Pengkajian Potensi Wilayah Kabupaten Bogor sebagai Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Potong

SUPARINI. D03496039. 2000. Pengkajian Potensi Wilayah Kabupaten Bogor
sebagai Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Potong. Skripsi Jurusan Sosial
Ekonomi Industri Peternakan. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.
Pembi~nbingUta~na

: Ir. Dwi Joko Setiyono, MS.

Pembimbing Anggota

: Ir. Wiwiek Rindayati, MSi.

Peningkatan permintan masyarakat untuk produk-produk pete~nakandewasa
ini sudah selayaknya diikuti oleh upaya pengembangan usahatemak yang
bersangkutan dan termasuk didalamny& adalah usahatemak sapi potong yang
mempunyai kontribusi terbesar terhadap komoditi daging. Upaya pengembangan ini
tidak terlepas dari ketersedian sumberdaya yang ada pada wilayah pengembangan.
Penelitian ini bertujuan : 1). Menganalisis daya dukung sumberdaya alam dan
sumberdaya manusia untuk pengembangan temak sapi potong. 2) Menentukan pusatpusat wilayahlkecamatan yang berpotensi untuk pengembangan temak sapi potong di
Kabupaten Bogor. 3). Melihat potensi dan kendala wilayah Kabupaten Bogor sebagai
wilayah pengembangan temak sapi potong di masa mendatang. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan menggunakan data

primer dan data sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahaternak sapi potong rakyat di
Kabupaten Bogor umumnya masih merupakan usaha sambilan dengan pola
petneliharaan tradisional. Karakteristik usahatemak sapi potong di Kabupaten
Bogor antara lain adalah : usia rata-rata petemak 43 tahun, tingkat pendidikan ratarata peternak < 2 tahun, pemilikan ternak rata-rata dua ekorlpetemak dan
pengalaman beternak rata-rata 9 tahun dan tingkat pendapatan rata-rata peternak
adalah Rp 1.960.180/tahun/2ekorlpetemak.
Potensi yang ada di Kabupaten Bogor antara lain berupa populasi temak yang
ditunjukkan oleh adanya beberapa wilayah basis temak sapi potong yang meliputi 8
kecamatan yaitu : Kecamatan Cariu, Jonggol, Gunung Putri, Ciawi, Cileungsi,
Kemang, Rumpin dan Gunung Sindur. Kecamatan yang mempunyai daya tainpung
tinggi untuk ternak ruminansia antara lain adalah : Ciampea, Leuwiliang, Citeureup,
Jasinga dan Sukaraja. Adapun fasilitas yang tersedia bernpa fasilitas pemerintah dan
swasta. Fasilitas pemerintah antara lain : Pasar hewan (9), RPH (3), KCD (24) dan
fasilitas IB sedangkan fasilitas milik swasta antara lain : Perusahaan obat hewan (4),
perusahaan makanan ternak (3) dan TPH (18).
Secara unium Kabupaten Bogor masih cukup potensial untuk pengembangan
usahatemak sapi potong dengan melakukan pengembangan pada wilayah-wilayah
yang berpotensi. Wilayah-wilayah tersebut diwakili oleh beberapa kecamatan seperti
Kemang, Leuwiliang, Citeureup, Ciawi dan Cariu yang telah dianalisis dengan