lsolasi dan Modifikasi Media Produksi Bakteri Penghasil Fitase

Sri Indarwati. F 301294. lsolasi dan Modifikasi Media Produksi Bakteri Penghasil
Fitase. Di Bawah Bimbingan Ani Suryani dan Rosrnirnik

Enzirn merupakan salah satu produk sel hidup berupa senyawa protein yang
beriungsi untuk mengkatalisis reaksi-reaksi biokimiawi. Pernanfaatan enzim pada
berbagai bidang industri disebabkan karena enzim merupakan bahan alami yang tidak
beracun, dapat mempercepat reaksi tanpa rnenyebabkan terbentuknya hasil reaksi
yang tidak diinginkan. Kecepatan reaksi dapat diatur dengan mengatur pH, suhu, dan
jurnlah enzirn yang digunakan. Enzirn aktif pada konsentrasi rendah dan dapat
diinaktifkan jika reaksi yang dimaksud sudah tercapai.
Fitase rnerupakan enzirn yang berguna untuk menghidrolisis asarn fitat
sebagai zat anti nutrisi.

Hidrolisis dengan katalisator iitase pada asam fitat

rnenghasilkan ion fosfat dan rnio-inositol bebas.

Sifat anti nutrisi asarn fitat ini

rnenyebabkan bahan rnakanan yang mengandung asam fitat sukar dicerna lambung,
sehingga ion fosfat dan rnio-inositol dalam bahan makanan tersebut tidak dapat

digunakan oleh tubuh.
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapaikan beberapa isolat
bakteri penghasil fitase yang rnempunyai aktivitas yang tinggi dan selanjutnya
rnengetahui karakteristik perturnbuhan bakteri tersebut pada berbagai media dan lama
fermentasi/kultivasi.
Sampel tanah disuspensikan ke dalam aquades steril. Diinkubasi ke dalam
inkubator goyang dengan kecepatan 150 rpm selarna 3 hari pada suhu ruang (22%25OC). Suspensi tanah yang telah diinkubasi, diencerkan pada pengenceran

l o 4 dan 10.'

lo-',

lo4,

Dari tiap-tiap pengenceran diarnbil 0 , l ml, diturnbuhkan pada agar cawan

media 1 (media Czapeck tanpa sukrosa dan KH2P0,).

2 (media Czapeck tanpa


KHZPO,) dan 3 (media nutrien broth). Diinkubasi selama 3 hari pada suhu ruang, 150
rprn. Bakteri penghasil fitase akan rnernbentuk zona bening disekitar koloni. Kemudian
dilakukan pernurnian berturut-turut pada agar cawan dan seterusnya (sarnpai terbentuk
isolat murni). lsolat yang telah murni dilakukan ~ e n ~ u j i a kuantitatif,
n
berupa
pengukuran bobot kering biomassa set, kadar protein dan aktivitas enzirn. Dari tahap
ini dihasilkan isolat terpilih berdasarkan aktivitas fitase untuk kernudian diidentiiikasi.

Sri Indarwati. F 301294. lsolasi dan Modifikasi Media Produksi Bakteri Penghasil
Fitase. Di Bawah Bimbingan Ani Suryani dan Rosrnirnik

Enzirn merupakan salah satu produk sel hidup berupa senyawa protein yang
beriungsi untuk mengkatalisis reaksi-reaksi biokimiawi. Pernanfaatan enzim pada
berbagai bidang industri disebabkan karena enzim merupakan bahan alami yang tidak
beracun, dapat mempercepat reaksi tanpa rnenyebabkan terbentuknya hasil reaksi
yang tidak diinginkan. Kecepatan reaksi dapat diatur dengan mengatur pH, suhu, dan
jurnlah enzirn yang digunakan. Enzirn aktif pada konsentrasi rendah dan dapat
diinaktifkan jika reaksi yang dimaksud sudah tercapai.
Fitase rnerupakan enzirn yang berguna untuk menghidrolisis asarn fitat

sebagai zat anti nutrisi.

Hidrolisis dengan katalisator iitase pada asam fitat

rnenghasilkan ion fosfat dan rnio-inositol bebas.

Sifat anti nutrisi asarn fitat ini

rnenyebabkan bahan rnakanan yang mengandung asam fitat sukar dicerna lambung,
sehingga ion fosfat dan rnio-inositol dalam bahan makanan tersebut tidak dapat
digunakan oleh tubuh.
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapaikan beberapa isolat
bakteri penghasil fitase yang rnempunyai aktivitas yang tinggi dan selanjutnya
rnengetahui karakteristik perturnbuhan bakteri tersebut pada berbagai media dan lama
fermentasi/kultivasi.
Sampel tanah disuspensikan ke dalam aquades steril. Diinkubasi ke dalam
inkubator goyang dengan kecepatan 150 rpm selarna 3 hari pada suhu ruang (22%25OC). Suspensi tanah yang telah diinkubasi, diencerkan pada pengenceran

l o 4 dan 10.'


lo-',

lo4,

Dari tiap-tiap pengenceran diarnbil 0 , l ml, diturnbuhkan pada agar cawan

media 1 (media Czapeck tanpa sukrosa dan KH2P0,).

2 (media Czapeck tanpa

KHZPO,) dan 3 (media nutrien broth). Diinkubasi selama 3 hari pada suhu ruang, 150
rprn. Bakteri penghasil fitase akan rnernbentuk zona bening disekitar koloni. Kemudian
dilakukan pernurnian berturut-turut pada agar cawan dan seterusnya (sarnpai terbentuk
isolat murni). lsolat yang telah murni dilakukan ~ e n ~ u j i a kuantitatif,
n
berupa
pengukuran bobot kering biomassa set, kadar protein dan aktivitas enzirn. Dari tahap
ini dihasilkan isolat terpilih berdasarkan aktivitas fitase untuk kernudian diidentiiikasi.