Penentuan Cara Perlakuan Pematahan Dormansi Benih Jenis Krasicarpa (Acacia crassicarpa A. Cunn.)

Nikvondn (E31.1370). Penentnan Carn Perlnknan Pernetahan Dormansi Benih Jenis Krasicnrpa
(ilcncia crmsicmpa A. Cmin) Dibnwnh birnbingan Ir. Synfii Mnnan, MSc dan Ir. M. Zanzibar

.4cacia cro.csicmpn A. Conn adalali tergolong ke dalam salali satu fanili Leguminosae yang
tiiulai baiyak direkomendasikai untuk ditanaii dalati~ rangka rehabilitasi lal~ankritis maupun
pembangunrui HTI. Hal itu didasaka1 pada pertotnbulia~uiyayang cepat, meniputiyai adaptasi yang
luas da11 tahai terliadap kotidisi yang kttmig t~ienguntu~tgkan
(tidak memerluikai syarat tl~rnbuhyang
tin& serta kttalitas kayiniya memetiulu syarat bahan b a h ~industri). Pada kondisi alami, jenis ini
toleran pada kotidisi yang lebili kritis dibanditigkan jenis lain klii~susnyapada tanah kering dan gersang
(Turnbull, 1956).

Kendala utama pengadam benili A. cra.?.ricarpa adalali rendahnya daya

berkeca~iibahpada saat penabuml. Diduga betuli tersebut metiipunyai sifat dom~ansiyaitu keadaan
h~litnyayatig sangat keras clan liat seperti ltalnya famili Legmninosae lailmya. Menurut Mayer dan

-

Paljakoff Mayber (1963), pada benih-benil1 yattg kulitnya keras dan liat, imnpermcabilitas h ~ l i benih
t

terliadap air sangat tingej. Kulit benili dari banyak famili ini sangat keras, resisten terhadap pengkisan
dan tertutup ole11 lapisai seperti lilin
Banyak cam yang dapat dilakukai d d a n upaya pematalian dormansi benili. Upaya untuk
mematahkan doni~ansi dapat dilakukan dengai niemberi perlakt~rui ppedali~~luansebelum
dikecatiibahkan, Menun~tSotopo (1993) doniiaisi fisik dapat diatasi dengan perlakt~aimekanis,
kinua dan perendattiati d e n 9 1 air patias. Perlalct~ailnekanis yaihl skarifikasi n~encakupcara-cam
seperti metigikir atau tnetiggosok knlit biji detigat~kertas ampelas dan melubangi kulit biji. Perlakuan
ki~iuadengan menggrnakan baliaati kiniia seperti potasiuni nitrat, asrun sulfat d a i lain-lain, sedangkan
dormansi fisiologis dapat diatasi detiga~petiiberian temperatur tertentu d a i pemberian liomion
gibberelin. Untuk pematalian dorrnatisi jenis .4. crnssicarpa infortiiasinya masih sangat sedikit,
seliingga penelitia~niengetiai cara perlakuan pendahuluatl ini perlu dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk nienentukai cam perlakuai pendahulurui yang tepat untuk
mengatasi doniiansi belull A. crassicarpa dati niengetal~uitipe dormansi benili A. crassicarpa
Penelitian

ini dilaksanakan di Laboratoriuni Balai Teknologi Perbenihan Kehutanan

Cilieuleot, Bogor sela~ilatiga bulan niulai biila~iApril liitigga Juni 1999.
Balian-balian yang digunakan dalam penelitian itu adalah Benili A. crassicarpa yang
diutidi~l~

dari Kalimantatt Selatall pada bula~lDesember 1998, Lamtan Hidrogen Peroksida (Hz&)
dengm konsentrasi 1 % dati 5 %, Lan~tatiH2S04pekat, Hornion Gibberellic Acid (GA,), Air (H20).
Aquades, Alkoliol, Betdate, wadali ben~paaluminium foil, dan media perkecamnbalian berupa kertas
merang.

Seda~igka~ialat-alat yang digunakai dalaii pe~ielitiat~
ini adalah pernaias air, timbangan
digital Sartorius, tennometer, liygon~eter,Gertiunator tipe P B 73-2NB, pinset, gunti~igkukat, oven,
gelas piala, gelas ukur, cawao porselin, p e n g d u k semprot tatgall (hand sprayer), kotak plastik
kecambali tra~isparan,eksikator, liiistar dan alat-alat tulis.
Rancaigai penelitian yang digu~iakanadalali Rancaigli Acak Lengkap d e n g n empat
ula~igatiyatig masing-masing ulaigan terdiri dari 100 butir benili.

Perlakuan pendahulnai yang

diberiltat~sebat~yak 15 perlakuau yaitu kontrol, perendaiiat~ air panas (soOC) 1 menit kemudian
direndatn air dingin selana 12 d a ~24
i jam, pere~idama~i
air panas ( 8 0 ' ~ ) d a i dibiarkai lu~iggadingin
selama 12 d a i 24 ja~n, pencabikan kulit beoili, kombinasi pencabikal detlgat~perendat~ia~

air dingin
selania 12 dan 24 ja~ii, ko~iibitiasipencabilml dengan perendatnan GA3 selatna 12 jan, perendaman
H2SOZIpekat selama 1,3 h i 3 0 menit, serta perendanan GA3 selana 12jam.
Tahapan kegiatan penelitiai ditnulai dari persiapan benih, sterilisasi bahan dan alat, seleksi
benili, penguhtrati kadar air, perlaktiai pettdahuluan, penaburat~benih, pengrnatan dan pengolahat
data. Pengolahan data m e ~ i ~ ~ n a kSAS
a n (Statistik Analisis Sistem) dan parameter yang diamati
terdiri dari perselitase Daya Berkecambali, persentase Pote~isiTu~i~bnli
Maksimum, Kecepatan dan
Kesere~uipakanTu~ibuh.
Tolok ulur yang mengindikasika~i keniampua~i benili unti~k tumbuh dan berkembang
menjadi tanaman ~ioniialpada kondisi lingkwign yang optitnntn adalah Daya Berkecambah dan
Potetlsi Tuttibuli niaksimutn, Sedangkan kemanipuan benih unh~ktumbuh menjadi tanaman nonnal
yatig sub optimum dihnijukkai deligall tolok ukur Kecepatan clan
pada kotidisi lingh~~igan
Keserempakai Tumbuli benili. Hasil penelitiai pemataliai donnansi i ~ i menunjukkan
i
baltwa semua
perlakuan pendahuluan yang dicobakat~rnetiiberikati petigamli yaig s a ~ g attyata
t

terhadap persentase
Daya Berkecamnbah, perselttase Potensi Tumbuh Maksi~nunl,Kecepatal dan Keserempakan Tumbult
benili. Berdasarkan l~asiluji Duncai perlakua~~
dellgall cara perendatiian benili dalam air panas secara
um~utnmenghasilkai persetltase Daya Berkecambah dan Potensi Tumbuli Maksimutn yang paling
tin@ tenltania perendan~andalam air paias ( 8 0 ' ~ ) selania 1 metut ke~nudiaidiret~danldalam air
dingin sela~na12 jam. Ti~igginyanilai-nilai tersebut disebabkan ole11 bentbahnya kondisi fisik kulit
me~ijadilebili luiiak a k i h t pengamh panas yatig diberihi air selungga proses penyerapan air dan
oksigeti akati lebih mudah dan perkeca~nbalia~i
&pat lebili dipercepat. Pada tolok ukttr kecepatan
tumnbuh, perendatiia~iair pallas tiielniliki ~iilaiyang paling rendah dibanditig perlakuan lainnya yaitu
berkisar i 17 hari. Tetapi tlilai ini tiiasili dikatakati relatif bagus Inellgingat tnasa perkecambahan
yang dikeluarkati ISTA (1985) ntituk spesies Acacia spp adalah 21 hari.
Hasil i~jiDuncan menunjukkan bahwa perlakuan pencabikan kulit men~pakanperlakuan
pendal~ulnan terbaik dibaldit~gperlalcuan Iaitmya.

Hal ini dapat dililiat d a i persentase daya

berkecantbah dan potensi turnbull ~iiaksimi~t~i
yatig lebili kurang sama dengn perlakuat, perendaman

dalatn air panas.

Selai~i itu pencabika~ij u g rnetniliki waktu berkecatnbah paling cepat serta

kemampoan tumbuhnya yang serempak. Efektifnya perlakuan ini disebabkan oleh pencabilcan kulit
tiiemun&tlkiui selilua benih mampu beri~iibibisidenmi air secara merata drui cepat sellingga embrio
dengagan cepat pula melaknkan proses perkeca~libaliai.T i n g i ~ i y akecepatan dati kesere~npakanhimbuh
meno~ijokanbaliwa perlakuan pencabikan kulit rnemiliki vigor yang paling tinggi dibanding perlakuan
lain.

TiogSiiiya vigor benili pada perl&~ati itli memberikan ilnplikasi pada kekuatai tumbuh

keca~iibahselungga aka11ine~~t$iasilkw
truirunrui ya~iglebili that1 terhadap keadaru~atau liugkungan
yatig kunilg t ~ i e n g ~ ~ ~ i t u(sub
n ~ c optimum)
an
dibanding deiigan perlakuw lailuiya.
Perendanla11 benih dalam H2S0., selama 30 nienit


mamp~t secara efektif niematddcan

dor~iiaisibenih A. crossicarpo lwena nieng.Ilasilka1 llilai kecepatari hi keserelnpakan tumbuli yang
lebili kuraig sruna dengal perl&~an pencabikati.
Berdasarkw liasil uji Duncan perlalomi pereiida~nruibe~lilidalatn Hz& (1 % dan 5 %), GA,
(50 ppm) selruna 12 jam dan kontrol tidak menu~ijukkanrespotl yaiig baik karena rnetit$~asilkruinilai
daya berkecamnbah, potensi tutnbuli rnaksi~iium,kecepatati dad kesere~ilpakantunibuh yang rendah.
Tidak efektif~iyapemberian GA3 dengall konsetitrasi 50 pp~iiselatiia 12 jam diduga karena embrio
benili tidak memerlukati zat peralgsang GA, eksogen karena ernbrio benili telah mengandilng cukup
gibberelin endogen. Menunit Lakitan (1996) bahwa pada biji kacaig-kacangai daa beberapa tanamat1
dikotil lainnya banyak tnetlgandung gibberelin endogen.

Perendaman be~lihdalani H202 pada

konsentrasi 1% dan 5% selatiia 12 jam secara utiium tidak dapat mematahkan dormansi benili A.
c,ro,wicnrpe Hal i11i d a p ~ dilihat
t
dari retidalniya persentase Daya Berkecambah d a ~Potelisi
i
Tunlbuh


Maksimuru, kecepatan dan keserempakari tonibuh. Lamtan H202 rneiiiiliki daya pellgoksidasi ya~ig
kuat sehinW diduga ddalx~imc~iipcngarulii embrio benih untuk tumbuh. Hal ini terbukti derngan
adanya kecendeningai semakin titlgSi ko~isentrasimaka semakin rendah perkeca~nbahannya.