Strategi Marketing Communication Sub Divisi PR Promotion Auto Radio 88.9 FM Bandung Melalui Program Traffic Report Dalam Meningkatkan Minat Pendengar

(1)

v

TO IN CREASE LISTENER’S INTEREST By:

Lisa Rostikasari NIM 43308010

this final task under guidance, Tine Agustin Wulandari, S. I. Kom

This Research was conducted in order to describe the Strategic of PR & Promotions Auto Radio 88.9 FM Bandung Through Traffic Report Program to in

crease listener’s interest, in connection with activities undertaken through the PR & Promotions Report Traffic program bringing the listeners to the more desirable direction through Phase Fact Finndin, Planning & Programming Phase, Phase Communication, and Evaluation Phase.

This Research a Qualitative Research with Descriptive Method. Techniques Data collection used are interviews, documentation, book study, and data retrieval online. data analysis techniques used, including data collection, reduction data, display data, and drawing conclusion or (verfication) data. The subject of this study was the Marketing division of Auto Radio 88.9 FM Bandung, amounting to 3 people. Using a purposive sampling technique, defined a person as an informant of PR & Promotion of research and one person from the audience as a key informant.

Based on the interview, the results obtained from the stage of fact finding study conducted by the PR & Promotions Bandung Auto or Radio 88.9 FM Traffic Report through the program in increasing listener interest, of course, by knowing their audiences with information on Automotive Traffic Report to the user through the steps that were applicable planning and programming by conducting road shows, touring with a motorcycle or car Bandung club from the stage of communicating the activities carried out by interacting directly with the listener through telewicara face to face, and at the evaluation stage to improve performance, and extend through the stages that PR & Promotions strategy materialized or not.

Therefore, Researcher suggested that the Auto Radio 88.9 FM Bandung could expand the area goals with human resources also support and seek another solution by replacing the program with other programs, so that the credibility of Auto Radio 88.9 FM Bandung both among audiences outside and fellow radio accounted for solely for the sake of continuity of Auto Radio 88.9 FM in the future.


(2)

iv

MENINGKATKAN MINAT PENDENGAR Oleh:

Lisa Rostikasari NIM 43308010

Tugas Akhir ini dibawah bimbingan, Tine Agustin Wulandari, S.I.Kom

Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mendeskripsikan mengenai Strategi PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM Bandung Melalui Program Traffic Report Dalam Meningkatkan Minat Pendengar, sehubungan dengan kegiatan yang dilaksanakan PR & Promotions melalui program Traffic Report membawa pendengar ke arah yang lebih diminati melalui Tahap Fact Finndin, Tahap Planning&Programming, Tahap Communication, dan Tahap Evaluation.

Penelitian ini merupakan Penelitian Kualitatif dengan menggunakan Metode Deskripif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi, studi pustaka, dan penelusuran data online.Untuk teknik analisis data yang digunakan, antara lain data collection, data reduction, data display, dan data conclusion drawing(verfication). Subjek penelitian ini adalah divisi Marketing Auto Radio 88,9 FM Bandung yang berjumlah 3 orang. Dengan menggunakan teknik sampling purposif, ditentukan 1 orang PR & Promotion sebagai informan penelitian dan 1 orang dari pendengar sebagai key informan.

Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh hasil penelitian dari tahap fact finding yang dilakukan oleh PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM Bandung melalui program Traffic Report dalam meningkatkan minat pendengar, tentunya dengan mengenal khalayaknya dengan memberikan informasi seputar Traffic Report kepada pengguna Automotive yang di aplikasikan melalui tahap planning dan programming dengan melakukan kegiatan roadshow, touring bersama club motor atau mobil Bandung dari kegiatan tersebut tahap communicating dilakukan dengan cara berinteraksi langsung dengan pendengar melalui telewicara secara face to face, dan pada tahap evaluation dengan memperbaiki kinerja, dan memperluas jangkauan melalui tahap-tahap itulah strategi PR & Promotions terwujud atau tidak.

Untuk itu, peneliti menyarankan agar Auto Radio 88,9 FM Bandung memperluas cakupan atau sasaran tidak hanya dengan komunitas Automotif saja namun juga di luar dari komunitas Automotive, memperhatikan sumber daya manusia, memperhatikan strategi positioning dan kegitan tersebut dapat di aplikasikan melalui kerjasama dengan radio lain dan kegiatan lain demi kelangsungan Auto Radio kedepannya.


(3)

1

1.1 Latar Belakang

Radio merupakan teknologi di bidang komunikasi dan informasi, perkembangan radio dimulai ketika Hendrik (1988) mentransmisikan aliran gelombang-gelombang di udara. Hal ini memberikan inspirasi bagi Guglielmo Marconi yang pada tahun 1901 mengirimkan pesan-pesan radio melintas Laut Atlantik, disusul dengan penambahan tabung hampa udara pada radio oleh Lee De Forest pada tahun 1906 (Liliweri, 1991 : 14).

Seiring dengan adanya reformasi yang menimbulkan kebebaasan informasi, maka perkembangan radio sebagai media informasi yang menimbulkan kebebasan informasi maka perkembangan radio sebagai media informasi mengalami perkembangan dalam kuantitas dengan bermunculnya stasiun-stasiun radio. Dalam upaya menyiasati serta mempertahankan kredibilitas di mata para pendengarnya dengan memunculkan program-program unggulan.

Auto Radio merupakan sebuah Radio yang memiliki gelombang siar pada frekuensi 88.9 FM di kota Bandung, Jawa Barat. Berawal dari pemikiran sekelompok kalangan muda, yang sepakat untuk memandu ide dan kreativitas di dunia Radio siaran, maka sejak tanggal 8 bulan Agustus 2005, Auto Radio 88,9 FM Bandung mulai mengudara dan menggema, menjadi media broadcast yang semakin membuat semarak suasana penyiaran radio di kota Bandung. Dengan tipe pendengar “Auto People“ (sebutan buat para pendengar Auto Radio).


(4)

Auto Radio mempunyai format program acara siar yang beragam salah satunya ialah program Traffic Report dimana mengulas informasi aktual mengenai kondisi lalu lintas dan ruas-ruas jalan di kota Bandung, yaitu Informasi tersebut dapat di informasikan oleh reporter yang sedang bertugas dan juga dari masyarakat yang saat itu juga sedang berada di jalan melalui telepon. Adapun Traffic Report adalah tentang kemacetan, kecelakaan, pengalihan arus, penutupan jalan (sementara/permanen), kondisi tidak terduga (banjir, pohon tumbang, dll), traffic light mati ataupun mengenai lalu-lintas yang lancar. Kebanyakan dari program Auto Radio lebih mengedepankan informasi mengenai lifes style, informasi mengenai dunia automotive, music terkini, tempat hangout dan program lain yang dianggap memiliki nilai jual tinggi sebab target sasarannya ialah kaula muda sebagai pendengar. Program Traffic Report sendiri merupakan lintas program informasi yang di sajikan pada sela-sela program utama sehingga bagi para pendengar yang sedang berada dalam perjalanan yang ingin mendapatkan informasi mengenai ruas-ruas jalan khususnya di kota Bandung sangat kurang mendapatkan informasi mengenai ruas jalan dan lalu lintas di kota Bandung.

Beraneka ragam program radio membuat program Traffic Report semakin tergeser sehingga minat para pendengar berkurang khususnya bagi pendengar yang dominan remaja cenderung menyukai program music, life style, gossip dan program lainnya. Kebanyakan dari para pendengar awam dengan program Traffic Report sebab sedikit dari sekian banyak stasiun radio yang menyajikan program Traffic Report pada segmen program yang ada di radio. Sehingga Auto Radio


(5)

mencoba inovasi baru dengan membuat detail program dimana program Traffic Report sebagai program tetap yaitu pada pagi dan sore hari.

Sebagai radio swasta yang memiliki kredibilitas tinggi di mata pendengarnya tentu saja Auto Radio memerlukan PR & Promotions untuk dapat mewujudkan terciptanya program Traffic Report dalam meningkatkan minat pendengar. Pentingnya PR & Promotions memang tidak perlu diragukan lagi. Karena PR & Promotions merupakan salah satu fungsi strategis dalam manajemen.

Bidang PR & Promotions (PR) atau lebih dikenal Hubungan Masyarakat (Humas) mengalami kemajuan cukup pesat beberapa tahun terakhir. PR & Promotions menjadi fenomena tersendiri diakhir abad ke-20 dan awal ke-21. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perusahaan yang sudah menggunakan jasa para PR & Promotions untuk menghadapi tantangan di dunia usaha khususnya dunia broadcast seperti radio yang semakin signifikan sehingga fungsi PR & Promotions dapat mempermudah dalam mencapai tujuannya.

Definisi PR menurut Oemi Abdurachman :

PR & Promotions adalah proses yang continue dari usaha management untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para pelanggannya, pegawainya, dan public pada umumnya, keadaan dengan mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan” (Oemi Abdurrachman, 1995:24-25) Situasi seperti ini merupakan tantangan bagi PR & Promotions untuk menjawabnya dengan kiat atau strategi dan teknik PR & Promotions tertentu. Dengan kiat strategi PR & Promotion, ia akan mampu mengatasi situasi dan


(6)

persoalan, bagaimanapun bentuknya, khususnya jika tengah berhadapan dengan suatu krisis kepercayaan, krisis manajemen, dan krisis lainnya.

PR & Promotions pada umumnya dianggap sebagai bagian dari strategi pemasaran organisasi. Strategi sendiri pada hakikatnya merupakan perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.

Strategi komunikasi harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi. Individu dan organisasi memang bisa lestari tanpa PR & Promotions, tetapi dengan PR & Promotions yang terencana, suatu perusahaan bisa mengharapkan hasil yang lebih baik dan reputasi yang semakin meningkat.

Kehadirannya dibutuhkan karena PR & Promotions merupakan salah satu elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi secara positif. Arti penting humas sebagai sumber informasi terpercaya kian terasa pada era globalisasi seperti saat ini. PR & Promotions mencakup semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang berkepentingan dengannya. Setiap orang pada dasarnya juga selalu menerapkannya, selama ia masih menjalin kontak dengan manusia lain. (Anggoro, 2001).

Namun, pemahaman sebagian masyarakat terhadap sebuah profesi PR & Promotions masih cenderung menginterpretasikan dan mempraktekkan sebatas


(7)

apa yang dilihat dan didengarnya dan bukan berdasarkan apa yang dipelajari, didalam dan ditekuni. Akibat dari kekeliruan pemahaman tersebut, maka bila kita membicarakan tentang profesi PR & Promotions, kebanyakan orang masih akan menyamakan dengan tukang photo, tukang spanduk, urusan wartawan, pembuatan press release, urusan brosur atau bahkan semacam quest relations.

Secara konseptual dan metodologis, fungsi PR & Promotions adalah sama di semua organisasi, yakni berupaya membina hubungan harmonis melalui system saluran komunikasi dua arah dengan public agar tercapai opini dan persepsi yang positif, dan untuk memperoleh citra organisasi yang baik. Menurut Edwin dan Emery fungsi PR & Promotions adalah menciptakan hubungan-hubungan yang saling bermanfaat antara sebuah perusahaan atau lembaga dengan berbagai publiknya yang diupayakan secara terencana dan terorganisasi (dalam Stainer, 2001). Sejalan dengan itu, menurut Howard Childs (Ngurah, 1995:5), fungsi dasar PR & Promotions bukan untuk menampilkan pandangan organisasi atau seni sikap public, tetapi untuk melakukan rekonsisliasi atau penyesuaian terhadap kepentingan public setiap aspek pribadi organisasi maupun perilaku perusahaan yang punya signifikan sosial. Jadi disini PR & Promotions berfungsi membantu organisasi melakukan penyesuaian terhadap lingkungan tempat organisasi tersebut beroperasi.

Adapun strategi yang dilakukan PR & Promotions Auto Radio dengan menyajikan program Traffic Report melalui aktivitas off air secara rutin hal ini dilakukan untuk dapat memberikan informasi secara intens untuk meningkatkan


(8)

minat pendengar yang umumnya menyukai program-program lain sepert life style, update music dan gosip.

Tidjan (1976:71) mengemukakan bahwa minat adalah :

“Gejala psikologis yang menunjukan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek sebab ada perasaan senang. Dari pengertian tersebut jelaslah bahwa minat itu sebagai pemusatan perhatian atau reaksi terhadap suatu obyek seperti benda tertentu atau situasi tertentu yang didahului oleh perasaan senang terhadap obyek tersebut “.

Minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan hasil dari turut sertanya dalam kegiatan tersebut, begitu pula Auto Radio dengan memberikan kontribusi baru kepada para pendengar melalui program Traffic Report diharapkan dapat menarik minat para pendengar.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, “Bagaimana Strategi Marketing Communication Sub Divisi PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM Bandung Melalui Program Traffic Report Dalam Meningkatkan Minat Pendengar ?

1.2 Identifikasi Masalah

Peneliti merumuskan identifikasi masalah berdasarkan rumusan masalah di atas yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana tahap fact-finding yang dilakukan PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM Bandung melalui program Traffic Report dalam meningkatkan minat pendengar ?


(9)

2. Bagaimana tahap planning and programming yang dilakukan PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM Bandung melalui program Traffic Report dalam meningkatkan minat pendengar ?

3. Bagaimana tahap communicating yang dilakukan PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM Bandung melalui program Traffic Report dalam meningkatkan minat pendengar ?

4. Bagaimana tahap evaluation yang dilakukan PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM Bandung melalui program Traffic Report dalam meningkatkan minat pendengar ?

5. Bagaimana Strategi Marketing Communication Sub Divisi PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM Bandung melalui program Traffic Report dalam meningkatkan minat pendengar ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi yang dilakukan PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM Bandung melalui program Traffic Report dalam meningkatkan minat pendengar.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Berangkat dari permasalahan yang telah penulis identifikasikan di atas tujuan dari penelitian ini adalah :


(10)

1. Untuk mengetahui tahap fact-finding yang dilakukan PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM Bandung melalui program Traffic Report dalam meningkatkan minat pendengar.

2. Untuk mengetahui tahap planning and programming yang dilakukan PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM Bandung melalui program Traffic Report dalam meningkatkan minat pendengar.

3. Untuk mengetahui tahap communicating yang dilakukan PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM Bandung melalui program Traffic Report dalam meningkatkan minat pendengar.

4. Untuk mengetahui tahap evaluation yang dilakukan PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM Bandung melalui program Traffic Report dalam meningkatkan minat pendengar.

5. Untuk mengetahui Strategi Marketing Communication Sub Divisi PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM Bandung melalui program Traffic Report dalam meningkatkan minat pendengar.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Hasil dari penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan PR & Promotions serta memperkaya wawasan kalangan akademis terutama mengenai perkembangan Strategi


(11)

Marketing Communication Sub Divisi PR & Promotions dalam meningkatkan minat public terhadap perusahaan.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Secara praktis, penelitian ini di lakukan dengan harapan dapat berguna, yaitu bagi :

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat membuat peneliti lebih menguasai materi Strategi Marketing Communication Sub Divisi PR & Promotions secara lebih mendalam, khususnya dalam meningkatkan minat terhadap perusahaan serta diharapkan dapat memberikan gambaran begi peneliti mengenai pekerjaan seorang PR & Promotions dalam suatu perusahaan.

b. Bagi Universitas

Bagi universitas, khususnya program studi PR & Promotion, penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan wawasan mengenai Strategi Marketing Communication Sub Divisi PR & Promotions sebuah radio dalam meningkatkan minat pendengar melalui program-programnya.

c. Bagi Auto Radio 88,9 FM Bandung

Bagi Auto Radio 88,9 FM Bandung, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan tentang cara kerja PR & Promotions dan


(12)

manfaat kerja PR & Promotions tersebut bagi perusahaan dalam membantu meningkatkan minat pendengar.

1.5 Kerangka Pemikiran

1.5.1 Kerangka Teoritis

Untuk dapat memahami masalah yang akan diteliti, perlu dikemukakan teori dan konsep yang ada dalam studi ini khususnya mengenai strategi PR & Promotions, Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik operasionalnya.(Effendi, 2003:32)

Seperti definisi dari Effendy dalam penelitian ini dapat di ketahui pada hakikatnya strategi adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai satu tujuan. Untuk mencapai satu tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan peta jalan saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.

Oleh karena itu, berdasarkan pengertian diatas peneliti menggunakan tahap-tahap proses operasional PR & Promotions menurut Cutlip & Center (1961) yang dikutip oleh Abdurrachman,


(13)

dimana untuk mencapai efek yang tinggi dalam kegiatan komunikasi proses operasional PR & Promotions haruslah melalui 4 tahapan yaitu :

1. Fact-finding

Tahap ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana citra institusi/lembaga dimata masyarakat. Kegiatan fact finding diharapkan bahwa manajemen akan mengetahui gambaran yang obyektif tentang lembaganya dimata masyarakat. Gambaran yang obyektif ini hanya bisa didapatkan melalui research yang akan dimanfaatkan sebagai landasan kegiatan komunikasi yang akan dilakukan oleh PR & Promotion. Hasilnya berupa dokumentasi, data-data (Abdurrachman, 1995:32)

2. Planning and Programming

Perencanaan dan pemrograman merupakan segala informasi atau data masukan atau input yang diperoleh berkaitan dengan hal atau permasalahan yang dihadapi ke dalam bentuk rencana tindakan untuk pemecahannya. Perencanaan PR & Promotions merupakan suatu proses berkesinambungan dan selalu memerlukan peninjauan agar tindakan yang diambil sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam perencanaan juga harus memperhatikan situasi di dalam maupun di luar organisasi, serta pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaan tersebut (Abdurrachman, 1995:32)


(14)

3. Communicating.

Menerapkan strategi, kredibilitas, konteks, konten, kejelasan, kontinuitas konsistensi, saluran, dan kemampuan publik. Communicating Merupakan tahap implementasi sesuai fakta/data yang telah dirumuskan dalam perencanaan. Misalnya dengan mengkomunikasikan sesuai dengan bentuk-bentuk komunikasi: - Personal communication

- Group communication - Mass communication

Pada tahap ini hal-hal yang harus diperhatikan adalah :

- The action of strategy : PR & Promotions harus dapat melakukan tindakan yang sifatnya acting responsively dan responsibility, artinya PR & Promotions mau mendengar keinginan public sehubungan dengan segala kegiatan yang dilakukan.

- The communication of strategy : mempertimbangkan seluruh komponen komunikasi yang dilaksanakan dimulai pada saat menggunakan media, menggunakan sumber komunikasi, membawa komunikan ke arah yang lebih diinginkan, memodifikasi pesan yang disampaikan sesuai kerangka pesan yang baik, dan dapat menggiring opini public, sikap, dan perilaku public yang diharapkan dengan memanfaatkan sumber


(15)

daya komponen-komponen komunikasi yang telah ditetapkan dalam perencanaan dan pemrograman.

(Abdurrachman, 1995:33) 4. Evaluation

Tujuan utama evaluasi adalah untuk mengetahui apakah tujuan PR & Promotions benar-benar telah dilaksanakan sesuai rencana berdasarkan hasil penelitian atau tidak. Penilaian untuk mengetahui sampai dimana kelancaran kegiatan PR & Promotions yang telah berlangsung (Abdurrachman, 1995:33).

Dimana pada tahap terakhir PR & Promotions melakukan evaluasi dengan mengetahui minat pendengar untuk mendengarkan program Traffic Report.

Tidjan (1976:71) mengemukakan bahwa minat adalah Gejala psikologis yang menunjukan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek sebab ada perasaan senang. Dari pengertian tersebut jelaslah bahwa minat itu sebagai pemusatan perhatian atau reaksi terhadap suatu obyek seperti benda tertentu atau situasi tertentu yang didahului oleh perasaan senang terhadap obyek tersebut .


(16)

1.5.2 Kerangka Konseptual

Dari tahap-tahap proses operasional PR & Promotion, peneliti mengaplikasikannya kedalam masalah penelitian. Untuk lebih jelasnya akan dijabarkan sebagai berikut :

1. Fact-finding

Untuk mengetahui bagaimana Auto Radio 88,9 FM dimata pendengar melalui kegiatan fact finding diharapkan bahwa PR & Promotions akan mengetahui gambaran yang obyektif tentang program Traffic Report dimata pendengar. Gambaran yang obyektif ini hanya bisa didapatkan melalui research yang akan dimanfaatkan sebagai landasan kegiatan komunikasi yang akan dilakukan oleh PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM melalui program Traffic Report. 2. Planning dan Programmin

Informasi atau data masukan atau input yang diperoleh berkaitan dengan Strategi Marketing Communication Sub Divisi PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM melalui program Traffic Report dalam meningkatkan minat pedengar, dalam bentuk rencana tindakan untuk pemecahannya. Perencanaan PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM melaui program Traffic Report hendaknya berkesinambungan dan selalu meninjau agar program tersebut sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Dalam perencanaan juga harus memperhatikan situasi internal dan ekternal dalam menentukan


(17)

suksesnya divisi PR & Promotions dalam meningkatkan minat pendengar

3. Communicating

Communicating Merupakan tahap implementasi Strategi Marketing Communication Sub Divisi PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM melalui program Traffic Report yang telah dirumuskan dalam perencanaan. Dalam hal ini PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM mendengar minat public sehubungan dengan program Traffic Report, mempertimbangkan seluruh kegiatan yang di laksanakan PR & Promotions melalui program Traffic Report membawa pendengar kearah yang lebih diminati.

4. Evaluation

Apakah Strategi Marketing Communication Sub Divisi PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM benar-benar telah dilaksanakan sesuai rencana berdasarkan hasil penelitian atau tidak. Penilaian untuk mengetahui bagaimana kelancaran program Traffic Report yang telah berlangsung.

1.6 Pertanyaan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pertanyaan-petanyaan penelitian yang bertujuan dapat memberikan sebuah arahan pada penelitian. Peneliti mengembangkan pertanyaan-pertanyaan secara tebuka kepada subjek penelitian. Dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :


(18)

1. Bagaimana tahap fact-finding yang dilakukan oleh PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM melalui program Traffic Report dalam meningkatkan minat pendengar ?

a. Apakah tujuan tahap pencarian fakta yang dilakukan PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM melalui program Traffic Report ? b. Bagaimana proses pencarian fakta yang dilakukan PR &

Promotions Auto Radio 88,9 FM melalui program Traffic Report ? c. Siapa yang melakukan pencarian fakta mengenai program Traffic

Report dalam meningkatkan minat pendengar ?

d. Apakah hasil pencarian fakta yang dilakukan PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM melalui program Traffic Report ?

2. Bagaimana tahap planning and programming yang di lakukan PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM Bandung melalui program Traffic Report dalam meningkatkan minat pendengar ?

a. Apakah informasi pada tahap pencarian fakta dipergunakan dalam tahap planning dan programming ?

b. Bagaimana peninjauan yang dilakukan PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM melalui program Traffic Report ?

c. Apakah situasi di dalam maupun di luar mempengaruhi PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM melalui program Traffic Report pada tahap planning dan programming ?

d. Siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam tahap planning dan programming ?


(19)

3. Bagaimana tahap communicating yang dilakukan PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM Bandung melalui program Traffic Report dalam meningkatkan minat pendengar ?

a. Apakah implementasi program Traffic Report sesuai dengan tahap planning dan programming ?

b. Apakah PR & Promotions mendengar keinginan public dalam melaksanakan program Traffic Report ?

c. Apakah PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM mempertimbangkan seluruh komponen komunikasi melalui program Traffic Report dalam meningkatkan minat pendengar ? d. Apakah pada tahap communicating PR & Promotions Auto Radio

menyampaikan keinginan pendengar ?

e. Bagaimana PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM memodifikasi pesan yang di sampaikan melalui program Traffic Report dalam meningkatkan minat pendengar ?

f. Apakah yang diharapkan PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM terhadap prilaku public melalui program Traffic Report ?

4. Bagaimana tahap evaluation yang dilakukan PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM Bandung melalui program Traffic Report dalam meningkatkan minat pendengar ?

a. Apakah evaluasi telah dilaksanakan PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM melalui program Traffic Report dalam meningkatkan minat pendengar ?


(20)

b. Bagaimana PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM mengetahui sampai dimana keberhasilan program Traffic Report ?

c. Apakah manfaat evaluasi yang dilakukan PR & Promotions Auto Radio melalui program Traffic Report ?

d. Kapan evaluasi dilaksanakan PR & Promotions Auto Radio 88,9

FM melalui program Traffic Report dalam meningkatkan minat pendengar ?

e. Siapa yang melakukan evaluasi program Traffic Report dalam meningkatkan minat pendengar ?

f. Apakah hasil evaluasi yang dilakukan PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM melalui program Traffic Report ?

g. Apakah tindak lanjut yang dilakukan PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM melalui program Traffic Report ?

5. Bagaimana Strategi Marketing Communication Sub Divisi PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM Bandung melalui program Traffic Report dalam meningkatkan minat pendengar ?

a. Sejak kapan mendengarkan Auto Radio 88,9 FM Bandung ?

b. Sejak kapan mendengarkan program Traffic Report ?

c. Apakah motivasi yang mendorong pendengar untuk mendengarkan program Traffic Report ?

d. Apakah program Traffic Report bermanfaat bagi para pendengar Auto Radio 88,9 FM Bandung ?


(21)

e. Apakah program Traffic Report akan mendatangkan kepuasan bagi para pendengar Auto Radio 88,9 FM Bandung ?

f. Apakah program Traffic Report menjadi program favorit para pendengar Auto Radio 88,9 FM Bandung ?

g. Apakah ada program lain yang menjadi favorit para pendengar Auto Radio 88,9 FM Bandung ?

h. Apakah di stasiun Radio lain mempunyai program serupa ? i. Apakah kekurangan dan kelebihan program Traffic Report ? j. Apakah harapan para pendengar melalui program Traffic

Report? 1.7 Metode Penelitian

Metode penelitian yang di gunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode desktiptif. Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 1998:15).

Sedangkan metode deskriptif menurut Rakhmat dalam bukunya “Metode

Penelitian Komunikasi” mengemukakan bahwa metode deskriptif mempunyai ciri

– ciri sebagai berikut :

1. Mengumpulkan informasi aktual secara terperinci yang melukiskan masalah yang ada.


(22)

3. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama pada masa yang akan datang. (Rakhmat, 1997 : 24)

Sehingga dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu hanya menggambarkan tentang objek yang di teliti, dalam hal ini adalah Strategi Marketing Communication Sub Divisi PR & Promotions Auto Radio 88.9 FM melalui program Traffic Report dalam meningkatkan minat pendengar.

1.8 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

1.8.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengambilan data dimana peneliti langsung berdialog dengan Informan untuk menggali informasi dari informan.Definisi wawancara adalah :

“Suatu proses komunikasi diadik relasional dengan tujuan yang serius dan ditetapkan terlebih dulu yang dirancang untuk memprtukarkan perilaku dan melibatkan Tanya jawab “atau singkatnya” suatu percakapan berdasarkan suatu maksud”. Namun definisi tersebut agak terbatas karena wawancara membatasi wawancara dengan tujuan yang serius. Wawancara juga telah menjadi bentuk hiburan yang popular seperti disiarkan televisi dan radio (Stewart, 2000:40)

Wawancara dilakukan pada PR & Promotions Auto Radio 88,9 FM Bandung dan pendengar program Traffic Report.


(23)

2. Studi Pustaka

Menurut Supranto seperti yang telah dikutip oleh Ruslan yaitu “studi kepustakaan adalah mencari data atau informasi riset melalui membaca jurnal ilmiah, buku-buku referensi, dan bahan-bahan publikasi yang tersedia di perpustakaan” (Ruslan, 2003:31).

3. Internet searching

Internet Searching memiliki pengertian yaitu “ Suatu pencarian data melalui website guna melengkapi data penelitian yang saling terhubung ke seluruh dunia dan merupakan sumber daya informasi suatu database atau perpustakaan multimedia yang sangat besar dan

lengkap”. (Lani Sidharta, 1996:10).

4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat berupa tulisan, gambar, atau katya – katya monumental yang berhubungan dengan penelitian.

1.8.2 Analisis Data

Definisi analisis data menurut Sugiyono dalam buku Memahami Penelitian Kualitatif, antara lain :

“Analisis data adalah mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisir data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting yang akan di pelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri


(24)

Teknik analisis data yang di gunakan peneliti dalam penelitian ini adalah analisis datta kualitatif dengan menerapkan konsep dari Miles and Huberman (1984), yang terdiri dari :

1. Data collection, merupakan kegiatan pengumpulan data-data yang ada terlebih dahulu.

2. Data reduction, merupakan kegiatan mereduksi data yang diperoleh setelah dilakukan pengumpulan dengan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak diperlukan, dan mengorganisasi data.

3. Data display, merupakan kegiatan memperlihatkan data yang diperoleh setelah reduksi terlebih dahulu.

4. Conclusion drawing (verification), merupakan kegiatan membuat kesimpulan dengan menggambarkan atau memverifikasikan data-data yang diperoleh.

1.9 Subyek dan Informan Penelitian

1.9.1 Subyek Penelitian

Dimana subjek penelitian ataupun tempat memperoleh keterangan penelitian ialah Auto Radio 88,9 FM Bandung. Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa jenis penelitian ini adalah kualitatif, sehingga kuantitas subjek penelitian bukanlah hal yang utama. Penilaian informan lebih didasarkan pada kualitas informasi yang terkait dengan tema penelitian (Idrus, 2001:38).


(25)

Subjek dalam penelitian ini adalah divisi marketing Auto Radio 88,9 FM Bandung dimana PR bernaung, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.1 Subjek penelitian

Sumber : Penelitian 2011

1.9.2 Informan Penelitian

Pengertian informan adalah orang yang dianggap mengetahui dengan baik terhadap masalah yang diteliti dan bersedia untuk memberikan informasi kepada peneliti. Menurut HB Sutopo (2002:50) “Dalam penelitian kualitatif posisi nara sumber sangat penting, sebagai individu yang sangat penting”. Informan merupakan tumpuan pengumpulan data bagi peneliti dalam mengungkap permasalahan penelitian.

Lazimnya informan atau narasumber penelitian ini ada dalam penelitian yang subjek penelitiannya berupa “kasus” (satu kesatuan unit), antara lain yang berupa lembaga atau organisasi atau institusi (pranata) sosial. Diantara sekian banyak informan tersebut, ada yang disebut narasumber kunci (key informan) seseorang atau beberapa orang, yaitu orang atau orang-orang yang paling banyak menguasai informasi (paling banyak tahu) mengenai objek yang sedang diteliti.

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

1 Sari Anggraini Marcom Manager Perempuan

2 Arief Hidayat PR & Promotion Laki-Laki


(26)

Untuk memperoleh data penelitian yang mencerminkan keadaan subjek penelitian dan bisa menggambarkan (menjawab) apa yang menjadi tujuan dan permasalahan penelitian, peneliti memilih semua informan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik purposif sampling dan sesuai dengan tujuan penelitian.

Informan dalam penelitian ini adalah marketing Auto Radio 88,9 FM Bandung, seperti yang ada pada tabel berikut ini :

Tabel 1.2 Informan Penelitian

Sumber : Penelitian, 2011

Berdasarkan informan penelitian dari beberapa pendengar diperoleh satu data pendengar sebagai key informan (sebagai orang yang lebih tahu) mengenai program Traffic Report yang ada pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.3 Key Informan

Sumber : Penelitian, 2011

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

1 Arief Hidayat PR & Promotion Laki-Laki

No Nama Jabatan Jenis Kelamin


(27)

1.10 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.10.1 Lokasi

Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data sebagai syarat penulisan tugas akhir ini, peneliti memilih Auto Radio 88,9 FM Bandung yang beralamat di jalan Cihampelas 265-268 dengan nomor telp 022-2043805, Fax 022-2043811 serta alamat email www.autoradiobandung.com

1.10.2 Waktu

Penelitian ini dilakukan selama empat bulan terhitung dari bulan maret 2011 sampai dengan juli 2011. Rincian penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.4 Schedule Penelitian.


(28)

(29)

1.11 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, metode penelitian mengenai Strategi Marketing Communication Sub Divisi PR & PromotionsAuto Radio Melalui Program Traffic Report Dalam Meningkakan Minat pendengar, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, subjek dan informan penelitian, waktu dan lokasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan mengenai tinjauan PR & Promotion, yaitu Sejarah, pengertian, proses, hubungan, fungsi, analisa mengenai strategi PR & Promotion, tinjauan tentang radio, tinjauan tentang minat.

BAB III OBJEK PENELITIAN

Bab ini menjelaskan Sejarah, Budaya, Moto Auto Radio 88,9 FM, Logo dan Arti Lambang Lemabaga, Job Description, Struktur organisasi dan Program Traffic Report.

BAB IV PENELITIAN & PEMBAHASAN

Pada bab ini merupakan hasil penelitian yang terdiri dari gambaran data yang di dalamnya mengelompokan data yang dimiliki. Dan analisis


(30)

data, pada bagian ini mengolah data dengan menggunakan alat ukur dan teori-teorinya. Serta membahas seluruh hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

Terdiri dari kesimpulan berupa summary dari hasil penelitian maupun jawaban atas indentifikasi yang telah ditentukan di awal dan juga saran yang ditujukan pada dua pihak, yaitu pihak yang memanfaatkan penelitian dan kepada peneliti.


(31)

29 2.1 Tinjauan Tentang PR & Promotion

2.1.1 Pengertian PR & Promotion

Batasan pengertian PR & Promotion, menurut para ahli sampai saat ini belum ada satu kesepakatan secara tegas, ini disebabkan karena pertama, banyaknya definisi PR & Promotion yang satu sama lain saling berbeda pendapat tentang PR & Promotion yang telah dirumuskan oleh para pakar atau ahli, maupun professional PR & Promotion yang satu sama lain saling berbeda pendapat tentang PR & Promotion. Kedua, terjadi perbedaan batasan pengertian tentang PR & Promotion diakibatkan karena adanya latar belakang yang berbeda, misalnya definisi yang dilontarkan oleh kalangan akademis akan lain dengan apa yang diungkapkan oleh kalangan praktisi PR & Promotion. Ketiga, sesuatu yang menunjukkan baik secara teoritis maupun praktisi bahwa kegiatan PR & Promotion itu bersifat dinamis dan fleksibel terhadap perkembangan dinamika masyarakat serta mengikuti kemajuan zaman.

Mungkin tidak ada bidang ilmu lain yang sulit didefinisikan seperti PR & Promotion. Semua orang percaya bahwa definisi dari PR & Promotion bisa saja berbeda-beda arti bagi masing-masing pihak. Ada yang melihatnya dari segi komunikasi, publikasi, manajemen, pemasaran, atau periklanan, begitu kompleksnya. Menurut John E. Maiston definisi umum


(32)

dari PR & Promotion adalah “PR & Promotion is planned, persuasive communications designed to influence significant public.” (Kasali, 2000:6), sedangkan definisi yang berkaitan dengan manajemen adalah definisi yang dikeluarkan oleh Danny Grinsworld, PR & Promotionm News (International PR & Promotion Weekly for Executives) dimana PR & Promotion adalah :

“Fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap dua publik, mengidentifikasikan kebijakan dan prosedur seseorang atau sebuah perusahaan terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-program komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan public” (Kasali, 2000:7).

Lebih lanjut Rex F. Harlow dalam sebuah bukunya yang berjudul “A

model for PR & Promotion Education for Profesional Practice” memberikan definisi PR & Promotion adalah :

“Fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerjasama; melibatkan menejemen dalam persoalan atau permasalahan, membantu manajemen mampu menanggapi opini public; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai system peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan menggunakan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama” (Ruslan, 1998:17).

Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan, ada beberapa kesamaan antara pengertian yang satu dengan yang lainnya. Ada unsur-unsur utama yang sama, yang menyangkut antara lain:

a. PR & Promotion sebagai fungsi manajemen yang melekat pada organisasi merupakan suatu kegiatan yang berorientasi/bertujuan untuk memperoleh goodwill, menciptakan dan membina pengertian


(33)

dan pengakuan dari publik, membina dan memelihara kerjasama, menciptakan citra serta membentuk dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan publik-publiknya. b. Orientasi kegiatan PR & Promotion adalah organisasi dan publik,

artinya apabila antara kepentingan organisasi dan publik seimbang, maka hal ini akan menentukan sukses atau gagalnya tujuan organisasi.

c. Kegiatan PR & Promotion adalah kegiatan yang terencana, artinya setiap kegiatan yang dilakukan oleh PR & Promotion telah melalui tahapan-tahapan dimana setiap tahapan ini melalui perencanaan yang matang dan tidak asal-asalan. Ini berarti PR & Promotion adalah suatu rangkaian kegiatan yang di organisasikan sebagai suatu rangkaian program yang terpadu dan teratur. Jadi PR & Promotion bukanlah kegiatan yang sifatnya sembarangan.

d. Perencanaan dalam kegiatan PR & Promotion adalah perencanaan dengan tujuan yang baik untuk menciptakan opini publik yang favourable dan menguntungkan semua pihak.

e. Aktivitas PR & Promotion adalah aktivitas komunikasi timbal balik atau dua arah sebagai upaya untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi dan masyarakat. Hubungan yang harmonis ini timbul dari adanya mutual understanding, mutual confidence dan image yang baik (Ruslan, 1998:18).


(34)

Jadi dalam ke lima unsur utama tersebut diatas menunjukkan adanya hubungan kait mengait secara holistik yang merupakan proses berkesinambungan dalam fungsional PR & Promotion yang melekat dengan manajemen oraganisasi, dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran utama badan usaha/organiasasi. Definisi-definisi diatas kiranya memberi gambaran yang lebih jelas tentang konsep PR & Promotion. Meskipun rangkaian 2 kata (Public dan Relations) dapat diartikan melalui berbagai cara. Tetapi PR & Promotion tetap suatu seni, suatu teknik yang memerlukan keahlian khusus.

2.1.2 Fungsi PR & Promotion

Fungsi merupakan kegiatan operasional dari suatu benda atau lembaga. Mengenai istilah fungsi ini, Ralph Curier dan Allan C. Filley dalam bukunya “Principle of Management” dikutip oleh Onong Uchjana Effendy

(1993:24) menyatakan bahwa “istilah fungsi menunjukkan suatu tahap yang

jelas yang dapat dibedakan bahkan dari tahap pekerjaan lain”.

Dalam kaitannya dengan PR & Promotion, maka PR & Promotion dalam suatu organisasi dapat dikatakan berfungsi apabila menunjukkan kegiatan yang jelas yang dapat dibedakan dengan kegiatan yang lainnya. Fungsi utama PR & Promotion adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan antara lembaga/organisasi dengan publiknya, intern maupun ekstern dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan, motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga/organisasi. (Rachmadi,1992:21). Selanjutnya


(35)

mengutip dari Edwin Emery dalam “Introductions to Mass Communications” F. Rachmadi menyebutkan fungsi PR & Promotion: “The planned and organized effort of a company or institutions to establish mutually beneficial through acceptable communications relationship with its various publics (upaya yang terencana dan terorganisasi dari sebuah perusahaan atau lembaga untuk menciptakan hubungan-hubungan yang saling bermanfaat dengan

berbagai publiknya)” (Rachmadi, 1992:21). Adapun fungsi dasar dari PR &

Promotion seperti yang diungkapkan oleh Moore, meliputi:

a. Menginterpretasikan opini publik untuk kepentingan manajemen dan mengumpulkan informasi mengenai sikap publik.

b. Membuat manajemen sadar akan kecenderungan dalam politik, sosial dan ekonomi.

c. Meminta perhatian manajemen atas aspek-aspek dari stimuli pengoperasian yang dapat merintangi hubungan perusahaan dengan publik.

d. Menyampaikan saran-saran kepada manajemen untuk menangani hubungan tersebut. (Moore,1987:160)

Cutlip and Center dalam bukunya “Effective PR & Promotion” juga

mengemukakan 3 fungsi PR & Promotion yaitu:

a. To ascertain and evaluate public opinion as it relates to his organization (menjamin dan menilai opini publik yang ada dari organisasi).


(36)

b. To councel executives on way of dealing with public opinion as it exist (untuk memberikan nasihat/penerangan pada manajemen dalam hubungannya dengan opini publik yang ada).

c. To use communication to influence public opinion (untuk menggunakan komunikasi dalam rangka mempengaruhi opini publik). (Effendy, 1997:134)

Penekanan dari uraian diatas mengenai fungsi PR & Promotion, Cutlip and Center lebih menekankan kepada penciptaan dampak yang menyenangkan dari pihak publik terhadap kebijakan dan operasionalisasinya oleh pimpinan organisasi. Onong Uchjana Effendy dalam bukunya “Humas” mengemukakan 4 fungsi PR & Promotion, yaitu:

a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik

publik ekstern maupun intern.

c. Menciptakan komunikasi dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.

d. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum. (Effendy, 1986: 31-32).

Betrand R. Canfield dalam bukunya “PR & Promotion Principles and

Problems” menjelaskan secara lebih luas mengenai fungsi dari PR & Promotion ini dengan tidak memandang apakah kegiatan PR & Promotion itu bersifat internal maupun eksternal. Dalam bukunya, ia mengemukakan tiga fungsi PR & Promotion: It should serve the public’s interest (mengabdi


(37)

kepada kepentingan publik) Maintain good communication (memelihara komunikasi yang baik) And stress good morals and manners (menitikberatkan moral dan tingkah laku yang baik). Canfield (dalam Yulianita, 1999: 49). Dari definisi fungsi PR & Promotion di atas pada dasarnya dapat ditarik suatu kesimpulan tentang fungsi PR & Promotion secara universal sehingga mudah untuk dipahami dan dilaksanakan oleh seorang PR & Promotion Officer (PRO) yaitu hanya menyangkut 2 fungsi PR & Promotion yang prinsipnya :

a. Menyampaikan kebijaksanaan manajemen pada public b. Menyampaikan opini publik pada manajemen.

Untuk itu sebagai fungsi manajemen, PR & Promotion berarti mempunyai kontribusi yang sangat penting untuk membantu lancarnya kegiatan manajenmen khususnya dalam membantu hal-hal yang berkaitan dengan upaya untuk menilai sikap publik terhadap organisasinya. Fungsi PR & Promotion apabila dilaksanakan dengan seksama akan menjadi dukungan yang nyata terhadap pencapaian tujuan organisasi beserta manajemennya, karena fungsi yang tidak memihak. Fungsi PR & Promotion adalah menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, sehingga dengan adanya komunikasi yang timbal balik ini kesenjangan komunikasi dalam organisasi bisa diantisipasi dan tercipta hubungan yang harmonis. Dengan memelihara komunikasi yang baik, yaitu hubungan komunikatif diantara PR & Promotion dengan publik internal maupun publik eksternal yang dilakukan secara timbal balik yang dilandasi empati sehingga menimbulkan rasa simpati. Selain itu


(38)

dengan menitikberatkan moral dan perilaku yang baik, fungsi PR & Promotion juga mewakili organisasi agar memperoleh pandangan yang positif dari publik.

2.1.3 Tujuan PR & Promotion

Dalam sebuah organisasi, PR & Promotion dibentuk atau digiatkan untuk menunjang manajemen yang berupaya untuk mencapai tujuan organisasi sehingga tujuan sentral PR & Promotion yang akan dicapai adalah tujuan organisasi. Tujuan organisasi yang diperjuangkan oleh manajemen dan ditunjang oleh PR & Promotion itu tergantung pada sifat organisasinya. Tujuan PR & Promotion secara umum adalah untuk menciptakan, memelihara, dan meningkatkan citra yang baik dari organisasi kepada publik yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi daripada publik yang bersangkutan, dan memperbaikinya jika citra itu menurun/rusak. Yulianita dalam bukunya

“Dasar-dasar PR & Promotion, mengatakan ada empat hal yang prinsip dari

tujuan PR & Promotion yakni: a. Menciptakan citra yang baik b. Memelihara citra yang baik c. Meningkatkan citra yang baik

d. Memperbaiki citra jika citra organisasi kita menurun/rusak. (Yulianita,1999: 43).

Menurut Frank Jefkins tujuan PR & Promotion adalah:

“Meningkatkan favorable image/citra yang baik dan mengurangi atau


(39)

organisasi tersebut”. (Yulianita, 1999: 42). Sedangkan menurut Charles S. Steinberg tujuan PR & Promotion adalah: “Menciptakan opini publik yang favorable tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh badan yang bersangkutan”. (Yulianita, 1999: 42).

Dari berbagai pendapat diatas, maka dapat dirumuskan tentang tujuan PR & Promotion secara umum/universal yang pada prinsipnya menekankan tujuan pada aspek citra/image. Citra merupakan salah satu tujuan penting bagi sebuah perusahaan, karena dengan memiliki citra yang baik, sebuah perusahaan akan dinilai bonafid. Hal ini memberikan pengaruh pada tingkat kepercayaan publik-publikya.

2.1.4 Ruang Lingkup PR & Promotion 2.1.4.1 Internal PR & Promotion

Publik internal humas adalah salah satu bentuk dari PR yang menitik beratkan ke dalam perusahaan itu. Istilah ke “dalam” maksudnya, publik tersebut berlaku kepada hubungan publik yang ada didalam instansi atau perusahaan.

Publik internal mempunyai tugas menjalin hubungan baik dan harmonis antara manajemen perusahaan dengan karyawannya. Menurut

Griswold, “mencapai karyawan yang mempunyai kegairahan kerja adalah

tujuan internal publik” (Abdurrachman, 1993;34). Seperti :

a. Hubungan dengan karyawan (Employe Relations). b. Hubungan manusiawi (Human Relations).


(40)

c. Hubungan dengan buruh (Labour Relations). d. Hubungan dengan pemegang saham (Stockholder).

2.1.4.2 Eksternal PR & Promotion

Eksternal PR & Promotion bertugas untuk membina hubungan dengan orang – orang di luar perusahaan dan juga harus dapat menciptakan citra positif perusahaan. Publik eksternal terbagi kepada beberapa bentuk, yaitu :

1. Hubungan dengan pres (Press Relations). 2. Hubungan dengan Media

3. Hubungan dengan pelanggan (Customer Relations). 4. Hubungan dengan masyarakat (Community Relations).

Bagi suatu perusahaan, hubungan dengan publik eksternal merupakan suatu keharusan dalam usahanya untuk :

1. Memperluas langganan. 2. Memperkenalkan produk.

3. Mencari modal dan hubungan baik.

4. Memperbaiki hubungan dengan serikat – serikat buruh, mencegah pemogokan dan mempertahankan karyawan yang cakap, efektif, dan produktif dalam kerjanya.

5. Mencegah persoalan – persoalan yang sedang dihadapi.

Berdasarkan hal – hal yang telah disebutkan di atas, tugas penting humas eksternal adalah mengadakan komunikasi yang efektif, yang bersifat informatif dan persuasif yang ditujukan kepada publik di luar preusahaan atau publik eksternal (Abdurachman, 1985; 38).


(41)

Perhatian yang besar terhadap kepentingan publik dan bertindak sesuai dengan kepentingan mereka akan membangkitkan simpati dan salah satu tugas PR adalah memikirkan serta memperhatikan kepentingan publiknya.

Tujuan yang ingin dicapai dalam eksternal relations adalah untuk memperoleh dukungan, kepentingan kepercayaan, serta menciptakan kesediaan kerja sama dari pihk luar.

Terciptanya opini public yang favorable terhadap suatu organisasi merupakan suatu awal dari kerja PR & Promotion, dan semua angggota organisasi harus dapat menjaga serta meningkatkan citra positif perusahaan maupun opini publik mengenai perusahaa yang sudah terbetuk dengan baik sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan.

Dengan sudah terbentuknya opini publik yang baik dan publik luar yang menaruh simpati pada suatu organisasi maupun perusahaan, kerjasama pun akan berjalan karena kerjasama itu sudah didasari oleh kepercayaan dan saling mendukung satu sama lainnya (Abdurachman, 1985; 38).

2.1.5 Operasional PR & Promotion

Tahap-tahap proses operasional PR & Promotion menurut Cutlip & Center (1961) yang dikutip oleh Abdurrachman, dimana untuk mencapai efek


(42)

yang tinggi dalam kegiatan komunikasi proses operasional PR & Promotion haruslah melalui 4 tahapan yaitu :

1. Fact-finding

Tahap ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana citra institusi/lembaga dimata masyarakat. Kegiatan fact finding diharapkan bahwa manajemen akan mengetahui gambaran yang obyektif tentang lembaganya dimata masyarakat. Gambaran yang obyektif ini hanya bisa didapatkan melalui research yang akan dimanfaatkan sebagai landasan kegiatan komunikasi yang akan dilakukan oleh PR & Promotion. Hasilnya berupa dokumentasi, data-data (Abdurrachman, 1995:32)

2. Planning and Programming

Perencanaan dan pemrograman merupakan segala informasi atau data masukan atau input yang diperoleh berkaitan dengan hal atau permasalahan yang dihadapi ke dalam bentuk rencana tindakan untuk pemecahannya. Perencanaan PR & Promotion merupakan suatu proses berkesinambungan dan selalu memerlukan peninjauan agar tindakan yang diambil sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam perencanaan juga harus memperhatikan situasi di dalam maupun di luar organisasi, serta pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaan tersebut (Abdurrachman, 1995:32)


(43)

3. Communicating.

Menerapkan strategi, kredibilitas, konteks, konten, kejelasan, kontinuitas konsistensi, saluran, dan kemampuan publik. Communicating Merupakan tahap implementasi sesuai fakta/data yang telah dirumuskan dalam perencanaan. Misalnya dengan mengkomunikasikan sesuai dengan bentuk-bentuk komunikasi:

- Personal communication - Group communication - Mass communication

Pada tahap ini hal-hal yang harus diperhatikan adalah :

- The action of strategy : PR & Promotion harus dapat melakukan tindakan yang sifatnya acting responsively dan responsibility, artinya PR & Promotion mau mendengar keinginan public sehubungan dengan segala kegiatan yang dilakukan.

- The communication of strategy : mempertimbangkan seluruh komponen komunikasi yang dilaksanakan dimulai pada saat menggunakan media, menggunakan sumber komunikasi, membawa komunikan ke arah yang lebih diinginkan, memodifikasi pesan yang disampaikan sesuai kerangka pesan yang baik, dan dapat menggiring opini public, sikap, dan perilaku public yang diharapkan dengan memanfaatkan sumber daya komponen-komponen komunikasi yang telah ditetapkan dalam perencanaan dan pemrograman.


(44)

4. Evaluation

Tujuan utama evaluasi adalah untuk mengetahui apakah tujuan PR & Promotion benar-benar telah dilaksanakan sesuai rencana berdasarkan hasil penelitian atau tidak. Penilaian untuk mengetahui sampai dimana kelancaran kegiatan PR & Promotion yang telah berlangsung (Abdurrachman, 1995:33)

2.2 Tinjauan Radio 2.2.1 Definisi Radio

Radio merupakan salah satu di antara alat komunikasi massa. Seperti media massa lain, radio pun mempunyai fungsi sebagai alat pemberi informasi. Pemilihan media radio didasarkan kemampuan media ini dapat menjangkau populasi pendengar yang lebih banyak dengan jarak jauh dan waktu yang lebih cepat, serta biaya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan media yang lain.

2.2.2 Sejarah Radio

Radio merupakan teknologi di bidang komunikasi dan informasi, perkembangan radio dimulai ketika Hendrik (1988) mentransmisikan aliran gelombang-gelombang di udara. Hal ini memberikan inspirasi bagi Guglielmo Marconi yang pada tahun 1901 mengirimkan pesan-pesan radio melintas Laut Atlantik, disusul dengan penambahan tabung hampa udara pada radio oleh Lee De Forest pada tahun 1906 (Liliweri, 1991 : 14).


(45)

Seiring dengan adanya reformasi yang menimbulkan kebebaasan informasi, maka perkembangan radio sebagai media informasi yang menimbulkan kebebasan informasi maka perkembangan radio sebagai media informasi mengalami perkembangan dalam kuantitas dengan bermunculnya stasiun-stasiun radio.

2.2.3 Program Radio

Kata program berasal dari bahasa Inggris, „programme‟ atau „program‟

yang artinya rencana atau acara undang-undang penyiaran di Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah siaran. Dalam konteks ini, program diartikan sebagai segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiencenya (Morrisan, 2005)1

Program Radio adalah konten yang disiarkan oleh stasiun radio. Pada usia dini radio, konten biasanya termasuk keseimbangan komedi, drama, musik berita, dan olahraga pelaporan. program radio Varietas termasuk paling terkenal Hollywood bakat hari. Selama tahun 1920-an, radio terfokus pada hiburan musik, Grand Ole Opry, telah difokuskan pada penyiaran musik country sejak dimulai pada tahun 1925. Radio opera sabun dimulai di AS pada tahun 1930 dengan Painted Dreams. Laurdagsbarnetimen, anak-anak Norwegia menunjukkan, dengan premier pada tahun 1924 masih siaran mingguan, yang membuatnya radio pertunjukan running terpanjang di dunia.

1


(46)

2.3 Tinjauan Tentang Strategi

Strategi berasal dari kata Yunani yaitu strategeia, bila dilihat dari sudut etimologi kata, maka istilah strategeia merupakan gabungan dari dua kata yaitu ”stratos“ yang berarti militer dan ”ag“ yang artinya memimpin. Istilah ”strategeia“ lahir di Yunani karena kondisi zaman pada saat itu, yaitu saat Yunani

diwarnai oleh perang. Sedangkan istilah ”strategeia“ sendiri memiliki arti yaitu

seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal.

Pentingnya strategi adalah untuk memenangkan perang, sedangkan pentingnya taktik untuk memenangkan pertempuran. Demikian pula dalam berkomunikasi, terlebih lagi komunikasi yang dilancarkan untuk suatu organisasi.

Dikalangan militer terdapat ungkapan yang berbunyi ”To win the war, not to win

tha battle“ yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yaitu ”memenangkan perang bukan memenangkan pertempuran“.

Pada hakikatnya strategi adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai satu tujuan. Untuk mencapai satu tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan peta jalan saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. Sebagai landasan dalam penelitian ini peneliti mendeskripsikan pemikiran korelasi antar komponen dalam strategi dari Effendy (2003).

”Dimana dalam rangka menyusun strategi diperlukan suatu pemikiran

dengan memperhitungkan faktor-faktor pendukung dan faktor-faktor penghambat“ (Effendy, 2003:35).


(47)

Dengan demikian pula strategi komunikasi (communicating strategy) dan manajemen komunikasi (communicating management). Untuk mencapai suatu tujuan, strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi.

Dalam strategi itu diperhatikan komponen-komponen komunikasi dan faktor-faktor pendukung dan penghambat pada setiap komponen tersebut seperti:

A. Mengenali sasaran komunikasi pada diri komunikan perlu diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut :

1. Faktor kerangka referensi

2. Pesan komunikasi yang akan disampaikan kepada komunikan harus disesuaikan dengan kerangka referensi (frame of reference).

3. Faktor situasi dan kondisi

4. Situasi komunikasi pada saat komunikan akan menerima pesan yang kita sampaikan, situasi yang bias menghambat jalannya komunikasi dapat diduga sebelumnya, dapat juga datang tiba-tiba pada saat komunikasi dilancarkan.

B. Pemilihan media komunikasi

Untuk mencapai sasaran komunikasi, kita dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa media, bergantung pada tujuan yang akan dicapai. Pesan yang disampaikan dan teknik yang akan dipergunakan, mana yang terbaik dari sekian banyak media komunikasi itu tidak dapat ditegaskan dengan pasti, sebab masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.


(48)

C. Pengkajian tujuan pesan komunikasi

Pesan komunikasi (message) mempunyai tujuan tertentu, ini menentukan teknik yang harus diambil. Apakah itu teknik informasi, persuasive atau teknik intruksi.

D. Peranan komunikator dalam komunikasi

Ada faktor penting dalam diri komunikator bila ia melancarkan komunikasi, yaitu daya tarik sumber (source attractivenes) dan kredibilitas sumber (source credibility).

1. Daya Tarik Sumber (Source Attractivenes)

Seorang komunikator akan berhasil dalam komunikasi jika mampu mengubah opini public dan perilaku komunikan melalui mekanisme daya tarik jika pihak komunikan merasa ada kesamaan antara komunikator ikut serta dengannya. Komunikan merasa ada kesamaan antara komunikator dengannya, sehingga komunikan bersedia taat pada isi pesan yang dilancarkan oleh komunikator. 2. Kredibilitas Sumber (Source Credibility)

Faktor kedua yang biasanya menyebabkan komunikasi berhasil adalah kepercayaan komunikan kepada komunikatornya.

Strategi menurut Ahmad S. Adnanputra, pakar Humas dalam naskah workshop berjudul PR Strategy (1990), ialah “bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana produk dari suatu perencanaan (planning)”.


(49)

Dalam melakukan strategi komunikasi yang persuasive, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Informasi atau pesan yang disampaikan harus berdasarkan pada kebutuhan atau kepentingan khalayak sebagai sasarannya.

2. PR & Promotion sebagai komunikator dan sekaligus mediator berupaya membentuk sikap, dan pendapat yang positif dari masyarakat melalui rangsangan atau stimulasi tertentu.

3. Mendorong public untuk berperan serta dalam aktivitas perusahaan atau organisasi agar dapat terciptanya perubahan sikap dan penilaian.

Perubahan sikap dan penilaian dari pihak public dapat terjadi maka pembinaan atau pengembangan terus-menerus dilakukan agar peran serta tersebut terpelihara dengan baik.

2.3.1 Tujuan Strategi

PR & Promotion salah satu komponen perusahaan diadakan untuk tujuan strategis, yaitu untuk membaca rintangan yang muncul dari luar (ketentuan pemerintah yang mematikan, ketidakpahaman karyawan atas sikap penduduk disekitar perusahaan/lembaga sehingga penduduk bersikap melawan tindakan pesaing, boikot dari konsumen sampai pada kesalahan perusahaan yang dibuat tanpa sengaja terhadap publiknya) Maupun dari dalam (pemogokan karyawan, pengrusakan, sikap tidak terpuji, dll).


(50)

Menurut Pace, Peresson dan Burenett, tujuan strategi komunikasi tersebut sebagai berikut:

a. To secure understanding, untuk memastikan bahwa terjadi sesuatu pengertian dalam berkomunikasi.

b. To establish acceptance, bagaimana cara penerimaan itu terus dibina dengan baik.

c. To motive action, penggiatan untuk motivasi

d. The goals which the communication sought to achieve, bagaimana mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak komunikator tersebut.

Untuk mencapai tujuan Perusahaan dengan baik tanpa ada hambatan-hambatan yang sulit, PR & Promotion memberi sumbangan yang sangat besar bagi perusahaan dengan mengembangkan hubungan-hubungan (relations) yang harmonis dengan public internal dan public eksternal nya agar perusahaan tersebut dapat mengembangkan kemampuannya mencapai misinya.

2.3.2 Strategi Perencanaan Program PR & Promotion

Suatu program PR & Promotion, baik itu yang berjangka panjang maupun berjangka pendek (untuk satu peristiwa tunggal), harus direncanakan dengan cermat dan hati-hati, sedemikian rupa sehingga akan diperoleh hasil-hasil yang nyata. Perencanaan yang matang akan menghasil-hasilkan suatu program PR & Promotion yang efektif. Perencanaan program PR & Promotion berdasarkan fakta dan landasan berpikir yang sehat, yang


(51)

membuat seseorang menjadi tahu arah dan tujuan yang ingin dicapainya. Perencanaan program PR & Promotion membutuhkan:

a. A searching look backward, yaitu penelusuran masa lampau untuk menetapkan faktor-faktor yang memegang peranan penting dalam situasi yang sedang terjadi.

b. A deep look inside, yaitu penelaahan terhadap fakta-fakta dan pendapat yang dipertimbangkan, dipandang dari sudut tujuan organisasi dan keabsahan bobot

c. A wide look around, yaitu melihat kecenderungan-kecenderungan yang ada pada berbagai aspek (politik, sosial dan ekonomi) di sekeliling kita, serta situasi dan kondisi saat itu

d. A long, long look ahead, untuk tujuan dan pelaksanaan program organisasi ditentukan. (Ruslan,1998: 141)

Mengapa seorang PR & Promotion perlu menyusun program PR & Promotion? Dari sekian banyak alasan, ada empat yang paling menonjol bagi dilakukannya perencanaan PR & Promotion. Keempat alasan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Untuk menetapkan target-target operasi PR & Promotion yang nantinya akan menjadi tolak ukur atas segenap hasil yang diperoleh. 2. Untuk memperhitungkan jumlah jam kerja dan berbagai biaya yang

diperlukan.

3. Untuk memilih prioritas-prioritas yang paling penting guna menentukan (i) jumlah program dan (ii) waktu yang diperlukan guna


(52)

melaksanakan segenap program PR & Promotion yang telah diprioritaskan tersebut.

4. Untuk menentukan kesiapan atau kelayakan pelaksanaan berbagai upaya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan jumlah dan kualitas (i) personel yang ada, (ii) daya dukung dari berbagai peralatan fisik seperti alat-alat kantor, mesin cetak, kamera, kendaraan, dan sebagainya, serta (iii) anggaran dana yang tersedia. (Anggoro, 2000:76).

Kata-kata yang paling penting untuk diingat di sini antara lain adalah: jam kerja, prioritas, penentuan waktu, sumber daya, peralatan, dan anggaran. Perencanaan program PR & Promotion mau tidak mau harus dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan organisasi. Tanpa adanya suatu program yang terencana, seorang praktisi PR & Promotion akan terpaksa beroperasi secara instingtif sehingga ia mudah kehilangan arah. Pada akhirnya ia akan sulit memastikan sejauh mana kemajuan yang telah dicapai, dan apa saja hasil-hasil konkret yang telah dibuahkannya. Perencanaan program PR & Promotion mau tidak mau harus dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan organisasi.

2.4 Tinjauan Tentang Minat

Tidjan (1976:71) mengemukakan bahwa minat adalah gejala psikologis yang menunjukan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek sebab ada perasaan senang. Dari pengertian tersebut jelaslah bahwa minat itu sebagai pemusatan


(53)

perhatian atau reaksi terhadap suatu obyek seperti benda tertentu atau situasi tertentu yang didahului oleh perasaan senang terhadap obyek tersebut.

Drever (1982)2 meninjau nat berdasarakan fungsi dan strukturnya . Secara fungsional minat merupakan suatu jenis pengalaman perasaan yang dianggap bermanfaat dan diasosiasikan dengan perhatian pada suatu obyek tertentu. Sementara secara struktural minat merupakan suatu elemen dalam diri individu baik bawaan maupun yang diperoleh lewat proses belajar, yang menyebabkab seseorang merasa mendapatkan manfaat terhadap suatu obyek tertentu atau merasa yang berhubungan dengan obyek tertentu atau terhadap suatu pengetahuan tertentu.

Crow dan Crow (1973)3 mengemukakan minat atau interest adalah merupakan kekutan individu yang menyebabkan individu memberikan perhatian pada orang, benda atau aktivitas. 3 faktor yang mendasari timbulnya minat adalah

1. Faktor dorongan dalam; dorongan dari individu itu sendiri, sehingga timbul minat untuk melakukan aktivitas atau tindakan tertentu untuk memenuhinya. Misalnya untuk dorongan makan, menimbulkan minat untuk mencari makanan.

2. Faktor motivasi sosial; faktor ini merupakan faktor untuk melakukan suatu aktivitas agar dapat diterima dan diakui oleh lingkungannya. Minat ini merupakan semacam kompromi pihak individu dengan lingkungan sosialnya. Misalnya minat pada studi karena ingin mendapatkan penghargaan dari orang tuanya.

2

http://bintangbangsaku.com/artikel/2008/04/minat.html (Senin, 9 Mei 2011)

3


(54)

3. Faktor emosional; minat erat hubungannya dengan emosi karena faktor ini selalu menyertai seseorang dalam berhubungan dengan obyeknya minatnya. Kesuksesan seseorang pada suatu aktivitas disebabkan karena aktivitas tersebut menimbulkan perasaan suka atau puas, sedangkan kegagalan akan menimbulkan perasaan tidak senang dan mengurangi minat seseorng terhadap kegiatan. Karena kekomplekan kepribadian seseorang faktor-faktor tersebut di atas tidak berdiri sendiri secara terpisah tetapi terpadu sebagai penyebab timbulnya minat pada diri seseorang.

Beberapa pendapat di atas menunjukkan bahwa minat merupakan suatu hal yang penting karena minat merupakan suatu kondisi awal sebelum subyel mempertimbangkan atau membuat keputusan untuk melakukan tindakan. Minat merupakan perasaan tertarik, suka dan percaya terhadap suatu obyek yang dipersepsi menyenangkan dan bermanfaat bagi subyek dan miant memiliki komponen afektif, kognitif, dan konatif.


(55)

53

3.1 Sejarah Perusahaan

3.1.1 Sejarah Umum Auto Radio 88.9 FM

Auto Radio merupakan sebuah Radio yang memiliki gelombang siar pada frekwensi 88.9 FM di kota Bandung – Jawa Barat. Dengan alamat kantor di Jalan Cihampelas No. 264 – 268 Bandung, tepatnya pada Gedung Sentra Auto Graha Lantai dua.

Berawal dari pemikiran sekelompok kalangan muda, yang sepakat untuk memandu ide dan kreativitas di dunia Radio siaran, maka sejak tanggal 8 bulan Agustus 2005, Auto Radio 88,9 FM Bandung mulai mengudara dan menggema, menjadi media broadcast yang semakin membuat semarak

suasana peradioan di kota Bandung. Dengan tipe pendengar “Auto People

(sebutan buat para pendengar Radio), adalah :

 Mereka yang di perhintungkan sebagai pendengar yang selalu ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dunia otomotif dari waktu ke waktu.  Mereka yang mendapatkan informasi mengenai apa yang bisa menjadi

masukan dan bagaimana mempergunakannya.

 Mereka yang diperhitungkan sebagai calon konsumen yang serba mengetahui apa yang mereka butuhkan.

 Mereka yang terus mencari jawaban atas berbagai perkembangan dan kemajuan teknologi otomotif serta dunia olahraga lain sehari-hari.


(56)

 Mereka yang menentukan sendiri jati dirinya sebagai individu yang punya kelas dan bermartabat.

 Mereka yang menjadi bagian besar masyarakat otomotof yang perlu sarana berekspresi dan berinteraksi.

 Mereka yang tidak bersedia diposisikan sebagai hanya pemerhati otomotof, tetapi juga pelaku langsung , baik sebagai hobbiest, elemen organisasi komunitas, individu lembaga formal, atlit, pembisnis otomotif dan lain sebagainya.

Bagi Auto Radio sendiri, meski masih terbilang sebagai stasiun Radio swasta baru di kota Bandung, hal ini menjadi modal kekuatan moril dalam memenuhi tuntutan ke arah profesionalisme penyelenggaraan Radio siaran. Bagaimanapun juga, sikap inovatif dan kreatif senantiasa harus dimiliki oleh setiap “Insan Radio“ sebagai pelaku bisnis dimanapun, kapanpun, sesuai dengan situasi dan kondisi yang memang selalu berubah diamis. Pemilik Auto Radio adalah PT. Swara Graha, yang saat ini dipimpin oleh Rulli Maulana Sedangkan direksi Auto Radio dipegang oleh seorang General Manager, dipimpin oleh Dadan Kusendar.

Perusahaan besar seperti Auto Radio memiliki data umum yang bertujuan menjelaskan bahwa Auto Radio telah tercatat di instansi pemerintahan sebagai perusahaan swasta.


(57)

Sebagai perusahaan yang patuh pada peraturan pemerintah dan di akui oleh pemerintah kota Bandung untuk itu perlu adanya data umum yang tertulis sebagai berikut :

Badan Penyelenggara : PT. Swara Auto Graha

Call Sign : PM 3 FMB

Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas Akta Pendirian : 101117401992

SK Menteri Kehakiman : No. C-9219 HT. 01.01. Th. Tanggal 26 Mei 1999

N.P.W.P : No. 02. 242. 042.6-423. 000 Tanggal 29 Oktober 2004

Rekening Bank : Bank Central Asia No 346. 306.8875

3.1.2 Sejarah PR & Promotion Auto Radio 88.9 FM

Pada awalnya peranan PR & Promotion (PR) di Auto Radio dijalankan oleh staf Marketing, sehingga Marketing merangkap sebagai PR & Promotion sejak bulan mei 2005 tugas PR & Promotion dijalankan oleh Marketing dikarenakkan akan menjelang acara ulang tahun Auto Radio yang pertama maka pihak Radio merasa bila mereka membutuhkan PR & Promotion di Auto Radio.

Sehingga pada bulan Juni 2006 pihak Auto Radio membuat departemen pubic relations yang dipegang oleh Arief Hidayat selaku PR & Promotion dari Auto Radio tetapi departement PR & Promotion ini masih di bawah Marketing Manager.


(58)

3.2 Visi, Misi & Moto Auto Radio 88.9 FM 3.2.1 Visi Auto Radio

Sesuai dengan visi besaran induk perusahaan yang akan tetap mempertahankan nuansa usaha bisnis yang dekat dengan aktifitas ke “Auto“ an, baik di tahun 2005 dan tahun-tahun mendatang, maka 88,9 FM Auto Radio, berusaha mewujudkan kondisi tersebut ke dalam bentuk visi interen anak perusahaan, dalam hal ini usaha bisnis Radio swasta niaga.

3.2.2 Misi Auto Radio

Misi 88,9 Auto Radio, yaitu berkeinginan kuat untuk memenangkn perhatian, pelayanan dan penghargaan dari para pendengar (dalam hal ini adalah Automania), dan costumer klien atau mitra bisnis adapun misi bagi pemilik sendiri, yaitu memberikan keuntungan dan pengembalian investasi yang di berikan penanaman modal dengan menjaga aset-aset perusahaan, memelihara dan mengontrol pengeluaran yang efektif serta bekerja cerdas dalam menjalankan usaha, erorientasi pada pengembangan market untuk dapat menjadi yang terbaik di kota Bandung dan sekitarnya.

3.2.3 Moto Auto Radio

Moto Auto Radio adalah Auto & sportainmen chanel moto ini sesuai dengan target dari Auto Radio yaitu para Automotive mania dan para pecinta olahraga yang berhubungan dengan automotif. Pada Auto mereka bisa mendapatkan informasi dan berita mengenai sekitar dunia olahraga dan Automotif.


(59)

3.3 Logo & Arti logo Auto radio 3.3.1 Logo

Seperti kita ketahui semua perusahaan, organisasi ataupun lembaga pasti mempunyai sebuah logo yang mencerminkan dari perusahaan atau organisasi itu sendiri. Begitu juga dengan Auto Radio, Auto Radio mempunyai sebuah logo yang memiliki sebuah makna. Berikut adalah logo dari Auto Radio yang dapat dilihat dalam gambar 3.1 dibawah ini :

Gambar 3.1

Sumber : Arsip Auto Radio, 2010

3.3.2 Arti logo

Logo di atas menggambarkan ciri khas dari Auto Radio, warna merah yang dominan dari logo di atas menggambarkan ketangguhan yang mewakili dengan otomotif dengan dilengkapi dengan tulisan Auto Radio 88,9 FM Bandung yaitu berwarna putih dengan ukuran yang besar sebagai nama dari perusahaan. Dan juga warna hitam yang menyelimuti tulisan yang ada pada gambar diatas bertujuan memperjelas brand, location dan saluran dari perusahaannya itu sendiri, seperti kita ketahui sebagian dari para pecinta


(60)

Automotive mencurahkan warna pada kendarraannya sebagai bentuk apresiasi pada dunia Automotive, begitu juga dengan logo Auto Radio.

Tag Line dari Auto Radio 88.9 FM adalah “The Auto & Sportainment Channel”. Keunggulan lain dari Auto Radio 88.9 FM ini adalah di fasilitasi dengan outdoor broadcast van yang berbeda dari yang lain dan memiliki nilai prestige yang tinggi, yang kami namakan Auto Speed Mobile Alphard Vellfire. Dan seiring dengan berkembangnya dunia informasi dan teknologi, pada tahun 2010 ini, Auto Radio 88.9 FM telah meluncurkan sebuah situs yang beralamat www.AutoRadioBandung.com. Dengan situs ini diyakini banyak pendengar setia Auto Radio 88.9 FM dapat mendengarkan siaran melalui dunia maya dengan mengaktifkan fasilitas kanal Radio Streaming yang tersedia.

3.4 Struktur Auto Radio 88.9 FM

Dalam suatu prusahaan pasti ada struktur organigram perusahaan dimana terdapat pemimpindan karyawan.


(61)

Berikut ini adalah gambar dari stuktur organigram dari Auto Radio.

Gambar 3.2

Struktur Organisasi Auto radio

Sumber : Arsip Auto Radio, 2010

Seperti kita lihat pada gambar 1.3 di atas bahwa Auto Radio dipimpin seorang seorang direktur yang dibantu oleh seorang GM (General manager). GM bekerja sama dengan marketing dan juga seorang Program Director. Bagian Marketing dibantu oleh seorang Account Excecutive, PR & Promotion, Traffic.

PRODUKSI YUDI KRISTANTO PROGRAM DIRECTOR TITO SURYAWAN MARCOM MANAGER SARI ANGGRAINI GENERAL MANAGER DADAN KUSNENDAR PENYIAR 8 ORANG

PR & PROMOTION ARIEF HIDAYAT

OPERATOR BAGUS,CANDRA,DENDI

FINANCE YATI HINDARTI

ADM & GA RISMA KRISMAYADI MUSIC DIRECTOR ANDIKA ENGINNER ACCOUNT EXCECUTIVE REPORTER TRIYADI HARIANDA OB VAN DANIAL RACHMAN TRAFFIC LULU KARDIANSYAH


(62)

Pada bagian Program Director bekerja sama dengan bagian News Director dimana News Director dibantu oleh seorang staff, lalu seorang Music Editor. In house Production, Cheif Operator, Pra-Operatornya, Off Air dan Crewnya, para Announcer atau penyiar-penyiar Auto Radio dan juga Tecnician membantu mempermudah pekerjaan bagian program Director.

3.5 Job Description

Berikut ini job description dari struktur Auto Radio 88,9 FM Bandung

A.General Manager

Bertugas :

1. Menjalankan fungsi kontrol Radio secara keseluruhan. 2. Menjalankan kontrol khusus terhadap masalah keuangan.

3. Mengambil keputusan dan kebijakan yang menyangkut masalah keuangan.

4. Mengambil keputusan yang sifatnya berkaitan dengan kepentingan perusahaan.

5. Mengambil keputusan.

B.Marketing Manager

Bertugas :

1. Bertanggung jawab terhadap operasional Marketing sehari-hari . 2. Menjalankan hubungan dengan mitra bisnis atau client.

3. Menilai dan menindaklanjuti terhadap proposal yang masuk. 4. Bertanggung jawab terhadap setiap proposal yang keluar.


(1)

99

Grener, Tony, 1995. Kiat Sukses Public Relations dan Pembentukan Citranya, Jakarta: Bumi Aksar.

Moore H, Frisher. 1987. Hubungan Masyarakat. Bandung: Remaja Rosdakarya. Ngurah Putra, I Gusti. 1995. Manajemen Hubungan Masyarakat. Yogyakarta:

Penerbit UAJ.

Rakhmat, Jalaludin, 1997. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sidharta, Lani. 1996. Internet Informasi Bebas Hambatan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sugiyono, 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alphabeta. Sutopo, 2002. Berorientasi Objek. Yogyakarta : J & J Learning

Tidjan, 1976. Meningkatkan Minat Membaca. Jakarta: Pustaka Hidayah. Yulianita, Neni. 1999. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: Alqaprint

Sumber lain :

Hapsari, D. R. 2007. Peranan Radio Siaran Dalam Pengembangan Masyarakat. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Riyanto, S, Richard W.E.L, dan Hadiyanto. 1991. Penyisipan penyiaran informasi pertanian dalam acara hiburan siaran radio di DAS Citanduy, Jawa Barat. Company Profile Auto Radio 88,9 FM 2010. Bandung

Internet Searching :

http://digilib.petra.ac.id (Senin, 9 Mei 2011 10.00 WIB)

Paradigma Radio Pendidikan Diera Globalisasi tepeuny.wordpress.com (Senin, 9 Mei 2011 19.00 WIB)

Yanti. 2010 Pengertian Minat http://bintangbangsaku.com (Senin, 9 Mei 2011 19.00 WIB)


(2)

Gambar L1

Informan Penelitian (Arief Hidayat)

Sumber: Dokumentasi Penelitian, 2011.

Gambar L2

Informan Penelitian (Tipot Morales)


(3)

Gambar L3

Lokasi Auto Radio 88,9 FM Bandung

Sumber: Company Profile Auto Radio 88,9 FM Bandung

Gambar L4 OB VAN


(4)

Gambar L5

Roadshow Auto Radio 88,9 FM Bandung

Sumber: Dokumentasi Penelitian, 2011.

Gambar L6


(5)

Sumber: Dokumentasi Penelitian, 2011.

Gambar L7

Kegiatan Touring

Sumber: Dokumentasi Penelitian, 2011.

Gambar L8

Traffic Report Auto Radio 88,9 FM Bandung


(6)

Gambar L9

Flayer Auto Radio 88,9 FM Bandung

Sumber: Company Profile Auto Radio 88,9 FM Bandung

Gambar L10

Staff Auto Radio 88,9 FM Bandung