Dien Wijayatining rum, 2013 Analisis kesalahan mahasiswa tingkat iii jurusan pendidikan Bahasa jepang UPI tahun akademik 20122013 dalam
penggunaan setsuzokushi demo, keredomo, ga dan shikashi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2.2 Klasifikasi Kesalahan Berbahasa
Dalam mempelajari bahasa kedua, interfensi adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kesalahan. Interfensi sendiri adalah terjadinya
kekacauan pemakaian bahasa akibat dari praktek penggunaan dua bahasa secara bergantian. Sehingga bisa ditarik kesimpulanadanya kaitan yang erat antara
pemerolehan bahasa dengan kesalahan berbahasa. Terutamanya pada pemerolehan bahasa kedua Tarigan, 1995 : 3. Berdasarkan hal tersebut, secara garis besar
kesalahan itu dapat dibedakan atas :
Kesalahan antar bahasa interlanguage errors , yaitu kesalahan yang disebabkan oleh interfensi bahasa ibu siswa bahasa pertama terhadap bahasa kedua yang
dipelajari.
Kesalahan intra bahasa intralingual errors , yaitu kesalahan yang mereflesikan ciri-ciri umum kaidah yang terjadi seperti kesalahan generalisasi, aplikasi yang
tidak sempurna terhadap kaidah-kaidah dan kegagalan mempelajari kondisi- kondisi penerapan kaidah.
Disamping ragam kesalahan berbahasa yang telah dikemukakan di atas, terdapat pula empat pengklasifikasian atau taksonomi bagi kesalahan berbahasa yaitu :
1. Taksonomi kategori lingusitik,
2. Taksonimi siasat permukaan,
3. Taksonomi komparatif
Dien Wijayatining rum, 2013 Analisis kesalahan mahasiswa tingkat iii jurusan pendidikan Bahasa jepang UPI tahun akademik 20122013 dalam
penggunaan setsuzokushi demo, keredomo, ga dan shikashi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
4. Taksonomi efek komunikatif Tarigan, 1995 ; 145 .
Dari keempat taksonomi tersebut, jenis kesalahan yang terdapat dalam penelitian ini dikategorikan dalam taksonomi kategori linguistik, dikarenakan unsur-unsur yang
termasuk ke dalam taksonomi lingusitik adalah : a.
Fonologi yang mencakup ucapan bagi bahasa lisan dan ejaan bagi bahasa tulis;
b. Morfologi, yang mencakup prefiks, infiks, sufiks, konfiks, simulfiks,
perulangan kata ; c.
Sintaksis, yang mencakup frasa, klausa, kalimat ; d.
Leksikon dan pilihan kata Tarigan, 1995 : 196 .
Dikarenakan penelitian ini berkaitan erat dengan setsuzokushi yang merupakan unsur pembentuk kalimat, maka kesalahan berbahasa dalam penelitian ini termasuk ke
dalam kesalahan kategori sintaksis. Sesuai berdasarkan dengan pengertian sintaksis yakni suatu cabang lingustik yang mengkaji tentang struktur dan unsur kalimat. Sutedi, 2003 :
61 .
2.2 Tujuan dan Manfaat Analisis Kesalahan