PERAWATAN DAN PERLINDUNGAN BETON PENGUJ1AN BETON

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 12 2. Pelaksanaan penyambungan, pemotongan, pembengkokan dan pemasangan harus sesuai dengan persyaratan dalam SKSNI T 15-1991 3. Selimut beton harus mempunyai ketebalan minimal sebagai berikut: Bagian Konstruksi Tebal Selimut Beton cm Bagian-bagian pada Mini STP 5,0 Balok praktis 2,5 Kolom praktis 2,5 Sloof dan Pondasi 3

10.12. BENDA - BENDA YANG TERTANAM DALAM BETON

1. Semua angkur, baut pipa dan benda-benda lain yang diperlukan tertanam dalam beton, harus terikat dengan baik pada cetakan sebelum pengecoran. 2. Benda-benda tersebut harus dalam keadaan bersih, bebas dari karat dan kotoran- kotoran lain pada saat pengecoran. 3. Sebelum dilakukan pengecoran pipa-pipa harus sudah diuji dengan baik, baru boleh dicor.

10.13. PENYELESAIAN BETON

1. Semua permukaan jadi hasil pekerjaan beton harus rata, lurus tanpa ada bagian- bagian yang membekas pada permukaan. Ujung-ujung atau sudut-sudut harus berbentuk penuh dan tajam. 2. Bagian-bagian yang rapuh, kasar, berlubang, dan tidak memenuhi persyaratan harus segera diperbaiki dengan cara memahatnya dan mengisinya kembali dengan adukan beton yang sesuai baik kekuatan maupun warnanya untuk kemudian diratakan. Bila diperlukan, seluruh permukaan beton dihaluskan dengan ampelas, carborondum atau gurinda. 3. Permukaan pekerjaan beton harus mempunyai bentuk jadi yang rata. Toleransi kerataan pada permukaan lantai tidak boleh melampaui 1cm dalam jarak 10 m. Tidak dibenarkan untuk menaburkan semen kering pada permukaan beton dengan maksud menyerap kelebihan air. 4. Apabila pengecoran dilakukan dengan ready mix harus ditunjukkan pesanannya yang menunjukkan kekuatan tekan karakteristik beton

10.14. PERAWATAN DAN PERLINDUNGAN BETON

1. Semua pekerjaan beton harus dirawat secara baik dengan cara yang disetujui oleh Direksi atau Konsultan Pengawas. Setelah pengecoran selesai, permukaan beton yang tidak tertutup oleh cetakan harus tetap dijaga kelembabannya dengan jalan membasahi secara terus menerus selama 7 tujuh hari. 2. Permukaan-permukaan beton yang dibongkar cetakannya sedang masa perawatan beton belum dilampaui, harus dirawat dan dilindungi seperti tersebut pada ayat 1 tidak boleh tertindih barang atau terinjak langsung pada permukaan beton. 3. Cetakan beton yang tidak dilindungi terhadap penguapan dan belum dibongkar, selama masa perawatan beton harus selalu dibasahi untuk mengurangi keretakan dan terjadinya celah-celah pada sambungan. 4. Lantai beton atau permukaan beton lainnya yang tidak disebut di atas, harus dirawat dengan jalan membasahi atau menutupi dengan membran yang basah. RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 13

10.15. PENGUJ1AN BETON

1. Secara umum pengujian beton harus mengikuti ketentuan dalam SKSNI dan minimum memenuhi persyaratan seperti yang tersebut dalam ayat berikut. 2. Untuk setiap jenis beton harus dibuat satu pengujian, yang dikerjakan dalam satu hari dengan volume sampai sejumlah 5 m 3 , atau 2 benda uji. 3. Untuk satu pengujian dibutuhkan 4 empat buah benda uji berbentuk kubus 15 x 15 x 15 cm. Satu benda uji akan dites pada umur 28 hari dan hasilnya segera dilaporkan kepada Direksi atau Konsultan Pengawas, sedangkan 3 tiga benda uji lainnya hasil rata-rata dan ketiga spesimen tersebut. Batas kekuatan beton rata-rata harus sama atau lebih dari kekuatan karakteristik 225 kgcm2 untuk mutu beton K 225, tidak boleh ada satu benda uji yang hasil tesnya lebih kecil dari =160 kgcm2. 4. Bila diperlukan dapat ditambah dengan satu benda uji lagi ditinggal di lapangan, dibiarkan mengalami proses perawatann yang sama dengan keadaan sebenamya. 5. Kubus-kubus yang baru dicetak disimpan pada tempat yang bebas getaran dan ditutup dengan karung basah selama 24 jam.

10.16. SUHU TEMPERATUR