Peranan Divisi Tour And Hotel Discovery Tour And Travel Jakarta Dalam Mempererat Interpersonal Relations Karyawan Melalui Kegiatan Employee Gathering

(1)

iv

WayTo Strengthen Interpersonal Relations Between Employees

by:

Through Employee Gathering Activities

Rusiana 43307009 Under the guidance of: Andi Nurul Huda, S.Ikom

This research aims is to determine role of Discovery Tour And Travel Jakarta’s Tour And Hotel Division in the way to strengthen interpersonal relations between employees through employee gathering activities using indicators of activity. the media, messages, constraints, and roles.

This research use descriptive method. The techniques of data collection conducted by researchers through interviews, library research, participant observation, and search data online. The subjects of this research is the Discovery Tour and Travel Jakarta and have three people informant.

The results showed that in conducting an employee gathering, tours and hotel divisions perform coffee morning, eat together, outbound activity, joint tours, and watch movie together. The m

The role

edia which is used is the bulletin board, telephone and intranet. submission of the message using the informative and persuasive. The obstacles that occur in this gathering is due to financial problems, place and transportation, participating employees, and also internal conflict.

of Discovery Tour And Travel Jakarta’s Tour And Hotel Division in the way to strengthen interpersonal relations between employees through employee gathering activities goes well, this is proven from the interviews and observations made that the employee of Discovery Tour And Travel Jakarta shows that there is a strong correlation between fellow employees, it would appear based on the observations.

The researchers suggested to add variations to the intimacy of this division can be well maintained and that no employee was absent in following the activities undertaken.


(2)

iii

Kegiatan Employee Gathering

Oleh: Rusiana 43307009 Di Bawah Bimbingan: Andi Nurul Huda, S.Ikom

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peranan Divisi Tour And Hotel Discovery Tour And Travel Jakarta Dalam Mempererat Interpersonal Relations

Karyawan Melalui Kegiatan Employee Gathering menggunakan indikator kegiatan, media, pesan, hambatan dan peranan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti melalui wawancara, studi pustaka, observasi partisipan dan penelusuran data online. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Discovery Tour And Travel Jakarta dan mempunyai informan sebanyak 3 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam melakukan employee gathering, Divisi Tour And Hotel melakukan kegiatan coffee morning, makan bersama, outbound, wisata bersama dan nonton bareng. Media yang digunakan adalah papan pengumuman, telepon dan intranet. Penyampaian pesan menggunakan informatif dan persuasif. Hambatan yang terjadi dikarenakan masalah keuangan, tempat dan transportasi, keikutsertaan pegawai dan internal conflict.

Peranan Divisi Tour And Hotel Discovery Tour And Travel Jakarta Dalam Mempererat Interpersonal Relations Karyawan Melalui Kegiatan Employee Gathering dianggap berhasil, hal ini terbukti dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan bahwa karyawan Discovery Tour And Travel Jakarta menunjukkan adanya hubungan yang erat di antara sesama karyawan, hal tersebut terlihat berdasarkan pengamatan.

Adapun saran yang peneliti sampaikan adalah menambah variasi-variasi kegiatan agar keakraban divisi ini dapat terjalin dengan baik serta agar karyawan tidak ada yang absen dalam mengikuti kegiatan yang dilakukan.


(3)

1

1.1Latar Belakang Masalah

Dalam mengembangkan hubungan yang harmonis dengan para karyawan, seorang Public Relations Officer (PRO) bukan hanya duduk di kantornya, melainkan harus berkomunikasi langsung dengan para karyawan. Ia harus senantiasa mengadakan kontak pribadi (personal contact). Yang dimaksudkan karyawan disini adalah semua pegawai. PRO harus senantiasa berkomunikasi dengan mereka yakni mendatangi mereka dan bercakap-cakap. Hasil dari komunikasi tersebut, kita dapat mengetahui sikap, pendapat, kesulitan, keinginan, harapan dan perasaannya.

Komunikasi internal kini menjadi syarat utama public relations, yang termasuk ke dalam salah satu publik internal, karyawan adalah tulang punggung yang menjalankan suatu perusahaan ataupun organisasi. Manajemen boleh berkonsep, tetapi karyawan adalah pihak pelaksana. Ibaratnya bagian sebuah mobil, karyawan adalah mesin yang menjalankan mobil tersebut, sementara manajemen adalah kemudinya. Sebagai bagian dari organisasi tempatnya bekerja. Oleh karena itu pihak manajemen harus dapat merancang suatu bentuk komunikasi yang dapat menyampaikan berbagai informasi penting kepada karyawan, maupun menjadi wadah untuk menampung pemikiran dan aspirasi mereka.


(4)

Employee public atau publik karyawan adalah salah satu intenal publik yang dijadikan salah satu sasaran dari kegiatan public relations

di dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Mereka merupakan potensi yang sangat berarti dalam organisasi, potensi mana yang dapat dikembangkan lebih baik dari sebelumnya. Karena itu mereka dianggap salah satu publik yang menentukan suksesnya organisasi, maka perlu diadakan hubungan baik dan terarah (Neni Yulianita, 1999 : 59)”

Peranan adalah “Tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa.” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002:75). Sedangkan interpersonal relations (hubungan antar pribadi) merupakan hubungan yang terjadi antara seseorang dengan orang lain. Jadi mempererat interpersonal relations antar karyawan adalah cara perusahaan untuk mempererat hubungan antar karyawan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. interpersonal relations antar karyawan tersebut dapat berhasil jika perusahaan mengetahui sikap individu masing-masing karyawannya. Didalam interpersonal relations yang terjalin antar karyawan terdapat proses dimana hubungan yang awal nya sekedar basa-basi atau tidak akrab, menjadi akrab dengan adanya proses.

Sebuah perusahaan akan berjalan dengan baik apabila karyawan menyukai pekerjaannya dan adanya kerja sama para karyawan. Untuk menjaga perusahaan tetap berjalan dengan baik, maka perusahaan pun harus memberikan semangat kepada karyawan dan membina hubungan baik antar karyawan dengan melakukan

employee gathering. Employee gathering sendiri harus disusun dengan baik dan efektif agar berjalan dengan lancar sehingga memberikan keuntungan kepada


(5)

pihak perusahaan maupun karyawan. Perusahaan menginginkan yang terbaik bagi karyawan, dengan begitu karyawan pun akan melakukan hal yang terbaik kepada perusahaan. Tetapi seringkali terjadi masalah antara perusahaan dengan karyawan dengan berbagai cara, baik dari perbedaan persepsi dan persaingan antara karyawan serta masalah gaji dan jabatan. Disinilah pentingnya public relations

dalam perusahaan. Ketika seorang Public Relations Officer melihat adanya ketidakberesan dalam perusahaan, maka peranan PR tersebut harus dijalankan dan memikirkan cara untuk menyelesaikan konflik internal itu.

Public relations memiliki banyak sekali peranan penting dalam setiap perusahaan. Dimana public relations ini harus memiliki skill yang baik. Penampilan yang menarik, menguasai bahasa asing, memiliki komunikasi yang baik dan juga mempunyai banyak pengetahuan merupakan beberapa macam hal yang harus dimiliki oleh seorang Public Relations Officer.

Besar sekali peranan public relations dalam sebuah perusahaan. Dimana

public relations adalah seseorang yang bertugas dalam meningkatkan citra perusahaan, ditangan merekalah dapat terlihat positif atau negatifnya sebuah perusahaan. Begitu juga dengan produktivitas kerja perusahaan, dimana public relations harus mampu melihat bagaimana semangat kerja karyawan dalam bekerja. Melihat dari pernyataan diatas dapat kita lihat bahwa kerja seorang public relations sangatlah besar dalam mempertahankan sebuah perusahaan. Pentingnya

public relations memang tidak perlu diragukan lagi.

Dengan menggunakan public relations, suatu perusahaan bisa memetik keuntungan dalam peningkatan kesadaran akan perusahaan mereka dan produk


(6)

mereka; perekrutan dan pemeliharaan staf yang lebih baik; pangsa pasar yang lebih besar; kesetiaan pelanggan dan kepuasan pemegang saham.

Dengan kata lain, public relations dapat membantu perusahaan beroperasi lebih sukses di semua bidang bisnis. Maka dari itu, PR sangat menunjang kinerja suatu perusahaan. Public relations bekerja di beberapa bagian seperti pembuatan iklan, berkomunikasi dengan klien, merencanakan sesuatu yang berhubungan dengan kinerja perusahaan. PR terdapat di berbagai macam perusahaan atau instansi-instansi baik negeri maupun swasta.

Adapun Discovery Tour and Travel secara organisasi tidak memiliki

public relations, namun memiliki divisi yang bernama Divisi Tour and Hotel

yang memiliki pekerjaan serta fungsi yang sama dengan public relations. Seperti bertemu klien, membantu mengadakan employee gathering. Dari latar belakang diatas maka peneliti berharap penelitian ini dapat menjawab rumusan masalah tentang “Bagaimana Peranan Divisi Tour And Hotel Discovery Tour And Travel Jakarta Dalam Mempererat Interpersonal Relations Karyawan Melalui Kegiatan Employee Gathering?”

1.2Identifikasi Masalah

Melihat dari latar belakang masalah diatas, dalam usaha untuk mempererat

interpersonal relations karyawan melalui kegiatan employee gathering. Discovery Tour and Travel telah melaksanakan beberapa cara dalam mempererat

interpersonal relations karyawan melalui peranan yang dilakukan oleh Divisi


(7)

1. Bagaimana kegiatan Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel

Jakarta dalam mempererat interpersonal relations karyawan melalui kegiatan employee gathering?

2. Bagaimana media yang digunakan Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel Jakarta dalam mempererat interpersonal relations

karyawan melalui kegiatan employee gathering?

3. Bagaimana pesan Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel

Jakarta dalam mempererat interpersonal relations karyawan melalui kegiatan employee gathering?

4. Bagaimana hambatan-hambatan yang dihadapi Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel Jakarta dalam mempererat interpersonal relations karyawan melalui kegiatan employee gathering?

5. Bagaimana peranan Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel

Jakarta dalam mempererat interpersonal relations karyawan melalui kegiatan employee gathering?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud penelitian

Penelitian dimaksudkan untuk melihat peranan dari Divisi Tour And Hotel Discovery Tour And Travel Jakarta dalam mengaplikasikan tindakan yang dilakukan untuk mempererat interpersonal relations karyawan melalui kegiatan


(8)

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan-tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kegiatan Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel Jakarta dalam mempererat interpersonal relations

karyawan melalui kegiatan employee gathering.

2. Untuk mengetahui media yang digunakan Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel Jakarta dalam mempererat

interpersonal relations karyawan melalui kegiatan employee gathering.

3. Untuk mengetahui pesan Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel Jakarta dalam mempererat interpersonal relations

karyawan melalui kegiatan employee gathering.

4. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel Jakarta dalam mempererat

interpersonal relations karyawan melalui kegiatan employee gathering.

5. Untuk mengetahui peranan Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel Jakarta dalam mempererat interpersonal relations


(9)

1.4Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Sebagai pengembangan studi ilmu public relations yaitu tentang “Peranan

public relations dalam mempererat interpersonal relations karyawan”. 1.4.2 Kegunaan Praktis

Sedangkan kegunaan penelitian ini secara praktis adalah sebagai berikut : 1. Kegunaan bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat membuat peneliti lebih menguasai materi peranan Public Relations lebih mendalam, khususnya tentang Peranan

Public Relations dalam mempererat interpersonal relations karyawan melalui kegiatan employee gathering dan diharapkan dapat menambah pengalaman bagi peneliti tentang kerja seorang Public Relations dalam suatu perusahaan.

2. Kegunaan bagi Universitas

Bagi universitas, khususnya program studi Public Relations, penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan wawasan tentang Peranan

Public Relations dalam mempererat interpersonal relations karyawan melalui kegiatan employee gathering.

3. Kegunaan bagi Discovery Tour and Travel Jakarta

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan kepada Discovery Tour and Travel Jakarta dalam mempererat


(10)

1.5Kerangka Pemikiran

1.5.1 Kerangka Teoritis

Menurut kamus Bahasa Indonesia, peranan adalah “tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu perusahaan” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002:75)

Jefkins menyatakan dalam bukunya: Public Relations,

Public relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.” (Jefkins, 1992,9)

“Public relations adalah sekelompok orang yang mempunyai kaitan kepentingan dengan suatu organisasi” (Effendy, 1997:131). Setiap orang didalam suatu organisasi pasti harus memiliki hubungan yang baik antar sesama agar tidak terjadinya masalah. Dengan adanya hubungan yang baik ini dapat dilihat melului

interpersonal relations hubungan antar pribadi.

Menurut Anita Taylor et.al (1977:187) komunikasi interpersonal yang efektif meliputi banyak unsur, tetapi hubungan interpersonal barangkali yang paling penting. Banyak penyebab dari rintangan komunikasi berakibat kecil saja bila ada hubungan baik diantara komunikan. Sebaliknya, pesan yang paling jelas, paling tegas dan paling cermat tidak dapat menghindari kegagalan, jika terjadi hubungan yang buruk.


(11)

Dalam meningkatkan interpersonal relations antar sesama karyawan maka dibuatlah acara seperti employee gathering. Acara ini bertujuan untuk membangun semangat kerja karyawan.

Menurut Dr. Kustadi Suhandang (1973:36), pertemuan lain yang bersifat rileks perlu diadakan. Untuk memupuk rasa akrab dan setia kawan, serta human relation di antara pegawai dan keluarganya perlu diadakan pertemuan pertemuan dalam bentuk hiburan atau darmawisata.

Employee gathering adalah para pekerja/karyawan yang melakukan pertemuan atau berkumpul bersama untuk mengadakan pesta, acara atau fungsi sosial lainnya.”1

Penetrasi merupakan proses bertahap, dimulai dari komunikasi basa-basi yang tidak akrab dan terus berlangsung hingga menyangkut topik pembicaraan yang lebih pribadi/akrab, seiring dengan berkembangnya hubungan. Di sini orang akan membiarkan orang lain untuk lebih mengenal dirinya secara bertahap. Dalam proses ini biasanya orang akan menggunakan persepsinya untuk menilai keseimbangan antara upaya dan ganjaran (costs and rewards) yang diterimanya atas pertukaran yang terus berlangsung untuk memperkirakan proses hubungan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Teori Social Penetration. Altman dan Taylor (1973) yang mengemukakan suatu model perkembangan hubungan yang disebut social penetration atau penetrasi sosial, yaitu suatu proses dimana orang saling mengenal satu dengan lainnya.

1


(12)

mereka. Jika perkiraan tersebut menjanjikan kesenangan/keuntungan, maka mereka secara bertahap akan bergerak menuju tingkat hubungan yang lebih akrab.

1.5.2 Kerangka Konseptual

Dalam uraian tentang peranan, interpersonal relations dan employee gathering diatas, penulis mengaplikasikan kedalam penelitian ini, maka Discovery Tour and Travel mengadakan sebuah kegiatan yang dilakukan untuk mempererat hubungan antar pribadi antara karyawan. Dengan terciptanya hubungan interpersonal yang baik antar karyawan maka terjadi juga hubungan baik di dunia kerja.

1. Employee gathering merupakan kegiatan yang direncanakan oleh Divisi

Tour And Hotel Discovery Tour and Travel. Kegiatan yang dilakukan bermacam-macam tergantung Divisi Tour And Hotel Discovery Tour and Travel memakai cara bagaimana.

2. Interpersonal relations karyawan bertujuan untuk membina hubungan baik antara karyawan dan mengenal lebih dalam.

3. Discovery Tour and Travel melakukan kegiatan ini untuk membantu karyawan mengenal lebih dalam dan mempererat hubungan tersebut.

Hasil yang diinginkan dari terjadinya penetrasi sosial antara karyawan adalah: tidak akrab (proses ) akrab

Dalam hal ini tidak akrabnya adalah suatu hal yang terjadi dalam pekerjaan dimana dari awal mereka yang cuma menyapa dan sekedar basa-basi mengalami proses yang dilakukan dalam employee gathering (kegiatan-kegiatan) yang


(13)

mempererat hubungan interpersonalnya. Sehingga dari yang tidak akrab menjadi akrab.

1.6Pertanyaan penelitian

Penelitian ini menggunakan pertanyaan-petanyaan penelitian yang bertujuan dapat memberikan sebuah arahan pada penelitian. Peneliti mengembangkan pertanyaan-pertanyaan secara tebuka kepada subjek penelitian. Wawancara yang dilakukan pun merupakan sebuah bentuk deep interview yang bersifat tidak terstruktur. Mengacu kepada hal tersebut, maka daftar pertanyaan yang dibuat bukan pedoman baku melainkan sebuah alur/arah. Jawaban yang diberikan oleh subjek penelitian yang memungkinkan untuk terus berkembang. Pertanyaan penelitian sebagai alur/arah dalam penelitian berkenaan dengan :

a. Bagaimana pesan Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel

Jakarta dalam mempererat interpersonal relations karyawan melalui kegiatan employee gathering?

1) Apa bentuk pesan yang disampaikan? 2) Seperti apa pesan informatif dan persuasif? 3) Siapa yang membuat pesan tersebut?

b. Bagaimana media yang digunakan Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel Jakarta dalam mempererat interpersonal relations

karyawan melalui kegiatan employee gathering? 4) Apa saja media yang digunakan?


(14)

6) Mengapa media ini perlu dibuat? 7) Dimana media itu diletakkan?

c. Bagaimana kegiatan Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel

Jakarta dalam mempererat interpersonal relations karyawan melalui kegiatan employee gathering?

8) Apa saja kegiatan yang dilakukan?

9) Apa manfaat dari dilakukannya kegiatan employee gathering? 10)Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan tersebut?

11)Seberapa sering kegiatan ini dilakukan? 12)Dimana kegiatan ini dilakukan?

d. Bagaimana hambatan-hambatan yang dihadapi Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel Jakarta dalam mempererat interpersonal relations karyawan melalui kegiatan employee gathering?

13)Apa saja hambatan yang terjadi?

14)Bagaimana mengatasi hambatan tersebut?

e. Bagaimana peranan Divisi Tour and Hotel Discovery Tour and Travel

Jakarta dalam mempererat interpersonal relations karyawan melalui kegiatan employee gathering?

1.7Metode Penelitian

Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai proses pemecahan masalah yang diselidiki dengan melukiskan keadaan subjek dan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya.


(15)

Jalaludin Rakhmat dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Komunikasimendefinisikan deskriptif analisis sebagai berikut:

“…… Suatu metode yang membahas masalah dengan memaparkan, menafsirkan dan menulikan suatu keadaan atau peristiwa yang kemudian dianalisis serta mengambil kesimpulan dari masalah yang di bahas. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.” (Rakhmat, 1997 : 14).

1.8Teknik Pengumpulan Data dan Analisa Data

1.8.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengambilan data dimana peneliti langsung berdialog dengan responden untuk menggali informasi dari responden.

Definisi wawancara adalah “suatu proses komunikasi diadik rasional dengan tujuan yang serius dan ditetapkan terlebih dulu yang dirancang untuk mempertukarkan perilaku dan dan melibatkan tanya jawab “atau singkatnya” suatu percakapan berdasarkan suatu maksud“. Namun definisi tersebut agak terbatas, karena wawancara membatasi wawancara dengan tujuan yang serius. Wawancara juga telah menjadi bentuk hiburan yang populer seperti disiarkan televisi dan radio. (Stewart, 2000:40).

Wawancara dilakukan pada Manager Tour and Hotel dan Tour Consultant and Hotel,


(16)

2. Observasi

Observasi yaitu pemilihan, pencatatan, pengumpulan dan pengolahan data yang ditinjau secara langsung atau pengamatan yang diperoleh secara teratur.

3. Studi Pustaka

Peneliti juga menggunakan teknik pengumpulan data studi pustaka yaitu dimana peneliti mencari data dengan cara menelusuri literatur-literatur (buku, majalah, jurnal-jurnal ilmiah, dan lain-lain).

4. Penelurusan Data Online

Selain wawancara, observasi, dan studi pustaka, peneliti juga menggunakan teknik pengumpulan data penelusuran data online untuk melengkapi data-data yang didapat peneliti dan untuk mempercepat kerja peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.

1.8.2 Analisis Data

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metodologi kualitatif dengan metode deskriptif. Data kualitatif dapat berupa kata-kata, kalimat-kalimat, baik yang diperoleh dari wawancara ataupun observasi. Karena penelitian ini merupakan kualitatif, sehingga dalam tahap penganalisisan data, peneliti dituntut untuk mampu memberikan makna pada data. Seperti yang dikutip dari Kriyantono, yaitu

Tahap analisis data memegang peran penting dalam riset kualitatif. Kemampuan periset memberi makna kepada data


(17)

merupakan kunci apakah data yang diperolehnya memenuhi unsur realibilitas dan validitas atau tidak. Realibilitas dan validitas data kualitatif terletak pada diri periset sebagai instrumen riset.” (Kriyantono, 2007:192)

Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif sehingga pembahasannya dilakukan secara deskriptif yang meliputi tahapan :

1. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti pada saat melakukan wawancara maupun dokumen-dokumen yang berkaitan.

2. Klasifikasi data, yakni proses pengklasifikasian ke dalam teori tertentu. Klasifikasi data ini digunakan agar peneliti benar-benar memilih data-data yang dianggap valid.

3. Analisis data, yakni pemaknaan terhadap data. Dalam melakukan pemaknaan atau interpretasi tersebut, periset menggunakan teori untuk menjelaskan dan beragumentasi.

1.9Subjek Penelitian dan Informan

1.9.1 Subjek Penelitian

Dimana subjek penelitian ataupun tempat memperoleh keterangan penelitian ialah Discovery Tour and Travel Jakarta dengan sumber keterangan/informasi yang diperoleh dari Divisi Tour And Hotel. Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa jenis penelitian ini adalah kualitatif, sehingga kuantitas subjek penelitian bukanlah hal yang utama. Penilaian informan lebih didasarkan pada kualitas informasi yang terkait dengan tema penelitian (Idrus, 2001:38).2

2

http://www.findtoyou.com/ebook/download-20090626014843bab20iii20+20iv2006422040-66667.html(minggu,09 mei 2010, 13:57


(18)

1.8.2 Informan

Informan adalah sumber data yang diperlukan oleh peneliti dalam sebuah penelitian. Informan dipilih guna mendapatkan informasi yang sesuai dengan permasalahan penelitian, dimana terlebih dahulu peneliti menetapkan siapa saja informannya dan mendelegasikan tugas di bidang yang sesuai dengan tema penelitiannya. Informan-informan tersebut akan diminta bertukar pikiran dengan peneliti, berbicara, atau membadingkan suatu kejadian yang ditemukan oleh subjek lain. (Moleong, 2001)3

1. Subjek yang sudah lama tinggal secara intensif dan menyatu dengan kegiatan yang menjadi objek penelitian

Informan yang dipilih untuk mendapatan informasi guna mendukung data yang diperoleh serta sesuai dengan permasalahan penelitian informan-informan tersebut diminta untuk bertukar pikiran dengan penulis, berbicara atau membandingkan suatu kasus yang ditemukan oleh subjek lain. Sehingga informan yang dipilih haruslah sesuai dengan kriteria yang berlaku guna menghindari data yang kurang akurat. Kriteria-kriteria yang dimaksud dalam menentukan informan menurut Spadley (yang dikutip dalam : Faisal,1990) antara lain :

2. Subjek yang masih terlibat secara aktif pada lingkungan yang menjadi sasaran penelitian

3

Petra Christian University Library - jiunkpe-s1-ikom-2008-jiunkpe-ns-s1-2008-51401111-9015-gay-chapter3.pdf (Minggu, 09 Mei 2010, 13:28 WIB)


(19)

3. Subjek yang dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah dulu

4. Subjek yang masih tergolong asing dengan penulis.

Menurut prosedur diatas dalam mencari informan, maka peneliti mendapatkan tiga orang yang bersedia menjadi informan dalam melakukan penelitian ini. Adapun jumlah informan dalam penelitian ini berjumlah tiga orang adalah Manager Tour and Hotel dan Tour Consultant and Hotel

Untuk memperoleh data penelitian yang mencerminkan keadaan subjek penelitian dan bisa menggambarkan (menjawab) apa yang menjadi tujuan dan permasalahan penelitian. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam pengambilan informan. Purposive sampling adalah teknik sampling yang digunakan peneliti, jika peneliti memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu (Riduwan, 2008:63). Informan yang diambil dari peneliti berjumlah tiga orang, diambil dari subjek penelitian diatas. Berikut datanya :

Tabel 1.1 Data dari informan

No Nama Jabatan

1 Theodora Linda Manager Tour and Hotel

2 Maria W Tour Consultant and Hotel


(20)

1.9 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.9.1 Lokasi

Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data sebagai syarat penulis tugas akhir ini, penulis memilih DISCOVERY TOURS & TRAVELS Kompleks Puri Mutiara blok A No. 8 – 9 Jl. Griya Utama, Sunter – Jakarta Utara 14350.

1.9.2 Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai Juli 2010

No Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengajuan Judul

2 Pendahuluan

3 Pengajuan Bab1-3 4 Pengumpulan data 5 Penulisan laporan 6 Bimbingan 7 Analisis Data 8 Pengajuan Bab IV,

Bab V

9 Pendaftaran Sidang 10 Sidang TA


(21)

1.10 Sistematika

Sistematika penulisan yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut : BAB I

Latar belakang penelitian, Identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, pertanyaan penelitian, metode penelitian, teknik pegumpulan data dan analisis data, subjek penelitian dan informan, lokasi dan waktu penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSAKA

Berisikan mengenai pengertian, fungsi, tujuan, lingkup public relations. Serta tinjauan peranan, interpersonal relations dan employee gathering.

BAB III OBJEK PENELITIAN

Bab ini menjelaskan sejarah lembaga yaitu Discovery Tour And Travel

Jakarta,

BAB IV HASIL PEENLITIAN DAN PEMBAHASAN

Data informan, deskriptif hasil penelitian, dan pembahasan masalah. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran-saran untuk Discovery Tour And Travel Jakarta dan untuk penelitian selanjutnya.


(22)

20

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Public Relations

2.1.1Pengertian Public Relations

Manusia adalah makhluk yang banyak diberi kelebihan dibandingkan dengan makhluk lainnya, bagaimana cara berjalan, bicara, dan berlari. Manusia mempunyai kelebihan tersendiri. Namun di balik kelebihannya itu manusia harus bisa berusaha berhubungan dengan sesamanya atau dengan lingkungannya, karena manusia dikatakan sebagai makhluk sosial. Manusia dituntut untuk berkomunikasi atau melakukan hubungan dengan masyarakat secara baik. Sejalan dengan pernyataan diatas tadi, akan dikemukakan beberapa pengertian atau definisi tentang public relations, dari sekian banyak definisi yang ada.

a) Menurut J. C. Seidel, Public Relations Director, Division of Housing, state of New York, public relations adalah

Public Relations is the continuing process by which management endeavors to obtain goodwill and understanding of its customers, its employees and the public at large, inwardly through self analysis and correction, out wardly through all means of expression“

( Public Relations adalah proses yang kontinu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para langganannya, pegawainya dan publik umumnya, kedalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan ) (Suhandang, 1973 : 21)


(23)

b) Dalam Kongres Dunia 1 Asosiasi Public Relations di Mexico City tahun 1978, disepakati public relations itu didefinisikan sebagai

“seni dan ilmu sosial yang menganalisis kecenderungan, memperkirakan konsekensi- konsekuensi kecendrungan itu, memberi saran pada pimpinan organisasi, dan mengimplementasikan program aksi yang terencana demi kepentingan organisasi dan kepentingan publik” (Ruslan, 1999:17)

c) Philip Lesley (1992:5) mendefinisikan public relations sebagai kegiatan yang membantu organisasi dan publik-publiknya untuk saling beradaptasi.

Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan, terdapat ciri-ciri yang melekat pada kegiatan public relations pada umumnya, antara lain:

1. Komunikasi yang dijalankan public relations adalah dua arah timbal balik atau

two way symetric .

2. Kegiatan public relations adalah penyebaran informasi, penggiatan persuasi dan pengkajian pendapat umum

3. Sasaran public relations yang dituju adalah publik yang berada didalam organisasi atau di luar organisasi.

4. Efek dari public relations adalah terbinanya hubungan yang harmonis antara organisasi dan publik.

5. Tujuan public relations adalah meningkatkan citra dihadapan publik dan menciptakan adanya saling pengertian antara publik internal maupun eksternal.

Definisi-definisi diatas kiranya memberi gambaran yang lebih jelas tentang konsep public relations. Meskipun rangkaian 2 kata (Public dan Relations) dapat


(24)

diartikan melalui berbagai cara. Tetapi public relations tetap suatu seni, suatu teknik yang memerlukan keahlian khusus.

2.1.2Fungsi Public Relations

Fungsi dalam Bahasa Inggris yang berarti function, bersumber pada perkataan bahasa latin, functio, yang berarti penampilan, perbuatan pelaksanaan atau kegiatan. Fungsi Public Relations Officer (PRO) dalam konsepnya ketika menjalankan tugas dan operasionalnya, baik sebagai komunikator dan mediator, maupun organisator, menurut Onong Uchjana Effendy, dalam bukunya, Hubungan Masyarakat Suatu Komunikologis adalah sebagai berikut:

1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi;

2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan publik eksternal;

3. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasinya kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada organisasi;

4. Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi demi kepentingan umum;

5. Operasionalisasi dan organisasi public relations adalah bagaimana membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang menimbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak publiknya (Ruslan Rosady,1995 : 9)


(25)

Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan mengenai fungsi public relations yang ada, pada intinya adalah sebagai berikut :

a. Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang diwakilinya dengan publiknya;

b. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajemen organisasi atau perusahaan;

c. Membentuk corporate image, artinya peranan public relations berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaga. (Rosady, 1995:10)

Betrand R. Canfield dalam bukunya “Public Relations Principles and Problems” menjelaskan secara lebih luas mengenai fungsi dari public relations ini dengan tidak memandang apakah kegiatan public relations itu bersifat internal maupun eksternal. Dalam bukunya, ia mengemukakan tiga fungsi public relations:

a) It should serve the public’s interest (mengabdi kepada kepentingan publik)

b) Maintain good communication (memelihara komunikasi yang baik) c) And stress good morals and manners (menitikberatkan moral dan

tingkah laku yang baik). (Yulianita, 1999: 49).

Profesi public relations dengan berbagai kegiatan dan tantangan yang dihadapi dalam menjalankan tugasnya menyangkut unsur-unsur citra baik (good image), itikad baik (good will), saling pengertian (mutual understanding), saling mempercayai (mutual confidence), saling menghargai (mutual appreciations) dan toleransi (tolerance)


(26)

Fungsi utama public relations adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan antara lembaga/organisasi dengan publiknya, intern maupun ekstern dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan, motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga/organisasi. (Rachmadi,1992:21).

Selanjutnya mengutip dari Edwin Emery dalam “Introductions to Mass Communications” F. Rachmadi menyebutkan fungsi public relations:

“The planned and organized effort of a company or institutions to establish mutually beneficial through acceptable communications relationship with its various publics (upaya yang terencana dan terorganisasi dari sebuah perusahaan atau lembaga untuk menciptakan hubungan-hubungan yang saling bermanfaat dengan berbagai publiknya)” (Rachmadi, 1992:21).

Menurut Rhenald Kasali dalam Dalam bukunya Manajemen Public Relations, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia mengatakan :

“Fungsi manajemen dalam konsep public relations bertujuan menciptakan dan mengembangkan persepsi terbaik bagi suatu lembaga, organisasi, perusahaan, atau produknya terhadap segmen masyarakat, yang kegiatannya langsung atau tidak langsung mempunyai dampak bagi masa depan organisasi, lembaga, perusahaan, atau produknya”.( Rosady Ruslan, 1995 : 11)

Fungsi public relations adalah menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, sehingga dengan adanya komunikasi yang timbal balik ini kesenjangan komunikasi dalam organisasi bisa diantisipasi dan tercipta hubungan yang harmonis.

Dengan memelihara komunikasi yang baik, yaitu hubungan komunikatif diantara public relations dengan publik internal maupun publik eksternal yang


(27)

dilakukan secara timbal balik yang dilandasi empati sehingga menimbulkan rasa simpati.

2.1.3Tujuan Public Relations

Pada dasarnya tujuan yang ingin dicapai oleh public relations

mengembangkan goodwill dan menciptakan hubungan kerja sama dengan berbagai publik. Menurut Dimock Marshall.CS tujuan PR dibagi menjadi 2, yaitu

a. Secara Positif

Berusaha untuk mendapatkan dan menambah penilaian dan

goodwill suatu organisasi atau badan. b. Secara Defensif

Berusaha untuk membela diri terhadap massa yang bernada negatif, bilamana diserang dan serangan itu kurang wajar. Padahal organisasi kita tidak salah, dengan demikian tindakan ini adalah salah satu aspek penjagaan atau pertahanan. (Yulianita, 2007:42)

Yulianita dalam bukunya “Dasar-dasar Public Relations”, mengatakan ada empat hal yang prinsip dari tujuan public relations yakni:

1. Menciptakan citra yang baik 2. Memelihara citra yang baik 3. Meningkatkan citra yang baik

4. Memperbaiki citra jika citra organisasi kita menurun/rusak. (Yulianita,1999: 43).

Menurut Frank Jefkins tujuan public relations adalah: “Meningkatkan

favorable image/citra yang baik dan mengurangi atau mengikis habis sama sekali

unfavorable image/citra yang buruk terhadap organisasi tersebut”. (Yulianita, 1999: 42). Sedangkan menurut Charles S. Steinberg tujuan public relations adalah: “Menciptakan opini publik yang favorable tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh badan yang bersangkutan”. (Yulianita, 1999: 42).


(28)

Dari berbagai pendapat diatas, maka dapat dirumuskan tentang tujuan public relations secara umum/universal yang pada prinsipnya menekankan tujuan pada aspek citra/image. Citra merupakan salah satu tujuan penting bagi sebuah perusahaan, karena dengan memiliki citra yang baik, sebuah perusahaan akan dinilai bonafid. Hal ini memberikan pengaruh pada tingkat kepercayaan publik-publikya.

2.1.4Lingkup Public Relations

Pada umumnya kegiatan PR ditujukan pada kegiatan internal publik dan eksternal publik, kedua macam publik ini dapat juga dikenal dengan istilah

stakeholder. Publik internal berada dalam organisasi sedangkan publik eksternal merupakan publik yang berada diluar organisasi.

A. Internal Public Relations

Macam-macam publik ini tergantung pada jenis, sifat, atau karakter dari organisasinya. Berikut ini merupakan publik internal secara umum didalam perusahaan atau organisasi :

1. Publik pegawai (employee public) 2. Publik manajer (manager public)

3. Publik pemegang saham (stockholder public) 4. Publik buruh (labour public)

Khusus untuk publik pemegang saham (stockholder public) bisa juga dimasukan kedalam kategori eksternal PR, karena ada juga perusahaan yang telah


(29)

karyawan dengan sikap yang sama, tanpa membeda-bedakan tingkat, pendidikan dan lain-lain. Salah satu internal public relations yang dapat menunjukan perhatian terhadap kepentingan karyawan diantaranya mengadakan gathering

dalam perusahaan.

B. Eksternal Public Relations

Sama halnya dengan internal PR, eksternal PR juga tergantung pada jenis, sifat, atau karakter dari organisasinya. Berikut ini merupakan publik eksternal secara umum didalam perusahaan atau organisasi :

1. Publik Pers (press public)

2. Publik Pemerintahan (government public) 3. Publik masyarakat sekitar (community public) 4. Publik rekanan atau pemasok (supplier public) 5. Publik pelanggan (customer public)

6. Publik konsumen (consumer public)

7. Publik bidang pendidikan (educational public) 8. Publik umum (general public)

2.1.5 Media Public Relations

Dalam mencapai tujuan-tujuan Public Relations, ada kalanya penggunaan media pers, radio, dan televisi tidak sesuai, apalagi jika khalayak yang hendak dicapai hanya terdiri dari beberapa kelompok kecil saja, seperti staf atau anggota organisasi yang hanya cukup dijangkau melalui jurnal internal. Dibawah ini


(30)

penulis kutip mengenai media yang dapat diciptakan sendiri oleh humas didalam perusahaan/organisasinnya.

1. Jurnal Internal (house journals)

2. Video 3. Slide

4. Kaset-kaset rekaman video

5. Kursus-kursus pendidikan tambahan 6. Ucapan-ucapan lisan

7. Seminar dan konferensi

8. Eksibisi khusus. (Jefkins, 1992:127)

Itulah delapan bentuk wahana komunikasi internal yang dikutip dari Jefkins. Sedangkan Ruslan membagi media humas kedalam 4 kelompok, yaitu :

1) Media umum, seperti surat-menyurat, telepon, fax, dan telegraf

2) Media massa, seperti media cetak yakni surat kabar, majalah, tabloid, bulletin. Sedangkan media elektronik seperti televisi, radio dan film

3) Media khusus, seperti iklan, logo dan nama perusahaan atau produk yang merupakan sarana atau media untuk tujuan promosi dan komersial yang efektif

4) Media internal, yaitu media yang digunakan untuk kepentingan kalangan terbatas dan non komersial serta lazim digunakan dalam aktifitas humas.


(31)

Media internal terbagi menjadi 4, yaitu :

a) House jurnal, seperti majalah bulanan, profil perusahaan, laporan tahunan perusahaan, buletin dan tabloid

b) Printed materials, seperti barang cetakan untuk publikasi dan promosi, berupa booklets, leaflets, kartu nama, memo dan kalender c) Spoken and visual word, seperti audio visual, rekaman video, dan

sebagainya

d) Media pertemuan, seperti seminar, rapat, presentasi, diskusi, pameran, acara khusus, sponsorship dan gathering meet.

2.2 Tinjauan Tentang Peranan

Peranan dalam kamus Bahasa Indonesia adalah “tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa” (Kamus Bahasa Indonesia 2002:75)

Menurut Onong Uchjana Effendy, dalam kamus komunikasi Peranan adalah suatu yang menjadi bagian atau yang memegang pimpinan secara menonjol dalam suatu peristiwa (Effendy 1986: 315). Peranan humas dalam suatu organisasi menurut Dozier & Broom (1995) dibagi menjadi 4 kategori, yaitu :

1. Expert Prescribert

Ahli humas yang berpengalaman dan memilki kemampuan tinggi dapat membantu untuk mencari solusi dalam menyelesaikan masalah dengan publiknya (public relationship);


(32)

2. Communication Fasilitator

Humas bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan oleh publiknya dari organisasi bersangkutan sekaligus herus mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada publiknya;

3. Problem Solving Process Fasilitator

Dalam hal proses pemecahan persoalan humas ini, merupakan bagian tim manajemen untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasehat (adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang sedang dihadapi secara rasional dan profesional;

4. Communication Technican

Berbeda dengan tiga peranan humas profesional sebelumnya yang terkait erat dengan fungsi dan peranan manajemen organisasi sedangkan dalam communications technican ini sebagai journalist resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan mhetod of communications in organization.


(33)

2.3 Tinjauan Tentang Interpersonal Relations

Hubungan antar pribadi/ intepersonal relations adalah suatu hubungan yang terjadi antara seseorang dengan orang lain dimana ketika memulai suatu hubungan diperlukannya komunikasi. Dan komunikasi yang tepat dalam memulai hubungan antar pribadi adalah komunikasi anatar pribadi. “Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara individu-individu” (Littlejohn, 1999).

Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik yang melibatkan hanya dua orang secara tatap-muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun non-verbal, seperti suami-istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, seorang guru dengan seorang muridnya, dan sebagainya.

Steward L. Tubbs dan Sylvia Moss (dalam Deddy Mulyana, 2005) mengatakan ciri-ciri komunikasi diadik adalah:

• Peserta komunikasi berada dalam jarak yang dekat;

• Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan, baik secara verbal maupun non-verbal.

Komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk menjalankan fungsi instrumental sebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapat menggunakan kelima alat indera kita untuk mempertinggi daya bujuk pesan yang kita komunikasikan kepada komunikan kita. Sebagai komunikasi yang


(34)

paling lengkap dan paling sempurna, komunikasi antarpribadi berperan penting hingga kapanpun, selama manusia masih mempunyai emosi. Kenyataannya komunikasi tatap-muka ini membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya, berbeda dengan komunikasi lewat media massa seperti surat kabar, televisi, ataupun lewat teknologi tercanggihpun.

Jalaludin Rakhmat (1994) meyakini bahwa komunikasi antarpribadi dipengaruhi oleh persepsi interpersonal; konsep diri; atraksi interpersonal; dan hubungan

interpersonal.

• Persepsi interpersonal

Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi, atau menafsirkan informasi inderawi. Persepi interpersonal adalah memberikan makna terhadap stimuli inderawi yang berasal dari seseorang(komunikan), yang berupa pesan verbal dan nonverbal. Kecermatan dalam persepsi

interpersonal akan berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi, seorang peserta komunikasi yang salah memberi makna terhadap pesan akan mengakibat kegagalan komunikasi.

• Konsep diri

Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Konsep diri yang positif, ditandai dengan lima hal, yaitu: a. Yakin akan kemampuan mengatasi masalah; b. Merasa setara dengan orang lain; c. Menerima pujian tanpa rasa malu; d. Menyadari, bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak


(35)

seluruhnya disetujui oleh masyarakat; e. Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubah. Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi antarpribadi, yaitu:

1. Nubuat yang dipenuhi sendiri. Karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Bila seseorang mahasiswa menganggap dirinya sebagai orang yang rajin, ia akan berusaha menghadiri kuliah secara teratur, membuat catatan yang baik, mempelajari materi kuliah dengan sungguh-sungguh, sehingga memperoleh nilai akademis yang baik.

2. Membuka diri. Pengetahuan tentang diri kita akan meningkatkan komunikasi, dan pada saat yang sama, berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan tentang diri kita. Dengan membuka diri, konsep diri menjadi dekat pada kenyataan. Bila konsep diri sesuai dengan pengalaman kita, kita akan lebih terbuka untuk menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan baru.

3.Percaya diri. Ketakutan untuk melakukan komunikasi dikenal sebagai

communication apprehension. Orang yang aprehensif dalam komunikasi disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri. Untuk menumbuhkan percaya diri, menumbuhkan konsep diri yang sehat menjadi perlu.


(36)

4. Selektivitas. Konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep diri mempengaruhi kepada pesan apa kita bersedia membuka diri (terpaan selektif), bagaimana kita mempersepsi pesan (persepsi selektif), dan apa yang kita ingat (ingatan selektif). Selain itu konsep diri juga berpengaruh dalam penyandian pesan (penyandian selektif).

• Atraksi interpersonal

Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang. Komunikasi antarpribadi dipengaruhi atraksi

interpersonal dalam hal:

1.Penafsiran pesan dan penilaian. Pendapat dan penilaian kita terhadap orang lain tidak semata-mata berdasarkan pertimbangan rasional, kita juga makhluk emosional. Karena itu, ketika kita menyenangi seseorang, kita juga cenderung melihat segala hal yang berkaitan dengan dia secara positif. Sebaliknya, jika membencinya, kita cenderung melihat karakteristiknya secara negatif.

2.Efektivitas komunikasi. Komunikasi antarpribadi dinyatakan efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Bila kita berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan dengan kita, kita akan gembira dan terbuka. Bila berkumpul dengan denganorang-orang yang kita benci akan membuat kita tegang,


(37)

resah, dan tidak enak. Kita akan menutup diri dan menghindari komunikasi.

• Hubungan interpersonal

Hubungan interpersonal dapat diartikan sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain. Hubungan interpersonal yang baik akan menumbuhkan derajat keterbukaan orang untuk mengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya, sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung di antara peserta komunikasi. Miller (1976) dalam Explorations in Interpersonal Communication, menyatakan bahwa

“Memahami proses komunikasi interpersonal menuntut hubungan simbiosis antara komunikasi dan perkembangan relasional, dan pada gilirannya (secara serentak), perkembangan relasional mempengaruhi sifat komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan tersebut.”1

1. Model pertukaran sosial (social exchange model)

Terdapat sejumlah model dalam menganalisa hubungan interpersonal tetapi mengikuti ikhtisar dari Coleman dan Hammen (1974:224-231) ada empat model:

2. Model peranan (role model)

3. Model permainan (the “games people play” model)

4. Model interaksional (interactional model)

1

April 2010, 15:18 WIB)


(38)

Hubungan interpersonal terjalin melalui lima tahap yaitu :

1. Kontak

Pada tahap pertama kita membuat kontak. Ada beberapa macam persepsi alat indra. Anda melihat, mendengar dan membaui seseorang. Menurut beberapa periset, selama tahap inilah – dalam empat menit pertama nteraksi awal – anda memutuskan apakah anda ingin melanjutkan hubungan ini atau tidak. Pada tahap inilah penampilan fisik begitu penting, karena dimensi fisik paling terbuka untuk diminati secara mudah. Namun demikian, kualitas-kualitas lain seperti sikap bersahabat, kehangatan,keterbukaan dan dinamisme juga terungkap pada tahap ini. Jika anda menyukai orang ini dan ingin melanjutkan hubungan, anda dapat beranjak ke tahap kedua.

2. Keterlibatan

Tahap pengenalan lebih jauh, ketika kita mengikatkan diri kita untuk mengenal orang lain dan juga mengungkapkan diri kita.

3. Keakraban

Anda mengikat diri anda lebih jauh pada orang ini. 4. Perusakan

Merupakan penurunan hubungan, ketika ikatan diantara kedua pihak melemah. Pada tahap ini anda merasa bahwa hubungan ini mungkin tidaklah sepenting yang anda pikirkan sebelumnya.

5. Pemutusan

Adalah tahap pemutusan ikatan yang mempertalikan kedua pihak. (DeVito,1997:232 – 235)

Lebih jauh, Jalaludin Rakhmat (1994) memberi catatan bahwa terdapat tiga faktor dalam komunikasi antarpribadi yang menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik, yaitu: a. Percaya; b. sikap suportif; dan c. sikap terbuka


(39)

2.4 Tinjauan Employee gathering

Pembicaraan tatap muka secara pribadi dan langsung merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk memperlihatkan sikap terbuka antar karyawan maupun dengan atasan. Tersedianya suatu fasilitas bagi para pegawai untuk melakukan komunikasi ke pihak manajemen dan antar sesama karyawan. Maka dibuatlah berbagai kegiatan untuk menjalin hubungan yang baik antar sesama karyawan, salah satunya adalah employee gathering.(Jefkins & Yadin:2002)

employee berasal dari Bahasa Inggris, yang artinya buruh atau pekerja/karyawan.”2

gathering berasal dari kata gather (kumpul), yang artinya A group of people or things who do the meeting or get together for party, event or social function (sekelompok orang atau komunitas yang melakukan pertemuan atau berkumpul bersama untuk mengadakan pesta, acara atau fungsi sosial lainnya).”3

employee gathering adalah para pekerja/karyawan yang melakukan pertemuan atau berkumpul bersama untuk mengadakan pesta, acara atau fungsi sosial lainnya.”4


(40)

38 BAB III

OBJEK PENELITIAN

3.1 Sejarah Discovery Tour and Travel Jakarta

Discovery Tours & Travels dibangun pada tahun 2002 oleh tim yang terdiri dari perjalanan Consultant Membership: ASITA (Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies) Memberikan pelayanan di industri perjalanan, inovatif & menawarkan solusi lengkap perjalanan. Memberikan pelayanan dalam penerbangan, kapal pesiar, hotel, paket perjalanan, peziarah wisata, wisata golf, MICE dan lain pribadi atau bisnis reservasi sesuai dengan setiap klien perjalanan yang sangat profesional dengan pengalaman bertahun-tahun dan memiliki sambungan di seluruh dunia diantaranya adalah Singapore, Malaysia, China, Thailand, Amerika, Alaska, Eropa, dan lain-lain. Dan memiliki tujuan pengetahuan dan petunjuk yang memberikan nilai besar dan pengalaman yang tak terlupakan setiap kali perjalanan. Discovery Tours and Travels memiliki banyak

customers dari perusahaan-perusahaan yang cukup berkembang pesat seperti Prudential, Sido Muncul Group, PT. Satya Langgeng Sentosa.

Demi mempertahankan kinerja perusahaan dan menghadapi persaingan, maka setiap perusahaan memiliki visi dan misi untuk mencapai target yang diinginkan. Pencapaian visi dan misi tersebut perlu dilakukan melalui tindakan efektif dan efisien untuk mencapai sasaran yang dituju.


(41)

3.1.1 Sejarah Divisi Tour and Hotel

Discovery merupakan salah satu perusahaan yang berkembang di bidang

tour and travel yang menyediakan berbagai perjalanan baik dalam maupun luar negeri. Maka divisi tour and hotel serta ticketing sangatlah berperan penting dalam meningkatkan dan menunjang kinerja perusahaan dalam membina hubungan dengan customers. Divisi ini sudah ada ketika perusahaan pertama kali berdiri. Dimana peran divisi tour and hotel lebih menuju pada reservasi hotel atau melakukan sebuah perjalanan. Serta ticketing lebih menjual tiket secara online maupun secara langsung. Maka peran serta dari semua hal diatas sangat lah penting.

Bagian Tour and Hotel telah ada sejak berdirinya Discovery Tours and Travels sebagai jasa dalam pemesanan paket wisata dan reservasi hotel baik lokal maupun internasional. Customer dapat memesan paket wisata bila sudah ada dalam daftar perjalanan paket wisata yang sudah disiapkan atau dapat juga memilh atau mengatur tempat wisata yang diinginkan. Bagian tour and hotel

juga menjalani peran sebagai divisi yang sering bertemu klien dalam rapat di suatu perusahaan dalam menentukan paket perjalanan wisata. Serta menjadi divisi yang mengatur kegiatan-kegiatan internal di Discovery Tour and Travel

Jakarta.

Proses dalam pemesanan paket wisata maupun hotel dapat dilakukan melalui

website, email, via telepon ataupun pelayanan secara langsung. Divisi Tour and Hotel akan melakukan pengecekan terhadap tempat wisata yang akan dituju melalui internet ataupun via telepon kepada bagian tour tempat yang


(42)

dituju. Dalam melakukan pemesanan hotel, pihak divisi Tour and Hotel akan melakukan pengecekan melalui via telepon atau pun melalui messenger. Jika pemesanan hotel dalam negeri atau luar negeri maka Divisi Tour and Hotel

akan segera menelpon ke bagian informasi hotel untuk dalam maupun luar negeri yaitu, MG.

3.2 Visi dan Misi Discovery Tour and Travel

Setiap lembaga atau instansi memilki visi dan misi, begitupun dengan Discovery Tour and Travel yang visi dan misinya adalah sebagai berikut :

3.2.1 Visi Discovery Tour and Travel

Menciptakan sebuah perjalanan wisata dan layanan yang melebihi kepuasan pelanggan, berkomitmen profesional dengan lebih dari 7 tahun pengalaman, kami bercita-cita untuk menyediakan layanan pelanggan yang unik dan sangat baik dalam lingkungan pribadi.

3.2.2 Misi Discovery Tour and Travel

Menyediakan sebuah perjalanan yang istimewa dan begitu indah serta menawarkan pengalaman pengalaman yang menyenangkan dan memperluas pengetahuan kepada setiap orang.

3.3 Motto Discovery Tour and Travel

3.3.1 Motto Discovery Tour and Travel

DISCOVERY merupakan perusahaan yang bergerak dalam jasa


(43)

DISCOVERY memiliki motto perusahaan yang menjadi dasar berjalannnya perusahaan ini. Motto Discovery, yaitu :

3.4 Logo Discovery Tour and Travel

Connects you to the world”

Setiap perusahaan mempunyai suatu identitas diri perusahaan tersebut. Maka Discovery Tour and Travel pun memiliki identitas diri yang berupa logo perusahaan, seperti yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 3.1 Logo Perusahaan

Sumber : Arsip Discovery Tours and Travels (2010) 3.4.1 Makna Karakter Logo

Logo ini menjelaskan tentang nama perusahaan dengan jelas yaitu

Discovery Tours and Travels. Dimana tulisan Discovery itu memakai warna biru yang melambangkan kenyamanan dalam dalam melakukan perjalanan bersama Discovery. Dan tulisan tours & travels memakai warna merah yang melambangkan semangat. Lalu memakai garis merah yang


(44)

menyambung dengan tulisan Discovery yang melambangkan bahwa perjalanan memakai Discovery Tours and Travels memiliki sambungan dengan berbagai negara, sehingga memudahkan dalam memilih perjalanan wisata.

3.5 Struktur Organisasi Discovery Tour and Travel Jakarta

Dalam suatu perusahaan/organisasi terdapat struktur organisasi. Yang terdiri dari beberapa divisi yang secara khusus tersusun dari berbagai bagian dan daerah pengoperasiannya. Pada hal ini khususnya Discovery Tour and Travel yang juga mempunyai struktur perusahaan.

Berdasarkan bagan 3.1 dibawah, dapat diketahui bahwa struktur organisasi Discovery Tour and Travel dibagi menjadi beberapa bagian, yakni: pendiri perusahaan (managing director) membawahi dua orang yaitu director dan head of golf depatement. Lalu director membawahi satu sekretaris dan tiga manager yaitu, manager in finance, manager in ticketing dan manager tour and travel. Tidak lupa head of golf departement membawahi dua golf consultant. Manager in finance

memiliki tiga bawahan yaitu, driver, cashier dan collector. Sedangkan

manager in ticketing membawahi empat bawahan yaitu tiga ticketing dan

messenger. Lalu terakhir manager tour and travel memiliki tiga bawahan yaitu dua tour and hotel dan tour guide.


(45)

Gambar 3.2

Struktur Perusahaan Discovery Tours and Travels

Sumber : Arsip Discovery Tours and Travels (2010) SUWITA KOERNIAWAN

(Managing Director)

ISHAK YONATHAN CHANDRA

(Director) CHANDRA TABRANI SISWARA

(Head of Golf Department)

TINTIN WIDJAJA

(Secretary)

LINNA DARMAWAN

RAHARDJA (Manager in Finance)

JULIANA WIDJAJA

(Manager in Ticketing)

THEODORA LINDA

(Manager Tour and Hotel)

DWI KUSUMA

(Golf consultant)

SERUNI MAYA

(Golf consultant)

AWO

(Driver)

ADRIANI DEWI

(Cashier)

UNTUNG R.W

(Collector)

DEVI K

(Ticketing)

CHIARIA

(Ticketing)

RITA

(Ticketing)

NOVI WIJAYA,JAKA SAMUDA, SOPIAN RAHMAN

(Messenger)

MARIA W

(Tour and hotel)

CHRISTY N

(Tour and Hotel)

LASTELA SUKMA


(46)

3.6 Job description

Discovery Tours and Travels mempunyai struktur perusahaan yang memiliki jabatan dan pekerjaannya masing-masing. Berikut adalah susunan dan pekerjaannya :

3.6.1 Managing Director

Managing Director merupakan pendiri dari perusahaan yaitu SUWITA KOERNIAWAN yang merupakan pemegang saham terbesar dari Discovery dan juga merupakan salah satu tour guide yang handal dan berpengalaman dalam bidang traveling.

3.6.2 Director

ISHAK YONATHAN CHANDRA adalah direktur yang mengurusi semua pekerjaan yang ada di Discovery bahkan menjadi seorang tour guide Dengan keahliannya dalam bidang perjalanan dan latar belakangnya di Wita Tours, beliau memutuskan untuk terbang bersama-sama dengan tim Discovery dalam mengejar prestasi yang lebih hebat.

3.6.3 Secretary

Sekretaris, TINTIN WIDJAJA membantu direktur dalam melakukan pekerjaannya sekaligus menjadi asisten dalam melakukan pertemuan dengan klien atau menyusun dokumen serta mengatur jadwal direktur.


(47)

3.6.4 Head of Golf Department

Direktur pada cabang golf, dimana CHANDRA TABRANI SISWARA yang merupakan seorang pemain golf yang aktif dengan beberapa keanggotaan klub Golf & Country yang terkenal, Dengan pengetahuan yang mendalam mengenai bisnis golf, beliau menggabungkan dan merubah olah raga premier ini ke dalam pengalaman traveling yang sepenuhnya baru.

3.6.5 Golf consultant

DWI KUSUMA dan SERUNI MAYA membantu customers yang berasal dari klub golf untuk melakukan perjalanan wisata, baik untuk melakukan golf atau pun berjalan- jalan. Biasanya para golf consultant

memiliki pengetahuan di bidang golf dan juga menjadi tour guide untuk para customers golf.

3.6.6 Manager in Ticketing Department

Kepala bagian tiket, yaitu JULIANA WIDJAJA bertugas sebagai pengatur dan yang mengurusi bagian dalam pemesanan tiket untuk lokal maupun internasional.

3.6.7 Ticketing

DEVI KURNIA, CHIARIA, RITA memiliki tugas untuk membantu customer dalam mengetahui jadwal maupun harga pesawat, membuat travel voucher dan membuat invoice.


(48)

3.6.8 Messenger

NOVI WIJAYA, JAKA SAMUDA, dan SOPIAN RAHMAN memiliki tugas sebagai pengantar tiket kepada customers serta mengambil tiket dari distributor.

3.6.9 Manager in Finance Department

Kepala bagian keuangan yang dipimpin oleh LINNA DARMAWAN RAHARDJA yang bertugas mengurusi bentuk keuangan

Discovery Tours and Travels dalam operasional. Mengkoordinasi semua kegiatan pencatatan pembukuan sampai dengan penyusunan laporan keuangan perusahaan, mencatat pengeluaran kas kecil, Mencatat penerimaan hasil penjualan dan mengatur bukti-bukti pembelian

3.6.10 Cashier

ADRIANI DEWI tugasnya adalah membantu kepala akunting dalam mencatat pendapatan dan pengeluaran serta membuat jurnal pembukuan.

3.6.11 Collector

UNTUNG R.W membantu dalam melakukan kemudahan untuk penagihan hutang customers.


(49)

3.6.12 Driver

AWO membantu dalam mengantar seluruh staff perusahaan bila ada keperluan ke luar kantor, mengantar barang serta membantu mengantar tamu ke bandara bila ada perjalanan wisata.

3.6.13 Manager Tour and Hotel

Kepala bagian tour and hotel yang dipimpin oleh THEODORA LINDA, bertugas dalam melakukan penyusunan tempat wisata, melakukan survey, bertemu klien dalam pemesanan tour dan reservasi hotel.

3.6.14 Tour Consultant and Hotel

MARIA W dan CHRISTY N membantu dalam menyiapkan perjalanan wisata, melakukan konsultasi dengan customers serta membantu reservasi hotel untuk seluruh negara.

3.6.15 Tour Leader

LASTELA SUKMA bertugas sebagai tour guide, dimana memiliki keahlian dalam bahasa, pengetahuan serta, memiliki keahlian dalam komunikasi.

3.7Prasarana dan Sarana Discovery Tour and Travel

Untuk tercapainya hasil pekerjaan yang maksimal, maka setiap perusahaan harus dilengkapi oleh sarana dan prasarana yang mendukung. Begitu juga dengan Discovery Tour and Travel, yang memiliki sarana


(50)

dan prasarana yang cukup memadai. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dalam tabel 3.1 di bawah ini :

Tabel 3.1

Sarana dan Prasarana Discovery Tour and Travel

No Ruangan Uraian Jumlah

1 Ticketing Komputer

Telepon Meja Kursi AC Tong sampah Printer 4 4 1 4 1 1 1

2 accounting Komputer

Telepon Meja Kursi Printer 1 1 1 1 1 3 Tours and travels Komputer

Telepon Meja Kursi 4 4 4 4


(51)

Printer AC Tong sampah 1 2 1 4 Ruang direktur

(Managing and founder)

Komputer Telepon Meja Kursi Tong sampah 1 1 1 1 1 5 Ruang direktur Komputer

Telepon Meja Kursi Tong sampah 1 1 1 1 1 6 Ruang tunggu Sofa

Kursi

2 5 7 Toilet Perempuan

Laki-laki Tong sampah

1 1 2 8 Ruang Direktur Golf Komputer

Telepon Meja Kursi 1 1 1 1


(52)

Tong sampah 1 9 Ruang golf consultant Komputer

Telepon Meja Kursi Printer

2 2 2 2 1 10 Ruang belakang Kulkas

Fax Tong sampah

Dispenser Meja Kursi Kompor

1 2 1 1 2 2 1


(53)

51

Dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka akan diuraikan sejumlah data hasil penelitian yang dilakukan di Discovery Tour and Travel

Jakarta yaitu Peranan Divisi Tour And Hotel Dicovery Tour and Travel Jakarta Dalam Mempererat Interpersonal Relations karyawan melalui Kegiatan Employee Gathering.

Penulis mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan kegiatan

employee gathering yang dilakukan Divisi Tour and Hotel Discovery Tour And Travel melalui wawancara. Data yang diperoleh oleh penulis dikumpulkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Analisis berikut ini diperoleh dari data-data yang diperoleh saat wawancara dengan Divisi

Tour and HotelDiscovery Tour And Travel Jakarta.

Adapun pembahasan hasil penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu :

1. Deskripsi data Informan 2. Deskripsi hasil penelitian

4.1Deskripsi Informan

Informan pada penelitian ini yaitu Divisi Tour and Hotel Discovery Tour And Travel Jakarta.


(54)

Tabel 4.1 Deskripsi Informan

Nama dan foto Deskripsi

Theodora Linda

Jenis kelamin perempuan dengan agama Budha memiliki usia 29 tahun dengan pendidikan terakhir S1 Pariwisata. Sudah bekerja di

Discovery Tour And Travel selama 3 tahun dan menjabat sebagai Head Tour And Hotel.

Maria W

Jenis kelamin perempuan dengan agama Kristen Protestan memiliki usia 25 tahun dengan pendidikan terakhir D3 Pariwisata. Sudah bekerja di Discovery Tour And Travel selama 2 tahun dan menjabat sebagai Tour And Hotel Consultant.

Christy N

Jenis kelamin perempuan dengan agama Kristen Protestan memiliki usia 22 tahun dengan pendidikan terakhir D3 Pariwisata. Sudah bekerja di Discovery Tour And Travel selama 2 tahun dan menjabat sebagai Tour And Hotel Consultant.


(55)

Dalam penelitian ini data responden yang telah didapat adalah jenis kelamin, agama, usia dan pendidikan. Frekuensi (f) merupakan jumlah sampel dari masing-masing pilihan jawaban dari pertanyaan yang diberikan. dari hasil masing-masing jawaban tersebut. Berikut data informan yang peneliti dapatkan :

Tabel 4.2

Jenis kelamin Informan No Uraian Frekuensi (f) 1 Laki-laki 0 2 Perempuan 3 Jumlah 3

Sumber: Catatan Peneliti pada saat penelitian, 2010

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat jenis kelamin informan terbanyak dalam penelitian ini adalah perempuan dengan jumlah 3 orang Dan responden yang jenis kelaminnya laki-laki memiliki jumlah 0 orang. Ini menunjukan bahwa karyawan dalam Discovery Tour And Travel Jakarta didominasi perempuan.


(56)

Tabel 4.3 Agama Informan

No Uraian Frekuensi (f)

1 Budha 1 2 Hindu 0 3 Islam 0 4 Kristen Katolik 0 5 Kristen Protestan 2 Jumlah 3

Sumber: Catatan Peneliti pada saat penelitian, 2010

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah informan dalam penelitian ini memiliki berbagai agama yang berbeda, dimana agama Kristen Protestan memiliki jumlah 2 orang dengan Dan yag terakhir agama Budha dengan jumlah 1 orang.

Tabel 4.4 Usia informan

No Uraian Frekuensi(f) 1 < 20 tahun 0 2 21-30 tahun 3 3 31-40 tahun 0 4 41-50 tahun 0 5 > 50 tahun 0 Jumlah 3


(57)

Sumber: Catatan Peneliti pada saat penelitian, 2010

Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah informan memiliki umur antara 21-30 tahun dengan jumlah 3 orang. Jadi mayoritas yang bekerja dalam perusahaan ini berkisar umur 21-30 tahun.

Tabel 4.5 Pendidikan Informan

No Uraian Frekuensi(f)

1 SD 0

2 SLTP 0

3 SMA 0

4 Sarjana Muda 2 5 Sarjana (S1) 1 Jumlah 3

Sumber: Catatan Peneliti pada saat penelitian, 2010

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan informan bervariasi, yang memiliki jumlah terbanyak adalah sarjana muda dengan jumlah 2 orang. Karena lulusan untuk pariwisata dengan lulusan D3/sarjana muda bisa langsung bekerja. Sedangkan untuk S1 memiliki jumlah responden 1.

4.2Deskripsi Hasil Penelitian

Untuk menganalisis tentang Peranan Divisi Tour And Hotel Discovery Tour And Travel Jakarta Dalam Mempererat Interpersonal Relations Karyawan


(58)

Melalui Kegiatan Employee Gathering, pada penelitian ini akan dijelaskan tentang:

4.2.1 Kegiatan Divisi Tour And Hotel Discovery Tour And Travel Jakarta

dalam Mempererat Interpersonal Relations Karyawan Melalui Kegiatan Employee Gathering

Mengutip dari penelitian sebelumnya “tujuan dari public internal

adalah untuk menciptakan hubungan baik yang harmonis, dalam rangka memperoleh kesediaan kerja sama (cooperation) diantara orang-orang yang menjadi bagian dari organisasi atau instansi atau perusahaan serta memungkinkan orang-orang tersebut untuk ikut berpartisipasi dan berprestasi lebih tinggi dengan mendapatkan kepuasan dari hasilnya”.

Pada dasarnya kegiatan employee gathering adalah acara berkumpulnya karyawan, yang mempunyai tujuan untuk mempererat hubungan antar pribadi karyawan. Dimana dapat dengan adanya hubungan baik antar karyawan maka dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan menguntungkan lembaga tempat mereka bekerja. Dengan melakukan

employee gathering diharapkan agar meminimalisasikan masalah internal

yang terjadi. Semua anggota dalam Discovery Tour And Travel Jakarta baik para karyawan maupun direktur juga harus membantu Divisi Tour And Hotel yang memiliki tanggung jawab dalam memikirkan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan employee gathering.


(59)

Bentuk kegiatan yang dilakukan Divisi Tour And Hotel Discovery Tour And Travel Jakarta adalah:

1. Coffee Morning

Cofee Morning yang diadakan oleh Discovery Tour And Travel

Jakarta merupakan kegiatan yang dilakukan pada saat pagi hari sebelum bekerja dan disaat itu biasanya masalah kepegawaian dibicarakan serta diberitahukannya berbagai informasi tentang Discovery Tour and Travel

Jakarta. Masalah kepegawaian ini patut untuk dibicarakan agar masalah-masalah yang terjadi dapat segera selesai dan tidak menggangu kenyamanan dalam bekerja.

2. Makan Bersama

Dalam mengadakan kegiatan untuk para karyawannya, Divisi Tour And Hotel mengadakan sebuah kegiatan yang bertema acara makan bersama yang diadakan setiap setahun dua kali. Acara ini diadakan dengan tujuan untuk mempererat hubungan antar pribadi para karayawan. Makan bersama ini dilakukan di tempat-tempat seperti restoran yang memiliki hubungan dengan Discovery Tour And Travel. Hubungan disini adalah hubungan kerja sama dimana ada sebuah grup wisata yang datang ke Jakarta, maka akan dibawa ke restoran tersebut. Dengan adanya kerja sama yang dilakukan maka jika perusahaan ingin melakukan acara makan bersama disana akan mendapatkan potongan-potongan. Restoran-restoran


(60)

yang sudah dipakai sebagai kegiatan employee gathering ini adalah restoran Lembur Kuring, Gang-Gang Sulai, dan lain-lain.

Gambar 4.1

Makan bersama di Lembur Kuring

Sumber: arsip Discovery Tour And Travel 2010

Gambar 4.2

Makan bersama di Pizza Hut Kelapa Gading


(61)

3. Outbound

Kegiatan outbound dilakukan oleh Discovery Tour And Travel

Jakarta dalam setahun sekali pada saat bulan April. Dimana keadaan di

Discovery Tour And Travel Jakarta tidak terlalu ramai.

Pengertian outbound sendiri adalah kegiatan di alam terbuka. Outbound juga dapat memacu semangat belajar. Outbound merupakan sarana penambah wawasan pengetahuan yang didapat dari serangkaian pengalaman berpetualang sehingga dapat memacu semangat dan kreativitas seseorang. Oleh karena itu, Kimpraswil menyatakan bahwa outbound adalah usaha olah diri (olah pikir dan olah fisik) yang sangat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan motivasi, kinerja dan prestasi dalam rangka melaksanakan tugas dan kepentingan organisasi secara lebih baik lagi.”1

Dengan adanya kegiatan ini bertujuan untuk menambah kekompakkan para karyawan dan membantu meningkatkan hubungan

interpersonal. Sehingga menjadikan para karyawan-karyawan tidak lagi merasa jenuh dengan pekerjaan dan saling memiliki hubungan yang baik.


(62)

Gambar 4.3

Outbound di ujung genteng

Sumber: arsip Discovery Tour And Travel 2010 Gambar 4.4

Outbound di Curug Cijalu


(63)

4. Wisata Bersama

Discovery Tour And Travel mengadakan acara jalan-jalan bersama/wisata bersama dengan seluruh karyawan, diadakannya dengan setiap tahun sekali. Dilakukannya perjalanan ini untuk membuat para karyawan menjadi tidak jenuh dan melepaskan kelelahan dalam bekerja. Kegiatan ini membuat para karyawan saling berinteraksi satu sama lain dan membuat keakraban pun terjadi diantara mereka.

Gambar 4.5

Wisata bersama di Malaysia


(64)

Gambar 4.6 Wisata bersama di Bali

Sumber: arsip Discovery Tour And Travel 2010

5. Nonton Bareng

Acara nonton bareng dilakukan pada satu bulan sekali, dan para karyawan melakukan kegiatan ini pada hari Jumat atau Sabtu dimana pada hari Sabtu Discovery Tour And Travel libur kerja. Acara nonton bareng ini dimaksudkan mempererat hubungan antar pribadi para karyawan dan membuat para karyawan menjadi senang dan menciptakan suasana kerja yang nyaman.


(65)

Gambar 4.7

Nonton bareng di La Piazza, Kelapa Gading

Sumber: arsip Discovery Tour And Travel 2010 Gambar 4.8

Nonton bareng di EX Plaza, Senayan


(66)

4.2.2 Media Divisi Tour And Hotel Discovery Tour And Travel Jakarta dalam Mempererat Interpersonal Relations Karyawan Melalui Kegiatan Employee Gathering

Media adalah “alat, sarana komunikasi dalam melakukan sesuatu” (Kamus Besar Bahasa Indonesia 2009). Mengutip dari penelitian sebelumnya “media adalah saluran atau sarana komunikasi yang sering digunakan oleh praktisi public relations untuk menyampaikan pesan kepada publiknya” (Ruslan,1999:199). Media sangatlah penting dalam menyampaikan pesan, agar pesan tersebut sampai kepada sasarannya. Namun penggunaan media harus tepat dan digunakan dengan baik. Karena kalau pesan yang disampaikan sudah baik tetapi media yang digunakan tidak sesuai dengan sasaran dan tujuannya, maka pesan tersebut akan percuma.

“Media merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan. Personal

communication dapat dilakukan melalui dua media, yaitu auditif (lisan) dan visuil (tulisan), dan prosesnya bisa secara langsung (face to face) dan tidak langsung (person to person). Bila proses nya berjalan secara langsung akan memakai saluran-saluran bersifat auditif, sedangkan untuk person to person dapat menggunakan media yang bersifat auditif ataupun bersifat visuil”

Media yang digunakan dalam mempererat interpersonal relations

karyawan melalui kegiatan employee gathering yang dilakukan adalah: . (Suhandang 1973:127)

1. Papan Pengumuman

“Melalui papan penerangan bisa diumumkan setiap program kerja atau kebijaksanaan pimpinan dalam perusahaan itu. Juga


(67)

bisa dikemukakan hasil-hasil yang telah dicapai dan yang mesti diusahakan pencapaiannya.biasannya diutarakan terbatas pada peristiwa-peristiwa yang bersifat insidentil saja seperti kapan diadakan rapat, peristiwa-peristiwa penting didalam perusahaan itu yang harus diketahui oleh pegawai ataupun keluargannya, dan lain-lain pemberitahuan yang perlu disampaikan kepada seluruh pegawai prusahaan itu”. (Suhandang 1973:34)

Divisi Tour And Hotel Discovery Tour And Travel Jakarta dalam menyampaikan pesan kepada semua karyawan melalui papan pengumuman dimana papan pengumuman ini dipasang di sekitar alat untuk absen para karyawan setiap masuk dan pulang kerja karyawan. Papan pengumuman ini berisi tentang acara kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian divisi seperti jadwal acara melakukan tour, kegiatan berkumpul dan penyampaian pendapat. Baik divisi tour and hotel, divisi golf, divisi ticketing serta diisi oleh divisi finance.

2.Telepon

Melalui telepon semua petugas public relations dapat mengadakan pembicaraan pembicaraan mengenai hal-hal yang dianggap perlu. Keuntungan memakai media ini dapat seketika persoalannya dirampunkan serta tidak usah memakan eksploitasi terlalu besar (Suhandang 1973:127). Salah satu media komunikasi yang dimiliki oleh Discovery Tour And Travel Jakarta adalah telepon. Dimana telepon ini berfungsi dalam penyampaian pesan dan informasi kepada karyawan. Dan para karyawan memiliki line telepon masing-masing.


(68)

3.Intranet

Intranet merupakan jaringan komputer internal perusahaan yang menggunakan standar internet seperti HTML, HTTP dan protokol komunikasi TCP/IP bersama dengan web browser untuk mendukung aktivitas bisnis perusahaan dan memberikan solusi terhadap masalah komunikasi antar departemen. (Azhar Susanto, 285).

Intranet yang digunakan dalam Discovery Tour And Travel Jakarta memiliki jaringan untuk keseluruh komputer karyawan. Dalam penyampaian pesan nya, divisi tour and travel akan langsung menulis dalam jaringan tersebut dan akan dikirim keseluruh karyawan.

4.2.3 Pesan Divisi Tour And Hotel Discovery Tour And Travel Jakarta

dalam Mempererat Interpersonal Relations Karyawan Melalui

Kegiatan Employee Gathering

Pesan adalah perintah, nasihat, permintaan dari seseorang dan juga bisa menjadi penghubung antara komunikator dan komunikan (Kamus Besar Bahasa Indonesia 2009)

Divisi Tour And Hotel Discovery Tour and Travel Jakarta menggunakan dua bentuk pesan dalam mempererat interpersonal relations

karyawan melalui kegiatan employee gathering, yaitu informatif dan persuasif.


(1)

113

II.PENDIDIKAN FORMAL

2007 - Sekarang : Universitas Komputer Indonesia Bandung

(Public Relations)

2004 - 2007 : SMA Pelita Kudus Jakarta

2001 - 2004 : SLTP Surya Pemandu Jakarta

1995 - 2001 : SD Galatia 2 Jakarta

1993 - 1995 : TK Galatia 2 Jakarta

III. PENDIDIKAN NON FORMAL

2000 - 2001 : Les Privat Piano

1999 - 2002 : Les Bulutangkis di PB.Aqua Puspita

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

• OSIS (Seksi Kesenian) dan PASKIBRA selama di SMA

• PRAMUKA dan PASKIBRA selama di SLTP

• PRAMUKA selama di SD

V.PELATIHAN

• 2010 Smart and Fun with Microsoft

• 2010 Partisipasi kegiatan Paskah

• 2010 Bedah Buku “API SEJARAH”

• 2009 Acara Bedah Buku CROWD di ENHAII

• 2009 Pelatihan Melejitkan Potensi Dan Pengembangan Diri

• 2009 Personal Development and Self Empowerment di UNIKOM

• 2008 Workshop Brand Management dan MC di UNIKOM


(2)

114

VI. PRESTASI

• Juara Harapan I Lomba Cerdas Cermat 2001 di tingkat Kecamatan

• Juara 2 Lomba Bulutangkis 2001 tingkat Remaja

• Juara 1 Lomba Bulutangkis 2000 tingkat Remaja


(3)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas seluruh alam raya, karena atas berkah dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir di Discovery Tour and Travel Jakarta. Dimana Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi syarat dalam menempuh sidang Diploma III, Program Studi Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia.

Tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang dialami penulis dalam mengerjakan Tugas Akhir ini. Namun,penulis mengharapkan dengan adanya Tugas Akhir ini diharapkan dapat lebih memahami apa yang telah didapat semasa perkuliahan, serta dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi penulis lain.

Dalam menyusun Tugas Akhir ini, penulis banyak melibatkan berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan sampai detik ini baik berupa moril maupun materil.dan kepada kakak-kakak penulis yang sudah membantu melalui doa dan dukungan

Dan dalam kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih atas semua bimbingan dan bantuannya serta penghargaan setinggi- tingginya sehingga terselesaikannya tugas akhir ini, kepada :

1. Yth. Bapak Prof. Dr. J.M. Papasi, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.


(4)

vi

2. Yth. Ibu Rismawaty, S.Sos., M.Si selaku ketua program studi public

relations dan dosen wali PR 2007, yang telah memberi ilmu yang bermanfaat dan membantu penulis selama perkuliahan berlangsung.

3. Yth. Bapak Andi Nurul Huda, S.IKom selaku dosen pembimbing selama

penulisan Tugas Akhir ini, maaf pak sudah merepotkan selama masa pembimbingan dan terima kasih sudah memberikan waktu dan dukungan kepada penulis.

4. Seluruh Staf Dosen Public Relations Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu

Politik Universitas Komputer Indonesia yang sudah memberikan ilmu dan pengetahuan nya kepada saya.

5. Sekretariat Public Relations Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Komputer Indonesia, yaitu Ibu Astri Ikawati, A.MD.Kom dan Ibu Ferina Tanjung Permata,S.Ds.

6. Bapak Ishak Yonathan Chandra selaku direktur di Discovery Tours and Travels Jakarta.

7. Ibu Theodora Linda selaku Kepala Bagian Tour and Hotel di Discovery

Tour and Travel Jakarta.

8. Seluruh Staff Ticketing, Divisi Tour and Hotel serta Divisi Golf yang telah banyak membantu kelancaran penulis dalam memperoleh informasi perusahaan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

9. Kepada seluruh keluarga yang membantu dalam proses penulisan tugas


(5)

vii

10.Kepada semua teman-teman PR 2007 (Gina, Ratih, Radita, Izty, Yusuf,

Adel, Dika, Lato, Nurul ) yang telah memberikan dukungan dan bantuan selam penulisan Tugas Akhir ini.

11.Kepada Rizky, Rene Zefanya, Rayhan Leonardo, Ruben, Lia dan Shei

yang memberikan dukungan kepada penulis melalui tingkah laku mereka yang memberikan semangat kepada penulis.

12.Kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas jasa dan apapun yang diberikan.

Penulis yakin, tanpa bantuan dan bimbingan dari semua pihak, Tugas Akhir ini tidak dapat diselesaikan. Akhir kata, penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan semoga jasa baik semua pihak yang telah membantu, memberikan dorongan serta doa. Penulis menyadari keterbatasan dan kelemahan dalam ilmu pengetahuan dan pengalaman, sehingga penulis mengharapkan saran, masukan dan kritikan yang membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Penulis ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya semoga amal dan kebaikan semua pihak yang telah membantu mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin...

Salam sejahtera

Bandung, Agustus 2010


(6)