Model Penelitian Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian

27 McNiff dalam Arikunto, dkk. 2009: 102 memandang PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh pendidik sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya. Menurut Suhardjono dalam bukunya bersama Arikunto dan Supardi 2009: 57 menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru, bekerjasama dengan peneliti atau dilakukan oleh guru sendiri yang juga bertindak sebagai peneliti di kelas atau sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis belajar. Dari beberapa pengertian mengenai PTK dapat disimpulkan bahwa PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran.

B. Model Penelitian

Model penelitian tindakan kelas yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah model Kemmis Mc. Taggart. Gambar 3.1 Model siklus PTK Kemmis Mc. Taggart Ita Fuji Apriyani, 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pelaksanaan Observasi Refleksi Perencanaan Pelaksanaan Observasi Refleksi Perencanaan Pelaksanaan Observasi Perencanaan Siklus I Siklus II Siklus III 28 Model ini merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewis yang di dalamnya terdapat empat tahap kegiatan yang harus dilakukan yaitu perencanaan planning, pelaksanaan acting, observasi observing dan refleksi reflecting. Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula.

C. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 5 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 April 2014, 29 April 2014, dan 6 Mei 2014. Subjek dari penelitian ini yaitu siswa kelas V dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang yang terdiri dari 9 siswi perempuan dan 7 siswa laki-laki. Tabel. 3.1 Daftar Siswa Kelas V SDN 5 Cikidang Keterangan : Siswa berkemampuan tinggi 2 orang 12,5 Ita Fuji Apriyani, 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No. Nama Siswa Jenis Kelamin 1 An Perempuan 2 Da Perempuan 3 Dl Perempuan 4 Kn Perempuan 5 Mn Perempuan 6 Ma Laki-laki 7 Rw Laki-laki 8 Sf Laki-laki 9 Sa Perempuan 10 Sp Laki-laki 11 Yl Laki-laki 12 Sv Perempuan 13 Ar Laki-laki 14 Cd Laki-laki 15 Sr Perempuan 16 Nd Perempuan Refleksi Perencanaan selanjutnya sampai berhasil 29 : Siswa berkemampuan sedang 7 orang 43,75 : Siswa berkemampuan kurang 7 orang 43,75 Alasan peneliti memilih penelitian di kelas V SDN 5 Cikidang karena berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti bahwa pembelajaran IPS di kelas V masih bersifat teacher centered. Siswa kelas V mengalami kesulitan dalam memahami materi IPS hal ini berpengaruh pada kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal IPS yang pada akhirnya berdampak pada perolehan nilai post test siswa yang kurang maksimal. Oleh karena itu peneliti berkeinginan untuk melakukan upaya perubahan perbaikan terhadap pembelajaran IPS di kelas V SDN 5 Cikidang khususnya dalam kompetensi dasar Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia pada materi Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia.

D. Prosedur Penelitian 1. Perencanaan Penelitian