52 keterangan : x = untuk kombinasi tertentu adalah memasukkan faktor daya layan
dan beban ultimate secara penuh ULS o = memasukkan harga yang sudah diturunkan SLS
2.7.2. Struktur Atas Upper Structure
Struktur atas merupakan struktur dari jembatan yang terletak di bagian atas dari jembatan, meliputi :
2.7.2.1. Sandaran
Merupakan pembatas antara kendaraan dengan pinggiran jembatan yang berfungsi sebagai pengaman bagi pemakai lalu lintas yang melewati jembatan
tersebut. Konstruksi sandaran terdiri dari :
¾ Tiang sandaran Rail Post
Tiang sandaran biasanya terbuat dari beton bertulang untuk jembatan dengan girder beton atau profil baja. Sedangkan untuk
jembatan rangka baja, tiang sandaran menyatu dengan struktur rangka tersebut.
Tiang sandaran harus direncanakan dengan beban kearah luar yang bekerja pada bagian palang, ditambah beban arah memanjang
jembatan yang sama dengan 0,5 kali jumlah tersebut. Tiang sandaran juga harus direncanakan untuk menahan beban kearah dalam sebesar
0,25 kali beban kearah luar, yang bekerja secara terpisah. ¾
Sandaran Hand Rail Sandaran biasanya terbuat dari pipa besi, kayu, beton
bertulang.Sandaran untuk pejalan kaki harus direncanakan untuk dua pembebanan rencana daya layan yaitu 100 kgm.
53
2.7.2.2. Trotoar
Trotoar berfungsi untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada pejalan kaki baik dari segi keamanan maupun kenyamanan. Konstruksi trotoar direncanakan
sebagai pelat beton yang diletakkan pada lantai jembatan bagian samping yang diasumsikan sebagai pelat yang tertumpu sederhana pada pelat jalan.
2.7.2.3. Pelat Lantai
Berfungsi sebagai penahan lapisan perkerasan. Pelat lantai diasumsikan tertumpu pada 2 sisi, meliputi :
¾ Beban tetap berupa berat sendiri pelat dan berat pavement
¾ Beban tidak tetap seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya
2.7.2.4. Balok Memanjang dan Balok Melintang
Gelagar jembatan berfungsi untuk menyalurkan beban – beban yang bekerja di atasnya ke bangunan di bawahnya. Pembebanan gelagar meliputi :
¾ Beban mati berupa berat sendiri gelagar dan beban – beban yang
bekerja di atasnya yang bersifat tetap pelat lantai jembatan, perkerasan, dsb.
¾ Beban hidup yang tidak secara menerus ada seperti beban lajur, air
hujan, dsb.
2.7.2.5. Diafragma
Diafragma direncanakan menggunakan balok prategang. Diafragma dipasang dalam arah melintang yang menghubungkan antar balok girder.
Diafragma berfungsi sebagai pengaku antar balok girder sekaligus memikul gaya geser yang terjadi . Dengan menggunakan balok pratekan maka diafragma
dapat berfungsi dengan baik sehingga balok girder dapat tetap di posisinya.
54
2.7.2.6. AndasPerletakan