Departemen Pekerjaan Umum 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sesuai Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 10 ayat 2, menyatakan bahwa pemerintah daerah provinsi yang berwenang
melaksanakan penataan ruang wilayah provinsi yang meliputi perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Perencanaan tata ruang wilayah provinsi meliputi proses dan prosedur penyusunan serta penetapan rencana tata ruang wilayah RTRW provinsi.
Penyusunan RTRW provinsi dilakukan dengan berasaskan pada kaidah-kaidah perencanaan yang mencakup asas keselarasan, keserasian, keterpaduan,
kelestarian, keberlanjutan, dan keterkaitan antarwilayah, baik di dalam provinsi bersangkutan, maupun dengan provinsi sekitarnya.
Dalam rangka perencanaan tata ruang wilayah provinsi, perlu disusun pedoman penyusunan RTRW provinsi sebagai acuan bagi semua pihak terkait dalam
penyusunan RTRW provinsi, baik untuk kalangan pemerintah, swasta, maupun masyarakat pada umumnya.
1.2. Maksud dan Tujuan
Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan dalam kegiatan penyusunan RTRW provinsi oleh pemerintah daerah provinsi dan para pemangku kepentingan lainnya.
Tujuan disusunnya pedoman ini adalah untuk mewujudkan RTRW provinsi yang sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang.
1.3. Ruang Lingkup Pedoman
Pedoman ini memuat ketentuan teknis muatan RTRW provinsi serta proses dan prosedur penyusunan RTRW provinsi.
1.4. Istilah dan Definisi a. Rencana tata ruang wilayah RTRW provinsi adalah rencana tata ruang
yang bersifat umum dari wilayah provinsi, yang merupakan penjabaran dari RTRWN, dan yang berisi: tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah
provinsi; rencana struktur ruang wilayah provinsi; rencana pola ruang wilayah provinsi; penetapan kawasan strategis provinsi; arahan pemanfaatan ruang
wilayah provinsi; dan arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi.
b. Tujuan penataan ruang wilayah provinsi adalah tujuan yang ditetapkan oleh