82 RKPD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016
Mengacu kepada kebijakan ekonomi nasional, maka untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tanah Datar, perlu didukung dengan arah dan kebijakan pembangunan ekonomi daerah, antara lain:
1. Memperkuat sektor sektor unggulan daerah melalui peningkatan nilai tambah
produk produk pertanian dan UMKM 2. Peningkatan ketahanan pangan daerah melalui peningkatan produksi dan
produktifitas pertanian, diversifikasi pangan dan penguatan lumbung pangan daerah.
3. Peningkatan dan pengembangan destinasi wisata unggulan melalui peningkatan sarana dan prasarana penunjang pariwisata dan promosi wisata daerah
4. Peningkatan investasi swasta, masyarakat dan pemerintah melalui promosi potensi daerah dan penciptaan iklim usaha yang kondusif
5. Percepatan pembangunan infrastruktur untuk penunjang perekonomian daerah 6. Peningkatan peran lembaga keuangan dalam penyediaan pembiayaan
7. Peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan pemerataan pendidikan, pelatihan, pelayanan kesehatan dan sosial masyarakat
8. Peningkatan pemberdayaan masyarakat nagari melalui pengalokasian anggaran pembangunan nagari
3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2014 Dan Perkiraan Tahun 2015
Kondisi ekonomi Kabupaten Tanah Datar tahun 2014 dapat dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi yang diprediksi tumbuh 6,01 atau naik sebesar 0,08 dari
tahun 2013 yang mencapai angka 5,93. Berdasarkan data pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanah Datar lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang
berfluktuasi berkisar antara 5,71-6,01 . Pertumbuhan ekonomi tahun 2014 diatas pertumbuhan ekonomi provinsi Sumatera Barat sebesar 5,80 hal tersebut
mengindikasikan bahwa perekonomian Kabupaten Tanah Datar sudah membaik. Hal ini didukung oleh nilai Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku
PDRB ADHB tahun 2014 yang diperkirakan mencapai Rp.8,71 trilyun, meningkat sebesar 12,97 dari tahun 2013 yang nilainya sebesar Rp.7,71 trilyun.
Tabel 3.1 Kontribusi per Sektor PDRB Kabupaten Tanah Datar
Tahun 2010 2014
No Sektor
Kontribusi 2010
2011 2012
2013 2014
1. Pertanian
37,72 37,49
37,09 37,07
37,05 2.
Pertambangan dan Penggalian
1,83 1,82
1,82 1,78
1,76 3.
Industri Pengolahan 0,96
0,93 0,91
0,88 0,89
4. Listrik dan air
7,97 8,09
8,15 7,99
8,08 5.
Bangunan 7,97
8,09 8,15
7,99 8,08
6. Perdagangan, hotel dan
restoran 12,50
12,40 12,57
12,65 12,64
7. Angkutan dan komunikasi
6,69 6,77
6,85 6,84
7,14 8.
Keuangan, persewaan dan jasa pemerintahan
3,46 3,48
3,56 3,57
3,56 9.
Jasa-jasa 17,12
17,29 17,39
17,76 17,38
Jumlah 100,00
100,00 100,00
100,00 100,00
Sumber : Tanah Datar Dalam Angka Angka estimasi
83 RKPD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pertumbuhan ekonomi kabupaten Tanah Datar masih didominasi lapangan usaha pertanian yaitu sebesar 37,05, diikuti oleh
lapangan usaha jasa-jasa 17,38, lapangan usaha perdagangan, hotel dan restoran 12,64, dan kontribusi ketiga lapangan usaha tersebut mencapai 67,07 terhadap
nilai PDRB ADHB secara keseluruhan. Dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA 2015, lapangan usaha pertanian sebagai sektor basis
diarahkan pada pengembangan komoditi unggulan daerah dan peningkatan daya saing produk pertanian.
Selain lapangan usaha pertanian ,
lapangan usaha jasa-jasa dan lapangan usaha perdagangan, hotel dan restoran juga memperlihatkan perkembangan yang
menggembirakan yang didorong oleh perkembangan Pariwisata dengan adanya event pariwisata seperti pelaksanaan Tour de Singkarak TdS, semakin dikenalnya event alek
nagari pacu jawi, baik di level nasional maupun internasional, dan semakin banyaknya kunjungan ke Istano Basa Pagaruyung. Lapangan usaha lainnya yang juga
menunjukkan peningkatan yang cukup siginifikan adalah lapangan usaha industri pengolahan, yaitu sebesar 11,49.
Berikut digambarkan indikator kinerja ekonomi makro Kabupaten Tanah Datar dan capaian masing-masing indikator dibandingkan dengan periode tahun
sebelumnya.
Tabel 3.2 Perkembangan Indikator Makro Ekonomi KabupatenTanah Datar
Tahun 2013-2014 dan Target 2015 No
Indikator Realisasi
Target 2013
2014 2015
1. Laju Pertumbuhan Ekonomi
5,93 6,01
1
6,13
1
2. ICOR
3,6 3,6
3,6 3.
PDRB harga berlaku Rp. Milyar 7.515,23
8.713,82
1
9.887,01
1
4. Inflasi
7,27 6,54
1
6,91
1
5. Penduduk Miskin persen
5,77 5,65
1
5,50
1
6. Pengangguran persen
4,84 3,30
1
4,70
1
Sumber: Data diolah dari berbagai sumber 1 Angka estimasi
Pertumbuhan Ekonomi
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanah Datar pada tahun 2011-2015 terlihat trend yang berfluktuasi. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanah Datar
tahun 2011-2014 serta prediksi tahun 2015-2016 digambarkan pada grafik di bawah ini:
84 RKPD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 Grafik : 3.1
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar Tahun 2011 - 2016
Nilai PDRB Kabupaten Tanah Datar tahun 2011-2015 harga berlaku yang menggambarkan jumlah nilai produksi pada 9 Sembilan lapangan usaha yaitu
lapangan usaha pertanian, pertambagan dan penggalian, industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih, bangunan, perdagangan hotel dan restoran, Pengangkutan dan
Komunikasi, Keuangan dan Jasa Perusahaan serta Jasa-jasa tergambar pada tabel berikut :
Tabel. 3.3 Nilai PDRB Kabupaten Tanah Datar Tahun 2011-2015
Berdasarkan harga berlaku No
Tahun Nilai PDRB Milyar Rupiah
1. 2011
6.084,97 2.
2012 6.789,34
3. 2013
7.755,22 4.
2014 8.713,83
5. 2015
9.887,01
Sumber : PDRB Kabupaten Tanah Datar Tahun 2009-2013 Angka estimasi
PDRB Perkapita
PDRB Perkapita merupakan nilai pendapatan seluruh sektor produksi dibagi dengan jumlah penduduk suatu daerah. PDRB Perkapita tidak menggambarkan rata-
rata pendapatan masyarakat secara riil. Namun dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran masyarakat. Perkembangan PDRB perkapita Kabupaten Tanah
Datar selama tahun 2011-2014 tergambar pada tabel dibawah ini.
Tabel. 3.4 PDRB Perkapita Kabupaten Tanah Datar Tahun 2011-2014
Berdasarkan harga konstan No
Tahun Nilai PDRB Rupiah
Pertumbuhan
1. 2011
17.893.291,00 11,71
2. 2012
19.794.526,53 10,62
3. 2013
22.502.307,68 13,67
4. 2014
25.340.000,00 11,20
Sumber : BPS Kabupaten Tanah Datar Tahun 2013 Angka Estimasi
5.4 5.6
5.8 6
6.2 6.4
2011 2012
2013 2014
2015 2016
5.84 5.71
5.93 6.01
6.13 6.21
Laju Pertumbuhan
85 RKPD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016
Dari tabel diatas terlihat bahwa PDRB perkapita Kabupaten Tanah Datar meningkat dari tahun ke tahun selama 4 tahun terakhir ini. Hal ini dapat
menggambarkan bahwa tingkat pendapatan masyarakat juga meningkat.
Laju Inflasi
Inflasi menggambarkan fenomena kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus dan diikuti oleh kenaikan harga barang lainnya. Selama
tahun 2012-2014, tingkat inflasi Kabupaten Tanah Datar berfluktuasi. Tahun 2012 tingkat inflasi sebesar 5,55, Tahun 2013 tingkat inflasi sebesar 7,27, tahun 2014
tingkat inflasi diprediksi menurun menjadi 6,54. Dari data inflasi diatas terlihat bahwa tingkat inflasi di Kabupaten Tanah Datar masih ringan 10. Hal ini masih
menguntungkan karena perekonomian daerah masih tetap tumbuh yang ditandai dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, mendorong orang lebih bergairah
bekerja karena meningkatnya permintaan barang dan meningkatnya tabungan masyarakat.
Investasi Daerah
Peningkatan pertumbuhan ekonomi juga ditentukan oleh peningkatan investasi di daerah. Investasi yang ada di daerah dipengaruhi oleh situasi dan kondisi sosial,
politik dan perekonomian daerah. Investasi pada umumnya berasal dari investasi Pemerintah, Swasta dan masyarakat. Untuk meningkatkan investasi Pemerintah
dilakukan dengan cara meningkatkan porsi belanja publik sedangkan untuk meningkatkan investasi pihak swasta dan masyarakat perlu dilakukan peningkatan
promosi serta menggali peluang peluang investasi yang ada di daerah.
Kemiskinan dan Pengangguran
Tingkat kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat juga dapat di ukur dari persentase penduduk miskin dan tingkat pengangguran yang ada di suatu daerah.
Tingkat kemiskinan Kabupaten Tanah Datar pada tahun 2013 sebesar 5,77, hal ini telah melampaui target RPJMD Kabupaten Tanah Datar tahun 2010-2015 pada tahun
2014 sebesar 5,8. Kebijakan untuk penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran dilaksanakan
antara lain melalui peningkatan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar, peningkatan kualitas dan keterampilan tenaga kerja dan optimalisasi pelaksanaan
program-program penanggulangan kemiskinan baik oleh pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten serta dengan melibatkan seluruh stakeholder.
3.1.2 Tantangan Dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2016 a. Tantangan Perekonomian Daerah Tahun 2016
Berdasarkan kondisi ekonomi makro daerah 5 lima tahun terakhir, tantangan Kabupaten Tanah Datar dalam pembangunan daerah pada tahun 2016 adalah sebagai
berikut: 1. Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA
2. Pergeseran struktur ekonomi dari lapangan usaha primer ke lapangan usaha sekunder
3. Penerapan dan penguasaan teknologi masih sangat terbatas dalam menekan ongkos produksi
4. Ketergantungan daerah terhadap sumber pembiayaan dari Pemerintah sangat tinggi
86 RKPD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016
5. Rendahnya peran investasi pihak swasta dan masyarakat. 6. Perluasan lapangan kerja disemua sektor usaha
7. Rendahnya daya saing produk unggulan daerah
b. Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2016 Dilihat dari kondisi ekonomi daerah, prospek perekonomian yang dapat dikembangkan
antara lain: 1. Pengembangan industri pengolahan hasil mengingat ketersediaan bahan baku
memadai 2. Pengembangan pariwisata daerah dengan menjadikan Kabupaten Tanah Datar
sebagai ikon wisata budaya di Sumatera Barat 3. Pengembangan investasi daerah melalui kebijakan regulasi yang transparan dan
akuntabel. 4. Peningkatan daya saing UKM dan IKM melalui pengembangan produk unggulan
5. Penciptaan informasi dan jejering pemasaran yang lebih luas baik ditingkat regional, nasional maupun international
6. Peningkatan mobilitas orang dan barang melalui peningkatan infrastruktur daerah
3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah