Pengaruh Sari Jahe (Zingiber officinale Roscoe) dalam Menghambat Oksidasi LDL Plasma Darah pada Mahasiswa

Sugiman. F 02495101. Pengaruh Sari Jahe (Zingiber offlcinale Roscoe) dalam
Menghambat Oksidasi LDL Plasma Darah pada Mahasiswa. Di bawah bimbingan
Dr. Ir. Fransiska R. Zakaria ,MSc.
RINGKASAN
Tanarnan jahc telah lama dikenal dan tumbuh dengan baik di Indonesia. Jahe
merupakan salah satu rempah yang penting. Selain sebagai bumbu :dapur, manfaat
jahe bagi kesehatan telah lama dikenal luas, antara lain berguna sebagai penghangat
badan, obat masuk angin, mengatasi influenza, obat batuk, &bee, rheumatik,
kembung, luka dan penambah nafsu makan serta memperkuat lambung dan
memperbaiki pencernaan.
Jahe mengandung sejumlah senyawa fen01 yang bersifat antioksidasi. Dengan
sifatnya ini, konsumsi jahe diduga dapat melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif
Salah satu bentuk kerusakan oksidatif dalam tubuh adalah oksidasi LDL. Oksidasi
LDL dapat memicu aterosklerosis yang merupakan penyebab utama penyakit jantung
koroner.
Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh konsumsi sari jahe terhadap
jahe dapat
oksidasi LDL. Dihipotesiskan bahwa dengan sifat antiok~idasin~a
menghambat terjadinya oksidasi LDL di dalam darah. Tingkat oksidasi LDL plasma
darah ditentukan dengan mengukur produk samping hasil oksidasinya yaitu
malonaldehida (MDA).

Dalam penelitian ini dilakukan isolasi LDL dari plasma dpah kelompok
Perlakuan yaitu kelompok mahasiswa berjumlah 12 orang yang diberi minum sari
jahe selama 0 dan 30 hari. LDL yang diisolasi dianalisis kadar LDL teroksidasinya
dengan mengukur kadar protein (metode Lowry) dan kadar malonaldehida (MDA)
menggunakan spektrofluorometer. Selanjutnya dilakukan analisis halitatif terhadap
keberadaan komponen jahe di dalam fraksi LDL dari kelompok dengan metode
HPLC. Sebagai standar dalam analisis kualitatif komponen jahe digunakan ekstrak
etanol dari fraksi-fraksi jahe yang dipisahkan dengan TLC dengan ~elarutcampuran

dietileter dan heksan (7 : 3). Analisis statistik dilakukan dalam pengujian kadar MDA
dengan menggunakan uji t-Student perbandingan dua sampel pada t&af nyata 5%.
Isolasi LDL dan analisis yang sama dilakukan juga pada keloinpok Kontrol yaitu
kelompok mahasiswa yang tidak diberi minum sari jahe.
Dari penelitian ini diperoleh hasil kadar MDA dari kelompok Perlakuan pada
hari ke-0 sebesar 4,22 k 4,24 pmollg protein LDL dan pada hari ke-30 sebesar 7,41 k
4,45 4,45 pmollg protein LDL. Sedangkan kadar MDA dari kelompok Kontrol pada
hari ke-0 sebesar 2,29 k 1,24 prnoVg protein LDL dan pada hari ke-30 sebesar 4,61 it:
3,58 pmollg protein LDL. Dari uji statistik diperoleh konsumsi sari jahe selama 30
hari tidak berpengaruh nyata terhadap kadar MDA dari LDL (P0,23). Namun
konsumsi sari jahe cenderung menahan peningkatan kadar MDA ~ a d akelompok

Perlakuan (75,74 %) dibanding kelompok Kontrol(100,74 %).
Komponen jahe yang diduga mampu melindungi LDL dari ,oksidasi dapat
diidentifikasikan menggunakan HPLC dengan sistem reverse phase. Komponen
tersebut mirip dengan komponen dari fraksi 4 oleoresin jahe yang mempunyai waktu
retensi 13,60 menit. Berdasarkan pola pemisahannya dengan HPLC, komponen jahe
tersebut dapat digolongkan sebagai senyawa yang bersifat polar. Karena itu diduga
komponen tersebut terlarut dalam plasma dan melakukan aksi antioksidasinya secara
ekstraseluler.

Sugiman. F 02495101. Pengaruh Sari Jahe (Zingiber offlcinale Roscoe) dalam
Menghambat Oksidasi LDL Plasma Darah pada Mahasiswa. Di bawah bimbingan
Dr. Ir. Fransiska R. Zakaria ,MSc.
RINGKASAN
Tanarnan jahc telah lama dikenal dan tumbuh dengan baik di Indonesia. Jahe
merupakan salah satu rempah yang penting. Selain sebagai bumbu :dapur, manfaat
jahe bagi kesehatan telah lama dikenal luas, antara lain berguna sebagai penghangat
badan, obat masuk angin, mengatasi influenza, obat batuk, &bee, rheumatik,
kembung, luka dan penambah nafsu makan serta memperkuat lambung dan
memperbaiki pencernaan.
Jahe mengandung sejumlah senyawa fen01 yang bersifat antioksidasi. Dengan

sifatnya ini, konsumsi jahe diduga dapat melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif
Salah satu bentuk kerusakan oksidatif dalam tubuh adalah oksidasi LDL. Oksidasi
LDL dapat memicu aterosklerosis yang merupakan penyebab utama penyakit jantung
koroner.
Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh konsumsi sari jahe terhadap
jahe dapat
oksidasi LDL. Dihipotesiskan bahwa dengan sifat antiok~idasin~a
menghambat terjadinya oksidasi LDL di dalam darah. Tingkat oksidasi LDL plasma
darah ditentukan dengan mengukur produk samping hasil oksidasinya yaitu
malonaldehida (MDA).
Dalam penelitian ini dilakukan isolasi LDL dari plasma dpah kelompok
Perlakuan yaitu kelompok mahasiswa berjumlah 12 orang yang diberi minum sari
jahe selama 0 dan 30 hari. LDL yang diisolasi dianalisis kadar LDL teroksidasinya
dengan mengukur kadar protein (metode Lowry) dan kadar malonaldehida (MDA)
menggunakan spektrofluorometer. Selanjutnya dilakukan analisis halitatif terhadap
keberadaan komponen jahe di dalam fraksi LDL dari kelompok dengan metode
HPLC. Sebagai standar dalam analisis kualitatif komponen jahe digunakan ekstrak
etanol dari fraksi-fraksi jahe yang dipisahkan dengan TLC dengan ~elarutcampuran

dietileter dan heksan (7 : 3). Analisis statistik dilakukan dalam pengujian kadar MDA

dengan menggunakan uji t-Student perbandingan dua sampel pada t&af nyata 5%.
Isolasi LDL dan analisis yang sama dilakukan juga pada keloinpok Kontrol yaitu
kelompok mahasiswa yang tidak diberi minum sari jahe.
Dari penelitian ini diperoleh hasil kadar MDA dari kelompok Perlakuan pada
hari ke-0 sebesar 4,22 k 4,24 pmollg protein LDL dan pada hari ke-30 sebesar 7,41 k
4,45 4,45 pmollg protein LDL. Sedangkan kadar MDA dari kelompok Kontrol pada
hari ke-0 sebesar 2,29 k 1,24 prnoVg protein LDL dan pada hari ke-30 sebesar 4,61 it:
3,58 pmollg protein LDL. Dari uji statistik diperoleh konsumsi sari jahe selama 30
hari tidak berpengaruh nyata terhadap kadar MDA dari LDL (P0,23). Namun
konsumsi sari jahe cenderung menahan peningkatan kadar MDA ~ a d akelompok
Perlakuan (75,74 %) dibanding kelompok Kontrol(100,74 %).
Komponen jahe yang diduga mampu melindungi LDL dari ,oksidasi dapat
diidentifikasikan menggunakan HPLC dengan sistem reverse phase. Komponen
tersebut mirip dengan komponen dari fraksi 4 oleoresin jahe yang mempunyai waktu
retensi 13,60 menit. Berdasarkan pola pemisahannya dengan HPLC, komponen jahe
tersebut dapat digolongkan sebagai senyawa yang bersifat polar. Karena itu diduga
komponen tersebut terlarut dalam plasma dan melakukan aksi antioksidasinya secara
ekstraseluler.