pemberian pembayaran finansial kepada karyawan sebagai balas jasa

untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivasi pelaksanaan kegiatan di

waktu yang akan datang” .

Hariandja (2002:54), (www.google.com) juga berpendapat:

“Gaji merupakan salah satu unsur yang penting yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, sebab gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan pegawai, sehingga dengangaji yang diberikan pegawai akan termotivasi untuk bekerja lebih

giat.”

Teori yang lain dikemukakan oleh Sastro Hadiwiryo (2003:115), yaitu :

“Gaji dapat berperan dalam meningkatkan motivasi karyawan untuk bekerja lebih efektif, meningkatkan kinerja, meningkatkan produktivitas dalam perusahaan, serta mengimbangi kekurangan dan keterlibatan komitmen yang menjadi ciri angkatan kerja masa kini. Perusahaan yang tergolong modern, saat ini banyak mengaitkan gaji dengan kinerja.”

Pernyataan di atas juga didukung oleh pendapat Edytus Adisu (2008:165),

yaitu:

“Gaji adalah suatu bentuk kompensasi yang dikaitkan dengan kinerja individu, kelompok ataupun kinerja organisasi” .

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa gaji adalah imbalan yang diberikan kepada karyawan yang mempunyai jabatan lebih tinggi dari pada karyawan yang menerima upah. Gaji merupakan balas jasa yang diserahkan kepada karyawan dan biasanya diberikan secara bulanan yang tidak bergantung dari jumlah jasa/hari kerja serta jumlah periode yang dihasilkan.


(21)

2.1.4.2Prosedur Gaji

Didalam penggajian terdapat beberapa prosedur mengenai gaji, yaitu: Menurut Mulyadi (2001:385) prosedur gaji adalah sebagai berikut:

1. Prosedur pencatatan waktu hadir 2. Prosedur pencatatan waktu kerja

3. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah 4. Prosedur distribusi biaya gaji dan upah 5. Prosedur pembayaran gaji dan upah

Adapun uraian dari prosedur diatas adalah: 1. Prosedur pencatatan waktu hadir

Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu kehadiran karyawan. 2. Prosedur pencatatan waktu kerja

Dalam perusahaan manufaktur yang produksi berdasarkan pesanan, pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja difungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya upah karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa tersebut.

3. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah

Dalam prosedur ini, fungsi pembuatan daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah karyawannya.

4. Prosedur distribusi biaya gaji dan upah

Dalam prosedur distribusi biaya gaji dan upah, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati tenaga kerja.


(22)

5. Prosedur pembayaran gaji dan upah

Prosedur pembayaran gaji dan upah melibatkan fumgsi akuntansi dan fungsi keuangan.

2.1.4.3Peranan Gaji

Menurut Poerwono (2004:124), (http://books.google.co.id) peranan gaji dapat ditinjau dari dua pihak, yaitu :

a. Aspek Pemberi Kerja (Majikan) b. Aspek Penerima Kerja

Adapun dari pengertian diatas adalah sebagai berikut: a. Aspek pemberi kerja (majikan) adalah manager

Gaji merupakan unsur pokok dalam menghitung biaya produksi dan komponen dalam menentukan harga pokok yang dapat menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Apabila suatu perusahaan memberikan gaji terlalu tinggi maka, akan mengakibatkan harga pokok tinggi pula dan bila gaji yang diberikan terlalu rendah akan mengakibatkan perusahaan kesulitan mencari tenaga kerja. b. Aspek penerima kerja

Gaji merupakan penghasilan yang diterima oleh seseorang dan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Gaji bukanlah merupakan satu-satunya motivasi karyawan dalam berprestasi, tetapi gaji merupakan salah satu motivasi penting


(23)

yang ikut mendorong karyawan untuk berprestasi, sehingga tinggi rendahnya gaji yang diberikan akan mempengaruhi kinerja dan kesetiaan karyawan.

2.1.4.4Fungsi Penggajian

Menurut Komaruddin (2007:164), (http://books.google.co.id) fungsi gaji bukan hanya membantu manajer personalia dalam menentukan gaji yang adil dan layak saja, tetapi masih ada fungsi-fungsi yang lain, yaitu:

1. Untuk menarik pekerja yang mempunyai kemampuan ke dalam organisasi 2. Untuk mendorong pekerja agar menunjukkan prestasi yang tinggi

3. Untuk memelihara prestasi pekerja selama periode yang panjang

2.1.4.5Tujuan Penggajian

Menurut Hasibuan (2002:85) tujuan penggajian, antara lain : a. Ikatan kerja sama

b. Kepuasan kerja c. Pengadaan efektif d. Motivitas

e. Stabilitas karyawan f. Disiplin

g. Pengaruh serikat buruh h. Pengaruh pemerintah

Adapun uraiannya adalah sebagai berikut: a. Ikatan kerja sama

Dengan pemberian gaji terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majikan dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas - tugasnya dengan baik,


(24)

sedangkan pengusaha atau majikan wajib membayar gaji sesuai dengan perjanjian yang disepakati.

b. Kepuasan kerja

Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan- kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.

c. Pengadaan efektif

Jika program gaji ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified

untuk perusahaan akan lebih mudah. d. Motivasi

Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi bawahannya.

e. Stabilitas karyawan

Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover relatif kecil.

f. Disiplin

Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik. Karyawan akan menyadari serta mentaati peraturan - peraturan yang berlaku.


(25)

g. Pengaruh serikat buruh

Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.

h. Pengaruh pemerintah

Jika program gaji sesuai dengan undang-undang yang berlaku (seperti batas gaji minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.

2.1.5 SAP (system application and product in data processing)

2.1.5.1Pengertian System Application and Product in Data Processing

Pengertian SAP (System Application and Product in Data Processing), yang diambil dari (http://melisalin.bitfreedom.com/erpsapsap) adalah:

“Secara pengertian SAP adalah SAP (System Application and Product in data processing ) adalah suatu software yang dikembangkan untukmendukung suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan perasionalnya secara lebih efisien dan efektif. SAP merupakan software Enterprise Resources Planning (ERP), yaitu suatu tools IT dan manajemen untuk membantu perusahaan merencanakan dan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.”

Menurut Azhar Susanto (2004:20), menyatakan bahwa:

“ERP (Enterprise Resource Planning) adalah software paket terintegrasi yang dirancang untuk memberikan integrasi yang lengkap terhadap seluruh data terkait dengan sistem informasi perusahaan. Data digunakan oleh sistem yang ada diperusahaan untuk mendukung aktivitas manajemen organisasi. Modul-modul

software pada paket ini berfungsi untuk bidang logistik (penjualan dan distribusi, produksi dan manajemen persediaan), akuntansi (akuntansi keuangan, bendahara, pengendalian intern) dan sumber daya manusia (perencanaan SDM, penerimaan SDM


(26)

2.1.5.2Modul SAP

Didalam System Application and Product in Data Processing (SAP) terdapat berbagai macam modul yang berkaitan dengan departement terkait, menurut

(http://melisalin.bitfreedom.com/erpsapsap) modul tersebut antara lain adalah :

1. Sales and Distribution

2. Material management

3. Production planning

4. Quality management

5. Financial

6. Costing

7. Bussiness warehouse

Semua sistem itu terintegrasi kedalam satu kesatuan yang saling mendukung. Memang untuk mengaplikasikan System Application and Product in Data Processing

(SAP), sebuah perusahaan harus menyediakan dana yang sangat besar, tergantung dari berapa lengkap modul yang akan di gunakan.

Sistem ini adalah long term sistem yang harus dikembangkan secara terus menerus sesuai dengan bisnis rule dari setiap perusahaan.

2.2 Kerangka Pemikiran

Sistem merupakan suatu kumpulan dari bagian atau komponen yang saling berhubungan untuk tujuan tertentu.

Pada dasarnya sistem merupakan suatu prosedur yang saling berhubungan yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk membentuk suatu kegiatan dalam melakukan


(27)

suatu kegiatan atau fungsi dari suatu perusahaan, yang dihasilkan oleh suatu sistem yang bertujuan untuk menyediakan informasi untuk membentuk proses pengambilan keputusan manajemen.

Menurut West Chruchman yang dikutip oleh Krismiaji (2005:2), menyatakan bahwa:

“Sistem merupakan serangkaian komponen yang di koordinasi untuk mencapai serangkaian tujuan.”

Pengertian sistem menurut Mulyadi (2001:2), adalah:

“Sistem adalah sekumpulan unsur yang erat dan baerhubangan satu dengan yang

lainnya yang berfungsi secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.”

Sedangkan menurut Marshall B. Rommey dan Paul Jhon Steinbart yang diterjemahkan oleh Deny Arnos Kwary (2006:2), berpendapat bahwa:

“Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai satu tujuan.”

Suatu sistem juga perlu didukung dengan adanya suatu informasi, informasi sangat berperan bagi perusahaan aktivitas perusahaan. Tanpa adanya informasi maka aktivitas perusahaan akan terhambat sehingga tidak tercapinya tujuan perusahaan, informasi diperlukan oleh manajemen untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan, perencanaan, dan pengendalian aktivitas perusahaan.


(28)

Informasi dibutuhkan tidak hanya oleh kalangan intern manajemen sendiri melainkan juga diperlukan oleh kalangan ekstern perusahaan yang memiliki hubungan atau kepentingan terhadap perkembangan dan keberadaan perusahaan.

Pada umumnya pengertian informasi sering diartikan sama dengan data, walaupun sesungguhnya berbeda. Data merupakan bahan olahan (input) untuk menghasilkan informasi, sedangkan informasi merupakan keluaran (output) dari proses tranformasi data.

Menurut Jogianto Hartono(2000:692) menyatakan bahwa:

“Informasi sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima yang menggambarkan suatu kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk mengambil keputusan.”

Menurut Davis yang diterjamahkan oleh Abdul Kadir (2003:11), adalah sebagai berikut:

“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi

penerimanya dan mermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.”

Selain adanya suatu informasi, prosedur merupakan langkah yang dilaksanakan untuk menyelesaikan kegiatan atau aktivitas sehingga dapat tercapainya tujuan yang diharapkan secara efektif dan efisien, serta dapat dengan mudah menyelesaikan suatu masalah secara terperinci menurut waktu yang ditentukan.


(29)

Menurut Azhar Susanto (2004:264), adalah sebagai berikut:

“Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang -ulang dengan cara yang sama. Prosedur penting dimiliki bagi suatu organisasi agar

segala sesuatu dapat dilakukan secara seragam.”

Dalam suatu perusahaan gaji adalah salah satu hal yang penting bagi setiap karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan, karena dengan gaji yang diperoleh seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pengertian gaji menurut Hasibuan (2002:118), (www.google.com) menyatakan bahwa:

“Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti”.

Dalam penggajian selain dikerjakan secara manual perusahaan juga mennggunakan suatu sistem atau aplikasi yang disebut dengan SAP (System Application and Product in Data Processing).

Pengertian System Application and Product in Data Processing

(www.google.com)adalah:

“Secara pengertian SAP adalah SAP (System Application and Product in data processing ) adalah suatu software yang dikembangkan untukmendukung suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan perasionalnya secara lebih efisien dan efektif. SAP merupakan software Enterprise Resources Planning (ERP), yaitu suatu tools IT dan manajemen untuk membantu perusahaan merencanakan dan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.”


(30)

Gambar 2.1

Kerangka pemikiran

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APD Bandung

Proses pembayaran gaji

Print slip gaji dan pelaporan

pajak Proses

pengelolaan transaksi gaji

di SAP

Surat ket pegawai & Surat

ket rincian penghasilan


(31)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek dan metode penelitian merupakan permasalahan yang dijadikan topik penulisan tugas akhir. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan objek penelitian yang penulis ambil.

Menurut Sugiyono (2006:13) pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut :

“Objek penelitian adalah sarana ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaa tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliable tentang suatu hal. Menurut sugiyono (2006:32) pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut:

“Objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek atau kegiatan

yang mempunyai variabel tertentu yang diterapkan untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulan.”

Sedangkan Menurut Husein Umar (2005:303) menerangkan bahwa :

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek

penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan


(32)

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah prosedur pembayaran gaji dengan menggunakan software System Application and Product in Data Processing (SAP) yang di terapkan oleh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2007:4) mendefinisikan Metode Penelitian sebagai berikut:

“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,

memecahkan, dan mengantisipasi masalah.”

Cara ilmiah disini berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematik. Rasional berarti kegiatan penelitian penelitian dilakukan dengan cara-cara masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sedangkan sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah yang bersifat logis.

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam dalam menyusun tugas akhir ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang mengungkapkan gambaran masalah yang terjadi saat penelitian ini berlangsung.


(33)

“Metode Deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambar atau

menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan

yang lebih luas.”

Sedangkan menurut Moh. Nazir (2003:4) menyatakan bahwa :

“Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia,

suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa

pada masa sekarang”.

Berdasarkan definisi diatas dapat diketahui bahwa metode penelitian yang digunakan untuk dapat menggambarkan serta menganalisis hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Metode penelitian digunakan peneliti untuk dapat menggambarkan prosedur pembayaran gaji dengan menggunakan sistem System Application and Product in Data Processing (SAP) yang diterapkan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung.

Metode ini juga dapat dikatakan sebagai suatu penulisan yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya tentang objek yang diteliti menurut keadaan yang sebenarnya pada saat penelitian berlangsung.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif.


(34)

Desain penelitian menurut Moh. Nazir (2005:84) dalam bukunya Metode Penelitian menerangkan bahwa :

“Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”

Menurut Jonathan Sarwono (2006:79) dalam bukunya Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, desain penelitian dijelaskan sebagai berikut :

“Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta

menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan.”

Dari uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa, desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu.

Dalam penelitian ini, penulis menerapkan desain penelitian yang lebih luas, yang mencakup proses-proses berikut ini:

1. Mengindentifikasi masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan luas jangkauan (scope). Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah prosedur pembayaran gaji dengan sistem System Application And Product in Data Processing (SAP) (variabel X) sebagai variabel bebas pada PT. PLN


(35)

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung.

2. Menentukan indentifikasi masalah yaitu :

a. Jaringan yang terkadang eror apabila program System Application And Product in Data Processing (SAP) tersebut sering digunakan, sehingga akan menghambat pekerjaan para Sumber Daya Manusia (SDM) dalam

posting gaji ke unit induk.

b. Penambahan item kepegawaian tidak bisa langsung ditambahkan karena harus ada ijin terlebih dahulu dari unit induk.

c. Apabila akan melakukan posting terhadap unit induk program System Application And Product in Data Processing (SAP) akan di lock atau di kunci oleh unit induk selama kurang lebih tiga hari agar posting yang dilakukan akan berjalan dengan lancar.

d. Selain itu keterbatasan pegawai dalam menggunakan bahasa asing yang terdapat dalam program System Application And Product in Data Processing (SAP).

3. Menentukan judul penelitian.

4. Hanya terdapat satu variabel independen atauvariabel bebas. 5. Memilih prosedur dan teknik yang digunakan.


(36)

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan 2 cara, yaitu pengumpulan data melalui penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan atau data yang di peroleh dari sumber lain, seperti buku, literatur, ataupun catatan-catatan perkuliahan.

7. Pelaporan hasil penelitian termasuk proses penelitian dan interpretasikan data.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Sesuai dengan judul tugas akhir yang dipilih yaitu “Analisa atas prosedur pembayaran gaji dengan System Application And Product in Data Processing (SAP) pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung”, ada satu variabel yaitu Variabel Independen (Variabel X).

Variable Independent atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya atau penyebab perubahan pada variabel dependen atau variabel tak bebas (terikat). Data yang menjadi variabel bebas (Variabel X) adalah prosedur pembayaran gaji.

Variabel, indikator, skala pengukuran yang digunakan baik untuk variabel X dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut.


(37)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator

X Prosedur pembayaran gaji pegawai dengan SAP (Independen)

Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

Mulyadi (2001:5)

Prosedur penggajian : 1. Prosedur

pencatatan waktu hadir

2. Prosedur

pencatatan waktu kerja

3. Prosedur

pembuatan daftar gaji dan upah 4. Prosedur distribusi

biaya gaji dan upah

5. Prosedur

pembayaran gaji dan upah

Mulyadi (2001:385)

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data

Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan suatu sumber dan teknik penentuan data. Penulis memerlukan beberapa sumber data, seperti data primer dan data sekunder. Sedangkan untuk teknik penentuan data penulis menggunakan teknik studi lapangan (field research), dan studi kepustakaan (library research).


(38)

3.2.3.1Sumber Data

Data yang diperlukan penulis dalam penelitian ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

1. Data primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung dari objek penelitian. Data ini dikumpulkan mengan mewawancarai beberapa karyawan yang bertanggungjawab pada bagian tertentu, mengenai prosedur pembayaran gaji kepada pegawai dengan menggunakan software System Application And Product in Data Processing (SAP).

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data dan informasi yang diperoleh dari sumber yang ada kaitannya dengan penelitian yang dilakukan penulis. Data sekunder terdiri dari sejarah perusahaan, struktur organisasi, dan data produksi.

3.2.3.2Teknik Penentuan Data

Kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan, terdapat beberapa metode yang digunakan dalam pengumpulan data. Metode yang digunakan dibawah ini dimaksudkan agar mempermudah dalam penelitian lebih dekatnya pada pengumpulan data diantaranya :


(39)

Studi lapangan adalah melakukan peninjauan secara langsung untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir. Penelitian ini dilakukan terhadap kegiatan dari seluruh objek penelitian yang meliputi :

a. Metode Observasi (pengamatan)

Analisa atas prosedur pembayaran gaji dengan System Application And Product in Data Processing (SAP) pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung yang telah ada dari segi pengumpulan data, dan sistem informasi akuntansi

yang digunakan. b. Metode Interview

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang terkait dalam pembayaran gaji dengan System Application And Product in Data Processing (SAP) oleh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung dan wawancara dilakukan kepada beberapa karyawan yang bertanggung jawab pada bagian tertentu.


(40)

Dokumentasi yaitu mengumpulkan bahan-bahan yang tertulis berupa data yang diperoleh dai PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung.

2. Studi Kepustakaan (library research)

Penelitian pustaka adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mempelajari serta mengumpulkan teori-teori yang relevan dengan materi pembahasan guna dijadikan dasar dalam melakukan penilaian dan perbandingan dari penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan yang bersangkutan. Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan penelaahan terhadap buku-buku literatur, buku teks, dan catatan kuliah, dengan metode ini akan diperoleh gambaran mengenai prosedur pembayaran gaji dengan system application and product in data processing (SAP).


(41)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung mengenai prosedur pembayaran gaji pegawai dengan system application and product in data processing (SAP) adalah penulis dapat mengetahui bagaimana prosedur pembayaran gaji pegawai dengan system application and product in data processing (SAP), kebijakan dalam pembayaran gaji pegawai dengan system application and product in data processing (SAP), dan mengetahui bagaimana hambatan dan upaya-upaya yang dilakukan dalam prosedur pembayaran gaji pegawai dengan system application and product in data processing

(SAP).

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

Perjalanan PT. PLN Distribusa Jawa Barat dan Banten cukup panjang. Awal kelistrikan di Bumi Parahyangan sudah ada semenjak Pemerintah Kolonial Belanda masih bercokol di tataran Sunda. Di tahun 1905, di Jawa Barat khususnya kota Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola penyediaan tenaga listrik bagi


(42)

kepentingan publik. Nama perusahaan itu Bandungsche Electriciteit Maatschaapij

(BEM).

Dalam perjalanannya, Bandungsche Electriciteit Maatschaapij (BEM) pada tanggal 1 Januari 1920 berubah menjadi Perusahaan Perseroan menjadi

Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrijk Voor Bandoeng (GEBEO) yang pendiriannya dikukuhkan melalui akte notaries Mr. Andrian Hendrik Van Ophuisen dengan Nomor: 213 pada tanggal 31 Desember 1949.

Setelah kekuasaan penjajahan beralih ke tangan Pemerintah Jepang, di antara rentah waktu 1942-1945, pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan oleh Djawa Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha dengan wilayah kerja di seluruh Pulau Jawa.

Setalah Indonesia merdeka, tahun 1957 menjadi awal penguasaan pengelolaan penyediaan tenaga listrik di seluruh tanah air yang ditangani langsung oleh Pemerintah Indonesia.. 27 Desember 1957, GEBEO diambil alih oleh Pemerintah Indonesia No. 18 Tahun 1959.

Selanjutnya, di tahun 1961 melalui Peraturan Pemerintah No. 67 dibentuk Badan Pemimpin umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN) sebagai wadah kesatuan pemimpin PLN. Sejalan dengan itu, PLN Bandung pun berubah menjadi PLN Exploitasi XI sebagai kesatuan BPU-PLN di Jawa Barat, di luar DKI Jaya dan Tangerang.


(43)

Pada tahun 1970-an dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1972 tentang Perusahaan Umum Listrik Negara yang menyebutkan status PLN menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara. Kemudian, berdasarkan Pengumuman PLN Exploitasi XI No. 05/DIII/Sek/1975 tanggal 14 Juli 1975, PLN Exploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat.

Memasuki era 1990-an, dengan adanya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 23 Tahun 1994 pada tanggal 16 Juni 1994, Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat diubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan nama PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 Juli 1994.

Untuk memenuhi tuntutan perubahan dan perkembangan kelistrikan yang dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, maka keluarlah Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 28.K/010/DIR/2001 tanggal 20 Februari 2001 yang menjadi landasan hukum perubahan nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat menjadi PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat.

Pada akhirnya, dengan mengacu pada Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 120.K/010/DIR/2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat berubah lagi namanya menjadi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, dimana wilayah kerjanya meliputi Propinsi Jawa Barat dan Propinsi Banten, hingga saat ini.


(44)

Area Pengaturan Distribusi (APD) Bandung merupakan salah satu unit di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap pengoperasian, pengaturan dan penegendalian sistem distribusi tenaga listrik (dispatching) di wilayah Bandung Raya dan sekitarnya. Sejak pertengahan tahun 1998 APD Bandung diberikan tugas mengelola dan memelihara asset instalasi 20 KV GI yang ada di wilayah Bandung Raya. Sebagai koordinator / supervisor

sistem operasi bagi PLN APJ / UPJ (Unit Pelayanan Jaringan) di wilayah PT. PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten.

Dalam melakukan pengawasan dan pengendalian operasi sistem tenaga listrik dibutuhkan data atau informasi yang benar dan cepat mengenai kondisi real time dari sistem, seperti open /close peralatan switching, besaran ukuran (tegangan, arus, frekuensi sinyal , dll). Perkembangan beban sistem di wilayah Bandung Raya yang terus meningkat dari tahun ke tahun menuntut atau membutuhkan sistem pengelolaan dan manajemen yang lebih baik. Status kota bandung sebagai ibu kota propinsi Jawa Barat yang merupakan tempat kegiatan ekonomi dan pemerintahan di pusatkan menuntut PLN untuk lebih meningkatkan keandalan dan mutu pelayanan. Perkembangan teknologi komputer yang semakin maju pesat menunjang terlaksannya pebgaturan dan kontrol sistem tenaga listrik melalui komputer.


(45)

4.1.1.1Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung.

Dalam melakukan pengawasan dan pengendalian operasi sistem tenaga listrik dibutuhkan data atau informasi yang benar dan cepat mengenai kondisi real time dari sistem, seperti open /close peralatan switching, besaran ukuran (tegangan, arus, frekuensi sinyal , dll). Perkembangan beban sistem di wilayah Bandung Raya yang terus meningkat dari tahun ke tahun menuntu atau membutuhkan sistem pengelolaan dan manajemen yang lebih baik. Status kota bandung sebagai ibu kota propinsi Jawa Barat yang merupakan tempat kegiatan ekonomi dan pemerintahan di pusatkan menuntut PLN untuk lebih meningkatkan keandalan dan mutu pelayanan. Perkembangan teknologi komputer yang semakin maju pesat menunjang terlaksannya pengaturan dan kontrol sistem tenaga listrik melalui komputer

1. Fungsi dan Peranan Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung

Fungsi dan peranan Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung adalah sebagai sarana untuk mengatur dan mengendalikan sistem distribusi tenaga listrik, agar penyaluran tenaga listrik dari sumber tenaga ke konsumen dapat berjalan lancar, aman dan andal dengan mutu tegangan yang baik dan dalam batas frekuensi yang diijinkan.


(46)

Mempercepat pemulihan pelayanan bagi konsumen-konsumen yang jaringannya terganggu.

Memperkecil KWH padam akibat gangguan atau pemeliharaan / pekerjaan. Memantau performa jaringan untuk menyusun rencana perbaikan atau pengembangan sistem dimasa yang akan datang.

Mengusahakan optimasi pembebanan jaringan untuk mendapatkan hasil pengusahaan yang optimum dan ekonomis.

3. Tugas-Tugas Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung

Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait mengenai rencana dan kegiatan operasional yang dilakukan.

Melakukan pengumpulan data dan informasi menegenai keadaan sistem serta memantau perkembangannya secara teratur dan periodik untuk digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan operasi diwaktu yang akan datang.

Melaksanakan manuver jaringan sesuai dengan operasi (SOP) yang telah ditetapkan.

Memperbarui konfigurasi jaringan sistem distribusi seusia dengan kondisi terakhir, sehingga data jaringan yang disajikan selalu up to date.


(47)

Melakukan optimasi dan pengaturan pembebanan sistem, sehingga sistem selalu beroperasi dalam kondisi yang paling optimum, yakni memenuhi kriteria aman, andal dan ekonomis.

Setiap perusahaan pasti mempunyai visi, misi dan moto untuk memotivasi agar perusahaan tersebut dapat menjalankan tugasnya dengan baik, ada pun visi dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung adalah sebagai berikut:

Visi: “Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan

terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.”

Adapun penjabaran dari visi tersebut adalah: Diakui

Mencerminkan cita-cita untuk meraih pengakuan dari pihak luar yang menunjukkan bahwa PLN pantas dipandang sebagai Perusahaan Kelas Dunia.

Kelas Dunia

a. Menunjukkan kinerja yang melebihi ekspektasi pihak-pihak yang berkepentingan.

b. Memberikan layanan yang mudah, terpadu, dan tuntas dalam berbagai masalah kelistrikan.

c. Menjalin hubungan kemitraan yang akrab dan setara dengan pelanggan serta mitra usaha Nasional dan Internasional.


(48)

d. Bekerja dengan pola pikir prima (Mindset of Excellence).

e. Diakui oleh pelanggan dan mitra kerja sebagai perusahaan yang mampu memenuhi standar mutakhir dan paling baik.

Bertumbuh Kembang

a. Antisipatif terhadap perkembangan lingkungan usaha dan selalu siap menghadapi berbagai tantangan.

b. Secara konsisten menunjukkan kinerja yang lebih baik. Unggul

a. Menjadi yang terbaik dalam bisnis kelistrikan dan memenuhi tolok ukur mutakhir dan terbaik.

b. Memposisikan diri sebagai Perusahaan yang terkemuka dalam percaturan bisnis kelistrikan dunia.

c. Mengelola usaha dengan mengedepankan pemberdayaan potensi insani secara maksimal.

d. Meningkatkan kualitas proses, sistem, produk, dan pelayanan secara berkesinambungan.

Terpercaya

a. Memegang teguh etika bisnis yang tertinggi. b. Menghasilkan kinerja terbaik secara konsisten. c. Menjadi Perusahaan pilihan.


(49)

Potensi Insani

a. Keberhasilan perusahaan lebih ditentukan oleh kesadaran anggota perusahaan untuk memunculkan seluruh potensi mereka dalam wujud wawasan aspiratif dan etikal, rasa kompeten, motivasi kerja, semangat belajar inovatif dan semangat bekerja sama.

b. Potensi insani diperkaya dengan kompetensi yang terbentuk dari pengetahuan substantial, pengetahuan kontekstual, keterampilan, kemampuan, pengalaman, dan jenjang kerja sama.

Konsekuensi visi terhadap strategi korporat adalah sebagai berikut:

a. Mewujudkan kinerja Perusahaan dengan kualitas setaraf kelas dunia dalam usaha bisnis kelistrikan.

b. Berfokus pada peningkatan kualitas proses secara terus-menerus untuk memperoleh hasil yang maksimal.

c. Membangun lingkungan kerja yang memungkinkan anggota perusahaan mentransformasikan potensi mereka menjadi kinerja perusahaan yang dihargai tinggi.

Misi dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung adalah:

Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.


(50)

Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Konsekuensi misi terhadap strategi korporat:

a. Mencari dan memanfaatkan peluang usaha secara berkesinambungan di bidang bisnis kelistrikan dan usaha lain yang terkait.

b. Mengembangkan budaya pelayanan.

c. Menerapkan prinsip-prinsip penyelenggaraan perusahaan yang baik (good corporate governance).

d. Anggota Perusahaan perlu menyadari bahwa bisnis kelistrikan adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

e. Berusaha secara konsisten untuk meningkatkan jangkauan pelayanan kelistrikan.

f. Mengembangkan dan menjalankan bisnis kelistrikan sesuai dengan harapan dan aspirasi masyarakat.

g. Mengembangkan usaha kelistrikan yang selaras dengan kebutuhan pertumbuhan ekonomi dipasar yang kompetitif.


(51)

i. Memacu pemanfaatan energi listrik secara tepat guna dan memberikan nilai tambah bagi sector ekonomi.

j. Menjadi pelopor dalam membangun masyarakat yang sadar dan cinta lingkungan.

k. Membangun dan mengoperasikan fasilitas kelistrikan yang akrab dengan lingkungan alam dan lingkungan social.

l. Menjaga dan memelihara semua fasilitas kelistrikan sehingga tidak mencemari lingkungan.

Adapun moto dari PT. PLN (Persero) Distribuis Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung adalah “Listrik untuk kehidupan yang lebih baik

(electricity for a better life).”

4.1.1.2Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan

Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung.

Dalam suatu perusahaan diperlukan suatu struktur organinsasi yang mengatur tugas dan wewenang serta tanggung jawab dari setiap bagiann adapun bentuk dari struktur organisasi yang diperlukan oleh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung adalah struktur organisasi garis dan staf dimana didalannya terdapat pebgawasan secara langsung dan spesialisasi


(52)

dalam pekerjaan. Struktur organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung dapat dilihat pada lampiran.

Sesuai dengan surat keputusan general menajer PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten No. 080.K/GM. DJBB/2008 tanggal 15 Desember 2008 mengatur susunan organisasi dan uraian kerja PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung, yaitu sebagai berikut : 1. Manajer

a. Asisten Manajer Scada dan Teknologi Informasi b. Asisten Manajer Operasi Sistem Distribusi c. Asisten Manajer Keuangan

d. Asisten Manajer Sumber Daya Manusia e. Asisten Manajer Gardu Induk

2. Asisten Manajer Scada dan Teknologi Informasi a. Supervisor RTU

b. Supervisor Perencanaan Scada c. Supervisor Teknologi Unformasi d. Supervisor Telekomunikasi e. Supervisor Peripheral

3. Asisten Manajer Operasi Sistem Distribusi a. Supervisor Perencanaan Operasi


(53)

b. Supervisor Operasi

c. Supervisor Pencana Perluasan dan Pemaliharaan d. Supervisor Pemeliharaan GI

e. Supervisor Pengusahaan Data dan Gambar f. Supervisor Logistik

4. Asisten Manajer Keuangan

a. Supervisor Pengemdalian Anggaran dan Keuangan b. Supervisor Akuntansi

5. Asisten Manajer Sumber Daya Manusia a. Supervisor Sumber Daya

b. Supervisor Sekertariat 6. Asisten Manajer Gardu Induk

a. Supervisor Gardu Induk dan Pemeliharaan b. Supervisor Pengukuran dan Transaksi Energi

4.1.1.3Uraian Tugas

Adapun uraian jabatan dari keterangan diatas adalah: A. Manajer

1. Kinerja utama : Rasio operasi, Susut, Kepuasan Pelanggan dan Citra perusahaan disamping kinerja unit lainnya.


(54)

2. Uraian fungsi utama :

a. Mensinergikan seluruh APJ dalam mengoptimalkan sumber daya dan kemitraan untuk memaksimalkan Kinerja Unit dan Citra Perusahaan berdasarkan hukum dan ketentuan yang berlaku, termasuk surat kuasa dan kebijakan General Manager, termasuk pengembangan sistem informasi terintegrasi dan online.

b. Menjalin komunikasi dan hubungan kerja internal dan eksternal yang efektif dan mengembangkan dan memberdayakan seluruh potensi SDM untuk meningkatkan Budaya Perusahaan (Integritas, Saling Percaya, Peduli dan Pembelajar) dan Good Corporate Governance

(Respnsibility, Accountability, Fairness, dan Transparancy) disertai apresiasi dan pembinaan SDM.

c. Berkoordinasi dengan unit P3B terkait, Unit Distribusi lain (bila ada) dan APD yang berbatasan.

d. Melengkapi pengaturan lebih lanjut (yang belum diatur oleh kantor Distribusi), melaksanakan monitoring dan avaluasi/audit internal. B. Asisten Manajer Scada dan Teknologi Informasi


(55)

1. Mengelola fungsi sistem informasi, fungsi administrasi scada dan telekomunikasi, fungsi pengendalian dan pemeliharaan Remote Terminal Unit (RTU), fungsi pengelolaan dan pemeliharaan Power Supply.

2. Bekerjasama dengan Asisten Manajer Operasi Sistem Distribusi, Asisten Manajer Keuangan dan SDM, Asisten Manajer Gardu Iduk, Ahli, fungsi terkait di APD untuk memaksimalkan kinerja APD dan Distribusi Jawa Barat dan Banten, khususnya penekanan susut dan tunggakan, antara lain upaya Unit Garis Depan untuk program gardu sisipan (sekaligus untuk perbaikan tegangan dan pemasaran), program analisis susut per penyulang dan per gardu dan program pengurangan tagihan listrik akibat Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) tidak terpenuhi, program kehumasan, apresiasi dan promosi pegawai dll.

C. Asisten Manajer Operasi Sistem Distribusi Fungsi utama Asisten Manajer Operasi adalah :

1. Mengelola fungsi perencanaan operasi distribusi, pengaturan operasi distribusi, pengusahaan operasi distribusi, serta mengkoordinasikan pengoperasian mobil deteksi Jaringan Tegangan Menengah (JTM), fungsi pengusahaan jaringan dan gambar, logistic bekerjasama dengan Ahli dan fungsi terkait di APD untuk memaksimalkan kinerja APD.


(56)

2. Mengkoordinasi pemanfaatan anggaran bersama Asisten Manajer Scada dan Teknologi Informasi, Asisten Manajer Keuangan dan SDM, Asisten Manajer Gardu Induk, Ahli, fungsi terkait di APD untuk memaksimalkan kinerja APD dan Distribusi Jawa Barat & Banten, khususnya penekanan susut dan tunggakan, antara lain upaya Unit Garis Depan untuk program gardu sisipan (sekaligus untuk perbaikan tegangan dan pemasaran), program analisis susut per penyulang dan per gardu dan program pengurangan tagihan listrik akibat TMP tidak terpenuhi), program kehumasan, apresiasi dan promosi pegawai, dll.

D. Asisten Manajer Keuangan

Fungsi utama Asisten Manajer Keuangan adalah :

1. Mengelola fungsi keuangan, bekerjasama dengan Asisten Manajer Scada dan Teknologi Informasi, Asisten Manajer Operasi Sistem Distribusi, Asisten Manajer Gardu Induk, Asisten Manajer SDM, Ahli dan fungsi terkait di APD, untuk memfasilitasi unit garis depan dalam memaksimalkan kinerjanya.

2. Mengkoordinasikan penyediaan likuiditas operasional dan apresiasi dan promosi pegawai, dll.

E. Asisten Manajer Sumber Daya Manusia


(57)

1. Mengelola fungsi SDM, fungsi administrasi, hokum dan komunikasi bekerjasama dengan Ahli dan fungsi terkait di APD, untuk memfasilitasi unit garis depan dalam memaksimalkan kinerjanya.

2. Mengkoordinasi apresiasi dan promosi pegawai, program kehumasan, pengembangan sarana, dll. Bersama Asisten Manajer Scada dan Teknologi Informasi, Asisten Manajer Operasi Sistem Distribusi, Asisten Manajer Gardu Induk dan Asisten Manajer Keuangan.

F. Asisten Manajer Gardu Induk

Fungsi utama Asisten Manajer Gardu Induk adalah :

1. Mengelola fungsi pengusahaan, perluasan dan pemeliharaan Gardu Induk, fungsi rele dan meter bekerjasama dengan Ahli dan fungsi terkait di APD untuk memaksimalkan kinerja APD.

2. Mengkoordinasi pemanfaatan anggaran bersama Asisten Manajer Scada dan Teknologi Informasi, Asisten Manajer Operasi Sistem Distribusi, Asisten Manajer Keuangan dan Administrasi, Ahli, fungsi terkait di APD untuk memaksimalkan kinerja APD dan PT .PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, khususnya penekanan susut dan tunggakan, antara lain upaya Unit Garis Depan untuk program gardu sisipan (sekaligus untuk perbaikan tegangan dan pemasaran), program analisis susut per penyulang dan per gardu dan program pengurangan tagihan listrik akibat


(58)

TMP tidak terpenuhi, program kehumasan, apresiasi dan promosi pegawai, dll.

4.1.1.4Aspek Kegiatan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten

Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung.

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area pengatur distribusi (APD) Bandung berfungsi sebagai sarana untuk mengatur dan mengendalikan sistem distribusi tenaga listrik agar proses penyalur tenaga listrik berjalan dengan lancar dan aman juga handal dengan sistem DCC ( Distribution Control Center) juga diharapkan pula agar energi listrik yang tidak tersalurkan akibatnya gangguan dapat ditekan sekecil mungkin.

Secara fungsional sistem pada sistem DCC ( Distribution Control Center) terdiri dari tiga macam, yaitu:

1. Fungsi Tele Control (TC), yaitu pengoperasian atau manufaktur jarak jauh terhadap peralatan–peralatan yang berbeda dilapangan dipusatkan kontrol yang dilakukan oleh dispatche.

2. Fungsi Tele Signaling (TS), yaitu fungsi pemberitahuan mengenai kondisi sistem maupun segala perubahan yang terjadi pada sistem kepada pusat kontrol.


(59)

3. Fungsi Tele Metering (TM), yaitu fungsi pencatatan terhadap besarnya listrik pada jaringan (sistem), Seperti pengukuran besar arus (beban), tegangan dan frekuensi.

Dengan adanya bantuan pemprosesan sebagai tugas pada cara konvensional bisa dilakukan oleh manusia, maka pada sistem DCC ( Distribution Control Center) didelegasikan kepada komputer, yang memungkinkan proses pengumpulan dan pengolahan data secara rutin, cepat dan akutat karena adanya package software yang bekerja secara rutin dan periodik melakukan cheking terhadap keadaan jaringan (sistem) secara keseluruhan.

Secara rinci tugas–tugas yang dilakukan sistem DCC ( Distribution Control Center) pada umumnya meliputi:

1. Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait mengenai langkah-langkah operasi yang akan dilakukan.

2. Melakukan pengumpulan data (data Acquisition) dari komponen-komponen jaringan secara periodik, seperti keadaan jaringan transmisi, transpormator daya, busbar tegangan menengah.

3. Melakukan pemantauan (monitoring) terhadap kondisi sistem, baik secara lokal maupun global kemudian melakukan analisa dan perhitungan, serta mecari kemungkinan lain, sehingga selalu beroperasi dalam keadaan yang paling optimal.


(60)

4. melakukan langkah-langkah maneuver jaringan sesuai kebutuhan dengan SOP (Standing Operation Prosedure) yang telah ditetapkan.

5. Melakukan perubahan konfigurasi jaringan sistem, sehingga data jaringan yang disajikan selalu dalam kondisi yang paling mutakhir (up to date).

6. Melakukan dan optimasi terhadap konfigurasi jaringan sistem tenaga, sehingga selalu beroperasi dalam keadaan yang paling optimal, yaitu memenuhi kriteria aman dan handal dalam batas-batas tegangan dan frekuensi yang diizinkan. Dalam melakukan tugas-tugas tersebut DCC ( Distribution Control Center) hanyalah merupakan alat Bantu dispatcher dalam melakukan pengaturan dan mengambil berbagai keputusan. Sedangkan tanggung jawab manajemen secara keseluruhan berada pada dispatcher sebagai “Brainware”, oleh sebab itu sistem DCC

( Distribution Control Center) dengan peralatan man-machine interface-nya harus dapat memberikan fasilitas-fasilitas sebagai berikut :

Menyajikan informasi dengan jelas dan ringkas

Membeikan prosedur yang jelas dan ringkas untuk keperluan interaksi dan dialog operasi dengan respon yang cepat

Membuat record atau data loging secara otomatis maupun atas permintaan operator (on operator request).


(61)

4.1.2 Prosedur Pembayaran Gaji Pegawai Dengan System Application and

Product in Data Processing (SAP) Pada PT. PLN (Peersero) Distribusi

Jawa Barat Dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung.

Pembayaran gaji pegawai dengan system application and product in data processing (SAP) pada PT. PLN (Persero) APD Bandung merupakan cara termudah dan cepat dalam proses pembayaran gaji kepada para pegawai, dalam proses ini di kenal dengan istilah administrasi payroll. Adapun penjelasan mengenai administrasi

payroll adalah:

Payroll administration adalah modul System Application and Product in Data Processing (SAP) yang mengontrol semua proses pelaksanaan payroll mulai dari persiapan data payroll dan time, perhitungan payroll dan pajak sebagai kelengkapan persiapan pelaporan payroll dan pelaporan pajak.

Penjelasan mengenai role yang terkait dengan modul payroll administration : 1. Who : payroll administrator-HR.

What :

 Memasukan transaksi data penggajian seperti potongan, premi dan pinjaman pegawai di kantor distribusi (KD).

 Mengkoordinasikan data penggajian (tunjangan/potongan) dengan


(62)

 Menjalankan payroll run dan menganalisa hasil payroll run normal dan off cycle.

 Mengevaluasi dan memproses pinjaman pegawai.

 Mempersiapkan dan membuat laporan pajak bulanan dan tahunan.

When : bulanan / jika ada kebutuhan ( AD-HOC ).

Where : Terdapat di KD (Kantor Distribusi) 2. Who : Payroll administrator-Unit.

What :

 Memasukan transaksi data penggajian seperti potongan, premi dan pinjaman pegawai di unit terkait.

 Memasukan permohonan pinjaman pegawai di unit terkait ke sistem.

 Mempersiapkan dan membuat laporan pajak bulanan dan tahunan.

When : Bulanan / jika ada kebutuhan (AD-HOC).

Where : Terdapat di APJ,AP,AJ, dan APD. 3. Who : Payroll supervisor

What :

 Mengawasi keseluruhan proses penggajian mulai dari verifikasi data untuk persiapan payroll run sampai validasi transfer gaji pagawai melalui bank.


(63)

When : Bulanan / jika ada kebutuhan (AD-HOC).

Were : Terdapat di KD

Adapun prosedur penggajian yang dilaksanakan oleh PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung adalah sebagai berikut:

1. Prosedur pencatatan waktu hadir (absensi)

Pencatatan waktu kehadiran pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung dilakukan secara online oleh masing-masing pegawai yang diawasi oleh petugas khusus (Admin) yang berada dibawah pengawasan bagian kepegawaian.

Pada tanggal yang telah ditentukan, biasanya akhir bulan, petugas yang berada dibawah pengawasan seksi tata laksana SDM meneliti kebenaran data absensi selama satu bulan kerja. Setelah ditandatangani oleh bagian masing-masing kemudian diserahkan kepada bagian gaji sebagai dasar pembuatan rekap gaji serta daftar pembayaran gaji.

2. Prosedur pembuatan daftar gaji

Pembuatan daftar gaji pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung dilakukan oleh bagian SDM. Fungsi SDM itu sendiri membuat daftar gaji karyawan. Data yang dipakai sebagai pembuatan daftar gaji karyawan adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan


(64)

karyawan, kenaikan jabatan, pemberhentian karyawan, penurunan karyawan, daftar gaji bulan sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan dalam pembuatan daftar gaji antara lain seperti mengumpulkan waktu kehadiran yang dapat diperoleh dari pencatatan waktu hadir yang telah dilakukan secara online dan menghitung gaji yang harus dibayarkan kepada masing-masing pegawai.

Proses pembuatan daftar gaji pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung dilakukan dengan cara komputerisasi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan daftar gaji sebagai berikut:

Memasukan semua potongan yang akan diterima setiap karyawan Membuat daftar gaji dan potongan

Mencocokan semua yang ada, setelah cocok dibuat bukti Bank, pembuatan gaji dan daftar gaji

Mengirimkan daftar gaji yang telah dibuat oleh bagian SDM ke seksi anggaran dan keuangan, selanjutnya diproses oleh seksi anggaran, keuangan.

3. Prosedur pembayaran gaji

Pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung didalam melaksanakan gaji dan tunjangan tentunya sangat diperlukan ketelitian dan kecermatan dimulai dari pengisian data sampai kepada


(65)

proses perhitungan. Hal ini dimaksudkan agar besarnya jumlah gaji yang akan diterima pegawai sesuai dengan apa yang harus diterima oleh setiap pegawai berdasarkan produktivitas yang diberikan oleh pegawai itu.

Pembayaran gaji dilaksanakan setiap tanggal 1 setiap bulannya yang dilakukan melalui rekening Bank BNI masing-masing karyawan. Yang menangani proses prosedur pembayaran gaji adalah bagian SDM diantaranya:

1) Menerima daftar potongan dari sumber potongan, misalnya potongan koperasi setelah itu menerima daftar nama pegawai dari tata laksana SDM 2) Memasukan data yang ada dalam formulir pegawai yang bersifat non

entry, misalnya perubahan peringkat jabatan.

3) Membuat daftar baru yang nama filenya disesuaikan dengan bulan. 4) Dilanjutkan dengan memasukan data-data pegawai yang sifatnya entry. 5) Kemudian bagian SDM melakukan pengawasan atau pengecekan sebelum

dan sesudah data dicek untuk meneliti kebenaran data.

6) Pada bagian keuangan dibuat bukti kas keluar sebanyak 3 lembar dan surat pengantar pemindahan giro sebanyak 3 lembar untuk bukti kas, lembar pertama dijadikan arsip pada bagian keuangan, lembar ke dua dan lembar ke tiga dikirim ke Bank BNI dan kemudian ke bagian akuntansi, sedangkan untuk arsip pada bagian keuangan sedangkan lembar ke tiga didistribusikan ke Bank BNI.


(66)

7) Bukti kas, rekening Bank (daftar penghasilan pegawai) dan rekapitulasi dikirim ke Bank BNI untuk diproses lebih lanjut dan dibayarkan kepada masing-masing pegawai.

8) Rincian pembayaran atau slip gaji bagian SDM didistribusikan langsung kepada pegawai sebagai tanda bukti pembayaran.

Pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung terdapat dokumen atau formulir yang digunakan dalam prosedur penggajian sebagai berikut:

1. Dokumen pendukung perubahan gaji

Dikeluarkan oleh bagian SDM khususnya bagian SiPeg (Sistem Kepegawaian) berupa surat keputusan yang berhubungan dengan karyawan, mengenai jabatan, pengangkatan karyawan baru, perubahan gaji, penurunan jabatan dan sebagainya.

2. Kartu absensi / daftar hadir

Dokumen ini merupakan catatan dari kehadiran karyawan yang diisi secara

online langsung melalui komputer. Informasi yang bisa didapatkan dari dokumen ini adalah status absensi, absen masuk, absen pulang, keterangan mengenai alas an tidak masuk kerja atau keterlambatan karyawan. Dokumen ini dimiliki oleh masing-masing bagian dan disetiap bagian memiliki satu orang yang ditugaskan untuk mengisi kartu absensi tersebut.


(67)

3. Rekapitulasi daftar hadir

Dokumen ini berisi tentang ringkasan jumlah hari kerja karyawan perdepartemen selama satu bulan dan dibuat berdasarkan kartu absensi dan surat keterangan tidak masuk kerja.

4. Daftar gaji

Dokumen ini dibuat oleh bagian SDM yang dipertanggung jawabkan ke manajer SDM dan administrasi. Dokumen ini berisi jumlah gaji dasar dikurangi potongan-potongan dan ditambah dengan tunjangan-tunjangan. 5. Rekapitulasi gaji

Suatu formulir atau dokumen yang berisikan ringkasan gaji per departemen dan dibuat berdasarkan daftar gaji.

6. Surat pernyataan gaji

Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji yang diterima beserta berbagai potongan yang menjadi beban karyawan. 7. Bukti kas keluar

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh bagian akuntansi kepada bagian keuangan berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari bagian SDM.

Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung didalam melaksanakan prosedur gaji dan tunjangan


(68)

tentunya sangat diperlukan ketelitian dan kecermatan dimulai dari pengisian data sampai kepada proses perhitungan. Hal ini dimaksudkan agar besarnya jumlah gaji yang akan diterima pegawai sesuai dengan apa yang harus diterima oleh setiap pegawai berdasarkan produktifitas yang diberikan oleh pegawai tersebut.

Pembayaran gaji dilakukan setiap bulan melalui rekening bank masing-masing pegawai. Adapun prosedur pelaksanaan pembayaran gaji pegawai dengan Program

system application and product in data processing (SAP) pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung, sebagai berikut:

a. Mulai tanggal 15 data potongan dan premi piket disiapkan melalui exel;

b. Pada tanggal 20 data potongan dan premi piket yang sudah disiapkan melalui exel tersebut di pindahkan ke dalam notepad;

c. Setelah data-data tersebut dipindahkan, pada tanggal 21-22 bagian SDM membuka Program System Application and Product in Data Processing (SAP) lalu masuk ke menu upload data potongan dan pembayaran;

d. Kemudian data-data tersebut di upload kedalam Program System Application and Product in Data Processing (SAP);

e. Masih pada tanggal 21-22, bagian SDM melihat hasil upload didalam SP 02

display spool request untuk memastikan apakah data tersebut sudah masuk ke dalam program System Application and Product in Data Processing (SAP) atau


(1)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 84

5.1 Kesimpulan ... 84

5.2 Saran ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 88

LAMPIRAN ... 89


(2)

88

DAFTAR PUSTAKA

Azhar Susanto. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.

Azhar Susanto. 2007. Penyusunan Metode dan Prosedur. Edisi Kedelapan. Bandung : Lingga Jaya.

Edytus adisu. 2008. Hak Karyawan Atas Gaji & Pedoman Menghitung Gaji pokok, Pajak Atas Gaji. Forum Sahabat.

Jogiyanto Hartono. 2005. Analisis dan Desain Informasi Terstruktur. Yogyakarta: Andi

Jonathan Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Krismiaji. 2005. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kedua; Yogyakarta : Akademi Manajemen. Perusahaan YKPN.

La Midjan. 2006. Sistem Informasi Akuntansi I, Pendekatan Manual Praktika Penyusunan Metode dan Prosedur. Edisi Kedelapan. Bandung : Lingga Jaya.

Malayu S.P. Hasibuan. 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Moh Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. 2005. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian. Bandung : Alfabetis.

http://gihon.simanjuntak.or.id/?p=13 http://books.google.co.id

http://melisalin.bitfreedom.com/erpsapsap http://intranet.pln-jabar.co.id


(3)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi:

Nama : Yosi Yuliani

NIM : 21307042

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 01 Juli 1989

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Nama Ayah : Asep Juhana

Nama Ibu : Nunung Suhaeti

Alamat : Komplek Baleendah Permai Jl. Padi Endah Utara B/421 Bandung 40375

Telepon : 085720380642 / (022) 93851457

E-mail : yosi.yuliani04@yahoo.com

Data Pendidikan: Pendidikan Formal:

1. Taman Kanak-kanak (TK) Melati. Lulus tahun 1995 (berijasah).

2. Sekolah Dasar Negri (SDN) Ariasacanagara Bandung. Lulus tahun 2001 (berijasah).

3. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negri (SLTPN) 2 Baleendah. Lulus tahun 2004 (berijasah).

4. Sekolah Menengah Atas Negri (SMAN) Dayeuhkolot. Lulus tahun 2007 (berijasah).


(4)

91

5. Tahun 2007 diterima di Sub Program Studi Akuntansi Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung (UNIKOM). Lulus tahun 2010 (berijasah)

Pendidikan Nonformal:

1. Pada tahun 2010 mengikuti Brevet Pajak ( A & B Terpadu ) UNIKOM. (bersertifikat).

Data Lain-lain:

1. Pada tahun 2007, sebagai peserta seminar Masa Gabung Mahasiswa Akuntansi (MAGMA).

2. Pada tahun 2008, sebagai peserta Mentoring Keislaman UNIKOM. 3. Pada tahun 2009, sebagai peserta seminar umum akuntansi “Froud: Can

BE Prevent or Not”.

4. Pada tahun 2009, sebagai petugas Assisten Marketing dalam acara Gathering Rusunami The Jarrdin @ Cihampelas Bandung.

5. Pada tahun 2010, sebagai peserta seminar “Metodologi Penelitian”. 6. Pada tahun 2010, sebagai peserta seminar umum akuntansi “Pentingnya

Sertifikat Staff Accounting”.

7. Pada tahun 2010, sebagai peserta seminar Hardware “Smart & Fun With

Microsoft”.

8. Pada tahun 2010, sebagai peserta seminar “Pelatihan Penulisan Naskah


(5)

(6)

MOTTO

“sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan)

Kerjakanlah dengan sungguh – sungguh (urusan yang lain)

Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”

(Q.S. Alam – Nasyrah, ayat 6 – 8 )

Kupersembahkan karya ini untuk :

Kedua orang tuaku, adik

adikku,

Serta seseorang yang selalu menyayangiku.