Analisis Kualitas Software System Aplication And Product In Data Processing (SAP) Dampaknya Terhadap Kinerja Pegawai Pada pt.PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten

(1)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

Ibnu Muttaqien 10506222

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

v PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian... 1

1.2. Identifikasi Dan Rumusan Masalah ... 5

1.2.1. Identifikasi Masalah ... 9

1.2.2. Rumusan Masalah ... 10

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian... 10

1.3.1. Maksud Penelitian ... 10

1.3.2. Tujuan Penelitian ... 11

1.4. Kegunaan Penelitian... 11

1.4.1. Kegunaan Akademis... 11

1.4.2. Kegunaan Praktis ... 12

1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 13


(3)

vi

1.6.2. Jadwal Penelitian... 20

BAB II. LANDASAN TEORI... 21

2.1.Pengertian Sistem... 21

2.2.Pengertian Informasi ... 21

2.3.Pengertian Sistem Informasi... 23

2.4.Komponen Sistem informasi ... 23

2.5.Teori Kualitas ... 24

2.5.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas ... 25

2.5.2. KualitasSoftware ... 26

2.6. Software System Aplication And Product in ata processing... 28

2.7. Konsep Kinerja ... 29

2.7.1. Kriteria Pengukuran Kinerja ... 32

2.8. Keterkaitan variabel X dengan Variabel Y ... 33

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN... 34

3.1. Objek Penelitian... 34

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 35

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 37


(4)

vii

3.2. Metode Penelitian ... 44

3.2.1. Desain Penelitian... 46

3.2.2. Operasional Variabel Penelitian... 49

3.2.2.1 Variabel (X) SAP ... 49

3.2.2.2. Variabel (Y) Kinerja Pegawai... 50

3.2.3. Metode Penarikan Sampel ... 58

3.2.3.1 Populasi... 58

3.2.3.2. Sampel ... 59

3.2.4. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ... 60

3.2.4.1 Jenis Data ... 60

3.2.4.2. Metode Pengumpulan Data... 62

3.2.5. Teknik Pengujian Data ... 63

3.2.5.1. Uji Validitas ... 64

3.2.5.2. Uji Reliabilitas ... 67

3.2.6. Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 68

3.2.6.1. Analisis Kualitatif... 68

3.2.6.2. Analisis Kuantitatif... 72

3.2.6.2.1. Analisis Korelasi ... 73

3.2.6.2.2. Analisis Regresi... 75


(5)

viii

4.1. Hasil Penelitian ... 79 4.1.1. Karakteristik Responden... 79 4.1.2. Software System Aplication And Product in Data

Processing Yang Sedang Berjalan Pada PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten... 83 4.1.2.1. Tampilan Awal Program Software System

Aplication And Product in Data Processing... 83 4.1.2.2. Tampilan Program Software System Aplication

And Product in Data ProcessingMemensiunkan pegawai ... 84 4.1.2.3. Tampilan Program Software Software System

Aplication And Product in Data Processing Membuat Surat Keputusan Pegawai... 86 4.1.2.4. Deskripsi Software System Aplication And

Product in Data Processing Yang Sedang Berjalan ... 87 4.1.2.4.1.Diagram Konteks... 87 4.1.2.4.2.Data Flow Diagram ... 88 4.1.3. Tangggapan Responden Terhadap Variabel Independen.. 90 4.1.4. Tangggapan Responden Terhadap Variabel Dependen ...102


(6)

ix

4.2.3. Koefisien Determinasi...117

4.2.4. Hasil Analisis dan Uji Hipotesis...118

BAB V. KESIMPULAN & SARAN………121

5.1. Kesimpulan…….. ...121

5.2. Saran………...122 DAFTAR PUSTAKA


(7)

x

1.1. Paradigma Penelitian SoftwareSAP terhadap Kinerja Pegawai ... 18

1.2. Teori Penghubung antara X (Kualitas Software) terhadap Y (Kinerja Pegawai) ... 19

2.1 Komponen Kinerja Pegawai... 31

3.1. Struktur Organisasi PT. PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten ... 39

3.2. Garis Kontinum ... 70

3.3. Kurva Penolakan dan Penerimaan Hipotesis... 78

4.1. Tampilan Awal Software System Aplication and Product (SAP).. .... 83

4.2. Tampilan Proses Memensiunkan Pegawai Software SAP ... 84

4.3. Tampilan Proses Penginputan Data Pegawai yang akan dipensiunkan Software SAP ... 85

4.4. Tampilan Proses Pembuatan Surat Keputusan (SK) Software SAP... 86

4.5. Diagram Konteks Yang Sedang Berjalan. ... 87

4.6. Data Flow Diagram Yang Sedang Berjalan. ... 88


(8)

xi

1.1. Perbandingan Software SAP secara umum. ... 4

1.2 Detail Perbandingan Software SAP ... 5

1.3 Jadwal Penelitian ... 20

3.1. Operasional Variabel Penelitian ... 52

3.2. Uji Validitas Variabel Independen ... 65

3.3. Uji Validitas Variabel Dependen... 66

3.4. Uji ReliabilitasSoftware SAP ... 67

3.5. Uji Reliabilitas Kinerja Pegawai ... 68

3.6. Skor Kuesioner ... 69

3.7. Kriteria Persentase Skor Tanggapan Terhadap Skor Ideal ... 71

3.8. Interprestasi Koefisien Korelasi ... 74

4.1. Jenis Kelamin Responden ... 79

4.2. Lama penggunaan Software SAP ... 80

4.3. Pendidikan Responden ... 81

4.4. Masa Kerja Responden ... 82

4.5. Indikator Functionality... 91

4.6. Indikator Functionality... 92

4.7. Indikator Functionality... 93

4.8. Indikator Usability... 93


(9)

xii

4.13. Indikator Reliability... 97

4.14. Indikator Performance... 97

4.15. Indikator Performance... 98

4.16. Indikator Performance... 99

4.17. Indikator Supportability... 100

4.18. Indikator Supportability... 100

4.19 indikator Supportability... 101

4.20. Indikator Quantity of work... 103

4.21. Indikator Quantity of work... 104

4.22. Indikator Qualtity of work... 104

4.23. Indikator Qualtity of work... 105

4.24. Indikator Job Knowledge... 106

4.25. Indikator Job Knowledge... 106

4.26. Indikator creativeness... 107

4.27. Indikator creativeness... 108

4.28. Indikator Cooperation... 109

4.29. Indikator Cooperation... 109

4.30. Indikator Dependability... 110

4.31. Indikator Dependability... 111


(10)

xiii

4.36. Nilai Korelasi PearsonProduct Moment... 115 4.37. Regresi Linier Sederhana ... 116


(11)

xviii

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Komponen Eksternal

Entitas yang dikelola oleh sistem yang menunjukan suatu objek

berupa benda atau konsep Aliran Informasi satu

arah (One Way Connector)

Berfungsi sebagai aliran masukan/keluaran searah dari proses Aliran Informasi dua

arah (Two Way Connector)

Berfungsi sebagai aliran masukan/keluaran dua

arah dari proses

Pengarsipan (Data Source)

Berfungsi sebagai koleksi data yang diingat oleh system

Proses (Data Process) Berfungsi sebagai proses


(12)

KINERJA PEGAWAI PADA PT. PLN DISTIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

Ibnu Muttaqien 10506222

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal

Menyetujui Pembimbing

Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati,. Dra,. SE,. M.Si NIP. 4127.34.02.015

Dekan Fakultas Ketua Program Studi Teknik dan Ilmu Komputer Sistem Informasi

Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, MSc Dadang Munandar, SE., M.Si NIP. 4127.70.006 NIP. 4127.70.26.019


(13)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat berpengaruh terhadap kemajuan Perusahaan. Selain itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga merangsang persaingan yang sangat ketat antar Perusahaan.

Perkembangan teknologi komputer telah mendorong terjadinya perubahan berbagai ilmu, baik dalam kajian ataupun implementasi dilapangan. Peran teknologi komputer sangat diperlukan oleh berbagai organisasi atau perusahaan, baik perusahaan kecil, menengah, hingga besar. Mengingat kebutuhan akan peningkatan efisiensi dan efektifitas dan setiap kegiatan dalam perusahaan tidak dapat diukur dan dilakukan secara cepat dan akurat tanpa adanya dukungan teknologi tersebut. Akurasi data, kecepatan waktu dan relevansi menjadi penentu kualitas informasi yang dihasilkan.

Hal yang demikian merupakan iklim yang positif bagi perkembangan Perusahaan itu sendiri, dimana masing-masing Perusahaan ingin maju lebih cepat dan lebih baik dari yang lain.

Untuk mencapai tujuannya, tiap perusahaan memerlukan sistem yang bisa mengatur semua proses bisnis yang terjadi pada perusahaan. Dari mulai proses transaksi, proses produksi dan lain-lain, hal ini dilakukan untuk mempercepat pekerjaan yang ada di dalam perusahaan tersebut.


(14)

Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Direktur Utamanya adalah Dahlan Iskan, yang dilantik pada 23 Desember 2009 menggantikan Fahmi Mochtar (yang menjabat sejak 2008).

Di Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sistem informasi pengelolaan yang dapat mendukung transaksi atau operasi sehari-hari yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya sebuah perusahaan sudah di terapakan yaitu Enterprise Resource Planning yang aplikasi nya menggunakan System Application and Product in data processing (SAP).

SAP sebagai bagian dari sistem ERP mempunyai peran yang penting, karena software SAP bagian dari sistem yang berhubungan langsung dengan user/pengguna sangat berperan dalam berhasil atau tidaknya suatu sistem informasi yang diimplementasikan pada suatu organisasi atau perusahaan.

Adapun sistem yang digunakan sebelum menggunakan software SAP adalah Sistem Informasi Pegawai (SIPEG) terdapat di di bagian SDM, Sistem Informasi Manajemen Keuangan (SIMKEU) terdapat di bagian Keuangan, dan Sistem Material (SIMAT) terdapat di bagian Logistik sistem-sistem tersebut masih belum bisa terintegrasi dengan pusat, dengan kata lain Sistem Informasi Pegawai ini masih belum terkoneksi dengan kantor pusat, sehingga kantor pusat tidak bisa mengontrol atau mengambil data yang diperlukan secara online, jadi ketika akan mengirimkan data harus dilakukan secara manual. Oleh karena itu Perusahaan Listrik Negara ingin melakukan penyeragaman sistem pada seluruh PLN jawa dan bali dengan menggunakan software SAP.


(15)

Dengan penerapan sistem yang baru, ketika kantor pusat membutuhkan informasi atau data mengenai anak perusahaan dapat langsung mengambilnya secara online. Selain itu kantor pusat juga bisa mengamati secara langsung kondisi anak perusahaan secara online.

Harapan PT.PLN dalam mengimplementasikan software SAP adalah untuk standarisasi proses bisnis di seluruh unit bisnis, disamping itu juga software SAP juga diharapkan memberikan kontribusi terhadap kinerja perusahaan dan kinerja pegawai yang lebih baik lagi.

Namun yang terjadi pada saat ini pengimplementasian software SAP masih belum efektif, karena pemahaman user terhadap software SAP yang masih kurang sehingga sering terjadi kesalahan dalam menggunakan software SAP.

Berikut ini adalah bagan perbandingan antara Sistem-sistem sebelum menggunakan software SAP dan setelah menggunakan software SAP secara umum:


(16)

Tabel 1.1. Perbandingan sebelum menggunakan SAP dan sesudah menggunakan SAP secara umum

Untuk menggambarkan lebih jelas tentang perubahan alur yang terjadi sebelum dan sesudah pengimplementasian SAP dapat dilihat pada tabel 1.2 dibawah ini:

Sistem terdahulu Kelebihan:

a) lebih user friendly (Lebih mudah digunakan) Kekurangan

a. belum terintegrasi dengan PLN pusat. b. Kualitas sistem tidak

secanggih software SAP

c. Proses pertukaran dokumen masih manual,dan dokumen yang digunakan masih hardcopy Sumber: Modul ERP PT.PLN 2008

Sistem yang digunakan saat ini SAP

Kelebihan: a) Dapat

mengintegrasikan sebagian besar dari proses bisnis. b) Akses informasi

secara Real Time/langsung c) Sistem lebih canggih Kekurangan :

a. Software SAP lebih sulit digunakan. b. Masih terdapat

kekurangan dalam mengakses sistem Sumber: Mudul ERP PT.PLN 2008


(17)

Tabel 1.2 Detail Perbandingan Sebelum menggunakan software SAP dan sesudah menggunakan SAP secara detail

No Area Bisnis Proses yang

terjadi Sebelum menggunakan SAP Sesudah menggunakan SAP 1 Financial Management (Manajemen keuangan) -General ledger (Buku Besar) -sebelum menggunakan software SAP semua dokumen atau berkas transaksi dari bagian keuangan,logistik, dan SDM di berikan kepada bagian Akuntansi, dan akan dijurnal oleh bagian akuntansi.

- ketika software SAP

diimplementasikan maka setiap bagian seperti bagian keuangan, logistik, dan SDM dapat melakukan proses penjurnalan melalui software SAP. Sehingga penjurnalan tidak terpusat kepada bagian Akuntansi. - Akun receivable

- Laporan piutang dari Bagian Niaga yang telah direkonsiliasi dengan Keuangan akan di posting oleh Bagian Akuntansi ke GL Magic

- jurnal akan terposting secara otomatis secara harian di SAP. Data koreksi juga akan terposting melalui interface ke dalam SAP - Cash

Management

-Hardcopy akan di Rekonsiliasi Bank ke SIMKEU dilakukan pada akhir bulan

- Rekonsiliasi Bank ke software SAP dilakukan setiap hari menggunakan program interface -Cost controlling - Pemantauan anggaran tidak bisa secara real time dan online

-Pemantauan anggaran dengan transaksi dapat dilakukan real time

dan online

2 Human Resource Management (Manajemen sumber daya manusia) -Organizational Management

- semua proses pengelolaan data masih dilakukan secara manual.

-Struktur

Organisasi yang berbeda

dapat dipelihara dalam sistem pada versi yang berbeda -Lowongan jabatan dapat dimonitor di


(18)

system -Struktur Organisasi dikelola di sistem - Semua perubahan organisasi

(struktur, rincian,

dll.) akan

dilakukan terpusat di Kantor Pusat dan melalui persetujuan Kantor Pusat -Personnel Administration - Proses mentransfer data pegawai masih panjang. artinya jika terdapat dua unit, satu unit ingin mentransfer data pegawai, unit tersebut harus mengambil data di database di unit1, dan mengirimkan data kepada unit2, dan kemudian dimasukkan kepada database unit2.

- file pegawai tidak bisa di transfer pada kantor pusat, sehingga proses memonitor status transfer tidak terjadi.

- proses transfer data bisa langsung dilakukan antar unit1 dan unit2 tanpa harus mentransfer data secara manual, karena unit1 dan unit2 sudah terintegrasi dengan software SAP, sehingga data bisa di Sharing secara real time

- Status transfer pegawai dapat dimonitor pada sistem oleh Kantor Pusat dan Unit Asal.

-Time management

-Sistem informasi terdahulu

-Jatah cuti tahunan/ cuti besar dan


(19)

pengelolaan waktu tidak bisa dikelola secara lengkap tunjangannya dihasilkan secara otomatis dari penghitungan di dalam sistem - Evaluasi waktu kerja dilakukan oleh sistem - Perhitungan IPS Bonus berdasarkan hasil evaluasi waktu kerja dari sistem

- Pengelolaan data yang terkait dengan waktu kerja pegawai diatur secara terpusat di dalam sistem

Payroll -untuk mengolah

data penggajian masih menggunakan sistem yang sederhana dan tidak terintegrasi dengan bagian lain

- Proses simulasi

payroll dapat dilakukan di sistem - Proses payroll

dilakukan di sistem - Hasil payroll

dapat langsung di-posting karena terintegrasi dengan bagian Keuangan Incident Report Management -proses laporan insiden masih dilakukan dengan manual dan memakan waktu yang lama karena alur proses nya panjang.

-proses sudah dilakukan oleh sistem dan alur proses nya cepat.

3 Material Management Inventory management -proses inventory management masih manual dan belum terintegrasi -proses sudah terintegrasi oleh software SAP, sehingga tikngkat keakurasian data


(20)

tinggi. Warehouse

management

-proses pengaturan gudang masih dilakukan manual oleh petugas

- software SAP dapat mengelola tempat

penyimpanan hingga ke level rak

Melihat sedikit uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem informasi yang baru dapat memberikan dampak yang positif dan juga negatif. Maka dari itu penulis menganalisis software SAP dan akan memaparkan, menjelaskan sejauh

mana kegunaan, manfaat yang dihasilkan dari sistem informasi yang telah diterapkan tersebut. Untuk mengetahui sejauh mana dampak dari kualitas software

SAP terhadap kinerja pegawai, maka perlu diadakannya suatu penelitian untuk

mengukur dari Software yang tersedia apakah sudah dapat diterima oleh karyawan atau pengguna/user.

Pengukuran tersebut berfungsi untuk meningkatkan kualitas Perusahaan Listrik Negara. Dari permasalahan diatas penulis mencoba melakukan penelitian untuk membahas kualitas software yang sudah ada dan menganalisa terhadap

software SAP, seberapa besar manfaatnya terhadap proses kinerja yang dilakukan

oleh karyawan, yang disusun menjadi sebuah karya ilmiah dalam sebuah penelitian dengan judul:

“ANALISIS KUALITAS SOFTWARE SYSTEM APLICATION AND PRODUCT IN DATA PROCESSING (SAP) DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PT. PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN ”


(21)

1.2 Identifikasi Dan Rumusan Masalah

Pengertian identifikasi masalah secara umum adalah segala sesuatu yang menjadi obyek permasalahan yang akan diteliti dengan mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data dan pengolahan data. Sedangkan pengertian rumusan masalah secara umum adalah segala sesuatu permasalahan yang dihadapi oleh instansi, atau perusahaan tersebut dan dengan permasalahan tersebut harus bisa ditindaklanjuti demi tercapainya suatu tujuan instansi, atau perusahaan Berikut adalah identifikasi masalah dan rumusan masalah yang terdapat di Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jawa Barat dan Banten:

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan diantaranya: (1) masih sering terjadi salah penginputan data yang berakibat error pada sistem, sehingga pekerjaan terganggu dan berakibat pada proses penyelesaian pekerjaan yang makin lama, (2) ketika terdapat beberapa orang membuka file yang sama, file tidak bisa dibuka, walaupun sistem memberi tahu status file yang ingin dibuka tersebut sedang dibuka oleh pegawai lain, tetapi tetapi pegawai akan membutuhkan waktu yang lama hanya untuk membuka file tersebut, dan akan berdampak kepada waktu penyelesaian tugas yang bertambah. (3) Sistem tidak fleksibel terhadap kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan, dimana sifat kebijakan-kebijakan tersebut berpengaruh terhadap format sistem, sehingga jika terjadi perubahan sistem, perusahaan harus langsung menghubungi vendor, dan itu memakan waktu dan biaya tambahan bagi perusahaan.


(22)

Masalah di atas dapat mempengaruhi kinerja karyawan dalam melakukan tugas sehari-hari, sehingga dapat menambah waktu pegawai dalam melaksanakan tugas, dengan kata lain memperlambat kinerja pegawai.

1.2.2 Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana software SAPyang sudah berjalan pada Perusahaan Listrik

Negara (PLN) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 2. Bagaimana tanggapan karyawan terhadap software SAP.

3. Bagaimana kinerja pegawai sesudah menggunakan software SAP.

4. Seberapa besar dampak software SAPterhadap kinerja Pegawai

Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penulis melakukan penelitian adalah untuk mengambil data atau informasi terhadap software SAP yang nantinya akan diolah dan digunakan untuk

mengetahui sebagaimana software SAP ini dapat diterima dan digunakan oleh

karyawan sebagai sarana untuk memepermudah karyawan dalam bekerja dan akan berpengaruh terhadap kinerja Pegawai.


(23)

1.3.2 Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui software SAPyang berjalan di Perusahaan Listrik

Negara.

2. Untuk mengetahui tanggapan user atau karyawan tentang implementasi

software SAP.

3. Untuk mengetahui kinerja karyawan setelah menggunakan software

SAP.

4. Untuk mengetahui dampak software SAP terhadap kinerja Pegawai

PLN Distribusi Jawa barat dan Banten.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini terbagi menjadi dua jenis keguaan penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut :

1.4.1 Kegunaan Akademis 1. Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi perbandingan antara Manajemen Informatika dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan, sehingga dengan adanya perbandingan tersebut dapat menguntungkan semua pihak.

2. Peneliti lain

Bisa dijadikan sebagai bahan acuan atau referensi untuk penelitian yang lebih lanjut di bidang yang sama.


(24)

3. Penulis

Membandingkan antara teori yang telah didapat di perkuliahan dengan kenyataan sesungguhnya di perusahaan tersebut, dan juga menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan terutama mengenai SAP

1.4.2 Kegunaan Praktis

a. Bagi pihak perusahaan diharapkan dapat menjadi pertimbangan dan masukan dalam mengimplementasikan software SAPsehingga Software

SAP dapat berjalan dengan optimal.

b. Bagi pihak karyawan atau user diharapkan dapat menjadi informasi yang berharga sehingga menjadi pembelajaran untuk mengoptimalkan sistem yang sudah ada.

1.5 Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis

Dibawah ini adalah kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian yang dilakukan di PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten:

1.5.1 Kerangka pemikiran

Dalam melakukan Standarisasi proses bisnis di PLN melalui sistem “back office” yang terpadu dan dapat berkembang PLN mengimplementasikan sebuah sistem informasi yang dapat mendukung aktifitas bisnis yang dilakukan oleh PLN.

Dalam bentuk yang kompleks sistem informasi melibatkan banyak pemakai dan memerlukan sarana jaringan yang memungkinkan pemakai yang tersebar di berbagai tempat yang berjauhan dapat berbagi sistem informasi. Sebuah sistem informasi membutuhkan sebuah software yang dapat dijadikan penghubung antara user dengan sebuah sistem informasi.


(25)

Jadi sebuah sistem informasi dapat berhasil diimplementasikan ditentukan oleh pemahaman user terhadap software dari sistem informasi tersebut. Hal-hal yang bisa dikerjakan oleh software tentu saja terkait dengan kualitas yang dapat dimilikinya. seperti yang diungkapkan oleh McCall dan kawan-kawan pada tahun 1977 dalam Roger (2002:611). Pada dasarnya McCall menitikberatkan faktor-faktor tersebut menjadi 3 (tiga) aspek penting, yaitu yang berhubungan dengan :

Tabel 1.3 Faktor kualitas Mccall

Product Operation Product revision ProductTransition - Corretcness

- Reliability - Efficiency - Integrity - Usability

- Maintainability - Flexibility - Testability

- Portability - Reusability - Interoperability

Dari faktor kualitas di atas Hewlett-Packard membuat faktor-faktor kualitas yang disingkat FURPS yaitu: functionality, usability, reliability, performance, suportabilityfaktor-faktor kualitas tersebut yang di gunakan penulis untuk mengukur kualitas software SAP yang di sesuaikan dengan modul PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten untuk lebih jelas nya dapat dilihat penjelasan di bawah ini:

1. Functionality, dinilai melalui evaluasi bentuk himpunan dan kemampuan program, generalitas fungsi-fungsi yang disampaikan, dan keamanan keseluruhan sistem.

2. Usability, dinilai dengan mempertimbangkan faktor manusia, keseluruhan estetika, konsistensi, dan dokumentasi.


(26)

3. Reliability, dievaluasi melalui pengukuran frekuensi dan besarnya kegagalan, akurasi hasil output, mean time between failure (MTBF), kemampuan untuk pulih dari kegagalan dan predik-tabilitas program. 4. Performance, diukur melalui kecepatan pemrosesan, waktu respon,

konsumsi kode sumber, throughput, dan efisiensi.

5. Suportability, menggabungkan kemampuan untuk memperluas program (ekstensibilitas), kemampuan beradaptasi, dan kemampuan pelayanan (atribut-atribut ini mempresentasikan sutau teknologi yang lebih umum-maintainability), serta testabilitas, kompatibilitas (kemampuan untuk mengumpulkan dan mengontrol elemen dari konfigurasi perangkat lunak, kecocokan di mana suatu sistem dapat dipasang, dan kecocokan di mana masalah dapat dilokalisasikan.

Adapun Menurut Faustino Cardoso Gomes dalam Umi Narimawati “Riset Manajemen Sumber Daya Manusia (2007:72) dimensi penilaian kinerja, yaitu :

1. Quantity of work yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan.

2. Quality of workyaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.

3. Job knowledgeyaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya.

4. Creativenessyaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.


(27)

5. Cooperationyaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain (sesama anggota organisasi).

6. Dependabilityyaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian pekerjaan.

7. Initiativeyaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggung jawabnya.

8. Personal qualityyaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramah tamahan dan integritas pribadi.

Untuk mendukung Strategi Bisnis PLN,dan meningkatkan kinerja dan produktifitas karyawan maka diperlukan solusi Software SAP yang akan diimplementasikan ke seluruh unit PLN. Hal ini sesuai dengan Perencanaan IT PLN (ITMP) dimana Software SAP merupakan salah satu alat untuk melakukan transformasi PLN menjadi perusahaan listrik kelas dunia yang cost competitive Oleh karena itu PLN menggunakan Software SAP yang dapat mengintegrasikan sebagian besar proses bisnis yang dilakukan oleh PLN.

Pengertian SAP menurut wawan dhewantoro falahah (2007:171):

“SAP adalah sebuah software yang terdiri dari 10.000 tabel dan beberapa modul yang saling terintegrasi yang dapat digunakan untuk mengendalikan proses-proses yang berjalan di dalam perusahaan.”

Dengan menggunakan software SAP diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat yang menguntungkan bagi perusahaan, fungsi utama yang terdapat pada SAP menurut (Wawan Dhewanto Falahah, 2007:11) adalah:

a) Akuntansi biaya: General ledger, account receivable, account payable, dan lain-lain.


(28)

c) Penjualan. d) Distribusi. e) Manufaktur.

f) Perencanaan produksi. g) Pengadaan.

h) Sumber daya manusia. i) Penggajian.

Dengan fungsi yang bisa dilakukan oleh SAP akan berdampak semakin baik kualitas suatu perusahaan dan akan berdampak pada semakin kompetitif nya perusahaan dalam persaingan global. Disamping itu juga dari manfaat yang diberikan SAP akan berdampak juga terhadap kinerja pegawai dan produktivitas perusahaan, dan pada akhirnya akan meningkatkan kualitas dan citra perusahaan di mata pelaku bisnis global.

Seperti yang terdapat dalam Modul PLN tentang SAP 2008 tentang pengaruh Software SAP terhadap kinerja karyawan sebagai berikut:

“Untuk mendukung Strategi Bisnis PLN dan meningkatkan kinerja dan produktifitas pegawai, maka diperlukan solusi ERP yang menggunakan software SAP yang akan diimplementasikan ke seluruh unit PLN. Hal ini sesuai dengan Perencanaan IT PLN (ITMP) dimana SAP merupakan salah satu alat untuk melakukan transformasi PLN menjadi perusahaan listrik kelas dunia yang cost competitive.”

Sedangkan pengertian kinerja menurut Faustino Cardoso Gomes dalam (Umi Narimawati,2007:76) yaitu:

“kinerja merupakan outcome yang dihasilkan dari suatu fungsi pekerjaan dalam suatu periode waktu tertentu atau pada saat ini”


(29)

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran dan teori keterkaitan antara variabel X yaitu Software SAP dengan Variabel Y yaitu kinera Pegawai menurut modul manual SAP diatas, maka dapat dirumuskan paradigma mengenai pengaruh Kualitas software SAP berdampak terhadap kinerja karyawan pada PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN, seperti yang terlihat pada gambar 1.1 berikut:

Gambar 1.1. Paradigma kerangka pemikiran

Menurut Jon Arvid Borretzen, mengenai dampak dari penggunaan pemakai kualitas software terhadap kinerja. Penggunaan dalam pengembangan

SAP merupakan adalah aplikasi untuk ERP yang terdiri dari

beberapa modul dengan

kemampuan mendukung berbagai transaksi yang dibutukan dalam proses bisnis. Transaksi ini sifatnya terintegrasi antar modul.untuk melakukan:

a) Otomatisasi

dan mengintegrasikan sebagian besar dari proses bisnisnya

b) standarisasi proses bisnis di seluruh unit bisnis

c) akses informasi secara real-time.

Modul SAP PLN (2008)

Kinerja Pegawai (Variabel Y)

kinerja merupakan outcome yang dihasilkan dari suatu fungsi pekerjaan dalam suatu periode waktu tertentu atau pada saat ini. faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja karyawan yaitu:

- Quantity of work - Quality of work - Job Knowledge - Creativeness - Cooperation - Dependability - Initiative

- Personal qualities

Faustino Cardoso Gomes dalam (Umi Narimawati, 2007:76)


(30)

sebuah software/program aplikasi dapat mempengaruhi kinerja pegawai, karena penggunaan penggunaan software/program aplikasi merupakan perilaku dan aktivitas dalam mengembangkan sebuah software/program aplikasi agar memiliki tujuan yang jelas dari software/program aplikasi tersebut.

Gambar 1.2

Teori Penghubung antara (Kualitas Software) Terhadap (Kinerja Pegawai)

1.5.2 Hipotesis

Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang masih perlu diuji. Oleh karena itu hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran suatu teori. Jika hipotesis sudah diuji dan terbukti kebenarannya maka hipotesis tersebut menjadi sebuah teori. Jadi, sebuah hipotesis diturunkan dari suatu teori yang sudah ada. Kemudian diuji kebenarannya pada akhirnya memunculkan teori baru. (Umi Narimawati ,2008:73).

Berdasarkan konsep di atas maka penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis nya sebagai barikut:

Kualitas Software Kinerja Pegawai (Software Quality) (employee performance)


(31)

“Software System Aplication And Product in Data Processing (SAP) berpengaruh Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten”

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian adalah tempat penulis melakukan observasi dan penelitian untuk dijadikan bahan dalam menyusun skirpsi.

1.6.1 Lokasi

Lokasi penulis dalam melakukan penelitian ini adalah di Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jawa Barat dan Banten

1.6.2 Waktu/Jadwal penelitian

Penulis melakukan penelitian mulai dari bulan februari 2010 hingga bulan juli 2010.


(32)

20

2.1. Pengertian Sistem

Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem. Sedangkan Menurut Jogianto (2005:1).

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu“.

2.2. Pengertian Informasi

Informasi dalam sebuah perusahaan atau instansi merupakan sesuatu yang sangat penting guna untuk mendukung kelangsungan perkembangannya. Akibat kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan atau instansi tersebut akan mengalami ketidak mampuan mengontrol sumberdaya yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan persaingannya.

Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya yang mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu


(33)

diperhatikan bahwa informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya yang diperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

Menurut Jogianto, HM (2005:3), pengertian dari informasi adalah: “Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima dan membutuhkannya”.

Informasi yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Akurat

Informasi yang diperoleh harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak boleh menyesatkan serta harus mencerminkan suatu maksud. Informasi diharuskan akurat karena dari informasi yang tidak akurat akan banyak timbul gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat Waktu

Informasi yang sampai pada yang membutuhkan tidak boleh terlambat, informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai, hal ini disebabkan karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan, maka akan berakibat fatal pada suatu organisasi, instansi maupun perusahaan.

3. Relevan

Informasi tersebut harus bermanfaat bagi yang membutuhkannya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang adalah berbeda. Informasi yang baik hanya akan dihasilkan oleh data yang baik dengan pemrosesan data yang tepat.


(34)

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing sistem atau information processing system atauinformation- generating sistem.

Menurut (Jogiyanto 2005 : 8).

“Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal sebagai suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan”.

2.4. Komponen sistem informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (Building Block), dimana masing-masing blok ini saling berintegrasi satu sama lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuannya. Adapun blok-blok tersebut sebagai berikut:

a. Blok Masukan (Input Block)

Meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model (Model Block)

Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang berfungsi memanipulasi data untuk menghasilkan keluaran tertentu.

c. Blok Keluaran (Output Block)


(35)

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

e. Blok Basis Data (Database Block)

Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer.

f. Blok Kendali (Controls Block)

Meliputi masalah pengendalian yang berfungsi mencegah dan menangani kesalahan/kegagalan sistem.

2.5 Teori Kualitas

Membicarakan tentang pengertian atau definisi kualitas dapat berbeda makna bagi setiap orang, karena kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat tergantung pada konteksnya. Banyak pakar dibidang kualitas yang mencoba untuk mendefinisikan kualitas berdasarkan sudut pandangnya masing-masing.

Menurut Roger S.Pressman (2002:108), “Kualitas sistem, aplikasi atau produk merupakan persyaratan yang menjelaskan masalah, desain model solusi, kode yang membuat program dapat dieksekusi dan pengujian yang menguji perangkat lunak untuk menemukan kesalahan”.

Software pada saat ini menjadi salah satu komponen penting dalam kehidupan manusia. software digunakan untuk mempermudah


(36)

pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan keakuratan, ketepatan dan efisiensi waktu yang tinggi.

2.5.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas

McCall dan Cavano dalam buku Roger S.Pressman (2002:109), menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi software terbagi menjadi tiga, yaitu :

1. Operasi produk (menggunakannya) 2. Revisi produk (mengubahnya)

3. Transisi produk (memodifikasinya untuk bekerja dalam lingkungan yang berbeda).

Adapun hubungan antara faktor-faktor kualitas (“kerangka kerja”) dan aspek-aspek lain dari proses rekayasa perangkat lunak adalah:

Pertama, kerangka kerja memberikan suatu mekanisme untuk manajer proyek untuk mengenali kualitas-kualitas apa yang penting. Kualitas tersebut merupakan atribut perangkat lunak, sebagai tambahan untuk koreksi dan kinerja fungsionalnya, yang mempunyai implikasi daur hidup.

kedua, kerangka kerja memberikan alat untuk menilai secara kuantitatif seberapa baik kemajuan pengembangan.

ketiga, kerangka kerja memberikan interaksi yang lebih dalam pada software.


(37)

2.5.2. Kualitas (Perangkat Lunak)

Kualitas perangkat lunak adalah gangguan yang kompleks dari berbagai faktor yang akan bervariasi pada aplikasi dan pelanggan yang berbeda yang membutuhkannya. Faktor yang mempengaruhi kualitas perangkat lunak dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok besar, yaitu:

1. Faktor yang dapat secara langsung diukur.

2. Faktor yang tidak dapat secara langsung diukur.

Menurut McCall dan kawan-kawan pada tahun 1977 dalam Roger (2002:611) telah mengusulkan suatu penggolongan faktor-faktor atau dimensi-dimensi yang mempengaruhi kualitas suatu software.

Pada dasarnya McCall menitikberatkan faktor-faktor tersebut menjadi 3 (tiga) aspek penting, yaitu yang berhubungan dengan :

1. Sifat-sifat operasional dari software (Product Operation).

2. Kemampuan software dalam menjalani perubahan (Product revision). 3. Daya adaptasi atau penyesuaian software terhadap lingkungan baru

(ProductTransition).

Dalam penelitian ini penulis mengambil faktor kualitas dari Heweltt-Packardyaitu functionality, usability, reliability, performance, suportability untuk lebih jelas nya dapat dilihat penjelasan di bawah ini:

1) Functionality, dinilai melalui evaluasi bentuk himpunan dan kemampuan program, generalitas fungsi-fungsi yang disampaikan, dan keamanan keseluruhan sistem.


(38)

2) Usability, dinilai dengan mempertimbangkan faktor manusia, keseluruhan estetika, konsistensi, dan dokumentasi.

3)Reliability, dievaluasi melalui pengukuran frekuensi dan besarnya kegagalan, akurasi hasil output, mean time between failure (MTBF), kemampuan untuk pulih dari kegagalan dan predik-tabilitas program. 4)Performance, diukur melalui kecepatan pemrosesan, waktu respon,

konsumsi kode sumber, throughput, dan efisiensi.

5) Suportability, menggabungkan kemampuan untuk memperluas program (ekstensibilitas), kemampuan beradaptasi, dan kemampuan pelayanan (atribut-atribut ini mempresentasikan sutau teknologi yang lebih umum-maintainability), serta testabilitas, kompatibilitas (kemampuan untuk mengumpulkan dan mengontrol elemen dari konfigurasi perangkat lunak, kecocokan di mana suatu sistem dapat dipasang, dan kecocokan di mana masalah dapat dilokalisasikan.

Perangkat lunak dikatakan baik apabila dapat secara utuh dan sempurna memenuhi kriteria spesifik dari organisasi perusahaan yang membutuhkan. Hal ini sering di istilahkan sebagai pemenuhan terhadap “User requirement” (kebutuhan pengguna software yang telah terlebih dahulu didefinisikan secara jelas dan detail).

Menurut Roger S.Pressman (2002:10), “Software adalah perintah (program komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan”.


(39)

Perangkat lunak merupakan kumpulan beberapa perintah yang dieksekusi oleh mesin komputer dalam menjalankan pekerjaannya. perangkat lunak ini merupakan catatan bagi mesin komputer untuk menyimpan perintah, maupun dokumen serta arsip lainnya.

Perangkat lunak juga dapat disimpan sedemikian rupa oleh komputer itu sendiri, data yang disimpan ini dapat berupa program atau instruksi yang akan dijalankan oleh perintah, maupun catatan-catatan yang diperlukan oleh komputer untuk menjalankan perintah yang dijalankannya.

2.6. Software System Application and Product in data processing (SAP)

SAP adalah perusahaan penyedia dan konsultan software yang didirikan di jerman pada tahun 1972 oleh 5 orang bekas karyawan IBM, SAP singkatan dari System, Applications, Products in data Processing.

SAP terdiri dari beberapa modul yang saling terintegrasi,Produk utamanya meliputi SAP ERP Enterprise Core yang merupakan solusi aplikasi ERP, dan SAP Business Suite, yang merupakan paket solusi aplikasi e-bisnis dan berbagai aplikasi-aplikasi lainnya seperti SAP CRM (Customer Relationship Management), SAP SCM (Supply Chain Management), SAP SRM (Supplier Relationship Management) dan SAP PLM (Product Lifecycle Management).


(40)

Fungsi-fungsi utama yang terdapat pada SAP ERP diantaranya adalah:

a) Akuntansi biaya: General ledger, account receivable, account payable, dan lain-lain.

b) Akuntansi Manajemen: Cost centers, profitability analysis dan sebagainya c) Penjualan.

d) Distribusi. e) Manufaktur.

f) Perencanaan produksi. g) Pengadaan.

h) Sumber daya manusia. i) Penggajian.

2.7. Konsep Kinerja

Konsep kinerja merujuk kepada tingkat pencapaian pegawai atau organisasi terhadap persyaratan pekerjaan.

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2005:9), mengemukakan bahwa “kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kuantitas dan kulaitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.

Dan kinerja juga merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan di konfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi yang dihubungkan dengan visi yang digunakan suatu organisasi


(41)

atau perusahaan serta mengetahui damapk positif dan negatif dari suatu kegiatan operasional.

Berdasarkan pengertian diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu, yang di akibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi.

Sedangkan Pengertian kinerja menurut Faustino Cardoso Gomes dalam Umi Narimawati “Riset Manajemen Sumber Daya Manusia”(2007:76) yaitu: “kinerja merupakan outcome yang dihasilkan dari suatu fungsi pekerjaan dalam suatu periode waktu tertentu atau pada saat ini”

Dikemukakan oleh Mathis dan Jackson (2004:85), “In most organizations the performance of individual employees is a major determinant of organizational success”. Banyak faktor yang mempengaruhi baik buruknya kinerja individu karyawan, yaitu “(1) individual ability to do the work, (2) efforts level expended, and (3) organizational support”, yang dapat disajikan dalam Gambar 2.1


(42)

Gambar. 2.1

Komponen Kinerja Pegawai

Sumber: Mathis, Robert L. and Jackson, John H., (2004:85)

Berdasarkan gambar diatas, dapat dipahami bahwa kinerja merupakan prestasi atau pencapaian hasil kerja yang dicapai karyawan berdasarkan standar dan ukuran penilaian yang telah ditetapkan. Dan banyak faktor/komponen yang membentuk kinerja individu antara lain: kemampuan, usaha yang dilakukan, serta dukungan. Kemampuan ditentukan oleh bakat, ketertarikan, dan kepribadian, sedangkan usaha yang dilakukan meliputi motivasi, etika kerja, kehadiran, rancangan pekerjaan, dan yang termasuk dukungan meliputi pelatihan dan pengembangan, peralatan dan teknologi, standar kinerja dan manajemen dan rekan kerja. Apabila keseluruhan faktor di atas diperhatikan oleh perusahaan, maka kemungkinan penciptaan kinerja individu karyawan dapat dioptimalkan.

Individual Performance (Including quantity &

quality)

Individual Ability:

Talents Interests

Personality factors

Organizational Support:

Training & Development Equipment & technology Performance standards Management & co-workers


(43)

2.7.1 Kriteria Pengukuran Kinerja

Menurut Faustino Cardoso Gomes dalam Umi Narimawati “Riset Manajemen Sumber Daya Manusia (2007:72) dimensi penilaian kinerja, yaitu :

1. Quantity of work yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan.

2. Quality of workyaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.

3. Job knowledgeyaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya.

4. Creativenessyaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.

5. Cooperationyaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain (sesama anggota organisasi).

6. Dependabilityyaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian pekerjaan.

7. Initiativeyaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggung jawabnya.

8. Personal qualityyaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramah tamahan dan integritas pribadi.


(44)

2.8. Keterkaitan variabel X (SAP) dengan variabel Y (Kinerja)

Sistem Informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut. Selain itu data juga memegang peran penting dalam sistem informasi dapat berupa formuli-formulir, prosedur-prosedur dan bentuk data lainnya

System Application and Product in data processing (SAP) yang dipakai di PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten saat ini bertujuan memberikan jawaban untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dalam meningkatkan kinerja para pegawai sehingga mencapai tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan oleh perusahaan.

Adapun keterkaitan antara variabel X yaitu Kualitas Software SAP dengan variabel Y yaitu Kinerja Pegawai, berdasarkan Jon Arvid Borretzen yaitu mengenai dampak dari partisipasi pemakai kualitas software terhadap kinerja

“Penggunaan dalam pengembangan sebuah software/program aplikasi dapat mempengaruhi kinerja pegawai aplikasi karena penggunaan software/program aplikasi merupakan perilaku dan aktivitas dalam pengembangan sebuah software/program aplikasi agar memiliki tujuan yang jelas dari software/program aplikasi tersebut”.


(45)

79 4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian merupakan hasil dari pernyataan yang terdapat di dalam tujuan penelitian. Dan hasil penelitian yang terdapat di PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah sebagai berikut :

4.1.1. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pegawai PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten dan jumlah responden yang bisa dijadikan sensus dalam penelitian ini sebanyak 55 responden. Identitas responden tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel berikut :

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase %

Pria 25 45.45

Wanita 30 54.55

Total 55 100%

Sumber : Data kuesioner yang telah diolah

Tabel 4.1 di atas memberikan gambaran mengenai jumlah responden (Pegawai yang menggunakan software SAP) yang bisa dijadikan Responden di PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten yaitu sebanyak 55 responden (Pegawai yang menggunakan software SAP), yang terdiri dari 45.45% berjenis kelamin pria dan 54.55 berjenis kelamin wanita, hal ini mengindikasikan bahwa responden yang penulis ambil adalah sebagian besar bertugas menjadi administrator sistem,


(46)

dan wanita di asumsikan lebih memiliki ketelitian dan ketekunan, sehingga dapat meminimalisasikan kesalahan dalam bekerja.

Tabel 4.2

Karakteristik responden

Lamanya Menggunakan Software SAP

No. Waktu Frekuensi Presentase%

1. 2.

< 1 Tahun > 1 Tahun

15 40

27.27 72.73

Total 55 100

Sumber : Data Kuesioner yang telah diolah

Tabel 4.2 di atas memberikan gambaran mengenai lama nya responden (Pegawai yang menggunakan software SAP) menggunakan software SAP yang terdapat pada PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten yaitu sebanyak 55 responden (Pegawai yang menggunakan software SAP), yang terdiri dari 27.27% Menggunakan Software SAP di bawah satu tahun dan 72.73 % yang menggunakan software SAP di lebih dari satu tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa software SAP sudah berjalan cukup lama, dan sebagian besar pegawai sudah menggunakan software SAP lebih dari satu tahun, hal ini akan berdampak kepada kemampuan pegawai dalam menggunakan software SAP akan bertambah.


(47)

Tabel 4.3

Karakteristik responden Berdasarkan pendidikan terakhir

No. Pendidikan terakhir Frekuensi Presentase% 1. 2. 3. 4. 5. 6. SMA SMK / STM Diploma (D3) Strata Satu (S1) Strata Dua (S2) Strata Tiga (S3)

14 5 16 21 0 0 25.45 9.09 29.09 38.18 0 0

Total 55 100

Sumber : Data kuesioner yang telah diolah

Tabel 4.3 memberikan gambaran mengenai pendidikan terakhir responden (Pegawai yang menggunakan software SAP). Jenjang pendidikan s1 lebih besar yaitu sebanyak 38.18% bila dibandingkan dengan jenjang SMA – SMK dan D3. Jadi mayoritas pendidikan terakhir wajib pajak yaitu lulusan S1. Hal ini menggambarkan PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan banten lebih memilih pegawai baru dengan standar kelulusan Sarjana (S1) atau D3, hal ini di karenakan lulusan S1 dan D3 dianggap mampu mengerjakan sebagian besar pekerjaan pokok yang ada di PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten.


(48)

Tabel 4.4

Karakteristik responden Berdasarkan Masa Kerja

No. Masa Kerja Frekuensi Presentase %

1. 2. 3. 4. 5.

< 5 Tahun 5 – 15 Tahun 16-25 Tahun 26-35Tahun >36 Tahun

14 24

8

9

0

25.45 43.64 14.55 16.36

0

Total 55 100

Sumber : Data kuesioner yang telah diolah

Dilihat dari tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten masa kerjanya 16 - 25 tahun sebanyak 14.55% kemudian < 5 tahun sebanyak 25.45% dan yang masa kerjanya 5 - 15 tahun sebanyak 43.64%. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas pegawai telah mempunyai masa kerja antara 5-15 tahun. Hal ini disebabkan Karena setiap tahun PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten membuka lowongan pekerjaan.


(49)

4.1.2. Deskripsi Software SAP yang sedang berjalan pada Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jawa barat dan Banten

Disini akan dijelaskan mengenai sistem yang sedang berjalan pada

Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jawa barat dan Banten kota Bandung. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.1.

4.1.2.1 Tampilan Awal Software System Aplication and Product (SAP).

Tampilan software dibawah ini adalah tampilan awal software SAP dimana user harus memasukkan user dan password untuk bisa menjalankan software SAP

Gambar 4.1

Tampilan Awal Software SAP pada Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jawa Barat dan Banten.


(50)

4.1.2.2 Tampilan Software System Aplication and Product (SAP) Memensiunkan Pegawai.

Tampilan Software ini merupakan tampilan ketika user pada bagian SDM telah melakukan login dan akan melakukan proses memensiunkan pegawai yaitu proses mencari data pegawai yang akan dipensiunkan.

Gambar 4.2

Tampilan Proses Memensiunkan Pegawai Software SAP pada Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jawa Barat dan Banten.


(51)

Tampilan program ini merupakan tampilan penginputan data pegawai yang akan di pensiunkan yang dilakukan oleh user bagian SDM proses ini dilakukan setelah proses pencarian pegawai yang akan dipensiunkan.

Gambar 4.3.

Tampilan Proses menginpukan data pegawai yang akan dipensiunkan Software SAP pada Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jawa barat dan


(52)

4.1.2.3 Tampilan System Aplication and Product (SAP) Membuat Surat Keputusan Pegawai.

Tampilan Software di bawah ini adalah tampilan software SAP ketika user akan membuat Surat Keputusan (SK).

Gambar 4.4.

Tampilan Proses Pembuatan Surat Keputusan (SK) Software SAP pada Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jawa barat dan Banten


(53)

4.1.2.4 Deskripsi Software System Aplication And Product in Data Processing

yang sedang berjalan

Disini akan dijelaskan mengenai deskripsiSoftware System Aplication And

Product in Data Processingyang sedang berjalan Pada PT. PLN Distribusi Jawa

Barat dan Banten.

4.1.2.4.1 Diagram Konteks

Diagram konteks menjelaskan sistem secara keseluruhan. Adapun diagram konteks yang berjalan adalah sebagai berikut:

SAP Asesor

pegawai Pimpinan

Pegawai Baru Data mutasi pegawai

Data pensiun pegawai Data tagihan kesehatan Data pembelian barang

Data absensi

Data mutasi pegawai valid Data pensiun valid Data slip gaji valid

laporan

Data pengangkatan valid Data pengangkatan


(54)

Gambar 4.5

Diagram Konteks software SAP yang berjalan

4.1.2.5. DFD (Data Flow Diagram)

Data flow diagram menjelaskan detail sistem. Adapun data flow diagram yang berjalan sebagai berikut:

Gambar 4.6


(55)

Deskripsi dari DFD yang dibuat ini adalah sebagai berikut:

1. Assesor memberikan data mutasi pada bagian SDM untuk diolah/diproses pemutasian pegawai kemudian dibuat laporan data pegawai yang dimutasi untuk pimpinan.

2. Pegawai memberikan data pensiun kepada bagian SDM untuk dilakukan proses memensiunkan pegawai kemudian dibuat laporan data pensiun untuk diberikan kepada pimpinan.

3. Pegawai memberikan data SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas) kepada bagian SDM untuk dilakukan proses pembuatan SPPD kemudian dibuat laporan SPPD untuk diberikan kepada pimpinan

4. Pegawai memberikan data tagihan kesehatan kepada bagian SDM untuk dilakukan proses pembuatan data tagihan kesehatan, kemudian diposting kepada bagian keuangan melalui Software SAP kemudian dibuat laporan SPPD untuk diberikan kepada pimpinan

5. Pegawai menyerahkan data permintaan barang kepada bagian Material Manajemen yang kemudian akan di lakukan proses pengadaan barang, kemudian dibuat laporan data permintaan barang kepada pimpinan.

6. Pegawai melakukan absen, kemudian bagian SDM, kemudian bagian SDM memproses data absensi pegawai Menggunakan Software SAP, kemudian membuat laporan data absensi untuk diserahkan kepada pimpinan.


(56)

7. Bagian SDM memproses data jumlah gaji pegawai, kemudian di posting kepada bagian keuangan, kemudian bagian keuangan memberikan slip gaji kepada pegawai, setelah itu membuat laporan data gaji pegawai untuk pimpinan.

8. Pegawai baru menyerahkan data kepada bagian SDM dan kemudian diinputkan kepada software SAP untuk selanjutnya diproses pengangkatan pegawai, dan kemudian dibuat laporan data pengangkatan pegawai baru untuk diberikan kepada pimpinan.

4.1.3.Tanggapan Responden Terhadap Software System Aplication and Product (SAP) pada Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jawa Barat dan Banten.

Implementasi kualitas software SAP diperoleh melalui perhitungan persentase terhadap skor jawaban responden. Skor tersebut diperoleh dengan memberikan angket yang berisi peryataan tentang kualitas software SAP dan kinerja pegawai. Peryataan yang mewakili kualitas software sistem SAP adalah nomor 1 sampai dengan nomor 15. Penilaian tanggapan terhadap variabel independen (kualitas software SAP) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Skor Total = x % =

x 100 % = 77,01 %


(57)

Keterangan :

Skor aktual = Jawaban seluruh responden

Skor ideal = Skor /nilai tertinggi /semua responden diasumsikan Memilih jawaban tertinggi

Responden memberi tanggapan kepada keseluruhan Variabel Independen (kualitas software System Aplication And Product) yaitu sebanyak 77,01%. Angka tersebut jika dilihat pada (Tabel 3.7) skor berada pada kategori baik. Itu menggambarkan bahwa secara keseluruhan kualitas software SAP sudah baik, namun pada ítem pernyataan 3,6,11 tanggapan responden masih cukup, melalui wawancara yang dilakukan penulis ada beberapa bagian di dalam sistem yang menghambat pekerjaan mereka. Sedangkan tanggapan responden terhadap indikator-indikator dari masing-masing variabel akan dibahas sebagai berikut.

Tabel 4.5

Kategori Jawaban Responden Terhadap Indikator Functionality

Item Pernyataan 1

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Cukup 18 32.73

Setuju 24 43.64

Sangat Setuju 13 23.63

Jumlah 55 100


(58)

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui tanggapan responden terhadap indikator functionality (fungsi Software) sebagian besar menyatakan setuju sebesar 43,64% dan 23.63 menyatakan sangat setuju, serta yang menyatakan cukup sebesar 32.73% itu menggambarkan bahwa sesungguhnya kemampuan software SAP dalam mengintegrasikan proses bisnis yang ada di PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten sudah bekerja dengan baik.

Tabel 4.6

Kategori Jawaban Responden Terhadap Indikator Functionality

Item Pernyataan 2

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Cukup 19 34.55

Setuju 26 47.27

Sangat Setuju 10 18.18

Jumlah 55 100

Sumber : Data hasil Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui tanggapan responden terhadap indikator functionality (Fungsi Software) sebagian besar menyatakan setuju sebesar 47.27%, yang menyatakan sangat setuju sebesar 18.18% serta yang lainnya menyatakan cukup sebesar 34.55% dari hasil tersebut terlihat bahwa kemampuan software SAP dalam hal akses informasi secara realtime pada PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten sudah baik.


(59)

Tabel 4.7

Kategori Jawaban Responden Terhadap Indikator Functionality

Item Pernyataan 3

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Cukup 29 52.73

Setuju 19 34.54

Sangat Setuju 7 12.73

Jumlah 55 100

Sumber : Data hasil Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui tanggapan responden terhadap indikator functionality sebagian besar menyatakan cukup, sebesar 52.73% dan yang menyatakan sangat sangat setuju sebesar 12.73% serta yang lainnya menyatakan setuju sebesar 34.54% dari hasil tersebut terlihat bahwa kegunaan software SAP dalam hal standarisasi proses bisnis belum berjalan dengan baik, hal itu mungkin terjadi karena pegawai belum bisa menggunakan software SAP dalam hal standarisasi proses bisnis.

Tabel 4.8

Kategori Jawaban Responden

Terhadap Indikator Usability(Kegunaan Software) Item Pernyataan 4

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Cukup 18 32.73

Setuju 33 60.00

Sangat Setuju 4 7.27

Jumlah 55 100


(60)

Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat diketahui tanggapan responden terhadap indikator Usability (kegunaan) sebagian besar menyatakan setuju sebesar 60.00% dan yang menyatakan sangat setuju sebesar 7.27% serta yang lainnya menyatakan cukup sebesar 32.73% dari hasil tersebut terlihat bahwa estetika dan akses informasi secara realtime yang dimiliki software SAP dapat diterima oleh pegawai (User) dan berjalan dengan baik.

Tabel 4.9

Kategori Jawaban Responden

Terhadap Indikator Usability(Kegunaan Software) Item Pernyataan 5

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Cukup 18 32.73

Setuju 24 43.64

Sangat Setuju 13 23.64

Jumlah 55 100

Sumber : Data hasil Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat diketahui tanggapan responden terhadap indikator Usability (kegunaan) sebagian besar menyatakan setuju sebesar 43.64% dan yang menyatakan sangat setuju sebesar 23.64% serta yang lainnya menyatakan cukup sebesar 32.73% dan dari hasil tersebut terlihat bahwa konsistensi software SAP dalam mengintegrasikan proses bisnis sudah dapat diterima oleh pegawai dan berjalan dengan baik hal ini terjadi dikarenakan kemampuan dan kehandalan software yang baik.


(61)

Tabel 4.10

Kategori Jawaban Responden

Terhadap Indikator Usability(Kegunaan Software) Item Pernyataan 6

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Cukup 25 45.45

Setuju 19 34.55

Sangat Setuju 11 20.00

Jumlah 55 100

Sumber : Data hasil Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat diketahui tanggapan responden terhadap indikator Usability (kegunaan) sebagian besar menyatakan cukup sebesar 45.45% dan yang menyatakan setuju sebesar 34.55% serta yang lainnya menyatakan sangat setuju sebesar 20.00% dari hasil tersebut terlihat bahwa proses dokumentasi pada software SAP belum berjalan dengan baik, hal ini dapat dipengaruhi banyak faktor, salah satu nya adalah pemahaman user tentang dokumentasi yang ada pada software SAP.

Tabel 4.11

Kategori Jawaban Responden

Terhadap Indikator Reliability (KetahananSoftware) Item Pernyataan 7

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Cukup 20 36.36

Setuju 29 52.73

Sangat Setuju 6 10.91

Jumlah 55 100


(62)

Berdasarkan tabel 4.11 di atas dapat diketahui tanggapan responden terhadap indikator Reliability sebagian besar menyatakan setuju sebesar 52.73% dan yang menyatakan sangat setuju sebesar 10.91% serta yang lainnya menyatakan cukup sebesar 36.36% dari hasil tersebut terlihat bahwa secara keseluruhan jarang terjadi kegagalan pada software SAP, walaupun kadang-kadang terjadi kegagalan dikarenakansalah penginputan yang dilakukan oleh user, hal tersebut terjadi karena pemahaman user tentang software SAP yang belum baik.

Tabel 4.12

Kategori Jawaban Responden

Terhadap Indikator Reliability (KetahananSoftware) Item Pernyataan 8

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Cukup 19 34.55

Setuju 26 47.27

Sangat Setuju 10 18.18

Jumlah 55 100

Sumber : Data hasil Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.12 di atas dapat diketahui tanggapan responden terhadap indikator Reliability (ketahanan Software) sebagian besar menyatakan setuju sebesar 47.27% dan yang menyatakan sangat setuju sebesar 18.18% serta yang lainnya menyatakan cukup sebesar 34.55% dari hasil tersebut terlihat bahwa tingkat akurasi software SAP dalam menghasilkan informasi secara realtime sudah baik.


(63)

Tabel 4.13

Kategori Jawaban Responden

Terhadap Indikator Reliability (Ketahanan Software) Item Pernyataan 9

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Cukup 20 36.36

Setuju 29 52.73

Sangat Setuju 6 10.91

Jumlah 55 100

Sumber : Data hasil Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat diketahui tanggapan responden terhadap indikator Reliability (ketahanan Software) sebagian besar menyatakan setuju sebesar 52.73% dan yang menyatakan sangat setuju sebesar 10.91% serta yang lainnya menyatakan cukup sebesar 36.36% dari hasil tersebut terlihat bahwa software SAP dapat memprediksi langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan hal ini terjadi karena kualitas software SAP yang sudah baik dan canggih.

Tabel 4.14

Kategori Jawaban Responden

Terhadap Indikator Performance (Kemampuan Software) Item Pertanyaan 10

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Cukup 14 25.45

Setuju 27 49.09

Sangat Setuju 14 25.45

Jumlah 55 100


(64)

Berdasarkan tabel 4.14 di atas dapat diketahui tanggapan responden terhadap indikator Performance (kemampuan Software) sebagian besar menyatakan setuju sebesar 49.09% dan yang menyatakan sangat setuju sebesar 25.45% serta yang lainnya menyatakan cukup sebesar 25.45% dari hasil tersebut terlihat bahwa Kecepatan sistem dalam akses informasi secara realtime sudah baik hal ini dikarenakan oleh kualitas software SAP yang baik, dan di dukung oleh jaringan serta hardware dan software yang baik pula.

Tabel 4.15

Kategori Jawaban Responden

Terhadap Indikator Performance (Kemampuan Software) Item Pernyataan 11

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Cukup 25 45.45

Setuju 19 34.55

Sangat Setuju 11 20.00

Jumlah 55 100

Sumber : Data hasil Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.15 di atas dapat diketahui tanggapan responden terhadap indikator Performance (kemampuan Software) sebagian besar menyatakan cukup sebesar 45.45% yang menyatakan sangat setuju sebesar 34.55% dan yang Sangat setuju sebesar 20.00% dari hasil tersebut terlihat bahwa Kemampuan software SAP dalam memaksimalkan efisiensi waktu untuk menyelesaikan pekerjaan masih cukup itu dikarenakan oleh kemampuan user dalam menggunakan software SAP masih kurang, sehingga dalam mengerjakan


(65)

pekerjaan masih terjadi kesalahan yang berakibat lambatnya proses penyelesaian pekerjaan.

Tabel 4.16

Kategori Jawaban Responden

Terhadap Indikator Performance (Kemampuan Software) Item Pernyataan 12

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Cukup 19 34.55

Setuju 28 50.91

Sangat Setuju 8 14.55

Jumlah 55 100

Sumber : Data hasil Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.16 di atas dapat diketahui tanggapan responden terhadap indikator Performance (kemampuan Software) sebagian besar menyatakan setuju sebesar 50.91% yang menyatakan cukup sebesar 34.55% dan yang sangat setuju sebesar 14.55% dari hasil tersebut terlihat bahwa Kemampuan software SAP dalam merespon dan mengintegrasikan proses bisnis sudah baik. Hal ini terjadi karena kualitas software SAP yang baik dan di dukung oleh jaringan,hardware yang baik pula.


(66)

Tabel 4.17

Kategori Jawaban Responden

Terhadap Indikator Suportability(Pendukung dari Software) Item Pernyataan 13

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Cukup 18 32.73

Setuju 24 43.64

Sangat Setuju 13 23.64

Jumlah 55 100

Sumber : Data hasil Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.17 di atas dapat diketahui tanggapan responden terhadap indikator Suportability (Pendukung dari Software) sebagian besar menyatakan setuju sebesar 43.64% yang menyatakan cukup sebesar 32.73% dan yang sangat setuju sebesar 23.64% dari hasil tersebut terlihat bahwa kemampuan dari software SAP yang berdapatasi terhadap kebijakan yang ada sudah baik. Hanya saja ketika terjadi kebijakan baru yang dibuat oleh perusahaan, yang mengakibatkan perubahan pada sistem, proses untuk merubah Software SAP membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang mahal.

Tabel 4.18

Kategori Jawaban Responden

Terhadap Indikator Suportability (Pendukung dari Software) Item Pernyataan 14

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Cukup 1 1.82

Setuju 38 69.09

Sangat Setuju 16 29.09

Jumlah 55 100


(67)

Berdasarkan tabel 4.18 di atas dapat diketahui tanggapan responden terhadap indikator Suportability (Pendukung dari Software) sebagian besar menyatakan setuju sebesar 69.09% yang menyatakan sangat setuju sebesar 29.09% dan yang cukup sebesar 1.82% dari hasil tersebut terlihat bahwa Konfigurasi software SAP terhadap akses informasi secara realtime sudah baik. Hal ini menggambarkan bahwa software SAP memang dapat diandalkan dalam mengakses informasi secara realtime, karena di dukung oleh jaringan dan hardware yang baik.

Tabel 4.19

Kategori Jawaban Responden

Terhadap Indikator Suportability (Pendukung dari Software) Item Pernyataan 15

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Cukup 11 20.00

Setuju 35 63.64

Sangat Setuju 9 16.36

Jumlah 55 100

Sumber : Data hasil Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.19 di atas dapat diketahui tanggapan responden terhadap indikator Suportability (Pendukung dari Software) sebagian besar menyatakan setuju sebesar 63.64% yang menyatakan cukup sebesar 20.00% dan yang sangat setuju sebesar 16.36% dari hasil tersebut terlihat bahwa perawatan yang dilakukan oleh perusahaan ketika terjadi kebijakan baru yang harus merubah


(68)

sistem software SAP sudah dilakukan dengan baik mengingat penting nya Software SAP di dalam proses bisnis PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten.

4.1.4 Hasil Analisis Kinerja Pegawai (Y) Berdasarkan Tanggapan Responden.

Analisis kinerja pegawai diperoleh melalui perhitungan persentase terhadap skor jawaban responden. Skor tersebut diperoleh dengan memberikan angket yang berisi peryataan tentang kinerja pegawai. Peryataan yang mewakili kualitas software sistem SAP adalah nomor 1 sampai dengan nomor 16. Penilaian tanggapan terhadap variabel independen (Kinerja pegawai) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Skor Total = x % =

x 100 % = 67.88 %

Keterangan :

Skor aktual = Jawaban seluruh responden

Skor ideal = Skor /nilai tertinggi /semua responden diasumsikan Memilih jawaban tertinggi

Responden memberi tanggapan kepada keseluruhan Variabel Dependen (Kinerja Pegawai) yaitu sebanyak 67.88%. Angka tersebut jika dilihat pada (Tabel 3.7) skor berada pada kategori cukup. Hal ini menggambarkan bahwa sebagian besar pegawai masih belum nyaman menggunakan software SAP dan belum bisa


(69)

dengan lancar menggunakannya, sehingga di hampir sebagian besar pegawai mennjawab cukup dalam menggunakan dan merasakan manfaat dari software SAP. Mungkin hal ini dapat di atasi dengan menambah pelatihan tentang software SAP, karena sesungguh nya ketika Suatu perusahaan mengimplementasikan suatu sistem informasi atau software baru, sesungguhnya perusahaan dengan paksa merubah budaya kerja pegawai dengan sistem informasi atau dengan software yang baru dan canggih, oleh karena itu membutuhkan waktu untuk merubah budaya kerja tersebut. Sedangkan tanggapan responden terhadap indikator-indikator dari masing-masing variabel akan dibahas sebagai berikut.

Berdasarkan penyebaran kuesioner yang peneliti lakukan tentang implementasi kinerja pegawai (Y) Diantaranya sebagai berikut:

Tabel 4.20

Kategori Jawaban Responden Terhadap Indikator Quantity of work

Item Pertanyaan 1

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Cukup 37 67.27

Setuju 18 32.73

Sangat Setuju 0 0

Jumlah 55 100

Sumber : Data hasil Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.20 di atas dapat diketahui tanggapan responden terhadap indikator Quantity of work sebagian besar menyatakan cukup sebesar 67.27% yang menyatakan setuju sebesar 32.73% dari hasil tersebut terlihat bahwa


(70)

Quantity of work (Kuantitas kerja) belum maksimal, hal tersebut dipengaruhi banyak faktor, salah satu nya adalah penguasaan pegawai terhadap software SAP.

Tabel 4.21

Kategori Jawaban Responden Terhadap Indikator Quantity of work

Item Pertanyaan 2

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Cukup 32 58.18

Setuju 23 41.82

Sangat Setuju 0 0

Jumlah 55 100

Sumber : Data hasil Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.21 di atas dapat diketahui tanggapan responden terhadap indikator Quantity of work sebagian besar menyatakan cukup sebesar 58.18% yang menyatakan setuju sebesar 41.82% dari hasil tersebut terlihat bahwa

Quantity of work (Kuantitas kerja) belum berjalan dengan baik, hal ini

dipengaruhi oleh beberapa faktor, slah satu nya dipengaruhi oleh software SAP.

Tabel 4.22

Kategori Jawaban Responden Terhadap Indikator Quality of work

Item Pertanyaan 3

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Cukup 34 61.82

Setuju 21 38.18

Sangat Setuju 0 0

Jumlah 55 100


(71)

Berdasarkan tabel 4.22 di atas dapat diketahui tanggapan responden terhadap indikator Quality of work sebagian besar menyatakan cukup sebesar 61.82% yang menyatakan setuju sebesar 38.18% dari hasil tersebut terlihat bahwa

Quality of work (Kualitas kerja) dan ketelitian pegawai setelah menggunakan

software SAP masih belum berjalan dengan baik hal itu dikarenakan penguasaan sistem yang masih kurang oleh pegawai.

Tabel 4.23

Kategori Jawaban Responden Terhadap Indikator Qualtity of work

Item Pertanyaan 4

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Cukup 29 52.73

Setuju 26 47.27

Sangat Setuju 0 0

Jumlah 55 100

Sumber : Data hasil Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.23 di atas dapat diketahui tanggapan responden terhadap indikator Quality of work sebagian besar menyatakan cukup sebesar 52.73% yang menyatakan setuju sebesar 47.27% dari hasil tersebut terlihat bahwa

Quality of work dalam hal ketepatan Pegawai dalam bekerja belum bisa berjalan

dengan sangat baik karena disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu nya adalah penguasaan pegawai terhadap Software SAP yang masih kurang.


(72)

Tabel 4.24

Kategori Jawaban Responden Terhadap Indikator Job Knowledge

Item Pertanyaan 5

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Cukup 32 58.18

Setuju 23 41.82

Sangat Setuju 0 0

Jumlah 55 100

Sumber : Data hasil Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.24 di atas dapat diketahui tanggapan responden terhadap indikator Job Knowledge sebagian besar menyatakan cukup sebesar 58.18% yang menyatakan setuju sebesar 41.82% dari hasil tersebut terlihat bahwa

Job Knowledge Pegawai sudah cukup baik, hal tersebut dipengaruhi oleh tingkat

pendidikan dan kemauan pegawai yang bersangkutan mencari informasi atau pengetahuan baru tentang pekerjaan yang biasa dilakukannya.

Tabel 4.25

Kategori Jawaban Responden Terhadap Indikator Job Knowledge

Item Pertanyaan 6

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Cukup 30 54.55

Setuju 25 45.45

Sangat Setuju 0 0

Jumlah 55 100


(73)

Berdasarkan tabel 4.25 di atas dapat diketahui tanggapan responden terhadap indikator Job Knowledge sebagian besar menyatakan cukup sebesar 54.55% dan yang menyatakan setuju sebesar 45.45% dari hasil tersebut terlihat bahwa Job KnowledgePegawai sudah cukup baik hal ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan kemauan pegawai yang bersangkutan mencari informasi atau pengetahuan baru tentang pekerjaan yang biasa dilakukannya.

Tabel 4.26

Kategori Jawaban Responden Terhadap Indikator creativeness

Item Pertanyaan 7

Tanggapan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Cukup 32 58.18

Setuju 23 41.82

Sangat Setuju 0 0

Jumlah 55 100

Sumber : Data hasil Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.26 di atas dapat diketahui tanggapan responden terhadap indikator Creativeness sebagian besar menyatakan cukup sebesar 58.18% yang menyatakan setuju sebesar 41.82% dari hasil tersebut terlihat bahwa

Creativeness Pegawai sudah cukup, hal ini terjadi karena software SAP memang

faktor kreativitas diperlukan sesekali saja, karena semua nya sudah baku dan terstruktur yang dominan adalah pemahaman tentang sistem dan ketelitian yang cukup baik, karena ketika terjadi kesalahan dalam menginput data, maka akan berpengaruh kepada seluruh data.


(1)

z tabel= 2,58

Dari perhitungan hipotesis di atas, didapat nilai Zhitung sebesar 3.093 sedangkan Ztabeladalah 2,58. Berdasarkan kriteria uji Z, yaitu:

Jika zhitung > ztable, maka H0 ditolak, berarti H1 diterima atau Software System Aplication and Product in Data Processing (SAP) berdampak terhadap kinerja karyawan pada PT. PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten

. Gambar 4.7

Kurva Penolakan dan Penerimaan Hipotesis

Dari gambar di atas dapat disimpulkan System Aplication And Product in Data Processing (SAP) berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hal ini diperkuat dengan teori penghubung antara kualitas Software SAP menurut Jon Arival Borretzen mengenai dampak dari penggunaan pemakai kualitas software terhadap kinerja, yaitu:

0

-2,58 2,58

HO Diterima HO Ditolak

HO Ditolak

3.093 -3.093


(2)

“Penggunaan dalam pengembangan sebuah software/program aplikasi dapat mempengaruhi kinerja pegawai, karena penggunaan software/programaplikasi merupakan perilaku dan aktivitas dalam pengembangan sebuah software/program aplikasi agar memiliki tujuan yang jelas dari software/program aplikasi tersebut”.


(3)

121 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pada data-data yang telah diperoleh dengan berbagai penganalisaan yang telah dilakukan, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Software System Aplication and Product in data processing yang sedang berjalan pada PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten sudah memenuhi harapan semua pihak.

2. Tanggapan responden terhadap software System Aplication and Product (SAP) secara keseluruhan sudah baik, hanya untuk pernyataan tiga,enam, dan sebelas, hasil pernyataan nya masih cukup. Hal tersebut dikarenakan beberapa fitur yang ada di dalam sistem yang masih perlu di benahi, seperi fitur keamanan data yang tidak memungkinkan beberapa orang dapat membuka file yang sama.

3. Tanggapan responden terhadap Kinerja Pegawai dikategorikan cukup untuk semua indikator yaitu indikatorQuantity of work , Quality of work, Job knowledge, Creativeness, Cooperation, Dependability, Initiative, Personal quality.

4. Dari perhitungan jipotesis, didapat nilai zhitung sebesar 3.093 sedangkan z


(4)

Aplicaion and Product (SAP) berdampak terhadap kinerja pegawai pada PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten secara signifikan, dengan alas an zhitung lebih besar disbandingkan dengan ztabel demikian juga data yang

dihasilkan dalam korelasi termasuk sedang keeratannya.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat memberikan saran kepada pihak perusahaan mengenai Software System Aplication and Product dan kinerja pegawai, penulis mencoba memberikan saran kepada pihak perusahaan. Adapun saran yang disampaikan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Bagi kualitas software System Aplication and Product pada PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten.

Dalam variabel X (software System Aplication and Product) terdapat pernyataaan yang masuk dalam kategori cukup yaitu pernyataan tiga, enam, dan sebelas, hal tersebut dikarenakan beberapa fitur di dalam sistem masih perlu dibenahi seperi fitur keamanan data yang tidak memungkinkan beberapa orang dapat membuka file yang sama.

2. Bagi pegawai pada PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten.

Hasil penelitian ini memberikan informasi kepada pegawai pada PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten. Atas kinerja pegawai harus ditingkatkan lagi dari faktor Quantity of work , Quality of work , Job knowledge, Creativeness, Cooperation, Dependability, Initiative, Personal quality


(5)

dalam setiap pekerjaan yang berdampak terhadap software System Aplication and Product menjadi meningkat.

3. Bagi penulis selanjutnya

Dalam melakukan penelitian yang sama disarankan untuk menambahkan indikator untuk kinerja pegawai yaitu: motivasi dan kedisiplinan dalam bekerja


(6)

Data Pribadi

Nama : Ibnu Muttaqien

Tempat, Tanggal Lahir : Serang, 14 November 1988 Jenis Kelamin : Laki-laki

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl. Sastradikarta No. 14 RT. 08/07 Cilegon - Banten Hp : 08562025665

Pendidikan Formal

1994 - 2000 : SD Negeri IV Cilegon. 2000 - 2003 : SLTP YPWKS. 2003 - 2006 : SMAN 2 KS.


Dokumen yang terkait

Peranan Sap (System Aplication Processing) Dalam Pelaporan Piutang Pada PT. Mestika Mandiri Medan

0 74 65

Analisa Penerapan System Application And Product In Data Processing pada PT.Indosat SRO

0 16 81

Analisa Atas Prosedur Pembayaran Pegawai Dengan System Application And Produck In Data Processing (SAP) Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area Pengatur Distribusi (APD) Bandung

14 142 98

Penggajian Karyawan Dengan program SAP (System Application and Product In Data Processing) Pada PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten

2 51 60

Prosedur Pembayaran Gaji Pegawai Dengan System Application And Product In Data Processing (SAP) Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area Pengatur Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area Pengatur Distribus

0 4 1

Analisis Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Dampaknya Terhadap Kepuasaan Kerja Pegawai Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten

1 38 150

Program aplikasi pengolahan data perpustakaan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Bandung

0 4 90

Pengaruh Program Aplikasi Sap Terhadap Prestasi kerja Di Pt.PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat Dan Banten

0 14 129

Program aplikasi pengolahan data jaringan apda PT.PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

0 4 73

Analisis Kualitas Software Systems Applications Product In Data Processing (SAP) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten

1 30 187