Latar belakang genetik dari unggas. Genetik dari unggas Proses domestikasi pada unggas. Menurut Curtis 1983, ‘Pengalaman’ unggas. Sementara terdapat tingkah laku-tingkah

genetis. Resiko lain yang muncul adalah munculnya peluang bagi ayam untuk memakan telurnya sendiri. Pada awalnya ayam hanya mengkonsumsi telur yang pecah, namun ayam yang memiliki pengalaman memakan telur biasanya akan terus berlanjut dengan memakan telur yang retak bahkan jika tidak menemukan akan memecahkan telur yang utuh. Solusi yang dapat diberikan untuk mengatasi masalah ini adalah perbaikan manajemen dan pengurangan lighting pencahayaan. TINGKAH LAKU MENGANTUK DOZING BAHAVIOUR DAN TIDUR SLEEPING BEHAVIOUR Tingkah laku mengantuk dozing behaviour dan tidur sleeping behaviour merupakan manifestasi dari kebutuhan unggas untuk beristirahat resting, s e h i n g g a b a n y a k a h l i y a n g menggolongkan kedua tingkah laku di atas sebagai tingkah laku istirahat resting behaviour. Terdapat perbedaan antara tingkah laku mengantuk dan tidur. Sleeping behaviour pada ayam diindikasikan dengan leher yang sepenuhnya tertelungkup recumbent dan mata yang sepenuhnya tertutup. Sedangkan dozing behaviour diindikasikan dengan kepala yang sedikit bergerak dan mata yang tertutup sebagian atau secara perlahan-lahan mata membuka dan menutup. Tingkah laku mengantuk sering dilakukan oleh ayam pada saat ayam sedang duduk biasanya di atas tenggeran. Ilustrasi 18. Desain kandang yang mencegah ayam menduduki telurnya Ilustrasi 19. Ayam memakan telurnya sendiri FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON TINGKAH LAKU UNGGAS Di depan telah disinggung bahwa tingkah laku merupakan bagian dari respon unggas terhadap stimuli yang datang baik dari internal tubuh maupun dari lingkungan eksternal. Secara garis besar, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi respon tingkah laku unggas terhadap stimuli, antara lain:

1. Latar belakang genetik dari unggas. Genetik dari unggas

memiliki peranan yang cukup penting dalam menentukan respon tingkah laku unggas terhadap perubahan lingkungan. Beberapa unggas lebih jinak dibandingkan dengan unggas lain, dan sifat ini merupakan pengaruh dari seleksi genetik yang dilakukan oleh manusia. Beberapa unggas juga lebih panik dalam menghadapi Ilustrasi 20. Ayam sedang istirahat dozing behaviour Ilustrasi 21. Ayam sedang tidur sleeping behaviour 24 25 perubahan lingkungan dibandingkan dengan unggas-unggas lain. Hal ini akan berimbas pada pilihan tingkah laku yang diekspresikan unggas dalam menghadapi cekaman yang datang. Kanibalisme akibat dari feather pecking adalah contoh lain tingkah laku unggas sebagai akibat negatif dari seleksi genetik untuk meningkatkan performa pertambahan bobot badan unggas.

2. Proses domestikasi pada unggas. Menurut Curtis 1983,

domestikasi terhadap hewan termasuk unggas dalam lingkungan yang terbatas dan jauh dari kondisi lingkungan aslinya dapat menimbulkan perubahan pola tingkah laku unggas berbeda dengan perilaku alamiah unggas. Namun tidak semua tingkah laku unggas berubah setelah mengalami proses domestikasi. Dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar di Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Prayitno 2004 mengatakan bahwa meski mengalami domestikasi, pola tingkah laku unggas tidak jauh berbeda dari pola tingkah laku alamiah leluhurnya. Hal ini dapat dilihat pada tingkah laku mengais-ngais pakan, mematuk-matuk bulu, tingkah laku kawin, dan beberapa tingkah laku lainnya.

3. ‘Pengalaman’ unggas. Sementara terdapat tingkah laku-tingkah

laku yang secara alami dimiliki oleh unggas, terdapat pula beberapa tingkah laku yang merupakan hasil dari suatu pembelajaran atau pengalaman unggas dalam merespon stimuli yang datang dari lingkungan. Ayam secara instingnaluriah tahu bagaimana cara makan, tetapi ayam tidak serta merta tahu apa yang harus dimakan dan di mana menemukan makanan tersebut. Pada kondisi natural, induk akan mengajarkan apa yang harus dimakan dan bagaimana cara menemukan makanan tersebut.

4. Umur unggas. Beberapa tingkah laku tidak ditunjukkan oleh